1. Pertemuan 13-14
ETOS KERJA
Disiplin diri merupakan prasyarat Kejuangan,
“ Jangan berharap ada kejuangan bila belum
ada disiplin diri”
Tuntutan dunia kerja tidak cukup hanya
disiplin dan kejuangan namun budaya kerja
keras,cerdas dan iklas merupakan budaya
yang tidak terpisahkan.
Kejuangan : dorongan dan manifestasi yang dinamis dari jiwa seseorang
yg mempunyai kemauan bekerja keras, ulet, tangguh, dan rela
berkorban untuk mencapai tujuan, walaupun harus menghadapi
tantangan, hambatan dan gangguan. 1
2. disiplin adalah : Kesadaran untuk mentaati, mematuhi semua
peraturan dan norma-norma yang berlaku didalam kehidupan
bermasyarakat / berbangsa dan bernegara.
Permasalahan disiplin terdiri dari
1. Kemalasan
2. Tidak menghargai terhadap waktu
3. Selalu menunda
4. Sering membuang waktu untuk hal yang tidak tepat
Faktor yang mempengarui disiplin
1. Dari diri sendiri
2. Keluarga
3. Pergaulan di lingkungan
Manfaat disiplin : Membuat seseorang lebih tertib, dan teratur dalam
menjalankan kehidupannya, serta seseorang dapat mengerti bahwa
kedisiplinan itu, amat sangat penting bagi masa depan.
2
3. Etos Kerja
Pengertian Etos Kerja adalah berasal dari
Bahasa Yunani dari kata Ethikos, yang berarti
Moral atau menunjukkan karakter moral. Dalam
bahasa Yunani etos punya arti sebagai
keberadaan diri, jiwa dan pikiran yang
membentuk seseorang.
ETOS didefinisikan sebagai kecenderungan atau
karakter , sikap, kebiasaan, keyakinan yang
berbeda dari induvidu atau kelompok, bahkan
dapat dikatakan etos pada dasarnya adalah
tentang ETIKA 3
5. Nilai-nilai Etika yang dikaitkan dengan
Etos Kerja seperti rajin, bekerja, keras,
berdisiplin tinggi, menahan diri, ulet,
tekun dan nilai-nilai etika lainnya bisa
diketemukan di kehidupan bermasyarakat
seperti kerajinan, gotong royong, saling
membantu, bersikap sopan. Etos kerja
adalah semangat kerja yang yang menjadi
ciri khas dan keyakinan seseorang atau
suatu kelompok.
5
6. Etos kerja
ETOS dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh,
budaya serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata
etos ini dikenal pula kata etika yang hampir mendekati
pada pengertian akhlak, atau nilai-nilai yang berkaitan
dengan baik buruk moral sehingga dalam etos tersebut
terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk
mengerjakan sesuatu secara optimal lebih baik dan
bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang
sempurna.
6
7. Naskah tadi menggabungkan Tiga budaya - aplikasi
disiplin diri dan kejuangan adalah
bahwa
“ Siapapun sesungguhnya yang mampu mengerjakan
beban dua kali lipat atau lebih dalam waktu yang
sama, tanpa energi tambahan dengan hati gembira”
Hukum Kekekalan Energi :
“ Jumlah usaha sama dengan hasil usaha dan
sebaliknya hasil usaha sama dengan jumlah usaha “
7
8. Usaha tersebut disalurkan melalui energi yang terarah
- 3 ( tiga ) dimensi Etos kerja meliputi :
a. Kerja keras
b. Kerja cerdas
c. Kerja ikhlas
a. Kerja Keras
Seorang pekerja keras - energi sebesar A
mengangkat beban seberat A.
beban yang diangkat -- energi yang dimiliki.
semakin besar energi yang dimiliki ---- > berat
beban yang dapat diangkat.
8
9. Yang dimaksud kerja cerdas adalah
Kerja yang tidak hanya mengandalkan otot,
namun juga menggunakan otak, bisa berfikir
kreatif dan inovatif, untuk mendapatkan hasil
yang maksimal dengan waktu yang efektif,
sehingga masih memiliki waktu dan energi untuk
melakukan kegiatan atau pekerjaan yang
lainnya, dan biasanya kerja cerdas ini dimiliki
oleh kaum intelektual atau ilmuwan. Jadi kerja
cerdas adalah pandai melihat peluang,
memperhitungkan risiko dan mampu mencari
solusi dalam penyelesaiannya. 9
10. b. Kerja cerdas.
Bila beban sebelah kiri neraca ditambah lagi
seberat B, maka energi yang dibutuhkan
harus ditambah lagi sebesar energi A + B.
Seorang pekerja cerdas tdk menambah
energi sebesar B, agar Neraca seimbang
akan menggeser titik tumpuan timbangan ke
kanan, sehingga neraca seimbang dan untuk
mengangkat Beban A + B ckp energi A saja.
Proses menggeser titik tumpu adalah bentuk
kerja cerdas/cerdik.
10
11. c. Kerja Ikhlas.
Orang yg Ikhlas adalah orang yg hatinya
bersih dan tulus, tanpa pamrih, tidak
memiliki energi negatif dalam perbuatannya,
dalam dirinya hanya ada energi positif,
selalu berfikir positif dan selalu optimis.
Dengan mengeluarkan Energi negatif akan
dapat mengangkat beban lebih besar lagi (
sebesar C ) tanpa menggeser titik tumpu.
Cara membuang energi negatif - selalu
berorientasi pada kepentingan orang lain /
organisasi.
Orientasi pada kepentingan pribadi/diri
sendiri cenderung akan meningkatkan energi
negatif yg berakibat tdk dpt lagi
mengangkat beban tambahan. 11
12. Bekerja iklas adalah :
Bekerja dengan hati, dengan niat yang tulus
semata-mata untuk ibadah dan mencari
keridhaan Sang Pencipta, sehingga jika akhirnya
berhasil maka kita akan lebih bersyukur dan jika
tidak berhasil, maka kita tidak kecewa, karena
semuanya sudah diatur oleh TME, kita tinggal
berusaha dan berdoa. Jadi jika kita bekerja
dengan iklas, maka kerja kita bernilai ibadhah
dan ada ganjaran pahala buat kita (karena
didasarkan pada ibadah).
12
13. Kepentingan diri sendiri -- energi negatif meningkat -- tidak dapat
mengangkat beban tambahan
> energi negatif terbuang / keluar --- > energi positif terbentuk.
Kejuangan adalah merupakan akumulasi dari energi positif.
2.Implementasi Tiga Dimensi Etos Kerja Keras di dunia kerja.
2.1. Budaya kerja keras
1). Karakter pekerja keras.
Kerja keras adalah bentuk Usaha yg terarah dalam mendapatkan
sebuah hasil dengan energi sendiri sebagai input ( modal kerja )
Karena mengandalkan energinya sendiri sebagai modal kerja,
maka,pekerja keras akan tampak:
- lebih sehat - cekatan
- bugar - berbinar binar
- gesit - selalu optimis
Sifat ini merupakan kebutuhan dirinya untuk menghasilkan output
kerja yang maksimal.
13
14. Kerja keras adalah
Bekerja dengan sungguh-sungguh, sekuat daya dan
tenaga, penuh semangat, pantang menyerah, untuk
mencapai hasil terbaik, terlalu fokus pada pekerjaan,
sehingga tak punya waktu dan energi lagi untuk
melakukan kegiatan yang lain. Dan biasanya kerja keras
ini hanya mengandalkan otot semata.
Bekerja dengan tuntas adalah : bekerja dengan
semangat, sampai selesai tidak setengah-tengah.
Seberapapun banyaknya pekerjaan kita, harus kita
selesaikan sampai akhir (finis), sehingga semua
pekerjaan kita memperoleh hasil yang sukses.
14
15. Ciri-ciri pekerja keras
Lebih menonjolkan tenaga atau otot, (aspek fisik). Juga
mengerahkan potensi yg ada pd kita berupa waktu (kesempatan)
tenaga (otot/fisik) pikiran ( otak)
Ciri ciri pekerja cerdas
1. Bekerja secara sistematis, terencana dan teratur
2. Bekerja dg banyak ide, inisiatif, dan inovatif
3. Bekerja dengan menggunakan iptek dan manajemen
4. Bekerja secara efisien dan efektif
5. Bekerja secara kreatif dan cenderung melakukan inovasi baru
6. Berfikir jernih dalam menangani masalah dengan tenang dan
jelas sehingga dapat melakukan langkah2 keadilan dg baik.
15
16. Ciri pekerja Iklas
1. Setiap kerja sudah seharusnya secara iklas meskipun tidak terlalu
keras dan cerdas.
2. Diletakkan dalam dimensi ibadah
3. Setiap mulai bekerja membacalah Basmalah
4. Nilainya ditentukan dengan niat
Disarankan
1. Mari budayakan bekerja dengan iklas, cerdas dan keras
2. Agar menjadi bagian ibadah yg dirridhoi Alloh SWT dan barokah
3. Mencapai hasil dan tujuan secara maksimal, dan
4. dapat dilaksanakan dengan baik secara efektif & efisien.
16
17. Pekerja keras :
Tidak identik dengan pekerjaan
memeras keringat
Tidak selamanya diukur dari
besarnya otot dan jumlah keringat
yang keluar
Memusatkan energinya pada daya
tahan dalam pemikiran dan konsep.
Hadir lebih pagi dari pegawainya
Mengontrol kegiatan perkantorannya
– output diharapkan sesuai input
(modal kerja).
Bukan hanya keteladanan yang patut
dianut oleh anak buahnya.
Mempunyai disiplin diri yg tinggi 17
18. 2) Teknik meningkatkan kerja keras
- Prasyarat atau sebuah wadah kerja cerdas dan
kerja ikhlas
Ciri-ciri :
-a. Memiliki stamina diri yang kuat (endurance)
- b.Memiliki Disiplin diri yang tinggi
- c.Memiliki Keberdayaan diri yang tinggi
- d.Memiliki Ketersediaan diri yang tinggi
Teknik meningkatkan kerja keras a.l :
- 1.Teknik meningkatkan stamina diri
- 2.Teknik meningkatkan Disiplin Diri
- 3.Teknik meningkatkan keberdayaan diri
- 4.Teknik meningkatkan ketersediaan diri
18
19. a. Meningkatkan Stamina diri
Tiga aktivitas meningkatkan energi yaitu :
1. Olah Nafas
Sel tubuh perlu oksigen , olah nafas
meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh
organ tubuh.
Pola olah nafas 1-4-2 ---- ambil nafas dalam satu
ketukan tahan dalam
empat ketukan
keluarkan dalam dua
ketukan
2. Olah raga
anjuran ---- latihan aerobik ( jogging )
tiga kali seminggu durasi 20 – 60 menit 19
20. 3. Olah makan
- anjuran ---- pola makan seimbang dgn rasio:
65 % karbohidrat
20 % protein
15 % lemak
- kombinasi makanan sempurna sehingga semua
asupan makanan tercerna sempurna sehingga zat
gizi terserap dengan baik.
- perbanyak makanan mengandung air karena
tubuh kita terdiri dari 70 % air.
Detoksifikasi adalah puasa dengan cara-cara yg
bervariasi selama 2 minggu atau seminggu 2 kali,
1 bulan satu tahun ( islam ) 20
21. b. Meningkatkan disiplin diri
1. Membangun Loyalitas
- ditujukan pada organisasi /pimpinan
organisasi
- menjadikan seseorang disiplin
- mendorong seseorang memberikan yang
terbaik
- secara bersamaan menahan diri hal hal yang
dapat merusaknya.
2. Menunjukkan Dedikasi
- memberikan yang terbaik
- menyerahkan semua kemampuan untuk
menjadikan hasil kerja terbaik
- terlepas dosen / pimpinan melihat atau tidak
21
22. 3. Buktikan integritas diri
- akan berpegang teguh pada standar
profesionalisme kerja
- berupa aturan atau kode etik profesionalisme
- ditetapkan sebagai ketentuan bersama
- standar profesi
c. Peningkatan keberdayaan diri
1. Melatih kemampuan konsentrasi dalam waktu
lama
- Kemampuan untuk melakukan kerja dengan
fokus
- Tanpa perasaan atau aktifitas di sekitar yang
dapat mengintervensi
22
23. Melalui 3 ( tiga ) langkah :
1. ciptakan kondisi yang baik untuk
berkonsentrasi
2. tingkat daya konsentrasi
3. kembangkan kebiasaan berkonsentrasi
23
24. 2. Melatih kemampuan mengatur gelombang otak
agar sesuai dengan kebutuhan
a. gelombang otak bawah - memperhatikan dlm
kondisi rileks untuk mendengarkan keluhan
pegawai ( berhubungan dengan orang lain )
b. gelombang otak tengah
untuk presentasi atau analisis masalah
c. gelombang otak atas
muncul ketika berfikir keras dengan konsentrasi
sangat tinggi ( dekat dengan strees dan
kecemasan )
24
25. Langkah meningkatkan ketersediaan diri:
1. sadarilah kita mempunyai banyak peran buat
daftar dan jalani peran tersebut dgn baik dan
proporsional
2. rencanakan bgmn membagi waktu agar dapat
menjalankan semua peran dlm waktu harian ,
mingguan , bulanan buat urutan prioritas
3. latihlah daya empati kemampuan untuk merasakan
apa yang dirasakan orang lain daya emphaty kuat -
---- dapat secara terpanggil memainkan peran yg
dibutuhkan saat ini --- ketersediaan diri meningkat
25
26. Prestasi kerja tersusun dari dua kata yaitu
prestasi dan kerja. Prestasi di artikan sbg
hasil yg diperoleh dari sebuah proses,
kegiatan atau aktifitas. Sedangkan kerja
bermakna kegiatan membuat atau
menyelesaikan. Jadi prestasi kerja
karyawan adalah hasil yg diperoleh dari
suatu kegiatan tertentu yg berkaitan dg
tugas pokok yg dilakukan karyawan tsb.
26
27. Setiap karyawan yg bekerja disuatu
tempat/perusahaan pastilah bekerja
sesuai dg apa yg seharusnya ia kerjakan.
Kebanyakan memang terdapat beberapa
hal yg harus dicapai dlm menjalankan
tugasnya bekerja. Didalam menjalankan
tugasnya, semua karyawan pastilah
memiliki keinginan untuk dpt menjalankan
tugasnya dg benar tepat dan efektif.
27
28. Hal ini karena memang seorang karyawan
yg memiliki etos kerja, seperti ini
dikatakan karyawan yg mempunyai
prestasi kerja. Sebagai karyawan yg
memiliki nilai lebih dihadapan pemilik/
pemimpin perusahaan dibanding kan dg
karyawan yg lainnya. karyawan yg seperti
ini dianggap sbg karyawan yg patut dan
layak untuk dipekerjakan terus menerus
28
29. Dengan penilaian seperti ini maka akan
memberikan pengaruh kepada
keberlangsungan kerja karyawan yg
berprestasi. Sesuai uraian diataskaryawan
sadar betul akan hal ini pastilah akan
memberikan usaha yang semaksimal
mungkin untuk melakukan tugasnya dg
baik, benar dan tepat waktu sehingga
diberikan label karyawan berprestasi.
29
30. 1. Karakter pekerja cerdas
Kerja cerdas bentuk usaha terarah untuk mendapatkan
sebuah hasil dengan menggunakan mesin ke cerdasan
daya ungkit prestasi kerja.
Input output
Tidak ditambah Titik Tumpu Besar
Semakin Jauh > Daya ungkit pekerja
Semakin > Beban yang diangkat
Para pekerja cerdas unsur digunakan ilmu didalam otak
dan perasaan syukur kepada Tuhan YME 30
31. Terdapat 4 (empat) mesin kecerdasan :
a. Sensing ( penginderaan ) membantu
seorang pekerja cerdas dalam pengambilan
keputusan yang tepat.
b. Thinking ( pemikiran ) membantu untuk
mengefektifkan sistem kerja.
c. Intuiting ( intuisi ) membantu untuk
mengkapitalisasi sumberdaya yang dimiliki
d. Feeling ( perasaan ) membantu untuk
menjalin hubungan kemitraan dan
membina tim kerja sehingga dihasilkan
kerja yang optimal. 31
32. 2. Meningkatkan kerja cerdas
untuk meningkatkan kerja cerdas harus
memiliki kemampuan mesin kecerdasan
sebagai berikut :
a. Menggunakan mesin kecerdasan sensing (S)
- Untuk memperbaiki eksekusi kerja yang
secara berkala meningkat ketingkat
eksekusi kerja yang lebih tinggi.
ada 4 ( empat) kompetensi sensing :
32
33. 1) Result Orientet
Fokus pencapaian target yang ditetapkan –
meningkatkan target pencapaian lebih dari yang
diharapkan.
2) Skills Determation
Keteguhan menjalankan keterampilan secara
stabil.
3) Organizational Commitment
Kemampuan dan kemauan untuk menyesuaikan
tindakan dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan
4) Discipline Fasilitation
Disiplin menjalankan standar kerja dalam
memenuhi permintaan atau pesanan pihak lain 33
34. b. Menggunakan mesin Thinking (T)
Proses kerja secara berkala – proses yang lebih tinggi.
1) Planning & Initiative
Kemauan membuat rencana secara sistematik – dasar
skala prioritas & kebutuhan institusi – mengambil tindakan
– tanpa perintah.
2) Strategical Analytic
Kemampuan menganalisa permasalahan yang
berdampak besar terhadap kemajuan institusi
3) Management Fixing
Mengelola semua elemen institusi – bertumpu – sistim
kekuatan sistem dan birokrasi
4) Function Improvement
Kemampuan meningkatkan fungsi kerja untuk
memuaskan user.
34
35. c. Menggunakan mesin kecerdasan intuiting (I)
ada 4 (empat) kompetensi upaya – kreativitas kerja secara
berkala meningkat – kreativitas kerja yang lebih tinggi :
1) Interpreunerships
Kemampuan untuk menyumbang gagasan antar
departemental untuk dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya terhadap institusi.
2) Production Inovative
Kemampuan menghasilkan inovasi-inovasi dalam bidang
produksi yang ditindaklanjuti di dalam institusi
3) Leverage Solution
Kemampuan untuk menghasilkan solusi yang memiliki
daya ungkit sesuai dengan tingkatnya.
4) Generate Synthetis
Kemampuan mendaur ulang unsur-unsur lama menjadi
baru.
35
36. d. Menggunakan mesin kecerdasan Feeling (F)
ada 3 (tiga) kompetensi upaya – hubungan kerja ke yang
lebih tinggi :
1) Personal Effectiveness
Kemampuan untuk mengelola emosi dalam rangka
meningkatkan efektifitas diri dan lingkungan.
2) Profesional Communication
Kemampuan melakukan komunikasi sesuai kebutuhan
profesi.
3) Leading & developing
Kemampuan untuk mendorong pembelajaran dan
pengembangan diri bagi orang lain.
- Mendorong
- Mengarahkan kerja
- Coaching / mentoring
Untuk memenuhi persyaratan
keterampilan saat ini dan akan datang
36
37. 1. Karakter pekerja ikhlas
Kerja Ikhlas bentuk usaha terarah dalam
mendapatkan sebuah hasil dengan menggunakan
kesucian hati sebagai manifestasi kemuliaan
dirinya
Input output
Tidak ditambah Titik Tumpu Besar
Tidak mengubah titik tumpu
Tidak menambah input
Output dihasilkan lebih besar
(dari pada kerja keras dan kerja cerdas) 37
38. Yang dilakukan :
Menukar unsur-unsur negatif
Ruang-ruang kosong
(kemubaziran atau kesia-siaan)
Diganti
Unsur-unsur positif
Pada Input
dalam
volume sama
38
39. Pekerja Ikhlas :
Tidak mengeluarkan sedikit pun energi negatif
pada saat dia bekerja
Tidak pernah mengeluh
Tidak membicarakan keburukan orang lain,
atasan atau perusahaan.
Tidak berambisi pada jabatan
Fisik, hati, pikiran dia curahkan 100% hasil
kerja terbaik
Selalu berorientasi pada kepentingan orang lain,
masyarakat, perusahaan (lebih besar pada
masyarakat bangsa dan negara)
Sadar bahwa orientasi pada kepentingan diri akan
menumbuhkan energi negatif energi input
berkurang sulit mengangkat beban 39
40. Sifat pekerja Ikhlas :
Tidak pernah datang terlambat
Tidak mengkorupsi waktu kerjanya
Aktivitas kerja teratur, efektif dan efisien
40
41. Penampilan :
Selalu ceria
Wajah bercahaya
Postur tidak pernah mengbongkok lesu
Jalan tidak santai/loyo
Jalan selalu cepat – tidak mau membuang waktu
dengan lamanya berjalan.
Terpancar energi positif dan optimis dari
wajahnya
Selalu positive thinking dan bersih hatinya –
mudah memecahkan masalah – bicara selalu
luwes dan tegas – tidak pernah takut salah –
hatinya tidak ada pamrih (nothing to lose) 41
42. Ikhlas ≠ menyerah (nrimo)
Ikhlas mulia
Menyerah kalah
Kerja ikhlas – mempunyai nilai tinggi – didahului
-Kerja Keras
-Kerja Cerdas
- Bukan berarti kerja tidak dibayar
- Upah atau gaji adalah hak
- Perusahaan yang baik – sistem
upah dan tunjangan sesuai
dengan prestasi kerja
karyawannya 42
43. Seorang pekerja ikhlas – tidak akan membatasi
kuantitas dan kualitas kerjanya hanya
sebatas nilai gaji yang diterimanya.
- Akan bekerja lebih serius
- Lebih lama untuk memberikan yang
terbaik bagi perusahaan.
- Tanpa mengharapkan tambahan imbalan
- Memberikan prestasi lebih dari apa yang
diharapkan perusahaannya.
43
44. 2. Meningkatkan kerja ikhlas
- Semua orang dapat bekerja ikhlas
Sebab :
- Dalam diri setiap manusia ada mesin nurani
yang selalu mendorong manusia untuk berbuat
kebaikan.
- Nilai ikhlas bagi orang yang beragama jauh
lebih tinggi (kekuatan keikhlasannya dikaitkan
dengan Tuhan Yang Maha Pencipta).
- Dengan keikhlasannya akan mampu mengakses
keenergi yang lebih tinggi (besar).
44
45. Pekerja Ikhlas
- Seperti lautan yang siap menampung
apapun yang dikirim kepadanya.
- Lautan mampu menampung semua aliran
sungai
- Tidak peduli jenih, kotor, dan membawa
limbah.
- Laut akan membuatnya jadi bersih
kembali.
45
46. Langkah meningkatkan kerja ikhlas
a. Membersihkan wadah
Wadah : - kerja keras dan kerja cerdas yang
dilakukan secara baik sebelum
seseorang melakukan kerja ikhlas.
- hubungan disiplin dan kejuangan --
disiplin merupakan wadah yang harus
dikerjakan sebelum kejuangan.
- kejuangan identik dgn tulus ikhlas.
- kerja keras dan kerja cerdas menjadi
wadah aktifitas kerja ikhlas
- makin besar wadahnya, makin besar
pula dampak kerja ikhlasnya.
46
47. b. Memperbesar wadah
memperbesar wadah agar mampu
menampung lebih banyak isi.
( mampu menerima pekerjaan besar.)
cara: - lakukan kerja keras dan kerja
cerdas sebaik mungkin
- tantang diri untuk naik pada orbit
prestasi yang lebih tinggi
- selalu proaktif dalam segala hal
47
48. c. Mengisi wadah
Setelah wadah besar dan bersih dari energi negatif -
wadah diisi dengan sebanyak –
banyaknya energi positif.
- semakin banyak energi positif diisikan semakin mulia
hidupnya.
- semakin ringan pekerjaan seberat apapun
- apapun yang dilakukan dalam rangka energi positif , dapat
bekerja maksimal dengan rasa cinta
- berikan yang terbaik pada setiap langkah pekerjaan
- biasakan melakukan aktifitas energi positif yang memiliki
nilai strategis, yaitu yang dampak energi positif besar
dengan cara sebagai berikut:
48
49. 1. menciptakan jaringan energi positif
- wujud jaringan dapat berupa kelompok diskusi
- lembaga organisasi
- lembaga swadana / swadaya masyarakat
2. melahirkan orang-orang yang sukses
- orang yang sukses bukanlah orang yang berkibar sendirian
- orang yang sukses adalah orang yang mampu melahirkan orang
sukses baru.
“ satu satunya jalan menuju sukses adalah dengan mendorong orang
lain sukses hanyalah dimungkinkan lewat orang lain”
3. melahirkan kader berilmu
- bukan berarti kita yang memberi ilmu , namun memfasilitasi kader
untuk mendapatkan ilmu.
A ( orang kaya ) -- dikelilingi orang berilmu setiap hari --
memberikan saran dan masukan -- pengusaha sukses.
49
50. d. Mengharumkan wadah
Pekerja Ikhlas -- - selalu berupaya memberikan manfaat kepada
orang lain maupun lingkunganya
- keberadaanya tidak ditunjukkan dengan apa yang
ia miliki , tetapi apa yang ia berikan untuk
orang lain.
( inti dari mengharumkan wadah )
- Kemuliaan diri terlihat dari pengabdian yang
membuktikan bahwa keberadaannya bukan semata-mata untuk diri
sendiri
tetapi untuk suatu tujuan yang mulia
, - Dalam lingkup yang besar adalah berguna untuk
masyarakat, bangsa dan negara -- kejuangan.
Cara mengharumkan wadah:
- berbagi harta
- berbagi tahta
- berbagi kata
- berbagi cinta
50
51. Dimensi Etos Kerja Upaya Melalui Sumber
Kekuatan
Ciri – ciri
Kerja Keras
Output sebanyak
inputnya, harus
memperbanyak
jam terbang
Penggunaan
energi diri
Kekuatan tubuh
(Fisik) dan
indrawi tubuh
-Disiplin diri
-Keberdayagunaa
n
-Ketersediaan diri
Kerja Cerdas
Output dilipat
gandakan
dengan
menggeser titik
tumpuan sejauh
mungkin
Penggunaan
mesin
kecerdasan
(Sensing,
Thinking,
Intuiting dan
Feeling (STIF)
Kekuatan dalam
yang bersumber
dari otak dan
kemampuan
berfikir
-Memperbesar
skala
-Mengefektifkan
sistem
-Mengkapitalisasi
aset
-Membina
anggota tim
Kerja Ikhlas
Membersihkan
input dari energi
negatif dan
kesiasiaan
Penggunaan
mesin kesucian
(spiritual tinggi)
Kekuatan paling
dalam sumber
dari kalbu
-Mempunyai kepastian
besar menembus
keterbatasan
-Pandangan selalu jernih
-Mudah beradaftasi dan
besar keber-untungan
-Banyak memberikan
manfaat
51
52. KOMPETENSI DISIPLIN DAN KEJUANGAN
Perkembangan tuntutan dunia kerja terhadap para
pekerjanya telah merubah paradikma Perguruan
Tinggi , dimana sikap dan perilaku menjadi
kompetensi seorang sarjana.
Konsep lama kompetensi sarjana
( knowledge dan skills )
Tuntutan dunia kerja kompetensi sarjana
( knowledge, skills dan attitude)
52
53. Kompetensi sarjana UPN “ veteran” jakarta dikemas :
1. Kompetensi Disiplin dan Kejuangan
a. mempunyai integritas tinggi
( moralitas, kejujuran, religies, dan moral Pancasila )
b. mempunyai kemampuan berkomunikasi efektif
( berbicara efektif dalam presentasi ,diskusi dan
penyuluhan pada masyarakat
c. bertanggung jawab akan hak dan kewajiban sebagai
anak bangsa
d. bertanggung jawab apa yang harus dilakukan dan ti
dak boleh dilakukan 53
54. e. Kemitraan
( bekerja sama dalam tim , solidaritas dan loyalitas
pada kelompok )
f. Kemampuan memimpin kelompok
g.- Mempunyai rasa kebangsaan yang tinggi
- mempunyai disiplin nasional
- kemampuan mengidentifikasi permasalahan
bangsa dan negara
- mensolusikan sesuai bidang ilmunya
54
55. 2. Komponen kompetensi disiplin dan kejuangan
a. Komponen pribadi
- motivasi
- tidak pernah putus asa
- berani mengambil resiko
- sabar
- pantang menyerah
- tanpa pamrih
- toleransi
b. Komponen kelompok
- kemampuan menentukan tujuan kelompok
- kemampuan berorganisasi
- Berkomitmen
- Teamwork
- Solidaritas
- Loyalitas
- Leadership 55
56. 3. Stratifikasi kompetensi dalam penerapan
disiplin dan kejuangan :
a. Disiplin dan kejuangan pribadi :
- Motivasi
- Tidak pernah putus asa
- Berani mengambil resiko
- Sabar
- Pantang menyerah
- Kemampuan bertoleransi
- Kemampuan bekerjasama
56
57. b. Disiplin dan kejuangan kelompok/unit/
fakultas adalah disiplin dan kejuangan
pribadi ditambah dengan :
- Kemampuan membuat tujuan kelompok
- Kemampuan mewujudkan komitmen
kelompok
- Kemampuan membuat militasi kelompok
- Kemampuan mewujudkan team work
- Kepemimpinan
- Solidaritas kelompok
- Loyalitas kelompok 57
58. c. Disiplin dan kejuangan universitas adalah
disiplin dan kejuangan kelompok ditambah
dengan :
- Kemampuan membuat tujuan universitas
berdasarkan masalah bangsa dan negara.
- Kemampuan mewujudkan komitmen universitas.
- Kemampuan membuat militasi universitas
- Kemampuan membuat team work universitas
(gabungan dengan fakultas lain)
- Kepemimpinan tingkat universitas
- Solidaritas tingkat universitas
- Loyalitas pada universitas
- Lebih mementingkan universitas dari pada
fakultasnya
58
59. d. Disiplin dan kejuangan pada bangsa dan negara
adalah disiplin dan kejuangan tingkat universitas
ditambah :
- Kemampuan mencari masalah bangsa untuk
dijadikan tujuan
- Mempunyai komitmen sebagai bangsa Indonesia
- Kemampuan team work dalam pemecahan masalah
- Leadership universitas untuk bangsa dan negara
- Rasa solidaritas kepada bangsa dan negara
- Loyalitas kepada bangsa dan negara
- Mempunyai militansi sebagai bangsa Indonesia
- Kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
universitas
59