SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Pertemuan 13-14
ETOS KERJA
Disiplin diri merupakan prasyarat Kejuangan,
“ Jangan berharap ada kejuangan bila belum
ada disiplin diri”
Tuntutan dunia kerja tidak cukup hanya
disiplin dan kejuangan namun budaya kerja
keras,cerdas dan iklas merupakan budaya
yang tidak terpisahkan.
Kejuangan : dorongan dan manifestasi yang dinamis dari jiwa seseorang
yg mempunyai kemauan bekerja keras, ulet, tangguh, dan rela
berkorban untuk mencapai tujuan, walaupun harus menghadapi
tantangan, hambatan dan gangguan. 1
disiplin adalah : Kesadaran untuk mentaati, mematuhi semua
peraturan dan norma-norma yang berlaku didalam kehidupan
bermasyarakat / berbangsa dan bernegara.
 Permasalahan disiplin terdiri dari
 1. Kemalasan
 2. Tidak menghargai terhadap waktu
 3. Selalu menunda
 4. Sering membuang waktu untuk hal yang tidak tepat
Faktor yang mempengarui disiplin
 1. Dari diri sendiri
 2. Keluarga
 3. Pergaulan di lingkungan
Manfaat disiplin : Membuat seseorang lebih tertib, dan teratur dalam
menjalankan kehidupannya, serta seseorang dapat mengerti bahwa
kedisiplinan itu, amat sangat penting bagi masa depan.
2
Etos Kerja
 Pengertian Etos Kerja adalah berasal dari
Bahasa Yunani dari kata Ethikos, yang berarti
Moral atau menunjukkan karakter moral. Dalam
bahasa Yunani etos punya arti sebagai
keberadaan diri, jiwa dan pikiran yang
membentuk seseorang.
 ETOS didefinisikan sebagai kecenderungan atau
karakter , sikap, kebiasaan, keyakinan yang
berbeda dari induvidu atau kelompok, bahkan
dapat dikatakan etos pada dasarnya adalah
tentang ETIKA 3
4
Nilai-nilai Etika yang dikaitkan dengan
 Etos Kerja seperti rajin, bekerja, keras,
berdisiplin tinggi, menahan diri, ulet,
tekun dan nilai-nilai etika lainnya bisa
diketemukan di kehidupan bermasyarakat
seperti kerajinan, gotong royong, saling
membantu, bersikap sopan. Etos kerja
adalah semangat kerja yang yang menjadi
ciri khas dan keyakinan seseorang atau
suatu kelompok.
5
Etos kerja
 ETOS dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh,
budaya serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata
etos ini dikenal pula kata etika yang hampir mendekati
pada pengertian akhlak, atau nilai-nilai yang berkaitan
dengan baik buruk moral sehingga dalam etos tersebut
terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk
mengerjakan sesuatu secara optimal lebih baik dan
bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang
sempurna.
6
Naskah tadi menggabungkan Tiga budaya - aplikasi
disiplin diri dan kejuangan adalah
bahwa
“ Siapapun sesungguhnya yang mampu mengerjakan
beban dua kali lipat atau lebih dalam waktu yang
sama, tanpa energi tambahan dengan hati gembira”
Hukum Kekekalan Energi :
“ Jumlah usaha sama dengan hasil usaha dan
sebaliknya hasil usaha sama dengan jumlah usaha “
7
Usaha tersebut disalurkan melalui energi yang terarah
- 3 ( tiga ) dimensi Etos kerja meliputi :
a. Kerja keras
b. Kerja cerdas
c. Kerja ikhlas
a. Kerja Keras
Seorang pekerja keras - energi sebesar A 
mengangkat beban seberat A.
beban yang diangkat -- energi yang dimiliki.
semakin besar energi yang dimiliki ---- > berat
beban yang dapat diangkat.
8
Yang dimaksud kerja cerdas adalah
 Kerja yang tidak hanya mengandalkan otot,
namun juga menggunakan otak, bisa berfikir
kreatif dan inovatif, untuk mendapatkan hasil
yang maksimal dengan waktu yang efektif,
sehingga masih memiliki waktu dan energi untuk
melakukan kegiatan atau pekerjaan yang
lainnya, dan biasanya kerja cerdas ini dimiliki
oleh kaum intelektual atau ilmuwan. Jadi kerja
cerdas adalah pandai melihat peluang,
memperhitungkan risiko dan mampu mencari
solusi dalam penyelesaiannya. 9
b. Kerja cerdas.
Bila beban sebelah kiri neraca ditambah lagi
seberat B, maka energi yang dibutuhkan
harus ditambah lagi sebesar energi A + B.
Seorang pekerja cerdas tdk menambah
energi sebesar B, agar Neraca seimbang
akan menggeser titik tumpuan timbangan ke
kanan, sehingga neraca seimbang dan untuk
mengangkat Beban A + B ckp energi A saja.
Proses menggeser titik tumpu adalah bentuk
kerja cerdas/cerdik.
10
c. Kerja Ikhlas.
Orang yg Ikhlas adalah orang yg hatinya
bersih dan tulus, tanpa pamrih, tidak
memiliki energi negatif dalam perbuatannya,
dalam dirinya hanya ada energi positif,
selalu berfikir positif dan selalu optimis.
Dengan mengeluarkan Energi negatif akan
dapat mengangkat beban lebih besar lagi (
sebesar C ) tanpa menggeser titik tumpu.
Cara membuang energi negatif - selalu
berorientasi pada kepentingan orang lain /
organisasi.
Orientasi pada kepentingan pribadi/diri
sendiri cenderung akan meningkatkan energi
negatif yg berakibat tdk dpt lagi
mengangkat beban tambahan. 11
Bekerja iklas adalah :
 Bekerja dengan hati, dengan niat yang tulus
semata-mata untuk ibadah dan mencari
keridhaan Sang Pencipta, sehingga jika akhirnya
berhasil maka kita akan lebih bersyukur dan jika
tidak berhasil, maka kita tidak kecewa, karena
semuanya sudah diatur oleh TME, kita tinggal
berusaha dan berdoa. Jadi jika kita bekerja
dengan iklas, maka kerja kita bernilai ibadhah
dan ada ganjaran pahala buat kita (karena
didasarkan pada ibadah).
12
Kepentingan diri sendiri -- energi negatif meningkat -- tidak dapat
mengangkat beban tambahan
> energi negatif terbuang / keluar --- > energi positif terbentuk.
Kejuangan adalah merupakan akumulasi dari energi positif.
2.Implementasi Tiga Dimensi Etos Kerja Keras di dunia kerja.
2.1. Budaya kerja keras
1). Karakter pekerja keras.
Kerja keras adalah bentuk Usaha yg terarah dalam mendapatkan
sebuah hasil dengan energi sendiri sebagai input ( modal kerja )
Karena mengandalkan energinya sendiri sebagai modal kerja,
maka,pekerja keras akan tampak:
- lebih sehat - cekatan
- bugar - berbinar binar
- gesit - selalu optimis
Sifat ini merupakan kebutuhan dirinya untuk menghasilkan output
kerja yang maksimal.
13
Kerja keras adalah
 Bekerja dengan sungguh-sungguh, sekuat daya dan
tenaga, penuh semangat, pantang menyerah, untuk
mencapai hasil terbaik, terlalu fokus pada pekerjaan,
sehingga tak punya waktu dan energi lagi untuk
melakukan kegiatan yang lain. Dan biasanya kerja keras
ini hanya mengandalkan otot semata.
 Bekerja dengan tuntas adalah : bekerja dengan
semangat, sampai selesai tidak setengah-tengah.
Seberapapun banyaknya pekerjaan kita, harus kita
selesaikan sampai akhir (finis), sehingga semua
pekerjaan kita memperoleh hasil yang sukses.
14
Ciri-ciri pekerja keras
 Lebih menonjolkan tenaga atau otot, (aspek fisik). Juga
mengerahkan potensi yg ada pd kita berupa waktu (kesempatan)
tenaga (otot/fisik) pikiran ( otak)
 Ciri ciri pekerja cerdas
 1. Bekerja secara sistematis, terencana dan teratur
 2. Bekerja dg banyak ide, inisiatif, dan inovatif
 3. Bekerja dengan menggunakan iptek dan manajemen
 4. Bekerja secara efisien dan efektif
 5. Bekerja secara kreatif dan cenderung melakukan inovasi baru
 6. Berfikir jernih dalam menangani masalah dengan tenang dan
jelas sehingga dapat melakukan langkah2 keadilan dg baik.
15
Ciri pekerja Iklas
 1. Setiap kerja sudah seharusnya secara iklas meskipun tidak terlalu
keras dan cerdas.
 2. Diletakkan dalam dimensi ibadah
 3. Setiap mulai bekerja membacalah Basmalah
 4. Nilainya ditentukan dengan niat
 Disarankan
 1. Mari budayakan bekerja dengan iklas, cerdas dan keras
 2. Agar menjadi bagian ibadah yg dirridhoi Alloh SWT dan barokah
 3. Mencapai hasil dan tujuan secara maksimal, dan
 4. dapat dilaksanakan dengan baik secara efektif & efisien.
16
Pekerja keras :
 Tidak identik dengan pekerjaan
memeras keringat
 Tidak selamanya diukur dari
besarnya otot dan jumlah keringat
yang keluar
 Memusatkan energinya pada daya
tahan dalam pemikiran dan konsep.
 Hadir lebih pagi dari pegawainya
 Mengontrol kegiatan perkantorannya
– output diharapkan sesuai input
(modal kerja).
 Bukan hanya keteladanan yang patut
dianut oleh anak buahnya.
 Mempunyai disiplin diri yg tinggi 17
2) Teknik meningkatkan kerja keras
- Prasyarat atau sebuah wadah kerja cerdas dan
kerja ikhlas
Ciri-ciri :
-a. Memiliki stamina diri yang kuat (endurance)
- b.Memiliki Disiplin diri yang tinggi
- c.Memiliki Keberdayaan diri yang tinggi
- d.Memiliki Ketersediaan diri yang tinggi
Teknik meningkatkan kerja keras a.l :
- 1.Teknik meningkatkan stamina diri
- 2.Teknik meningkatkan Disiplin Diri
- 3.Teknik meningkatkan keberdayaan diri
- 4.Teknik meningkatkan ketersediaan diri
18
a. Meningkatkan Stamina diri
Tiga aktivitas meningkatkan energi yaitu :
1. Olah Nafas
Sel tubuh perlu oksigen , olah nafas
meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh
organ tubuh.
Pola olah nafas 1-4-2 ---- ambil nafas dalam satu
ketukan tahan dalam
empat ketukan
keluarkan dalam dua
ketukan
2. Olah raga
anjuran ---- latihan aerobik ( jogging )
tiga kali seminggu durasi 20 – 60 menit 19
3. Olah makan
- anjuran ---- pola makan seimbang dgn rasio:
65 % karbohidrat
20 % protein
15 % lemak
- kombinasi makanan sempurna sehingga semua
asupan makanan tercerna sempurna sehingga zat
gizi terserap dengan baik.
- perbanyak makanan mengandung air karena
tubuh kita terdiri dari 70 % air.
Detoksifikasi adalah puasa dengan cara-cara yg
bervariasi selama 2 minggu atau seminggu 2 kali,
1 bulan satu tahun ( islam ) 20
b. Meningkatkan disiplin diri
1. Membangun Loyalitas
- ditujukan pada organisasi /pimpinan
organisasi
- menjadikan seseorang disiplin
- mendorong seseorang memberikan yang
terbaik
- secara bersamaan menahan diri hal hal yang
dapat merusaknya.
2. Menunjukkan Dedikasi
- memberikan yang terbaik
- menyerahkan semua kemampuan untuk
menjadikan hasil kerja terbaik
- terlepas dosen / pimpinan melihat atau tidak
21
3. Buktikan integritas diri
- akan berpegang teguh pada standar
profesionalisme kerja
- berupa aturan atau kode etik profesionalisme
- ditetapkan sebagai ketentuan bersama
- standar profesi
c. Peningkatan keberdayaan diri
1. Melatih kemampuan konsentrasi dalam waktu
lama
- Kemampuan untuk melakukan kerja dengan
fokus
- Tanpa perasaan atau aktifitas di sekitar yang
dapat mengintervensi
22
Melalui 3 ( tiga ) langkah :
1. ciptakan kondisi yang baik untuk
berkonsentrasi
2. tingkat daya konsentrasi
3. kembangkan kebiasaan berkonsentrasi
23
2. Melatih kemampuan mengatur gelombang otak
agar sesuai dengan kebutuhan
a. gelombang otak bawah - memperhatikan dlm
kondisi rileks untuk mendengarkan keluhan
pegawai ( berhubungan dengan orang lain )
b. gelombang otak tengah
untuk presentasi atau analisis masalah
c. gelombang otak atas
muncul ketika berfikir keras dengan konsentrasi
sangat tinggi ( dekat dengan strees dan
kecemasan )
24
Langkah meningkatkan ketersediaan diri:
1. sadarilah kita mempunyai banyak peran buat
daftar dan jalani peran tersebut dgn baik dan
proporsional
2. rencanakan bgmn membagi waktu agar dapat
menjalankan semua peran dlm waktu harian ,
mingguan , bulanan buat urutan prioritas
3. latihlah daya empati kemampuan untuk merasakan
apa yang dirasakan orang lain daya emphaty kuat -
---- dapat secara terpanggil memainkan peran yg
dibutuhkan saat ini --- ketersediaan diri meningkat
25
 Prestasi kerja tersusun dari dua kata yaitu
prestasi dan kerja. Prestasi di artikan sbg
hasil yg diperoleh dari sebuah proses,
kegiatan atau aktifitas. Sedangkan kerja
bermakna kegiatan membuat atau
menyelesaikan. Jadi prestasi kerja
karyawan adalah hasil yg diperoleh dari
suatu kegiatan tertentu yg berkaitan dg
tugas pokok yg dilakukan karyawan tsb.
26
 Setiap karyawan yg bekerja disuatu
tempat/perusahaan pastilah bekerja
sesuai dg apa yg seharusnya ia kerjakan.
Kebanyakan memang terdapat beberapa
hal yg harus dicapai dlm menjalankan
tugasnya bekerja. Didalam menjalankan
tugasnya, semua karyawan pastilah
memiliki keinginan untuk dpt menjalankan
tugasnya dg benar tepat dan efektif.
27
 Hal ini karena memang seorang karyawan
yg memiliki etos kerja, seperti ini
dikatakan karyawan yg mempunyai
prestasi kerja. Sebagai karyawan yg
memiliki nilai lebih dihadapan pemilik/
pemimpin perusahaan dibanding kan dg
karyawan yg lainnya. karyawan yg seperti
ini dianggap sbg karyawan yg patut dan
layak untuk dipekerjakan terus menerus
28
 Dengan penilaian seperti ini maka akan
memberikan pengaruh kepada
keberlangsungan kerja karyawan yg
berprestasi. Sesuai uraian diataskaryawan
sadar betul akan hal ini pastilah akan
memberikan usaha yang semaksimal
mungkin untuk melakukan tugasnya dg
baik, benar dan tepat waktu sehingga
diberikan label karyawan berprestasi.
29
1. Karakter pekerja cerdas
Kerja cerdas  bentuk usaha terarah untuk mendapatkan
sebuah hasil dengan menggunakan mesin ke cerdasan
daya ungkit prestasi kerja.
Input output
Tidak ditambah Titik Tumpu Besar
Semakin Jauh > Daya ungkit pekerja
Semakin > Beban yang diangkat
Para pekerja cerdas  unsur digunakan  ilmu didalam otak
dan perasaan syukur kepada Tuhan YME 30
Terdapat 4 (empat) mesin kecerdasan :
a. Sensing ( penginderaan )  membantu
seorang pekerja cerdas dalam pengambilan
keputusan yang tepat.
b. Thinking ( pemikiran ) membantu untuk
mengefektifkan sistem kerja.
c. Intuiting ( intuisi ) membantu untuk
mengkapitalisasi sumberdaya yang dimiliki
d. Feeling ( perasaan ) membantu untuk
menjalin hubungan kemitraan dan
membina tim kerja sehingga dihasilkan
kerja yang optimal. 31
2. Meningkatkan kerja cerdas
untuk meningkatkan kerja cerdas harus
memiliki kemampuan mesin kecerdasan
sebagai berikut :
a. Menggunakan mesin kecerdasan sensing (S)
- Untuk memperbaiki eksekusi kerja yang
secara berkala meningkat ketingkat
eksekusi kerja yang lebih tinggi.
ada 4 ( empat) kompetensi sensing :
32
1) Result Orientet
Fokus pencapaian target yang ditetapkan –
meningkatkan target pencapaian lebih dari yang
diharapkan.
2) Skills Determation
Keteguhan menjalankan keterampilan secara
stabil.
3) Organizational Commitment
Kemampuan dan kemauan untuk menyesuaikan
tindakan dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan
4) Discipline Fasilitation
Disiplin menjalankan standar kerja dalam
memenuhi permintaan atau pesanan pihak lain 33
b. Menggunakan mesin Thinking (T)
Proses kerja secara berkala – proses yang lebih tinggi.
1) Planning & Initiative
Kemauan membuat rencana secara sistematik – dasar
skala prioritas & kebutuhan institusi – mengambil tindakan
– tanpa perintah.
2) Strategical Analytic
Kemampuan menganalisa permasalahan yang
berdampak besar terhadap kemajuan institusi
3) Management Fixing
Mengelola semua elemen institusi – bertumpu – sistim
kekuatan sistem dan birokrasi
4) Function Improvement
Kemampuan meningkatkan fungsi kerja untuk
memuaskan user.
34
c. Menggunakan mesin kecerdasan intuiting (I)
ada 4 (empat) kompetensi upaya – kreativitas kerja secara
berkala meningkat – kreativitas kerja yang lebih tinggi :
1) Interpreunerships
Kemampuan untuk menyumbang gagasan antar
departemental untuk dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya terhadap institusi.
2) Production Inovative
Kemampuan menghasilkan inovasi-inovasi dalam bidang
produksi yang ditindaklanjuti di dalam institusi
3) Leverage Solution
Kemampuan untuk menghasilkan solusi yang memiliki
daya ungkit sesuai dengan tingkatnya.
4) Generate Synthetis
Kemampuan mendaur ulang unsur-unsur lama menjadi
baru.
35
d. Menggunakan mesin kecerdasan Feeling (F)
ada 3 (tiga) kompetensi upaya – hubungan kerja ke yang
lebih tinggi :
1) Personal Effectiveness
Kemampuan untuk mengelola emosi dalam rangka
meningkatkan efektifitas diri dan lingkungan.
2) Profesional Communication
Kemampuan melakukan komunikasi sesuai kebutuhan
profesi.
3) Leading & developing
Kemampuan untuk mendorong pembelajaran dan
pengembangan diri bagi orang lain.
- Mendorong
- Mengarahkan kerja
- Coaching / mentoring
Untuk memenuhi persyaratan
keterampilan saat ini dan akan datang
36
1. Karakter pekerja ikhlas
Kerja Ikhlas  bentuk usaha terarah dalam
mendapatkan sebuah hasil dengan menggunakan
kesucian hati sebagai manifestasi kemuliaan
dirinya
Input output
Tidak ditambah Titik Tumpu Besar
 Tidak mengubah titik tumpu
 Tidak menambah input
 Output dihasilkan lebih besar
(dari pada kerja keras dan kerja cerdas) 37
Yang dilakukan :
 Menukar unsur-unsur negatif
 Ruang-ruang kosong
(kemubaziran atau kesia-siaan)
Diganti
 Unsur-unsur positif
Pada Input
dalam
volume sama
38
Pekerja Ikhlas :
 Tidak mengeluarkan sedikit pun energi negatif
pada saat dia bekerja
 Tidak pernah mengeluh
 Tidak membicarakan keburukan orang lain,
atasan atau perusahaan.
 Tidak berambisi pada jabatan
 Fisik, hati, pikiran dia curahkan 100%  hasil
kerja terbaik
 Selalu berorientasi pada kepentingan orang lain,
masyarakat, perusahaan (lebih besar pada
masyarakat bangsa dan negara)
 Sadar bahwa orientasi pada kepentingan diri akan
menumbuhkan energi negatif  energi input
berkurang  sulit mengangkat beban 39
Sifat pekerja Ikhlas :
 Tidak pernah datang terlambat
 Tidak mengkorupsi waktu kerjanya
 Aktivitas kerja teratur, efektif dan efisien
40
Penampilan :
 Selalu ceria
 Wajah bercahaya
 Postur tidak pernah mengbongkok lesu
 Jalan tidak santai/loyo
 Jalan selalu cepat – tidak mau membuang waktu
dengan lamanya berjalan.
 Terpancar energi positif dan optimis dari
wajahnya
 Selalu positive thinking dan bersih hatinya –
mudah memecahkan masalah – bicara selalu
luwes dan tegas – tidak pernah takut salah –
hatinya tidak ada pamrih (nothing to lose) 41
Ikhlas ≠ menyerah (nrimo)
Ikhlas  mulia
Menyerah  kalah
Kerja ikhlas – mempunyai nilai tinggi – didahului
-Kerja Keras
-Kerja Cerdas
- Bukan berarti kerja tidak dibayar
- Upah atau gaji adalah hak
- Perusahaan yang baik – sistem
upah dan tunjangan sesuai
dengan prestasi kerja
karyawannya 42
Seorang pekerja ikhlas – tidak akan membatasi
kuantitas dan kualitas kerjanya hanya
sebatas nilai gaji yang diterimanya.
- Akan bekerja lebih serius
- Lebih lama untuk memberikan yang
terbaik bagi perusahaan.
- Tanpa mengharapkan tambahan imbalan
- Memberikan prestasi lebih dari apa yang
diharapkan perusahaannya.
43
2. Meningkatkan kerja ikhlas
- Semua orang dapat bekerja ikhlas
Sebab :
- Dalam diri setiap manusia ada mesin nurani
yang selalu mendorong manusia untuk berbuat
kebaikan.
- Nilai ikhlas bagi orang yang beragama jauh
lebih tinggi (kekuatan keikhlasannya dikaitkan
dengan Tuhan Yang Maha Pencipta).
- Dengan keikhlasannya akan mampu mengakses
keenergi yang lebih tinggi (besar).
44
Pekerja Ikhlas 
- Seperti lautan yang siap menampung
apapun yang dikirim kepadanya.
- Lautan mampu menampung semua aliran
sungai
- Tidak peduli jenih, kotor, dan membawa
limbah.
- Laut akan membuatnya jadi bersih
kembali.
45
Langkah meningkatkan kerja ikhlas
a. Membersihkan wadah
Wadah : - kerja keras dan kerja cerdas yang
dilakukan secara baik sebelum
seseorang melakukan kerja ikhlas.
- hubungan disiplin dan kejuangan --
disiplin merupakan wadah yang harus
dikerjakan sebelum kejuangan.
- kejuangan identik dgn tulus ikhlas.
- kerja keras dan kerja cerdas menjadi
wadah aktifitas kerja ikhlas
- makin besar wadahnya, makin besar
pula dampak kerja ikhlasnya.
46
b. Memperbesar wadah
memperbesar wadah agar mampu
menampung lebih banyak isi.
( mampu menerima pekerjaan besar.)
cara: - lakukan kerja keras dan kerja
cerdas sebaik mungkin
- tantang diri untuk naik pada orbit
prestasi yang lebih tinggi
- selalu proaktif dalam segala hal
47
c. Mengisi wadah
Setelah wadah besar dan bersih dari energi negatif -
wadah diisi dengan sebanyak –
banyaknya energi positif.
- semakin banyak energi positif diisikan semakin mulia
hidupnya.
- semakin ringan pekerjaan seberat apapun
- apapun yang dilakukan dalam rangka energi positif , dapat
bekerja maksimal dengan rasa cinta
- berikan yang terbaik pada setiap langkah pekerjaan
- biasakan melakukan aktifitas energi positif yang memiliki
nilai strategis, yaitu yang dampak energi positif besar
dengan cara sebagai berikut:
48
1. menciptakan jaringan energi positif
- wujud jaringan dapat berupa kelompok diskusi
- lembaga organisasi
- lembaga swadana / swadaya masyarakat
2. melahirkan orang-orang yang sukses
- orang yang sukses bukanlah orang yang berkibar sendirian
- orang yang sukses adalah orang yang mampu melahirkan orang
sukses baru.
“ satu satunya jalan menuju sukses adalah dengan mendorong orang
lain sukses hanyalah dimungkinkan lewat orang lain”
3. melahirkan kader berilmu
- bukan berarti kita yang memberi ilmu , namun memfasilitasi kader
untuk mendapatkan ilmu.
A ( orang kaya ) -- dikelilingi orang berilmu setiap hari --
memberikan saran dan masukan -- pengusaha sukses.
49
d. Mengharumkan wadah
Pekerja Ikhlas -- - selalu berupaya memberikan manfaat kepada
orang lain maupun lingkunganya
- keberadaanya tidak ditunjukkan dengan apa yang
ia miliki , tetapi apa yang ia berikan untuk
orang lain.
( inti dari mengharumkan wadah )
- Kemuliaan diri terlihat dari pengabdian yang
membuktikan bahwa keberadaannya bukan semata-mata untuk diri
sendiri
tetapi untuk suatu tujuan yang mulia
, - Dalam lingkup yang besar adalah berguna untuk
masyarakat, bangsa dan negara -- kejuangan.
Cara mengharumkan wadah:
- berbagi harta
- berbagi tahta
- berbagi kata
- berbagi cinta
50
Dimensi Etos Kerja Upaya Melalui Sumber
Kekuatan
Ciri – ciri
Kerja Keras
Output sebanyak
inputnya, harus
memperbanyak
jam terbang
Penggunaan
energi diri
Kekuatan tubuh
(Fisik) dan
indrawi tubuh
-Disiplin diri
-Keberdayagunaa
n
-Ketersediaan diri
Kerja Cerdas
Output dilipat
gandakan
dengan
menggeser titik
tumpuan sejauh
mungkin
Penggunaan
mesin
kecerdasan
(Sensing,
Thinking,
Intuiting dan
Feeling (STIF)
Kekuatan dalam
yang bersumber
dari otak dan
kemampuan
berfikir
-Memperbesar
skala
-Mengefektifkan
sistem
-Mengkapitalisasi
aset
-Membina
anggota tim
Kerja Ikhlas
Membersihkan
input dari energi
negatif dan
kesiasiaan
Penggunaan
mesin kesucian
(spiritual tinggi)
Kekuatan paling
dalam sumber
dari kalbu
-Mempunyai kepastian
besar menembus
keterbatasan
-Pandangan selalu jernih
-Mudah beradaftasi dan
besar keber-untungan
-Banyak memberikan
manfaat
51
KOMPETENSI DISIPLIN DAN KEJUANGAN
Perkembangan tuntutan dunia kerja terhadap para
pekerjanya telah merubah paradikma Perguruan
Tinggi , dimana sikap dan perilaku menjadi
kompetensi seorang sarjana.
Konsep lama  kompetensi sarjana
( knowledge dan skills )
Tuntutan dunia kerja  kompetensi sarjana
( knowledge, skills dan attitude)
52
Kompetensi sarjana UPN “ veteran” jakarta dikemas :
1. Kompetensi Disiplin dan Kejuangan
a. mempunyai integritas tinggi
( moralitas, kejujuran, religies, dan moral Pancasila )
b. mempunyai kemampuan berkomunikasi efektif
( berbicara efektif dalam presentasi ,diskusi dan
penyuluhan pada masyarakat
c. bertanggung jawab akan hak dan kewajiban sebagai
anak bangsa
d. bertanggung jawab apa yang harus dilakukan dan ti
dak boleh dilakukan 53
e. Kemitraan
( bekerja sama dalam tim , solidaritas dan loyalitas
pada kelompok )
f. Kemampuan memimpin kelompok
g.- Mempunyai rasa kebangsaan yang tinggi
- mempunyai disiplin nasional
- kemampuan mengidentifikasi permasalahan
bangsa dan negara
- mensolusikan sesuai bidang ilmunya
54
2. Komponen kompetensi disiplin dan kejuangan
a. Komponen pribadi
- motivasi
- tidak pernah putus asa
- berani mengambil resiko
- sabar
- pantang menyerah
- tanpa pamrih
- toleransi
b. Komponen kelompok
- kemampuan menentukan tujuan kelompok
- kemampuan berorganisasi
- Berkomitmen
- Teamwork
- Solidaritas
- Loyalitas
- Leadership 55
3. Stratifikasi kompetensi dalam penerapan
disiplin dan kejuangan :
a. Disiplin dan kejuangan pribadi :
- Motivasi
- Tidak pernah putus asa
- Berani mengambil resiko
- Sabar
- Pantang menyerah
- Kemampuan bertoleransi
- Kemampuan bekerjasama
56
b. Disiplin dan kejuangan kelompok/unit/
fakultas adalah disiplin dan kejuangan
pribadi ditambah dengan :
- Kemampuan membuat tujuan kelompok
- Kemampuan mewujudkan komitmen
kelompok
- Kemampuan membuat militasi kelompok
- Kemampuan mewujudkan team work
- Kepemimpinan
- Solidaritas kelompok
- Loyalitas kelompok 57
c. Disiplin dan kejuangan universitas adalah
disiplin dan kejuangan kelompok ditambah
dengan :
- Kemampuan membuat tujuan universitas
berdasarkan masalah bangsa dan negara.
- Kemampuan mewujudkan komitmen universitas.
- Kemampuan membuat militasi universitas
- Kemampuan membuat team work universitas
(gabungan dengan fakultas lain)
- Kepemimpinan tingkat universitas
- Solidaritas tingkat universitas
- Loyalitas pada universitas
- Lebih mementingkan universitas dari pada
fakultasnya
58
d. Disiplin dan kejuangan pada bangsa dan negara
adalah disiplin dan kejuangan tingkat universitas
ditambah :
- Kemampuan mencari masalah bangsa untuk
dijadikan tujuan
- Mempunyai komitmen sebagai bangsa Indonesia
- Kemampuan team work dalam pemecahan masalah
- Leadership universitas untuk bangsa dan negara
- Rasa solidaritas kepada bangsa dan negara
- Loyalitas kepada bangsa dan negara
- Mempunyai militansi sebagai bangsa Indonesia
- Kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
universitas
59

More Related Content

What's hot

Organisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenOrganisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenJuni S
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahSiti Sahati
 
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxRANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxMahyudinnorMahyudinn1
 
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs IndonesiaPerbandingan administrasi negara Arab Saudi vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs IndonesiaSiti Sahati
 
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil NegaraPenjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil NegaraDadang Solihin
 
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-temanna #LABEDDU
 
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELINGMANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELINGTika Nafisah
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tri Widodo W. UTOMO
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Ian Setiawan
 
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...Dadang Solihin
 
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN KEPEMIMPINAN MASA DEPAN
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN Dadang Solihin
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Pratiwi Gitomartoyo
 

What's hot (20)

Organisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenOrganisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan Manajemen
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
 
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxRANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
 
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs IndonesiaPerbandingan administrasi negara Arab Saudi vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs Indonesia
 
kepemimpinan leadership
kepemimpinan leadershipkepemimpinan leadership
kepemimpinan leadership
 
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil NegaraPenjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
 
Etika kerja
Etika kerjaEtika kerja
Etika kerja
 
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
 
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELINGMANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
 
Manajemen asn
Manajemen asnManajemen asn
Manajemen asn
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
 
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN KEPEMIMPINAN MASA DEPAN
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
 
Manajemen Kepegawaian
Manajemen KepegawaianManajemen Kepegawaian
Manajemen Kepegawaian
 

Similar to Etos kerja

Agenda 1 Menumbuhkembangkan kesadara.pdf
Agenda 1 Menumbuhkembangkan kesadara.pdfAgenda 1 Menumbuhkembangkan kesadara.pdf
Agenda 1 Menumbuhkembangkan kesadara.pdfAbuBakar612366
 
Mengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesMengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesLeonardus Nana
 
Mengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesMengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesLeonardus Nana
 
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggi
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggiOrganisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggi
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggiCik Lelalalora
 
Character Building
Character BuildingCharacter Building
Character BuildingUFDK
 
Tugas Karir PPT.pdf
Tugas Karir PPT.pdfTugas Karir PPT.pdf
Tugas Karir PPT.pdfGunawanNS1
 
Agenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pptx
Agenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pptxAgenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pptx
Agenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pptxKejariSabang
 
Menerapkan Prinsip Profesional Kerja
Menerapkan Prinsip Profesional KerjaMenerapkan Prinsip Profesional Kerja
Menerapkan Prinsip Profesional KerjaLady Perry Pasaribu
 
KESIAPSIAGAAN BN.pptx
KESIAPSIAGAAN BN.pptxKESIAPSIAGAAN BN.pptx
KESIAPSIAGAAN BN.pptxakhir6
 
KESIAPSIAGAAN BN.pptx
KESIAPSIAGAAN BN.pptxKESIAPSIAGAAN BN.pptx
KESIAPSIAGAAN BN.pptxAhya Daydia
 
BERPIKIR EFEKTIF DAN PRODUKTIF Dalam Hidup.pptx
BERPIKIR EFEKTIF DAN PRODUKTIF Dalam Hidup.pptxBERPIKIR EFEKTIF DAN PRODUKTIF Dalam Hidup.pptx
BERPIKIR EFEKTIF DAN PRODUKTIF Dalam Hidup.pptxRustiyani1
 
PENGEMBANGAN SUMBER AJAR
PENGEMBANGAN SUMBER AJAR PENGEMBANGAN SUMBER AJAR
PENGEMBANGAN SUMBER AJAR Yant Yanto
 
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR Yant Yanto
 
TEKS BAHAN AJAR DAN PERANGKAT KBM-NYA
TEKS BAHAN AJAR DAN PERANGKAT KBM-NYATEKS BAHAN AJAR DAN PERANGKAT KBM-NYA
TEKS BAHAN AJAR DAN PERANGKAT KBM-NYAYant Yanto
 

Similar to Etos kerja (20)

Agenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pdf
Agenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pdfAgenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pdf
Agenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pdf
 
Agenda 1 Menumbuhkembangkan kesadara.pdf
Agenda 1 Menumbuhkembangkan kesadara.pdfAgenda 1 Menumbuhkembangkan kesadara.pdf
Agenda 1 Menumbuhkembangkan kesadara.pdf
 
Mengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesMengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fides
 
Mengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesMengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fides
 
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggi
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggiOrganisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggi
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggi
 
Character Building
Character BuildingCharacter Building
Character Building
 
Tugas Karir PPT.pdf
Tugas Karir PPT.pdfTugas Karir PPT.pdf
Tugas Karir PPT.pdf
 
Agenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pptx
Agenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pptxAgenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pptx
Agenda 1_KESIAPSIAGAAN BN.pptx
 
Menerapkan Prinsip Profesional Kerja
Menerapkan Prinsip Profesional KerjaMenerapkan Prinsip Profesional Kerja
Menerapkan Prinsip Profesional Kerja
 
My job 2
My job 2My job 2
My job 2
 
KERJA KERAS.pptx
KERJA KERAS.pptxKERJA KERAS.pptx
KERJA KERAS.pptx
 
KESIAPSIAGAAN BN.pptx
KESIAPSIAGAAN BN.pptxKESIAPSIAGAAN BN.pptx
KESIAPSIAGAAN BN.pptx
 
KESIAPSIAGAAN BN.pptx
KESIAPSIAGAAN BN.pptxKESIAPSIAGAAN BN.pptx
KESIAPSIAGAAN BN.pptx
 
Inner Beauty
Inner BeautyInner Beauty
Inner Beauty
 
BERPIKIR EFEKTIF DAN PRODUKTIF Dalam Hidup.pptx
BERPIKIR EFEKTIF DAN PRODUKTIF Dalam Hidup.pptxBERPIKIR EFEKTIF DAN PRODUKTIF Dalam Hidup.pptx
BERPIKIR EFEKTIF DAN PRODUKTIF Dalam Hidup.pptx
 
PENGEMBANGAN SUMBER AJAR
PENGEMBANGAN SUMBER AJAR PENGEMBANGAN SUMBER AJAR
PENGEMBANGAN SUMBER AJAR
 
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR
 
TEKS BAHAN AJAR DAN PERANGKAT KBM-NYA
TEKS BAHAN AJAR DAN PERANGKAT KBM-NYATEKS BAHAN AJAR DAN PERANGKAT KBM-NYA
TEKS BAHAN AJAR DAN PERANGKAT KBM-NYA
 
Etos kerja
Etos kerjaEtos kerja
Etos kerja
 
Evaluasi Kinerja 5
Evaluasi Kinerja 5Evaluasi Kinerja 5
Evaluasi Kinerja 5
 

More from Hafiza .h

14 15 pln 2020-upn d
14 15 pln  2020-upn d14 15 pln  2020-upn d
14 15 pln 2020-upn dHafiza .h
 
11 12 pln 2020-upn b
11 12 pln  2020-upn b11 12 pln  2020-upn b
11 12 pln 2020-upn bHafiza .h
 
Macam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada ShopeeMacam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada ShopeeHafiza .h
 
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Hafiza .h
 
Konsep probabilitas
Konsep probabilitasKonsep probabilitas
Konsep probabilitasHafiza .h
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
12.analisa regresi
12.analisa regresi12.analisa regresi
12.analisa regresiHafiza .h
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrikHafiza .h
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatifHafiza .h
 
7.distribusi binomial
7.distribusi binomial7.distribusi binomial
7.distribusi binomialHafiza .h
 
8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indek8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indekHafiza .h
 
6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitasHafiza .h
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara dataHafiza .h
 
3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi data3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi dataHafiza .h
 
4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan dataHafiza .h
 
Statistik pengukuran instrumen validitas
Statistik  pengukuran instrumen validitasStatistik  pengukuran instrumen validitas
Statistik pengukuran instrumen validitasHafiza .h
 
Statistik data
Statistik  dataStatistik  data
Statistik dataHafiza .h
 
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik    pengukuran instrumen reliabilitasStatistik    pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik pengukuran instrumen reliabilitasHafiza .h
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistikHafiza .h
 

More from Hafiza .h (20)

14 15 pln 2020-upn d
14 15 pln  2020-upn d14 15 pln  2020-upn d
14 15 pln 2020-upn d
 
11 12 pln 2020-upn b
11 12 pln  2020-upn b11 12 pln  2020-upn b
11 12 pln 2020-upn b
 
Macam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada ShopeeMacam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada Shopee
 
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
 
Konsep probabilitas
Konsep probabilitasKonsep probabilitas
Konsep probabilitas
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
12.analisa regresi
12.analisa regresi12.analisa regresi
12.analisa regresi
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
 
7.distribusi binomial
7.distribusi binomial7.distribusi binomial
7.distribusi binomial
 
8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indek8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indek
 
6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data
 
3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi data3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi data
 
4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data
 
Statistik pengukuran instrumen validitas
Statistik  pengukuran instrumen validitasStatistik  pengukuran instrumen validitas
Statistik pengukuran instrumen validitas
 
Statistik data
Statistik  dataStatistik  data
Statistik data
 
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik    pengukuran instrumen reliabilitasStatistik    pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 

Recently uploaded

BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptAnggunKhairunnisa2
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssUZAIRBINIBRAHIMMoe
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...MaulanaKenta
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...dwilarasayuningtias
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanMaulanaKenta
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptAldantiRahmaDina
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditJosuaSagala5
 

Recently uploaded (8)

BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
 

Etos kerja

  • 1. Pertemuan 13-14 ETOS KERJA Disiplin diri merupakan prasyarat Kejuangan, “ Jangan berharap ada kejuangan bila belum ada disiplin diri” Tuntutan dunia kerja tidak cukup hanya disiplin dan kejuangan namun budaya kerja keras,cerdas dan iklas merupakan budaya yang tidak terpisahkan. Kejuangan : dorongan dan manifestasi yang dinamis dari jiwa seseorang yg mempunyai kemauan bekerja keras, ulet, tangguh, dan rela berkorban untuk mencapai tujuan, walaupun harus menghadapi tantangan, hambatan dan gangguan. 1
  • 2. disiplin adalah : Kesadaran untuk mentaati, mematuhi semua peraturan dan norma-norma yang berlaku didalam kehidupan bermasyarakat / berbangsa dan bernegara.  Permasalahan disiplin terdiri dari  1. Kemalasan  2. Tidak menghargai terhadap waktu  3. Selalu menunda  4. Sering membuang waktu untuk hal yang tidak tepat Faktor yang mempengarui disiplin  1. Dari diri sendiri  2. Keluarga  3. Pergaulan di lingkungan Manfaat disiplin : Membuat seseorang lebih tertib, dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta seseorang dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu, amat sangat penting bagi masa depan. 2
  • 3. Etos Kerja  Pengertian Etos Kerja adalah berasal dari Bahasa Yunani dari kata Ethikos, yang berarti Moral atau menunjukkan karakter moral. Dalam bahasa Yunani etos punya arti sebagai keberadaan diri, jiwa dan pikiran yang membentuk seseorang.  ETOS didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter , sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari induvidu atau kelompok, bahkan dapat dikatakan etos pada dasarnya adalah tentang ETIKA 3
  • 4. 4
  • 5. Nilai-nilai Etika yang dikaitkan dengan  Etos Kerja seperti rajin, bekerja, keras, berdisiplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya bisa diketemukan di kehidupan bermasyarakat seperti kerajinan, gotong royong, saling membantu, bersikap sopan. Etos kerja adalah semangat kerja yang yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. 5
  • 6. Etos kerja  ETOS dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata etos ini dikenal pula kata etika yang hampir mendekati pada pengertian akhlak, atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk moral sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal lebih baik dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sempurna. 6
  • 7. Naskah tadi menggabungkan Tiga budaya - aplikasi disiplin diri dan kejuangan adalah bahwa “ Siapapun sesungguhnya yang mampu mengerjakan beban dua kali lipat atau lebih dalam waktu yang sama, tanpa energi tambahan dengan hati gembira” Hukum Kekekalan Energi : “ Jumlah usaha sama dengan hasil usaha dan sebaliknya hasil usaha sama dengan jumlah usaha “ 7
  • 8. Usaha tersebut disalurkan melalui energi yang terarah - 3 ( tiga ) dimensi Etos kerja meliputi : a. Kerja keras b. Kerja cerdas c. Kerja ikhlas a. Kerja Keras Seorang pekerja keras - energi sebesar A  mengangkat beban seberat A. beban yang diangkat -- energi yang dimiliki. semakin besar energi yang dimiliki ---- > berat beban yang dapat diangkat. 8
  • 9. Yang dimaksud kerja cerdas adalah  Kerja yang tidak hanya mengandalkan otot, namun juga menggunakan otak, bisa berfikir kreatif dan inovatif, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan waktu yang efektif, sehingga masih memiliki waktu dan energi untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan yang lainnya, dan biasanya kerja cerdas ini dimiliki oleh kaum intelektual atau ilmuwan. Jadi kerja cerdas adalah pandai melihat peluang, memperhitungkan risiko dan mampu mencari solusi dalam penyelesaiannya. 9
  • 10. b. Kerja cerdas. Bila beban sebelah kiri neraca ditambah lagi seberat B, maka energi yang dibutuhkan harus ditambah lagi sebesar energi A + B. Seorang pekerja cerdas tdk menambah energi sebesar B, agar Neraca seimbang akan menggeser titik tumpuan timbangan ke kanan, sehingga neraca seimbang dan untuk mengangkat Beban A + B ckp energi A saja. Proses menggeser titik tumpu adalah bentuk kerja cerdas/cerdik. 10
  • 11. c. Kerja Ikhlas. Orang yg Ikhlas adalah orang yg hatinya bersih dan tulus, tanpa pamrih, tidak memiliki energi negatif dalam perbuatannya, dalam dirinya hanya ada energi positif, selalu berfikir positif dan selalu optimis. Dengan mengeluarkan Energi negatif akan dapat mengangkat beban lebih besar lagi ( sebesar C ) tanpa menggeser titik tumpu. Cara membuang energi negatif - selalu berorientasi pada kepentingan orang lain / organisasi. Orientasi pada kepentingan pribadi/diri sendiri cenderung akan meningkatkan energi negatif yg berakibat tdk dpt lagi mengangkat beban tambahan. 11
  • 12. Bekerja iklas adalah :  Bekerja dengan hati, dengan niat yang tulus semata-mata untuk ibadah dan mencari keridhaan Sang Pencipta, sehingga jika akhirnya berhasil maka kita akan lebih bersyukur dan jika tidak berhasil, maka kita tidak kecewa, karena semuanya sudah diatur oleh TME, kita tinggal berusaha dan berdoa. Jadi jika kita bekerja dengan iklas, maka kerja kita bernilai ibadhah dan ada ganjaran pahala buat kita (karena didasarkan pada ibadah). 12
  • 13. Kepentingan diri sendiri -- energi negatif meningkat -- tidak dapat mengangkat beban tambahan > energi negatif terbuang / keluar --- > energi positif terbentuk. Kejuangan adalah merupakan akumulasi dari energi positif. 2.Implementasi Tiga Dimensi Etos Kerja Keras di dunia kerja. 2.1. Budaya kerja keras 1). Karakter pekerja keras. Kerja keras adalah bentuk Usaha yg terarah dalam mendapatkan sebuah hasil dengan energi sendiri sebagai input ( modal kerja ) Karena mengandalkan energinya sendiri sebagai modal kerja, maka,pekerja keras akan tampak: - lebih sehat - cekatan - bugar - berbinar binar - gesit - selalu optimis Sifat ini merupakan kebutuhan dirinya untuk menghasilkan output kerja yang maksimal. 13
  • 14. Kerja keras adalah  Bekerja dengan sungguh-sungguh, sekuat daya dan tenaga, penuh semangat, pantang menyerah, untuk mencapai hasil terbaik, terlalu fokus pada pekerjaan, sehingga tak punya waktu dan energi lagi untuk melakukan kegiatan yang lain. Dan biasanya kerja keras ini hanya mengandalkan otot semata.  Bekerja dengan tuntas adalah : bekerja dengan semangat, sampai selesai tidak setengah-tengah. Seberapapun banyaknya pekerjaan kita, harus kita selesaikan sampai akhir (finis), sehingga semua pekerjaan kita memperoleh hasil yang sukses. 14
  • 15. Ciri-ciri pekerja keras  Lebih menonjolkan tenaga atau otot, (aspek fisik). Juga mengerahkan potensi yg ada pd kita berupa waktu (kesempatan) tenaga (otot/fisik) pikiran ( otak)  Ciri ciri pekerja cerdas  1. Bekerja secara sistematis, terencana dan teratur  2. Bekerja dg banyak ide, inisiatif, dan inovatif  3. Bekerja dengan menggunakan iptek dan manajemen  4. Bekerja secara efisien dan efektif  5. Bekerja secara kreatif dan cenderung melakukan inovasi baru  6. Berfikir jernih dalam menangani masalah dengan tenang dan jelas sehingga dapat melakukan langkah2 keadilan dg baik. 15
  • 16. Ciri pekerja Iklas  1. Setiap kerja sudah seharusnya secara iklas meskipun tidak terlalu keras dan cerdas.  2. Diletakkan dalam dimensi ibadah  3. Setiap mulai bekerja membacalah Basmalah  4. Nilainya ditentukan dengan niat  Disarankan  1. Mari budayakan bekerja dengan iklas, cerdas dan keras  2. Agar menjadi bagian ibadah yg dirridhoi Alloh SWT dan barokah  3. Mencapai hasil dan tujuan secara maksimal, dan  4. dapat dilaksanakan dengan baik secara efektif & efisien. 16
  • 17. Pekerja keras :  Tidak identik dengan pekerjaan memeras keringat  Tidak selamanya diukur dari besarnya otot dan jumlah keringat yang keluar  Memusatkan energinya pada daya tahan dalam pemikiran dan konsep.  Hadir lebih pagi dari pegawainya  Mengontrol kegiatan perkantorannya – output diharapkan sesuai input (modal kerja).  Bukan hanya keteladanan yang patut dianut oleh anak buahnya.  Mempunyai disiplin diri yg tinggi 17
  • 18. 2) Teknik meningkatkan kerja keras - Prasyarat atau sebuah wadah kerja cerdas dan kerja ikhlas Ciri-ciri : -a. Memiliki stamina diri yang kuat (endurance) - b.Memiliki Disiplin diri yang tinggi - c.Memiliki Keberdayaan diri yang tinggi - d.Memiliki Ketersediaan diri yang tinggi Teknik meningkatkan kerja keras a.l : - 1.Teknik meningkatkan stamina diri - 2.Teknik meningkatkan Disiplin Diri - 3.Teknik meningkatkan keberdayaan diri - 4.Teknik meningkatkan ketersediaan diri 18
  • 19. a. Meningkatkan Stamina diri Tiga aktivitas meningkatkan energi yaitu : 1. Olah Nafas Sel tubuh perlu oksigen , olah nafas meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh organ tubuh. Pola olah nafas 1-4-2 ---- ambil nafas dalam satu ketukan tahan dalam empat ketukan keluarkan dalam dua ketukan 2. Olah raga anjuran ---- latihan aerobik ( jogging ) tiga kali seminggu durasi 20 – 60 menit 19
  • 20. 3. Olah makan - anjuran ---- pola makan seimbang dgn rasio: 65 % karbohidrat 20 % protein 15 % lemak - kombinasi makanan sempurna sehingga semua asupan makanan tercerna sempurna sehingga zat gizi terserap dengan baik. - perbanyak makanan mengandung air karena tubuh kita terdiri dari 70 % air. Detoksifikasi adalah puasa dengan cara-cara yg bervariasi selama 2 minggu atau seminggu 2 kali, 1 bulan satu tahun ( islam ) 20
  • 21. b. Meningkatkan disiplin diri 1. Membangun Loyalitas - ditujukan pada organisasi /pimpinan organisasi - menjadikan seseorang disiplin - mendorong seseorang memberikan yang terbaik - secara bersamaan menahan diri hal hal yang dapat merusaknya. 2. Menunjukkan Dedikasi - memberikan yang terbaik - menyerahkan semua kemampuan untuk menjadikan hasil kerja terbaik - terlepas dosen / pimpinan melihat atau tidak 21
  • 22. 3. Buktikan integritas diri - akan berpegang teguh pada standar profesionalisme kerja - berupa aturan atau kode etik profesionalisme - ditetapkan sebagai ketentuan bersama - standar profesi c. Peningkatan keberdayaan diri 1. Melatih kemampuan konsentrasi dalam waktu lama - Kemampuan untuk melakukan kerja dengan fokus - Tanpa perasaan atau aktifitas di sekitar yang dapat mengintervensi 22
  • 23. Melalui 3 ( tiga ) langkah : 1. ciptakan kondisi yang baik untuk berkonsentrasi 2. tingkat daya konsentrasi 3. kembangkan kebiasaan berkonsentrasi 23
  • 24. 2. Melatih kemampuan mengatur gelombang otak agar sesuai dengan kebutuhan a. gelombang otak bawah - memperhatikan dlm kondisi rileks untuk mendengarkan keluhan pegawai ( berhubungan dengan orang lain ) b. gelombang otak tengah untuk presentasi atau analisis masalah c. gelombang otak atas muncul ketika berfikir keras dengan konsentrasi sangat tinggi ( dekat dengan strees dan kecemasan ) 24
  • 25. Langkah meningkatkan ketersediaan diri: 1. sadarilah kita mempunyai banyak peran buat daftar dan jalani peran tersebut dgn baik dan proporsional 2. rencanakan bgmn membagi waktu agar dapat menjalankan semua peran dlm waktu harian , mingguan , bulanan buat urutan prioritas 3. latihlah daya empati kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain daya emphaty kuat - ---- dapat secara terpanggil memainkan peran yg dibutuhkan saat ini --- ketersediaan diri meningkat 25
  • 26.  Prestasi kerja tersusun dari dua kata yaitu prestasi dan kerja. Prestasi di artikan sbg hasil yg diperoleh dari sebuah proses, kegiatan atau aktifitas. Sedangkan kerja bermakna kegiatan membuat atau menyelesaikan. Jadi prestasi kerja karyawan adalah hasil yg diperoleh dari suatu kegiatan tertentu yg berkaitan dg tugas pokok yg dilakukan karyawan tsb. 26
  • 27.  Setiap karyawan yg bekerja disuatu tempat/perusahaan pastilah bekerja sesuai dg apa yg seharusnya ia kerjakan. Kebanyakan memang terdapat beberapa hal yg harus dicapai dlm menjalankan tugasnya bekerja. Didalam menjalankan tugasnya, semua karyawan pastilah memiliki keinginan untuk dpt menjalankan tugasnya dg benar tepat dan efektif. 27
  • 28.  Hal ini karena memang seorang karyawan yg memiliki etos kerja, seperti ini dikatakan karyawan yg mempunyai prestasi kerja. Sebagai karyawan yg memiliki nilai lebih dihadapan pemilik/ pemimpin perusahaan dibanding kan dg karyawan yg lainnya. karyawan yg seperti ini dianggap sbg karyawan yg patut dan layak untuk dipekerjakan terus menerus 28
  • 29.  Dengan penilaian seperti ini maka akan memberikan pengaruh kepada keberlangsungan kerja karyawan yg berprestasi. Sesuai uraian diataskaryawan sadar betul akan hal ini pastilah akan memberikan usaha yang semaksimal mungkin untuk melakukan tugasnya dg baik, benar dan tepat waktu sehingga diberikan label karyawan berprestasi. 29
  • 30. 1. Karakter pekerja cerdas Kerja cerdas  bentuk usaha terarah untuk mendapatkan sebuah hasil dengan menggunakan mesin ke cerdasan daya ungkit prestasi kerja. Input output Tidak ditambah Titik Tumpu Besar Semakin Jauh > Daya ungkit pekerja Semakin > Beban yang diangkat Para pekerja cerdas  unsur digunakan  ilmu didalam otak dan perasaan syukur kepada Tuhan YME 30
  • 31. Terdapat 4 (empat) mesin kecerdasan : a. Sensing ( penginderaan )  membantu seorang pekerja cerdas dalam pengambilan keputusan yang tepat. b. Thinking ( pemikiran ) membantu untuk mengefektifkan sistem kerja. c. Intuiting ( intuisi ) membantu untuk mengkapitalisasi sumberdaya yang dimiliki d. Feeling ( perasaan ) membantu untuk menjalin hubungan kemitraan dan membina tim kerja sehingga dihasilkan kerja yang optimal. 31
  • 32. 2. Meningkatkan kerja cerdas untuk meningkatkan kerja cerdas harus memiliki kemampuan mesin kecerdasan sebagai berikut : a. Menggunakan mesin kecerdasan sensing (S) - Untuk memperbaiki eksekusi kerja yang secara berkala meningkat ketingkat eksekusi kerja yang lebih tinggi. ada 4 ( empat) kompetensi sensing : 32
  • 33. 1) Result Orientet Fokus pencapaian target yang ditetapkan – meningkatkan target pencapaian lebih dari yang diharapkan. 2) Skills Determation Keteguhan menjalankan keterampilan secara stabil. 3) Organizational Commitment Kemampuan dan kemauan untuk menyesuaikan tindakan dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan 4) Discipline Fasilitation Disiplin menjalankan standar kerja dalam memenuhi permintaan atau pesanan pihak lain 33
  • 34. b. Menggunakan mesin Thinking (T) Proses kerja secara berkala – proses yang lebih tinggi. 1) Planning & Initiative Kemauan membuat rencana secara sistematik – dasar skala prioritas & kebutuhan institusi – mengambil tindakan – tanpa perintah. 2) Strategical Analytic Kemampuan menganalisa permasalahan yang berdampak besar terhadap kemajuan institusi 3) Management Fixing Mengelola semua elemen institusi – bertumpu – sistim kekuatan sistem dan birokrasi 4) Function Improvement Kemampuan meningkatkan fungsi kerja untuk memuaskan user. 34
  • 35. c. Menggunakan mesin kecerdasan intuiting (I) ada 4 (empat) kompetensi upaya – kreativitas kerja secara berkala meningkat – kreativitas kerja yang lebih tinggi : 1) Interpreunerships Kemampuan untuk menyumbang gagasan antar departemental untuk dapat memberikan manfaat sebesar- besarnya terhadap institusi. 2) Production Inovative Kemampuan menghasilkan inovasi-inovasi dalam bidang produksi yang ditindaklanjuti di dalam institusi 3) Leverage Solution Kemampuan untuk menghasilkan solusi yang memiliki daya ungkit sesuai dengan tingkatnya. 4) Generate Synthetis Kemampuan mendaur ulang unsur-unsur lama menjadi baru. 35
  • 36. d. Menggunakan mesin kecerdasan Feeling (F) ada 3 (tiga) kompetensi upaya – hubungan kerja ke yang lebih tinggi : 1) Personal Effectiveness Kemampuan untuk mengelola emosi dalam rangka meningkatkan efektifitas diri dan lingkungan. 2) Profesional Communication Kemampuan melakukan komunikasi sesuai kebutuhan profesi. 3) Leading & developing Kemampuan untuk mendorong pembelajaran dan pengembangan diri bagi orang lain. - Mendorong - Mengarahkan kerja - Coaching / mentoring Untuk memenuhi persyaratan keterampilan saat ini dan akan datang 36
  • 37. 1. Karakter pekerja ikhlas Kerja Ikhlas  bentuk usaha terarah dalam mendapatkan sebuah hasil dengan menggunakan kesucian hati sebagai manifestasi kemuliaan dirinya Input output Tidak ditambah Titik Tumpu Besar  Tidak mengubah titik tumpu  Tidak menambah input  Output dihasilkan lebih besar (dari pada kerja keras dan kerja cerdas) 37
  • 38. Yang dilakukan :  Menukar unsur-unsur negatif  Ruang-ruang kosong (kemubaziran atau kesia-siaan) Diganti  Unsur-unsur positif Pada Input dalam volume sama 38
  • 39. Pekerja Ikhlas :  Tidak mengeluarkan sedikit pun energi negatif pada saat dia bekerja  Tidak pernah mengeluh  Tidak membicarakan keburukan orang lain, atasan atau perusahaan.  Tidak berambisi pada jabatan  Fisik, hati, pikiran dia curahkan 100%  hasil kerja terbaik  Selalu berorientasi pada kepentingan orang lain, masyarakat, perusahaan (lebih besar pada masyarakat bangsa dan negara)  Sadar bahwa orientasi pada kepentingan diri akan menumbuhkan energi negatif  energi input berkurang  sulit mengangkat beban 39
  • 40. Sifat pekerja Ikhlas :  Tidak pernah datang terlambat  Tidak mengkorupsi waktu kerjanya  Aktivitas kerja teratur, efektif dan efisien 40
  • 41. Penampilan :  Selalu ceria  Wajah bercahaya  Postur tidak pernah mengbongkok lesu  Jalan tidak santai/loyo  Jalan selalu cepat – tidak mau membuang waktu dengan lamanya berjalan.  Terpancar energi positif dan optimis dari wajahnya  Selalu positive thinking dan bersih hatinya – mudah memecahkan masalah – bicara selalu luwes dan tegas – tidak pernah takut salah – hatinya tidak ada pamrih (nothing to lose) 41
  • 42. Ikhlas ≠ menyerah (nrimo) Ikhlas  mulia Menyerah  kalah Kerja ikhlas – mempunyai nilai tinggi – didahului -Kerja Keras -Kerja Cerdas - Bukan berarti kerja tidak dibayar - Upah atau gaji adalah hak - Perusahaan yang baik – sistem upah dan tunjangan sesuai dengan prestasi kerja karyawannya 42
  • 43. Seorang pekerja ikhlas – tidak akan membatasi kuantitas dan kualitas kerjanya hanya sebatas nilai gaji yang diterimanya. - Akan bekerja lebih serius - Lebih lama untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. - Tanpa mengharapkan tambahan imbalan - Memberikan prestasi lebih dari apa yang diharapkan perusahaannya. 43
  • 44. 2. Meningkatkan kerja ikhlas - Semua orang dapat bekerja ikhlas Sebab : - Dalam diri setiap manusia ada mesin nurani yang selalu mendorong manusia untuk berbuat kebaikan. - Nilai ikhlas bagi orang yang beragama jauh lebih tinggi (kekuatan keikhlasannya dikaitkan dengan Tuhan Yang Maha Pencipta). - Dengan keikhlasannya akan mampu mengakses keenergi yang lebih tinggi (besar). 44
  • 45. Pekerja Ikhlas  - Seperti lautan yang siap menampung apapun yang dikirim kepadanya. - Lautan mampu menampung semua aliran sungai - Tidak peduli jenih, kotor, dan membawa limbah. - Laut akan membuatnya jadi bersih kembali. 45
  • 46. Langkah meningkatkan kerja ikhlas a. Membersihkan wadah Wadah : - kerja keras dan kerja cerdas yang dilakukan secara baik sebelum seseorang melakukan kerja ikhlas. - hubungan disiplin dan kejuangan -- disiplin merupakan wadah yang harus dikerjakan sebelum kejuangan. - kejuangan identik dgn tulus ikhlas. - kerja keras dan kerja cerdas menjadi wadah aktifitas kerja ikhlas - makin besar wadahnya, makin besar pula dampak kerja ikhlasnya. 46
  • 47. b. Memperbesar wadah memperbesar wadah agar mampu menampung lebih banyak isi. ( mampu menerima pekerjaan besar.) cara: - lakukan kerja keras dan kerja cerdas sebaik mungkin - tantang diri untuk naik pada orbit prestasi yang lebih tinggi - selalu proaktif dalam segala hal 47
  • 48. c. Mengisi wadah Setelah wadah besar dan bersih dari energi negatif - wadah diisi dengan sebanyak – banyaknya energi positif. - semakin banyak energi positif diisikan semakin mulia hidupnya. - semakin ringan pekerjaan seberat apapun - apapun yang dilakukan dalam rangka energi positif , dapat bekerja maksimal dengan rasa cinta - berikan yang terbaik pada setiap langkah pekerjaan - biasakan melakukan aktifitas energi positif yang memiliki nilai strategis, yaitu yang dampak energi positif besar dengan cara sebagai berikut: 48
  • 49. 1. menciptakan jaringan energi positif - wujud jaringan dapat berupa kelompok diskusi - lembaga organisasi - lembaga swadana / swadaya masyarakat 2. melahirkan orang-orang yang sukses - orang yang sukses bukanlah orang yang berkibar sendirian - orang yang sukses adalah orang yang mampu melahirkan orang sukses baru. “ satu satunya jalan menuju sukses adalah dengan mendorong orang lain sukses hanyalah dimungkinkan lewat orang lain” 3. melahirkan kader berilmu - bukan berarti kita yang memberi ilmu , namun memfasilitasi kader untuk mendapatkan ilmu. A ( orang kaya ) -- dikelilingi orang berilmu setiap hari -- memberikan saran dan masukan -- pengusaha sukses. 49
  • 50. d. Mengharumkan wadah Pekerja Ikhlas -- - selalu berupaya memberikan manfaat kepada orang lain maupun lingkunganya - keberadaanya tidak ditunjukkan dengan apa yang ia miliki , tetapi apa yang ia berikan untuk orang lain. ( inti dari mengharumkan wadah ) - Kemuliaan diri terlihat dari pengabdian yang membuktikan bahwa keberadaannya bukan semata-mata untuk diri sendiri tetapi untuk suatu tujuan yang mulia , - Dalam lingkup yang besar adalah berguna untuk masyarakat, bangsa dan negara -- kejuangan. Cara mengharumkan wadah: - berbagi harta - berbagi tahta - berbagi kata - berbagi cinta 50
  • 51. Dimensi Etos Kerja Upaya Melalui Sumber Kekuatan Ciri – ciri Kerja Keras Output sebanyak inputnya, harus memperbanyak jam terbang Penggunaan energi diri Kekuatan tubuh (Fisik) dan indrawi tubuh -Disiplin diri -Keberdayagunaa n -Ketersediaan diri Kerja Cerdas Output dilipat gandakan dengan menggeser titik tumpuan sejauh mungkin Penggunaan mesin kecerdasan (Sensing, Thinking, Intuiting dan Feeling (STIF) Kekuatan dalam yang bersumber dari otak dan kemampuan berfikir -Memperbesar skala -Mengefektifkan sistem -Mengkapitalisasi aset -Membina anggota tim Kerja Ikhlas Membersihkan input dari energi negatif dan kesiasiaan Penggunaan mesin kesucian (spiritual tinggi) Kekuatan paling dalam sumber dari kalbu -Mempunyai kepastian besar menembus keterbatasan -Pandangan selalu jernih -Mudah beradaftasi dan besar keber-untungan -Banyak memberikan manfaat 51
  • 52. KOMPETENSI DISIPLIN DAN KEJUANGAN Perkembangan tuntutan dunia kerja terhadap para pekerjanya telah merubah paradikma Perguruan Tinggi , dimana sikap dan perilaku menjadi kompetensi seorang sarjana. Konsep lama  kompetensi sarjana ( knowledge dan skills ) Tuntutan dunia kerja  kompetensi sarjana ( knowledge, skills dan attitude) 52
  • 53. Kompetensi sarjana UPN “ veteran” jakarta dikemas : 1. Kompetensi Disiplin dan Kejuangan a. mempunyai integritas tinggi ( moralitas, kejujuran, religies, dan moral Pancasila ) b. mempunyai kemampuan berkomunikasi efektif ( berbicara efektif dalam presentasi ,diskusi dan penyuluhan pada masyarakat c. bertanggung jawab akan hak dan kewajiban sebagai anak bangsa d. bertanggung jawab apa yang harus dilakukan dan ti dak boleh dilakukan 53
  • 54. e. Kemitraan ( bekerja sama dalam tim , solidaritas dan loyalitas pada kelompok ) f. Kemampuan memimpin kelompok g.- Mempunyai rasa kebangsaan yang tinggi - mempunyai disiplin nasional - kemampuan mengidentifikasi permasalahan bangsa dan negara - mensolusikan sesuai bidang ilmunya 54
  • 55. 2. Komponen kompetensi disiplin dan kejuangan a. Komponen pribadi - motivasi - tidak pernah putus asa - berani mengambil resiko - sabar - pantang menyerah - tanpa pamrih - toleransi b. Komponen kelompok - kemampuan menentukan tujuan kelompok - kemampuan berorganisasi - Berkomitmen - Teamwork - Solidaritas - Loyalitas - Leadership 55
  • 56. 3. Stratifikasi kompetensi dalam penerapan disiplin dan kejuangan : a. Disiplin dan kejuangan pribadi : - Motivasi - Tidak pernah putus asa - Berani mengambil resiko - Sabar - Pantang menyerah - Kemampuan bertoleransi - Kemampuan bekerjasama 56
  • 57. b. Disiplin dan kejuangan kelompok/unit/ fakultas adalah disiplin dan kejuangan pribadi ditambah dengan : - Kemampuan membuat tujuan kelompok - Kemampuan mewujudkan komitmen kelompok - Kemampuan membuat militasi kelompok - Kemampuan mewujudkan team work - Kepemimpinan - Solidaritas kelompok - Loyalitas kelompok 57
  • 58. c. Disiplin dan kejuangan universitas adalah disiplin dan kejuangan kelompok ditambah dengan : - Kemampuan membuat tujuan universitas berdasarkan masalah bangsa dan negara. - Kemampuan mewujudkan komitmen universitas. - Kemampuan membuat militasi universitas - Kemampuan membuat team work universitas (gabungan dengan fakultas lain) - Kepemimpinan tingkat universitas - Solidaritas tingkat universitas - Loyalitas pada universitas - Lebih mementingkan universitas dari pada fakultasnya 58
  • 59. d. Disiplin dan kejuangan pada bangsa dan negara adalah disiplin dan kejuangan tingkat universitas ditambah : - Kemampuan mencari masalah bangsa untuk dijadikan tujuan - Mempunyai komitmen sebagai bangsa Indonesia - Kemampuan team work dalam pemecahan masalah - Leadership universitas untuk bangsa dan negara - Rasa solidaritas kepada bangsa dan negara - Loyalitas kepada bangsa dan negara - Mempunyai militansi sebagai bangsa Indonesia - Kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan universitas 59