1. MACAM – MACAM PENGETAHUAN
(Filsafat, Seni, Agama, Ilmiah)
I. PENDAHULUAN
Bagaimana cara manusia memahami, mengolah dan menghayati dunia?
Pengetahuan manusia berkembang dari rasa ingin tahu dan bertujuan untuk
mengatasi kebutuhan - kebutuhan kelangsungan hidup ini dan berbagai
problema yang menyelimuti kehidupan. Namun, manusia mempunyai
kelemahan dalam ilmu pengetahuan yaitu terbatas oleh ruang dan waktu
sehingga muncul problema. Problema itu melahirkan cabang ilmu yang satu
dengan lain tidak linier, sehingga interdepedensi dan interrelasi ilmu menjadi
sangat terasa, oleh karena itu dibutuhkan suatu overview untuk meletakkan
jaringan interasi yang integral dan itegratif antar masing – masing ilmu.
Pengetahuan filsafat merupakan bidang ilmu sebagai usaha pendekatan
untuk memahami atau mengerti dunia dalam hal makna dan nilai – nilainya.
Menurut Tim Dosen Filsafat - Fakultas Filsafat UGM (1996), pendekatan ilmu
yang dipilih manusia untuk memahami, mengolah dan menghayati dunia beserta
isinya didekatkan dengan ilmu filsafat, ilmu pengetahuan (ilmiah), seni dan
agama. Hal ini dimaksudkan untuk membatasi batas – batas cabang ilmu yang
ada untuk menghindari interdepedensi dan interrelasi ilmu.
Pada pembahasan makalah kali ini, kelompok 1 akan menjelaskan tentang
macam – macam pengetahuan mencakup aturan main ilmu pengetahuan dan
batasan – batasannya sehingga diharapkan makalah ini mampu menjadi materi
penghantar perkuliahan filsafat selanjutnya.
2. II. PEMBAHASAN
Apa itu pengetahuan dan Ilmu pengetahuan?
Pengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau
fakta, kegiatannya bersifat mengembangkan atau dan menambah
kesempurnaan.
Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan
sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat
diuji/diverifikasi kebenarannya
Menurut kelompok 1 berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat kita
definisikan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari proses mencari tahu,
dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat.
Dalam proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode dan konsep-
konsep, baik melalui proses pendidikan maupun melalui pengalaman.
Pelajaran yang dapat diambil dari pengetahuan dan ilmu pengetahuan :
Pengetahuan manusia bersifat nisbi tidak absolut
Manusia menjadi rendah hati karena keterbatasan pengetahuan dan
persepsinya
Manusia memerlukan sumbangan pengetahuan dan persepsi manusia lain
yang ahli dibidangnya (komplementer)
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
Pendidikan
Media
Keterpaparan informasi
Pengalaman hidup
Unsur eksistensi ilmu pengetahuan manusia adalah :
1. Ilmu Filsafat
2. Ilmu Seni
3. Ilmu Agama (Kepercayaan)
4. Ilmu Ilmiah (Ilmu pengetahuan)
3. Keempat unsur ilmu pengetahuan manusia ini didasarkan pada landasan
filosofis pengetahuan yaitu landasan ontologis, landasan epistemologis dan
landasan aksiologis.
Adapun pemaparan ilmu pengetahuan manusia adalah :
1. Ilmu Filsafat
Menurut Tim Dosen Filsafat - Fakultas Filsafat UGM (1996) filsafat adalah
usaha untuk memahami atau mengerti dunia dalam hal makna dan nilai –
nilainya. Filsafat berusaha menjawab pertanyaan tentang asal mula dan sifat
dasar alam serta tujuan dari kehidupan. Tujuan filsafat adalah pemahaman
(standing) dan kebijaksanaan (wisdom).
Menurut Dardiri (2008) filsafat ilmu bagian dari epistemologi (mengkaji
spesifik hakekat ilmu)
Peran ilmu filsafat dalam kehidupan manusia :
Filsafat sebagai suatu sikap maksudnya adalah sikap terhadap kehidupan
dan alam semesta. Bila seorang dalam keadaan krisis atau menghadapi
problem yang sulit maka kepadanya dapat diajukan petanyaan
bagaimana menghadapi keadaan seperti itu?
Filsafat sebagai metode maksudnya sebagai cara berfikir secara reflektif,
penyelidikan yang menggunakan alasan, berfikir secara hati – hati dan
teliti. Filsafat mengajak untuk manusia untuk berfikir mendalam dan
jelas.
Filsafat sebagai kelompok persoalan maksudnya adalah persoalan yang
dihadapi manusia untuk memikirkan dan menjawabnya telah dilakukan
dari masa lampau. Banyak pertanyaan – pertanyaan yang telah terjawab
secara memuaskan, namun masih banyak pula pertanyaan – pertanyaan
yang belum terjawab sampai saat ini, bahkan banyak problem – problem
yang jawabanyan masih diperdebatkan atau diseminarkan sampai hari
ini, bahkan belum terpecahkan.
Filsafat sebagai sekelompok teori atau sistem pemikiran maksudnya
adalah sejarah filsafat ditandai munculnya toeri dan sistem pemikiran
4. yang lekat pada nama – nama filsuf seperti socrates, plato, aristoteles
dkk.
Filsafat sebagai analisa logis tentang bahasa dan penjelesan makna
istilah
Filsafat sebagai usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh
maksudnya adalah filsafat mencoba menggabungkan berbagai
kesimpulan dan pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia
yang konsisten.
Ciri – ciri Persoalan filsafat adalah sebagai berikut:
Filsafat bersifat sangat umum
Tidak menyangkut fakta
Bersangkutan dengan nilai – nilai
Bersifat kritis
Bersifat sinoptik
Bersifat implikatif
2. Ilmu Seni
Pengertian seni yang pertama kali diutarakan oleh Aristoteles bahwa seni
adalah peniruan terhadap alam dengan tetap menjaga sifat idealnya atau
disebut mimesis atau mimetric art (Seni mimetrik).
Pengertian seni menurut Aristoteles tersebut memang berdasar karena
menurutnya, manusia memang memiliki sifat alami dalam meniru sesuatu. Dia
percaya bahwa seni contohnya seni musik merupakan tiruan dari harmoni dan
ritme yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Walaupun pada saat itu beberapa
yang menentang termasuk Plato. Pengertian seni oleh Ira Adriati, M.Sn (Dosen
Seni ITB) yang merupakan salah satu pengertian seni yang menggabungkan
beberapa pengertian seni oleh ahli ahli lainnya bahwa seni adalah proses dan
produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan
medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas
dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik
5. kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin
untuk medium itu.
Macam macam Seni
Secara umum, segala sesuatu yang indah dan berkesan adalah seni. Cara
menangkap kesan dan menghasilkan kesan tersebut yang membedakan seni itu
sendiri dan membuat beberapa macam seni yaitu:
a. Seni rupa
Pengertian seni rupa adalah hasil ciptaan kualitas, hasil ekspresi, atau alam
keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-
subjek terhadap kriteria tertentu yang diciptakan menjadi suatu struktur
sehingga dapat dinikmati menggunakan indera mata dan peraba. Seni rupa
intinya adalah sebuah karya seni rupa yang membuat bentuk sehingga dapat
dinikmati oleh indera mata atau secara visual.
b. Seni musik
Seni musik adalah hasil ciptaan manusia yang menghasilkan bunyi ritme dan
harmoni yang indah bagi pendengar. Bunyi yang dihasilkan oleh seni musik
dapat merupakan hasil dari suara manusia contohnya menyanyi, atau akapela
atau dapat dihasilkan dari alat bantu seperti alat musik contohnya gitar, piano
dan alat musik lainnya.
c. Seni tari
Seni tari adalah hasil ciptaan manusia yang mengkreasikan gerakan tubuh
dalam menghasilkan keindahan bagi yang melihatnya. Dengan seni tari,
manusia menggunakan bagian bagian tubuh mereka seperti tangan, kaki, mata,
badan dan lainnya dalam mengkomunikasikan ekspresi rasa dan bentuk
keindahan. Seni tari sering digabungkan dengan seni musik dan seni rupa untuk
melengkapi penyampaian rasa yang ada.
d. Seni teater
Seni teater adalah hasil ciptaan manusia dalam menvisualisasikan imajinasi
atau gambaran gambaran yang ada dalam pikirannya yang berhubungan
dengan tingkah laku manusia baik sebagai individu, kelompok ataupun
bermasyarakat. Seni teater, layaknya seni tari sering diisi oleh seni rupa dan
6. seni musik dan bahkan juga memasukkan seni tari sehingga pesan yang
diinginkan dapat tersampaikan kepada penikmat seni itu sendiri.
e. Seni Sastra
Seni sastra adalah segala bentuk hasil daya kreasi manusia yang dinikmati segi
visual dan dari makna yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan seni sastra
menggambarkan keindahan dalam bentuk kata kata, baik itu dituliskan ataupun
disuarakan. Contohnya tulisan, puisi dan kaligrafi.
3. Ilmu Agama
Menurut Abdulkadir, M ilmu agama adalah menyangkut hubungan antara
manusia dengan suatu kekuasaan luar yg lain dan lebih dari pada apa yg dialami
oleh manusia. Apa yg di syariatkan Alah dengan perantara para Nabi Nya,
berupa perintah dan larangan untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.
Kata agama dalam bahasa inggris disebut “Religion”, dalam bahasa
belanda disebut “Religie”. Kedua kata tersebut terambil dari bahasa induk yaitu
bahasa latin yang memiliki arti “Religare”[10], to treat
carefully (Ciicero), Relegere, to bind together (Lactantius), atau Religare, to
recover (Agustinus).
Dalam bahasa Arab, kata Agama disebut dengan “al-Di>n” yang terambil
dari akar kata “Da>na-Yadi>nu” yang berarti : (1). Cara atau adat kebiasaan;
(2). Peraturan; (3). Undang-undang; (4). Ta’at atau patuh; (5). Menunggalkan
Tuhan; (6).Pembalasan; (7). Perhitungan; (8). Hari kiamat; dan (9). Nasihat.
Menurut Fachruddin alkahiri, kata agama dalam bahasa indonesia berasal
dari bahasa sangsekerta yang terdiri dari dua kata, yaitu: “a” yang berarti
“Tidak” dan “Gama” yang berarti “berantakan”. Jadi kata “Agama” adalah
tidak berantakan, atau dalam pengertian lain berarti teratur. Yang dimaksud
agama adalah suatu peraturan yang mengatur keadaan manusia, maupun
sesuatu yang gaib, ataupun mengenai budi-pekerti, pergaulan hidup bersama
dan lainnya.
Menurut Husain Ismail, agama adalah jalan atau metode yang bersumber
dari Sang Pencipta untuk mengetahui sifat, perbuatan dan tujuan diri-Nya
menciptakan makhluk secara umum dimana manusia termasuk di dalamnya.
7. Di dalam al-Qur’an kata al-Di>n digunakan, baik untuk islam maupun non
islam, termasuk juga kepercayaan terhadap berhala-berhala dan sesembahan
lainnya.
a. Pembagian Agama
Pembagian Agama menurut ahmad Abdullah al-masdoosi dapat
dikelompokkan menjadi empat:
1. Revealed and non-Revealed Religions. Revealed Religion (Agama wahyu)
adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para rasul-Nya,
dan kepada Kitab-kitab-Nya serta pesannya untuk disebarkan kepada segenap
ummat manusia. Sedangkan non-revealed religion adalah agama yang tidak
memandang esensial penyerahan manusia kepada kepada tata aturan ilahi.
Menurut al-masdoosi, yang termasuk revealed religion adalah Yudaisme,
Kristen, dan Islam.
2. Agama Missionary dan Agama non-missionary, Sir TW. Arnold
memasukkan budhisme, Kristen, dan Islam pada golongan agama missionary,
sedangkan Yudaisme, Brahmanisme, dan Zoroasterianissme dimasukkan pada
golongan non-missionary. Adapun menurut al-masdoosi, baik agama Nasrani
maupun Budhisme, ditinjau dari segi ajarannya yang asli, bukanlah tergolong
agama missionary, sebagaimana juga agama lainnya (selain Islam).
Menurutnya hanya Islam-lah ajaran yang asli merupakan agama missionary.
Namun dalam perkembanganya ternyata bahwa baik agama Nasrani maupun
Budhisme menjadai agama missionary.
3. Geoghraphical-racial and universal, Ditinjau dari segi rasial dan
geografikal, agama-agama di dunia dapat dikelompokkan menjadi tiga: (1).
Semitik; ialah agama Yahudi, agama Nasrani dan agama Islam; (2). Arya; ialah
Hinduisme, Jainisme, Sikhisme, dan Zoroasterianisme; (3). Non semitik
Monggolian; ialah Confusianisme, Taoisme, dan Sinthoisme.
4. Agama Samawi dan Agama Non-Samawi, Agama merupakan satu sistem
credo (tata keimanan) dan sistem ritus (tata peribadatan), juga suatu sistem
norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia
dan hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata
keimanan dan tata peribatan.
8. Ditinjau dari segi sumbernya, maka agama dapat dibedakan menjadi dua:
1. Agama samawi, seperti agama langit, agama wahyu, agama profetis,
revealed religion, Di>n al-Samawy
2. Agama Budaya; adalah agama bumi, agama filsafat, agama ra’yu, non-
revealed
b. Tujuan, Guna, dan Fungsi Agama
Pada dasarnya, manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan yang
dapat melahirkan nilai-nilai guna menopang kehidupannya. Selain
kepercayaan itu dianut karena kebutuhan, dalam waktu bersamaan juga harus
merupakan suatu kebenaran. Demikian juga cara berkepercayaan-pun harus
benar. Disebabkan kepercayaan itu diperlukan, maka dalam dunia nyata
ditemukan bentuk-bentuk kepercayaan yang berbeda. Hal itu dapat
menimbulkan kepercayaan yang mungkin semua salah atau salah satu
diantaranya benar. Adapun salah satu kepercayaan yang dapat diakui
kebenaraannya adalah kepercayaan terhadap agama.
Agama sebagai sistem kepercayaan (iman), memiliki dua pengertian:
(1). Kepercayaan (iman) sebagai institusi, yaitu iman yang merupakan bagian
(paling pokok) dari agama sendiri, yang berposisi sebagai bentuk kepercayaan
yang tertinggi yang diakui kebenarannya. Seperti rukun iman dalam islam; (2).
Kepercayaan (iman) sebagai sikap jiwa, sikap jiwa mempercayai dan
menerima sesuatu sebagai benar, yaitu sikap jiwa sami’na> wa
at}a’na> (kami mendengar dan mematuhi), serta mematuhi firma ilahi dengan
sepenuh kedirian, memusatkan segala pengabdian hanya kepada-Nya,
menyerahkan diri, hidup dan mati semata-mata untuk-Nya.
Eksistensi agama—selain—sebagai sistem kepercayaan yang mengharuskan
adanya kebenaran, juga sebagai tindakan praktis terhadap aplikasi kepercayaan
(iman) yang telah diakui kebenaraanya. Dalam hal ini Ibnu Sina memiliki dua
aspek missi, yaitu missi teoritis dan praktis. Missi teoritis berfungsi
mengarahkan jiwa manusia menuju kebahagiaan abadi dengan mengajarkan
ajaran dasar keimanan terhadap eksistensi Tuhan, realitas wahyu, dan kenabian
9. serta kehidupan sesudah mati. Adapun missi praktis mengajarkan aspek-aspek
praktis agama sebagai tindakan ritual untuk dilaksanakan oleh seseorang yang
beriman.
r
4. Pengetahuan Ilmiah
Pengertian menurut jujun S. Suriasumantri pengetahuan ilmiah adalah
kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan kbenaranya telah
teruji secara empiris dapat dikatakan sebagai ilmu atau ilmu pengetahuan
Ciri-Ciri Pengetahuan Yang Bersifat Ilmiah :
1. Mempunyai drajat kepastian yang tinggi
2. Mempunyai alur berpikir yang sistematis dan sistematik
Memiliki kadar kebenaran yang luas dan disepakati bersama, sehhingga
pengetahuan ilmiah mempunyai metode ilmiah yang sama (Wahidin, 2009)
10. III. PENUTUP
a. Kesimpulan
Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Jadi, pengetahuan
merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Pengetahuan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni : pendidikan, media dan
keterpaparan informasi.
Ciri-ciri ilmu pengetahuan menurut The Liang Gie (1987) adalah
empiris, sistematis, objektif, analistis, dan verifikatif.Jenis-jenis
pengetahuan menurut Soejono Soemargono ada dua yakni pengetahuan non
ilmiah dan pengetahuan ilmiah. Sedangkan Jenis-jenis pengetahuan menurut
pendapat Plato dan Aristoteles ada 4, yakni: pengetahuan Eikasia
(Khayalan), pengetahuan Pistis (Substansial), pengetahuan Dianoya
(Matematika), dan pengetahuan Noesis (Filsafat).
Buhanuddin salam mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki
manusia ada empat, yaitu: pengetahuan biasa, pengetahuan ilmu,
pengetahuan filsafat, dan pengetahuan agama. Terdapat beberapa sumber
pengetahuan, yakni: empirisme, rasionalisme, intuisi, dan wahyu. Dan untuk
menentukan kebenaran suatu pengetahuan ada beberapa teori yang dapat
dijadikan sebagai kriteria.Menurut Michael Williams terdapat 5 teori
kebenaran, yaitu: kebenaran koherensi, kebenaran korespondensi,
kebenaran performatif, kebenaran pragmatik, dan kebenaran proposisi.
Pengetahuan filsafat pengetahuan untuk memahami atau mengerti dunia
dalam hal makna dan nilai – nilainya.
Pengetahuan seni cara menangkap kesan dan menghasilkan kesan
Pengetahuan agama; segala apa yang diketahui tentang kepercayaan
kepada Tuhan, yang menyangkut hubungan dengan Dia melalui peribadatan
dan permohonan serta seluruh ajaran ajaran yang terdapat dalam agama
Pengetahuan ilmiah; pengetahuan yang secara teori dan pembuktian
telah terbukti dan diakui oleh ahli dibidangnya
11. DAFTAR PUSTAKA
Wahid, Abd., 2012, Korelasi Agama, filsafat dan ilmu, Jurnal Substantia Vol. 14,
No. 2, Oktober 2012, Banda Aceh.
Ahmad Tafsir, 2004, Filsafat Ilmu, Remaja Bosda Karya, Bandung.
Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, 2010, Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu Pengetahuan, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta.
http://referensiassyariabdullah.blogspot.co.id/2008/04/definisi-dan-jenis-jenis-
pengetahuan.html.
https://kanjengbasith.wordpress.com/2012/03/23/ilmu-pengetahuan-dan-agama-
studi-filsafat-ilmu/
http://senipandai.blogspot.co.id/2015/10/bangsa-indonesia-merupakan-bangsa-
yang.html
https://www.academia.edu/17274611/Filsafat_Ilmu_Filsafat_Pengetahuan_Penget
ahuan_Ilmiah
12. Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen : Dr. Dyah Indriana K, S.T., M.Sc.
Penulis
Nama : 1. Rohmat Romdhani (1615011031 )
2. Briana Martandi (1725011019 )
3. Edo Saputra Hernando (1725011010 )
4. Rainal (1725011006 )
5. Novindio Dwi AP (1725011011 )