2. Mengukur Man Jadda Wa
Jada Pada Diri Kita
Sudahkah Kita bersungguh-sungguh melihat
peluang. Coba lihat catatan Kita, sudah
seberapa banyak potensi peluang yang Kita
catat?
Seberapa dalam Kita meneliti sebuah ide ?
Seberapa banyak ide-ide yang sudah Kita
lakukan?
Sudah berapa kali Kita gagal dan bangkit
lagi mencoba?
Seberapa keras Kita mencari solusi masalah
Kita?
3. Man Jadda Wa Jada Belum
Membumi Jika Masih Berdalih
Jika Kita masih suka mengatakan
“tapi” sebagai dalih tidak
berusaha, artinya Kita belum
bersungguh-sungguh. Mungkin
dalih Kita benar, tetapi tetap saja
Kita tidak meraih apa yang Kita
inginkan.
4. Cara Membumikan Man
Jadda Wa Jada
Jika Kita bersungguh-sungguh, maka Kita akan
mengalahkan rasa malas yang menghambat Kita untuk
bertindak.
Jika Kita bersungguh-sungguh, maka Kita akan mencari
cara mengatasi rintangan dan halangan yang ada di
depan Kita.
Jika Kita bersungguh-sungguh, maka Kita akan berusaha
melengkapi apa yang menjadi kekurangan Kita untuk
meraih tujuan besar Kita.
Jika Kita bersungguh-sungguh, maka Kita akan belajar jika
Kita belum bisa melakukan sesuatu yang diperlukan untuk
meraih sukses.
Jika Kita bersungguh-sungguh, maka Kita tidak akan
mudah berhenti, terus berpikir kreatif, mencoba dan
mencoba sampai Kita menemukan jalan yang tepat.
5. Proses lebih Penting Dari Hasil
Berhentilah melihat hasil. Karna kita tidak
dituntut untuk itu, selain dari apa yang kita
usahakan. Nilai seseorang dihadapan Rabb-
nya adalah dari apa yang diusahakannya.
Pilihan aktifitas hidup apa yang dibuatnya.
Seberapa besar usaha yang dilakukannya.
Seberapa banyak bisa mendatangkan
manfaat bagi orang lain..
“Jangan Mengejar Kesuksesan, Tapi Kejarlah
Kesempurnaan”