SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Review Penelitian Yusrinawati Mahasiswa Magister
Manajemen Aset FTSP ITS
Judul :
ANALISA PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR
BARU DI KECAMATAN MUARADUA KABUPATEN OKU
SELATAN
Disusun Oleh:
ARIQ HANIFF
NIM. 10613022
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2016
Latar Belakang
• Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan  kabupaten yang baru dimekarkan di Propinsi
Sumatera Selatan, Muaradua sebagai ibukota kabupaten.
 Muaradua menjadi pusat pemerintahan.
 Muaradua juga merupakan pusat kegiatan perdagangan barang dan jasa dan pusat pelayanan
ekonomi yang bersekala regional.
• Pasar sebagai salah satu tempat aktifitas ekonomi yang ada di Muaradua, sudah tidak mampu lagi
menampung aktifitas perdagangan. pemerintah Kabupaten OKU Selatan mengeluarkan kebijakan
untuk membangun pasar baru pada lokasi lain dan pasar yang lama akan ditutup.
• Hal ini dikarenakan pada lokasi pasar yang lama tidak memungkinkan untuk melakukan
pengembangan karena luas lahan tidak cukup untuk menampung bangunan pasar dan fasilitasnya.
Ada tiga alternatif lokasi yang dapat diajadikan
• sebagai lahan untuk pembangunan pasar baru tersebut. Ketiga lokasi tersebut berada
pada wilayah pengembangan B dan C dan merupakan wilayah yang menjadi pusat
kegiatan perdagangan barang dan jasa yang berskala regional. Lokasi tersebut terletak di
desa Batu Belang, Sumber Jaya dan Bumi Agung. Penelitian ini bertujuan untuk memilih
lokasi terbaik dari ketiga lokasi tersebut.
Tujuan penelitian
• untuk memilih lokasi yang terbaik untuk pembangunan pasar baru
tersebut. Methode yang dipergunakan adalah Analytical Hyerarchi
Process (AHP).
Penentuan Lokasi Pasar
• a. Adanya embrio • Adanya pedagang dan pembeli • Adanya kegiatan
jual beli (perdagangan) • Ada barang yang diperdagangkan • Belum
ada wujud fisik pasar
• b. Penyediaan lahan • Swadaya masyarakat • Dibeli dengan dana
APBD Kabupaten/Kota, APBD Propinsi atau APBN (dana pusat)
• c. Status lahan • Tidak dalam sengketa • Tidak sedang dalam jaminan
atau penyitaan • Sudah ada ketetapan hukum
kriteria yang harus dipenuhi dalam
menentukan lokasi suatu pusat perbelanjaan
• Chiara dan Koppelman (1997) mengemukakan bahwa adalah :
• 1. Kedekatan terhadap pangsa pasar
• 2. Kedekatan terhadap bahan baku
• 3. Ketersediaan tenaga listrik dan air
• 4. Ketersediaan modal
• 5. Iklim
• 6. Adanya perlindungan terhadap bahaya kebakaran, perlindungan polisi dan pelayanan
kesehatan
• 7. Terdapatnya perumahan /permukiman penduduk
• 8. Sikap masyarakat
• 9. Peraturan setempat
• 10. Pertumbuhan kota di masa yang akan datang
faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
pasar,
• David Dewar Vanessa W (1990)
• 1. Location of generator of population movement (lokasi yang
menimbulkan pergerakan populasi/orang).
• 2. Sources of supply (sumber persediaan barang yang diperjual
belikan)
• 3. Location of consumers (lokasi yang berada dekat dengan pembeli)
Analisa Multi Kriteria
• adalah analisa yang dipakai untuk menentukan pilihan dengan
menggunakan metode penilaian dan pembobotan terhadap beberapa
kriteria yang mempengaruhi pengambil keputusan dalam membuat
keputusan.
• Salah satu analisa multi kriteria yang sering dipakai adalah Analytical
Hierarchy Process (AHP) yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty
Proses penyelesaian masalah dengan AHP :
• a. Mengidentifikasi masalah dan menentukan solusi yang diinginkan
• b. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan sub-sub tujuan, kriteria
dan kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkatan kriteria paling bawah
• c. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap
elemen terhadap masing-masing tujuan / kriteria yang setingkat di atasnya. Perbandingan dilakukan
berdasarkan judgement dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen
dibandingkan elemen lainnya.
• d. Melakukan perbandingan berpasangan hingga diperoleh judgment seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2]
buah, dengan n adalah banyak elemen yang dibandingkan.
• e. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten, maka pengambilan data
diulangi.
• f. Mengulangi langkah 3,4,5 untuk seluruh tingkat hirarki
• g. Menghitung vektor eigen dari setiap matrik perbandingan berpasangan. Nilai faktor eigen merupakan
bobot setiap elemen, langkah ini untuk mensistensi judgment dalam penentuan prioritas elemen pada
tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan
• h. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari 10 persen maka penilaian data judgment harus
diperbaiki
METODA PENELITIAN
• Responden Penelitian :
• 1. Sekretaris Daerah 2. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah 3. Kepala Dinas Kebersihan keindahan dan Pertamanan 4.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum 5. Kepala Dinas Pendapatan Daerah 6.
Kepala Bagian Perekonomian 7. Camat Muaradua
Teknik Pengambilan sampel
• Teknik Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan Purposive Sampling. Pengambilan elemen yang
dimasukkan dalam sampel dilakukan secara sengaja dengan catatan
sampel harus
• mewakili populasi. Purposive sampling disebut juga judgment
sampling, dimana pemilihan subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat
tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciriciri
populasi yang sudah diketahui.
Metoda Analisa
• Untuk melakukan pemilihan
lokasi pembangunan pasar,
menggunakan Analisa
Hyerarchy Process
(AHP).Faktor yang
berpengaruh dalam
penentuan lokasi
pembangunan pasar
dijadikan sebagai sub kriteria.
No Kriteria Sub Kriteria
1 Teknik 1. Luas lahan 2.
Berada di sekitar
terminal 3.
Topografi rendah 4.
Tidak Rawan
Bencana
2 Sosial Ekonomi 1. Dekat dengan
pemukiman
penduduk 2.
Kepadatan
penduduk tinggi 3.
Sikap masyarakat
terhadap
pembangunan
pasar
3 Sarana dan Prasarana 1. Adanya jaringan
jalan menuju lokasi
pasar 2. Tersedia
Kriteria dan Sub Kriteria Penentuan Lokas
Sosial EkonomiTeknik
Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar Baru
Sarana Prasarana
Batu Belang Bumi AgungSumber Jaya
1. Dekat dengan permukiman penduduk
2. Kepadatan peduduk tinggi
3. Sikap masyarakat terhadap
pembangunan pasar
1.Adanya jaringan jalan
2. Tersedianya alat angkutan
menuju pasar
1. Luas lahan
2. Berada di sekitar lokasi
terminal
3. Topografi rendah
4. Tidak rawan bencana
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1. Penentuan Bobot Kriteria
Pada penelitian ini ada 3 kriteria yang akan dibandingkan yaitu kriteria
teknik,sosial ekonomi dan sarana prasarana. Jawaban dari setiap
responden dihitung rata-ratanya dengan menggunakan rata-rata
geometrik. Setelah nilai rata-rata dari jawaban seluruh responden
didapat langkah selanjutnya adalah menghitung bobot prioritas kriteria
dan penentuan nilai konsistensi :
• 1. Memasukkan nilai matriks yang diperoleh dari hasil nilai rata-rata
jawa
Tabel 2. Matrik Perbandingan Berpasangan ban responden
KRITERIA T SE SP
Teknik (T 1 4 2
Sosial Ekonomi (SE 1/4 1 ¼
Sarana Prasarana (SP 1/2 4 1
Jumlah 1.75 9 3.25
2. Membuat matriks normalisasi perbandingan
berpasangan, dengan membagi semua nilai pada
kolom dengan jumlah dari semua nilai per kolom.
• Tabel 3. Matrik Normalisasi Perbandingan Berpasangan
KRITERIA T SE SP
Teknik 0,5714 0,4444 0,6154
Sosial Ekonomi (SE 0,1429 0,1111 0,0769
Sarana Pras 0,2857 0,4444 0,3077
Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000
3. Jumlahkan semua hasil normalisasi perbandingan berpasangan
(tahap 2) per baris, kemudian masing-masing hasil penjumlahan dibagi
dengan jumlah kriteria untuk mendapatkan bobot.
• Tabel 4. Matrik Normalisasi Perbandingan Berpasangan Level Kriteria
KRITERIAT T SE SP Jumlah Bobot
Teknik 0,5714 0,4444 0,6154 1,6313 0,5437
Sosial Ekonomi
(SE
0,1429 0,1111 0,0769 0,3309 0,1103
Sarana Pras 0,2857 0,4444 0,3077 1,0379 0,3460
Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 3,0000 0,9999
• 4. Menghitung eigen value terbesar
(λmaks) yaitu dengan menjumlahkan
hasil perkalian jumlah kolom matrik
perbandingan berpasangan dengan
bobot.
• λmaks = (1,75 x 0,5437) +
• (9 x 0,1103 ) + (3,25 x 0,3460)
• λmaks = 3,0686
5. Menghitung Indeks Konsistensi (CI)
1− −
=
n
n
CI maks λ
=
3 1 3,0686 3 − −
= 0,0343
• 6. Menghitung Rasio Konsistensi (CR), dengan nilai RI = 0,58 (sesuai dengan tabel 5.10 dengan ukuran matrik = 3)
RI CI CR = =
0,58 0,0343
= 0,0591. Karena
CR < 0,1 maka matrik diatas konsisten.
Dari langkah di atas maka dapat diketahui bobot dan prioritas level kriteria seperti pada tabel 5 :
Tabel 5. Bobot dan Prioritas Level Kriteria
Dari tabel 5 di atas diketahui bahwa kriteria teknik / fisik mempunyai bobot yang paling tinggi yaitu sebesar
0,5437, urutan kedua adalah kriteria sarana prasarana dengan nilai 0,3460, urutan ketiga adalah kriteria
sosial ekonomi dengan nilai 0,1103 .
Kriteria Bobot Prioritas
Teknik (T) 0.5437 1
Sosial Ekonomi (SE) 0.1103 3
Sarana Prasarana (SP) 0.3460 2
4.2 Penentuan Bobot Sub Kriteria
• Pada penelitian ini ada 9 sub kriteria
yang dikelompokkan dalam 3
kriteria. Langkahlangkah
perhitungan bobot sub kriteria sama
dengan langkah-langkah
perhitungan bobot kriteria.
• Hasil perhitungan bobot sub kriteria
seperti pada tabel 6, tabel 7 dan
tabel 8
4.3 Penentuan Lokasi
• Pada level ini penentuan lokasi dilakukan dengan cara menentukan
bobot pada setiap alternatif lokasi sebagai alternatif keputusan dalam
semua sub
• kriteria yang ada. Langkah yang dilakukan dalam perhitungan bobot
sama dengan langkah perhitungan pada kriteria dan sub kriteria. Hasil
perhitungan bobot dalam penentuan lokasi seperti tercantum pada
tabel 9 sampai tabel 17
Setelah bobot dari alternatif lokasi untuk setiap sub kriteria diketahui maka selanjutnya dilakukan perhitungan
konsistensi keseluruhan (CRgabungan). Hasilnya adalah 0,0438. Karena CRgabungan < 0,1 maka hirarki
keseluruhan konsisten. Langkah
terakhir adalah menentukan bobot dan prioritas alternatif lokasi dengan cara mengalikan bobot alternatif lokasi
dalam sub kriteria dengan bobot sub kriterianya masing-masing. Seperti pada Tabel 18:
4.4. Analisa Sensitivitas
• Analisa sensitivitas dilakukan dengan cara merubah bobot setiap
kriteria sehingga akan diketahui apakah setiap kriteria tersebut
berpengaruh (sensitif) atau tidak dalam menentukan alternatif
terbaik lokasi pembangunan pasar di Kecamatan Muaradua.
4.4.1 Sensitivitas terhadap Kriteria Teknik
Jika bobot kriteria teknik dinaikkan sampai dengan 30 % , kriteria sosial
ekonomi dan
sarana parasarana diturunkan sampai 30 %, tidak terjadi perubahan
prioritas lokasi pembangunan pasar. Penurunan berdasarkan
proporsi.Tetapi jika bobot kriteria teknik diturunkan sampai dengan 10
% dan kriteria sosial ekonomi dan sarana parasarana dinaikkan sampai
10 % hanya berpengaruh terhadap prioritas lokasi.Desa Bumi Agung
yang semula berada pada prioritas nomor 3, berubah menjadi prioritas
nomor 2. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria teknik tidak sensitif
terhadap penentuan prioritas lokasi
4.4.2 Sensitivitas terhadap Kriteria Sosial Ekonomi
Jika bobot kriteria sarana / prasarana dinaikkan sampai dengan 30% maka tidak terjadi perubahan
prioritas lokasi
pembangunan pasar.Demikian juga jika bobot kriteria sarana / prasarana diturunkan sampai dengan
30% juga tidak berpengaruh terhadap prioritas lokasi.
4.4.3 Sensitivitas terhadap Kriteria Sarana
Prasarana
Jika bobot kriteria sarana parasarana dinaikkan sampai dengan 20 %
maka terjadi perubahan prioritas lokasi pembangunan pasar dimana
lokasi di Desa Bumi Agung yang semula berada pada prioritas nomor
tiga berubah menjadi prioritas nomor dua.
Demikian juga jika dinaikkan sampai dengan 30 % tidak mempengaruhi
prioritas lokasi.Hal ini menunjukkan bahwa kriteria sarana prasarana
tidak sensitif terhadap penentuan prioritas lokasi. Jika bobot kriteria
sarana prasarana diturunkan sampai dengan 30 % tidak berpengaruh
terhadap prioritas lokasi.
• 5. Kesimpulan
• Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat
diambil adalah: urutan prioritas pemilihan lokasi diperoleh sebagai
berikut : Prioritas Pertama Desa Batu Belang dengan bobot 0,5128 ,
Prioritas ke Dua Desa Sumber Jaya dengan bobot 0, 2538 dan
prioritas ke Tiga dengan Bobot 0,2334. Hasil analisa sensitivitas
terhadap perubahan bobot masing-masing kriteria tetap memberikan
Desa Batu Belang sebagai prioritas yang pertama.

More Related Content

Similar to Coba ahp (2)

Similar to Coba ahp (2) (20)

Pedoman Kemanfaatan Hasil Kajian
Pedoman Kemanfaatan Hasil KajianPedoman Kemanfaatan Hasil Kajian
Pedoman Kemanfaatan Hasil Kajian
 
PPT CPM and PERT (2).pdf
PPT CPM and PERT (2).pdfPPT CPM and PERT (2).pdf
PPT CPM and PERT (2).pdf
 
PENGANTAR PSISTEM S2.pptx
PENGANTAR PSISTEM S2.pptxPENGANTAR PSISTEM S2.pptx
PENGANTAR PSISTEM S2.pptx
 
EAS MPPL
EAS MPPLEAS MPPL
EAS MPPL
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
 
Bahan kuliah 2
Bahan kuliah 2Bahan kuliah 2
Bahan kuliah 2
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
PPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptxPPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptx
 
Bab4 rencana kerja
Bab4 rencana kerjaBab4 rencana kerja
Bab4 rencana kerja
 
Slide skm permenpan 14 2017
Slide skm permenpan 14   2017Slide skm permenpan 14   2017
Slide skm permenpan 14 2017
 
presentasi PERMUKIMAN.ppt
presentasi PERMUKIMAN.pptpresentasi PERMUKIMAN.ppt
presentasi PERMUKIMAN.ppt
 
Nine step methodology
Nine step methodologyNine step methodology
Nine step methodology
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
 
Skm permenpan
Skm permenpanSkm permenpan
Skm permenpan
 
MPI-sess_12-Pengolahan-Data.ppt
MPI-sess_12-Pengolahan-Data.pptMPI-sess_12-Pengolahan-Data.ppt
MPI-sess_12-Pengolahan-Data.ppt
 
Ppt proposal
Ppt proposal Ppt proposal
Ppt proposal
 
12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik
 
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
 
Bab01 dasar2 metopen
Bab01 dasar2 metopenBab01 dasar2 metopen
Bab01 dasar2 metopen
 
1 Ekotek - Pendahuluan.pptx
1 Ekotek - Pendahuluan.pptx1 Ekotek - Pendahuluan.pptx
1 Ekotek - Pendahuluan.pptx
 

Recently uploaded

P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Coba ahp (2)

  • 1. Review Penelitian Yusrinawati Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Judul : ANALISA PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR BARU DI KECAMATAN MUARADUA KABUPATEN OKU SELATAN Disusun Oleh: ARIQ HANIFF NIM. 10613022 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2016
  • 2. Latar Belakang • Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan  kabupaten yang baru dimekarkan di Propinsi Sumatera Selatan, Muaradua sebagai ibukota kabupaten.  Muaradua menjadi pusat pemerintahan.  Muaradua juga merupakan pusat kegiatan perdagangan barang dan jasa dan pusat pelayanan ekonomi yang bersekala regional. • Pasar sebagai salah satu tempat aktifitas ekonomi yang ada di Muaradua, sudah tidak mampu lagi menampung aktifitas perdagangan. pemerintah Kabupaten OKU Selatan mengeluarkan kebijakan untuk membangun pasar baru pada lokasi lain dan pasar yang lama akan ditutup. • Hal ini dikarenakan pada lokasi pasar yang lama tidak memungkinkan untuk melakukan pengembangan karena luas lahan tidak cukup untuk menampung bangunan pasar dan fasilitasnya. Ada tiga alternatif lokasi yang dapat diajadikan • sebagai lahan untuk pembangunan pasar baru tersebut. Ketiga lokasi tersebut berada pada wilayah pengembangan B dan C dan merupakan wilayah yang menjadi pusat kegiatan perdagangan barang dan jasa yang berskala regional. Lokasi tersebut terletak di desa Batu Belang, Sumber Jaya dan Bumi Agung. Penelitian ini bertujuan untuk memilih lokasi terbaik dari ketiga lokasi tersebut.
  • 3. Tujuan penelitian • untuk memilih lokasi yang terbaik untuk pembangunan pasar baru tersebut. Methode yang dipergunakan adalah Analytical Hyerarchi Process (AHP).
  • 4. Penentuan Lokasi Pasar • a. Adanya embrio • Adanya pedagang dan pembeli • Adanya kegiatan jual beli (perdagangan) • Ada barang yang diperdagangkan • Belum ada wujud fisik pasar • b. Penyediaan lahan • Swadaya masyarakat • Dibeli dengan dana APBD Kabupaten/Kota, APBD Propinsi atau APBN (dana pusat) • c. Status lahan • Tidak dalam sengketa • Tidak sedang dalam jaminan atau penyitaan • Sudah ada ketetapan hukum
  • 5. kriteria yang harus dipenuhi dalam menentukan lokasi suatu pusat perbelanjaan • Chiara dan Koppelman (1997) mengemukakan bahwa adalah : • 1. Kedekatan terhadap pangsa pasar • 2. Kedekatan terhadap bahan baku • 3. Ketersediaan tenaga listrik dan air • 4. Ketersediaan modal • 5. Iklim • 6. Adanya perlindungan terhadap bahaya kebakaran, perlindungan polisi dan pelayanan kesehatan • 7. Terdapatnya perumahan /permukiman penduduk • 8. Sikap masyarakat • 9. Peraturan setempat • 10. Pertumbuhan kota di masa yang akan datang
  • 6. faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pasar, • David Dewar Vanessa W (1990) • 1. Location of generator of population movement (lokasi yang menimbulkan pergerakan populasi/orang). • 2. Sources of supply (sumber persediaan barang yang diperjual belikan) • 3. Location of consumers (lokasi yang berada dekat dengan pembeli)
  • 7. Analisa Multi Kriteria • adalah analisa yang dipakai untuk menentukan pilihan dengan menggunakan metode penilaian dan pembobotan terhadap beberapa kriteria yang mempengaruhi pengambil keputusan dalam membuat keputusan. • Salah satu analisa multi kriteria yang sering dipakai adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty
  • 8. Proses penyelesaian masalah dengan AHP : • a. Mengidentifikasi masalah dan menentukan solusi yang diinginkan • b. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan sub-sub tujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkatan kriteria paling bawah • c. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan / kriteria yang setingkat di atasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgement dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. • d. Melakukan perbandingan berpasangan hingga diperoleh judgment seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyak elemen yang dibandingkan. • e. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten, maka pengambilan data diulangi. • f. Mengulangi langkah 3,4,5 untuk seluruh tingkat hirarki • g. Menghitung vektor eigen dari setiap matrik perbandingan berpasangan. Nilai faktor eigen merupakan bobot setiap elemen, langkah ini untuk mensistensi judgment dalam penentuan prioritas elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan • h. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari 10 persen maka penilaian data judgment harus diperbaiki
  • 9. METODA PENELITIAN • Responden Penelitian : • 1. Sekretaris Daerah 2. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Kepala Dinas Kebersihan keindahan dan Pertamanan 4. Kepala Dinas Pekerjaan Umum 5. Kepala Dinas Pendapatan Daerah 6. Kepala Bagian Perekonomian 7. Camat Muaradua
  • 10. Teknik Pengambilan sampel • Teknik Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling. Pengambilan elemen yang dimasukkan dalam sampel dilakukan secara sengaja dengan catatan sampel harus • mewakili populasi. Purposive sampling disebut juga judgment sampling, dimana pemilihan subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciriciri populasi yang sudah diketahui.
  • 11. Metoda Analisa • Untuk melakukan pemilihan lokasi pembangunan pasar, menggunakan Analisa Hyerarchy Process (AHP).Faktor yang berpengaruh dalam penentuan lokasi pembangunan pasar dijadikan sebagai sub kriteria. No Kriteria Sub Kriteria 1 Teknik 1. Luas lahan 2. Berada di sekitar terminal 3. Topografi rendah 4. Tidak Rawan Bencana 2 Sosial Ekonomi 1. Dekat dengan pemukiman penduduk 2. Kepadatan penduduk tinggi 3. Sikap masyarakat terhadap pembangunan pasar 3 Sarana dan Prasarana 1. Adanya jaringan jalan menuju lokasi pasar 2. Tersedia Kriteria dan Sub Kriteria Penentuan Lokas
  • 12. Sosial EkonomiTeknik Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar Baru Sarana Prasarana Batu Belang Bumi AgungSumber Jaya 1. Dekat dengan permukiman penduduk 2. Kepadatan peduduk tinggi 3. Sikap masyarakat terhadap pembangunan pasar 1.Adanya jaringan jalan 2. Tersedianya alat angkutan menuju pasar 1. Luas lahan 2. Berada di sekitar lokasi terminal 3. Topografi rendah 4. Tidak rawan bencana
  • 13. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Penentuan Bobot Kriteria Pada penelitian ini ada 3 kriteria yang akan dibandingkan yaitu kriteria teknik,sosial ekonomi dan sarana prasarana. Jawaban dari setiap responden dihitung rata-ratanya dengan menggunakan rata-rata geometrik. Setelah nilai rata-rata dari jawaban seluruh responden didapat langkah selanjutnya adalah menghitung bobot prioritas kriteria dan penentuan nilai konsistensi :
  • 14. • 1. Memasukkan nilai matriks yang diperoleh dari hasil nilai rata-rata jawa Tabel 2. Matrik Perbandingan Berpasangan ban responden KRITERIA T SE SP Teknik (T 1 4 2 Sosial Ekonomi (SE 1/4 1 ¼ Sarana Prasarana (SP 1/2 4 1 Jumlah 1.75 9 3.25
  • 15. 2. Membuat matriks normalisasi perbandingan berpasangan, dengan membagi semua nilai pada kolom dengan jumlah dari semua nilai per kolom. • Tabel 3. Matrik Normalisasi Perbandingan Berpasangan KRITERIA T SE SP Teknik 0,5714 0,4444 0,6154 Sosial Ekonomi (SE 0,1429 0,1111 0,0769 Sarana Pras 0,2857 0,4444 0,3077 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000
  • 16. 3. Jumlahkan semua hasil normalisasi perbandingan berpasangan (tahap 2) per baris, kemudian masing-masing hasil penjumlahan dibagi dengan jumlah kriteria untuk mendapatkan bobot. • Tabel 4. Matrik Normalisasi Perbandingan Berpasangan Level Kriteria KRITERIAT T SE SP Jumlah Bobot Teknik 0,5714 0,4444 0,6154 1,6313 0,5437 Sosial Ekonomi (SE 0,1429 0,1111 0,0769 0,3309 0,1103 Sarana Pras 0,2857 0,4444 0,3077 1,0379 0,3460 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 3,0000 0,9999
  • 17. • 4. Menghitung eigen value terbesar (λmaks) yaitu dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom matrik perbandingan berpasangan dengan bobot. • λmaks = (1,75 x 0,5437) + • (9 x 0,1103 ) + (3,25 x 0,3460) • λmaks = 3,0686 5. Menghitung Indeks Konsistensi (CI) 1− − = n n CI maks λ = 3 1 3,0686 3 − − = 0,0343
  • 18. • 6. Menghitung Rasio Konsistensi (CR), dengan nilai RI = 0,58 (sesuai dengan tabel 5.10 dengan ukuran matrik = 3) RI CI CR = = 0,58 0,0343 = 0,0591. Karena CR < 0,1 maka matrik diatas konsisten. Dari langkah di atas maka dapat diketahui bobot dan prioritas level kriteria seperti pada tabel 5 : Tabel 5. Bobot dan Prioritas Level Kriteria Dari tabel 5 di atas diketahui bahwa kriteria teknik / fisik mempunyai bobot yang paling tinggi yaitu sebesar 0,5437, urutan kedua adalah kriteria sarana prasarana dengan nilai 0,3460, urutan ketiga adalah kriteria sosial ekonomi dengan nilai 0,1103 . Kriteria Bobot Prioritas Teknik (T) 0.5437 1 Sosial Ekonomi (SE) 0.1103 3 Sarana Prasarana (SP) 0.3460 2
  • 19. 4.2 Penentuan Bobot Sub Kriteria • Pada penelitian ini ada 9 sub kriteria yang dikelompokkan dalam 3 kriteria. Langkahlangkah perhitungan bobot sub kriteria sama dengan langkah-langkah perhitungan bobot kriteria. • Hasil perhitungan bobot sub kriteria seperti pada tabel 6, tabel 7 dan tabel 8
  • 20. 4.3 Penentuan Lokasi • Pada level ini penentuan lokasi dilakukan dengan cara menentukan bobot pada setiap alternatif lokasi sebagai alternatif keputusan dalam semua sub • kriteria yang ada. Langkah yang dilakukan dalam perhitungan bobot sama dengan langkah perhitungan pada kriteria dan sub kriteria. Hasil perhitungan bobot dalam penentuan lokasi seperti tercantum pada tabel 9 sampai tabel 17
  • 21.
  • 22. Setelah bobot dari alternatif lokasi untuk setiap sub kriteria diketahui maka selanjutnya dilakukan perhitungan konsistensi keseluruhan (CRgabungan). Hasilnya adalah 0,0438. Karena CRgabungan < 0,1 maka hirarki keseluruhan konsisten. Langkah terakhir adalah menentukan bobot dan prioritas alternatif lokasi dengan cara mengalikan bobot alternatif lokasi dalam sub kriteria dengan bobot sub kriterianya masing-masing. Seperti pada Tabel 18:
  • 23. 4.4. Analisa Sensitivitas • Analisa sensitivitas dilakukan dengan cara merubah bobot setiap kriteria sehingga akan diketahui apakah setiap kriteria tersebut berpengaruh (sensitif) atau tidak dalam menentukan alternatif terbaik lokasi pembangunan pasar di Kecamatan Muaradua.
  • 24. 4.4.1 Sensitivitas terhadap Kriteria Teknik Jika bobot kriteria teknik dinaikkan sampai dengan 30 % , kriteria sosial ekonomi dan sarana parasarana diturunkan sampai 30 %, tidak terjadi perubahan prioritas lokasi pembangunan pasar. Penurunan berdasarkan proporsi.Tetapi jika bobot kriteria teknik diturunkan sampai dengan 10 % dan kriteria sosial ekonomi dan sarana parasarana dinaikkan sampai 10 % hanya berpengaruh terhadap prioritas lokasi.Desa Bumi Agung yang semula berada pada prioritas nomor 3, berubah menjadi prioritas nomor 2. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria teknik tidak sensitif terhadap penentuan prioritas lokasi
  • 25.
  • 26. 4.4.2 Sensitivitas terhadap Kriteria Sosial Ekonomi Jika bobot kriteria sarana / prasarana dinaikkan sampai dengan 30% maka tidak terjadi perubahan prioritas lokasi pembangunan pasar.Demikian juga jika bobot kriteria sarana / prasarana diturunkan sampai dengan 30% juga tidak berpengaruh terhadap prioritas lokasi.
  • 27. 4.4.3 Sensitivitas terhadap Kriteria Sarana Prasarana Jika bobot kriteria sarana parasarana dinaikkan sampai dengan 20 % maka terjadi perubahan prioritas lokasi pembangunan pasar dimana lokasi di Desa Bumi Agung yang semula berada pada prioritas nomor tiga berubah menjadi prioritas nomor dua. Demikian juga jika dinaikkan sampai dengan 30 % tidak mempengaruhi prioritas lokasi.Hal ini menunjukkan bahwa kriteria sarana prasarana tidak sensitif terhadap penentuan prioritas lokasi. Jika bobot kriteria sarana prasarana diturunkan sampai dengan 30 % tidak berpengaruh terhadap prioritas lokasi.
  • 28.
  • 29. • 5. Kesimpulan • Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: urutan prioritas pemilihan lokasi diperoleh sebagai berikut : Prioritas Pertama Desa Batu Belang dengan bobot 0,5128 , Prioritas ke Dua Desa Sumber Jaya dengan bobot 0, 2538 dan prioritas ke Tiga dengan Bobot 0,2334. Hasil analisa sensitivitas terhadap perubahan bobot masing-masing kriteria tetap memberikan Desa Batu Belang sebagai prioritas yang pertama.