SlideShare a Scribd company logo
SOSIALISASI NSPM TEKNIKKONSTRUKSI
KERJASAMA
PUSBIKTEKDEPARTEMENPEKERJAANUMUM
DENGAN
FAKULTASTEKNIKUNIVERSITASTADULAKO
PEMILIHAN SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN
METODE MULTY CRITERIA DECISION MAKING
CONTENS
 PENDAHULUAN
 PRINSIP DASAR AHP
 LANGKAH KERJA AHP
 PENUTUP
 APLIKASI
 A. SENSITIFITAS
 REFERENSI
 EXPERT CHOICE
Abstrak…1
 Bahasan dalam tulisan ini menekankan tentang
metode yang digunakan dalam menentukan
alternative prioritas dari berbagai kriteria, yaitu
bagaimana memilih system pengolahan sampah
berdasarkan persepsi manusia/stakeholders,
dengan menggunakan Metode Multy Criteria
Decision Making yaitu Metode AHP (Analytic
Hierarchy Process).
C
Abstrak…2
 Contoh kasus yang digunakan adalah hasil
penelitian Indra P.A (2003) yang berjudul Analisis
Teknologi Pengolahan Sampah dengan Proses
Hirarki Analitik dan Metode Valuasi Kontingensi
(studi kasus di Jakarta Timur). Pada penelitian ini
dikemukakan tiga jenis alternatif teknologi
pengolahan sampah yang dapat digunakan
dalam pengolahan sampah di Jakarta Timur,
yakni: pengomposan, incenerator, dan tempat
penimbunan akhir sampah (TPA) secara sanitary
landfill.
C
Permasalahan (Indra P.A.,2003)
 Jakarta Timur (2002) terdapat sisa sampah yang
tertunda pengangkutannya di TPS sebesar 361 m3/hari.
 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada umumnya
mengalami masalah pengolahan sampah
 rencana berakhirnya operasional TPA Bantar Gebang
thn 2003
 alternatif teknologi pengolahan sampah yang
sebaiknya diterapkan di Jakarta Timur
 dalam penentuan teknologi pengolahan sampah
adalah keterkaitan antar stakeholder.
C
Permasalahan (Indra P.A.,2003)
 tiga jenis alternatif teknologi pengolahan sampah
A. Pengomposan (Composting)
 B. Incenerator (Pembakar Sampah)
 C. Tempat Pembuangan Akhir Sampah = TPA
(landfill)
 Proses Hirarki Analitik digunakan sebagai
kerangka pendekatan dalam mengakomodasikan
berbagai pandangan stakeholder dalam
menentukan teknologi pengolahan sampah yang
sebaiknya diterapkan di Jakarta Timur (Indra
P.A.,2003).
C
Litters at River
Membuat Kompos Sendiri
 Sampah Organik 20 kg dicacah sampah halus.
Dicampur dengan dedak 1 kg, gula pasir 1 sendok,
pupuk kandang 2 kg(10%). Lebih baik lagi jika
ditambah dengan dolomit atau abu gosok.
 EM (semacam katalis) dicampur dengan air 1-3 liter.
Larutan ini diaduk dengan campuran 1 sampai rata.
 Pupuk dimasukkan ke dalam karung dan didiamkan
selama 7 hari. Usahakan karung tidak terkena hujan
maupun panas langsung
 Pupuk diangin-anginkan selama 7 hari.
Pengelolaan sampah Incenerator
Pas ½ bata
30 cm
Pas 1 bata
Besi penyangga
Pipa besi dia 1”
30 cm
Cerobong asap
Penampung abu
30 cm
Cerobong asap
Subromarto
Incinerator Sederhana
Air
Lubang untuk
memasukkan
sampah
(ditutup seng)
Incinerator sederhana Subromarto, air panas
yang dihasilkan dapat digunakan untuk
mengolah ikan
Pengelolaan sampah Sanitary Landfill
80 cm
Timbunan sampah
lama
Timbunan sampah
baru
Lapisan tanah penutup
Tanah asli
+ 0,50
+ 1,80
Sanitary landfill
From Landfill to Golf Greens
1980 - 1992
• Britannia
Opened in
1980
• Planned to
close in
1992
• Golf course
design
created for
end-use of
landfill
Planning the Course 1992 - 1997
Planning the Course 1992 - 1997
Building the Course 1997 - 1999
 Environmental
 Health &
Safety
 Region of Peel
requirements
regarding the
final cap
Challenges to building a golf course at Britannia:
Opening the Course -1999
 May 1999
 Partnership with
Mississauga, golf
course operator
 1999: Received
awards from
municipal
associations
Beyond 2000: Britannia Hills and
Britannia Landfill Site
Conclusion:
• Landfill and
recreation can be
compatible when
planned carefully
and constructed
Penelitian (Indra P.A.,2003)
C
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Indra P.A tahun
2003, untuk menentukan teknologi pengolahan sampah
di Jakarta Timur, dibuat suatu hirarki sebagai berikut:
Penelitian (Indra P.A.,2003) : Data Primer
 Pemerintah pusat,
 Pemerintah Provinsi DKI sebanyak 5 orang;
 Lingkup Pemerintah Kota Jakarta Timur,
 Ilmuwan persampahan.
 1. Perguruan tinggi, yaitu IPB terdiri atas 2 responden, UI
terdiri atas 1 responden, dan ITB terdiri atas 2 responden;
 2. (BPPT)
 3. (LIPI) terdiri atas 2 responden
 LSM yang bergerak dibidang persampahan 1 responden
C
Penelitian (Indra P.A.,2003) :
Analisis Hasil Studi AHP
 Landasan Aspek dan Kriteria yang Menjadi Bahan
Pertimbangan Penentuan Teknologi Pengolahan Sampah di
Jakarta Timur
C
Penelitian (Indra P.A.,2003) :
Analisis Hasil Studi AHP
 Setiap Kriteria dalam Aspek Lingkungan Beserta Nilai
Bobotnya.
C
Penelitian (Indra P.A.,2003) :
Analisis Hasil Studi AHP
 Tahap terakhir secara umum, hasil studi AHP yang dilakukan
menunjukkan bahwa teknologi pengolahan sampah yang memiliki
nilai bobot tertinggi adalah pengomposan dengan nilai bobot
0,449, kemudian incenerator dengan nilai bobot 0,402, dan
sanitary landfill dengan nilai bobot 0,149
C
AHP
 Kita tak dapat mengukur tanpa skala, tetapi
skala tradisional seperti watu dan uang
membatasi jenis ide yang dapat kita tangani.
 Jadi kita memerlukan suatu skala baru untuk
mengukur sifat-sifat yang tanpa wujud
 Maka diperlukan suatu skala yang luwes
yang disebut prioritas (Saaty,1993)
C
Apakah itu AHP/PHA ?
 Multy Criteria Decision Making
 Analytical Hierarchy Process / Proses Hirarki Analitik
diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty (Father of AHP) pada
tahun 1970.
 Adalah suatu model yang luwes yang memungkinkan kita
mengambil keputusan dengan mengkombinasikan
pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis
(Saaty,1993)
 Adalah suatu metode kualitatif yang menentukan
peringkat berbagai alternatif keputusan dan memberi satu
pilihan dari beberapa kriteria.
C
AHP pada era 70an, digunakan:
(Saaty,1993)
 Konflik Timur Tengah (1972)
 Perencanaan Transportasi di Sudan (1973-75)
 Eksplorasi Mineral di Mauritania (1976)
 Perencanaan Pendidikan yg Lebih Tinggi di USA (1976)
 Pemilihan Presiden (1976,1980)
 Konflik di irlandia Utara (1977)
 Perencanaan Suatu Lembaga Riset (1977)
 Peramalan hasil Pertandingan Kejuaran Dunia Catur (1978)
 Harga minyak pada thn 1990 (1980)
 Konflik di Afrika Selatan (1981)
 Bursa saham (19800
C
Mudah, karena ?
 Persamaan matematika sederhana
 Kriteria < oleh pembuat keputusan>
 Pilihan berdasarkan kriteria
 Memiliki Standar Nilai Perbandingan
C
Prosedur Kerja AHP
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data &
Hasil Penilaian
Penetapan
1. Level Pertama
2. Level Kedua
3. Level Ketiga
4. Level Keempat
5. Level Kelima
Responden
Kuesioner
Menyusun Struktur Hierarki
Melakukan Perbandingan
Berpasangan
Uji Konsistensi
Ganbar 1. Prosedur Kerja Metode Analytic Hierarchy Process
Bobot Komponen Urutan Prioritas
Komponen
Nilai Konsistensi (CR)
Ya
Tidak
C
Prinsip Dasar AHP
 AHP pada dasarnya didesain untuk menangkap
persepsi orang yang berhubungan sangat erat dengan
permasalahan tertentu melalui prosedur yang didesain
untuk sampai kepada suatu skala preferensi diantara
berbagai alternatif.
 AHP merupakan suatu model pengambil keputusan
yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Peralatan utama
dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan
input utamanya adalah persepsi manusia.
C
Prinsip yang harus dipahami
 Memecah persoalan
yang utuh menjadi
unsur-unsurnya.
 Unsur-unsur dipecah
lagi menjadi unsur
yang menjadi tujuan.
 Dinamai HIRARKI
1. Decomposition PEMANFAATAN LAHAN KAWASAN PESISIR
TELUK PALU
PEMDA INVESTOR MASYARAKAT
EKONOMI LINGKUNGAN TEKNOLOGI
SOSIAL
PELABUHAN
WISATA PEMUKIMAN
INDUSTRI
KONSERVASI
LEVEL 1.
TUJUAN UTAMA
LEVEL 2.
PELAKU
LEVEL 3.
ASPEK
LEVEL
4.
KRITERIA
LEVEL
5.
KEBIJAKAN
Pemanfaatan
Teknologi
ADAT
SDM
Ketersediaan
Lahan
Pencemaran
SDA
Sektor
Informal
Investasi
PAD
TAMBAK
C
Prinsip yang harus dipahami
 Membuat penilaian perbandingan antara 2
elemen.
 Penilaian disusun dalam matriks pairwaise
comparation.
 Pertanyaan -pertanyaan
Mana yg lebih/ Berapa kali lebih penting/disukai
2. Comparative Judgment
PELAKU
A B
A 1 7
B 1/7 1
No Pelaku Skor Pelaku
1 Pemda 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Investor
2 Pemda 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Masyarakat
3 Investor 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Masyarakat
Pertanyaan Mengenai Pelaku Pemanfaatan Lahan Kawasan Pesisir Teluk Palu
Untuk mengembangkan Kawasan Pesisir Teluk Palu, menurut
Bapak/Ibu/Saudara, Pelaku manakah yang lebih penting antara :
C
Tabel Nilai Skala Perbandingan Berpasangan
Intensitas
Kepentingan
Defenisi Variabel
1 Sama pentingnya.
3
Elemen yang satu sedikit lebih penting terhadap yang
lain.
5
Elemen yang satu mempunyai tingkat kepentingan
yang kuat atau esensial terhadap yang lainnya.
7 Tingkat kepentingan yang jelas lebih kuat.
9 Tingkat kepentingannya mutlak
2,4,6,8
Nilai-nilai tengah diantara 2 judgement yang
berdampingan.
Kebalikan dari
nilai diatas
Bila komponen I mendapat salah satu nilai di atas (non zero) saat dibandingkan
dengan elemen j, maka elemen j mempunyai nilai sebaliknya saat dibandingkan
dengan i.
C
Prinsip yang harus dipahami
 Mencari prioritas.
 Prioritas Lokal.
 Prioritas Global.
 matriks pairwise
comparisioneigen
vectorlocal priority
3. Synthesis of Priority PEMANFAATAN LAHAN KAWASAN PESISIR
TELUK PALU
PEMDA INVESTOR MASYARAKAT
EKONOMI LINGKUNGAN TEKNOLOGI
SOSIAL
PELABUHAN
WISATA PEMUKIMAN
INDUSTRI
KONSERVASI
LEVEL 1.
TUJUAN UTAMA
LEVEL 2.
PELAKU
LEVEL 3.
ASPEK
LEVEL
4.
KRITERIA
LEVEL
5.
KEBIJAKAN
Pemanfaatan
Teknologi
ADAT
SDM
Ketersediaan
Lahan
Pencemaran
SDA
Sektor
Informal
Investasi
PAD
TAMBAK
C
Prinsip yang harus dipahami
 Keseragaman dan Relevansi
Anggur ---Kelereng
Kriteria bulatYes
Kriteria rasaNot
 Tingkat Hubungan.
Kriteria nilai
a = 5x b, b=2xc,a=10xcyes
,a=4xCNot
4. Logical Consistency  CR<10%
PEMANFAATAN LAHAN KAWASAN PESISIR
TELUK PALU
PEMDA INVESTOR MASYARAKAT
EKONOMI LINGKUNGAN TEKNOLOGI
SOSIAL
PELABUHAN
WISATA PEMUKIMAN
INDUSTRI
KONSERVASI
LEVEL 1.
TUJUAN UTAMA
LEVEL 2.
PELAKU
LEVEL 3.
ASPEK
LEVEL
4.
KRITERIA
LEVEL
5.
KEBIJAKAN
Pemanfaatan
Teknologi
ADAT
SDM
Ketersediaan
Lahan
Pencemaran
SDA
Sektor
Informal
Investasi
PAD
TAMBAK
C
Matriks dari A dan B
 Harga B dipilih
jelas lebih kuat
dari harga A.
Nilai B = 7 dan A
terhadap B adalah
kebalikan atau
inverse =1/7
COST
A B
A 1 7
B 1/7 1
QUALITY
A B
A 1 1/7
B 7 1
C
Contoh Aplikasi
Hidayat Co. mencari lokasi baru untuk ekspansi
usaha. Direncanakan menggunakan AHP untuk
membatu memilih dari beberapa lokasi untuk
membangun pabrik. Hidayat Co. mempunyai 4
criteria yang digunakan sebagai dasar pilihan
yaitu: biaya properti/price, hubungan dg
suplier/distance, ketersediaan buruh/labor,
dan upah buruh/wages. Ada 3 lokasi yg
dijadikan pilihan (A,B,C).
C
HirarkiHidayat.Co
LEVEL 1.
TUJUAN
LEVEL 2.
KRITERIA
LEVEL 3.
KEBIJAKAN
Upah/
wages
Buruh/
labor
Suplier
distance
Biaya
Properti/price
A B C
Lokasi Baru
Hidayat. CO
C
Matriks kriteria & nilai pilihan
PRICE
A B C
A 1 3 2
B 1/3 1 1/5
C 1/2 5 1
PRICE
A B C
A 1 3 2
B 1/3 1 1/5
C 1/2 5 1
DISTANCE
A B C
A 1 6 1/3
B 1/6 1 1/9
C 3 9 1
LABOR
A B C
A 1 1/3 1
B 3 1 7
C 1 1/7 1
WAGES
A B C
A 1 1/3 1/2
B 3 1 4
C 2 1/4 1
 Terlihat bahwa preference
untuk price A dan C sedikit
penting tetapi nilai B lebih
penting.
C
Bagaimana…~ STEP ONE
PRICE
A B C
A 1 3 2
+ + +
B 1/3 1 1/5
+ + +
C 1/2 5 1
= 11/6 9 16/5
 Jumlahkan
dari atas
kebawah
semua nilai
tiap kolom.
C
Bagaimana….~ STEP TWO
PRICE
A B C
A 1+11/6 = 6/11 3+9 = 3/9 2+16/5 = 5/8
+ + +
B 1/3+11/6 = 2/11 1+9 = 9 1/5+16/5 1/16
+ + +
C 1/2+11/6 = 3/11 5+9 = 5/9 1+16/5 = 5/16
= 1 1 1
 Nilai dalam
setiap kolom
dibagi dengan
jumlah kolom
sebelumnya.
NOTICE: Jumlah nilai disetiap kolom = 1.
C
Bagaimana ~ STEP THREE
PRICE
A B C Row Average
A 6/11 ~.5455 + 3/9~.3333 + 5/8~ .6250 = 1.5038 +3 = .512
B 2/11~.1818 + 1/9~.1111 + 1/16~.0625 = .3544 +3 = .1185
C 3/11~.2727 + 5/9~.5556 + 5/16~.3803 = 1.2086 +3 = .3803
1.000
C
Bagaimana ~ STEP FOUR
Cari nilai rata-rata untuk semua kriteria
ikuti langkah 1-3.
Diperoleh hasil seperti berikut:
Location Price Distance Labor Wages
A .5012 .2819 .1790 .1561
B .1185 .0598 .6850 .6196
C .3803 .6583 .1360 .2243
C
Bagaimana… ~ STEP FIVE
Bobot Kriteria berdasarkan kepentingan~gunakan
cara yang sama dalam menentukan kebijakan.
Criteria Price Distance Labor Wages
Price 1 1/5 3 4
Distance 5 1 9 7
Labor 1/3 1/9 1 2
Wages 1/4 1/7 1/2 1
C
Bagaimana… ~ STEP 6-9
 Ulangi step 1-4 dengan matriks yang baru
 Diperoleh hasil sebagai berikut :
Criteria Price Distance Labor Wage Row Average
Price .1519 .1375 .2222 .2857 .1933
Distance .7595 .6878 .6667 .5000 .6535
Labor .0506 .0764 .0741 .1429 .0860
Wage .0380 .0983 .0370 .0714 .0612
1.000
C
Row average = vektor prioritas dari kriteria
CRITERIA
Price .1993
Distance .6535
Labor .0860
Wage .0612
 Diperoleh
price/biaya properti
prioritas #1, diikuti
oleh distance, labor,
dan yang terakhir
upah buruh/wages
C
FINAL CALCULATIONS
Location Price Distance Labor Wages
A .5012 .2819 .1790 .1561
B .1185 .0598 .6850 .6196
C .3803 .6583 .1360 .2243
CRITERIA
Price .1993
Distance .6535
Labor .0860
Wage .0612
X
Take the criteria matrix and multiple it by the preference vector
Lokasi A score = .1993(.0512) + .6535(.2819) + .0860(.1790) +.0621(.1561) = .3091
Lokasi B score = .1993(.1185) + .6535(.0598) + .0860(.6850) + .0612(.6196) = .1595
Lokasi C score = .1993(.3803) + .6535(.6583) + .0860(.1360) + .0612(.2243) = .5314
C
Hasilnya adalah. . .
Lokasi Score
A .3091
B .1595
C .5314
1.0000
Diperoleh nilai prioritas kebijakan yang
terbesar adalah lokasi C, sehingga Hidayat
Co membangun pabrik di C
C
Expert Choice Professional
 Hierarki dan Pembobotan Pelaku
C
Expert Choice Professional
 Matriks Perbandingan Berpasangan Pelaku
C
Expert Choice Professional
 Bobot Pelaku dan Konsistensi Rasio
C
Expert Choice Professional
 Menentukan
Kebijakan
yang dipilih
dari Hasil
Perhitungan
Pembobotan
C
Expert Choice Professional
Analisa Sensitivitas
 Mode Dinamik dari Sudut Pandang Aspek
C
Expert Choice Professional
Analisa Sensitivitas
Perubahan Bobot Aspek dan Prioritas Kebijakan
Dengan Perubahan Bobot Aspek Ekonomi
Aspek
Prioritas (%)
Kebijakan
Prioritas (%)
Awal Akhir Awal Akhir
Ekonomi 33,7 59,9 Pariwisata 24,3 25,4
Lingkungan 30,2 18,3 Industri 20,0 19,9
Sosial 17,5 10,6 Konservasi 19,9 19,3
Teknologi 18,5 11,2 Pelabuhan 15,2 15,4
Permukiman 10,9 10,5
Pertambakan 9,8 9,5
C
And Now !
AHP  Multi Criteria Decision Making
ANP  Super MCDM
ANP = Analytic Network Process
ANP = Penegmbangan dari AHP
C
References
 Saaty, T. L. 1993. Decision Making for Leaders – The
Analytical Hierarchy Processfor Decisions in Complex
World. University of Pitsburg, 322 Mervis Hall Pittspurgh,
PA 15260.
 http://expert choice.com
 Http://www.hipre.nut.fi
 Smith, Bush and Schmoldt. The Selection of Bridge
Materials Utilizing the Analytical Hierarchy Process.
5 March 2003.
<http://www/srs4702.forprod.vt.edu/pubsubj/abstract/ab9760.
 Dll, Lihat makalah
C
Pe
r
ta
ny
a
an
?
C

More Related Content

Similar to presentasi PERMUKIMAN.ppt

UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptx
UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptxUTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptx
UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptx
NizamAlyn
 
3 pmpk-contoh-lengkap
3 pmpk-contoh-lengkap3 pmpk-contoh-lengkap
3 pmpk-contoh-lengkap
Gradz Selebele
 
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxEkspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
anggiemagie14
 
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRI
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRIPPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRI
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRI
Dzuhri06
 
Proposal.pptx
Proposal.pptxProposal.pptx
Proposal.pptx
AyuWulandari333185
 
boyek 2.ppt
boyek 2.pptboyek 2.ppt
boyek 2.ppt
sigit2205
 
Penilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumahPenilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumah
David Laksamana Caesar
 
Life cycle inventory
Life cycle inventoryLife cycle inventory
Life cycle inventoryiiqsja
 
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
eli priyatna laidan
 
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
eli priyatna laidan
 
1. silabus=12
1. silabus=121. silabus=12
1. silabus=12
eli priyatna laidan
 
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
eli priyatna laidan
 
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
Alorka 114114
 
Research Gap.docx
Research Gap.docxResearch Gap.docx
Research Gap.docx
RoyaniW
 
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
AgusHidayat69
 
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptxSDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SantriBiologiKonserv
 
Panduan Identifikasi High Conservation Value di Indonesia.
Panduan Identifikasi High Conservation Value di Indonesia.Panduan Identifikasi High Conservation Value di Indonesia.
Panduan Identifikasi High Conservation Value di Indonesia.
ParaditaHasanah1
 
Ecopolis Humanis
Ecopolis HumanisEcopolis Humanis
Ecopolis Humanis
Hadik27
 
79823749823749328479324329472394873294872394823749237923874
7982374982374932847932432947239487329487239482374923792387479823749823749328479324329472394873294872394823749237923874
79823749823749328479324329472394873294872394823749237923874
Prasetyo Katon
 

Similar to presentasi PERMUKIMAN.ppt (20)

UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptx
UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptxUTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptx
UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptx
 
3 pmpk-contoh-lengkap
3 pmpk-contoh-lengkap3 pmpk-contoh-lengkap
3 pmpk-contoh-lengkap
 
286
286286
286
 
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxEkspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
 
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRI
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRIPPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRI
PPT SEMINAR PROPOSAL DZUHRI
 
Proposal.pptx
Proposal.pptxProposal.pptx
Proposal.pptx
 
boyek 2.ppt
boyek 2.pptboyek 2.ppt
boyek 2.ppt
 
Penilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumahPenilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumah
 
Life cycle inventory
Life cycle inventoryLife cycle inventory
Life cycle inventory
 
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
 
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
 
1. silabus=12
1. silabus=121. silabus=12
1. silabus=12
 
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
1. sma kelas x rpp kd 3.1 dan 4.1 pengukuran (karlina 1308233) final
 
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
 
Research Gap.docx
Research Gap.docxResearch Gap.docx
Research Gap.docx
 
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
 
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptxSDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
 
Panduan Identifikasi High Conservation Value di Indonesia.
Panduan Identifikasi High Conservation Value di Indonesia.Panduan Identifikasi High Conservation Value di Indonesia.
Panduan Identifikasi High Conservation Value di Indonesia.
 
Ecopolis Humanis
Ecopolis HumanisEcopolis Humanis
Ecopolis Humanis
 
79823749823749328479324329472394873294872394823749237923874
7982374982374932847932432947239487329487239482374923792387479823749823749328479324329472394873294872394823749237923874
79823749823749328479324329472394873294872394823749237923874
 

Recently uploaded

slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.pptslide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
tobol95991
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
TeguhWinarno6
 
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
RizkyAji15
 
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...
unikbetslotbankmaybank
 
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaaTeori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
Sayidsabiq2
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
sarahshintia630
 
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptxPresentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
muhammadfauzi951
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
Muhammad Nur Hadi
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
WewikAyuPrimaDewi
 

Recently uploaded (9)

slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.pptslide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
 
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
 
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...
 
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaaTeori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
 
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptxPresentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
 

presentasi PERMUKIMAN.ppt

  • 2. CONTENS  PENDAHULUAN  PRINSIP DASAR AHP  LANGKAH KERJA AHP  PENUTUP  APLIKASI  A. SENSITIFITAS  REFERENSI  EXPERT CHOICE
  • 3. Abstrak…1  Bahasan dalam tulisan ini menekankan tentang metode yang digunakan dalam menentukan alternative prioritas dari berbagai kriteria, yaitu bagaimana memilih system pengolahan sampah berdasarkan persepsi manusia/stakeholders, dengan menggunakan Metode Multy Criteria Decision Making yaitu Metode AHP (Analytic Hierarchy Process). C
  • 4. Abstrak…2  Contoh kasus yang digunakan adalah hasil penelitian Indra P.A (2003) yang berjudul Analisis Teknologi Pengolahan Sampah dengan Proses Hirarki Analitik dan Metode Valuasi Kontingensi (studi kasus di Jakarta Timur). Pada penelitian ini dikemukakan tiga jenis alternatif teknologi pengolahan sampah yang dapat digunakan dalam pengolahan sampah di Jakarta Timur, yakni: pengomposan, incenerator, dan tempat penimbunan akhir sampah (TPA) secara sanitary landfill. C
  • 5. Permasalahan (Indra P.A.,2003)  Jakarta Timur (2002) terdapat sisa sampah yang tertunda pengangkutannya di TPS sebesar 361 m3/hari.  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada umumnya mengalami masalah pengolahan sampah  rencana berakhirnya operasional TPA Bantar Gebang thn 2003  alternatif teknologi pengolahan sampah yang sebaiknya diterapkan di Jakarta Timur  dalam penentuan teknologi pengolahan sampah adalah keterkaitan antar stakeholder. C
  • 6. Permasalahan (Indra P.A.,2003)  tiga jenis alternatif teknologi pengolahan sampah A. Pengomposan (Composting)  B. Incenerator (Pembakar Sampah)  C. Tempat Pembuangan Akhir Sampah = TPA (landfill)  Proses Hirarki Analitik digunakan sebagai kerangka pendekatan dalam mengakomodasikan berbagai pandangan stakeholder dalam menentukan teknologi pengolahan sampah yang sebaiknya diterapkan di Jakarta Timur (Indra P.A.,2003). C
  • 7.
  • 9.
  • 10. Membuat Kompos Sendiri  Sampah Organik 20 kg dicacah sampah halus. Dicampur dengan dedak 1 kg, gula pasir 1 sendok, pupuk kandang 2 kg(10%). Lebih baik lagi jika ditambah dengan dolomit atau abu gosok.  EM (semacam katalis) dicampur dengan air 1-3 liter. Larutan ini diaduk dengan campuran 1 sampai rata.  Pupuk dimasukkan ke dalam karung dan didiamkan selama 7 hari. Usahakan karung tidak terkena hujan maupun panas langsung  Pupuk diangin-anginkan selama 7 hari.
  • 11. Pengelolaan sampah Incenerator Pas ½ bata 30 cm Pas 1 bata Besi penyangga Pipa besi dia 1” 30 cm Cerobong asap Penampung abu 30 cm Cerobong asap Subromarto Incinerator Sederhana Air Lubang untuk memasukkan sampah (ditutup seng)
  • 12. Incinerator sederhana Subromarto, air panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengolah ikan
  • 13. Pengelolaan sampah Sanitary Landfill 80 cm Timbunan sampah lama Timbunan sampah baru Lapisan tanah penutup Tanah asli + 0,50 + 1,80 Sanitary landfill
  • 14.
  • 15. From Landfill to Golf Greens 1980 - 1992 • Britannia Opened in 1980 • Planned to close in 1992 • Golf course design created for end-use of landfill
  • 16. Planning the Course 1992 - 1997
  • 17. Planning the Course 1992 - 1997
  • 18. Building the Course 1997 - 1999  Environmental  Health & Safety  Region of Peel requirements regarding the final cap Challenges to building a golf course at Britannia:
  • 19. Opening the Course -1999  May 1999  Partnership with Mississauga, golf course operator  1999: Received awards from municipal associations
  • 20. Beyond 2000: Britannia Hills and Britannia Landfill Site Conclusion: • Landfill and recreation can be compatible when planned carefully and constructed
  • 21. Penelitian (Indra P.A.,2003) C Dalam penelitian yang dilakukan oleh Indra P.A tahun 2003, untuk menentukan teknologi pengolahan sampah di Jakarta Timur, dibuat suatu hirarki sebagai berikut:
  • 22. Penelitian (Indra P.A.,2003) : Data Primer  Pemerintah pusat,  Pemerintah Provinsi DKI sebanyak 5 orang;  Lingkup Pemerintah Kota Jakarta Timur,  Ilmuwan persampahan.  1. Perguruan tinggi, yaitu IPB terdiri atas 2 responden, UI terdiri atas 1 responden, dan ITB terdiri atas 2 responden;  2. (BPPT)  3. (LIPI) terdiri atas 2 responden  LSM yang bergerak dibidang persampahan 1 responden C
  • 23. Penelitian (Indra P.A.,2003) : Analisis Hasil Studi AHP  Landasan Aspek dan Kriteria yang Menjadi Bahan Pertimbangan Penentuan Teknologi Pengolahan Sampah di Jakarta Timur C
  • 24. Penelitian (Indra P.A.,2003) : Analisis Hasil Studi AHP  Setiap Kriteria dalam Aspek Lingkungan Beserta Nilai Bobotnya. C
  • 25. Penelitian (Indra P.A.,2003) : Analisis Hasil Studi AHP  Tahap terakhir secara umum, hasil studi AHP yang dilakukan menunjukkan bahwa teknologi pengolahan sampah yang memiliki nilai bobot tertinggi adalah pengomposan dengan nilai bobot 0,449, kemudian incenerator dengan nilai bobot 0,402, dan sanitary landfill dengan nilai bobot 0,149 C
  • 26. AHP  Kita tak dapat mengukur tanpa skala, tetapi skala tradisional seperti watu dan uang membatasi jenis ide yang dapat kita tangani.  Jadi kita memerlukan suatu skala baru untuk mengukur sifat-sifat yang tanpa wujud  Maka diperlukan suatu skala yang luwes yang disebut prioritas (Saaty,1993) C
  • 27. Apakah itu AHP/PHA ?  Multy Criteria Decision Making  Analytical Hierarchy Process / Proses Hirarki Analitik diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty (Father of AHP) pada tahun 1970.  Adalah suatu model yang luwes yang memungkinkan kita mengambil keputusan dengan mengkombinasikan pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis (Saaty,1993)  Adalah suatu metode kualitatif yang menentukan peringkat berbagai alternatif keputusan dan memberi satu pilihan dari beberapa kriteria. C
  • 28. AHP pada era 70an, digunakan: (Saaty,1993)  Konflik Timur Tengah (1972)  Perencanaan Transportasi di Sudan (1973-75)  Eksplorasi Mineral di Mauritania (1976)  Perencanaan Pendidikan yg Lebih Tinggi di USA (1976)  Pemilihan Presiden (1976,1980)  Konflik di irlandia Utara (1977)  Perencanaan Suatu Lembaga Riset (1977)  Peramalan hasil Pertandingan Kejuaran Dunia Catur (1978)  Harga minyak pada thn 1990 (1980)  Konflik di Afrika Selatan (1981)  Bursa saham (19800 C
  • 29. Mudah, karena ?  Persamaan matematika sederhana  Kriteria < oleh pembuat keputusan>  Pilihan berdasarkan kriteria  Memiliki Standar Nilai Perbandingan C
  • 30. Prosedur Kerja AHP Identifikasi Masalah Pengumpulan Data & Hasil Penilaian Penetapan 1. Level Pertama 2. Level Kedua 3. Level Ketiga 4. Level Keempat 5. Level Kelima Responden Kuesioner Menyusun Struktur Hierarki Melakukan Perbandingan Berpasangan Uji Konsistensi Ganbar 1. Prosedur Kerja Metode Analytic Hierarchy Process Bobot Komponen Urutan Prioritas Komponen Nilai Konsistensi (CR) Ya Tidak C
  • 31. Prinsip Dasar AHP  AHP pada dasarnya didesain untuk menangkap persepsi orang yang berhubungan sangat erat dengan permasalahan tertentu melalui prosedur yang didesain untuk sampai kepada suatu skala preferensi diantara berbagai alternatif.  AHP merupakan suatu model pengambil keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. C
  • 32. Prinsip yang harus dipahami  Memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya.  Unsur-unsur dipecah lagi menjadi unsur yang menjadi tujuan.  Dinamai HIRARKI 1. Decomposition PEMANFAATAN LAHAN KAWASAN PESISIR TELUK PALU PEMDA INVESTOR MASYARAKAT EKONOMI LINGKUNGAN TEKNOLOGI SOSIAL PELABUHAN WISATA PEMUKIMAN INDUSTRI KONSERVASI LEVEL 1. TUJUAN UTAMA LEVEL 2. PELAKU LEVEL 3. ASPEK LEVEL 4. KRITERIA LEVEL 5. KEBIJAKAN Pemanfaatan Teknologi ADAT SDM Ketersediaan Lahan Pencemaran SDA Sektor Informal Investasi PAD TAMBAK C
  • 33. Prinsip yang harus dipahami  Membuat penilaian perbandingan antara 2 elemen.  Penilaian disusun dalam matriks pairwaise comparation.  Pertanyaan -pertanyaan Mana yg lebih/ Berapa kali lebih penting/disukai 2. Comparative Judgment PELAKU A B A 1 7 B 1/7 1 No Pelaku Skor Pelaku 1 Pemda 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Investor 2 Pemda 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Masyarakat 3 Investor 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Masyarakat Pertanyaan Mengenai Pelaku Pemanfaatan Lahan Kawasan Pesisir Teluk Palu Untuk mengembangkan Kawasan Pesisir Teluk Palu, menurut Bapak/Ibu/Saudara, Pelaku manakah yang lebih penting antara : C
  • 34. Tabel Nilai Skala Perbandingan Berpasangan Intensitas Kepentingan Defenisi Variabel 1 Sama pentingnya. 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting terhadap yang lain. 5 Elemen yang satu mempunyai tingkat kepentingan yang kuat atau esensial terhadap yang lainnya. 7 Tingkat kepentingan yang jelas lebih kuat. 9 Tingkat kepentingannya mutlak 2,4,6,8 Nilai-nilai tengah diantara 2 judgement yang berdampingan. Kebalikan dari nilai diatas Bila komponen I mendapat salah satu nilai di atas (non zero) saat dibandingkan dengan elemen j, maka elemen j mempunyai nilai sebaliknya saat dibandingkan dengan i. C
  • 35. Prinsip yang harus dipahami  Mencari prioritas.  Prioritas Lokal.  Prioritas Global.  matriks pairwise comparisioneigen vectorlocal priority 3. Synthesis of Priority PEMANFAATAN LAHAN KAWASAN PESISIR TELUK PALU PEMDA INVESTOR MASYARAKAT EKONOMI LINGKUNGAN TEKNOLOGI SOSIAL PELABUHAN WISATA PEMUKIMAN INDUSTRI KONSERVASI LEVEL 1. TUJUAN UTAMA LEVEL 2. PELAKU LEVEL 3. ASPEK LEVEL 4. KRITERIA LEVEL 5. KEBIJAKAN Pemanfaatan Teknologi ADAT SDM Ketersediaan Lahan Pencemaran SDA Sektor Informal Investasi PAD TAMBAK C
  • 36. Prinsip yang harus dipahami  Keseragaman dan Relevansi Anggur ---Kelereng Kriteria bulatYes Kriteria rasaNot  Tingkat Hubungan. Kriteria nilai a = 5x b, b=2xc,a=10xcyes ,a=4xCNot 4. Logical Consistency  CR<10% PEMANFAATAN LAHAN KAWASAN PESISIR TELUK PALU PEMDA INVESTOR MASYARAKAT EKONOMI LINGKUNGAN TEKNOLOGI SOSIAL PELABUHAN WISATA PEMUKIMAN INDUSTRI KONSERVASI LEVEL 1. TUJUAN UTAMA LEVEL 2. PELAKU LEVEL 3. ASPEK LEVEL 4. KRITERIA LEVEL 5. KEBIJAKAN Pemanfaatan Teknologi ADAT SDM Ketersediaan Lahan Pencemaran SDA Sektor Informal Investasi PAD TAMBAK C
  • 37. Matriks dari A dan B  Harga B dipilih jelas lebih kuat dari harga A. Nilai B = 7 dan A terhadap B adalah kebalikan atau inverse =1/7 COST A B A 1 7 B 1/7 1 QUALITY A B A 1 1/7 B 7 1 C
  • 38. Contoh Aplikasi Hidayat Co. mencari lokasi baru untuk ekspansi usaha. Direncanakan menggunakan AHP untuk membatu memilih dari beberapa lokasi untuk membangun pabrik. Hidayat Co. mempunyai 4 criteria yang digunakan sebagai dasar pilihan yaitu: biaya properti/price, hubungan dg suplier/distance, ketersediaan buruh/labor, dan upah buruh/wages. Ada 3 lokasi yg dijadikan pilihan (A,B,C). C
  • 39. HirarkiHidayat.Co LEVEL 1. TUJUAN LEVEL 2. KRITERIA LEVEL 3. KEBIJAKAN Upah/ wages Buruh/ labor Suplier distance Biaya Properti/price A B C Lokasi Baru Hidayat. CO C
  • 40. Matriks kriteria & nilai pilihan PRICE A B C A 1 3 2 B 1/3 1 1/5 C 1/2 5 1 PRICE A B C A 1 3 2 B 1/3 1 1/5 C 1/2 5 1 DISTANCE A B C A 1 6 1/3 B 1/6 1 1/9 C 3 9 1 LABOR A B C A 1 1/3 1 B 3 1 7 C 1 1/7 1 WAGES A B C A 1 1/3 1/2 B 3 1 4 C 2 1/4 1  Terlihat bahwa preference untuk price A dan C sedikit penting tetapi nilai B lebih penting. C
  • 41. Bagaimana…~ STEP ONE PRICE A B C A 1 3 2 + + + B 1/3 1 1/5 + + + C 1/2 5 1 = 11/6 9 16/5  Jumlahkan dari atas kebawah semua nilai tiap kolom. C
  • 42. Bagaimana….~ STEP TWO PRICE A B C A 1+11/6 = 6/11 3+9 = 3/9 2+16/5 = 5/8 + + + B 1/3+11/6 = 2/11 1+9 = 9 1/5+16/5 1/16 + + + C 1/2+11/6 = 3/11 5+9 = 5/9 1+16/5 = 5/16 = 1 1 1  Nilai dalam setiap kolom dibagi dengan jumlah kolom sebelumnya. NOTICE: Jumlah nilai disetiap kolom = 1. C
  • 43. Bagaimana ~ STEP THREE PRICE A B C Row Average A 6/11 ~.5455 + 3/9~.3333 + 5/8~ .6250 = 1.5038 +3 = .512 B 2/11~.1818 + 1/9~.1111 + 1/16~.0625 = .3544 +3 = .1185 C 3/11~.2727 + 5/9~.5556 + 5/16~.3803 = 1.2086 +3 = .3803 1.000 C
  • 44. Bagaimana ~ STEP FOUR Cari nilai rata-rata untuk semua kriteria ikuti langkah 1-3. Diperoleh hasil seperti berikut: Location Price Distance Labor Wages A .5012 .2819 .1790 .1561 B .1185 .0598 .6850 .6196 C .3803 .6583 .1360 .2243 C
  • 45. Bagaimana… ~ STEP FIVE Bobot Kriteria berdasarkan kepentingan~gunakan cara yang sama dalam menentukan kebijakan. Criteria Price Distance Labor Wages Price 1 1/5 3 4 Distance 5 1 9 7 Labor 1/3 1/9 1 2 Wages 1/4 1/7 1/2 1 C
  • 46. Bagaimana… ~ STEP 6-9  Ulangi step 1-4 dengan matriks yang baru  Diperoleh hasil sebagai berikut : Criteria Price Distance Labor Wage Row Average Price .1519 .1375 .2222 .2857 .1933 Distance .7595 .6878 .6667 .5000 .6535 Labor .0506 .0764 .0741 .1429 .0860 Wage .0380 .0983 .0370 .0714 .0612 1.000 C
  • 47. Row average = vektor prioritas dari kriteria CRITERIA Price .1993 Distance .6535 Labor .0860 Wage .0612  Diperoleh price/biaya properti prioritas #1, diikuti oleh distance, labor, dan yang terakhir upah buruh/wages C
  • 48. FINAL CALCULATIONS Location Price Distance Labor Wages A .5012 .2819 .1790 .1561 B .1185 .0598 .6850 .6196 C .3803 .6583 .1360 .2243 CRITERIA Price .1993 Distance .6535 Labor .0860 Wage .0612 X Take the criteria matrix and multiple it by the preference vector Lokasi A score = .1993(.0512) + .6535(.2819) + .0860(.1790) +.0621(.1561) = .3091 Lokasi B score = .1993(.1185) + .6535(.0598) + .0860(.6850) + .0612(.6196) = .1595 Lokasi C score = .1993(.3803) + .6535(.6583) + .0860(.1360) + .0612(.2243) = .5314 C
  • 49. Hasilnya adalah. . . Lokasi Score A .3091 B .1595 C .5314 1.0000 Diperoleh nilai prioritas kebijakan yang terbesar adalah lokasi C, sehingga Hidayat Co membangun pabrik di C C
  • 50. Expert Choice Professional  Hierarki dan Pembobotan Pelaku C
  • 51. Expert Choice Professional  Matriks Perbandingan Berpasangan Pelaku C
  • 52. Expert Choice Professional  Bobot Pelaku dan Konsistensi Rasio C
  • 53. Expert Choice Professional  Menentukan Kebijakan yang dipilih dari Hasil Perhitungan Pembobotan C
  • 54. Expert Choice Professional Analisa Sensitivitas  Mode Dinamik dari Sudut Pandang Aspek C
  • 55. Expert Choice Professional Analisa Sensitivitas Perubahan Bobot Aspek dan Prioritas Kebijakan Dengan Perubahan Bobot Aspek Ekonomi Aspek Prioritas (%) Kebijakan Prioritas (%) Awal Akhir Awal Akhir Ekonomi 33,7 59,9 Pariwisata 24,3 25,4 Lingkungan 30,2 18,3 Industri 20,0 19,9 Sosial 17,5 10,6 Konservasi 19,9 19,3 Teknologi 18,5 11,2 Pelabuhan 15,2 15,4 Permukiman 10,9 10,5 Pertambakan 9,8 9,5 C
  • 56. And Now ! AHP  Multi Criteria Decision Making ANP  Super MCDM ANP = Analytic Network Process ANP = Penegmbangan dari AHP C
  • 57. References  Saaty, T. L. 1993. Decision Making for Leaders – The Analytical Hierarchy Processfor Decisions in Complex World. University of Pitsburg, 322 Mervis Hall Pittspurgh, PA 15260.  http://expert choice.com  Http://www.hipre.nut.fi  Smith, Bush and Schmoldt. The Selection of Bridge Materials Utilizing the Analytical Hierarchy Process. 5 March 2003. <http://www/srs4702.forprod.vt.edu/pubsubj/abstract/ab9760.  Dll, Lihat makalah C