Dokumen tersebut membahas tentang osteoporosis, penyakit yang disebabkan oleh penipisan tulang yang meningkatkan resiko patah tulang. Dokumen menjelaskan tentang penyebab, diagnosis, pencegahan, dan pengobatan osteoporosis. Faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, gaya hidup, dan hormon mempengaruhi risiko seseorang terhadap osteoporosis. Pemeriksaan densitas tulang digunakan untuk diagnosis, sedangkan terapi
3. 3
Umur
• Pada orang tua
• Umur 80 tahun
– Satu diantara tiga wanita mengalami patah
• Mulai umur 50 tahun
– 40% wanita fraktur pada sisa hidupnya
– 13% pada laki-laki
4. 4
USA
• 15 juta osteoporosis patah/tahun
• 90% patah tulang panggul
5. 5
Dalam 50 tahun yang akan datang :
• Patah tulang meningkat 2x lipat,
karena umur rata-rata akan
meningkat
7. 7
Bagaimana terjadinya osteoporosis?
• Tulang : struktur hidup terdiri dari protein
(collagen) dan mineral (kalsium) yang terus
menerus diganti dengan bahan yang baru
pada jangka waktu berkala
• Pada proses penuaan keseimbangan
kecepatan pembentukan dan destruksi tulang
terganggu
• Kecepatan destruksi tulang lebih tinggi
daripada pembentukan tulang baru
10. 10
Bagaimana tulang mengalami perubahan?
Proses penuaan :
• Keseimbangan kerja osteoklas > osteoblas
• Korteks & medulla menipis (makro)
• Arsitektur tulang berubah (mikro)
• Massa tulang berkurang
11. 11
Puncak massa tulang (P.M.T.)
Saat anak-anak dan remaja
• Tulang tumbuh memanjang dan melebar
• Bertambah solid (massa), padat
• Puncak massa umur + 25 tahun
• PMT pada laki > wanita
14. 14
Massa tulang
• Menentukan kekuatan tulang
• Berkurang mulai umur 40 tahun
• Pada wanita penurunan massa
tulang korteks 35%
medula 50%
• Pada laki : total 65%
• Perbedaan wanita dan laki karena
menopause : estrogen
Selama hidup
15. 15
Siapa yang beresiko mengalami
osteoporosis?
• Tergantung bermacam-macam faktor
umur, seks, bangsa, penyakit-penyakit,
obat-obatan, gaya hidup
16. 16
Faktor resiko tinggi penyebab osteoporosis
1. Menopause yang prematur
2. Amenorrhea
3. Terapi steroid
4. Sejarah fraktur osteoporosis
5. Hiper-thyroidi
6. Kanker
7. Penyakit-penyakit kronis : liver, ginjal,
organ pencernaan
17. 17
Menopause yang prematur
• Menopause + umur 50 tahun
• Menopause umur 40 tahun masih dianggap
normal < 40 tahun abnormal
• Menopause : fungsi ovarium penghasil
estrogen berhenti
• Menopause prematur terjadi
– Alami
– Operasi ovarium
– Radiasi
defisiensi estrogen osteoporosis
18. 18
Amenorrhea
• Berhentinya periode mestruasi sebelum
menopause produksi estrogen berhenti
osteoporosis.
• Terjadi pada :
– Anorexia nervosa
– Pemain olah raga yang berat dan berlebihan :
atletik, gimnastik, ballet
– pp. kronis
27. 27
Tanda-tanda dan gejala-gejala
osteoporosis
• “hypertension is a silent killer, osteoporosis is a silent
thief”
• Osteoporosis tidak ada gejala kecuali kalau terjadi
fraktur!
• Gejala fraktur : nyeri, tidak bisa digerakkan atau
kelainan bentuk
• Terjadinya fraktur tidak sesuai dengan besarnya trauma
• 5-10% penderita dengan fraktur tulang sendi panggul
akan meninggal dalam satu tahun
35. 35
Diagnosis osteoporosis
• Sangat penting deteksi dini
• Osteoporosis bisa dihindari
• Dengan mengukur massa tulang (bone mass)
• Dengan alat khusus
36. 36
Pengukur massa tulang
• Mengetahui massa tulang :
Memberi informasi keadaan tulang yang
mungkin akan terjadi fraktur seperti tekanan
darah stroke
Cholesterol penyakit jantung
37. 37
CARA mengukur massa tulang
• Yang banyak dipakai secara luas : DEXA (dual
energy x-ray absorptiometry)
• Nilai massa tulang disebut bone mineral density
(B.M.D)
• DEXA :
– Sangat akurat dan presisi yang baik
– Efek radiasi sangat rendah
38. 38
Bone densitometry lainnya
• QUS, SPA,DPA, portable
Bagaimana dengan x-ray
• Osteoporosis yang tampak pada x-ray – sudah
menunjukkan berkurangnya massa tulang
sampai 30%
39. 39
Kapan pemeriksaan BMD diperlukan?
• Adanya faktor resiko
• Adanya tanda-tanda osteoporosis
• Untuk evaluasi hasil pengobatan
40. 40
Diagnose osteoporosis berdasarkan BMD
menurut WHO
1. Normal T-score > -1
2. Osteopenia T-score <-1 tetapi > -2,5
3. Osteoporosis T-score < -2,5
4. Osteoporosis berat T-score < -2,5 + fraktur
45. 45
Prevensi osteoporosis
• Dengan prevensi menurunnya massa tulang
• Faktor puncak massa tulang yang dicapai
pada saat remaja (25 tahun) sangat
menentukan
• Genetik, gaya hidup, exercise saat anak-anak
dan remaja
• Prevensi pada saat menopause
• Apakah diperlukan terapi sulih hormon (HRT)
46. 46
Prevensi osteoporosis post menopause
• Pemberian estrogen (HRT)
• Sampai umur + 70 tahun
• Bila estrogen dihentikan,
akan terjadi penurunan
massa tulang lagi
• Dengan diberikan HRT post
menopause resiko fraktur
osteoporosis berkurang
• Fraktur panggul dan
pergelangan tangan
berkurang (30-40)%
• Fraktur tulang belakang 50%
• Jangan lupa kalsium dan
exercise
47. 47
Berapa lama konsumsi HRT?
• (7-10) tahun
• Bila HRT dihentikan, penurun massa tulang terjadi
pelan-pelan
• Terapi HRT 4 tahun – berhenti selama 6 tahun,
massa tulang berkurang 10% (<2% á tahun)
• Berhenti selama 10 tahun – masa tulang berkurang
20%
• HRT optimal selama 10 tahun
48. 48
Terapi osteoporosis
• Tidak ada obat menyembuhkan osteoporosis
• Hanya bisa mengurangi atau menghambat bone loss
• Maka dari itu prevensi sangat penting :
Prevensi adalah pengobatan yang optimal : kalsium
dan olah raga adalah dua cara yang sederhana
49. 49
Kebutuhan kalsium
Group Optimally daily intake
(in mg of calcium)
Infants
Birth-6months 400
6 months-1 year 600
Children
1-5 years 800
6-10 years 800 – 1200
Adolescents/young adults
11-12 years 1200 – 1500
Men
25-65 years 1000
over 65 years 1500
Women
25-50 years 1000
over 50 years (postmenopausal)
on estrogens 1000
not on estrogen 1500
Over 65 years 1500
Pregnant and nursing 1200
50. 50
Kapan mulai terjadi penurunan massa tulang
• Setelah umur 30 tahun,
á tahun turun (0,5%-1%)
• Pada umur 50 tahun
menopause, estrogen
berkurang) : á tahun
turun (3%-7%)
• Bila tidak diberikan
estrogen dalam 5 tahun
pertama massa tulang
turun (15%-30%)
51. 51
Apa keuntungan pemberian estrogen (HRT) pasca
menopause?
1. Menghindari osteoporosis
2. Menghindari atau menghilangkan sindroma post
menopause. Gejala-gejala ini dimulai sebelum fase
menopause (klimakterium),hot flashes, berkeringat,
jantung berdebar-debar
3. Menghindari penipisan sel-sel mukosa vagina dan urethra
dan gampang infeksi saluran kencing, nyeri saat
bersenggama
4. Menghindari sakit jantung koroner (kolesterol , LDL ,
HDL )
5. Susunan saraf otak (dementia-Alzheimer)
6. Sistem imun lebih baik
7. Mengurangi kemungkinan stroke
52. 52
Apa kerugian HRT
Apa efek sampingnya?
Jangka pendek
Pada bulan-bulan pertama, tidak berbahaya hilang
dengan sendirinya
1. Perdarahan per vaginan (30%)
2. Buah dada tegang-kemeng, perut kembung, seneb,
muntah, sakit kepala, nafsu makan berkurang, “mood
swings”
Fakor-faktor ini penyebab banyak ibu-ibu menghentikan
terapi.
53. 53
Apa kerugian HRT
Apa efek sampingnya?
Jangka panjang
1. Kanker rahim,
resiko ini berkurang = estrogen dikombinasi dengan
progresteron
2. Kanker payudara
makin lama pemakaian makin tinggi kemungkinan (5-
10) tahun 30% terutama bila umur > 60 tahun
[Secara rutin “check up”]
HRT distop resiko kanker (-)
3. Thrombosis vena
54. 54
Kapan HRT dimulai?
• Bila menderita
osteoporosis, kapan saja
bisa dimulai
• 10 tahun setelah
menopause lebih baik
diganti dengan obat “non-
hormonal” untuk
menghidari efek samping
• Dianjurkan (5-10) tahun
setelah menopause
• Sebelum pemberian
sebaiknya payudara
diperiksa dulu, baik dengan
mammography
55. 55
HRT jangan diberikan pada :
• Hamil dan menyusui
• Kanker payudara dan rahim
• Perdarahan vaginal yang belum diketahui
penyebabnya
• Melanoma maligna (kanker kulit)
56. 56
HRT diberikan hati-hati pada :
• Endometrosis
• Fibroids
• Phlebitis
• Thrombosio vena
• Penyakit hati yang berat
• Otosklerosis
• migraine
57. 57
Obat baru :
• SERMs : Selective estrogen Receptor
Modulators :
• Raloxiphene (EVISTA) : 1998 USA—FDA
approved untuk prevensi dan terapi
osteoporosis
• Cara kerja : Seperti estrogen
tetapi :
– tidak menyebabkan kanker payudara dan rahim
– tidak menyebabkan perdarahan vaginal
tidak bisa untuk sindroma menopause
58. 58
“MORE” TRIAL (Multiple Outcome of Raloxiphene
Evaluation) for 3 years
EVISTA ESTROGEN
Menopausal symptoms Persist relieve
Vaginal bleeding - +
Leg cramp + -
Thrombophlebitis + +
Total cholesterol decrease decrease
L.D.L decrease decrease
H.D.L constant *) increase
Triglycerid constant constant
Prevent bone loss yes yes
Risk breast cancer - +
Risk uterus cancer - +
Coronary heart reduced reduced
disease
In summary raloxiphene acts like estrogen in the bone and the liver but not in the breast
and uterus
*) modestly increase
59. 59
Terapi osteoporosis bukan hormon
• Tibolon [livial*]
– Kerjanya sebagai estrogen dalam tubuh tapi bukan
estrogen, dibuat dalam laboratorium
– FDA – approved 1999
• Bisphosphonate
– Sintetik
– Efek : menghambat kerja osteoklas
– FDA approved
– Alendronate
– Residronate [Actonel*]
60. 60
HRT atau Bisphosphonate?
• HRT terbaik (5-10) tahun post menopause
• Kalau ada resiko : Raloxiphene atau tibolon
• Makin umur lebih baik bisphosphonate
61. 61
Calcitonin
• Hormon dihasilkan tubuh (kelenjar thyroid) :
mengurangi kerja osteoklas
• Salmon-calcitonin (ektrak dari Salmon)
– Injeksi
– Nasal spray
Untuk terapi osteoporosis, mengurangi nyeri
fraktur tulang osteoporosis