SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
DIES NATALIS XIII
STMIK STIKOM INDONESIA
2021
Pembelajaran Daring dan
Teknologi yang Mendukungnya
Editor:
I Gede Andika
Ni Wayan Wardani
I Gusti Ayu Agung Mas Aristamy
Ni Kadek Nita Noviani Pande
STMIK STIKOM Indonesia
Denpasar - Bali - Indonesia
i
Judul: Pembelajaran Daring dan Teknologi yang Mendukungnya
Editor: I Gede Andika, Ni Wayan Wardani, I Gusti Ayu Agung Mas
Aristamy, Ni Kadek Nita Noviani Pande
Tata Halaman: Putu Wirayudi Aditama, Ketut Jaya Atmaja
Desain Sampul: I Ketut Setiawan
Penulis: Ni Kadek Nita Noviani Pande
Dewa Putu Yudhi Ardiana
Sri Widiastutik
Ni Kadek Ariasih
Gede Surya Mahendra
Kadek Ayu Ariningsih
Ni Komang Tri Juniartini
I Gede Agus Krisna Warmayana
Arundina Pratiwi
Iswadi Bahardur
Moh. Imam Sufiyanto
Muhamad Ishaac
Noviana Dewi
Nuur Wachid Abdul Majid
Nyayu Yayu Suryani
Yuliana
ISBN: 978-623-96736-0-4
Penerbit:
STMIK STIKOM Indonesia
Anggota APPTI No. 002.078.1.1.2019
Ukuran: 23 x 15,5 cm, i - x + 235 halaman
Cetakan I: April 2021
1. STMIK STIKOM Indonesia 1. Judul
Redaksi:
Jalan Tukad Pakerisan No. 97 Denpasar Selatan, 80225, Bali, Indonesia
Telp/Fax: 0361 - 246875
Situs: stiki-indonesia.ac.id
E-mail: publisher@stiki-indonesia.ac.id
ii
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN........................................................................... iii
KATA PENGANTAR.......................................................................... v
DAFTAR ISI....................................................................................... 0ix
LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN DARING MASA
PANDEMI COVID-19........................................................................ 001
(Ni Kadek Nita Noviani Pande)
PEMILIHAN MEDIA DIGITAL UNTUK PEMBELAJARAN DARING
BERDASARKAN GAYA BELAJAR................................................. 015
(Dewa Putu Yudhi Ardiana)
DINAMIKA KUALITAS PEMBELAJARAN WEB-ENHANCE
COURSE............................................................................................. 031
(Sri Widiastutik)
PENERAPAN STUDENT RESPONSE SYSTEM (SRS) UNTUK
STRATEGI PEMBELAJARAN DOSEN BERBASIS DARING...... 053
(Ni Kadek Ariasih)
KUOTA KEMENDIKBUD, INFRASTRUKTUR DAN
PEMBELAJARAN ADAPTIF SEBAGAI SOLUSI PENDIDIKAN DI
ERA PANDEMI DI INDONESIA...................................................... 067
(Gede Surya Mahendra)
PENDEKATAN DIGI CULTURE DALAM PENDIDIKAN AGAMA
HINDU................................................................................................ 083
(Kadek Ayu Ariningsih)
KULIAH ONLINE EFEKTIF DILAKSANAKAN BAIK KETIKA
PANDEMI MAUPUN SETELAH PANDEMI................................... 095
(Ni Komang Tri Juniartini)
ix
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA DUNIA
PENDIDIKAN DI ERA SOCIETY 5.0.............................................. 103
(I Gede Agus Krisna Warmayana)
EVALUASI SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA
PANDEMI COVID-19........................................................................ 119
(Arundina Pratiwi)
PEMBELAJARAN DARING DALAM KERANGKA REVOLUSI
INDUSTRI 4.0 DAN PANDEMI COVID-19..................................... 131
(Iswadi Bahardur)
PEMANFAATAN BERBAGAI PLATFORM PADA PERKULIAHAN
DARING PEMBELAJARAN IPA DI IAIN MADURA.................... 145
(Moh. Imamm Sufiyanto)
PEMBELAJARAN DARING ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI
MASA PANDEMI COVID 19: STUDI KASUS SEKOLAH LUAR
BIASA NEGERI 1 PELAIHARI........................................................ 165
(Muhamad Ishaac)
E-LEARNING DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DAN
TANTANGANNYA............................................................................ 181
(Noviana Dewi)
UPAYA IMPLEMENTASI KONSEP PENDIDIKAN 4.0 DAN
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PASCA PANDEMI
COVID-19........................................................................................... 193
(Nuur Wachid Abdul Majid)
TEKNOLOGI DI DALAM MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN............................................................................. 215
(Nyayu Yayu Suryani)
x
PEMBELAJARAN DARING DAN TEKNOLOGI YANG
MENDUKUNG SELAMA MASA PANDEMI COVID-19............... 227
(Yuliana)
xi
KUOTA KEMENDIKBUD, INFRASTRUKTUR DAN
PEMBELAJARAN ADAPTIF SEBAGAI SOLUSI
PENDIDIKAN PADA ERA PANDEMI DI INDONESIA
Gede Surya Mahendra
STMIK STIKOM Indonesia
gede.mahendra@stiki-indonesia.ac.id
Kondisi Pendidikan pada Era Pandemi di Indonesia
Berdasarkan data UNESCO per 2 Juni 2020, Indonesia telah
menghentikan kegiatan pengajaran tatap muka akibat COVID-19
(UNESCO, 2021). Sebanyak 68.265.787 siswa di Indonesia dipengaruhi
oleh kondisi belajar di rumah. Dibandingkan dengan total penduduk
Indonesia yang berjumlah 270,2 juta, singkatnya seperempat penduduk
Indonesia yang aktif menempuh pendidikan, tidak dapat mengadakan
pertemuan tatap muka untuk mencari ilmu dari penyelenggara pendidikn
(Santoso, 2021). Jumlah ini didominasi pada lingkup SD hingga SMA,
dimana tingkat dasar dan menengah mencapai jumlah 54.319.318 peserta
didik yang hampir mencapai 80% populasi peserta didik di Indonesia.
Mahasiswa sebanyak 8.037.218 jiwa adalah pihak yang diharapkan
paling siap melaksanakan kondisi pembelajaran daring.
Sejak teridentifikasi di bulan Maret 2020, jumlah penderita
COVID-19 di Indonesia terus berkembang setiap harinya. Penyebaran
COVID-19 berdampak besar tidak hanya pada kegiatan ekonomi dan
sektor transportasi, tetapi juga pada sektor pendidikan (Putri, 2020).
Untuk mencegah penyebaran COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia
(World Health Organization/ WHO) merekomendasikan untuk
menghentikan aktivitas yang dapat menyebabkan kepadatan. Oleh
karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan social
distancing, yang kemudian dikeluarkannya Surat Edaran Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Direktorat Pendidikan
Tinggi No. 1 Tahun 2020, mengenai pencegahan penyebaran COVID-19
di sektor pendidikan. Dalam surat edaran ini, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan telah menginstruksikan untuk melakukan pembelajaran
67
daring dan belajar di rumah masing-masing (study from home / SFH).
Kebijakan ini disebut pembelajaran daring (dalam jaringan).
Pembelajaran daring yang telah dimulai sejak Maret 2020.
Peserta didik harus secara aktif mencari update informasi, terkait
platform mana yang digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran
daring, memberikan tugas/ kuis, diskusi secara daring hingga
menyediakan materi. Teknik studi ini sepenuhnya menyesuaikan dengan
kebijakan pendidik maupun penyelenggara pendidikan. Platform yang
tersedia termasuk sosial media, aplikasi, website hingga video
conference.
Pandemi COVID-19 terjadi di tengah masa perkembangan
bangsa Indonesia menuju peradaban intelektual. Pemerintah
memprakarsai revolusi pendidikan dan mencapai berbagai terobosan
mutakhir berbasis teknologi IT. Pencapaian tujuan dari Kemendikbud
terhadap penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) tidak mundur, bahkan memilih menggunakan TI sebagai cara
efektif untuk mentransfer ilmu dan teknologi (Rahmattullah & Syamsu,
2021).
Kekuatan, Kelemahan, Tantangan dan Ancaman Pembelajaran
Daring pada Perguruan Tinggi
Salah satu kekuatan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran
daring adalah faktor dosen (Rahmattullah & Syamsu, 2021). Dosen
bersedia memberikan pembelajaran daring dengan segala platform untuk
membuka ruang bagi penyelenggaraan pendidikan untuk menyampaikan
materi pembelajaran dari tempat tinggal masing-masing. Faktor kedua
adalah faktor kuota. Bantuan kuota belajar dari pemerintah telah
mendorong seluruh pendidik baik guru dan dosen untuk bekerja dari
rumah tanpa terkecuali, dan memantau proses pembelajaran melalui
perangkat software komputer. Ketiga adalah faktor pemerintah.
Pengawasan pemerintah salah satunya dalam bentuk razia masker dan
sosial distancing membantu mengawasi mahasiswa yang keluar rumah
untuk menuju pusat keramaian untuk mencari internet di kafe.
Kelemahan dari penerapan pembelajaran daring yang pertama
adalah tidak semua lokasi tercakup oleh Internet. Kedua, kuota internet
68
yang telah diberikan bantuan oleh pemerintah tersebut, ternyata pada
pelaksanaannya melebihi kuota yang dialokasikan masing-masing dosen.
Ketiga adalah kurangnya pengawasan orang tua. Banyak siswa keluar
rumah mencari alasan untuk bertemu dengan mahasiswa lain untuk
melakukan kerja kelompok. Tantangan dalam menerapkan pembelajaran
daring yang pertama adalah kecepatan jaringan yang melambat karena
banyak kegunaan umum. Yang kedua adalah pengaruh cuaca, biasanya
saat hujan dan sering kehilangan sinyal setelah hujan. Ketiga, mahalnya
harga produk elektronik yang menyebabkan para peserta didik
mengalokasikan pendapatan orang tuanya untuk membeli ponsel
Android, laptop dan juga perangkat pendukungnya.
Ancaman pembelajaran daring adalah kemungkinan terjadinya
pemadalam listrik selama pembelajaran daring karena gangguan listrik
PLN. Terputusnya internet karena gangguan teknis penyedia layanan
internet. Hal yang tidak terjadi diluar pengawasan orang tua, mahasiswa
berkumpul dengan teman di luar rumah di cafe cafe sebagai efek dari
kedua kerusakan fasilitas di atas.
Kuota Kemendikbud
Pemerintah melalui Kemendikbud, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) berupaya mengalokasikan subsidi kuota
gratis untuk mahasiswa dan dosen (Haryanto, 2020a). Berdasarkan data
monitoring dan evaluasi, nomor ponsel mahasiswa dan dosen oleh
Kemendikbud, tercatat nomor ponsel mahasiswa yang masuk adalah
2.254.631. Sementara jumlah ponsel dosen mencapai 112.924
berdasarkan data tanggal 4 September 2020.
Dari sekian banyak provider yang menjadi pilihan, Telkomsel
menjadi layanan yang paling banyak digunakan oleh pelajar, dengan
1.331.753 pelanggan. Kemudian Indosat Ooredoo sebanyak 323.663,
Hutchison 3 Indonesia (Tri) sebanyak 234.768, XL sebanyak 117.019,
Axis sebanyak 91.575, Smartfren sebanyak 20.309 dan lainnya sebanyak
75.526 pelanggan. Sedangkan nomor HP Dosen didasarkan pada nomor
telepon provider kebanyakan menggunakan Telkomsel sebanyak 80.784
pelanggan, Indosat Ooredoo sebanyak 16.258, XL sebanyak 10.738,
Hutchison 3 Indonesia (Tri) sebanyak 2160, Axis sebanyak 660,
69
Smartfren sebanyak 373 dan sebanyak 1.951 untuk provider lainnya.
Berbicara persentase jumlah handphone siswa menurut wilayah, 28,29%
di Indonesia bagian barat, 24,46% di tengah, dan 21,24% di timur.
Sementara itu, jumlah dosen di masing-masing daerah mencapai 37,98%
di Indonesia wilayah barat, 33,35% di tengah dan 35,07% di timur.
Bantuan kuota belajar Kemendikbud yang semula dianggarkan
berlangsung selama empat bulan, mulai September 2020 hingga
Desember 2020, kini telah diperpanjang kembali. Bantuan kuota
pembelajaran Kemendikbud pada tahun 2020 tersebut , membutuhkan
alokasi anggaran sebesar Rp 9 triliun (Detik Inet, 2020). Informasi
tersebut terungkap saat Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, bekerja sama dengan Komite X DPR RI. Dalam
sambutannya pada rapat dengan Panitia X DPR, Nadiem berjanji akan
memberikan bantuan anggaran 7,2 triliun rupiah untuk subsidi kuota
internet bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Nadiem juga
memberikan tambahan Rp 1,7 triliun penerima tunjangan, mulai dari
guru, dosen hingga guru besar.
Aturan pemberian kuota internet gratis diatur dalam Surat Edaran
No. 8202/C/PD/2020 tentang rencana pemberian kuota internet bagi
siswa. Surat tersebut mengharuskan sekolah melengkapi data siswa
untuk memberikan kuota internet untuk proses pembelajaran. Aplikasi
Data Pokok Pendidikan (Dapodik) berisi informasi terkait guru, siswa,
sekolah, dan tenaga pendidikan. Kuota belajar Kemendikbud nantinya
akan dikirim langsung ke nomor handphone sesuai Dapodik.
Bagi mahasiswa, aturan pemberian kuota gratis tercantum dalam
Surat Edaran No. 821/E.E1/SP/2020. Kuota sebesar 50 GB diberikan
berdasarkan data dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
Menurut aturan ini, pihak kampus diharuskan memperbarui data
mahasiswa dan dosen. Menurut aturan ini, hanya siswa yang terdaftar di
Dapodik yang bisa mendapatkan kuota belajar Kemendikbud.
Mahasiswa harus mendaftar di PD Dikti yang merupakan database milik
pemerintah. Empat kelompok berhak atas bantuan kuota pembelajaran
gratis adalah siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), siswa sekolah
dasar dan menengah, pendidik pada PAUD, sekolah dasar dan
menengah, serta mahasiswa dan dosen.
70
Penggunaan Kuota Belajar Kemendikbud
Kuota belajar memiliki rincian yang berbeda untuk tiap jenjang
(Yasmin, 2020). Peserta didik jenjang PAUD mendapatkan total 20 GB
perbulan dimana 5 GB kuota umum dan 15 GB kuota belajar. Peserta
didik jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan total 35 GB
perbulan dimana 5 GB kuota umum dan 30 GB kuota belajar. Guru
jenjang PAUD dan pendidikan dasar dan menengah mendapatkan total
42 GB perbulan dimana 5 GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar.
Dosen dan mahasiswa mendapatkan total 50 GB perbulan dimana 5 GB
kuota umum dan 45 GB kuota belajar.
Kuota belajar tersebut khusus untuk mengakses beberapa
aplikasi, website ataupun video conference (Perdana, 2020). Aplikasi dan
website yang dapat diakses antara lain adalah aplikasi dan website
Aminin, Ayoblajar, Bahaso, Birru, Cakap, Duolingo, Edmodo, Eduka
system, Ganeca digital, Google Classroom, Kipin School 4.0, Microsoft
Education, Quipper, Ruang Guru, Rumah Belajar, Sekolah.Mu, Udemy,
Zenius serta Whatsapp. Video conference yang dapat diakses
menggunakan kuota belajar adalah Cisco Webex, Google Meet,
Microsoft Teams, U Meet Me serta Zoom. Selain aplikasi dan website di
atas, kuota belajar juga dapat digunakan untuk membuka sejumlah laman
resmi kampus/universitas.
Namun disisi lain, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI)
meminta Kemendikbud meningkatkan subsidi kuota internet umum
untuk siswa dan guru. Pasalnya, kuota umum sebesar 5 GB yang saat ini
dialokasikan dinilai tidak proporsional. Hal tersebut berdasarkan survei
terhadap 2.047 responden yang terdiri dari guru dan siswa. Dari hasil
tersebut, 79,3% siswa menyatakan bahwa menggunakan kuota reguler
sebesar 5 GB saja tidak cukup. Pada saat yang sama, 80% responden dari
guru berpendapat bahwa total kuota 5 GB tidak mencukupi. Guru juga
mengatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, mereka juga menilai
kuota pembelajaran guru sebesar 37 GB tidak mencukupi. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan kuota internet masing-masing guru dan
siswa berbeda dan tidak dapat digeneralisasikan, karena metode
pembelajaran yang sebenarnya juga berbeda sesuai dengan kondisi
71
masing-masing guru dan siswa. Ditemui ada yang melaksanakan full
daring tapi lebih banyak yang melaksanakan pembelajaran blended
learning dengan posisi berbeda-beda pula. Pendidik banyak
menggunakan materi-materi diluar aplikasi dan website diluar alokasi
kuota belajar, seperti akses search engine pada google, wikipedia,
youtube dan sumber-sumber lainnya. FSGI mensyaratkan penambahan
total kuota, setidaknya kuota umum lebih besar dari kuota belajar. FSGI
meyakini bahwa pembagian bantuan kuota internet antara kuota umum
yang hanya 5 GB dan selebihnya merupakan kuota belajar, yang tidak
proporsional sehingga bantuan kuota internet yang diberikan potensi
mubazir. Hal ini akan dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk
dapat kembali mengevaluasi proporsi besaran kuota yang diberikan
kepada pendidik dan peserta didik di era pandemi COVID-19.
Kerentanan Upaya Pembelajaran Daring
Teknologi khususnya internet, smartphone dan laptop kini
banyak digunakan untuk mendukung pembelajaran daring. Salah satu
penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia mencatat
peningkatan 16% lalu lintas broadband selama masa pandemi COVID-
19, karena peningkatan dramatis penggunaan platform pembelajaran
daring. Namun, gangguan terhadap sistem pendidikan konvensional ini
telah merugikan siswa dari keluarga miskin dan keluarga di pedesaan.
Para siswa ini sudah menghadapi hambatan pendidikan bahkan dalam
kondisi normal. Kini, mereka perlu menghadapi kendala lain yang
disebabkan oleh akses infrastruktur teknologi yang tidak merata.
Topografi Indonesia berupa pulau dan pegunungan yang
membutuhkan tersedianya internet dan telekomunikasi seluler (Azzahra,
2020). Namun cakupan 4G lebih banyak terkonsentrasi di pulau Jawa,
karena penyedia layanan telekomunikasi seluler yang sangat bergantung
pada pasar tentu mengutamakan wilayah perkotaan daripada pedesaan
yang penduduknya lebih sedikit (Khatri, 2019). Gambar 1 berikut
menunjukkan persentase rumah tangga yang memiliki akses internet
menurut provinsi tahun 2018 yang menunjukkan terdapat kesenjangan
konektivitas internet di Indonesia. Kesenjangan konektivitas ini
menempatkan siswa dari keluarga miskin di pedesaan di luar Jawa pada
72
posisi yang sangat dirugikan. Dilihat dari perspektif provinsi terlihat
bahwa kepemilikan akses Internet rumah di DKI Jakarta tertinggi pada
tahun 2018 yaitu 89,04% dan DI Yogyakarta mencapai 79,10%. Di sisi
lain, Provinsi Papua dan NTT memiliki persentase terendah pada tahun
2018 masing-masing sebesar 29,50% dan 42,21%.
Gambar 1 Persentase Rumah tangga yang Memiliki Akses Internet
menurut Provinsi, 2018 (Badan Pusat Statistik, 2018)
Perubahan mendadak dari tatap muka di kelas menjadi
pembelajaran daring di rumah juga menunjukkan kebutuhan untuk
meningkatkan kemampuan guru. Berbagai penelitian menunjukkan
bahwa kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) guru
Indonesia tersebar tidak merata di berbagai daerah (Koh, Chai, &
Natarajan, 2018; Widodo & Riandi, 2013). Selain itu, masih terdapat
73
kesenjangan kualitas pendidikan antar berbagai daerah di Indonesia,
terutama antara Jawa dengan daerah luar Jawa, serta kondisi sosial
ekonomi (Azzizah, 2015; Muttaqin, 2018). Ketimpangan internet,
kesenjangan kualifikasi guru, kualitas pendidikan dan kurangnya
teknologi TIK merupakan celah dalam program pembelajaran daring di
Indonesia.
Gambar 2 Proporsi Desa/Kelurahan yang Mendapatkan Sinyal Telepon
Selular menurut Pulau dan Kekuatan Penerimaan Sinyal, 2014 dan 2018
(Badan Pusat Statistik, 2018)
74
Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa jumlah desa/ kelurahan
yang dapat menerima sinyal telepon seluler di seluruh wilayah Indonesia
semakin meningkat antara 2014 dan 2018. Dibandingkan dengan
wilayah lain di Indonesia, wilayah Jawa merupakan wilayah yang desa/
kelurahannya paling banyak menerima sinyal seluler, disusul Sumatera,
Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, dan Kalimantan. Sementara itu,
penerimaan sinyal telepon seluler di Maluku dan Papua di kawasan timur
Indonesia masih tertinggal dari wilayah Indonesia lainnya. Hal ini
terbukti dengan masih sedikitnya desa/kelurahan yang dapat menerima
sinyal baik sinyal kuat maupun sinyal lemah.
Merujuk pada kuota belajar Kemendikbud yang disediakan oleh
operator seluler telah didistribusikan untuk mendukung kebutuhan
pembelajaran daring, Kementerian Kominfo mengakui, 12.548 desa dan
kelurahan di Indonesia, belum mendapatkan sinyal 4G (Haryanto,
2020b). Tentu saja, hal tersebut yang menjadi kendala dalam penggunaan
jaringan Internet untuk melaksanakan pembelajaran daring. Kementerian
Kominfo sendiri saat ini sedang menyusun roadmap pengembangan
akses Internet 4G di 12.548 desa dan kelurahan tersebut. Menteri
Kominfo Johnny G Plate mengatakan pembangunan infrastruktur akan
dimulai pada 2021 dan diharapkan selesai pada 2022.
Pembelajaran Adaptif Sebagai Solusi
Hampir 7 bulan masa studi sejak pandemi, terdapat beragam
permasalahan dan kesempatan, pro dan kontra, yang terjadi di
lingkungan pendidikan. Namun selain solusi pemberian kuota belajar
Kemendikbud serta meningkatkan infrasuktur pendukung pembelajaran
daring, juga terdapat solusi berupa metode pembelajaran yang dapat
dicoba untuk diimplementasikan di lapangan. Terdapat model
pembelajaran yang belum umum dikenal yaitu pembelajaran adaptif.
Pembelajaran semacam ini mirip dengan pembelajaran yang dilakukan
oleh tutor privat dari sisi pelayanan. Ketika pendidik mencoba
menjemput bola dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi dalam
pembelajaran dan berakhir gagal, pembelajaran adaptif semacam ini
dapat dianggap sebagai pilihan terakhir.
75
Pembelajaran adaptif merupakan pembelajaran interaktif dimana
guru akan memberikan bimbingan kepada siswa setelah guru
memberikan rencana pembelajaran adaptif yang sesuai dengan hasil dan
kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. Setelah penilaian awal
siswa, guru akan memberikan pembelajaran yang dibuat khusus sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa. Dari data penilaian awal, guru akan
memberikan pembelajaran yang disesuaikan. Reaksi siswa terhadap
pembelajaran sangat berpengaruh. Karena materi yang diberikan guru
selalu disesuaikan dengan tingkat responnya. Jika siswa merespon
dengan lambat, maka pembelajaran guru akan menjadi lambat.
Sebaliknya jika siswa merespon dengan cepat maka guru akan belajar
dengan cepat.
Dengan kata lain, proses pemberian pedoman dan materi
pembelajaran disesuaikan dengan derajat respon siswa. Tujuan dari
proses adaptif ini adalah untuk membuat transmisi pengetahuan menjadi
seefisien mungkin, dimana proses pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan siswa. Pemerintah yang telah memberikan bantuan kuota
belajar bagi peserta didik sebagai solusi ketidakmampuannya mengikuti
pembelajaran daring setelah dilakukan pendataan oleh pihak sekolah,
namun tetap saja akan terdapat beberapa siswa masih enggan belajar
dengan berbagai macam alasan dan persoalan. Nah, dari sinilah
pembelajaran adaptif dapat diimplementasikan khusus kepada kelompok
siswa ini. Pendidik terlebih dahulu menyiapkan paket pembelajaran
untuk kemampuan siswa. Pihak penyelenggara pendidikan secara
langsung atau dapat melalui media seperti telepon, SMS ataupun chat
memberikan rencana studi yang telah disiapkan. Siswa dapat dengan
bebas memilih waktu belajar, materi pembelajaran, metode
pembelajaran, bahkan memilih guru yang diinginkan. Ini adalah ujian
sebenarnya dari peran penyelenggara pendidikan. Bisakah mereka
melakukannya?
Tentu tidak mudah untuk mendorong peserta didik yang tidak
mau mengikuti pembelajaran daring. Di beberapa komunitas pedesaan,
banyak siswa tidak hanya bekerja untuk membantu orang tua mereka
selama jam sekolah, tetapi juga bekerja untuk mendapatkan upah. Hal ini
membuat siswa semakin enggan untuk belajar. Inilah yang membuat
76
masalah sekolah menjadi lebih rumit. Oleh karena itu, pembelajaran
adaptif ini dapat menjadi solusi terintegrasi bersama dengan kuota
pembelajaran yang disediakan oleh pemerintah. Apa gunanya ketika
pemerintah memberikan kuota tetapi peserta didik tidak merespon?
Alangkah baiknya terdapat sinergi yang baik antara kuota belajar yang
diberikan Kemendikbud, penyediaan infrastuktur pendukung
pembelajaran daring, serta metode-metode belajar yang adaptif
diimplementasikan lebih luas dengan penetrasi yang lebih dalam ke akar
rumput. Apabila solusi-solusi ini dilaksanakan, niscaya pendidikan
daring akan dapat dilaksanakan dengan sukses di Indonesia.
77
DAFTAR PUSTAKA
Azzahra, N. F. (2020). Indonesia di Masa Krisis Pandemi Covid-19. In
Center for Indonesian Policy Studies (Vol. 2). Jakarta.
Azzizah, Y. (2015). Socio-Economic Factors on Indonesia Education
Disparity. International Education Studies, 8(12), 218.
https://doi.org/10.5539/ies.v8n12p218
Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Telekomunikasi Indonesia 2018 (1
ed.). Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Detik Inet. (2020). Pertanyaan Soal Kuota Belajar Kemendikbud, Ini
Jawabannya. Diambil dari Detik Inet2 website:
https://inet.detik.com/law-and-policy/d-5225099/pertanyaan-soal-kuota-
belajar-kemendikbud-ini-jawabannya
Haryanto, A. T. (2020a). Ini Operator Seluler Idaman Mahasiswa dan
Dosen. Diambil dari Detik Inet website:
https://inet.detik.com/telecommunication/d-5161379/ini-operator-seluler-
idaman-mahasiswa-dan-dosen
Haryanto, A. T. (2020b). Kuota Kemendikbud Kurang Optimal Karena
Akses Internet Belum Merata. Diambil dari Detik Inet website:
https://inet.detik.com/telecommunication/d-5194490/kuota-
kemendikbud-kurang-optimal-karena-akses-internet-belum-merata
Khatri, H. (2019). Indonesian users in sparsely-populated rural areas
connect to 4G more than 70% of the time. Diambil dari Open Signal
website: https://www.opensignal.com/2019/11/12/indonesian-users-in-
sparsely-populated-rural-areas-connect-to-4g-more-than-70-of-the-time
Koh, J. H. L., Chai, C. S., & Natarajan, U. (2018). Developing Indonesia
Teachers’ Technological Pedagogical Content Knowledge for 21st
Century Learning (TPACK-21CL) Through a Multiprong Approach.
78
Journal of International Education, 3(1), 10–33. Diambil dari
http://www.crie.org.nz/journal/vol3no1/Koh et al TPACK_indonesia.pdf.
Muttaqin, T. (2018). Determinants of Unequal Access to and Quality of
Education in Indonesia. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The
Indonesian Journal of Development Planning, 2(1).
https://doi.org/10.36574/jpp.v2i1.27
Perdana, R. (2020). Kuota Internet Belajar Gratis Bisa Untuk Apa Saja?
Ini Daftar Aplikasi dan Website yang Bisa Diakses. Diambil dari
PRFMNews.id website:
https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-13788957/kuota-
internet-belajar-gratis-bisa-untuk-apa-saja-ini-daftar-aplikasi-dan-
website-yang-bisa-diakses
Putri, C. O. Y. (2020). Pembelajaran Daring, Efektif Gak Sih Buat
Mahasiswa? Diambil dari
https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/10/14/pembelajaran-daring-efektif-gak-
sih-buat-mahasiswa/
Rahmattullah, & Syamsu, F. D. (2021). Tantangan Perkuliahan Berbasis
Social Distancing Masa Pandemi COVID 19 di Provinsi Aceh Tahun
2020. GENTA MULIA, XII(1), 14–23.
Santoso, Y. I. (2021). Jumlah Penduduk Indonesia Terkini 270,2 Juta
Jiwa, Naik 14,46% Satu Dekade. Diambil dari
https://nasional.kontan.co.id/news/jumlah-penduduk-indonesia-terkini-
2702-juta-jiwa-naik-1446-satu-dekade
UNESCO. (2021). Education: From disruption to recovery. Diambil dari
UNESCO website: https://en.unesco.org/themes/education-emergencies/
coronavirus-school-closures
Widodo, A., & Riandi. (2013). Dual-Mode Teacher Professional
Development: Challenges and Re-Visioning Future TPD in Indonesia.
79
Teacher Development, 17(3), 380–392.
https://doi.org/10.1080/13664530.2013.813757
Yasmin, P. (2020). Rincian Kuota Belajar untuk Siswa, Guru, Mahasiswa
dan Dosen. Diambil dari Detik Inet website:
https://inet.detik.com/telecommunication/d-5190582/rincian-kuota-
belajar-untuk-siswa-guru-mahasiswa-dan-dosen
80
BIODATA PENULIS
Gede Surya Mahendra, Lahir dan menempuh
pendidikan dari TK hingga S2 di Singaraja.
Telah menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan
Pendidikan Teknik Informatika di Universitas
Pendidikan Ganesha dan melanjutkan di
Program Pascasarjana Program Studi Ilmu
Komputer di Universitas Pendidikan Ganesha
dengan spesialisasi di bidang Decision Support
System. Penulis merupakan Dosen pada STMIK
STIKOM Indonesia sejak 2018. Mata Kuliah yang pernah diampu
diantaranya Decision Support System, Bisnis Berbasis Teknologi,
Analisis dan Desain SI, Artificial Intelligence, Teknologi Informasi
Pariwisata, Human Computer Interaction, Audit TI dan Tata Kelola TI.
81

More Related Content

What's hot

Naskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENSNaskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENSPVB Jatim
 
Penggunaan Teknologi Untuk Golongan Bermasalah Pendengaran
Penggunaan Teknologi Untuk Golongan Bermasalah PendengaranPenggunaan Teknologi Untuk Golongan Bermasalah Pendengaran
Penggunaan Teknologi Untuk Golongan Bermasalah PendengaranHidayah Azhar
 
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TERHADAP PENDIDIKAN
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TERHADAP PENDIDIKANDAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TERHADAP PENDIDIKAN
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TERHADAP PENDIDIKANMr Arieve
 
dampak negatif perkembangan ilmu teknologi bagi pelajar di Bangka
dampak negatif perkembangan ilmu teknologi bagi pelajar di Bangkadampak negatif perkembangan ilmu teknologi bagi pelajar di Bangka
dampak negatif perkembangan ilmu teknologi bagi pelajar di Bangkamerieayi1992
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyahkhamdiyah
 
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...Ghina Siti Ramadhanty
 
Pengumuman hasil-seleksi-proposal-kski-mbkm-20211
Pengumuman hasil-seleksi-proposal-kski-mbkm-20211Pengumuman hasil-seleksi-proposal-kski-mbkm-20211
Pengumuman hasil-seleksi-proposal-kski-mbkm-20211Irawan Setyabudi
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanPemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanSyarif Hidayatullah
 
Print out 02
Print out 02Print out 02
Print out 02fidera94
 
7 tik bab 2 ok
7 tik bab 2 ok7 tik bab 2 ok
7 tik bab 2 okjuragan
 
KESAN POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET DALAM KALANGAN PELAJAR
KESAN POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET DALAM KALANGAN PELAJARKESAN POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET DALAM KALANGAN PELAJAR
KESAN POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET DALAM KALANGAN PELAJARNaveen Segaran
 
Peranan Teknologi Informasi
Peranan Teknologi InformasiPeranan Teknologi Informasi
Peranan Teknologi InformasiDindasap
 
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaranPemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaranguest2d1e29
 
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah PembelajaranAplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah PembelajaranFarah Liyana Sholehhuddin
 
Perlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICT
Perlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICTPerlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICT
Perlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICTMeutia Anis
 
Perubahan sosial ict dalam pendidikan
Perubahan sosial ict dalam pendidikanPerubahan sosial ict dalam pendidikan
Perubahan sosial ict dalam pendidikanEffa Zulaikha Zahir
 

What's hot (18)

Naskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENSNaskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENS
 
Penggunaan Teknologi Untuk Golongan Bermasalah Pendengaran
Penggunaan Teknologi Untuk Golongan Bermasalah PendengaranPenggunaan Teknologi Untuk Golongan Bermasalah Pendengaran
Penggunaan Teknologi Untuk Golongan Bermasalah Pendengaran
 
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TERHADAP PENDIDIKAN
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TERHADAP PENDIDIKANDAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TERHADAP PENDIDIKAN
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TERHADAP PENDIDIKAN
 
dampak negatif perkembangan ilmu teknologi bagi pelajar di Bangka
dampak negatif perkembangan ilmu teknologi bagi pelajar di Bangkadampak negatif perkembangan ilmu teknologi bagi pelajar di Bangka
dampak negatif perkembangan ilmu teknologi bagi pelajar di Bangka
 
Peranan TIK dalam Pembelajaran
Peranan TIK dalam Pembelajaran Peranan TIK dalam Pembelajaran
Peranan TIK dalam Pembelajaran
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
 
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...
 
Pengumuman hasil-seleksi-proposal-kski-mbkm-20211
Pengumuman hasil-seleksi-proposal-kski-mbkm-20211Pengumuman hasil-seleksi-proposal-kski-mbkm-20211
Pengumuman hasil-seleksi-proposal-kski-mbkm-20211
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanPemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
 
Lukman maliawan
Lukman maliawanLukman maliawan
Lukman maliawan
 
Print out 02
Print out 02Print out 02
Print out 02
 
7 tik bab 2 ok
7 tik bab 2 ok7 tik bab 2 ok
7 tik bab 2 ok
 
KESAN POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET DALAM KALANGAN PELAJAR
KESAN POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET DALAM KALANGAN PELAJARKESAN POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET DALAM KALANGAN PELAJAR
KESAN POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET DALAM KALANGAN PELAJAR
 
Peranan Teknologi Informasi
Peranan Teknologi InformasiPeranan Teknologi Informasi
Peranan Teknologi Informasi
 
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaranPemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran
 
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah PembelajaranAplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
 
Perlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICT
Perlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICTPerlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICT
Perlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICT
 
Perubahan sosial ict dalam pendidikan
Perubahan sosial ict dalam pendidikanPerubahan sosial ict dalam pendidikan
Perubahan sosial ict dalam pendidikan
 

Similar to KUOTA KEMENDIKBUD, INFRASTRUKTUR DAN PEMBELAJARAN ADAPTIF SEBAGAI SOLUSI PENDIDIKAN PADA ERA PANDEMI DI INDONESIA

makalah covid.pdf
makalah covid.pdfmakalah covid.pdf
makalah covid.pdfRedySun
 
Artikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusupArtikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusupMuhamad Yusup
 
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...Paulus Robert Tuerah
 
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013Rahmah Soid
 
Laporan kkn apriliyanti
Laporan kkn apriliyantiLaporan kkn apriliyanti
Laporan kkn apriliyantiAprili yanti
 
Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!
Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!
Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!ICT Watch
 
Penggunaan Tools atau Alatan dalam Pembelajaran Abad Ke 21
Penggunaan Tools atau Alatan dalam Pembelajaran Abad Ke 21Penggunaan Tools atau Alatan dalam Pembelajaran Abad Ke 21
Penggunaan Tools atau Alatan dalam Pembelajaran Abad Ke 21Sherly Jewinly
 
892-Article Text-2761-1-18-20220121 REVISI.docx
892-Article Text-2761-1-18-20220121 REVISI.docx892-Article Text-2761-1-18-20220121 REVISI.docx
892-Article Text-2761-1-18-20220121 REVISI.docxekopujianto21
 
Cabaran pelajar belajar atas talian
Cabaran pelajar belajar atas talianCabaran pelajar belajar atas talian
Cabaran pelajar belajar atas talianDamairin Selangor
 
Tugasan 3 KPT 6044
Tugasan 3 KPT 6044Tugasan 3 KPT 6044
Tugasan 3 KPT 6044Ety Sue
 
Tugasan 3 kpt 6044
Tugasan 3 kpt 6044Tugasan 3 kpt 6044
Tugasan 3 kpt 6044Ety Sue
 
Ulasan jurnal kpt6044 pembelajaran berasaskan elektronik dan web
Ulasan jurnal kpt6044   pembelajaran berasaskan elektronik dan webUlasan jurnal kpt6044   pembelajaran berasaskan elektronik dan web
Ulasan jurnal kpt6044 pembelajaran berasaskan elektronik dan webcekgu Azam
 
Pembelajaran ict redhana
Pembelajaran ict redhanaPembelajaran ict redhana
Pembelajaran ict redhanaiwayanredhana
 
Tugasan 3 kpt 6044( kajian tinjauan)
Tugasan 3 kpt 6044( kajian tinjauan)Tugasan 3 kpt 6044( kajian tinjauan)
Tugasan 3 kpt 6044( kajian tinjauan)Ety Sue
 
Kaleidoskop Ditjen Dikti 2020 (preview) 140421_opt.pdf
Kaleidoskop Ditjen Dikti 2020 (preview) 140421_opt.pdfKaleidoskop Ditjen Dikti 2020 (preview) 140421_opt.pdf
Kaleidoskop Ditjen Dikti 2020 (preview) 140421_opt.pdffransmitter
 

Similar to KUOTA KEMENDIKBUD, INFRASTRUKTUR DAN PEMBELAJARAN ADAPTIF SEBAGAI SOLUSI PENDIDIKAN PADA ERA PANDEMI DI INDONESIA (20)

makalah covid.pdf
makalah covid.pdfmakalah covid.pdf
makalah covid.pdf
 
Indinesia.docx
Indinesia.docxIndinesia.docx
Indinesia.docx
 
Artikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusupArtikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusup
 
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...
 
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
 
Laporan kkn apriliyanti
Laporan kkn apriliyantiLaporan kkn apriliyanti
Laporan kkn apriliyanti
 
Rekomendasi KPK MUI
Rekomendasi KPK MUIRekomendasi KPK MUI
Rekomendasi KPK MUI
 
Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!
Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!
Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!
 
Penggunaan Tools atau Alatan dalam Pembelajaran Abad Ke 21
Penggunaan Tools atau Alatan dalam Pembelajaran Abad Ke 21Penggunaan Tools atau Alatan dalam Pembelajaran Abad Ke 21
Penggunaan Tools atau Alatan dalam Pembelajaran Abad Ke 21
 
892-Article Text-2761-1-18-20220121 REVISI.docx
892-Article Text-2761-1-18-20220121 REVISI.docx892-Article Text-2761-1-18-20220121 REVISI.docx
892-Article Text-2761-1-18-20220121 REVISI.docx
 
Cabaran pelajar belajar atas talian
Cabaran pelajar belajar atas talianCabaran pelajar belajar atas talian
Cabaran pelajar belajar atas talian
 
E Pendidikan
E PendidikanE Pendidikan
E Pendidikan
 
Tugasan 3 KPT 6044
Tugasan 3 KPT 6044Tugasan 3 KPT 6044
Tugasan 3 KPT 6044
 
Tugasan 3 kpt 6044
Tugasan 3 kpt 6044Tugasan 3 kpt 6044
Tugasan 3 kpt 6044
 
ARTIKEL
ARTIKEL ARTIKEL
ARTIKEL
 
Ulasan jurnal kpt6044 pembelajaran berasaskan elektronik dan web
Ulasan jurnal kpt6044   pembelajaran berasaskan elektronik dan webUlasan jurnal kpt6044   pembelajaran berasaskan elektronik dan web
Ulasan jurnal kpt6044 pembelajaran berasaskan elektronik dan web
 
ICT
ICTICT
ICT
 
Pembelajaran ict redhana
Pembelajaran ict redhanaPembelajaran ict redhana
Pembelajaran ict redhana
 
Tugasan 3 kpt 6044( kajian tinjauan)
Tugasan 3 kpt 6044( kajian tinjauan)Tugasan 3 kpt 6044( kajian tinjauan)
Tugasan 3 kpt 6044( kajian tinjauan)
 
Kaleidoskop Ditjen Dikti 2020 (preview) 140421_opt.pdf
Kaleidoskop Ditjen Dikti 2020 (preview) 140421_opt.pdfKaleidoskop Ditjen Dikti 2020 (preview) 140421_opt.pdf
Kaleidoskop Ditjen Dikti 2020 (preview) 140421_opt.pdf
 

More from Gede Surya Mahendra

Decision Support System Using FUCOM-MARCOS for Airline Selection in Indonesia
Decision Support System Using FUCOM-MARCOS for Airline Selection in IndonesiaDecision Support System Using FUCOM-MARCOS for Airline Selection in Indonesia
Decision Support System Using FUCOM-MARCOS for Airline Selection in IndonesiaGede Surya Mahendra
 
Penerapan Data Mining dengan Algoritma C4.5 dalam Pemesanan Obat Guna Meningk...
Penerapan Data Mining dengan Algoritma C4.5 dalam Pemesanan Obat Guna Meningk...Penerapan Data Mining dengan Algoritma C4.5 dalam Pemesanan Obat Guna Meningk...
Penerapan Data Mining dengan Algoritma C4.5 dalam Pemesanan Obat Guna Meningk...Gede Surya Mahendra
 
Implementasi Pemilihan Maskapai Penerbangan Menggunakan FUCOM-MABAC Pada Sist...
Implementasi Pemilihan Maskapai Penerbangan Menggunakan FUCOM-MABAC Pada Sist...Implementasi Pemilihan Maskapai Penerbangan Menggunakan FUCOM-MABAC Pada Sist...
Implementasi Pemilihan Maskapai Penerbangan Menggunakan FUCOM-MABAC Pada Sist...Gede Surya Mahendra
 
Pelatihan Peningkatan Pemahaman Penggunaan Facebook dan Instagram pada Kelomp...
Pelatihan Peningkatan Pemahaman Penggunaan Facebook dan Instagram pada Kelomp...Pelatihan Peningkatan Pemahaman Penggunaan Facebook dan Instagram pada Kelomp...
Pelatihan Peningkatan Pemahaman Penggunaan Facebook dan Instagram pada Kelomp...Gede Surya Mahendra
 
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI PUSKESMAS MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS...
 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI PUSKESMAS MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS... SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI PUSKESMAS MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS...
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI PUSKESMAS MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS...Gede Surya Mahendra
 
Determination of Favorite E-Commerce in Indonesia in a Decision Support Syste...
Determination of Favorite E-Commerce in Indonesia in a Decision Support Syste...Determination of Favorite E-Commerce in Indonesia in a Decision Support Syste...
Determination of Favorite E-Commerce in Indonesia in a Decision Support Syste...Gede Surya Mahendra
 
SISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KOST ELIT DENGAN METODE WATERFALL
SISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KOST ELIT DENGAN METODE WATERFALLSISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KOST ELIT DENGAN METODE WATERFALL
SISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KOST ELIT DENGAN METODE WATERFALLGede Surya Mahendra
 
Studi Geologi Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Pada Objek Wisata Candi Tebi...
Studi Geologi Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Pada Objek Wisata Candi Tebi...Studi Geologi Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Pada Objek Wisata Candi Tebi...
Studi Geologi Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Pada Objek Wisata Candi Tebi...Gede Surya Mahendra
 
PLATFORM VIDEO 360o SEBAGAI SOLUSI DOKUMENTASI PELESTARIAN CANDI (STUDI KASUS...
PLATFORM VIDEO 360o SEBAGAI SOLUSI DOKUMENTASI PELESTARIAN CANDI (STUDI KASUS...PLATFORM VIDEO 360o SEBAGAI SOLUSI DOKUMENTASI PELESTARIAN CANDI (STUDI KASUS...
PLATFORM VIDEO 360o SEBAGAI SOLUSI DOKUMENTASI PELESTARIAN CANDI (STUDI KASUS...Gede Surya Mahendra
 
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Ahp-Vikor Dalam Penentua...
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Ahp-Vikor Dalam Penentua...Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Ahp-Vikor Dalam Penentua...
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Ahp-Vikor Dalam Penentua...Gede Surya Mahendra
 
Implementation of AHP-MAUT and AHP-Profile Matching Methods in OJT Student Pl...
Implementation of AHP-MAUT and AHP-Profile Matching Methods in OJT Student Pl...Implementation of AHP-MAUT and AHP-Profile Matching Methods in OJT Student Pl...
Implementation of AHP-MAUT and AHP-Profile Matching Methods in OJT Student Pl...Gede Surya Mahendra
 
PENGADUAN ONLINE BERBASIS WEB (EC-RESOLVER) UNTUK MENUJU DESA DIGITAL
 PENGADUAN ONLINE BERBASIS WEB (EC-RESOLVER) UNTUK  MENUJU DESA DIGITAL PENGADUAN ONLINE BERBASIS WEB (EC-RESOLVER) UNTUK  MENUJU DESA DIGITAL
PENGADUAN ONLINE BERBASIS WEB (EC-RESOLVER) UNTUK MENUJU DESA DIGITALGede Surya Mahendra
 
Sosialisasi dan Pelatihan Internet Marketing Bagi UMKM Sokasi di Desa Tigawasa
Sosialisasi dan Pelatihan Internet Marketing Bagi UMKM Sokasi di Desa TigawasaSosialisasi dan Pelatihan Internet Marketing Bagi UMKM Sokasi di Desa Tigawasa
Sosialisasi dan Pelatihan Internet Marketing Bagi UMKM Sokasi di Desa TigawasaGede Surya Mahendra
 
EXPLORASI ALGORITMA C4.5 DAN FORWARD FEATURE SELECTION UNTUK MENENTUKAN DEBIT...
EXPLORASI ALGORITMA C4.5 DAN FORWARD FEATURE SELECTION UNTUK MENENTUKAN DEBIT...EXPLORASI ALGORITMA C4.5 DAN FORWARD FEATURE SELECTION UNTUK MENENTUKAN DEBIT...
EXPLORASI ALGORITMA C4.5 DAN FORWARD FEATURE SELECTION UNTUK MENENTUKAN DEBIT...Gede Surya Mahendra
 
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAWSPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAWGede Surya Mahendra
 
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY PADA UNIV...
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY PADA UNIV...RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY PADA UNIV...
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY PADA UNIV...Gede Surya Mahendra
 

More from Gede Surya Mahendra (17)

Decision Support System Using FUCOM-MARCOS for Airline Selection in Indonesia
Decision Support System Using FUCOM-MARCOS for Airline Selection in IndonesiaDecision Support System Using FUCOM-MARCOS for Airline Selection in Indonesia
Decision Support System Using FUCOM-MARCOS for Airline Selection in Indonesia
 
Penerapan Data Mining dengan Algoritma C4.5 dalam Pemesanan Obat Guna Meningk...
Penerapan Data Mining dengan Algoritma C4.5 dalam Pemesanan Obat Guna Meningk...Penerapan Data Mining dengan Algoritma C4.5 dalam Pemesanan Obat Guna Meningk...
Penerapan Data Mining dengan Algoritma C4.5 dalam Pemesanan Obat Guna Meningk...
 
Implementasi Pemilihan Maskapai Penerbangan Menggunakan FUCOM-MABAC Pada Sist...
Implementasi Pemilihan Maskapai Penerbangan Menggunakan FUCOM-MABAC Pada Sist...Implementasi Pemilihan Maskapai Penerbangan Menggunakan FUCOM-MABAC Pada Sist...
Implementasi Pemilihan Maskapai Penerbangan Menggunakan FUCOM-MABAC Pada Sist...
 
Pelatihan Peningkatan Pemahaman Penggunaan Facebook dan Instagram pada Kelomp...
Pelatihan Peningkatan Pemahaman Penggunaan Facebook dan Instagram pada Kelomp...Pelatihan Peningkatan Pemahaman Penggunaan Facebook dan Instagram pada Kelomp...
Pelatihan Peningkatan Pemahaman Penggunaan Facebook dan Instagram pada Kelomp...
 
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI PUSKESMAS MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS...
 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI PUSKESMAS MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS... SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI PUSKESMAS MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS...
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI PUSKESMAS MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS...
 
Determination of Favorite E-Commerce in Indonesia in a Decision Support Syste...
Determination of Favorite E-Commerce in Indonesia in a Decision Support Syste...Determination of Favorite E-Commerce in Indonesia in a Decision Support Syste...
Determination of Favorite E-Commerce in Indonesia in a Decision Support Syste...
 
SISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KOST ELIT DENGAN METODE WATERFALL
SISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KOST ELIT DENGAN METODE WATERFALLSISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KOST ELIT DENGAN METODE WATERFALL
SISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KOST ELIT DENGAN METODE WATERFALL
 
Studi Geologi Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Pada Objek Wisata Candi Tebi...
Studi Geologi Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Pada Objek Wisata Candi Tebi...Studi Geologi Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Pada Objek Wisata Candi Tebi...
Studi Geologi Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Pada Objek Wisata Candi Tebi...
 
Arsitektur Pemodelan Data
Arsitektur Pemodelan DataArsitektur Pemodelan Data
Arsitektur Pemodelan Data
 
PLATFORM VIDEO 360o SEBAGAI SOLUSI DOKUMENTASI PELESTARIAN CANDI (STUDI KASUS...
PLATFORM VIDEO 360o SEBAGAI SOLUSI DOKUMENTASI PELESTARIAN CANDI (STUDI KASUS...PLATFORM VIDEO 360o SEBAGAI SOLUSI DOKUMENTASI PELESTARIAN CANDI (STUDI KASUS...
PLATFORM VIDEO 360o SEBAGAI SOLUSI DOKUMENTASI PELESTARIAN CANDI (STUDI KASUS...
 
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Ahp-Vikor Dalam Penentua...
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Ahp-Vikor Dalam Penentua...Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Ahp-Vikor Dalam Penentua...
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Ahp-Vikor Dalam Penentua...
 
Implementation of AHP-MAUT and AHP-Profile Matching Methods in OJT Student Pl...
Implementation of AHP-MAUT and AHP-Profile Matching Methods in OJT Student Pl...Implementation of AHP-MAUT and AHP-Profile Matching Methods in OJT Student Pl...
Implementation of AHP-MAUT and AHP-Profile Matching Methods in OJT Student Pl...
 
PENGADUAN ONLINE BERBASIS WEB (EC-RESOLVER) UNTUK MENUJU DESA DIGITAL
 PENGADUAN ONLINE BERBASIS WEB (EC-RESOLVER) UNTUK  MENUJU DESA DIGITAL PENGADUAN ONLINE BERBASIS WEB (EC-RESOLVER) UNTUK  MENUJU DESA DIGITAL
PENGADUAN ONLINE BERBASIS WEB (EC-RESOLVER) UNTUK MENUJU DESA DIGITAL
 
Sosialisasi dan Pelatihan Internet Marketing Bagi UMKM Sokasi di Desa Tigawasa
Sosialisasi dan Pelatihan Internet Marketing Bagi UMKM Sokasi di Desa TigawasaSosialisasi dan Pelatihan Internet Marketing Bagi UMKM Sokasi di Desa Tigawasa
Sosialisasi dan Pelatihan Internet Marketing Bagi UMKM Sokasi di Desa Tigawasa
 
EXPLORASI ALGORITMA C4.5 DAN FORWARD FEATURE SELECTION UNTUK MENENTUKAN DEBIT...
EXPLORASI ALGORITMA C4.5 DAN FORWARD FEATURE SELECTION UNTUK MENENTUKAN DEBIT...EXPLORASI ALGORITMA C4.5 DAN FORWARD FEATURE SELECTION UNTUK MENENTUKAN DEBIT...
EXPLORASI ALGORITMA C4.5 DAN FORWARD FEATURE SELECTION UNTUK MENENTUKAN DEBIT...
 
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAWSPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW
 
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY PADA UNIV...
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY PADA UNIV...RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY PADA UNIV...
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY PADA UNIV...
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

KUOTA KEMENDIKBUD, INFRASTRUKTUR DAN PEMBELAJARAN ADAPTIF SEBAGAI SOLUSI PENDIDIKAN PADA ERA PANDEMI DI INDONESIA

  • 1.
  • 2.
  • 3. DIES NATALIS XIII STMIK STIKOM INDONESIA 2021 Pembelajaran Daring dan Teknologi yang Mendukungnya Editor: I Gede Andika Ni Wayan Wardani I Gusti Ayu Agung Mas Aristamy Ni Kadek Nita Noviani Pande STMIK STIKOM Indonesia Denpasar - Bali - Indonesia i
  • 4. Judul: Pembelajaran Daring dan Teknologi yang Mendukungnya Editor: I Gede Andika, Ni Wayan Wardani, I Gusti Ayu Agung Mas Aristamy, Ni Kadek Nita Noviani Pande Tata Halaman: Putu Wirayudi Aditama, Ketut Jaya Atmaja Desain Sampul: I Ketut Setiawan Penulis: Ni Kadek Nita Noviani Pande Dewa Putu Yudhi Ardiana Sri Widiastutik Ni Kadek Ariasih Gede Surya Mahendra Kadek Ayu Ariningsih Ni Komang Tri Juniartini I Gede Agus Krisna Warmayana Arundina Pratiwi Iswadi Bahardur Moh. Imam Sufiyanto Muhamad Ishaac Noviana Dewi Nuur Wachid Abdul Majid Nyayu Yayu Suryani Yuliana ISBN: 978-623-96736-0-4 Penerbit: STMIK STIKOM Indonesia Anggota APPTI No. 002.078.1.1.2019 Ukuran: 23 x 15,5 cm, i - x + 235 halaman Cetakan I: April 2021 1. STMIK STIKOM Indonesia 1. Judul Redaksi: Jalan Tukad Pakerisan No. 97 Denpasar Selatan, 80225, Bali, Indonesia Telp/Fax: 0361 - 246875 Situs: stiki-indonesia.ac.id E-mail: publisher@stiki-indonesia.ac.id ii
  • 5. DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN........................................................................... iii KATA PENGANTAR.......................................................................... v DAFTAR ISI....................................................................................... 0ix LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19........................................................................ 001 (Ni Kadek Nita Noviani Pande) PEMILIHAN MEDIA DIGITAL UNTUK PEMBELAJARAN DARING BERDASARKAN GAYA BELAJAR................................................. 015 (Dewa Putu Yudhi Ardiana) DINAMIKA KUALITAS PEMBELAJARAN WEB-ENHANCE COURSE............................................................................................. 031 (Sri Widiastutik) PENERAPAN STUDENT RESPONSE SYSTEM (SRS) UNTUK STRATEGI PEMBELAJARAN DOSEN BERBASIS DARING...... 053 (Ni Kadek Ariasih) KUOTA KEMENDIKBUD, INFRASTRUKTUR DAN PEMBELAJARAN ADAPTIF SEBAGAI SOLUSI PENDIDIKAN DI ERA PANDEMI DI INDONESIA...................................................... 067 (Gede Surya Mahendra) PENDEKATAN DIGI CULTURE DALAM PENDIDIKAN AGAMA HINDU................................................................................................ 083 (Kadek Ayu Ariningsih) KULIAH ONLINE EFEKTIF DILAKSANAKAN BAIK KETIKA PANDEMI MAUPUN SETELAH PANDEMI................................... 095 (Ni Komang Tri Juniartini) ix
  • 6. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA DUNIA PENDIDIKAN DI ERA SOCIETY 5.0.............................................. 103 (I Gede Agus Krisna Warmayana) EVALUASI SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19........................................................................ 119 (Arundina Pratiwi) PEMBELAJARAN DARING DALAM KERANGKA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN PANDEMI COVID-19..................................... 131 (Iswadi Bahardur) PEMANFAATAN BERBAGAI PLATFORM PADA PERKULIAHAN DARING PEMBELAJARAN IPA DI IAIN MADURA.................... 145 (Moh. Imamm Sufiyanto) PEMBELAJARAN DARING ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI MASA PANDEMI COVID 19: STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 PELAIHARI........................................................ 165 (Muhamad Ishaac) E-LEARNING DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DAN TANTANGANNYA............................................................................ 181 (Noviana Dewi) UPAYA IMPLEMENTASI KONSEP PENDIDIKAN 4.0 DAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PASCA PANDEMI COVID-19........................................................................................... 193 (Nuur Wachid Abdul Majid) TEKNOLOGI DI DALAM MODEL-MODEL PEMBELAJARAN............................................................................. 215 (Nyayu Yayu Suryani) x
  • 7. PEMBELAJARAN DARING DAN TEKNOLOGI YANG MENDUKUNG SELAMA MASA PANDEMI COVID-19............... 227 (Yuliana) xi
  • 8. KUOTA KEMENDIKBUD, INFRASTRUKTUR DAN PEMBELAJARAN ADAPTIF SEBAGAI SOLUSI PENDIDIKAN PADA ERA PANDEMI DI INDONESIA Gede Surya Mahendra STMIK STIKOM Indonesia gede.mahendra@stiki-indonesia.ac.id Kondisi Pendidikan pada Era Pandemi di Indonesia Berdasarkan data UNESCO per 2 Juni 2020, Indonesia telah menghentikan kegiatan pengajaran tatap muka akibat COVID-19 (UNESCO, 2021). Sebanyak 68.265.787 siswa di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi belajar di rumah. Dibandingkan dengan total penduduk Indonesia yang berjumlah 270,2 juta, singkatnya seperempat penduduk Indonesia yang aktif menempuh pendidikan, tidak dapat mengadakan pertemuan tatap muka untuk mencari ilmu dari penyelenggara pendidikn (Santoso, 2021). Jumlah ini didominasi pada lingkup SD hingga SMA, dimana tingkat dasar dan menengah mencapai jumlah 54.319.318 peserta didik yang hampir mencapai 80% populasi peserta didik di Indonesia. Mahasiswa sebanyak 8.037.218 jiwa adalah pihak yang diharapkan paling siap melaksanakan kondisi pembelajaran daring. Sejak teridentifikasi di bulan Maret 2020, jumlah penderita COVID-19 di Indonesia terus berkembang setiap harinya. Penyebaran COVID-19 berdampak besar tidak hanya pada kegiatan ekonomi dan sektor transportasi, tetapi juga pada sektor pendidikan (Putri, 2020). Untuk mencegah penyebaran COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) merekomendasikan untuk menghentikan aktivitas yang dapat menyebabkan kepadatan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan social distancing, yang kemudian dikeluarkannya Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Direktorat Pendidikan Tinggi No. 1 Tahun 2020, mengenai pencegahan penyebaran COVID-19 di sektor pendidikan. Dalam surat edaran ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menginstruksikan untuk melakukan pembelajaran 67
  • 9. daring dan belajar di rumah masing-masing (study from home / SFH). Kebijakan ini disebut pembelajaran daring (dalam jaringan). Pembelajaran daring yang telah dimulai sejak Maret 2020. Peserta didik harus secara aktif mencari update informasi, terkait platform mana yang digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran daring, memberikan tugas/ kuis, diskusi secara daring hingga menyediakan materi. Teknik studi ini sepenuhnya menyesuaikan dengan kebijakan pendidik maupun penyelenggara pendidikan. Platform yang tersedia termasuk sosial media, aplikasi, website hingga video conference. Pandemi COVID-19 terjadi di tengah masa perkembangan bangsa Indonesia menuju peradaban intelektual. Pemerintah memprakarsai revolusi pendidikan dan mencapai berbagai terobosan mutakhir berbasis teknologi IT. Pencapaian tujuan dari Kemendikbud terhadap penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tidak mundur, bahkan memilih menggunakan TI sebagai cara efektif untuk mentransfer ilmu dan teknologi (Rahmattullah & Syamsu, 2021). Kekuatan, Kelemahan, Tantangan dan Ancaman Pembelajaran Daring pada Perguruan Tinggi Salah satu kekuatan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran daring adalah faktor dosen (Rahmattullah & Syamsu, 2021). Dosen bersedia memberikan pembelajaran daring dengan segala platform untuk membuka ruang bagi penyelenggaraan pendidikan untuk menyampaikan materi pembelajaran dari tempat tinggal masing-masing. Faktor kedua adalah faktor kuota. Bantuan kuota belajar dari pemerintah telah mendorong seluruh pendidik baik guru dan dosen untuk bekerja dari rumah tanpa terkecuali, dan memantau proses pembelajaran melalui perangkat software komputer. Ketiga adalah faktor pemerintah. Pengawasan pemerintah salah satunya dalam bentuk razia masker dan sosial distancing membantu mengawasi mahasiswa yang keluar rumah untuk menuju pusat keramaian untuk mencari internet di kafe. Kelemahan dari penerapan pembelajaran daring yang pertama adalah tidak semua lokasi tercakup oleh Internet. Kedua, kuota internet 68
  • 10. yang telah diberikan bantuan oleh pemerintah tersebut, ternyata pada pelaksanaannya melebihi kuota yang dialokasikan masing-masing dosen. Ketiga adalah kurangnya pengawasan orang tua. Banyak siswa keluar rumah mencari alasan untuk bertemu dengan mahasiswa lain untuk melakukan kerja kelompok. Tantangan dalam menerapkan pembelajaran daring yang pertama adalah kecepatan jaringan yang melambat karena banyak kegunaan umum. Yang kedua adalah pengaruh cuaca, biasanya saat hujan dan sering kehilangan sinyal setelah hujan. Ketiga, mahalnya harga produk elektronik yang menyebabkan para peserta didik mengalokasikan pendapatan orang tuanya untuk membeli ponsel Android, laptop dan juga perangkat pendukungnya. Ancaman pembelajaran daring adalah kemungkinan terjadinya pemadalam listrik selama pembelajaran daring karena gangguan listrik PLN. Terputusnya internet karena gangguan teknis penyedia layanan internet. Hal yang tidak terjadi diluar pengawasan orang tua, mahasiswa berkumpul dengan teman di luar rumah di cafe cafe sebagai efek dari kedua kerusakan fasilitas di atas. Kuota Kemendikbud Pemerintah melalui Kemendikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) berupaya mengalokasikan subsidi kuota gratis untuk mahasiswa dan dosen (Haryanto, 2020a). Berdasarkan data monitoring dan evaluasi, nomor ponsel mahasiswa dan dosen oleh Kemendikbud, tercatat nomor ponsel mahasiswa yang masuk adalah 2.254.631. Sementara jumlah ponsel dosen mencapai 112.924 berdasarkan data tanggal 4 September 2020. Dari sekian banyak provider yang menjadi pilihan, Telkomsel menjadi layanan yang paling banyak digunakan oleh pelajar, dengan 1.331.753 pelanggan. Kemudian Indosat Ooredoo sebanyak 323.663, Hutchison 3 Indonesia (Tri) sebanyak 234.768, XL sebanyak 117.019, Axis sebanyak 91.575, Smartfren sebanyak 20.309 dan lainnya sebanyak 75.526 pelanggan. Sedangkan nomor HP Dosen didasarkan pada nomor telepon provider kebanyakan menggunakan Telkomsel sebanyak 80.784 pelanggan, Indosat Ooredoo sebanyak 16.258, XL sebanyak 10.738, Hutchison 3 Indonesia (Tri) sebanyak 2160, Axis sebanyak 660, 69
  • 11. Smartfren sebanyak 373 dan sebanyak 1.951 untuk provider lainnya. Berbicara persentase jumlah handphone siswa menurut wilayah, 28,29% di Indonesia bagian barat, 24,46% di tengah, dan 21,24% di timur. Sementara itu, jumlah dosen di masing-masing daerah mencapai 37,98% di Indonesia wilayah barat, 33,35% di tengah dan 35,07% di timur. Bantuan kuota belajar Kemendikbud yang semula dianggarkan berlangsung selama empat bulan, mulai September 2020 hingga Desember 2020, kini telah diperpanjang kembali. Bantuan kuota pembelajaran Kemendikbud pada tahun 2020 tersebut , membutuhkan alokasi anggaran sebesar Rp 9 triliun (Detik Inet, 2020). Informasi tersebut terungkap saat Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bekerja sama dengan Komite X DPR RI. Dalam sambutannya pada rapat dengan Panitia X DPR, Nadiem berjanji akan memberikan bantuan anggaran 7,2 triliun rupiah untuk subsidi kuota internet bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Nadiem juga memberikan tambahan Rp 1,7 triliun penerima tunjangan, mulai dari guru, dosen hingga guru besar. Aturan pemberian kuota internet gratis diatur dalam Surat Edaran No. 8202/C/PD/2020 tentang rencana pemberian kuota internet bagi siswa. Surat tersebut mengharuskan sekolah melengkapi data siswa untuk memberikan kuota internet untuk proses pembelajaran. Aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) berisi informasi terkait guru, siswa, sekolah, dan tenaga pendidikan. Kuota belajar Kemendikbud nantinya akan dikirim langsung ke nomor handphone sesuai Dapodik. Bagi mahasiswa, aturan pemberian kuota gratis tercantum dalam Surat Edaran No. 821/E.E1/SP/2020. Kuota sebesar 50 GB diberikan berdasarkan data dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Menurut aturan ini, pihak kampus diharuskan memperbarui data mahasiswa dan dosen. Menurut aturan ini, hanya siswa yang terdaftar di Dapodik yang bisa mendapatkan kuota belajar Kemendikbud. Mahasiswa harus mendaftar di PD Dikti yang merupakan database milik pemerintah. Empat kelompok berhak atas bantuan kuota pembelajaran gratis adalah siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), siswa sekolah dasar dan menengah, pendidik pada PAUD, sekolah dasar dan menengah, serta mahasiswa dan dosen. 70
  • 12. Penggunaan Kuota Belajar Kemendikbud Kuota belajar memiliki rincian yang berbeda untuk tiap jenjang (Yasmin, 2020). Peserta didik jenjang PAUD mendapatkan total 20 GB perbulan dimana 5 GB kuota umum dan 15 GB kuota belajar. Peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan total 35 GB perbulan dimana 5 GB kuota umum dan 30 GB kuota belajar. Guru jenjang PAUD dan pendidikan dasar dan menengah mendapatkan total 42 GB perbulan dimana 5 GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar. Dosen dan mahasiswa mendapatkan total 50 GB perbulan dimana 5 GB kuota umum dan 45 GB kuota belajar. Kuota belajar tersebut khusus untuk mengakses beberapa aplikasi, website ataupun video conference (Perdana, 2020). Aplikasi dan website yang dapat diakses antara lain adalah aplikasi dan website Aminin, Ayoblajar, Bahaso, Birru, Cakap, Duolingo, Edmodo, Eduka system, Ganeca digital, Google Classroom, Kipin School 4.0, Microsoft Education, Quipper, Ruang Guru, Rumah Belajar, Sekolah.Mu, Udemy, Zenius serta Whatsapp. Video conference yang dapat diakses menggunakan kuota belajar adalah Cisco Webex, Google Meet, Microsoft Teams, U Meet Me serta Zoom. Selain aplikasi dan website di atas, kuota belajar juga dapat digunakan untuk membuka sejumlah laman resmi kampus/universitas. Namun disisi lain, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta Kemendikbud meningkatkan subsidi kuota internet umum untuk siswa dan guru. Pasalnya, kuota umum sebesar 5 GB yang saat ini dialokasikan dinilai tidak proporsional. Hal tersebut berdasarkan survei terhadap 2.047 responden yang terdiri dari guru dan siswa. Dari hasil tersebut, 79,3% siswa menyatakan bahwa menggunakan kuota reguler sebesar 5 GB saja tidak cukup. Pada saat yang sama, 80% responden dari guru berpendapat bahwa total kuota 5 GB tidak mencukupi. Guru juga mengatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, mereka juga menilai kuota pembelajaran guru sebesar 37 GB tidak mencukupi. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kuota internet masing-masing guru dan siswa berbeda dan tidak dapat digeneralisasikan, karena metode pembelajaran yang sebenarnya juga berbeda sesuai dengan kondisi 71
  • 13. masing-masing guru dan siswa. Ditemui ada yang melaksanakan full daring tapi lebih banyak yang melaksanakan pembelajaran blended learning dengan posisi berbeda-beda pula. Pendidik banyak menggunakan materi-materi diluar aplikasi dan website diluar alokasi kuota belajar, seperti akses search engine pada google, wikipedia, youtube dan sumber-sumber lainnya. FSGI mensyaratkan penambahan total kuota, setidaknya kuota umum lebih besar dari kuota belajar. FSGI meyakini bahwa pembagian bantuan kuota internet antara kuota umum yang hanya 5 GB dan selebihnya merupakan kuota belajar, yang tidak proporsional sehingga bantuan kuota internet yang diberikan potensi mubazir. Hal ini akan dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk dapat kembali mengevaluasi proporsi besaran kuota yang diberikan kepada pendidik dan peserta didik di era pandemi COVID-19. Kerentanan Upaya Pembelajaran Daring Teknologi khususnya internet, smartphone dan laptop kini banyak digunakan untuk mendukung pembelajaran daring. Salah satu penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia mencatat peningkatan 16% lalu lintas broadband selama masa pandemi COVID- 19, karena peningkatan dramatis penggunaan platform pembelajaran daring. Namun, gangguan terhadap sistem pendidikan konvensional ini telah merugikan siswa dari keluarga miskin dan keluarga di pedesaan. Para siswa ini sudah menghadapi hambatan pendidikan bahkan dalam kondisi normal. Kini, mereka perlu menghadapi kendala lain yang disebabkan oleh akses infrastruktur teknologi yang tidak merata. Topografi Indonesia berupa pulau dan pegunungan yang membutuhkan tersedianya internet dan telekomunikasi seluler (Azzahra, 2020). Namun cakupan 4G lebih banyak terkonsentrasi di pulau Jawa, karena penyedia layanan telekomunikasi seluler yang sangat bergantung pada pasar tentu mengutamakan wilayah perkotaan daripada pedesaan yang penduduknya lebih sedikit (Khatri, 2019). Gambar 1 berikut menunjukkan persentase rumah tangga yang memiliki akses internet menurut provinsi tahun 2018 yang menunjukkan terdapat kesenjangan konektivitas internet di Indonesia. Kesenjangan konektivitas ini menempatkan siswa dari keluarga miskin di pedesaan di luar Jawa pada 72
  • 14. posisi yang sangat dirugikan. Dilihat dari perspektif provinsi terlihat bahwa kepemilikan akses Internet rumah di DKI Jakarta tertinggi pada tahun 2018 yaitu 89,04% dan DI Yogyakarta mencapai 79,10%. Di sisi lain, Provinsi Papua dan NTT memiliki persentase terendah pada tahun 2018 masing-masing sebesar 29,50% dan 42,21%. Gambar 1 Persentase Rumah tangga yang Memiliki Akses Internet menurut Provinsi, 2018 (Badan Pusat Statistik, 2018) Perubahan mendadak dari tatap muka di kelas menjadi pembelajaran daring di rumah juga menunjukkan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan guru. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) guru Indonesia tersebar tidak merata di berbagai daerah (Koh, Chai, & Natarajan, 2018; Widodo & Riandi, 2013). Selain itu, masih terdapat 73
  • 15. kesenjangan kualitas pendidikan antar berbagai daerah di Indonesia, terutama antara Jawa dengan daerah luar Jawa, serta kondisi sosial ekonomi (Azzizah, 2015; Muttaqin, 2018). Ketimpangan internet, kesenjangan kualifikasi guru, kualitas pendidikan dan kurangnya teknologi TIK merupakan celah dalam program pembelajaran daring di Indonesia. Gambar 2 Proporsi Desa/Kelurahan yang Mendapatkan Sinyal Telepon Selular menurut Pulau dan Kekuatan Penerimaan Sinyal, 2014 dan 2018 (Badan Pusat Statistik, 2018) 74
  • 16. Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa jumlah desa/ kelurahan yang dapat menerima sinyal telepon seluler di seluruh wilayah Indonesia semakin meningkat antara 2014 dan 2018. Dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia, wilayah Jawa merupakan wilayah yang desa/ kelurahannya paling banyak menerima sinyal seluler, disusul Sumatera, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, dan Kalimantan. Sementara itu, penerimaan sinyal telepon seluler di Maluku dan Papua di kawasan timur Indonesia masih tertinggal dari wilayah Indonesia lainnya. Hal ini terbukti dengan masih sedikitnya desa/kelurahan yang dapat menerima sinyal baik sinyal kuat maupun sinyal lemah. Merujuk pada kuota belajar Kemendikbud yang disediakan oleh operator seluler telah didistribusikan untuk mendukung kebutuhan pembelajaran daring, Kementerian Kominfo mengakui, 12.548 desa dan kelurahan di Indonesia, belum mendapatkan sinyal 4G (Haryanto, 2020b). Tentu saja, hal tersebut yang menjadi kendala dalam penggunaan jaringan Internet untuk melaksanakan pembelajaran daring. Kementerian Kominfo sendiri saat ini sedang menyusun roadmap pengembangan akses Internet 4G di 12.548 desa dan kelurahan tersebut. Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan pembangunan infrastruktur akan dimulai pada 2021 dan diharapkan selesai pada 2022. Pembelajaran Adaptif Sebagai Solusi Hampir 7 bulan masa studi sejak pandemi, terdapat beragam permasalahan dan kesempatan, pro dan kontra, yang terjadi di lingkungan pendidikan. Namun selain solusi pemberian kuota belajar Kemendikbud serta meningkatkan infrasuktur pendukung pembelajaran daring, juga terdapat solusi berupa metode pembelajaran yang dapat dicoba untuk diimplementasikan di lapangan. Terdapat model pembelajaran yang belum umum dikenal yaitu pembelajaran adaptif. Pembelajaran semacam ini mirip dengan pembelajaran yang dilakukan oleh tutor privat dari sisi pelayanan. Ketika pendidik mencoba menjemput bola dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran dan berakhir gagal, pembelajaran adaptif semacam ini dapat dianggap sebagai pilihan terakhir. 75
  • 17. Pembelajaran adaptif merupakan pembelajaran interaktif dimana guru akan memberikan bimbingan kepada siswa setelah guru memberikan rencana pembelajaran adaptif yang sesuai dengan hasil dan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. Setelah penilaian awal siswa, guru akan memberikan pembelajaran yang dibuat khusus sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Dari data penilaian awal, guru akan memberikan pembelajaran yang disesuaikan. Reaksi siswa terhadap pembelajaran sangat berpengaruh. Karena materi yang diberikan guru selalu disesuaikan dengan tingkat responnya. Jika siswa merespon dengan lambat, maka pembelajaran guru akan menjadi lambat. Sebaliknya jika siswa merespon dengan cepat maka guru akan belajar dengan cepat. Dengan kata lain, proses pemberian pedoman dan materi pembelajaran disesuaikan dengan derajat respon siswa. Tujuan dari proses adaptif ini adalah untuk membuat transmisi pengetahuan menjadi seefisien mungkin, dimana proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Pemerintah yang telah memberikan bantuan kuota belajar bagi peserta didik sebagai solusi ketidakmampuannya mengikuti pembelajaran daring setelah dilakukan pendataan oleh pihak sekolah, namun tetap saja akan terdapat beberapa siswa masih enggan belajar dengan berbagai macam alasan dan persoalan. Nah, dari sinilah pembelajaran adaptif dapat diimplementasikan khusus kepada kelompok siswa ini. Pendidik terlebih dahulu menyiapkan paket pembelajaran untuk kemampuan siswa. Pihak penyelenggara pendidikan secara langsung atau dapat melalui media seperti telepon, SMS ataupun chat memberikan rencana studi yang telah disiapkan. Siswa dapat dengan bebas memilih waktu belajar, materi pembelajaran, metode pembelajaran, bahkan memilih guru yang diinginkan. Ini adalah ujian sebenarnya dari peran penyelenggara pendidikan. Bisakah mereka melakukannya? Tentu tidak mudah untuk mendorong peserta didik yang tidak mau mengikuti pembelajaran daring. Di beberapa komunitas pedesaan, banyak siswa tidak hanya bekerja untuk membantu orang tua mereka selama jam sekolah, tetapi juga bekerja untuk mendapatkan upah. Hal ini membuat siswa semakin enggan untuk belajar. Inilah yang membuat 76
  • 18. masalah sekolah menjadi lebih rumit. Oleh karena itu, pembelajaran adaptif ini dapat menjadi solusi terintegrasi bersama dengan kuota pembelajaran yang disediakan oleh pemerintah. Apa gunanya ketika pemerintah memberikan kuota tetapi peserta didik tidak merespon? Alangkah baiknya terdapat sinergi yang baik antara kuota belajar yang diberikan Kemendikbud, penyediaan infrastuktur pendukung pembelajaran daring, serta metode-metode belajar yang adaptif diimplementasikan lebih luas dengan penetrasi yang lebih dalam ke akar rumput. Apabila solusi-solusi ini dilaksanakan, niscaya pendidikan daring akan dapat dilaksanakan dengan sukses di Indonesia. 77
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Azzahra, N. F. (2020). Indonesia di Masa Krisis Pandemi Covid-19. In Center for Indonesian Policy Studies (Vol. 2). Jakarta. Azzizah, Y. (2015). Socio-Economic Factors on Indonesia Education Disparity. International Education Studies, 8(12), 218. https://doi.org/10.5539/ies.v8n12p218 Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Telekomunikasi Indonesia 2018 (1 ed.). Jakarta: Badan Pusat Statistik. Detik Inet. (2020). Pertanyaan Soal Kuota Belajar Kemendikbud, Ini Jawabannya. Diambil dari Detik Inet2 website: https://inet.detik.com/law-and-policy/d-5225099/pertanyaan-soal-kuota- belajar-kemendikbud-ini-jawabannya Haryanto, A. T. (2020a). Ini Operator Seluler Idaman Mahasiswa dan Dosen. Diambil dari Detik Inet website: https://inet.detik.com/telecommunication/d-5161379/ini-operator-seluler- idaman-mahasiswa-dan-dosen Haryanto, A. T. (2020b). Kuota Kemendikbud Kurang Optimal Karena Akses Internet Belum Merata. Diambil dari Detik Inet website: https://inet.detik.com/telecommunication/d-5194490/kuota- kemendikbud-kurang-optimal-karena-akses-internet-belum-merata Khatri, H. (2019). Indonesian users in sparsely-populated rural areas connect to 4G more than 70% of the time. Diambil dari Open Signal website: https://www.opensignal.com/2019/11/12/indonesian-users-in- sparsely-populated-rural-areas-connect-to-4g-more-than-70-of-the-time Koh, J. H. L., Chai, C. S., & Natarajan, U. (2018). Developing Indonesia Teachers’ Technological Pedagogical Content Knowledge for 21st Century Learning (TPACK-21CL) Through a Multiprong Approach. 78
  • 20. Journal of International Education, 3(1), 10–33. Diambil dari http://www.crie.org.nz/journal/vol3no1/Koh et al TPACK_indonesia.pdf. Muttaqin, T. (2018). Determinants of Unequal Access to and Quality of Education in Indonesia. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 2(1). https://doi.org/10.36574/jpp.v2i1.27 Perdana, R. (2020). Kuota Internet Belajar Gratis Bisa Untuk Apa Saja? Ini Daftar Aplikasi dan Website yang Bisa Diakses. Diambil dari PRFMNews.id website: https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-13788957/kuota- internet-belajar-gratis-bisa-untuk-apa-saja-ini-daftar-aplikasi-dan- website-yang-bisa-diakses Putri, C. O. Y. (2020). Pembelajaran Daring, Efektif Gak Sih Buat Mahasiswa? Diambil dari https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/10/14/pembelajaran-daring-efektif-gak- sih-buat-mahasiswa/ Rahmattullah, & Syamsu, F. D. (2021). Tantangan Perkuliahan Berbasis Social Distancing Masa Pandemi COVID 19 di Provinsi Aceh Tahun 2020. GENTA MULIA, XII(1), 14–23. Santoso, Y. I. (2021). Jumlah Penduduk Indonesia Terkini 270,2 Juta Jiwa, Naik 14,46% Satu Dekade. Diambil dari https://nasional.kontan.co.id/news/jumlah-penduduk-indonesia-terkini- 2702-juta-jiwa-naik-1446-satu-dekade UNESCO. (2021). Education: From disruption to recovery. Diambil dari UNESCO website: https://en.unesco.org/themes/education-emergencies/ coronavirus-school-closures Widodo, A., & Riandi. (2013). Dual-Mode Teacher Professional Development: Challenges and Re-Visioning Future TPD in Indonesia. 79
  • 21. Teacher Development, 17(3), 380–392. https://doi.org/10.1080/13664530.2013.813757 Yasmin, P. (2020). Rincian Kuota Belajar untuk Siswa, Guru, Mahasiswa dan Dosen. Diambil dari Detik Inet website: https://inet.detik.com/telecommunication/d-5190582/rincian-kuota- belajar-untuk-siswa-guru-mahasiswa-dan-dosen 80
  • 22. BIODATA PENULIS Gede Surya Mahendra, Lahir dan menempuh pendidikan dari TK hingga S2 di Singaraja. Telah menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika di Universitas Pendidikan Ganesha dan melanjutkan di Program Pascasarjana Program Studi Ilmu Komputer di Universitas Pendidikan Ganesha dengan spesialisasi di bidang Decision Support System. Penulis merupakan Dosen pada STMIK STIKOM Indonesia sejak 2018. Mata Kuliah yang pernah diampu diantaranya Decision Support System, Bisnis Berbasis Teknologi, Analisis dan Desain SI, Artificial Intelligence, Teknologi Informasi Pariwisata, Human Computer Interaction, Audit TI dan Tata Kelola TI. 81