SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1
DR. FRANS DIONE, M.SI
IPDN - KEMENDAGRI
0813199906898
fransdionesa@gmail.com
Desakan
ASPIRASI!
Kepentingan Politis?
KASN DIHAPUS?
Pasal 1 Ayat 19 :
”Komisi ASN yang selanjutnya disingkat KASN adalah
lembaga nonstruktural yang mandiri dan bebas dari
intervensi politik.”
Seluruh Pasal-pasal yang terkait KASN dihapus : Pasal 25
Ayat 2 huruf b, Pasal 26 huruf f, Pasal 27 s.d. Pasal 42, pasal
56, pasal 110 ayat 2, Pasal 140.
IMPLIKASI
Pasal 22
UU 5 Tahun 2014
PPPK berhak memperoleh:
a. gaji dan tunjangan;
b. cuti;
c. perlindungan; dan
d. pengembangan kompetensi.
Perubahan
PPPK berhak memperoleh:
a. gaji, tunjangan dan fasilitas;
b. cuti;
c. pengembangan kompetensi;
d. Jaminan hari tua dan
c. perlindungan.
Pasal 56
UU 5 Tahun 2014
1) Setiap Instansi Pemerintah wajib
menyusun kebutuhan jumlah dan
jenis jabatan PNS berdasarkan
analisis jabatan dan analisis beban
kerja.
2) Penyusunan kebutuhan jumlah dan
jenis jabatan PNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
yang diperinci per 1 (satu) tahun
berdasarkan prioritas kebutuhan.
3) Berdasarkan penyusunan kebutuhan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Menteri menetapkan kebutuhan
jumlah dan jenis jabatan PNS secara
nasional.
Perubahan
4) Penetapan kebutuhan PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) harus disertai jadwal
pengadaan,jumlah dan jenis
jabatan yang dibutuhkan, serta
kriteria untuk masing-masing
jabatan.
5) Penetapan kebutuhan PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) menjadi dasar bagi
diadakannya pengadaan PNS.
6) Dalam hal kebutuhan PNS
sebagaimana dimakasud pada
ayat (3), belum ditetapkan
pengadaan dihentikan.
DITAMBAH (+)
Pasal 87
UU 5 Tahun 2014
1) PNS diberhentikan dengan hormat
karena:
a. meninggal dunia;
b. atas permintaan sendiri;
c. mencapai batas usia pensiun;
d. perampingan organisasi atau
kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pensiun dini;
atau
e. tidak cakap jasmani dan/atau
rohani sehingga tidak dapat
menjalankan tugas dan
kewajiban.
2) Dst
3) Dst
4) Dst
Perubahan
5) Dalam hal perampingan
organisasi atau kebijakan
pemerintah yang
mengakibatkan pensiun dini
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d dilakukan
secara masal, pemerintah
sebelumnya berkonsultasi
terlebih dahulu dengan DPR
berdasarkan evaluasi dan
perencanaan pegawai.
DITAMBAH (+)
Pasal 94
UU 5 Tahun 2014
1) Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK
diatur dengan Peraturan Presiden.
2) Setiap Instansi Pemerintah wajib
menyusun kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan PPPK berdasarkan analisis
jabatan dan analisis beban kerja.
3) Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun
berdasarkan prioritas kebutuhan.
4) Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) ditetapkan dengan Keputusan
Menteri.
Perubahan
5) Penetapan kebutuhan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) harus disertai jadwal
pengadaan, jumlah dan jenis
jabatan yang dibutuhkan serta
kriteria-kriteria untuk masing-
masing jabatan.
6) Penetapan kebutuhan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) menjadi dasar bagi
diadakannya PPPK.
7) Dalam hal kebutuhan PPPK
sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) belum ditetapkan, pengadaan
PPPK dihentikan.
DITAMBAH (+)
Pasal 101
UU 5 Tahun 2014
1) Pemerintah wajib membayar gaji yang
adil dan layak kepada PPPK.
2) Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan berdasarkan beban kerja,
tanggung jawab jabatan, dan resiko
pekerjaan.
3) Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dibebankan pada anggaran
pendapatan dan belanja negara untuk
PPPK di Instansi Pusat dan anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk
PPPK di Instansi Daerah.
4) Selain gaji sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), PPPK dapat menerima
tunjangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Perubahan
5) Ketentuan lebih lanjut
mengenai tunjangan dan
fasilitas sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dilaksanakan
sesuai peraturan perundang-
undangan.
DITAMBAH (+)
Pasal 105
UU 5 Tahun 2014
1) Pemutusan hubungan perjanjian
kerja PPPK dilakukan dengan hormat
karena:a. jangka waktu perjanjian
kerja berakhir; b. meninggal dunia; c.
atas permintaan sendiri; d.
perampingan organisasi atau
kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pengurangan PPPK;
atau e. tidak cakap jasmani dan/atau
rohani sehingga tidak dapat
menjalankan tugas dan kewajiban
sesuai perjanjian kerja yang
disepakati.
2) Dst
3) Dst
Perubahan
4) Dalam hal perampingan
organisasi atau kebijakan
pemerintah yang
mengakibatkan pengurangan
PPPK sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d dilakukan
secara masal, pemerintah
sebelumnya berkonsultasi
terlebih dahulu dengan DPR
berdasarkan evaluasi dan
perencanaan pegawai.
DITAMBAH (+)
Pasal 105A
UU 5 Tahun 2014
-
Penambahan
1) PPPK yang berhenti bekerja berhak atas jaminan
hari tua sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang jaminan sosial.
2) Jaminan hari tua diberikan sebagai perlindungan
kesinambungan penghasilan hari tua , sebagai hak
dan sebagai penghargaan atas pengabdian.
3) Jaminan hari tua PPPK sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mencakup jaminan hari tua yang diberikan
dalam program jaminan sosial nasional.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan
program jaminan hari tua PPPK diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
BELUM DIATUR
Pasal 106
UU 5 Tahun 2014
1) Pemerintah wajib memberikan
perlindungan berupa:
a. jaminan hari tua;
b. jaminan kesehatan;
c. jaminan kecelakaan kerja;
d. jaminan kematian; dan
e. bantuan hukum.
2) Dst
3) Dst
Perubahan
1) Pemerintah wajib memberikan
perlindungan berupa:
a. jaminan kesehatan;
b. jaminan kecelakaan kerja;
c. jaminan kematian; dan
d. bantuan hukum.
Pasal 111
UU 5 Tahun 2014
1) Ketentuan mengenai pengisian Jabatan
Pimpinan Tinggi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 108, Pasal 109, dan Pasal
110 dapat dikecualikan pada Instansi
Pemerintah yang telah menerapkan
Sistem Merit dalam pembinaan
Pegawai ASN dengan persetujuan
KASN.
2) Instansi Pemerintah yang telah
menerapkan Sistem Merit dalam
pembinaan Pegawai ASN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), wajib
melaporkan secara berkala kepada
KASN untuk mendapatkan persetujuan
baru.
Perubahan
1) Ketentuan mengenai pengisian
Jabatan Pimpinan Tinggi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 108, Pasal 109,
dan Pasal 110 dapat dikecualikan
pada Instansi Pemerintah yang telah
menerapkan Sistem Merit dalam
pembinaan Pegawai ASN dengan
persetujuan Menteri.
2) Instansi Pemerintah yang telah
menerapkan Sistem Merit dalam
pembinaan Pegawai ASN
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), wajib melaporkan secara
berkala kepada KASN untuk
mendapatkan persetujuan baru.
DIRUBAH
Juga Pasal 117, 120, intinya menggeser
kewenangan KASN menjadi
kewenangan Menteri
IDENTIFIKASI
1. Diangkat oleh Pejabat Pembina
kepegawaian atau Pejabat lain
yang berwenang
2. Gaji (Penghasilan) bukan APBN
/ APBD
3. Mengabdi pada Instansi
Pemerintah
4. Masa Kerja paling rendah 1
(satu) tahun pada 31 Desember
2005.
5. Usia paling tinggi 46 Tahun dan
Paling rendah 19 tahun pada 1
januari 2006
1. Diangkat oleh Pejabat Pembina
kepegawaian atau Pejabat lain
yang berwenang
2. Gaji (Penghasilan) dari APBN /
APBD
3. Mengabdi pada Instansi
Pemerintah
4. Masa Kerja paling rendah 1
(satu) tahun pada 31 Desember
2005.
5. Usia paling tinggi 46 Tahun dan
Paling rendah 19 tahun pada 1
januari 2006.
KATEGORI . I KATEGORI . II
Prioritas Dalam hal Kategori I telah diangkat
menjadi CPNS maka kategori II dapat
diangkat (pasal 6)
PERMASALAHAN
1. Tidak menerima Formulir, sehingga tidak memberikan data.
2. Tidak benar/tidak lengkap/tidak valid dalam mengisi data
dalam formulir;
3. Tidak melengkapi dokumen pendukung;
4. Dokumen pendukung tidak sesuai dengan data dalam
formulir;
5. Proses Entry dan validasi data terhambat.
Pada Pendataaan tahun 2005 masih terdapat Tenaga Honorer
yang belum diangkat CPNS karena tidak terupdate dalam
data base BKN, hal tersebut disebabkan :
TENAGA HONORER
TERTINGGAL / SUSULAN
MENIMBULKAN
BERBAGAI
MASALAH!
PP No.56 Th 2012
PENGAN GKATAN
TENAGA HONORER K1 :
• Dibiayai APBN/APBD
• Lulus validasi & verifikasi
oleh BKN & BPKP
• Menggunakan Formasi T.A.
2012
PENGAN GKATAN
TENAGA HONORER K2 :
• Dibiayai non APBN/APBD
• Lulus validasi & verifikasi oleh
BKN & BPKP
• Lulus ujian seleksi TKD & TKB
sesama tenaga honorer dengan
sistem Passing Grade
• Menggunakan Formasi T.A. 2013
& 2014
PENGAN GKATAN MELALUI
FORMASI KHUSUS (Tenaga
Ahli Tertentu/Khusus tetapi tdk
tersedia di kalangan PNS :
• Maks usia 46 th
• Telah mengabdi kepada
Negara sekurang2nya 1 th
per 01 Januari 2006
• Ditetapkan dengan
Keputusan Presiden
PENGAN GKATAN MELALUI
FORMASI KHUSUS (DOKTER) :
• Telah selesai atau sedang
dalam melaksanakan tugas
sebagai PTT atau Tenaga
Honorer pada Fasyankes milik
Pemerintah
• Dilakukan tanpa
memperhatikan masa bakti
sebagai PTT atau masa kerja
sebagai honorer
• Maks usia 46 tahun
• Bersedia bekerja paling
singkat 5 tahun pada
Fasyankes T/ST/Tidak diminati
milik Pemerintah
• Dilakukan sampai dengan T.A.
2014
PERATURAN PEMERINTAH NO. 56 TAHUN 2012
TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PP NO. 48 TH 2005
TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CPNS (FORMASI KHUSUS UNTUK DR SPES/DR/DRG)
Pasal 5
Pasal 5
APAKAH
ASPIRASI
BISA
TERPENUHI!
Pasal 131A
1) Tenaga honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non-PNS, dan tenaga
kontrak yang bekerja terus-menerus dan diangkat berdasarkan surat
keputusan yang dikeluarkan sampai dengan tanggal 15 Januari 2014, wajib
diangkat menjadi PNS secara langsung dengan memperhatikan batasan usia
pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90.
2) Pengangkatan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada
seleksi administrasi berupa verifikasi dan validasi data surat keputusan
pengangkatan.
3) Pengangkatan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
memprioritaskan mereka yang memiliki masa kerja paling lama.
4) Pengangkatan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
mempertimbangkan masa kerja, gaji, ijazah pendidikan terakhir, dan
tunjangan yang diperoleh sebelumnya.
5) Tenaga honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non-PNS, dan tenaga
kontrak diangkat menjadi PNS oleh pemerintah pusat.
6) Dalam hal tenaga honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non-PNS, dan
tenaga kontrak, tidak bersedia diangkat menjadi PNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus membuat surat pernyataan ketidaksediaan
untuk diangkat sebagai PNS.
KRUSIAL !
Pasal 135A
1)Pengangkatan Tenaga honorer, pegawai tidak tetap,
pegawai tetap non-PNS, dan tenaga kontrak menjadi
PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131A ayat (1)
dimulai 6 (enam) bulan dan paling lama 3 (tiga) tahun
setelah Undang-Undang ini diundangkan.
2)Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku,
Pemerintah tidak diperbolehkan melakukan
pengadaan tenaga honorer, pegawai tidak tetap,
pegawai tetap non-PNS, dan tenaga kontrak.
KRUSIAL !

More Related Content

What's hot

20211213 kebijakan jabatan fungsional unes
20211213 kebijakan jabatan fungsional unes20211213 kebijakan jabatan fungsional unes
20211213 kebijakan jabatan fungsional unesKutsiyatinMSi
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefTri Widodo W. UTOMO
 
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah PemikiranPengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah PemikiranTri Widodo W. UTOMO
 
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Sujatmiko Wibowo
 
Materi skp untuk kenaikan pangkat
Materi skp untuk kenaikan pangkatMateri skp untuk kenaikan pangkat
Materi skp untuk kenaikan pangkatKutsiyatinMSi
 
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil NegaraPemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil NegaraTri Widodo W. UTOMO
 
Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK Tri Widodo W. UTOMO
 
POWER POINT PERMEN PAN 7 THN 22 LLG.pptx
POWER POINT PERMEN PAN 7 THN 22 LLG.pptxPOWER POINT PERMEN PAN 7 THN 22 LLG.pptx
POWER POINT PERMEN PAN 7 THN 22 LLG.pptxYendraJaya1
 
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfkKutsiyatinMSi
 
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdf
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdfPPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdf
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdfMAPBappenasUnsri
 
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis KebijakanPenillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis KebijakanRidho Fitrah Hyzkia
 
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agama
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agamaBahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agama
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agamaKutsiyatinMSi
 
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdfHadi Purwa
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
 
Manajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxManajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxAlish722569
 
Sistem pelayanan publik
Sistem pelayanan publikSistem pelayanan publik
Sistem pelayanan publikAria Suyudi
 
7. Materi Evaluasi Implementasi SAKIP 2022 (OK).pptx
7. Materi Evaluasi Implementasi SAKIP 2022 (OK).pptx7. Materi Evaluasi Implementasi SAKIP 2022 (OK).pptx
7. Materi Evaluasi Implementasi SAKIP 2022 (OK).pptxnanikyasiroh3
 

What's hot (20)

20211213 kebijakan jabatan fungsional unes
20211213 kebijakan jabatan fungsional unes20211213 kebijakan jabatan fungsional unes
20211213 kebijakan jabatan fungsional unes
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
 
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah PemikiranPengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
 
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
 
Materi skp untuk kenaikan pangkat
Materi skp untuk kenaikan pangkatMateri skp untuk kenaikan pangkat
Materi skp untuk kenaikan pangkat
 
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil NegaraPemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
 
Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK
 
PENYEDERHANAAN BIROKRASI IP.pptx
PENYEDERHANAAN BIROKRASI IP.pptxPENYEDERHANAAN BIROKRASI IP.pptx
PENYEDERHANAAN BIROKRASI IP.pptx
 
POWER POINT PERMEN PAN 7 THN 22 LLG.pptx
POWER POINT PERMEN PAN 7 THN 22 LLG.pptxPOWER POINT PERMEN PAN 7 THN 22 LLG.pptx
POWER POINT PERMEN PAN 7 THN 22 LLG.pptx
 
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk
 
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdf
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdfPPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdf
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdf
 
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis KebijakanPenillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
 
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agama
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agamaBahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agama
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agama
 
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
 
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
 
Manajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxManajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptx
 
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
 
Sistem pelayanan publik
Sistem pelayanan publikSistem pelayanan publik
Sistem pelayanan publik
 
7. Materi Evaluasi Implementasi SAKIP 2022 (OK).pptx
7. Materi Evaluasi Implementasi SAKIP 2022 (OK).pptx7. Materi Evaluasi Implementasi SAKIP 2022 (OK).pptx
7. Materi Evaluasi Implementasi SAKIP 2022 (OK).pptx
 

Similar to OPTIMASI ASPIRASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...temanna #LABEDDU
 
peraturanbknnomor7tahun2022.pdf
peraturanbknnomor7tahun2022.pdfperaturanbknnomor7tahun2022.pdf
peraturanbknnomor7tahun2022.pdf252085
 
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...Iskandar Taran
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014BBPP_Batu
 
MSDM SP - Perbandingan UU Kepegawaian & skema michigan rekrutmen pegawai
MSDM SP - Perbandingan UU Kepegawaian & skema michigan rekrutmen pegawaiMSDM SP - Perbandingan UU Kepegawaian & skema michigan rekrutmen pegawai
MSDM SP - Perbandingan UU Kepegawaian & skema michigan rekrutmen pegawaiHerlambang Bagus
 
A paparan kemenpann.pptx
A paparan kemenpann.pptxA paparan kemenpann.pptx
A paparan kemenpann.pptxRicoBagusSatrio
 
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007sujiman ae
 
Kel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawaiKel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawaiMegamilova
 
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNSPP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNSYudhi Aldriand
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74KantorHukum1
 
3. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 20183. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 2018KutsiyatinMSi
 
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_kVietaRohmatin
 
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012bimoadi88
 
paparan-pengendalian-P3K.ppt
paparan-pengendalian-P3K.pptpaparan-pengendalian-P3K.ppt
paparan-pengendalian-P3K.pptIsabelaAslamiah
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Pratiwi Gitomartoyo
 

Similar to OPTIMASI ASPIRASI (20)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
 
peraturanbknnomor7tahun2022.pdf
peraturanbknnomor7tahun2022.pdfperaturanbknnomor7tahun2022.pdf
peraturanbknnomor7tahun2022.pdf
 
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
 
MSDM SP - Perbandingan UU Kepegawaian & skema michigan rekrutmen pegawai
MSDM SP - Perbandingan UU Kepegawaian & skema michigan rekrutmen pegawaiMSDM SP - Perbandingan UU Kepegawaian & skema michigan rekrutmen pegawai
MSDM SP - Perbandingan UU Kepegawaian & skema michigan rekrutmen pegawai
 
A paparan kemenpann.pptx
A paparan kemenpann.pptxA paparan kemenpann.pptx
A paparan kemenpann.pptx
 
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007
 
Kel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawaiKel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawai
 
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNSPP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
 
3. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 20183. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 2018
 
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
 
5. juklak pensiun
5. juklak pensiun5. juklak pensiun
5. juklak pensiun
 
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012
 
paparan-pengendalian-P3K.ppt
paparan-pengendalian-P3K.pptpaparan-pengendalian-P3K.ppt
paparan-pengendalian-P3K.ppt
 
Ppri no.23 th 1967
Ppri no.23 th 1967Ppri no.23 th 1967
Ppri no.23 th 1967
 
Murad65
Murad65Murad65
Murad65
 
Materi smt2 adm.kepegwn
Materi smt2 adm.kepegwnMateri smt2 adm.kepegwn
Materi smt2 adm.kepegwn
 
Pp23 2004 bnsp
Pp23 2004 bnspPp23 2004 bnsp
Pp23 2004 bnsp
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
 

More from Frans Dione

Metodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxMetodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxFrans Dione
 
Administrasi Perkantoran-FD.pptx
Administrasi Perkantoran-FD.pptxAdministrasi Perkantoran-FD.pptx
Administrasi Perkantoran-FD.pptxFrans Dione
 
Kekuasaan dan kepemimpinan fd
Kekuasaan dan kepemimpinan fdKekuasaan dan kepemimpinan fd
Kekuasaan dan kepemimpinan fdFrans Dione
 
From smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genueneFrom smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genueneFrans Dione
 
Evaluasi spbe fd-2020
Evaluasi spbe fd-2020Evaluasi spbe fd-2020
Evaluasi spbe fd-2020Frans Dione
 
Smartcity and information system fd
Smartcity and information system fdSmartcity and information system fd
Smartcity and information system fdFrans Dione
 
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fd
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fdDinamika politik-dan pemerintahan lokal-fd
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fdFrans Dione
 
10 metode mengukur kinerja organisasi fd
10 metode mengukur kinerja organisasi fd10 metode mengukur kinerja organisasi fd
10 metode mengukur kinerja organisasi fdFrans Dione
 
09 faktor pengaruh dan masalah kinerja
09 faktor pengaruh dan masalah kinerja09 faktor pengaruh dan masalah kinerja
09 faktor pengaruh dan masalah kinerjaFrans Dione
 
08 penilaian-kinerja-pns-2019
08 penilaian-kinerja-pns-201908 penilaian-kinerja-pns-2019
08 penilaian-kinerja-pns-2019Frans Dione
 
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fdFrans Dione
 
Sistem akuntabilitas kinerja kinerja fd
Sistem  akuntabilitas kinerja kinerja fdSistem  akuntabilitas kinerja kinerja fd
Sistem akuntabilitas kinerja kinerja fdFrans Dione
 
Kepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fdKepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fdFrans Dione
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahan Manajemen perubahan
Manajemen perubahan Frans Dione
 
Organisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fdOrganisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fdFrans Dione
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fdFrans Dione
 
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fdPerkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fdFrans Dione
 
Teori modernisasi fd
Teori modernisasi fdTeori modernisasi fd
Teori modernisasi fdFrans Dione
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdFrans Dione
 
Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan Frans Dione
 

More from Frans Dione (20)

Metodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxMetodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptx
 
Administrasi Perkantoran-FD.pptx
Administrasi Perkantoran-FD.pptxAdministrasi Perkantoran-FD.pptx
Administrasi Perkantoran-FD.pptx
 
Kekuasaan dan kepemimpinan fd
Kekuasaan dan kepemimpinan fdKekuasaan dan kepemimpinan fd
Kekuasaan dan kepemimpinan fd
 
From smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genueneFrom smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genuene
 
Evaluasi spbe fd-2020
Evaluasi spbe fd-2020Evaluasi spbe fd-2020
Evaluasi spbe fd-2020
 
Smartcity and information system fd
Smartcity and information system fdSmartcity and information system fd
Smartcity and information system fd
 
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fd
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fdDinamika politik-dan pemerintahan lokal-fd
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fd
 
10 metode mengukur kinerja organisasi fd
10 metode mengukur kinerja organisasi fd10 metode mengukur kinerja organisasi fd
10 metode mengukur kinerja organisasi fd
 
09 faktor pengaruh dan masalah kinerja
09 faktor pengaruh dan masalah kinerja09 faktor pengaruh dan masalah kinerja
09 faktor pengaruh dan masalah kinerja
 
08 penilaian-kinerja-pns-2019
08 penilaian-kinerja-pns-201908 penilaian-kinerja-pns-2019
08 penilaian-kinerja-pns-2019
 
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
 
Sistem akuntabilitas kinerja kinerja fd
Sistem  akuntabilitas kinerja kinerja fdSistem  akuntabilitas kinerja kinerja fd
Sistem akuntabilitas kinerja kinerja fd
 
Kepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fdKepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fd
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahan Manajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Organisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fdOrganisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fd
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
 
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fdPerkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
 
Teori modernisasi fd
Teori modernisasi fdTeori modernisasi fd
Teori modernisasi fd
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fd
 
Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan
 

Recently uploaded

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 

Recently uploaded (14)

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 

OPTIMASI ASPIRASI

  • 1. 1 DR. FRANS DIONE, M.SI IPDN - KEMENDAGRI 0813199906898 fransdionesa@gmail.com
  • 4. KASN DIHAPUS? Pasal 1 Ayat 19 : ”Komisi ASN yang selanjutnya disingkat KASN adalah lembaga nonstruktural yang mandiri dan bebas dari intervensi politik.” Seluruh Pasal-pasal yang terkait KASN dihapus : Pasal 25 Ayat 2 huruf b, Pasal 26 huruf f, Pasal 27 s.d. Pasal 42, pasal 56, pasal 110 ayat 2, Pasal 140. IMPLIKASI
  • 5. Pasal 22 UU 5 Tahun 2014 PPPK berhak memperoleh: a. gaji dan tunjangan; b. cuti; c. perlindungan; dan d. pengembangan kompetensi. Perubahan PPPK berhak memperoleh: a. gaji, tunjangan dan fasilitas; b. cuti; c. pengembangan kompetensi; d. Jaminan hari tua dan c. perlindungan.
  • 6. Pasal 56 UU 5 Tahun 2014 1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. 2) Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan. 3) Berdasarkan penyusunan kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri menetapkan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS secara nasional. Perubahan 4) Penetapan kebutuhan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus disertai jadwal pengadaan,jumlah dan jenis jabatan yang dibutuhkan, serta kriteria untuk masing-masing jabatan. 5) Penetapan kebutuhan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi dasar bagi diadakannya pengadaan PNS. 6) Dalam hal kebutuhan PNS sebagaimana dimakasud pada ayat (3), belum ditetapkan pengadaan dihentikan. DITAMBAH (+)
  • 7. Pasal 87 UU 5 Tahun 2014 1) PNS diberhentikan dengan hormat karena: a. meninggal dunia; b. atas permintaan sendiri; c. mencapai batas usia pensiun; d. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; atau e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban. 2) Dst 3) Dst 4) Dst Perubahan 5) Dalam hal perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan secara masal, pemerintah sebelumnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan DPR berdasarkan evaluasi dan perencanaan pegawai. DITAMBAH (+)
  • 8. Pasal 94 UU 5 Tahun 2014 1) Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan Peraturan Presiden. 2) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. 3) Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan. 4) Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Perubahan 5) Penetapan kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disertai jadwal pengadaan, jumlah dan jenis jabatan yang dibutuhkan serta kriteria-kriteria untuk masing- masing jabatan. 6) Penetapan kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi dasar bagi diadakannya PPPK. 7) Dalam hal kebutuhan PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum ditetapkan, pengadaan PPPK dihentikan. DITAMBAH (+)
  • 9. Pasal 101 UU 5 Tahun 2014 1) Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PPPK. 2) Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan berdasarkan beban kerja, tanggung jawab jabatan, dan resiko pekerjaan. 3) Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja negara untuk PPPK di Instansi Pusat dan anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk PPPK di Instansi Daerah. 4) Selain gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPPK dapat menerima tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perubahan 5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan dan fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai peraturan perundang- undangan. DITAMBAH (+)
  • 10. Pasal 105 UU 5 Tahun 2014 1) Pemutusan hubungan perjanjian kerja PPPK dilakukan dengan hormat karena:a. jangka waktu perjanjian kerja berakhir; b. meninggal dunia; c. atas permintaan sendiri; d. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pengurangan PPPK; atau e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang disepakati. 2) Dst 3) Dst Perubahan 4) Dalam hal perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pengurangan PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan secara masal, pemerintah sebelumnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan DPR berdasarkan evaluasi dan perencanaan pegawai. DITAMBAH (+)
  • 11. Pasal 105A UU 5 Tahun 2014 - Penambahan 1) PPPK yang berhenti bekerja berhak atas jaminan hari tua sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang jaminan sosial. 2) Jaminan hari tua diberikan sebagai perlindungan kesinambungan penghasilan hari tua , sebagai hak dan sebagai penghargaan atas pengabdian. 3) Jaminan hari tua PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup jaminan hari tua yang diberikan dalam program jaminan sosial nasional. 4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan program jaminan hari tua PPPK diatur dengan Peraturan Pemerintah. BELUM DIATUR
  • 12. Pasal 106 UU 5 Tahun 2014 1) Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa: a. jaminan hari tua; b. jaminan kesehatan; c. jaminan kecelakaan kerja; d. jaminan kematian; dan e. bantuan hukum. 2) Dst 3) Dst Perubahan 1) Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa: a. jaminan kesehatan; b. jaminan kecelakaan kerja; c. jaminan kematian; dan d. bantuan hukum.
  • 13. Pasal 111 UU 5 Tahun 2014 1) Ketentuan mengenai pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108, Pasal 109, dan Pasal 110 dapat dikecualikan pada Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN dengan persetujuan KASN. 2) Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib melaporkan secara berkala kepada KASN untuk mendapatkan persetujuan baru. Perubahan 1) Ketentuan mengenai pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108, Pasal 109, dan Pasal 110 dapat dikecualikan pada Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN dengan persetujuan Menteri. 2) Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib melaporkan secara berkala kepada KASN untuk mendapatkan persetujuan baru. DIRUBAH Juga Pasal 117, 120, intinya menggeser kewenangan KASN menjadi kewenangan Menteri
  • 14. IDENTIFIKASI 1. Diangkat oleh Pejabat Pembina kepegawaian atau Pejabat lain yang berwenang 2. Gaji (Penghasilan) bukan APBN / APBD 3. Mengabdi pada Instansi Pemerintah 4. Masa Kerja paling rendah 1 (satu) tahun pada 31 Desember 2005. 5. Usia paling tinggi 46 Tahun dan Paling rendah 19 tahun pada 1 januari 2006 1. Diangkat oleh Pejabat Pembina kepegawaian atau Pejabat lain yang berwenang 2. Gaji (Penghasilan) dari APBN / APBD 3. Mengabdi pada Instansi Pemerintah 4. Masa Kerja paling rendah 1 (satu) tahun pada 31 Desember 2005. 5. Usia paling tinggi 46 Tahun dan Paling rendah 19 tahun pada 1 januari 2006. KATEGORI . I KATEGORI . II Prioritas Dalam hal Kategori I telah diangkat menjadi CPNS maka kategori II dapat diangkat (pasal 6)
  • 15. PERMASALAHAN 1. Tidak menerima Formulir, sehingga tidak memberikan data. 2. Tidak benar/tidak lengkap/tidak valid dalam mengisi data dalam formulir; 3. Tidak melengkapi dokumen pendukung; 4. Dokumen pendukung tidak sesuai dengan data dalam formulir; 5. Proses Entry dan validasi data terhambat. Pada Pendataaan tahun 2005 masih terdapat Tenaga Honorer yang belum diangkat CPNS karena tidak terupdate dalam data base BKN, hal tersebut disebabkan : TENAGA HONORER TERTINGGAL / SUSULAN MENIMBULKAN BERBAGAI MASALAH!
  • 16. PP No.56 Th 2012 PENGAN GKATAN TENAGA HONORER K1 : • Dibiayai APBN/APBD • Lulus validasi & verifikasi oleh BKN & BPKP • Menggunakan Formasi T.A. 2012 PENGAN GKATAN TENAGA HONORER K2 : • Dibiayai non APBN/APBD • Lulus validasi & verifikasi oleh BKN & BPKP • Lulus ujian seleksi TKD & TKB sesama tenaga honorer dengan sistem Passing Grade • Menggunakan Formasi T.A. 2013 & 2014 PENGAN GKATAN MELALUI FORMASI KHUSUS (Tenaga Ahli Tertentu/Khusus tetapi tdk tersedia di kalangan PNS : • Maks usia 46 th • Telah mengabdi kepada Negara sekurang2nya 1 th per 01 Januari 2006 • Ditetapkan dengan Keputusan Presiden PENGAN GKATAN MELALUI FORMASI KHUSUS (DOKTER) : • Telah selesai atau sedang dalam melaksanakan tugas sebagai PTT atau Tenaga Honorer pada Fasyankes milik Pemerintah • Dilakukan tanpa memperhatikan masa bakti sebagai PTT atau masa kerja sebagai honorer • Maks usia 46 tahun • Bersedia bekerja paling singkat 5 tahun pada Fasyankes T/ST/Tidak diminati milik Pemerintah • Dilakukan sampai dengan T.A. 2014 PERATURAN PEMERINTAH NO. 56 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PP NO. 48 TH 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CPNS (FORMASI KHUSUS UNTUK DR SPES/DR/DRG) Pasal 5 Pasal 5
  • 18. Pasal 131A 1) Tenaga honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non-PNS, dan tenaga kontrak yang bekerja terus-menerus dan diangkat berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan sampai dengan tanggal 15 Januari 2014, wajib diangkat menjadi PNS secara langsung dengan memperhatikan batasan usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90. 2) Pengangkatan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada seleksi administrasi berupa verifikasi dan validasi data surat keputusan pengangkatan. 3) Pengangkatan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memprioritaskan mereka yang memiliki masa kerja paling lama. 4) Pengangkatan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mempertimbangkan masa kerja, gaji, ijazah pendidikan terakhir, dan tunjangan yang diperoleh sebelumnya. 5) Tenaga honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non-PNS, dan tenaga kontrak diangkat menjadi PNS oleh pemerintah pusat. 6) Dalam hal tenaga honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non-PNS, dan tenaga kontrak, tidak bersedia diangkat menjadi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus membuat surat pernyataan ketidaksediaan untuk diangkat sebagai PNS. KRUSIAL !
  • 19. Pasal 135A 1)Pengangkatan Tenaga honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non-PNS, dan tenaga kontrak menjadi PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131A ayat (1) dimulai 6 (enam) bulan dan paling lama 3 (tiga) tahun setelah Undang-Undang ini diundangkan. 2)Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Pemerintah tidak diperbolehkan melakukan pengadaan tenaga honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non-PNS, dan tenaga kontrak. KRUSIAL !