SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Jum’at, 17 Januari 2014

Memahami

INSTRUMEN IJTIHAD
Dalil
Dalil
• Menurut Fuqoha
Dalil menurut pengertian bahasa adalah yang menunujukan terhadap
sesuatu. Terkadang dalil di artikan dengan
artinya perkara
yang didalamnya terdapat petunjuk.
• Menurut Ushuliyin

Perkara yang bisa menyampaikan kepada pengetahuan terhadap mathlub
khabari (hukum suatu perkara yang sedang dicari status hukumnya)

• Dalil : berarti perkara yang bisa dijadikan hujjah
bahwa perkara yang dibahas adalah hukum
syara.
Dalil:
Qath’iy: Pasti
Dzhanniy: Dugaan

tsubut: sumber
dilalah: penunjukkan

Dalil

Dilalah

Tsubut
Qath’iy

Dzhanniy

Qath’iy

Al-’Ilmu/yaqin

Dzhann

Dzhanniy

Dzhann

Dzhann

Kesemua Dalil ada yang
membahas ‘Aqidah & Hk. Syara’
‘Aqidah & Hk. Syara’
‘Aqidah
‘Aqidah: ide yang menyeluruh tentang alam
semesta, manusia dan kehidupan;
sebelum, sesudah, hubungan antara keduanya.

Masalah pokok, cabang dari pokok, perkara Ghaib
Al-I’tiqod  tashdiiq al-jaazim al-muthaabiq li alwaaqi’ ‘an al-daliil (pembenaran pasti yang sesuai
dengan kenyataan dan ditunjang dengan bukti)

Al-’Aqidah = Al-’Ilm = Al-Yaqin = Al-Iman
Contoh:
• Masalah pokok: Rukun Iman
• Cabang dari pokok: cabang dari rukun
Iman  peniupan sangkakala, siksa kubur
• Perkara Ghaib:
malaikat, jin, surga, neraka, dll

‘Aqidah
Hk. Syara’

Khithaabu as-Syaari’ al muta’allaqu bi af’aalil ‘ibaad :
seluruh pemikiran yang berhubungan dengan
perbuatan manusia, atau dengan sifat-sifat yang dapat
dianggap sebagai bagian dari perbuatan.

Untuk menggolongkan suatu pemikiran itu sebagai
solusi cukup dengan dalil Dzhanniy alias tidak harus
menggunakan dalil Qath’iy
Sumber Dalil Syara’
“Sesuatu tidak dikatakan dalil
syara’ jika dalil tersebut tidak
datang dari Rasulullah saw”
Dalil terbagi menjadi dua kategori
1. Dalil yang dikembalikan kepada lafadz-lafadz pada
Nash (manthuq & mafhum)
2. Dalil yang dikembalikan kepada interpretasi terhadap
Nash

Al-Qur’an, Assunnah, Ijma’ Shahabat, Qiyas
Dalil syar’iyah adalah pokok hukum syara’

“Dalil Syar’iyah harus
bersifat Qath’iy”
Dalil syar’iyah adalah pokok hukum syara’

Asy-Syathibi dalam kitab Al-Muwafaqaat: <<sesungguhnya ushul
fiqh dalam dien itu adalah qath'I dan bukan dzanni, dalilnya adalah
kembali pada integralitas syariat (kulliyah asy-syariah) itu sendiri,
dan usul fiqh juga seperti itu, maka ushul fiqh itu qath'i>>
Dalil syar’iyah adalah pokok hukum syara’

Imam Jamaluddin Abdurrahim Al-Asnawy dalam kitab Nihayatus-saul
ketika membicarakan tentang dalalah <<dan adapun dengan (khabar)
ahad maka itu adalah bathil; karena riwayat ahad, meski memberikan
faedah tapi itu merupakan faedah yang dzanni sifatnya, dan pembuat
syara' membolehkan yang dzanni untuk masalah amaliyyah, masalah
furu', dan bukannya 'ilmiyyah seperti kaidah-kaidah ushuluddin,>>
Al-Qur’an
Wahyu yang
lafadz &
maknanya
dari Allah
swt.
Al-Qur’an
Penukilan Al-Qur’an bersifat mutawatir
1. Tidak ada perbedaan pendapat pada kalangan
Shahabat bahwa Al-Qur’an disampaikan tidak kepada
satu per satu shahabat.
2. Ketika turun ayat, Rasul saw memanggil para penulis
untuk menuliskannya, termasuk Zaid bin Tsabit
3. Meski tidak semua shahabat hapal seluruh alQur’an, tapi ayat per ayat nya dihapal dengan
bilangan mutawatir
4. Pengumpulan Qur’an ≠ penukilan Qur’an
Al-Qur’an
Pengumpulan Qur’an

1. pengumpulan ayat-ayat Al Qur'an pada satu
mushaf, itu bukan bukan pembahasan bahwa ayatayat tersebut sebagai Al Qur'an, tapi untuk
penetapan mana yang dulu dan mana yang
diakhirkan jika dikaitkan dengan yang lain dan
panjang serta pendeknya.
2. Pengumpulan mushhaf yang ditulis dihadapan Rasul
SAW dan meletakkan ayat dibelakang sebagian yang
lain di dalam setiap surat sebagaimana ketetapan
Rasulullah SAW, serta membandingkan dengan
hafalan para penghafal Al Qur'an.
2

Wahyu yang
maknanya dari
Allah swt dan
lafadznya dari
Rasulullah saw
Assunnah
ASSUNNAH
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa
yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah" (TQS Al Hasyr(59):7)
"Barangsiapa yang menta`ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah
menta`ati Allah" (TQS An Nisa'(4):80)
"…maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul
takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih"(TQS
An Nur(24):63)
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula)
bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka" (TQS Al Ahdzab(33):36)
ASSUNNAH
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya" (TQS An Nisa'(4):65)
"Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya)" (TQS An
Nisa' (4):59)

"Katakanlah: "Ta`atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir"(TQS Ali Imran(3):32).
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu" (TQS Ali Imran(3):31)
Assunnah : Perkataan,
perbuatan, taqrir Rasul saw
Menurut Ulama Ushul IJMA’: kesepakatan
atas suatu hukum atas suatu fakta bahwa
itu adalah hukum syara'
KEHUJJAHAN IJMA’ SHAHABAT
1. Terdapat pujian kepada shahabat secara keseluruhan
2. Para
shahabat-lah
yang
mengumpulkan
AlQur’an, menjaganya, dan yang menukilkannya kepada
kita.
3. Secara akal, para shahabat tidak mungkin bersepakat
dalam kemaksiatan
4. Sesungguhnya Ijma’ Shahabat itu kembali kepada Nash
Syara’ itu sendiri
1

PUJIAN KEPADA SELURUH SHAHABAT

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka,"(TQS Al Fath(48):29)
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orangorang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada
mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan
bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan
yang besar."(TQS At Taubah(9):100)
1

PUJIAN KEPADA SELURUH SHAHABAT

"(Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung
halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari
Allah dan keridhaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang telah
menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum
(kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang
berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam
hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang
Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas
diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka
berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka
itulah orang-orang yang beruntung."(TQS Al Hasyr(59):8-9)
1

PUJIAN KEPADA SELURUH SHAHABAT

"akan datang pada manusia suatu zaman, lalu sekelompok manusia
berperang dan ditanya: apakah diantara kalian ada orang shahabat
Rasulullah SAW merekapun menjawab: ya, maka dibukakan
(kemenangan) untuk mereka, kemudian pada suatu masa datang
sekelompok manusia yang berperang,lalu ditanya: apakah diantara
kalian ada orang yang menjadi shahabat shahabat Rasulullah SAW,
maka merekapun menjawab: ya, maka dibukakan (kemenangan) untuk
mereka, kemudian datang sekelompok manusia pada suatu masa lalu
sekelompok dari manusia tersebut berperang dan ditanya: apakah
diantara kalian ada orang yang menjadi shahabat dari shahabatnya
shahabat Rasulullah SAW, merekapun menjawab: ya, kemudian
dibukan (kemenangan) untuk mereka". HR. Bukhari
1

PUJIAN KEPADA SELURUH SHAHABAT

"sesungguhnya Allah telah memilih shahabat-shahabatku atas
penduduk dunia selain para Nabi dan para utusan". HR. Al
Bazzaar
"Allah, Allah (hati-hati) terhadap para shahabatku". HR. Ibnu
Hibban
"sahahabat-shahabatku layaknya bintang, pada merekalah
kalian semua mengambil contoh dan petunjuk". HR. Ar Razin
“Memang sekedar pujian saja bukanlah
dalil bahwa Ijma’ Shahabat adalah dalil
syara’, tapi pujian tersebut menunjukkan
kejujuran Para Shahabat sebagai
sesuatu yang Qath’iy”
2
Pengumpul, Penjaga, Penukil Al-Qur’an
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an,
dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya."(TQS Al Hijr(15):9)
3
Tidak mungkin bersepakat dalam kemaksiatan
"Yang tidak datang kepadanya (Al Qur'an) kebatilan baik
dari depan maupun dari belakangnya,“
(TQS Fush shillat(41):42)
4
Ijma’ Shahabat = Kembali Kepada Nash Syara’
“Shahabat itu tidak bersepakat atas sesuatu kecuali ada
pada mereka dalil syara' atas hal tersebut meski mereka
tidak meriwayatkannya.”

IJMA’ SHAHABAT  MENGUNGKAP DALIL YANG TAK
DIRIWAYATKAN
SHAHABAT?
Shahabi adalah lafadz yang berlaku pada siapa
saja yang telah lama bergaul (suhbah) dengan
Nabi SAW, dan banyaknya majlis-majlis mereka
dengan beliau baik dengan cara mengikuti beliau
atau mengambil dari beliau.
Diriwayatkan dari Syu'bah bin Musa As Saylani
dia berkata: "saya mendatangi Anas bin Malik
lalu saya bertanya: apakah masih ada shahabat
Rasul selain anda, Anas menjawab: ada orangorang dari kalangan orang Arab yang melihat
beliau adapun orang yang menjadi shahabat
beliau sudah tidak (ada)". diriwayatkan oleh
Ibnu Abi Shalah dalam Muqaddimahnya.
Imam Abu Bakar Ahmad bin Ali Al Hafidz dengan
sanad dari Said bin Al Musayyib bahwa dia
berkata:"kami tidak mmenghitung mereka
sebagai shahabat kecuali orang yang telah
bersama Rasulullah SAW satu atau dua tahun
dan berperang bersama beliau satu atau dua kali
peperangan".
Berkata Al Mazini di dalam syarah Al Burhan:
"bahwa yang kami maksud dengan shahabat itu adil bukan setiap orang
yang melihat beliau SAW satu hari atau kadang-kadang melihat beliau
atau yang berkumpul dengan beliau untuk suatu tujuan lalu berpisah dari
kedekatan, tapi sesungguhnya yang kami maksud dengan shahabat
adalah mereka yang melazimi beliau dan menolong beliau dan mengikuti
cahaya yang Allah turunkan pada beliau yang merekalah orang yang
beruntung".
“telah mengutus Mu’adz bin Jabal dan Abu Musa Al Asy’ari
ke Yaman sebagai dua orang qadhi pada dua daerah yang
ditentukan untuk masing-masing. Rasulullah bersabda pada
keduanya: “dengan apa kalian berdua memutuskan
perkara?” mereka berdua menjawab: jika kami tidak
menemukan hokum di dalam Al Kitab juga tidak pula di
dalam As sunnah maka kami mengqiyaskan suatu perkara
dengan perkara yang lain, mana yang lebih mendekati yang
benar itulah yang kami amalkan. Maka beliau Alaihisshalatu was-salam bersabda: “kalian berdua benar”.

4

Qiyas
1. penetapan untuk menyamakan hukum yang telah diketahui atas
yang yang lain yang juga diketahui karena kesamaan illat hukum
menurut yang menetapkan.
2. mencangkokkan suatu perkara dengan perkara yang lain pada
hukum syara' karena kesamaan diantara keduanya dalam illat, atau
dengan kata lain karena kesatuan mereka pada yang
membangkitkan hukum pada masing-masing dari keduanya.
3. ibarah terhadap kesamaan antara cabang dan pokok dalam ilah
yang diistimbathkan dari hukum pokok,maka qiyas itu adalah
menghasilkan hukum yang diambil dari pokok untuk memetapkan
(hukum) yang serupa pada cabang karena,menurut mujtahid, ada
kesamaan antara keduanya dalam illat hukum.

Definisi Qiyas
1. Dalil Qath’iy & Dzhanniy
 ma'qulun nash (aspek rasional dari nash)mujtahid, ada kesamaan
antara keduanya dalam illat hukum.  maka yang menjadi dalil
qiyas adalah illatnya.

2. Ditunjukkan oleh Assunnah


Dari Ibn Abbas bahwa ada seorang wanita berkata wahai
Rasulullah: “sesungguhnya ibuku telah meninggal, dan dia ada
puasa nadzar apakah aku berpuasa untuk dia? Maka Rasulullahpun
bersabda:
"bagaimana pendapat kamu apabila ibumu mempunyai hutang
yang harus diselesaikan, apakah kamu akan membayarnya?”
wanita tersebut menjawab: Ya, maka beliau bersabda: "puasalah
untuk ibumu”.

Dalil Qiyas sebagai dalil Syara’
risalah Umar pada Abu Musa:
”mulut dengan mulut untuk hal-hal yang meragukan
dalam dirimu, karena tidak terdapat di dalam Kitab
dan Sunnah, tapi anda mengetahui yang suatu
bentuk dan yang serupa (dengan bentuk tersebut)
maka qiyaskanlah perkara-perkara
tersebut, kemudian hal tersebut (ambil) mana yang
lebih mendekati yang haq”. Asy Syirazi menyebutkan
di dalam Thabaqat Al Fuqaha’.

Para Shahabat melakukan Qiyas, namun
tak ada seorang pun diantara mereka yang
membantahnya
4

Kekuatan Dalil
Dalil Kewajiban Tarjih  Ijma’ Shahabat
sesungguhnya mereka pernah merajihkan khabar (hadits) Aisyah RA mengenai hadits
pertemuan dua yang dikhitan, yaitu perkataannya (Aisyah RA) ; ((apabila satu yang
dikhitan bertemu dengan satu yang dikhitan lainnya maka diwajibkanlah mandi, saya
telah melakukannya bersama Rasulullah Saw kemudian kami mandi)) atas khabar Abu
Said al Khudry yang mana perkataanya bahwasanya Nabi Saw pernah bersabda :
((melainkan air berasal dari air)) dan hal tersebut karena istri-istri Nabi Saw lebih
mengetahui perbuatan Nabi dari pada laki-laki mengenai perkara-perkara ini.
Ali bin Abi Thalib menguatkan khabar Abu Bakar tanpa menyuruhnya bersumpah dan
yang selainnya bersumpah
Abu Bakar memperkuat khabar yang dibawakan oleh al Mughirah mengenai warisan
terhadap seorang nenek dimana khabar tersebut diriwayatkan pula oleh Muhammad
bin Musallamah, demikian pula Umar menguatkan khabar Abu Musa al Asy’ary
mengenai permohonan izin yang disepakati juga oleh Abu Said al Khudry dalam
periwayatannya.
Tarjih

Jika pada suatu peristiwa terdapat dua dalil
yang sama-sama layak, namun menunjukkan
hukum yang bebeda.
X

Tarjih

Ketika dua dalil saling berlawanan dan masih
bisa beramal menggunakan keduanya secara
bersama-sama
Kekuatan Dalil

1.Penggabungan dalil
2.Nasakh – mansukh (Assunnah ≠ menasakh AlQur’an)
3.Dalil Qath’iy tidak mungkin bertentangan
Al-Qur’an  Assunnah  Ijma’ Shahabat  Qiyas
Assunnah dilihat dari sanad

1.Dikembalikan kepada perawi; perawi langsung
lebih rajih dari yang tidak langsung. Ex. Riwayat
Abu Rafi’ bahwa Nabi saw menikahi Maimunah
sementara beliau dalam keadaan tahallul (HR.
Muslim) lebih rajih dari riwayat Ibnu
Abbas, dimana beliau menikahinya sementara
dalam keadaan ihram (HR. Bukhari)
Assunnah dilihat dari sanad

2. Dikembalikan kepada riwayat. Mutawatir >
ahad, Musnad > Mursal
3. Dikembalikan kepada waktu periwayatan.
Baligh > kanak2
4. Dikembalikan kepada metode periwayatan.
Marfu’>tidak marfu’, lafadz>makna
Assunnah dilihat dari sanad

5. Dikembalikan kepada waktu datangnya khabar;
diriwayatkan mutlak (mutaakhir) >bertarikh tapi
terdahulu, khabar menjelang wafatnya Rasul
saw> mutlaq
Assunnah dilihat dari Matan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Larangan > perintah
Mubah > perintah
Khabar > perintah
Khabar > larangan
Khabar lafadznya haqiqah > lafadznya majazi
Khabar lafadz haqiqah syar’iy > haqiqah
lughah & ‘urfi
7. Khabar ber’illat > khabar tidak ber’illat
Qiyas

‘Illat sumbernya Qath’iy > Dzhanniy
Sharahah

Dalalah
Istinbathah
Qiyasiyah
Penjelasan As-Sunnah terhadap Al-Qur’an
1. Memerinci keglobalan Al-Qur’an.
Ex. "shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat". Hadits
dikeluarkan oleh Al Bukhari.
2. Mentakhsis keumuman Al-Qur’an.
Ex. "Allah mensyari`atkan bagimu tentang (pembagian pusaka
untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama
dengan bahagian dua orang anak perempuan" (TQS An
Nisa'(4):11).  umum
"….dan pembunuh sama sekali tidak mewarisi sesuatupun". Hadits
dikelurkan oleh Abu Dawud  khusus
Penjelasan As-Sunnah terhadap Al-Qur’an
3. Membatasi yang mutlak
Ex. "…dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat
penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di
kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa
atau bersedekah atau berkurban" (TQS Al Baqarah(2):196)
Ditaqyid (dibatasi) dengan
"cukurlah rambut kepalamu dan berilah makan enam orang miskin dan tiap-tiap
bagian terdiri dari tiga sha' atau puasa tiga hari atau sembelihlah kurban dengan
satu hewan qurban" HR. Muslim
4. menggabungkan salah satu hukum cabang dengan pokoknya yang terdapat di
dalam Al Qur'an.
Ex. "Rasulullah SAW melarang makan binatang buas yang memiliki taring, dan
setiap burung yang memiliki kuku". Digabungkan dengan
"…dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk" (TQS Al A'raf(7):157).
kikizakiah8@gmail.com
Wallahu’alam bi Ash-Showab

More Related Content

What's hot

Pelajaran tentang-manhaj-salaf-2-2
Pelajaran tentang-manhaj-salaf-2-2Pelajaran tentang-manhaj-salaf-2-2
Pelajaran tentang-manhaj-salaf-2-2
Ra Hardianto
 
HADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWI
HADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWIHADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWI
HADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWI
nuzulLaa
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Atiekah Pauzi
 
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihadMenggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Muhsin Hariyanto
 
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Iman Kepada Kitab-Kitab AllahIman Kepada Kitab-Kitab Allah
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
anindianr
 
Terima Tolak Hadith
Terima Tolak HadithTerima Tolak Hadith
Terima Tolak Hadith
dr2200s
 

What's hot (20)

Pelajaran tentang-manhaj-salaf-2-2
Pelajaran tentang-manhaj-salaf-2-2Pelajaran tentang-manhaj-salaf-2-2
Pelajaran tentang-manhaj-salaf-2-2
 
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitasQurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
 
HADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWI
HADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWIHADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWI
HADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWI
 
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahadMakalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahad
 
Ikhbat
IkhbatIkhbat
Ikhbat
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
 
5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber
 
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan KualitasnyaKlasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
 
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihadMenggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
 
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Iman Kepada Kitab-Kitab AllahIman Kepada Kitab-Kitab Allah
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
 
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
 
Beriman kepada kitabkitab allah
Beriman kepada kitabkitab allahBeriman kepada kitabkitab allah
Beriman kepada kitabkitab allah
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratis
 
Sumber Syariah
Sumber SyariahSumber Syariah
Sumber Syariah
 
Ulum Hadis: Klasifikasi Hadis
Ulum Hadis: Klasifikasi HadisUlum Hadis: Klasifikasi Hadis
Ulum Hadis: Klasifikasi Hadis
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 
Terima Tolak Hadith
Terima Tolak HadithTerima Tolak Hadith
Terima Tolak Hadith
 
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
 

Viewers also liked

Research text and music
Research text and musicResearch text and music
Research text and music
beealex
 
Media presentation
Media presentationMedia presentation
Media presentation
ecsmedia
 
Media ppt cagdas[1]
Media ppt cagdas[1]Media ppt cagdas[1]
Media ppt cagdas[1]
ecsmedia
 
2009年sns业务发展报告
2009年sns业务发展报告2009年sns业务发展报告
2009年sns业务发展报告
miaobaby
 
Toxic products presentation dmz
Toxic products presentation dmzToxic products presentation dmz
Toxic products presentation dmz
jwalavalkar
 
Hardware Components
Hardware  ComponentsHardware  Components
Hardware Components
Vero Castro
 
Bot how to find them 2014_27_03
Bot how to find them 2014_27_03Bot how to find them 2014_27_03
Bot how to find them 2014_27_03
IABmembership
 
Comune di Calenzano Inglese
Comune di Calenzano IngleseComune di Calenzano Inglese
Comune di Calenzano Inglese
Irecoop Toscana
 

Viewers also liked (20)

Research text and music
Research text and musicResearch text and music
Research text and music
 
Media presentation
Media presentationMedia presentation
Media presentation
 
zolotoi us
zolotoi uszolotoi us
zolotoi us
 
Media ppt cagdas[1]
Media ppt cagdas[1]Media ppt cagdas[1]
Media ppt cagdas[1]
 
2009年sns业务发展报告
2009年sns业务发展报告2009年sns业务发展报告
2009年sns业务发展报告
 
Toxic products presentation dmz
Toxic products presentation dmzToxic products presentation dmz
Toxic products presentation dmz
 
Strada
StradaStrada
Strada
 
Early supported discharge_for_stroke
Early supported discharge_for_strokeEarly supported discharge_for_stroke
Early supported discharge_for_stroke
 
Comunicación de diciembre 2012
Comunicación de diciembre 2012Comunicación de diciembre 2012
Comunicación de diciembre 2012
 
Action2012
Action2012Action2012
Action2012
 
виктор ефимов «Unicode в perl и как перевести на него систему» (yapc russia ...
виктор ефимов «Unicode в perl и как перевести на него систему» (yapc  russia ...виктор ефимов «Unicode в perl и как перевести на него систему» (yapc  russia ...
виктор ефимов «Unicode в perl и как перевести на него систему» (yapc russia ...
 
Social media mistakes
Social media mistakesSocial media mistakes
Social media mistakes
 
Hardware Components
Hardware  ComponentsHardware  Components
Hardware Components
 
Emerging Themes in Asian Prepaid Regulation
Emerging Themes in Asian Prepaid RegulationEmerging Themes in Asian Prepaid Regulation
Emerging Themes in Asian Prepaid Regulation
 
Independent executives consultants
Independent executives consultantsIndependent executives consultants
Independent executives consultants
 
А что будет с командой? (Yandex & SPB Software)
А что будет с командой? (Yandex & SPB Software)А что будет с командой? (Yandex & SPB Software)
А что будет с командой? (Yandex & SPB Software)
 
Funda gürbüz
Funda gürbüzFunda gürbüz
Funda gürbüz
 
Bot how to find them 2014_27_03
Bot how to find them 2014_27_03Bot how to find them 2014_27_03
Bot how to find them 2014_27_03
 
Devops eller dø!
Devops eller dø!Devops eller dø!
Devops eller dø!
 
Comune di Calenzano Inglese
Comune di Calenzano IngleseComune di Calenzano Inglese
Comune di Calenzano Inglese
 

Similar to Pengantar Kepribadian Islam

Bab i hr. bukhari muslim
Bab i hr. bukhari muslimBab i hr. bukhari muslim
Bab i hr. bukhari muslim
Dhya Ramdhani
 
Aqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul haditsAqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul hadits
Ardian DP
 
Iman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allahIman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allah
Gita Sumarna
 
Mencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasanMencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasan
Muhsin Hariyanto
 
Iman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allahIman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allah
Anin Shabrina
 

Similar to Pengantar Kepribadian Islam (20)

4. sumber hukum islam
4. sumber hukum islam4. sumber hukum islam
4. sumber hukum islam
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islam
 
tangan akidah.ppt
tangan akidah.ppttangan akidah.ppt
tangan akidah.ppt
 
Bab i hr. bukhari muslim
Bab i hr. bukhari muslimBab i hr. bukhari muslim
Bab i hr. bukhari muslim
 
Dalil syara (2)
Dalil syara (2)Dalil syara (2)
Dalil syara (2)
 
SUMBER HUKUM ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAMSUMBER HUKUM ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAM
 
Makrifatullah
 Makrifatullah Makrifatullah
Makrifatullah
 
1b.sumberhukumislam.pdf
1b.sumberhukumislam.pdf1b.sumberhukumislam.pdf
1b.sumberhukumislam.pdf
 
IMAN KEPADA KITAB ALLAH
IMAN KEPADA KITAB ALLAHIMAN KEPADA KITAB ALLAH
IMAN KEPADA KITAB ALLAH
 
Fastabiqul khayraat
Fastabiqul khayraatFastabiqul khayraat
Fastabiqul khayraat
 
Aqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul haditsAqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul hadits
 
3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx
3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx
3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx
 
3sumberhukumislam.ppt
3sumberhukumislam.ppt3sumberhukumislam.ppt
3sumberhukumislam.ppt
 
Iman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allahIman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allah
 
Mencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasanMencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasan
 
Iman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allahIman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allah
 
Bersama keluarga meraih jannah
Bersama keluarga meraih jannahBersama keluarga meraih jannah
Bersama keluarga meraih jannah
 
Kel.5 PAI.pptx
Kel.5 PAI.pptxKel.5 PAI.pptx
Kel.5 PAI.pptx
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
 
Prinsip-prinsip Utama Ahlussunnah wal Jama'ah
Prinsip-prinsip Utama Ahlussunnah wal Jama'ahPrinsip-prinsip Utama Ahlussunnah wal Jama'ah
Prinsip-prinsip Utama Ahlussunnah wal Jama'ah
 

More from Kiki Zakiah (12)

Ramadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawRamadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah saw
 
Politics
PoliticsPolitics
Politics
 
Moderate
ModerateModerate
Moderate
 
Liberalisme
LiberalismeLiberalisme
Liberalisme
 
Khilafah
KhilafahKhilafah
Khilafah
 
Interfaith dialogue
Interfaith dialogueInterfaith dialogue
Interfaith dialogue
 
Democracy
DemocracyDemocracy
Democracy
 
Ikatan
IkatanIkatan
Ikatan
 
Tsaqofah & ilmu
Tsaqofah & ilmuTsaqofah & ilmu
Tsaqofah & ilmu
 
Kerudung syar’ie & trendy
Kerudung syar’ie & trendyKerudung syar’ie & trendy
Kerudung syar’ie & trendy
 
Krisis ekonomi
Krisis ekonomiKrisis ekonomi
Krisis ekonomi
 
Love cinta
Love cintaLove cinta
Love cinta
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pengantar Kepribadian Islam

  • 1. Jum’at, 17 Januari 2014 Memahami INSTRUMEN IJTIHAD
  • 3. Dalil • Menurut Fuqoha Dalil menurut pengertian bahasa adalah yang menunujukan terhadap sesuatu. Terkadang dalil di artikan dengan artinya perkara yang didalamnya terdapat petunjuk. • Menurut Ushuliyin Perkara yang bisa menyampaikan kepada pengetahuan terhadap mathlub khabari (hukum suatu perkara yang sedang dicari status hukumnya) • Dalil : berarti perkara yang bisa dijadikan hujjah bahwa perkara yang dibahas adalah hukum syara.
  • 4. Dalil: Qath’iy: Pasti Dzhanniy: Dugaan tsubut: sumber dilalah: penunjukkan Dalil Dilalah Tsubut Qath’iy Dzhanniy Qath’iy Al-’Ilmu/yaqin Dzhann Dzhanniy Dzhann Dzhann Kesemua Dalil ada yang membahas ‘Aqidah & Hk. Syara’
  • 5. ‘Aqidah & Hk. Syara’
  • 6. ‘Aqidah ‘Aqidah: ide yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan; sebelum, sesudah, hubungan antara keduanya. Masalah pokok, cabang dari pokok, perkara Ghaib Al-I’tiqod  tashdiiq al-jaazim al-muthaabiq li alwaaqi’ ‘an al-daliil (pembenaran pasti yang sesuai dengan kenyataan dan ditunjang dengan bukti) Al-’Aqidah = Al-’Ilm = Al-Yaqin = Al-Iman
  • 7. Contoh: • Masalah pokok: Rukun Iman • Cabang dari pokok: cabang dari rukun Iman  peniupan sangkakala, siksa kubur • Perkara Ghaib: malaikat, jin, surga, neraka, dll ‘Aqidah
  • 8. Hk. Syara’ Khithaabu as-Syaari’ al muta’allaqu bi af’aalil ‘ibaad : seluruh pemikiran yang berhubungan dengan perbuatan manusia, atau dengan sifat-sifat yang dapat dianggap sebagai bagian dari perbuatan. Untuk menggolongkan suatu pemikiran itu sebagai solusi cukup dengan dalil Dzhanniy alias tidak harus menggunakan dalil Qath’iy
  • 10. “Sesuatu tidak dikatakan dalil syara’ jika dalil tersebut tidak datang dari Rasulullah saw”
  • 11. Dalil terbagi menjadi dua kategori 1. Dalil yang dikembalikan kepada lafadz-lafadz pada Nash (manthuq & mafhum) 2. Dalil yang dikembalikan kepada interpretasi terhadap Nash Al-Qur’an, Assunnah, Ijma’ Shahabat, Qiyas
  • 12. Dalil syar’iyah adalah pokok hukum syara’ “Dalil Syar’iyah harus bersifat Qath’iy”
  • 13. Dalil syar’iyah adalah pokok hukum syara’ Asy-Syathibi dalam kitab Al-Muwafaqaat: <<sesungguhnya ushul fiqh dalam dien itu adalah qath'I dan bukan dzanni, dalilnya adalah kembali pada integralitas syariat (kulliyah asy-syariah) itu sendiri, dan usul fiqh juga seperti itu, maka ushul fiqh itu qath'i>>
  • 14. Dalil syar’iyah adalah pokok hukum syara’ Imam Jamaluddin Abdurrahim Al-Asnawy dalam kitab Nihayatus-saul ketika membicarakan tentang dalalah <<dan adapun dengan (khabar) ahad maka itu adalah bathil; karena riwayat ahad, meski memberikan faedah tapi itu merupakan faedah yang dzanni sifatnya, dan pembuat syara' membolehkan yang dzanni untuk masalah amaliyyah, masalah furu', dan bukannya 'ilmiyyah seperti kaidah-kaidah ushuluddin,>>
  • 16. Al-Qur’an Penukilan Al-Qur’an bersifat mutawatir 1. Tidak ada perbedaan pendapat pada kalangan Shahabat bahwa Al-Qur’an disampaikan tidak kepada satu per satu shahabat. 2. Ketika turun ayat, Rasul saw memanggil para penulis untuk menuliskannya, termasuk Zaid bin Tsabit 3. Meski tidak semua shahabat hapal seluruh alQur’an, tapi ayat per ayat nya dihapal dengan bilangan mutawatir 4. Pengumpulan Qur’an ≠ penukilan Qur’an
  • 17. Al-Qur’an Pengumpulan Qur’an 1. pengumpulan ayat-ayat Al Qur'an pada satu mushaf, itu bukan bukan pembahasan bahwa ayatayat tersebut sebagai Al Qur'an, tapi untuk penetapan mana yang dulu dan mana yang diakhirkan jika dikaitkan dengan yang lain dan panjang serta pendeknya. 2. Pengumpulan mushhaf yang ditulis dihadapan Rasul SAW dan meletakkan ayat dibelakang sebagian yang lain di dalam setiap surat sebagaimana ketetapan Rasulullah SAW, serta membandingkan dengan hafalan para penghafal Al Qur'an.
  • 18. 2 Wahyu yang maknanya dari Allah swt dan lafadznya dari Rasulullah saw Assunnah
  • 19. ASSUNNAH "Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah" (TQS Al Hasyr(59):7) "Barangsiapa yang menta`ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta`ati Allah" (TQS An Nisa'(4):80) "…maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih"(TQS An Nur(24):63) "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka" (TQS Al Ahdzab(33):36)
  • 20. ASSUNNAH "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya" (TQS An Nisa'(4):65) "Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya)" (TQS An Nisa' (4):59) "Katakanlah: "Ta`atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir"(TQS Ali Imran(3):32). "Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu" (TQS Ali Imran(3):31)
  • 22. Menurut Ulama Ushul IJMA’: kesepakatan atas suatu hukum atas suatu fakta bahwa itu adalah hukum syara'
  • 23. KEHUJJAHAN IJMA’ SHAHABAT 1. Terdapat pujian kepada shahabat secara keseluruhan 2. Para shahabat-lah yang mengumpulkan AlQur’an, menjaganya, dan yang menukilkannya kepada kita. 3. Secara akal, para shahabat tidak mungkin bersepakat dalam kemaksiatan 4. Sesungguhnya Ijma’ Shahabat itu kembali kepada Nash Syara’ itu sendiri
  • 24. 1 PUJIAN KEPADA SELURUH SHAHABAT "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka,"(TQS Al Fath(48):29) "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orangorang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar."(TQS At Taubah(9):100)
  • 25. 1 PUJIAN KEPADA SELURUH SHAHABAT "(Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung."(TQS Al Hasyr(59):8-9)
  • 26. 1 PUJIAN KEPADA SELURUH SHAHABAT "akan datang pada manusia suatu zaman, lalu sekelompok manusia berperang dan ditanya: apakah diantara kalian ada orang shahabat Rasulullah SAW merekapun menjawab: ya, maka dibukakan (kemenangan) untuk mereka, kemudian pada suatu masa datang sekelompok manusia yang berperang,lalu ditanya: apakah diantara kalian ada orang yang menjadi shahabat shahabat Rasulullah SAW, maka merekapun menjawab: ya, maka dibukakan (kemenangan) untuk mereka, kemudian datang sekelompok manusia pada suatu masa lalu sekelompok dari manusia tersebut berperang dan ditanya: apakah diantara kalian ada orang yang menjadi shahabat dari shahabatnya shahabat Rasulullah SAW, merekapun menjawab: ya, kemudian dibukan (kemenangan) untuk mereka". HR. Bukhari
  • 27. 1 PUJIAN KEPADA SELURUH SHAHABAT "sesungguhnya Allah telah memilih shahabat-shahabatku atas penduduk dunia selain para Nabi dan para utusan". HR. Al Bazzaar "Allah, Allah (hati-hati) terhadap para shahabatku". HR. Ibnu Hibban "sahahabat-shahabatku layaknya bintang, pada merekalah kalian semua mengambil contoh dan petunjuk". HR. Ar Razin
  • 28. “Memang sekedar pujian saja bukanlah dalil bahwa Ijma’ Shahabat adalah dalil syara’, tapi pujian tersebut menunjukkan kejujuran Para Shahabat sebagai sesuatu yang Qath’iy”
  • 29. 2 Pengumpul, Penjaga, Penukil Al-Qur’an "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."(TQS Al Hijr(15):9)
  • 30. 3 Tidak mungkin bersepakat dalam kemaksiatan "Yang tidak datang kepadanya (Al Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya,“ (TQS Fush shillat(41):42)
  • 31. 4 Ijma’ Shahabat = Kembali Kepada Nash Syara’ “Shahabat itu tidak bersepakat atas sesuatu kecuali ada pada mereka dalil syara' atas hal tersebut meski mereka tidak meriwayatkannya.” IJMA’ SHAHABAT  MENGUNGKAP DALIL YANG TAK DIRIWAYATKAN
  • 33. Shahabi adalah lafadz yang berlaku pada siapa saja yang telah lama bergaul (suhbah) dengan Nabi SAW, dan banyaknya majlis-majlis mereka dengan beliau baik dengan cara mengikuti beliau atau mengambil dari beliau. Diriwayatkan dari Syu'bah bin Musa As Saylani dia berkata: "saya mendatangi Anas bin Malik lalu saya bertanya: apakah masih ada shahabat Rasul selain anda, Anas menjawab: ada orangorang dari kalangan orang Arab yang melihat beliau adapun orang yang menjadi shahabat beliau sudah tidak (ada)". diriwayatkan oleh Ibnu Abi Shalah dalam Muqaddimahnya.
  • 34. Imam Abu Bakar Ahmad bin Ali Al Hafidz dengan sanad dari Said bin Al Musayyib bahwa dia berkata:"kami tidak mmenghitung mereka sebagai shahabat kecuali orang yang telah bersama Rasulullah SAW satu atau dua tahun dan berperang bersama beliau satu atau dua kali peperangan". Berkata Al Mazini di dalam syarah Al Burhan: "bahwa yang kami maksud dengan shahabat itu adil bukan setiap orang yang melihat beliau SAW satu hari atau kadang-kadang melihat beliau atau yang berkumpul dengan beliau untuk suatu tujuan lalu berpisah dari kedekatan, tapi sesungguhnya yang kami maksud dengan shahabat adalah mereka yang melazimi beliau dan menolong beliau dan mengikuti cahaya yang Allah turunkan pada beliau yang merekalah orang yang beruntung".
  • 35. “telah mengutus Mu’adz bin Jabal dan Abu Musa Al Asy’ari ke Yaman sebagai dua orang qadhi pada dua daerah yang ditentukan untuk masing-masing. Rasulullah bersabda pada keduanya: “dengan apa kalian berdua memutuskan perkara?” mereka berdua menjawab: jika kami tidak menemukan hokum di dalam Al Kitab juga tidak pula di dalam As sunnah maka kami mengqiyaskan suatu perkara dengan perkara yang lain, mana yang lebih mendekati yang benar itulah yang kami amalkan. Maka beliau Alaihisshalatu was-salam bersabda: “kalian berdua benar”. 4 Qiyas
  • 36. 1. penetapan untuk menyamakan hukum yang telah diketahui atas yang yang lain yang juga diketahui karena kesamaan illat hukum menurut yang menetapkan. 2. mencangkokkan suatu perkara dengan perkara yang lain pada hukum syara' karena kesamaan diantara keduanya dalam illat, atau dengan kata lain karena kesatuan mereka pada yang membangkitkan hukum pada masing-masing dari keduanya. 3. ibarah terhadap kesamaan antara cabang dan pokok dalam ilah yang diistimbathkan dari hukum pokok,maka qiyas itu adalah menghasilkan hukum yang diambil dari pokok untuk memetapkan (hukum) yang serupa pada cabang karena,menurut mujtahid, ada kesamaan antara keduanya dalam illat hukum. Definisi Qiyas
  • 37. 1. Dalil Qath’iy & Dzhanniy  ma'qulun nash (aspek rasional dari nash)mujtahid, ada kesamaan antara keduanya dalam illat hukum.  maka yang menjadi dalil qiyas adalah illatnya. 2. Ditunjukkan oleh Assunnah  Dari Ibn Abbas bahwa ada seorang wanita berkata wahai Rasulullah: “sesungguhnya ibuku telah meninggal, dan dia ada puasa nadzar apakah aku berpuasa untuk dia? Maka Rasulullahpun bersabda: "bagaimana pendapat kamu apabila ibumu mempunyai hutang yang harus diselesaikan, apakah kamu akan membayarnya?” wanita tersebut menjawab: Ya, maka beliau bersabda: "puasalah untuk ibumu”. Dalil Qiyas sebagai dalil Syara’
  • 38. risalah Umar pada Abu Musa: ”mulut dengan mulut untuk hal-hal yang meragukan dalam dirimu, karena tidak terdapat di dalam Kitab dan Sunnah, tapi anda mengetahui yang suatu bentuk dan yang serupa (dengan bentuk tersebut) maka qiyaskanlah perkara-perkara tersebut, kemudian hal tersebut (ambil) mana yang lebih mendekati yang haq”. Asy Syirazi menyebutkan di dalam Thabaqat Al Fuqaha’. Para Shahabat melakukan Qiyas, namun tak ada seorang pun diantara mereka yang membantahnya
  • 40. Dalil Kewajiban Tarjih  Ijma’ Shahabat sesungguhnya mereka pernah merajihkan khabar (hadits) Aisyah RA mengenai hadits pertemuan dua yang dikhitan, yaitu perkataannya (Aisyah RA) ; ((apabila satu yang dikhitan bertemu dengan satu yang dikhitan lainnya maka diwajibkanlah mandi, saya telah melakukannya bersama Rasulullah Saw kemudian kami mandi)) atas khabar Abu Said al Khudry yang mana perkataanya bahwasanya Nabi Saw pernah bersabda : ((melainkan air berasal dari air)) dan hal tersebut karena istri-istri Nabi Saw lebih mengetahui perbuatan Nabi dari pada laki-laki mengenai perkara-perkara ini. Ali bin Abi Thalib menguatkan khabar Abu Bakar tanpa menyuruhnya bersumpah dan yang selainnya bersumpah Abu Bakar memperkuat khabar yang dibawakan oleh al Mughirah mengenai warisan terhadap seorang nenek dimana khabar tersebut diriwayatkan pula oleh Muhammad bin Musallamah, demikian pula Umar menguatkan khabar Abu Musa al Asy’ary mengenai permohonan izin yang disepakati juga oleh Abu Said al Khudry dalam periwayatannya.
  • 41. Tarjih Jika pada suatu peristiwa terdapat dua dalil yang sama-sama layak, namun menunjukkan hukum yang bebeda.
  • 42. X Tarjih Ketika dua dalil saling berlawanan dan masih bisa beramal menggunakan keduanya secara bersama-sama
  • 43. Kekuatan Dalil 1.Penggabungan dalil 2.Nasakh – mansukh (Assunnah ≠ menasakh AlQur’an) 3.Dalil Qath’iy tidak mungkin bertentangan Al-Qur’an  Assunnah  Ijma’ Shahabat  Qiyas
  • 44. Assunnah dilihat dari sanad 1.Dikembalikan kepada perawi; perawi langsung lebih rajih dari yang tidak langsung. Ex. Riwayat Abu Rafi’ bahwa Nabi saw menikahi Maimunah sementara beliau dalam keadaan tahallul (HR. Muslim) lebih rajih dari riwayat Ibnu Abbas, dimana beliau menikahinya sementara dalam keadaan ihram (HR. Bukhari)
  • 45. Assunnah dilihat dari sanad 2. Dikembalikan kepada riwayat. Mutawatir > ahad, Musnad > Mursal 3. Dikembalikan kepada waktu periwayatan. Baligh > kanak2 4. Dikembalikan kepada metode periwayatan. Marfu’>tidak marfu’, lafadz>makna
  • 46. Assunnah dilihat dari sanad 5. Dikembalikan kepada waktu datangnya khabar; diriwayatkan mutlak (mutaakhir) >bertarikh tapi terdahulu, khabar menjelang wafatnya Rasul saw> mutlaq
  • 47. Assunnah dilihat dari Matan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Larangan > perintah Mubah > perintah Khabar > perintah Khabar > larangan Khabar lafadznya haqiqah > lafadznya majazi Khabar lafadz haqiqah syar’iy > haqiqah lughah & ‘urfi 7. Khabar ber’illat > khabar tidak ber’illat
  • 48. Qiyas ‘Illat sumbernya Qath’iy > Dzhanniy Sharahah Dalalah Istinbathah Qiyasiyah
  • 49. Penjelasan As-Sunnah terhadap Al-Qur’an 1. Memerinci keglobalan Al-Qur’an. Ex. "shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat". Hadits dikeluarkan oleh Al Bukhari. 2. Mentakhsis keumuman Al-Qur’an. Ex. "Allah mensyari`atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan" (TQS An Nisa'(4):11).  umum "….dan pembunuh sama sekali tidak mewarisi sesuatupun". Hadits dikelurkan oleh Abu Dawud  khusus
  • 50. Penjelasan As-Sunnah terhadap Al-Qur’an 3. Membatasi yang mutlak Ex. "…dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkurban" (TQS Al Baqarah(2):196) Ditaqyid (dibatasi) dengan "cukurlah rambut kepalamu dan berilah makan enam orang miskin dan tiap-tiap bagian terdiri dari tiga sha' atau puasa tiga hari atau sembelihlah kurban dengan satu hewan qurban" HR. Muslim 4. menggabungkan salah satu hukum cabang dengan pokoknya yang terdapat di dalam Al Qur'an. Ex. "Rasulullah SAW melarang makan binatang buas yang memiliki taring, dan setiap burung yang memiliki kuku". Digabungkan dengan "…dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk" (TQS Al A'raf(7):157).