2. Apa itu SANITASI ?
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan
penyakit yang menitikberatkan
kegiatan pada usaha kesehatan
lingkungan.
Sanitasi merupakan usaha maupun
tindakan dari seseorang terhadap
lingkungan sekitarnya agar
terkondisi bersih dan sehat
3. MENGAPA SANITASI PENTING ?
Potensi kerugian ekonomi akibat
sanitasi buruk Rp. 56 T atau Rp 1,25
Juta / KK / th
Setiap tahun 121.000 kasus diare
memakan korban jiwa 50.000 akibat
sanitasi buruk
6 Juta Ton Kotoran Manusia per tahun
masuk sungai, pengolahan air bersih
menjadi lebih mahal
4. KONDISI SANITASI DI KAB. BATANG
Jumlah penduduk Kabupaten Batang berdasarkan hasil registrasi akhir tahun 2014 tercatat sejumlah 722.026 jiwa dengan
Jumlah rumah tangga di Kabupaten Batang sebanyak 169.165 dan rata-rata besarnya anggota rumah tangga sebesar 4 – 5
orang
Secara umum limbah tinja di Kabupaten Batang belum dikelola dengan baik, banyak masyarakat yang masih membuang
air limbah langsung ke saluran drainase, perkebunan, lading maupun tempat lain yang dirasa memungkinkan. Masyarakat
bahkan masih ada yang melakukan BABS di sungai secara langsung
Beberapa desa sudah telayani dengan sistem ipal komunal, MCK, septiktank individu maupun jamban bersama, namun
demikian Sarana dan Prasarana pengelolaan masih terbatas pada skala rumah tangga saja dan masih belum tersebar secara
merata.
Sistem IPAL kawasan skala besar juga belum terdapat di Kabupaten Batang hal ini karena keterbatasan lahan.
Sedangkan untuk pengelolaan lumpur tinja Kab. Batang belum memiliki IPLT sehingga cenderung mengandalkan
pembuangan melalui resapan tanah.
Sumber : (Profil batang, 2017)
5. PENYAKIT AKIBAT SANITASI BURUK
Diare adalah buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dengan frekuensi lebih
sering dari biasanya (tiga kali atau lebih)
dalam satu hari
DIARE
6. PENYAKIT AKIBAT SANITASI BURUK
Tipes adalah penyakit infeksi bakteri pada
usus halus dan terkadang pada aliran darah
yang disebabkan oleh Bakteri Salmonella
typhosa.
Disebabkan karena hiegiene perorangan,
kebersihan tempat umum, lingkungan
kumuh, dan perilaku yang tidak sehat.
TIFUS
7. PENYAKIT AKIBAT SANITASI BURUK
cacingan merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh cacing yang hidup sebagai parasit
didalam tubuh manusia ketika telur, atau larva
masuk ke dalam tubuh, menjadi cacing dewasa
dan bertelur didalam tubuh.
Seseorang dapat dengan mudah terinfeksi oleh
cacing ketika hidup dalam lingkungan yang tidak
bersih, memiliki sanitasi yang buruk, dan
kebiasaan yang tidak higienis.
CACINGAN
8. PENYAKIT AKIBAT SANITASI BURUK
HEPATITIS A
seseorang dapat dengan mudah terinfeksi virus
hepatitis A jika malas mencuci tangan sebelum
makan. Terlebih apabila baru selesai buang air dan
melakukan kontak fisik dengan pasien hepatitis A.
Mengkonsumsi makanan sembarangan seperti di
pinggir jalan juga meningkatkan risiko hepatitis A
9. PENYAKIT AKIBAT SANITASI BURUK
STUNTING
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada
anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat
kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan
pendek dari anak normal seusianya dan memiliki
keterlambatan dalam berpikir.
10.
11. STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan
pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi
melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Dasar Hukum
Permenkes RI No. 3 tahun 2014 tentang STBM
12. 3 (Tiga) Komponen Sanitasi Total
1. Demand creation (peningkatan kebutuhan);
2. Supply improvement (peningkatan penyediaan);
3. Enabling environment (penciptaan lingkungan yang kondusif).
13. 6 (enam) strategi nasional STBM
1. Penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment)
2. Peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation)
3. Peningkatan penyediaan sanitasi (supply improvement)
4. Pengelolaan pengetahuan (knowledge management)
5. Pembiayaan
6. Pemantauan dan evaluasi
14. Tentang STBM
Satu-satunya program yang mengusung non subsidi
untuk pembangunan sarana jamban tingkat rumah
tangga.
Sampai saat ini masih menjadi program sanitasi yang
terbukti paling cepat meningkatkan akses sanitasi dan
perubahan perilaku higiene di Indonesia.
STBM adalah satu-satunya program sanitasi yang
menyasar langsung ke tingkat rumah tangga.
STBM berfokus pada perubahan perilaku, bukan
pembangunan sarana.
15. 5 PILAR
STBM
1
2
3
4
5
Stop Buang Air Besar
Sembarangan ( ODF / Stop BABS )
Cuci Tangan Pakai Sabun
( CTPS )
Pengelolaan Air Minum dan
Makanan Rumah Tangga
Pengamanan sampah rumah
tangga
Pengamanan Limbah cair rumah
tangga
18. Permasalahan STOP BABS
Masyarakat masih mengandalkan bantuan
Kesadaran dan rasa kebutuhan masyarakat masih rendah
Banyak yang sudah memiliki WC tapi belum memiliki
septictank cerobong dialirkan ke sungai
Beberapa masyarakat masih sulit untuk mendapatkan akses
air bersih
19. Permasalahan Cuci Tangan Pakai Sabun
Pengetahuan masyarakat tentang cara cuci tangan yang baik dan benar
masih rendah
Pengetahuan masyarakat tentang waktu kritis cuci tangan masih rendah
Belum semua rumah memiliki sarana prasarana cuci tangan yang
memadai (air mengalir dan sabun)
20. Permasalahan Pengelolaan Air Minum
dan Makanan
Masyarakat masih banyak yang menyimpan alat masak dengan
menggantung di dinding
Penyimpanan makanan matang masih banyak yang diletakkan diatas
wajan
Perebusan air minum seharusnya ditunggu 1-2 menit setelah mendidih
agar bakteri benar-benar mati
21. Permasalahan
Pengamanan sampah rumah tangga
Masyarakat masih membakar sampah di
lingkungan rumah
Masyarakat belum melakukan pemilahan sampah
rumah tangga
Belum aktifnya pemanfaatan bank sampah di
setiap desa
22. Permasalahan Pengamanan
Limbah cair rumah tangga
Sebagian masyarakat masih membuang limbah cair rumah tangga
ke halaman belakang rumah sehingga menimbulkan genangan air
Sebagian besar masyarakat masih membuang limbah cair rumah
tangga ke selokan depan rumah yang terbuka