3. KADER KESLING ADALAH ANGGOTA
MASYARAKAT YANG DENGAN
SUKARELA, BERSEDIA,
MAMPU & MEMILIKI
WAKTU UNTUK
MENYELENGGARAKAN KEGIATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN DI
MASYARAKAT.
4. Dapat menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan kesehatan. Sebagai contoh:
Melaksanakan gerakan 3 M
Kerja bakti
Pemantauan Jentik Berkala (PJB)
Penyuluhan tentang Kesehatan Lingkungan
5. Mempunyai ide – ide baru dalam penanganan masalah
yang berhubungan dengan kesehatan
Contoh: Dahulu bila membuang air besar dilakukan di
sungai atau kebun. Sebagai pembaharu memberikan ide
dengan membuat Jamban Swadaya. Membuat pupuk
kompos dari sampah rumah tangga
6. Menyerukan/ menginformasikan secara terus – menerus
secara berkesinambungan, memotivasi masyarakat untuk
mau melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan
kesehatan
Contoh: Mengajak masyarakat untuk tidak membuang
sampah di sungai dan memisahkan sampah organik dan
non organik, Mengajak masyarakat untuk kerja bakti di
lingkungan masing-masing.
7. Sebagai Pelaku Penggerakan Masyarakat
dalam hal:
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Pengamatan terhadap masalah kesehatan
lingkungan di wilayahnya
8. Pencegahan Terhadap Penyakit
Berbasis Lingkungan
Kesiapsiagaan Bencana / Keadaan
Darurat
Pencatatan dan Pelaporan
13. 1. Udara segar dan bersih (bebas polusi)
2. Kualitas air sungai yang memenuhi baku mutu
3. Penyediaan air minum yang layak diminum
4. Pembuangan limbah domestik yang tidak
mencemari lingkungan
5. Pengelolaan sampah yang hygienis dan saniter
6. Pembenahan dan pengelolaan drainase yang
bebas banjir
7. Pengadaan dan penataan lingkungan perumahan /
pemukiman yang sehat
14. PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah Tangga agar tahu,
mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
15. PHBS DI RUMAH
TANGGA
PHBS DI SEKOLAH
PHBS DI INSTITUSI
KESEHATAN
PHBS DI TEMPAT
KERJA
PHBS DI TEMPAT UMUM
16. 1. Persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
setiap bulan
4. Mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap
hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap
hari
10.Tidak merokok didalam rumah.
18. Kader Kesling masih terbatas
Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya Kesling
masih rendah
Kesadaran masyarakat menerapkan PHBS & Kesehatan
Lingkungan yg optimal masih harus di optimalkan
Dana Kegiatan yg terbatas
19. KADER
• SIAP
• CEPAT
• TEPAT
• LENGKAP
LINGKUNGAN SEHAT
• PJB PSN TERATUR
&
KERSINAMBUNGAN
• DETEKSI DINI
PENYAKIT
BERBASIS
LINGKUNGAN
• PENDATAAN
SARSANDAS
PHBS
• PENERAPAN 10
INDIKATOR PHBS
TATANAN RUMAH
TANGGA
• PENDATAAN PHBS
TATANAN RUMAH
TANGGA
• PENYULUHAN
KESLING DI
MASYARAKAT
20. KADER KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING) ADALAH
UJUNG TOMBAK PENINGKATAN KESLING
DIMASYARAKAT WILAYAH KEL. RANGKAPAN JAYA &
RANGKAPAN JAYA BARU
FAKTOR TERBESAR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT
KESEHATAN ADALAH KESEHATAN LINGKUNGAN &
PERILAKU INTERVENSI OLEH PUSKESMAS DIBANTU
KADER
PELAKSANAAN PJB – PSN YANG BERKESINAMBUNGAN
AKAN MENURUNKAN ANGKA PENYAKIT BERBASIS
LINGKUNGAN
PENDATAAN SARSANDAS & PHBS TATANAN RT AKAN
MEMETAKAN MASALAH YANG ADA DI MASYARAKAT
KERJASAMA YANG HARMONIS AKAN MENINGKATKAN
21. • LAPORAN HASIL PJB SETIAP AWAL BULAN
PJB – PSN
• SEMUA RW MARET&APRIL 2014
PENDATAAN SARSANDAS
• APRIL 2014
PENDATAAN PHBS TATANAN RT
• TBC
• KUSTA
• DBD/CHIKUNGUNYA FOGGING FOCUS
• FILARIASIS
• CAMPAK, DLL
DETEKSI DINI PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
23. Adalah bangunan yang berfungsi
sebagai tempat tinggal dan sarana
pembinaan keluarga serta
memenuhi syarat kesehatan
24. Bangunan terbuat dari bahan yang tidak berbahaya
Lantai, dinding, atap kedap air dan tidak licin
Pencahayaan alami cukup, terang dan tidak silau,
intensitas minimal 60 lux
Ventilasi minimal 10% dari luas lantai
25. Tersedia sarana sanitasi :
1. Sumber air bersih (PAM, sukur gali, mata air, dll)
2. Jamban
3. SPAL (saluran pembuangan air limbah)
4. Tempat sampah
Memiliki cerobong asap dapur
Luas kamar tidur min 8 m2 max untuk 2 orang
Tempat menyimpan makanan tertutup
26. Membuka jendela kamar tidur pagi dan siang
hari
Menjaga kebersihan rumah
Memasang kawat kasa anti nyamuk
Memberi warna terang pada dinding, lantai dan
langit-langit rumah
Menata rumah denga rapi
Menyimpan makanan dalam tempat tertutup
27. Menguras bak, tempayan, vas minimal 1 minggu sekali
dan menutup rapat penyimpanan air
Mengubur barang-barang bekas
Memasak tidak sambil menggendong balita
Orang tua dan anak tidur terpisah
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
28. Pencemaran Udara outdoor
1. Sumber bergerak : pembakaran BBM
- asap tebal
- Pb (timbal)
- sulfur
2. Sumber tidak bergerak
- kegiatan industri
- kebakaran hutan dan pembakaran
sampah
29. Pencemaran Udara Indoor
- asap dapur
- asap rokok
- obat nyamuk
- cat kayu
- cat tembok, dll
Dampak pencemaran indoor lebih berbahaya
karena erat kaitannya dengan pertumbuhan
bakteri mycobacterium tuberculosis,
streptococcus, pneumonia, dsb
30. Sumber radiasi di dalam rumah
a. Radiasi medan listrik, medan magnet: televisi,
komputer
b. Radiasi cahaya tampak, ultra violet & infra
merah : matahari, lampu listrik, las karbit &
las listrik
c. Radiasi gelombang micro : hp
d. Radiasi gas radon & thoron : tanah, air, elpiji &
bahan bangunan
31. Dampak Radiasi :
rasa letih, hilang nafsu makan, mual, muntah, rambut
rontok, kamndulan, kematian sel-sel tubuh, gangguan
metabolisme tubuh & dampak psikologis (rasa takut)
32. Adalah serangga/pengerat yang berperan dalam
penularan penyakit :
1. Nyamuk
- Aedes aegypty : DBD
- Culex : Filaria
2. Lalat
- Musca domestica (lalat rumah) : disentri, diare,
typhoid, cholera
36. Kep. Menkes No. 907/2002:
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum
37. Air minum yang aman dan sehat :
a. Air Bersih : jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa dimasak sampai mendidih 100” selama 15
menit
b. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
segel pengaman masih baik/rapat, jernih, rasanya
segar, tidak berbau, tidak berwarna
38.
39. 1. Kontaminasi
masuknya zat asing yang tidak dikehendaki pada
makanan (bakteri, virus, jamur, debu, pupuk, dll)
2. Keracunan
timbulnya gejala gangguan kesehatan akibat makanan
tidak sehat
40. 3.Pembusukan
perubahan komposisi makanan dari kondisi normal
menjadi tidak dikehendaki
4.Pemalsuan
- pemakaian zar warna tekstil (rodhamin B)
- bahan pemanis (sakarin, siklamat)
- bahan pengawet/pengental (asam benzoat, asam
sitrat, soda kue)
- penggantian bahan
- label tidak sesuai isi
41.
42. PESTISIDA
Adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik
dan virus yang digunakan untuk memberantas hama
dan penyakit perusak tanaman
JENIS PESTISIDA :
1. Pestisida Rumah Tangga :
pembunuh serangga
2. Pestisida Pertanian
pembunuh hama pertanian
43. Cara masuk pestisida ke dalam tubuh :
1. Melalui Mulut
lupa membersihkan tangan sebelum makan
2. Melalui Pernafasan
uap pestisida terhirup selanjutnya diserapkan dan
diedarkan ke seluruh tubuh
3. Melalui Kulit
lebih cepat diserap bila ada luka
44. Syarat air bersih dibedakan dalam 3 tingkatan :
1. Syarat fisik
2. Syarat kimia
3. Syarat bakteriologis
45. - Tidak berwarna
- Tidak berasa
- Segar (suhu air tidak melebihi suhu udara luar)
- Tidak berbau
46. Tidak mengandung bahan kimia beracun (Pb, Hg)
Fe, Mg, dll tidak melebihi syarat yang ditetapkan
pH antara 6,5 – 8
Tidak mengandung racun (racun tikus, nyamuk,
pestisida, dll)
47. Tidak mengandung bibit-bibit penyakit seperti penyakit
kolera, tipus, disentri, kencing tikus, dll)
48.
49. 1. Water Borne diseases
penyakit yang ditularkan langsung oleh air
minum : kholera, ty phoid, hepatitis infektosa,
disentri, gastrointerities)
2. Water Washed Diseases
penyakit yang disebakan kurangnya air untuk
hygiene perseorangan :
a. Penyakit infeksi saluran pencernaan : diare
melalui alat dapur yang dicuci tidak bersih
50. b. Penyakit infeksi kulit dan selaput lendir
infeksi jamur pada kulit, trachoma, dll
c. Penyakit yang disebakan serangga pada kulit
: scabies,
3.Water Based Diseases
penyakit yang ditularkan bibit penyakit punya siklus
hidup di air :
larva Schistosoma hidup dalam keong air dan
menembus kulit
51. 4.Water Related Insects Vectors
penyakit yang ditularkan oleh vektor yang
hidupnya tergantung pada air
malaria, DBD, filariasis, yellow fever, dll
53. Penyakit Berbasis Lingkungan adalah penyakit
atau masalah kesehatan yang disebabkan oleh
faktor lingkungan, yang pada umumnya terjadi
karena tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih,
pemanfaatan jamban yang masih rendah,
tercemarnya tanah, air dan udara karena limbah
rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian
dan sarana transportasi serta kondisi lingkungan
yang memungkinkan berkembangnya vector /
bibit penyakit.
55. o TBC
o Demam Berdarah Dengue ( DBD )
o Penyakit Kaki Gajah ( Filariasis )
o Diare
o ISPA
o Kecacingan
o Penyakit Kulit
o Chikungunya
o Flu Burung
o Kusta
57. Tuberkulosis (TBC) adalah Penyakit yang
disebabkan oleh Kuman, yang dapat menular dari
penderita kepada orang disekitarnya melalui
percikan ludah yang terhisap lewat udara yang
masuk kedalam pernafasan.
Setiap penderitaTBC BTA (POS) akan menularkan
penyakitnya kepada 10-15 orang
TBC bukan penyakit keturunan
TBC dapat disembuhkan dengan minum Obat Anti
Tuberkulosis secara benar dan teratur
58. Gejala Utama
Batuk Berdahak 3 Minggu / lebih
Gejala Lain :
♣ Batuk Darah
♣ Nafsu Makan berkurang / berat badan
menurun
♣ Demam Lebih dari 1 Bulan
♣ Berkeringat malam meskipun tanpa melakukan
kegiatan
♣ Sakit Dada disertai batuk
59. Penderita TBC berbicara, meludah,
batuk, dan bersin maka kuman–kuman
TBC yang berada di paru – paru
menyebar ke udara terhirup oleh orang
lain.
Kuman TBC terhirup oleh orang lain
yang berada di dekat penderita
60. Daya tahan tubuh rendah : seperti
pada penderita HIV / AIDS dan Gizi
Buruk
Banyaknya kuman yang terhirup
Sering menghirup percikan dahak
yang mengandung kuman
61. Tanpa pengobatan, setelah 5 tahun,
50 % penderita TBC akan Meninggal
25 % akan sembuh sendiri dengan
adya tahan tubuh yang tinggi
25 % akan menjadi kronis yang tetap
akan menularkan.
62. Membuka jendela pada pagi hari
sampai sore hari agar rumah mendapat
sinar matahari dan udara yang cukup
Bila batuk mulut ditutup
Menjemur kasur, bantal secara teratur
(1 minggu sekali )
Lantai rumah diseman / diplester
Jumlah hunian dalam satu kamar tidak
lebih dari 3 orang
63. Menjaga kebersihan diri, rumah dan
lingkungan disekitar rumah
Gunakan kaleng tertutup untuk
menampung dahak dan buang
kelubang WC atau ditimbun dalam
tanah
Tidak meludah disembarang tempat
Tidak Merokok
Istirahat yang cukup, tidur tidak larut
malam
Makan makanan bergizi seimbang
64. Cepat Periksa ke Puskesmas
terdekat
Di Puskesmas akan di periksa Dahak
3 kali, sewaktu, Pagi, Sewaktu (SPS)
65. TB Dewasa Anak
Klinis Batuk
Batuk darah
Masalah makan & BB
Multi L, gampang sakit
Diagnosis Sputum BTA
Radiologi
Uji tuberkulin
Radiologi
Terapi Berdasarkan
kategori
Tidak berdasarkan
kategori
68. DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah :
Penyakit Menular
Disebabkan oleh Virus Dengue
Ditularkan oleh Nyamuk Aedes Aegypti
Ditandai : Panas Mendadak, perdarahan
Dapat Menyebabkan Kematian
Belum Ada obatnya
Berat ringannya penyakit sangat ditentukan
oleh daya tahan tubuh seseorang
69. Mendadak panas tinggi selama 2 – 7 hari, tampak lemah
dan lesu. Suhu badan 38°C sampai 40°C atau lebih
Tampak bintik-bintik merah pada kulit seperti bekas gigitan
serangga, disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler
di kulit. Bintik merah tidak hilang jika kulit diregangkan
Kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan)
70. Mungkin terjadi muntah darah atau berak
darah.
Kadang terjadi nyeri ulu hati, karena
terjadi perdarahan di lambung.
Bila sudah parah, penderita gelisah,
ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.
Bila tidak segera ditolong di Rumah Sakit
dalam 2-3 hari dapat meninggal.
71. Beri minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah
dimasak, seperti air susu, the atau air minum lainnya.
Dapat juga dengan oralit
Berikan kompres air dingin/air es
Berikan obat penurun panas, misalnya Parasetamol
dengan dosis :
- Anak : 10-20 mg/Kg BB per hari
- Dewasa : 3 x 1 tablet per hari
Harus segera dibawa ke dokter atau Puskesmas/Rumah
Sakit
72. Berwarna hitam dan belang-belang (loreng) putih,
pada seluruh tubuh
Berkembangbiak di tempat penampungan air (TPA)
dan barang-barang yang memungkinkan air
tergenang
Nyamuk Aedes Aegypti tidak dapat
berkembangbiak di selokan/got, atau kolam yang
airnya berhubungan langsung dengan tanah
Biasanya menggigit (menghisap darah) pada pagi
hari sampai sore hari
Mampu terbang sampai 100 meter
73. Ukuran 0,5 – 1 cm
Selalu bergerak aktif dalam air
Gerakannya berulang-ulang dari bawah ke atas
permukaan air untuk bernafas, turun kembali ke
bawah,dst
Pada waktu istirahat posisinya hampir tegak lurus
dengan permukaan air
74. Ukuran sangat kecil : 0,7 mm
Warna Hitam
Tahan sampai 6 bulan di tempat kering
75. Tempat – tempat penampungan air : bak
mandi, bak WC, tempayan, drum dan
Barang - barang yang memungkinkan air
tergenang, seperti tempat minum burung,
pot tanaman air, vas bunga, ban bekas,
kaleng bekas, plastik bekas, tempurung
kelapa.
77. Menguras tempat-tempat penampungan air
sekurang-kurangnya seminggu sekali atau
menaburkan racun pembasmi jentik (abatisasi)
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
Mengubur atau menyingkirkan barang bekas dan
sampah-sampah yang dapat menampung air hujan.
80. Penyakit Kaki Gajah ( Filariasis ) adalah :
Penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi cacing
filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis penyakit.
Penyakit ini bersifat menahun ( kronis ) dan bila tidak
mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat
menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat
kelamin
Kelompok umur yang beresiko terserang filarial adalah
usia lebih dari 14 tahun
82. Seseorang dapat tertular jika orang tersebut digigit oleh
nyamuk yang mengandung Larva infektif
Nyamuk mendapatkan cacing filaria dari penderita
83. Demam berulang – ulang 3 – 5 hari
Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa adanya
luka) lipat paha / ketiak
Radang saluran kelenjar getah bening
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong buah
zakar, kemerahan dan panas
Gejala kronis : pembesaran yang menetap
86. Diare Akut adalah
Buang air Besar ( berak )lembek /
cair bahkan dapat berupa air saja
yang frekuensinya lebih sering
dari biasanya, (3 / lebih)
berlangsung < 14 hari
87. Secara klinis diare dapat disebabkan oleh 6
golongan, tetapi lebih sering disebabkan
infeksi / keracunan. 6 gol tbs adalah :
Infeksi
Malabsorbsi
Alergi
Keracunan
Imunisasi Defisiensi
Sebab – sebab lain
88. Penyebab Kuman :
Kuman penyebab diare biasanya menyebar
melalui fecal oral. Beberapa perilaku yg
menyebabkan penyebaran kuman entrik :
o Tidak memberikan ASI secara penuh
o Menggunakan botol susu
o Menyimpan makanan masak pd suhu kamar
o Menggunakan air yg tercemar
o Tidak mencuci tangan sesudah BAB dan sebelum
makan
o Pembuangan tinja tidak benar
89. Faktor Penjamu
Faktor penjamu dapat ↑ insiden
Tidak memberikan ASI sampai 2 tahun
Kurang gizi
Penyakit Campak
Imunodefisiensi / Imunosupresi
Usia Balita
90. Faktor Lingkungan dan Perilaku
Sarana Air Bersih
Pembuangan Tinja
Kedua faktor diatas akan berinteraksi
dengan perilaku manusia
91. Cara Pencegahan :
Menutup makanan dengan tudung saji, agar lalat tidak
hinggap dimakanan
Mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar
(BAB)
Mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan
makanan, menghidangkan dan makan
Menggunakan sumber air bersih untuk mencuci dan
mengolah makanan
Merebus air sampai mendidih untuk minum
Mencuci bahan makanan dengan air bersih
Penyediaan dan penggunaan air bersih dan memenuhi
syarat
Pemeliharaan sumber air bersih
Memberikan Air Susu Ibu ( ASI )
92. ☺ Mencegah terjadinya dehidrasi
☺ Mengobati Dehidrasi
☺ Memberikan Makanan
☺ Mengobati Masalah Lain
95. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah :
Penyakit infeksi akut yang menyerang salah
satu bagian / lebih dari saluran nafas, mulai
dari hidung hingga alveoli, termasuk jaringan
adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah
dan pleura.
Atau
Batuk pilek dengan nafas cepat disertai tarikan
dinding dada.
97. Melalui udara yaitu kontak langsung
dengan mulut penderita dan tidak
langsung melalui udara yang
terkontaminasi dengan bakteri karena
penderita batuk.
99. Penentuan Ada / Tidaknya Tanda Bahaya
Umur 2 bl - < 5 th Umur < 2 bulan
♣ Tidak bisa minum
♣ Kejang
♣ Kesadaran Menurun
♣ Stridor
♣ Gizi Buruk
♠ Kurang bisa minum
♠ Kejang
♠ Kesadaran menurun
♠ Stridor
♠ Wheezing
♠ Demam / Dingin
Mempunyai salah satu tanda bahaya,
harus segera dirujuk ke Sarana Kesehatan
100. Menjaga sirkulasi udara bersih dalam rumah dengan
membuka jendela (ventilasi cukup )
Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya
Hindari polusi udara dalam ruang seperti : asap dapur dan
asap rokok
Hindari jumlah hunian dalam satu kamar tidur tidak lebih
dari 3 orang
Menyemen lantai rumah ( plester )
102. Chikungunya Adalah
Suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus chikungunya
yang bersifat self limiting diseases,
tidak menyebabkan kematian dan
diikuti dengan adanya imunitas didalam
tubuh penderita, tetapi serangan kedua
kalinya belum diketahui.
103. Agent ( Virus Penyebab ) adalah virus chikungunya
Genus Alphavirus atau “ Group A “ anthropod-
borne viruses (flavivirus) famili Togavindas. Virus ini
telah berhasil diisolasi di berbagai daerah di Indonesia.
Vektor utama penyakit ini sama dengan Demam
Berdarah Dengue yaitu nyamuk Aedes Aegypti.
104. Gejala utama demam tinggi, timbul mendadak
Nyeri pada persendian
Terdapat kumpulan bintik – bintik kemerahan pada
kulit yang kadang – kadang disertai dengan gatal
Nyeri otot, Sakit Kepala, Menggigil
Kemerahan pada Konjunktiva
Pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher
Mual, muntah
Nyeri di belakang bola mata dan bisa terlihat mata
kemerahan
105. Masa Inkubasi :
Masa inkubasi antara 1 – 12 hari tetapi
umumnya 2 – 3 hari
Sumber dan Cara Penularannya :
Penularan terjadi apabila penderita yang sakit digigit oleh
nyamuk penular Aedes Aegypti, kemudian menggigit orang
lain. Biasanya penularan terjadi dalam satu rumah,
tetangga dan dengan cepat menyebar ke satu wilayah ( RT
/ RW / Dusun / Desa )
106. Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )
Pemberian Abatesasi dan memelihara ikan
pemakan jentik
Perlingungan diri dengan menggunakan repellent,
obat nyamuk bakar
Penggunaan kelambu
Isolasi penderita agar tidak digigit nyamuk
Penyemprotan / Fogging untuk membunuh
nyamuk dewasa terinfeksi
Pemantauan jentik berkala
108. Flu Burung
Adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus Avian
Infuenza A (AI), Influenza A atau Virus H5N1
Virus ini dapat hidup didalam saluran pencernaan
unggas yang terinfeksi. Unggas yang terinfeksi
menularkan melalui air liur, ingus, dan kotorannya.
Jenis unggas yang terserang adalah ayam, kalkun,
merpati, unggas air, burung-burung peliharaan dan
burung liar, hewan mamalia (babi, kuda, anjing laut,
harimau, kucing, dan macan tutul)
109. Virus dapar ditularkan melalui dua jalan :
1. Kontaminasi langsung dari lingkungan unggas yang
terinfeksi virus ini kepada manusia. Medianya bisa
udara atau air. Penularan diduga dari kotoran unggas
yang mengandung virus lalu masuk ketubuh melalui
mulut atau saluran pernafasan.
110. 2. Penularan manusia lewat perantara babi. Virus dari
unggas dan manusia, keduanya dapat hidup dan
berkembang dalam tubuh babi tanpa membuatnya
sakit atau mati. Babi yang tampaknya sehat bisa jadi
sudah terjangkit virus ini yang kemudian menularkan
pada manusia.
111. Panas > 38°C, diikuti dengan keluhan sakit kepala.
Pilek
Batuk
Sakit Tenggorokan
Nyeri otot
Tidak semua orang yang terserang gejala terinfeksi
virus avian influenza (H5N1). Bedanya, sejak gejala
awal muncul terlihat perkembangan kondisi tubuh
penderita cepat menurun drastis, selain diare,
sebagian besar penderita mengalami produksi
dahak meningkat, sebagian bercampur darah.
112. Dari pemeriksaan foto rontgen, semua penderita
memperlihatkan limpopenia sebagian besar mengalami
trombositopeni.
Flu burung dapat sangat mematikan karena berbagai
komplikasi yang mengakibatkan gagal nafas dan
gangguan fungsi tubuh lainnya, dan virus ini mampu
menurunkan hampir keseluruhan respons sistem
imunitas tubuh manusia.
113. Anak-anak dibawah usia 12 tahun, karena sistem
kekebalan tubuh anak belum begitu kuat.
Orang dewasa yang berisiko besar seperti pekerja
peternakan unggas, penjual, dan penjamah unggas
114. Tergantung pada kondisi tubuh
masing – masing pengidap,
bisa 1 – 3 hari, ada juga yang
lebih lama, bahkan antara
10 – 14 hari
115. 1. Pastikan lingkungan sekitar rumah dalam keadaan
sehat.
2. Menjaga kesehatan tubuh melalui konsumsi makanan
sehat dan istirahat cukup, maka kemungkinan
terinfeksi virus dapat diperkecil.
3. Biasakan mencuci tangan dengan sabun setelah
beraktifitas dan sebelum makan.
116. 4. Segera laporkan pada pihak terkait bila ada
kasus khusus, seperti matinya ayam dalam
jumlah besar di satu peternakan, atau ada satu
keluarga yang tiba-tiba sakit parah dengan
gejala mirip influenza biasa. Hal ini penting
untuk melokalisir dan mempermudah
penanganan.
5. Pastikan membeli unggas (ayam, itik, burung)
di tempat-tempat yang telah mendapat
sertifikat kesehatan dari lembaga terkait. Bila
berbelanja, pastikan ayam dalam keadaan
segar, tidak berbau, dan bila ditekan terasa
keras/tidak lembek.
117. Rebus daging unggas dalam air mendidih atau
panaskan selama minimal 1 menit pada suhu
80°C atau selama 30 menit pada suhu 70°C.
Virus ini juga mati pada pemanasan 56C selama
3 jam.
Konsumsilah unggas dengan pengolahan yang
benar-benar matang, misalnya direbus atau
digoreng. Bila ingin dikonsumsi dengan cara
dibakar pastikan kematangannya merata
disemua bagian untuk mengantisipasi
kemungkinan adanya virus ini.
119. KUSTA adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium leprae yang
terutama menyerang saraf tepi,
kulit dan organ tubuh lain kecuali
susunan saraf pusat.
Cara Penularan :
-manusia merupakan satu sa
tu nya sumber penularan.
-Penularan terjadi dari
penderita kusta yang tidak
diobati ke orang lain melalui
pernafasan atau kontak kulit
yang lama.
MASA INKUBASI :
2 – 5 TAHUN BISA KURANG
ATAU LEBIH
120. 100 ORANG YANG TERPAPAR :
- 95 ORANG KEBAL
- 5 ORANG SAKIT
* 3 ORANG SEMBUH
DNG SENDIRINYA
* 2 ORANG SAKIT..
123. Syarat Pemeriksaan :
Pencahayaan, privasi, sistematis
Anamnesis
Pemeriksaan :
- Periksa bercak ( 3 D ) : dipandang
menyelu
ruh dan lengkap (dari kepala sampai
telapak
kaki) dan kalau bercak kurang jelas :
diterawang
Tes mati rasa pada bercak
ditemukan(diraba )
124.
125. DIAGNOSIS PENYAKIT KUSTA DITEGAKKAN
JIKA SESEORANG MEMPUNYAI SATU ATAU
LEBIH TANDA UTAMA ( CARDINAL SIGN )
KUSTA YANG DITEMUKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN KLINIS.
126. KELAINAN
KULIT YG
MATI RASA
PENEBALAN
SARAF DG
GANGGUAN FS
BTA POSITIF
KUSTA
TYPE PB :
- BERCAK < 5
- PENEBALAN SARAF DG
GGUAN FS HANYA 1
- BTA NEGATIF
TYPE MB :
- BERCAK > 5
- PENEBALAN SARAF
DG GGUAN FS > 1
- BTA POSITIF
CARDINAL SIGN
127. FUNGSI NORMAL SARAF
Saraf
Fungsi
Motorik Sensorik Otonom
Facialis Mempersarafi
kelopak mata agar
bisa menutup
Mempersarafi
kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan
pembuluh darah
Ulnaris Mempersarafi jari
tangan ke 4 dan ke
5
Rasa raba telapak
tangan : separuh jari
ke 4 (jari manis) & ke 5
(jari kelingking)
Medianus Mempersarafi jari
ibu jari, telunjuk
dan jari tengah
Rasa raba telapak
tangan bagian ibu jari,
jari ke 2, 3, dan
separuh jari ke 4.
Radialis Kekuatan
pergelangan tangan
Peroneus Kekuatan
pergelangan Kaki
Tibialis
posterior
Mempersarafi jari-
jari kaki
Rasa raba telapak kaki
128.
129. TYPE PB TYPE MB
-MDT - PB :
•DEWASA :
Dosis bulanan : RIFAMPISIN 600
DDS 100 mg.
Dosis harian : DDS 100 mg
ANAK : sesuai tabel.
-JUMLAH : 6 BLISTER
-WAKTU : 6 – 9 BULAN
-MDT – MB :
DEWASA
Dosis bulanan : RIFAMPISIN 600
DDS 100 mg
LAMPRENE 300 mg
Dosis harian :LAMPRENE 50
DDS 100 MG
ANAK : sesuai tabel
-JUMLAH : 12 BLISTER.
-WAKTU : 12 – 18 BULAN