Dokumen tersebut membahas pentingnya mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah penyakit, karena tangan sering menjadi agen penular penyakit. Cuci tangan pakai sabun efektif menurunkan angka diare dan ISPA serta penyakit lainnya. Meski demikian, kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan masih rendah sehingga perlu ditingkatkan.
1. Perilaku mencuci tangan adalah masalah sepele.
Begitu sepelenya hingga banyak orang
mengabaikannya. Padahal perilaku mencuci
tangan mampu mencegah berbagai jenis penyakit.
Wajar bila kemudian Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) menetapkan 15 Oktober sebagai Hari Cuci
Tangan Pakai Sabun (HCTPS). Penetapan HCTPS
sekaligus merupakan kampanye dalam rangka
menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan
sabun oleh masyarakat sebagai upaya untuk
menurunkan tingkat kematian balita dan
pencegahan terhadap penyakit yang dapat
berdampak pada penurunan kualitas hidup
manusia.
Manfaat dan Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun di Air Mengalir
2. • Data menunjukkan lebih dari 5000 anak balita penderita diare
meninggal setiap harinya di seluruh dunia sebagai akibat kurangnya
akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi dan pendidikan
kesehatan. Penderitaan dan biaya-biaya yang harus ditanggung
karena sakit dapat dikurangi dengan melakukan perubahan perilaku
sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun..Menurut Unicef,
kurangnya akses untuk air bersih mengakibatkan penurunan tingkat
kehadiran anak perempuan di sekolah saat mereka memasuki masa
puber, karena tidak adanya fasilitas sanitasi yang memadai. Akses
air bersih dan sanitasi ditengarai merupakan dasar penting untuk
kehidupan anak-anak di seluruh dunia dilihat dari segi kesehatan,
kelangsungan hidup, dan rasa penghargaan terhadap diri mereka.
Penyediaan air bersih dan perilaku sanitasi yang baik disekolah juga
menjadi salah satu cara untuk mencapai Tujuan Milenium.
3. • Mencegah Penyakit
• Tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak
langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-
permukaan lain seperti handuk, gelas). Tangan yang bersentuhan langsung
dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti
ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci
dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang
lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan). Selama ini orang
lebih umum mencuci tangan dengan air saja, namun ini terbukti tidak
efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci tangan
dengan sabun. Memang, menggunakan sabun dalam mencuci tangan
sebenarnya menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih
banyak saat mencuci tangan, namun penggunaan sabun menjadi efektif
karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan
digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya.
4. • Di dalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup.
Efek lainnya adalah tangan menjadi harum setelah dicuci dengan
menggunakan sabun, dan dalam beberapa kasus tangan wangilah yang
membuat mencuci tangan dengan sabun menjadi menarik untuk
dilakukan. Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling
efektif untuk mencegah penyakit diare dan ISPA. Kedua penyakit itu
menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Setiap tahun, sebanyak 3,5
juta anak-anak diseluruh dunia meninggal sebelum mencapai umur lima
tahun karena penyakit diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun juga
dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal di dalam usus,
SARS, dan flu burung. Sebuah ulasan yang membahas sekitar 30 penelitian
terkait menemukan bahwa cuci tangan dengan sabun dapat memangkas
angka penderita diare hingga separuh (50 persen). Penyakit diare
seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, padahal itu bisa juga
disebabkan penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air kencing
yang tidak tepat. Kuman-kuman penyakit ini membuat manusia sakit
ketika mereka masuk mulut melalui tangan yang telah menyentuh tinja, air
minum yang terkontaminasi, makanan mentah, dan peralatan makan yang
tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya
yang kotor.
5. • Tingkat efektivitas mencuci tangan dengan sabun
dalam penurunan angka penderita diare dalam
persen menurut tipe inovasi pencegahan adalah:
• - Mencuci tangan dengan sabun (44%),
• - penggunaan air olahan (39%),
• - sanitasi (32%),
• - pendidikan kesehatan (28%),
• - penyediaan air (25%),
• - sumber air yang diolah (11%).
•
6. • Mencuci tangan dengan sabun mengurangi
angka infeksi saluran pernapasan dengan dua
langkah: pertama, melepaskan patogen-
patogen pernapasan yang terdapat pada
tangan dan permukaan telapak tangan dan,
kedua, menghilangkan patogen (kuman
penyakit) lainnya (terutama virus entrentic)
yang menjadi penyebab tidak hanya diare
namun juga gejala penyakit pernapasan
lainnya.
7. • Bukti-bukti telah ditemukan bahwa praktek-
praktek menjaga kesehatan dan kebersihan
seperti - mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan/ buang air besar/kecil - dapat mengurangi
tingkat infeksi hingga 25%. Penelitian juga telah
membuktikan bahwa selain diare dan infeksi
saluran pernapasan penggunaan sabun dalam
mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit
kulit, infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan
khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis.
•
8. • Kurang Kesadaran
• Meski banyak orang tahu bahwa mencuci tangan itu
penting, hanya sedikit yang melakukannya. Sebuah
penelitian lain tentang kebijakan kesehatan yang
dilakukan oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa
perilaku sehat seperti mencuci tangan dengan sabun
kurang dipromosikan sebagai perilaku pencegahan
penyakit, dibandingkan promosi obat-abatan flu oleh
staf kesehatan. Hal ini diperparah apabila lokasi
penduduk terpencil dan sulit terjangkau media cetak
maupun elektronik (seperti radio dan TV).
•
9. • Mencuci tangan yang benar:
•
• Keterangan
• - Basahi tangan dengan air
• - Beri sabun antiseptik, gosok-gosok kedua permukaan telapak
tangan.
• - Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan
sebaliknya.
• - Jari-jari kedua belah tangan saling digosokkan.
• - Gosok bagian luar jari-jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan
dan sebaliknya.
• - Gosok seluruh bagian ibu jari satu persatu.
• - Gosokkan jari-jari tangan kanan ke telapak tangan kiri dan
sebaliknya.
• - Keringkan tangan dengan kain bersih atau tisu
10. • Kapan wajib mencuci tangan?
• 1. Sebelum makan.
• 2. Sesudah dari kamar kecil.
• 3. Sepulang dari bepergian.
• 4. Sesudah memegang barang kotor, uang, dan
hewan.
• 5. Sesudah mengganti popok bayi atau
menceboki anak.
• 6. Sebelum menyiapkan makanan atau susu
untuk bayi/anak.
11. • Penularan lewat Tangan
• • Infeksi fecal-oral: gastroenteritis (virus,
kuman, parasit), kolera, disenteri, tifus,
cacingan, hepatitis A, leptospirosis,
candidiasis, polio.
• • Tak langsung lewat tangan: SARS, flu burung.
• • Langsung lewat kuku tangan: bisul, jerawat,
makanan tercemar (basi).
12. • Enggan mencuci tangan, sejumlah penyakit yang menular
lewat tangan tak steril bisa dicegah. Ada sederet penyakit
yang bisa menyebar karena tangan seseorang tak bersih.
Membiasakan hal kecil ini memang harus dimulai dari
rumah. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
ataupun setelah buang air besar membuat lingkungan
rumah dan makanan untuk keluarga menjadi sehat. Selain
itu, berbagai instansi berlomba untuk menyediakan air
bersih bagi masyarakat.
•
Cuci tangan pakai sabun merupakan misi untuk melindungi
masyarakat dari berbagai penyakit. Misi cuci ini harus
dilakukan serentak bersama seluruh elemen penting di
masyarakat.