SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
MODEL INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL PETERNAK AYAM
POTONG DI KABUPATEN LUMAJANG
Oleh :
ErlinPratiwi/20190420038
Febby Perlica Nur Alifvia/20190420055
Dosen Pembimbing :
Dr.Bambang Jatmiko,S.E.,M.Sc
Tugas Paper
Dikerjakan sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah Perencanaan dan Penganggaran
Bisnis pada Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun
2020/2021
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020
ii
MAKALAH
MODEL INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL PETERNAK AYAM
POTONG DI KABUPATEN LUMAJANG
( Studi Deskriptif Pada Artikel Analisis Kelayakan Finansial)
INVESTMENT MODEL AND BUDGET CAPITAL BUDGETING IN LUMAJANG
DISTRICT
(Descriptive Study on Financial Feasibility Analysis Articles)
Diajukan oleh
ERLIN PRATIWI
20190420038
FEBBY PERLICA NUR ALIFVIA
20190420055
Telah disetujui Dosen Pembimbing
Pembimbing
Dr. Bambang Jatmiko,S.E.,M.Si Tanggal,
NIK: 19650601201210 143 092
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-NYA sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa kami kirimkan shalawat
serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para
sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendaki-Nya.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah perencanaan dan
penganggaran bisnis yang berjudul “Model Investasi Dan Penganggaran Modal Peternak
Ayam Potong Di Kabupaten Lumajang“
Makalah ini membahas tentang apa itu model investasi beserta bagaimana proses
penganggaran modal yang akan dibahas secara terperinci dan jelas agar dapat membentuk
pemahaman kepada para pelaku usaha untuk melakukan penganggaran investasi yang
baik bagi keberlangsungan usahannya.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Dr.Bambang
Jatmiko,S.E.,M.Sc selaku dosen mata kuliah Perencanaan dan Penganggaran Bisnis. Tak lupa
pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Kami cukup menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini pada
waktu yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan
berbagai pihak.
Yogyakarta , Mei 2020
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..……………….iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...……. iv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………..…. v
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………...…. v
ABSTRAK…………………………………………………………………………………..…. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………. 3
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………… 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU
2.1 Investasi…………………………………….………………………………………………. 4
2.2 Anggaran Modal……………………………………………………………………………...8
2.3 Penelitian terdahulu…………………………………………………..………………….... 11
BAB III PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS
3.1 Model investasi dan anggaran modal……………………………………………………… 17
3.2 Manfaat investasi dan penganggaran modal ……………………………………………… 17
3.3 Studi Kasus……………………………………………………………………………….. 18
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………………………………. 27
Saran…………………………………………………………………………………………... 27
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………….29
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hubungan Risiko dan Retrun yang diharapkan……………….……………………7
Gambar 1.2 Proses Keputusan Investasi…………………………………………………………7
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rincian Nilai Investasi Utama……………………………………………………….. 22
Tabel 2. Rincian Nilai Investasi Pendukung/ Biaya Operasional Bulanan…………………… 22
Tabel 3. Rekapitulasi Total Nilai Investasi…………………………………………………… 23
vi
ABSTRAK
Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui penerapan fungsi manajemen
keuangan, yang setiap keputusan akan mempengaruhi nilai perusahaan. Makalah ini bertujuan
untuk mengetahui Model Investasi Dan Penganggaran Modal Peternak Ayam Potong.
Populasi makalah ini adalah sektor perusahaan Peternak Ayam Potong Di Kabupaten
Lumajang. Makalah ini menggunakan acuan beberapa sumber dan jurnal. Hasil penelitian
diperoleh adalah pengambilan keputusan untuk investasi dan penganggaran modal.
Kata Kunci : Model Investasi, Penganggaran Modal
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut Pasal I ayat (I) Undang – Undang No.25 Tahun 2007 tentang penanaman modal
mendefinisikan penanaman modal sebagai segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh
penanam modal dalam negeri maupun asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia. Adapun mengenai penanaman modal dalam negri dijelaskan dalam Pasal I ayat (5)
Undang –Undang No.25 Tahun 2007 yang memiliki pengertian Penanam modal dalam negeri
adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia,
atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.
Kebijakan investasi di Indonesia khususnya kebijakan tax holiday dinilai merupakan
kebijakan yang cerdas dan tepat. Tax holiday merupakan pengurangan pajak penghasilan (pph)
badan dalam jangka waktu 5 hingga 20 tahun, bahkan apabila memenuhi persyaratan bisa
ditambah hingga total lebih dari 20 tahun. Pemberian tax holiday diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 150/PMK.010/2018 tentang pemberian fasilitas pengurang pajak penghasilan
badan. Dalam tax holiday, yang dimaksud dengan investor atau penanam modal terdiri dari
Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yang merupakan WNI, Badan Usaha Indonesia, Negara
Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik
Indonesia; dan Penanam Modal Asing (PMA) yang merupakan WNA, Badan Usaha Asing atau
Pemerintah Asing yang menanamkan modal di wilayah Negara Republik Indonesia.
Sharpe et all (2005),merumuskan investasi dengan pengertian mengorbankan aset yang
dimiliki sekarang guna mendapatkan aset dimasa mendatang yang tentu saja dengan jumlah yang
lebih besar, dari pendapat diatas apabila seseorang ingin memperoleh keuntungan dimasa
mendatang maka mereka harus mengorbankan aset berupa uang, bangunan, tanah atau lain
sebagainya sebagai upaya untuk melakukan investasi dan menggunakan penganggaran modal
yang baik pula. Jones (2004) mendefinisikan investasi sebagai komitmen menanamkan sejumlah
dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode pada masa mendatang, dari pendapat
pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa penanaman modal memelukan waktu yang tidak sedikit
dan memerlukan model investasi yang tepat pula dalam melakukannya. Dari kedua pendapat
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi adalah suatu bentuk penanaman dana dan modal
2
untuk menghasilkan kekayaan, yang akan dapat memberikan keuntungan tingkat pengembalian
return baik dimasa sekarang atau masa depan.
Di dalam Al – Qur’an investasi mendapat legitimasi, hal ini karena kegiatan investasi
sudah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Sejak muda sampai menjelang masa kerasulan. Seperti
dalam firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an surah yusuf ayat 46-49 yang berbunyi :
Artinya : “……….Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari
(bibit gandum) yang kamu simpan………”
Ayat ini menjelaskan bahwa mengkonsumsi semua kekayaan yang kita miliki pada saat
kita telah mendapatkannya, tetapi hendaknya sebagian kekayaaan yang kita dapatkan itu juga
kita tangguhkan pemanfaatannya untuk keperluan yang lebih penting. Dengan kata lain, ayat ini
menjelaskan untuk mengelola dan mengembangkan kekayaan demi untuk mempersiapkan masa
depan. Melalui pengeloaan modal investasi atau penanaman modal yang baik maka keuntungan
dimasa depan dapat diperoleh dan dapat digunakan untuk keperluan yang lainnya.
Dalam jurnal Hayati Fatimah dan Agus Supriya(2018) didalam kajian pengendalian internal
dalam disiplin anggaran di Politeknik Negeri Jakarta berisi bahwa :
“Pengendalian internal memberikan jaminan bahwa anggaran yang direncanakan dapat
dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku. Dan dapat menjadi
acuan dalam penerapan pengendalian internal guna mencapai disiplin anggaran. “
Dari hasil penelitian terdahulu dapat kita ambil kesimpulan bahwa dengan pengendalian yang
baik maka invetasi atau penanaman modal akan berjalan baik pula dalam berinvestasi
pengawasan diperlukan agar investasi tersebut berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dunia perternakan merupakan salah satu bidang yang cukup bagus untuk dilirik untuk
berinvestasi. Khususnya peternakan ayam potong yang berkembang Di Indonesia,
perkembangannya setiap tahun selalu meningkat. Ayam potong adalah jenis usaha
peternakan ayam yang paling unggul dibidangnya. Ditahun 2013 produksi daging ayam
mencapai 1,7 juta ton, dimana 16% dari daging ayam lokal dan 84% dari daging ayam ras
( Data Kementan, 2014 ). Ini artinya, kontribusi produksi dating ayam terhadap terhadap
total produksi daging nasional mencapai 62.56% (Poultry Indonesia, 2014). Secara umum
3
masalah yang dihadapi oleh peternak ayam potong adalah kurangnya perhatian secara serius
dalam penggembangan ternak ayam potong. Kebanyakan peternak ayam potong hanya
mengganggap bahwa usaha ayam potong sebagai investasi saja dan menghasilkan keuntungan
yang memerlukan waktu yang lama .
Di Kabupaten Lumajang peternakan ayam potong termasuk termasuk jenis usaha yang
mudah sekali kita temui. Karena mata pencahariaan utama penduduk Lumajang yang petani,
peternakan ada di posisi kedua setelah pertanian. Tidak sulit untuk menemukan banyak
peternakan ayam potong di tepi-tepi jalan raya pedesaan di Kabupaten Lumajang. Dan
peternakan ini sangat menjanjikan hasilnya apabila kita mampu mengatur laba yang diinginkan
dengan meminimalisir risiko terjadinya gagal panen. Proyek investasi dalam bidang peternakan
ini juga memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka
panjang. Oleh karena itu dilakukan perencanaan investasi dang penganggaran modal yang lebih
teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan.
Sehingga penulis ingin meneliti kelayakan finansial investasi dan penganggran modal peternakan
ayam potong yang ada di Kabupaten Lumajang.
Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa model investasi serta penganggaran
modal sangat diperlukan dalam melalukan usaha dan memperoleh laba yang diinginkan.
Ketidaktahuan menggenai model investasi dan penganggaran modal ini akan mengakibatkan
terbatasnya kemampuan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan finansial dan
penganggaran modal dalam usaha peternakan ayam potong khususnya Kabupaten Lumajang,
oleh karena itu penulis akan menggambil judul “MODEL INVESTASI DAN
PENGANGGARAN MODAL PETERNAKKAN AYAM POTONG DI KABUPATEN
LUMAJANG ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana model investasi dan anggaran modal ?
2. Apa manfaat investasi dan penganggaran modal bagi perusahaan ayam potong ?
4
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui bagaimana model investasi dan anggaran modal.
2. Untuk mengetahui apa manfaat investasi dan penganggaran modal bagi perusahaan
peternakan ayam potong.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU
2.1 Investasi
2.1.1 Pengertian Investasi
Investasi didefinisikan sebagai komitmen sejumlah uang atau sumberdaya lainnya yang
dilakukan saatini (present time) dengan harapan memperoleh manfaat (benefit) di kemudian hari
(in future). Dalam tataran praktik, investasi biasanya dikaitkan dengan berbagai aktivitas yang
terkait dengan penanaman uang pada berbagai macam alternatif aset baik yang tergolong sebagai
aset real (real assets) seperti tanah, emas, properti ataupun yang berbentuk aset finansial
(financial assets), misalnya berbagai bentuk surat berharga seperti saham, obligasi ataupun reksa
dana. Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi biasanya disebut investor. Investor pada
umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual/retail investors)
dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu-
individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri
dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan-
pinjam), lembaga dana pensiun maupun perusahaan investasi.
Menurut Gitman dan Joehnk (2005:3) invesment is any vehicle into which funds can be
played with expectation that it will generate positive income and/or preserve or increase its
value. Dengan artinya investasi adalah suatu sarana dimana dana dapat ditempatkan dengan
harapan hal tersebut akan menghasilkan pendapatan positif dan atau menjaga atau meningkatkan
nilainya. Dari pendapat ahli diatas maka dapat kita simpulkan bahwa dengan berinvestasi
seseorang selalu mengharapkan nilai tambah atau keuntungan dimasa mendatang dengan
demikian maka model investasi dan anggran-anggaran yang dikeluarkan dalam investasi
mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai alat pengendalian.
Investasi ialah pengeluaran secara keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk
membeli bahan baku atau material, mesin-mesin dan peralatan pabrik serta semua modal lain
yang diperlukan dalam proses produksi, pengeluaran untuk keperluan bangungan kantor,
bangunan tempat tinggal karyawan dan bangunan konstruksi lainnya, juga perubahan nilai stok
atau barang cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga Deliarnov (1995:123).
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dana yang diperlukan dalam
berinvestasi mencakup semua dana yang akan digunakan dalam semua kegiatan operasional
6
perusahaan dalam usaha peternakan ayam potong investasi yang digunakan berupa lahan untuk
kandang ayam, banguan kandang ayam, mobil angkut penjualan ayam dan lain sebagainya
sehingga akan di perlukan penganggaran modal yang mampu menggambarkan pengeluaran-
pengeluaran yang dilakukan dalam berinvestasi kelak.
Sedangkan menurut Sudono (2000) investasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk
membeli barang modal dan sebuah peralatan produksi yang bertujuan untuk mengganti dan
menambah suatu barang-barang modal dalam suatu perekonomian yang akan digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa di masa depan. Dari pengertian diatas dapat simpulkan bahwa
tidak saja berupa kandang yang akan dikeluarkan investor dalam berinvestasi tetapi makanan
ayam, obat-obatan ayam, serta pembersihan kandang merupakan hal yang akan berpengaruh
terhadap penyusunan anggaran modal dalam usaha peternakan ayam potong.
2.1.2 Tujuan Investasi
Menurut (Tandelilin:2010)Secara sederhana, tujuan orang melakukan investasi adalah untuk
menghasilkan sejumlah uang di kemudian hari. Semua orang mungkin setuju dengan pernyataan
tersebut. Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan kegiatan
investasi, antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa datang. Seseorang yang bijaksana
akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau
setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatan-nya yang ada
sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
2. Mengurangi dampak inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan
atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan
atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak melakukan
kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui
pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada
bidang-bidang usaha tertentu.
Dalam teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat di Kabupaten Lumajang
dapat menjadikan investasi di bidang ayam potong sebagai tujuan untuk mendapat kehidupan
yang lebih baik, menguragi resiko inflasi karena melalui investasi akan menumbuhkan minat
7
usaha di sekitar kabupaten lumajang, serta dapat memakai haknya tidak mendapat pajak yang
besar saat berinvestasi yang tertuang dalam kebijakan pemerintah.
2.1.3 Proses Investasi
Proses keputusan investasi terdiri atas lima tahap keputusan yang berjalan terusmenerus
sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Menurut Tandelilin (2010) proses investasi
meliputi lima tahap, yaitu:
a. Penentuan tujuan investasi Tahap pertama adalah menentukan tujuan investasi yang akan
dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada
investor yang membuat keputusan tersebut. Misalnya, tujuan investasi pada dana pensiun
dilakukan dalam rangka menjaga likuiditas yang baik agar setiap anggota yang pensiun
dapat terpenuhi hak-haknya.
b. Penentuan kebijakan investasi Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan
untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Pada tahap ini dimulai dengan
penentuan keputusan alokasi aset. Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang
dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi, real estat ataupun
sekuritas luar negeri). Investor perlu memperhatikan batasan-batasan yang dapat
mempengaruhi kebijakan investasi.
c. Pemilihan strategi portofolio Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua
tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio
aktif dan strategi portofolio pasif.Strategi portofolio aktif mencakup kegiatan pemanfaatan
informasi dan melakukan peramalan untuk mendapatkan kombinasi portofolio yang lebih
baik.Strategi portofolio pasif mencakup kegiatan investasi yang sejalan dengan kinerja
indeks pasar 11 (Sartono dalam Pasaribu, 2010). Strategi aktif bertujuan untuk
mendapatkan return portofolio saham yang lebih tinggi dari return portofolio saham
strategi pasif. Dilain sisi, strategi pasif merupakan tindakan investor yang cenderung pasif
dalam berinvestasi sahan dan pergerakan sahamnya hanya bergantung pada pergerakan
indeks pasar.
d. Pemilihan aset Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan
aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian
setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuannya adalah untuk mencari
8
kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return dapat
diharapkan tinggi dengan risiko tertentu.
e. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari
proses investasi. Meskipun demikian, adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan
bahwa tahap ini adalah tahap terakhir, karena sekali lagi proses investasi merupakan
proses yang berkesinambungan dan terus-menerus.
Gambar 1.1 Hubungan Risiko dan Retrun yang diharapkan
Kesimpulan yang bisa ditarik dari pola hubungan antara risiko dan return yang
diharapkan adalah bahwa risiko dan return yang diharapkan mempunyai hubungan yang searah
dan linear. Artinya, semakin tinggi risiko suatu aset, semakin tinggi pula tingkat return yang
diharapkan dari aset tersebut, demikian sebaliknya.
Gambar 1.2 Proses Keputusan Investasi
Dari gambar diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa proses keputusan investasi
merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (going process). Proses keputusan
9
investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai
keputusan investasi yang terbaik.
2.2 Anggaran Modal
2.2.1 Pengertian Anggaran Modal
Anggaran modal adalah proses usaha yang dilakukan untuk mengevaluasi potensi
proyek-proyek besar atauinvestasi. Anggaran modal atau dikenal juga dengan sebutan anggaran
belanja modal adalah cara bagi manajemen perusahaan untuk merencanakan penjualan dan
pembelian aset tetap. Biasanya anggaran ini membantu manajemen menganalisis berbagai
strategi jangka panjang yang dapat diambil perusahaan untuk mencapai sasaran ekspansi.
Modal (capital) menunjukan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi, sedangkan anggaran
(budgeting) adalah sebuah rencana rinci yang meproyeksikan mengenai aliran kas masuk dan kas
keluar selama beberapa periode pada saat yang akan datang. Menurut James C. Van Horne
(2004:324) penganggaran modal adalah proses mengidentifikasi, menganalisa, dan memilih
proyek investasi yang pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penganggaran modal dalam usaha peternakan ayam
potong proses menganalisa dan memproyeksi aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama
beberapa periode lebih dari satu tahun.
Menurut Keown Arthur (2005:306) penganggaran modal adalah proses pembuatan
keputusan investasi pada aset tetap. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
keputusan investasi dalam usaha peternakan ayam potong berupa asset tetap seperti kandang
ayam, banguan kandang ayam, kendaraan angkut penjualan ayam, peralatan penunjang dan lain
sebagainya.
2.2.2 Pentingnya Capital Budgeting
Menurut Dr. Darmawan Sjahrial (2008:19) capital budgeting memiliki beberapa peranan
penting bagi suatu perusahaan, diantaranya adalah :
a. Dana yang dikeluarkan untuk penganggaran modal akan terikat untuk jangka waktu yang
lama dan secara berangsur-angsur melalui penyusutan dapat dicairkan sesuai jangka
waktu penyusutan aktiva tetap tersebut.
b. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di masa yang
akan datang.
10
c. Pengeluaran dana untuk kepentingan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar dan
sulit untuk menjual kembali aktiva tetap yang sudah dipakai.
d. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran pembelian barang modal
tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.
Dari penguraian diatas dapat ditarik kesimpulanPenganggaran modal menjadi sangat penting
jika dilihat, keputusan dari penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang
lama. Sehingga kesalahan yang terjadi dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang
akan mempengaruhi fleksibilitas perusahaan. Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan
ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva. Penganggaran modal dalam kaitannya
dengan investasi sebuah perusahaan menjadi sangat penting untuk pengambilan keputusan
strategis dalam mencapai tujuan perusahaan.
2.2.3 Teknik dan Konsep Anggaran Modal
a. Tahap 1:
Menetukan nilai investasi awal dari investasi yang akan dilakukan, misalnya harga beli mesin
fotocopy.
b. Tahap 2 :
Menentukan modal atau sumber dana yang akan dipergunakan. Ada tiga alternatif pilihan, yaitu :
1. Modal sendiri seluruhnya
2. Modal dari pihak lain (Bank dan Lembaga Keuangan lainnya) seluruhnya
3. Sebagian modal sendiri dan sebagian dari pihak lain.
c. Tahap 3 :
Memperkirakan pola arus kas dan investasi yang diusulkan. Ada dua macam arus kas, yaitu :
 Arus Kas Masuk
Sumber penerimaan secara tunai yang didapat dari hasil investasi dalam hal ini semua
penerimaan uang, seperti penerimaan dari penjualan dan pembayaran piutang, serta hasil
investasi dari penerimaan yang lain yang mempunyai nilai uang tertentu, seperti penerimaan
melalui penambahan hutang dari pihak ketiga seperti bank dan penambahan modal pribadi dari
pemilik investasi penjualan aset.
 Arus Kas Keluar
Pengeluaran uang ataupun bentuk-bentuk pengorbanan lain yang mempunyai nilai tertentu.
Contohnya pengeluaran modal dan biaya.
11
d. Tahap 4 :
Melakukan perhitungan arus kas masuk (cash inflow). Ada dua metode pendukung yaitu :
Pendekatan Bottom Up
Rumusnya :
CF = eat + Description + Interest (1 - Tax)
Pendekatan Top Down
Rumusnya :
CF = EBIT (1 – Tax) + DescriptionAtauCF = EBIT (1 – Tax) + (Tax x Description)
e. Tahap 5 :
Melakukan kelayakan penilaian investasi. Ada berbagai cara dalam melakukan penilaian
kelayakan investasi, yaitu :
 Berdasarkan pendekatan keuntungan akuntansi
Dikenal dengan ARR (Average/Accounting Rate of Return), dimana metode ini mengukur
tingkat rata-rata yang diperoleh dari suatau investasi.
Kelebihannya :
 Memperhatikan seluruh pendapatan selama umur proyek berlangsung.
 Mudah dimengerti dan mudah perhitungannya
 Kelemahannya :
 Mengabaikan nilai waktu dari uang
 Menggunakan accounting profit dan tidak memperhatikan arus kas
 Berdasarkan pendekatan cash flow tanpa memperhatikan time value of money.
Dikenal dengan PP (Payback Period), dimana metode ini mengukur seberapa cepat suatu
investasi dapat kembali.
Kelebihannya :
a. Menggunakan arus kas sebagai perhitungannya
b. Mudah dihitung dan dimengerti
Kekurangannya :
a. Mengabaikan nilai waktu dari uang
b. Mengabaikan arus kas setelah sulit melakukan periode penutupan yang wajar
c. Sering tergantung subjektivitas pemilik perusahaan
12
2.3 Penelitian Terdahulu
Dalam bab ini kami akan memaparkan kajian terdahulu atau penelitian terdahulu yang
memiliki keterkaitan dengan makalah ini. Adapun penelitian terdahulu yang dimaksud adalah
jurnal dari Mellyanda Febrina Audia, Bambang Jatmiko(2019)dengan judul “Pengaruh
Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Budaya Organisasi, Reputasi dan Etika
Terhadap Senjangan Anggaran (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Bantul)”
Anggaran merupakan rencana organisasi yang dituliskan dalam ukuran finansial, disusun
dan digunakan dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Senjangan anggaran adalah suatu
perbedaan antara realisasi anggaran yang dihasilkan dengan perkiraan anggaran yang ditetapkan.
Senjangan anggaran terjadi ketika para penyusun anggaran membuat pengeluaran lebih besar
dari yang semestinya dan membuat pendapatan lebih rendah agar dapat mencapai target
anggaran dengan lebih mudah (Harvey, 2015).
Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran
Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan suatu proses dimana atasan maupun
bawahan memberikan pengaruhnya dalam menentukan target anggaran (Putri dan Pradnyantha,
2014). Tingginya partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran, akan memicu timbulnya
senjangan anggaran yang tinggi. Bawahan akan merasa bertanggung jawab atas anggaran yang
telah disusun. Akibatnya bawahan merasa tertekan dan berusaha untuk mencapai target anggaran
tersebut dengan lebih mudah, sehingga membuat senjangan anggaran.
Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Senjangan Anggaran
Menurut Priyanti (2013) kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh mana anggaran
yang telah ditetapkan dengan jelas dan tepat dengan tujuan anggaran tersebut mudah untuk
dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab dalam menyusun dan melaksanakan anggaran.
Dalam penyusunan anggaran, para penyusun anggaran harus membuat suatu anggaran yang jelas
dan spesifik agar anggaran tersebut dapat menjadi lebih terarah. Adanya sasaran anggaran yang
jelas akan memberikan kemudahan bagi individu untuk menyusun target-target anggaran.
Dimana target taget anggaran anggaran akan disusun sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai
oleh organisasi. Sehingga, semakin jelasnya sasaran anggaran didalam organisasi maka
kemungkinan terjadinya senjangan anggaran akan semakin menurun.
13
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Senjangan Anggaran
Menurut Halim (2009) budaya organisasi adalah keyakinan, nilai, norma, dan sikap
orangorang organisasi dalam berperilaku atau bertindak. Budaya organisasi dapat mempengaruhi
cara bekerja dan perilaku anggota didalam organisasi termasuk dalam proses penyusunan
anggaran Adanya budaya yang kuat didalam organisasi memotivasi anggota untuk bekerja agar
tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif, sehingga anggota organisasi akan terlibat penuh
dalam mencapai target anggaran dengan menyusun anggaran sesuai apa adanya tanpa ada tujuan
serta maksud yang lain. Kuatnya budaya yang tertanam didalam diri anggota organisasi dapat
mengurangi terjadinyan senjangan anggaran.
Pengaruh Reputasi terhadap Senjangan Anggaran
Reputasi merupakan nama baik yang dimiliki seseorang karena telah melakukan hal-hal
yang positif dan telah melaksanakan tugas dengan baik. Tingginya reputasi yang dimiliki oleh
seseorang, maka akan semakin tinggi keinginan untuk melakukan kesenjangan anggaran.
Reputasi yang tinggi dapat menyebabkan seseorang untuk selalu ingin menjaga kinerjanya tetap
terlihat baik agar mendapatkan penilaian yang baik.
Pengaruh Etika terhadap Senjangan Anggaran
Etika merupakan suatu nilai dan norma moral yang dijadikan individu atau sekelompok
orang sebagai pegangan untuk mengatur tingkah lakunya dengan melakukan perbuatan yang baik
dan menghindari perilaku buruk. Seseorang yang memiliki etika yang baik akan mengurangi
terjadinya senjangan anggaran, sebab mereka akan memandang senjangan anggaran sebagai
sesuatu hal tidak baik untuk dilakukan dalam proses penyusunan anggaran karena hanya
menguntungkan salah satu pihak dan dapat merugikan masyarakat dan Negara.
Kesimpulan Partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan reputasi berpengaruh
signifikan positif terhadap senjangan anggaran. Sedangkan budaya organisasi dan etika tidak
berpengaruh terhadap senjangan anggaran.
Kajian terdahulu atau penelitian terdahulu selanjutnya yang memiliki keterkaitan dengan
makalah ini adalah jurnal dari Putro Juwono Siswantoro, Bambang Jatmiko(2015) dengan judul
“Key Succes Factors Struktur Modal Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia”
14
Risiko Bisnis (Business Risk) dengan Debt to Equity Ratio (DER)
Prabansari dan Kusuma (2005), risiko bisnis adalah ketidakpastian yang dihadapi
perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Selanjutnya, menurut Brigham dan
Houston (2001:7-9) risiko bisnis adalah suatu proyeksi tingkat pengembalian atas ekuitas
(ROE) jika perusahaan tidak menggunakan hutang. Prabansari dan Kusuma (2005),
menyatakan bahwa risko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Tetapi penelitian
yang dilakukan oleh Rachmawardani (2007) menyatakan bahwa risiko bisnis berpengaruh
positif terhadap struktur modal. Berdasarkan dari penelitian sebelumnya yang telah disebutkan
di atas dapat disimpulkan bahwa resiko bisnis mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
Profitabilitas (Profitability) dengan Debt to Equity Ratio (DER)
Menurut Rozikin (2008), model-model berbasis pajak menyatakan bahwa perusahaan-
perusahaan yang profitable harus meminjam lebih banyak, karena mereka memiliki kebutuhan
yang lebih besar untuk melindungi (shield) pendapatan dari pajak korporasi. Namun, teori
pecking order menyatakan perusahaan-perusahaan akan menggunakan laba ditahan terlebih
dahulu sebagai dana investasi dan baru kemudian menggunakan obligasi serta equity baru jika
diperlukan. Penelitian yang dilakukan oleh Prabansari dan Kusuma (2005), Wijaya dan
Hadianto (2008), dan Nurrohim (2008) menyimpulkan bahwa profitabilitas mempunyai
pengaruh positif terhadap strukturmodal. Tetapi tidak konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Medina (2007) yang menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh
negatif terhadap struktur modal. Berdasarkan dari penelitian sebelumnya yang telah disebutkan
di atas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
Pertumbuhan Aktiva (Asset Growth)denganDebt to Equity Ratio (DER)
Menurut Prabansari dan Kusuma (2005), perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang
tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang (obligasi) dibanding perusahaan yang
lambat pertumbuhannya. Penelitian yang dilakukan oleh Sa’diyah (2007) menyatakan bahwa
pertumbuhan asset mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Tetapi Prabansari
dan Kusuma (2005), menyimpulkan bahwa pertumbuhan asset berpengaruh positif terhadap
struktur modal. Berdasarkan daripenelitian sebelumnya yang telah disebutkan di atas dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan aktiva mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
15
Likuiditas (Liquidity) dengan Debt to Equity Ratio (DER)
Wijaya dan Hadianto (2008), perusahaan yang terdapat dalam industri retail biasanya
lebih banyak menggunakan utang jangka pendek dari pada utang jangka panjang. Hal ini
disebabkan, karena aktiva lancar berupapiutangdan persediaan cenderung mendominasi
keseluruhan aktiva yang dimilikinya. Mengingat besarnya proporsi utang jangka pendek dalam
struktur modalnya, maka likuiditas merupakan faktor memiliki pengaruh terhadap struktur
modal perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Hadianto (2008), menunjukkan
bahwa likuiditas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Tetapi penelitian yang
telah dilakukan oleh Cahyadi (2009), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa likuiditas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan dari penelitian
sebelumnya yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan likuiditas mempunyai pengaruh
terhadap strukturmodal.
Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth)dengan Debt to Equity Ratio (DER)
Menurut Yuniningsih (2002), untuk meningkatkan nilai perusahaan, disamping
membuat kebijakan deviden, perusahaan juga dituntut untuk tumbuh. Pertumbuhan dapat
diwujudkan dengan menggunakan kesempatan investasi sebaik-baiknya. Pertumbuhan
perusahaan merupakan tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan
kegiatannya. Variabel pertumbuhan penjualan dalam perusahaan telah diuji secara empiris oleh
peneliti terdahulu antara lain telah dilakukan oleh Rachmawardani (2007) dan Rahmayani
(2008) yang menunjukkan pertumbuhan penjualan (sales growth) tidak berpengauh signifikan
terhadap struktur modal. Sedangkan peneilitian yang dilakukan oleh Sujoko dan Soebiantoro
(2007) menujukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan postif terhadap nilai
perusahaan. Tetapi penelitian yang dialakukan oleh Ali Kesuma (2009) menunjukkan bahwa
pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Berdasarkan dari
penelitian sebelumnya yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan pertumbuhan penjualan
mempunyai pengaruh terhadap strukturmodal.
Kesimpulan Risiko Bisnis (Business Risk) dengan Debt to Equity Ratio (DER), Profitabilitas
(Profitability) dengan Debt to Equity Ratio (DER), Pertumbuhan Aktiva (Asset
Growth)denganDebt to Equity Ratio (DER), Likuiditas (Liquidity) dengan Debt to Equity Ratio
(DER) dan Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth)dengan Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh terhadap struktur modal.
16
Kajian terdahulu atau penelitian terdahulu selanjutnya yang memiliki keterkaitan dengan
makalah ini adalah jurnal dari Renata Labitta Surjana(2016) dengan judul “Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan
Risiko Bisnis Sebagai Variabel Mediator”
Keputusan Investasi Dengan Risiko Bisnis Terhadap Nilai Perusahaan
Tujuan keputusan investasi adalah untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi
dengantingkat risiko tertentu.Kesalahandalampenetapan keputusan investasi akan
berdampak pada risikoyang harus ditanggung oleh perusahaan dan selanjutnya mempengaruhi
nilaiperusahaan.Keputusan investasi merupakan keputusan untuk tujuan pada masa yang akan
datang, tidak ada jaminan bahwa arus kas yang diharapkan akan benar-benar terealisir. Selalu
ada unsur ketidakpastian dan risiko yang menyertai suatu keputusan investasi. Semakin tidak
pasti arus kas suatu investasi, maka akan semakin berisiko investasi tersebut (Husnan dan
Pudjiastuti, 2012:211). Keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
dengan resiko bisnis sebagai variable mediator.
Keputusan Pendanaan Dengan Risiko Bisnis Terhadap Nilai Perusahaan
Keputusanpendanaanmelaluimodal cenderung lebih banyak digunakan dibandingkan
dengan pendanaan melalui hutang. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan sebagai
bentuk pedanaan maka semakin tinggi pula tingkat bunga yang harus dibayarkan. Hal tersebut
membuat perusahaan akan terbebani dengan kemampuan untuk melunasi kewajibannya. Dan
jika kemungkinan untuk tidak membayar bungasemakin besar maka akan meningkatkan risiko
penurunan nilai perusahaan (Efni, dkk,2012).Pemberi pinjaman dapat dengan mudah
membangkrutkan perusahaan jika perusahaan tidak dapat membayar hutangnya. Pertimbangan
yang tepat pada risiko bisnis akan membantu perusahaan terhindar dari kemungkinan
mengalami kebangkrutan. Semakin besar risiko bisnis yang dihadapi oleh perusahaan maka
akan semakin menurunkan nilai perusahaan (Yuliani, Isnurhadi dan Bakar, 2013).Keputusan
investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan resiko bisnis sebagai
variable mediator.
Kebijakan Dividen Dengan Risiko Bisnis Terhadap Nilai Perusahaan
Nilai saham dari suatu perusahaan dapat ditentukan oleh jumlah deviden yang
dibagikan kepada para pemegang saham. Apabila dividen yang dibayarkan tinggi, maka harga
saham juga akan cenderung tinggi sehingga membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan begitu
17
pula sebaliknya. Kenaikan maupun penurunan deviden yang dibagikan dapat menyebabkan
perubahan harga saham perusahaan. Penetapan kebijakan dividen perusahaan yang tidak tepat
akan berdampak pada risiko bisnis yang akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Risiko
bisnis yang dihadapi perusahaan dalam kebijakan dividen akan mempengaruhi nilai
perusahaan karena akan mempengaruhi kepercayaan investor untuk merasa aman dalam
menginvestasikan dana pada suatu perusahan (Yuliani, Isnurhadi dan Bakar, 2013).Keputusan
investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan resiko bisnis sebagai
variable mediator.
Pengaruhkeputusaninvestasi, keputusanpendanaandankebijakandividen berpengaruh
signifikan terhadapnilai perusahaan denganrisikobisnissebagaivariabelmediator
18
BAB III
PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS
3.1 PEMBAHASAN
3.1.1 Model Investasi Dan Anggaran Modal
1. Program Analisa Break Even Point Dalam Menganalisa Model Investasi
Analisi break point merupakan analisis dalam bentuk grafik dimana digambarkan
hubungan antara produksi, penjualan, biaya produksi dan laba atau rugi yang terjadi. Pada
analisis break even point, jumlah produksi atau harga jual yang menyebabkan perusahaan tidak
mendapat keuntungan atau menderita kerugian digambarkan sebagai titik potong atau garis hasil
penjualan(omset) dan garis jumlah biaya produksi dan penjualan.
Analisis break even point dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil suatu
keputusan (decision making) antara lain :
1. Dapat menentukan atau memberi gambaran tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
2. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan biaya produksi dan volume penjualan
terhadap keuntungan yang akan diperoleh,
3. Dapat mnentukan jumlah penjualan yang hrus dicapai dan dipertahankan perusahaan agar
tidak menderita kerugian.
4. Dengan adanya analisi break even point memudahkan pimpinan perusahaan untuk
merumuskan kebijakan serta memudahkan untuk mengambil keputusan dalam
perusahaan
Dengan menggunakan program yang dirancang pihak manajemen perusahaan dapat
mengetahui kapan waktu pengambilan Modal dalam satu investasi yang ditanamkan . Program
analisa BEP ini melakukan perhitungan berdasarkan table perkembangan anak ayam . Dengan
adanya harga jual produksi minimal yang dihasilkan dari program, dapat dijadikan dasar
penentuan harga jual.
3.1.2 Manfaat Investasi Dan Penganggaran Modal Bagi Perusahaan Peternak Ayam
Potong
Kebutuhan ayam pedaging di Indonesia begitu besar, kebutuhan per minggu untuk ayam
potong mencapai 60 juta ekor /minggu, dimana per ekor dijual diangka Rp 24.000 - Rp 30.000.
19
Melihat besarnya peluang kebutuhan ayam pedaging ayam menjadi lahan potensial untuk
mendapatkan keuntungan dari sektor ternak. Dari sini kita dapat melakukan beberapa analisa
tentang seberapa besar keutungan yang diperoleh oleh peternak ayam potong.
Ada beberapa manfaat menjadikan ternak ayam potong sebagai investasi yang menghasilkan
antara lain :
1. Kebutuhan Pangan Ayam Indonesia cenderung meningkat
Ayam menjadi salah satu kebutuhan makan yang cukup terjangkau bagi kalangan menengah
ke bawah dibanding makanan dari sektor hewani lain, Ini membuat ayam cukup digemari
terlebih setelah sampai ditangan penjual, penjual menjualnya dalam banyak potongan .
2. Pertumbuhan sektor industri restaurant yang memanfaatkan ayam sebagai komoditi yang
dijual.
Kebutuhan ayam pedaging di Indonesia begitu besar, kebutuhan per minggu untuk ayam potong
mencapai 60 juta ekor /minggu, dimana per ekor dijual diangka Rp 24.000 - Rp 30.000. Melihat
besarnya peluang kebutuhan ayam pedaging ayam menjadi lahan potensial untuk mendapatkan
keuntungan dari sektor ternak. Dari sini kita dapat melakukan beberapa analisa tentang seberapa
besar keuntungan sektor ternak.
3. Industri rumahan dan perusahaan skala besar dalam produksi ayam kemasan
Industri rumahan yang mulai membuat beberapa makanan kemasan seperti abon atau
perusahaan berskala besar produksi makanan seperti nuget dan makanan lain menjadi salah satu
market potensial dibalik lahan basah industri peternakan. kebutuhan yang cukup besar menjadi
salah satu alasan mengapa ayam dapat menghasilkan keuntungan yang besar.
3.2. STUDI KASUS
3.2.1 Profil Peternakan Ayam Potong
Peternakan ayam potong di Lumajang terbilang cukup menjanjikan.Hal ini dapat dilihat
banyaknya jumlah perusahaan peternakan yang melebarkan sayapnya untuk menjadi mitra para
peternak ayam potong. Mulai dari DOC (Day Old Chick), pangan, obat-obatan, vitamin sampai
membantu proses penjualan ayam potong milik peternak.
Ayam broiler atau yang disebut juga ayam ras pedaging (broiler) adalah jenis ras
unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi,
20
terutama dalam memproduksi daging ayam.Ayam broiler yang merupakan hasil perkawinan
silang dan sistem berkelanjutan sehingga mutu genetiknya bisa dikatakan baik. Mutu genetik
yang baik akan muncul secara maksimal apabila ayam tersebut diberi faktor lingkungan yang
mendukung, misalnya pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta
perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Ayam broiler merupakan ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak
lain, kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam waktu yang
relatif cepat dan singkat atau sekitar 4 - 5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau
dikonsumsi. Keunggulan ayam broiler antara lain pertumbuhannya yang sangat cepat dengan
bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong
pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang pesat
dari ayam ras pedaging ini juga merupakan upaya penanganan untuk mengimbangi kebutuhan
masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung oleh semakin kuatnya
industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm) yang memproduksi berbagai jenis
strain.
Ayam broiler atau ayam ras pedaging ternyata memiliki sejarah yang cukup
panjang.Jaman dahulu sebelum peternakan ayam pedaging berkembang, broiler adalah ayam
jantanmuda (cockerel) yang diafkir dari peternakan. Breeding nya sendiri dimulai sekitar tahun
1916.Broiler berasal dari hasil persilangan pejantan bangsa Cornish (ayam kelas Inggris yang
punya karakteristik tubuh besar, persentase otot dada yang tinggi) serta ayam Plymouth Rocks
putih betina (ayam yang memiliki karakteristik tulang besar).Daging ayam hasil persilangan ini
mulai diperkenalkan pada tahun 1930an dan menjadi populer pada 1960an.
Tahun 1800an – 1900an
Eropa dan Amerika unggas dipelihara pada skala rumah tangga (sistem backyard
farming), ayam hidup dan telur ayam digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan
kelebihannya dijual ke tetangga.
Tahun 1920an – 1930an
Merupakan awal dari produksi ayam broiler.Tingginya permintaan telur menyebabkan
lebih banyak ayam petelur yang dipelihara sehingga ada kelebihan jumlah ayam jantan.Petani
menjual kelebihan ayam jantan tersebut sebagai unggas penghasil daging.Selanjutnya terjadi
peningkatan permintaan ayam pedaging.Petani menyadari bahwa sebagian jenis ayam sesuai
21
untuk menghasilkan telur sedangkan lainnya sesuai sebagai penghasil daging sehingga ayam
dipelihara dengan single purpose, yaitu sebagai penghasil telur saja (layer) atau daging saja
(broiler) sehingga produksinya lebih terfokus dan efisien.Ayam dual purpose kurang populer
karena produksinya sedang.Telur dan ayam dijual di pasar lokal.
Tahun 1940an
Seleksi genetik, peningkatan nutrisi, ilmu kesehatan hewan, dan kontrol lingkungan
mulai diperhatikan pada tahun 1940an untuk meningkatkan performans broiler.Pada tahun 1945,
pengusaha Amerika pemilik Atlantik & Pacific Tea Company menyelenggarakan kontes bertema
"Chicken of Tomorrow".Babak kualifikasi berlangsung pada tahun 1946 – 1947, sedangkan final
pada tahun 1948. Penilaian broiler berdasarkan pada beberapa faktor, antara lain laju
pertumbuhan, konversi ransum, produksi daging dada dan paha. Pembibit yang unggul dalam
kontes tersebut antara lain Peterson, Vantress, Cobb, Hubbard, Pilch, dan Arbor Acres.Seleksi
dilakukan secara sederhana melalui metode mass selection berdasarkan karakteristik individu
saja, yaitu dengan memilih ayam jantan dan betina dengan bobot terbesar.Sekitar 20 – 40% sifat
dapat terkontrol dengan seleksi sederhana ini. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA)
mengembangkan sistem penilaian karkas (carcass grading) broiler pada tahun 1949 dengan
tujuan untuk membantu konsumen mengetahui kualitas karkas dan menetapkan standar yang
harus dicapai peternak.
Tahun 1950an - 1960an
Industri ayam broiler mengembangkan semua aspek produksi, pemrosesan, maupun
pemasaran sehingga hasilnya lebih efisien dan menguntungkan. Strategi pemasaran ditunjang
dengan TV dan media massa untuk mempromosikan konsumsi daging ayam, kalkun, dan telur.
National Broiler Council didirikan pada tahun 1954 untuk menstimulasi permintaan konsumen,
namanya diganti menjadi National Chicken Council pada tahun 1990.Inspeksi atas industri
broiler dilakukan secara mandatoris oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mulai
tahun 1959.
Tahun 1970an
Produksi ayam broiler modern semakin berkembang pada tahun 1970an, penelitian mulai
banyak dilakukan, banyak penemuan baru mengenai nutrisi, program penanganan penyakit dan
teknologi.Kontributor yang penting pada era tersebut adalah mekanisasi processing dan
teknologi otomatis.Peningkatan permintaan terhadap daging ayam broiler sangat pesat pada
22
tahun 1980an, daging ayam dianggap sebagai sumber protein hewani yang menyehatkan dan
murah jika dibandingkan dengan daging komoditas ternak lainnya. Konsumen memilih ayam
yang dijual dalam bentuk potongan (cut up chicken) karena lebih praktis. Daging ayam beku siap
olah mulai populer pada era ini. Berbagai restoran makanan cepat saji (fast food) berbahan baku
ayam mulai berkembang, berkompetisi dengan restoran ternama seperti Mc Donald's dan KFC.
Konsumsi daging ayam di Amerika Serikat pada tahun 1992 melebihi daging sapi.
Tahun 1980an - 1990an
Sistem seleksi di tingkat broiler pembibit juga mulai berkembang pada tahun 1980an –
1990an. Teori indeks seleksi berdasarkan performans keluarga yang dilakukan pada tahun
1970an dikembangkan menjadi metode seleksi dengan BLUP (best linear unbiased prediction)
berdasarkan performans individu dan keluarga sehingga dapat diketahui bagaimana suatu sifat
berkaitan satu sama lain. Seleksi yang dilakukan terus menerus diikuti dengan inovasi untuk
menggabungkan siatsifat unggul dan mengeliminasi sifat-sifat yang kurang menguntungkan.Pada
tahun 2000an hanya ada tiga perusahaan pembibit yang tersisa, yaitu Cobb-Vantress (mencakup
brand Cobb, Avian, Sasso, dan Hybro), Aviagen (mencakup brand Ross, Arbor Acres, Lohmann,
Indian River, dan Peterson), serta Groupe Grimaud (mencakup brand Hubbard dan Grimaud
Frere).
Tahun 1990an - 2000an
Permintaan pasar internasional pada tahun 1990an - 2000an tidak hanya mencakup
daging dada, tetapi juga paha (leg quarters) dan cakar, terutama di Asia.Sebanyak 20% daging
ayam dari Amerika Serikat diekspor ke berbagai negara. Konsep HACCP (hazard snalysis and
vritical control points) mulai dikembangkan sejak 26 Januari 1998 untuk mengatur mengenai
keamanan pangan dari aspek produksi, restoran, dan industri penyedia pangan (US Poultry and
Egg Association, 2009). Industri perunggasan pada tahun 2000an terfokus pada empat hal, yaitu
apakah aman bagi kesehatan manusia, apakah ternak terpenuhi kesejahteraannya, apakah
mempengaruhi finansial konsumen, dan apakah menjamin keberlanjutan jangka panjang bagi
industri.
Rencana Investasi Perluasan Usaha
23
Estimasi Nilai Rencana investasi perluasan usaha, secara umum terdiri atas investasi
utama, investasi pendukung dan investasi sarana pendukung. Estimasi total nilai investasi secara
keseluruhan sebesar Rp. 76.525.000,- dengan rincian sebagaimana pada Tabel 1 dan Tabel 2:
Tabel 1. Rincian Nilai Investasi Utama
No Nama Barang Jumlah (Unit) Harga Jumlah
1 Fisik kendang 3000 15.000 45.000.000
2 Gasolek 4 600.000 2.400.000
3 Tabung gas 4 300.000 1.200.000
4 Tempat Pakan 72 30.000 2.160.000
5 Tempat Minum 48 65.000 3.120.000
6 Bohlam 20 25.000 450.000
7 Pipa Paralon 20 60.000 1.200.000
8 Sekop 1 50.000 50.000
9 Kabel 100 2.000 200.000
Total 55.780.000
Sumber: Perusahaan Kemitraan
Investasi utama yang dimaksud adalah bagian utama dari fisik kandang serta sarana
pendukungnya.Harga-harga tersebut adalah harga yang berlaku mulai tahun 2017. Sedangkan
untuk rincian investasi pendukung, dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:
Tabel 2. Rincian Nilai Investasi Pendukung/ Biaya Operasional Bulanan
No Nama Barang Jumlah (Unit) Harga Jumlah
1 DOC 3000 ekor 1.000 15.000.000
2 Pakan 10 sak 390.000 3.900.000
3 Obat dan vaksin 3000 ekor 1.500 4.500.000
4 Gaji Anak Kandang 2 orang 1.500.000 3.000.000
5 Listrik Air dan Telepon 1 unit 500.000 500.000
6 Isi Tabung Gas 4 unit 100.000 400.000
Total 20.100.00
Sumber: Perusahaan Kemitraan
24
Dari Tabel 1. dan Tabel2. dapat dibuat tabel rekapitulasi total nilai investasi sebagai
berikut:
Tabel 3. Rekapitulasi Total Nilai Investasi
No Jenis Investasi Nilai
1 Nilai Investasi Utama 55.780.000
2 Nilai Investasi Pendukung 27.300.000
Total 83.080.000
Sumber: Tabel 4.1. dan Tabel 4.2. (diolah)
Estimasi Pendapatan Per Bulan
Pendapatan
Estimasi pendapatan per bulan = asumsi ayam hidup 2.700 ekor (asumsi angka mortaliti berada
pada angka 10%) x Rp 20.000 (umur ayam 30 hari)
= Rp 54.000.000
Keuntungan = pendapatan – biaya operasional bulanan
= Rp 54.000.000 – Rp 27.300.00
= Rp 26.700.000
Analisis Data
Discounted Payback Period
Pada prinsipnya metode Discounted Paybak Period ini sama dengan metode Payback Period,
hanya saja untuk menentukan periode pengembaliannya tidak menggunakan aliran kas bersih
tetapi menggunakan aliran kas bersih yang telah didiskontokan.
Perhitungan Discounted Payback Period
= investasi awal – kas tahunan
= Rp 83.080.000 – Rp 160.200.000
= 0,518 (12 bulan) = 6,2 bulan
= 6 bulan + (0,2 x 30 hari)
= 6 bulan 6 hari
Jadi, periode yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi adalah selama 6 bulan 6 hari.
Pembahasan Penelitian
25
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fisibilitas investasi pada pembuatan kandang
untuk peternakan ayam potong menggunakan metode Discounted Payback Period. Investasi yang
dilakukan oleh calon mitra adalah berupa pembuatan kandang ayam potong.Investasi ini
direncanakan guna memenuhi jumlah permintaan ayam potong yang semakin meningkat setiap
tahunnya.
Hasil perhitungan dengan metode Discounted Payback Period menghasilkan periode
pembayaran kembali 6 Bulan 6 hari.Sedangkan kriteria fisibilitas investasi Discounted Payback
Period adalah Jika periode pembayaran kembali kurang dari umur ekonomis investasi (dalam
penelitian ini adalah dua (2) tahun) maka investasi diterima, jika periode pembayaran kembali
lebih dari umur investasi maka investasi ditolak.
Jadi, dari kriteria fisibilitas investasi metode discounted payback period dan hasil perhitungan
discounted payback period menunjukkan bahwa investasi fisibel dilakukan.
3.2.2 Analisa SWOT
Analisa SWOT Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan
Threats (ancaman) yang dihadapipeternakan ayam potong antara lain adalah sebagai berikut:
 Strengths (kekuatan)
1. Peternakan ayam potong memiliki ayam yang berkualitas tinggi
2. Lahan untuk beternak masih tersedia dan cukup strategis
3. Pertumbuhan dan pertambahan yang cepat
 Weaknesses (kelemahan)
1. Budidaya dengan peralatan sederhana
2. Keterampilan peternak masih rendah dan pembagian tugas yang tidak jelas
3. Angka kematian ternak yang masih relatif tinggi
 Opportunities (peluang)
1. Peluang pasar yang masih tinggi ini dikarenakan banyak masyrakat yang memilih
mengkonsumsi ayam broiler
2. Daya beli masyarakat mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan perekonomian
Indonesia yang semakin membaik dari waktu ke waktu
3. Lingkungan bagus cocok untuk perkembangan industry peternakan ayam potong.
26
 Threats (ancaman)
1. Harga pakan ternak yang tidak stabil harganya
2. Wabah penyakit ayam dan rentannya ayam broiler terjangkit penyakit menular
3. Fluktuasi harga bibit ayam dan pakan
4. Munculnya pesaing baru di industry peternakan ayam potong karena tertarik pada
keuntungan yang dapat diperoleh melalui industry ini di masa mendatang
4. STRATEGI
Setelah mengidentifikasi faktor faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan usaha peternakan ayam potong di
Kecamatan Lumajang maka ditemukan alternative strategi yang dapat dipertimbangkan sebagai
berikut
Strategi S-O (StrengthOpportunity) atau strategi kekuatanpeluang adalah strategi yang
menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi S-O
yang dapat dirumuskan adalah :
1. Memanfaatkan lokasi usaha yang strategis untuk mengembangankan usaha yang telah
ada agar dapat memenuhi tingginya permintaan ayam potong
2. Menekan biaya produksi dengan memanfatkan karyawan yang berpengalaman agar
menghasilkan produk rendah biaya
3. Perbanyakan populasi ayam potong
4. Mengembangkan kualitas pekerja
5. Meningkatkan kualitas dari ayam potong
Strategi W-O (WeaknessOpportunity) atau strategi kelemahanpeluang adalah strategi untuk
Strategimeminimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif
strategi W-O yang dapat dirumuskan adalah :
1. Efisiensi biaya produksi dengan memperbaiki manajemen
2. Pengembangan sistem berternak tradisional menjadi modern
3. Meningkatkan pembinaan peternak akan pentingnya kesehatan ayam potong.
27
Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman adalah strategi untuk
mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi
S-T yang dapat dirumuskan adalah :
1. Menjaga mutu produk dan memperhatikan perkembangan pasar dalam menentukan skala
usaha untuk menghadapi persaingan dan menghindari penurunan daya beli
2. Menstok bahan baku terutama pakan menggunakan modal yang ada untuk menghindari
fluktuasi harga
3. Meningkatkan manajemen kandang dengan mensinergikan kekuatan SDM yang ada
untuk mengantisipasi wabah penyakit.
Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-ancaman adalah strategi untuk
meminimalkan kelemahaninternal dan menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi W-T
yang dapat dirumuskan adalah
1. Mencegah wabah penyakit ayam dengan menerapkan Bio-security
2. Menghindari ketergantungan terhadap satu agen saja, guna menghindari dampak turunya
daya beli masyarakat
3. Penerapan teknologi modern
4. Peningkatan manajemen usaha ayam potong
28
BAB IV
KESIMULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Investasi adalah sebagai komitmen sejumlah uang atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat
ini (present time) dengan harapan memperoleh manfaat (benefit) di kemudian hari (in future).
Program Analisa Break Even Point Dalam Menganalisa Model Investasi
Analisi break point merupakan analisis dalam bentuk grafik dimana digambarkan
hubungan antara produksi, penjualan, biaya produksi dan laba atau rugi yang terjadi. Analisis
break even point dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil suatu keputusan
(decision making) antara lain :
1. Dapat menentukan atau memberi gambaran tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
2. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan biaya produksi dan volume penjualan
terhadap keuntungan yang akan diperoleh,
3. Dapat mnentukan jumlah penjualan yang hrus dicapai dan dipertahankan perusahaan agar
tidak menderita kerugian.
4. Dengan adanya analisi break even point memudahkan pimpinan perusahaan untuk
merumuskan kebijakan serta memudahkan untuk mengambil keputusan dalam
perusahaan
Besarnya peluang kebutuhan ayam pedaging ayam menjadi lahan potensial untuk
mendapatkan keuntungan dari sektor ternak. Ada beberapa manfaat menjadikan ternak ayam
potong sebagai investasi yang menghasilkan antara lain :
1. Kebutuhan Pangan Ayam Indonesia cenderung meningkat
2. Pertumbuhan sektor industri restaurant yang memanfaatkan ayam sebagai komoditi yang
dijual.
3. Industri rumahan dan perusahaan skala besar dalam produksi ayam kemasan
29
4.2 Saran
Adapun saran yang ditunjukkan kepada pembaca yaitu dengan memilih model investasi
dan pengangaran secara baik maka suatu perusahaan akan mampu mencapai tujuan
organisasinya. Serta dalam membentuk pengangaran modal kita perlu memperhatikan beberapa
hal sepertilokasi, biaya – biaya apa yang dikeluarkan, dan arus pula mengetahui rencana jangka
panjang maupun pendek bagi perusahaan itu sendiri .
Di dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih diperlukan banyak
bimbingan dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
membantu untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi.
30
Daftar Pustaka
Darsana, Lestari. . Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Pengalaman Kerja Dan Kapasitas
Produksi Terhadap Nilai Produksi Pngrajin Perak. Fakultas Ekonomi. Universitas
Udayana.
Gitman, Lawrence and Joehnk.2005. Principal of Managerial Finance. 11th edition. United
States; Pearson
Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan, Edisi ke 4, Yogyakarta :
BPFE – Universitas Gajah Mada.
Jones, Charles P Jones, 2004, Investments: Analysis and Management, Sixth edition, Willey.
Keown A. J., Martin J. D., Petty J. W., Scott D. F.. 2011. Manajemen Keuangan:Prinsip dan
Penerapan. Edisi Kesepuluh, Jilid 1, Terjemahan olehMarcus Prihminto Widodo, Jakarta,
Penerbit Indeks.
Lukviarman, Niki. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Padang, Andalas University
Press.
Mellyanda Febrina Audia, Bambang Jatmiko. 2017.Pengaruh Partisipasi,angaran,kejelasan
Sasaran Anggaran, Budaya Organisasi, Reputasi dan Etika Terhadap Senjangan
Anggaran (Studi Empiris pada SKPD) Kabupaten Bantul.
Putro Juwono Siswantoro, Bambang Jatmiko. 2015. Key Succes Factors Struktur Modal
Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Renata Labitta Surjana. 2016.Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Risiko Bisnis Sebagai Variabel
Mediator
Richardson J.W., Herbst B.K., Outlaw J.L. and Gill R.C. 2007. Including Risk in Economic
Feasibility Analyses: The Case of Ethanol Production in Texas, Journal of Agribusiness
Vol.25 No.2, 115-132.
Supriyadi, Fatimah .2018. Kajian Pengendalian Internal Dalam Disiplin Anggaran
Perguruan tinggi negri. Politeknik Negeri Jakarta.
Sharpe, Alexander, Bailey. 1997. Investasi. Jilid 2. Edisi Revisi. Jakarta: Prenhallindo.
Tandelilin Eduardus. 2012. Modul: Dasar – Dasar Manajemen Investasi. Universitas Gadja
Madha: Yogyakarta.
31
Utami Dwi. 2014. Penganggaran Modal .Diakses pada selasa 14 april 2020. Pukul 19.09
Zulam, Lubis. 2016. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Investasi Di
Indonesia. Falkutas Ekonomi. Universitas Tjut Nyak Dien Medan.
Undang – undang dan ayat Al – Qur’an :
- Menurut Pasal I ayat (I) Undang – Undang No.25 Tahun 2007tentang penanaman modal
- Pasal I ayat (5) Undang –Undang No.25 Tahun 2007 pengertian Penanam modal dalam
negeri

More Related Content

What's hot

Penanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesiaPenanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesiajeesinel
 
Soal Jawab 106: Asuransi Pengangkutan - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021
Soal Jawab 106: Asuransi Pengangkutan - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021Soal Jawab 106: Asuransi Pengangkutan - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021
Soal Jawab 106: Asuransi Pengangkutan - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021Afrianto Budi
 
Soal Jawab AAMAI 107: Praktik Underwriting +50 Soal Online 2021 dan Prediksi ...
Soal Jawab AAMAI 107: Praktik Underwriting +50 Soal Online 2021 dan Prediksi ...Soal Jawab AAMAI 107: Praktik Underwriting +50 Soal Online 2021 dan Prediksi ...
Soal Jawab AAMAI 107: Praktik Underwriting +50 Soal Online 2021 dan Prediksi ...Afrianto Budi
 
Makalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganMakalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganSintiya Sintiya
 
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...An Nisa Rizki Yulianti
 
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMNOptimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMNAnas Ferdian
 
Laporan nur enzan r (xi akuntansi)
Laporan nur enzan r (xi akuntansi)Laporan nur enzan r (xi akuntansi)
Laporan nur enzan r (xi akuntansi)adminhusna
 
Soal Jawab AAMAI 108: Praktik Klaim +50 Soal Online 2021 dan Prediksi Soal 2022
Soal Jawab AAMAI 108: Praktik Klaim +50 Soal Online 2021 dan Prediksi Soal 2022Soal Jawab AAMAI 108: Praktik Klaim +50 Soal Online 2021 dan Prediksi Soal 2022
Soal Jawab AAMAI 108: Praktik Klaim +50 Soal Online 2021 dan Prediksi Soal 2022Afrianto Budi
 
P pt. manajemen_perbankan
P pt. manajemen_perbankanP pt. manajemen_perbankan
P pt. manajemen_perbankanRia Angela
 
PDF 104 September 2019
PDF 104 September 2019PDF 104 September 2019
PDF 104 September 2019Afrianto Budi
 
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benarHBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benarMeika Sihombing
 

What's hot (11)

Penanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesiaPenanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesia
 
Soal Jawab 106: Asuransi Pengangkutan - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021
Soal Jawab 106: Asuransi Pengangkutan - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021Soal Jawab 106: Asuransi Pengangkutan - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021
Soal Jawab 106: Asuransi Pengangkutan - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021
 
Soal Jawab AAMAI 107: Praktik Underwriting +50 Soal Online 2021 dan Prediksi ...
Soal Jawab AAMAI 107: Praktik Underwriting +50 Soal Online 2021 dan Prediksi ...Soal Jawab AAMAI 107: Praktik Underwriting +50 Soal Online 2021 dan Prediksi ...
Soal Jawab AAMAI 107: Praktik Underwriting +50 Soal Online 2021 dan Prediksi ...
 
Makalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganMakalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuangan
 
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
 
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMNOptimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
 
Laporan nur enzan r (xi akuntansi)
Laporan nur enzan r (xi akuntansi)Laporan nur enzan r (xi akuntansi)
Laporan nur enzan r (xi akuntansi)
 
Soal Jawab AAMAI 108: Praktik Klaim +50 Soal Online 2021 dan Prediksi Soal 2022
Soal Jawab AAMAI 108: Praktik Klaim +50 Soal Online 2021 dan Prediksi Soal 2022Soal Jawab AAMAI 108: Praktik Klaim +50 Soal Online 2021 dan Prediksi Soal 2022
Soal Jawab AAMAI 108: Praktik Klaim +50 Soal Online 2021 dan Prediksi Soal 2022
 
P pt. manajemen_perbankan
P pt. manajemen_perbankanP pt. manajemen_perbankan
P pt. manajemen_perbankan
 
PDF 104 September 2019
PDF 104 September 2019PDF 104 September 2019
PDF 104 September 2019
 
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benarHBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
 

Similar to perencanaan dan penganggaran bisnis

ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...Uofa_Unsada
 
Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1Yasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadapPengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadapYasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2Yasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3Yasirecin Yasir
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)A-ttiitudEd Kuu
 
Makalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalMakalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalTri Ajeng
 
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...intandwik_
 
Essay investasi (p. budi)
Essay investasi (p. budi)Essay investasi (p. budi)
Essay investasi (p. budi)SyaifOer
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASlindaauli29
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1Yoyo Sudaryo
 
Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)Ismayawati10
 
Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008
Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008
Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008NurulKomaraFajrin
 
Literasi_Keuangan_Awareness_rev_02_konse.pptx
Literasi_Keuangan_Awareness_rev_02_konse.pptxLiterasi_Keuangan_Awareness_rev_02_konse.pptx
Literasi_Keuangan_Awareness_rev_02_konse.pptxssuser8302f0
 
Investasi dan Penanaman
Investasi dan PenanamanInvestasi dan Penanaman
Investasi dan PenanamanJoe HutaurukJr
 

Similar to perencanaan dan penganggaran bisnis (20)

Teori investasi
Teori investasiTeori investasi
Teori investasi
 
Makalah ekonometrika -ECM
Makalah ekonometrika -ECMMakalah ekonometrika -ECM
Makalah ekonometrika -ECM
 
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
 
Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1
 
Pengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadapPengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadap
 
Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2
 
Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
 
Makalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalMakalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasional
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
 
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
 
Essay investasi (p. budi)
Essay investasi (p. budi)Essay investasi (p. budi)
Essay investasi (p. budi)
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
 
Frangky uas
Frangky uasFrangky uas
Frangky uas
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
 
Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)
 
Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008
Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008
Makalah Entrepreneurship_Nurul Komara_55117010008
 
Teori Investasi
Teori Investasi Teori Investasi
Teori Investasi
 
Literasi_Keuangan_Awareness_rev_02_konse.pptx
Literasi_Keuangan_Awareness_rev_02_konse.pptxLiterasi_Keuangan_Awareness_rev_02_konse.pptx
Literasi_Keuangan_Awareness_rev_02_konse.pptx
 
Investasi dan Penanaman
Investasi dan PenanamanInvestasi dan Penanaman
Investasi dan Penanaman
 

Recently uploaded

Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxmonikabudiman19
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptNilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptlangkahgontay88
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptxdokumentasiutnd
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikrokhei4
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 202420NurKhusnaFahrani
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatlangkahgontay88
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../stfatimah131
 

Recently uploaded (20)

Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptNilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 

perencanaan dan penganggaran bisnis

  • 1. MODEL INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL PETERNAK AYAM POTONG DI KABUPATEN LUMAJANG Oleh : ErlinPratiwi/20190420038 Febby Perlica Nur Alifvia/20190420055 Dosen Pembimbing : Dr.Bambang Jatmiko,S.E.,M.Sc Tugas Paper Dikerjakan sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah Perencanaan dan Penganggaran Bisnis pada Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2020/2021 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2020
  • 2. ii MAKALAH MODEL INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL PETERNAK AYAM POTONG DI KABUPATEN LUMAJANG ( Studi Deskriptif Pada Artikel Analisis Kelayakan Finansial) INVESTMENT MODEL AND BUDGET CAPITAL BUDGETING IN LUMAJANG DISTRICT (Descriptive Study on Financial Feasibility Analysis Articles) Diajukan oleh ERLIN PRATIWI 20190420038 FEBBY PERLICA NUR ALIFVIA 20190420055 Telah disetujui Dosen Pembimbing Pembimbing Dr. Bambang Jatmiko,S.E.,M.Si Tanggal, NIK: 19650601201210 143 092
  • 3. iii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendaki-Nya. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah perencanaan dan penganggaran bisnis yang berjudul “Model Investasi Dan Penganggaran Modal Peternak Ayam Potong Di Kabupaten Lumajang“ Makalah ini membahas tentang apa itu model investasi beserta bagaimana proses penganggaran modal yang akan dibahas secara terperinci dan jelas agar dapat membentuk pemahaman kepada para pelaku usaha untuk melakukan penganggaran investasi yang baik bagi keberlangsungan usahannya. Dalam proses penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Dr.Bambang Jatmiko,S.E.,M.Sc selaku dosen mata kuliah Perencanaan dan Penganggaran Bisnis. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Kami cukup menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini pada waktu yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Yogyakarta , Mei 2020 Penyusun
  • 4. iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………. i HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………………….. ii KATA PENGANTAR…………………………………………………………..……………….iii DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...……. iv DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………..…. v DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………...…. v ABSTRAK…………………………………………………………………………………..…. vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………….. 1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………. 3 1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………… 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Investasi…………………………………….………………………………………………. 4 2.2 Anggaran Modal……………………………………………………………………………...8 2.3 Penelitian terdahulu…………………………………………………..………………….... 11 BAB III PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS 3.1 Model investasi dan anggaran modal……………………………………………………… 17 3.2 Manfaat investasi dan penganggaran modal ……………………………………………… 17 3.3 Studi Kasus……………………………………………………………………………….. 18 BAB IV PENUTUP Kesimpulan……………………………………………………………………………………. 27 Saran…………………………………………………………………………………………... 27 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………….29
  • 5. v DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Hubungan Risiko dan Retrun yang diharapkan……………….……………………7 Gambar 1.2 Proses Keputusan Investasi…………………………………………………………7 DAFTAR TABEL Tabel 1. Rincian Nilai Investasi Utama……………………………………………………….. 22 Tabel 2. Rincian Nilai Investasi Pendukung/ Biaya Operasional Bulanan…………………… 22 Tabel 3. Rekapitulasi Total Nilai Investasi…………………………………………………… 23
  • 6. vi ABSTRAK Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui penerapan fungsi manajemen keuangan, yang setiap keputusan akan mempengaruhi nilai perusahaan. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui Model Investasi Dan Penganggaran Modal Peternak Ayam Potong. Populasi makalah ini adalah sektor perusahaan Peternak Ayam Potong Di Kabupaten Lumajang. Makalah ini menggunakan acuan beberapa sumber dan jurnal. Hasil penelitian diperoleh adalah pengambilan keputusan untuk investasi dan penganggaran modal. Kata Kunci : Model Investasi, Penganggaran Modal
  • 7. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Pasal I ayat (I) Undang – Undang No.25 Tahun 2007 tentang penanaman modal mendefinisikan penanaman modal sebagai segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Adapun mengenai penanaman modal dalam negri dijelaskan dalam Pasal I ayat (5) Undang –Undang No.25 Tahun 2007 yang memiliki pengertian Penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Kebijakan investasi di Indonesia khususnya kebijakan tax holiday dinilai merupakan kebijakan yang cerdas dan tepat. Tax holiday merupakan pengurangan pajak penghasilan (pph) badan dalam jangka waktu 5 hingga 20 tahun, bahkan apabila memenuhi persyaratan bisa ditambah hingga total lebih dari 20 tahun. Pemberian tax holiday diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.010/2018 tentang pemberian fasilitas pengurang pajak penghasilan badan. Dalam tax holiday, yang dimaksud dengan investor atau penanam modal terdiri dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yang merupakan WNI, Badan Usaha Indonesia, Negara Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik Indonesia; dan Penanam Modal Asing (PMA) yang merupakan WNA, Badan Usaha Asing atau Pemerintah Asing yang menanamkan modal di wilayah Negara Republik Indonesia. Sharpe et all (2005),merumuskan investasi dengan pengertian mengorbankan aset yang dimiliki sekarang guna mendapatkan aset dimasa mendatang yang tentu saja dengan jumlah yang lebih besar, dari pendapat diatas apabila seseorang ingin memperoleh keuntungan dimasa mendatang maka mereka harus mengorbankan aset berupa uang, bangunan, tanah atau lain sebagainya sebagai upaya untuk melakukan investasi dan menggunakan penganggaran modal yang baik pula. Jones (2004) mendefinisikan investasi sebagai komitmen menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode pada masa mendatang, dari pendapat pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa penanaman modal memelukan waktu yang tidak sedikit dan memerlukan model investasi yang tepat pula dalam melakukannya. Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi adalah suatu bentuk penanaman dana dan modal
  • 8. 2 untuk menghasilkan kekayaan, yang akan dapat memberikan keuntungan tingkat pengembalian return baik dimasa sekarang atau masa depan. Di dalam Al – Qur’an investasi mendapat legitimasi, hal ini karena kegiatan investasi sudah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Sejak muda sampai menjelang masa kerasulan. Seperti dalam firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an surah yusuf ayat 46-49 yang berbunyi : Artinya : “……….Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan………” Ayat ini menjelaskan bahwa mengkonsumsi semua kekayaan yang kita miliki pada saat kita telah mendapatkannya, tetapi hendaknya sebagian kekayaaan yang kita dapatkan itu juga kita tangguhkan pemanfaatannya untuk keperluan yang lebih penting. Dengan kata lain, ayat ini menjelaskan untuk mengelola dan mengembangkan kekayaan demi untuk mempersiapkan masa depan. Melalui pengeloaan modal investasi atau penanaman modal yang baik maka keuntungan dimasa depan dapat diperoleh dan dapat digunakan untuk keperluan yang lainnya. Dalam jurnal Hayati Fatimah dan Agus Supriya(2018) didalam kajian pengendalian internal dalam disiplin anggaran di Politeknik Negeri Jakarta berisi bahwa : “Pengendalian internal memberikan jaminan bahwa anggaran yang direncanakan dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku. Dan dapat menjadi acuan dalam penerapan pengendalian internal guna mencapai disiplin anggaran. “ Dari hasil penelitian terdahulu dapat kita ambil kesimpulan bahwa dengan pengendalian yang baik maka invetasi atau penanaman modal akan berjalan baik pula dalam berinvestasi pengawasan diperlukan agar investasi tersebut berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dunia perternakan merupakan salah satu bidang yang cukup bagus untuk dilirik untuk berinvestasi. Khususnya peternakan ayam potong yang berkembang Di Indonesia, perkembangannya setiap tahun selalu meningkat. Ayam potong adalah jenis usaha peternakan ayam yang paling unggul dibidangnya. Ditahun 2013 produksi daging ayam mencapai 1,7 juta ton, dimana 16% dari daging ayam lokal dan 84% dari daging ayam ras ( Data Kementan, 2014 ). Ini artinya, kontribusi produksi dating ayam terhadap terhadap total produksi daging nasional mencapai 62.56% (Poultry Indonesia, 2014). Secara umum
  • 9. 3 masalah yang dihadapi oleh peternak ayam potong adalah kurangnya perhatian secara serius dalam penggembangan ternak ayam potong. Kebanyakan peternak ayam potong hanya mengganggap bahwa usaha ayam potong sebagai investasi saja dan menghasilkan keuntungan yang memerlukan waktu yang lama . Di Kabupaten Lumajang peternakan ayam potong termasuk termasuk jenis usaha yang mudah sekali kita temui. Karena mata pencahariaan utama penduduk Lumajang yang petani, peternakan ada di posisi kedua setelah pertanian. Tidak sulit untuk menemukan banyak peternakan ayam potong di tepi-tepi jalan raya pedesaan di Kabupaten Lumajang. Dan peternakan ini sangat menjanjikan hasilnya apabila kita mampu mengatur laba yang diinginkan dengan meminimalisir risiko terjadinya gagal panen. Proyek investasi dalam bidang peternakan ini juga memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan perencanaan investasi dang penganggaran modal yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan. Sehingga penulis ingin meneliti kelayakan finansial investasi dan penganggran modal peternakan ayam potong yang ada di Kabupaten Lumajang. Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa model investasi serta penganggaran modal sangat diperlukan dalam melalukan usaha dan memperoleh laba yang diinginkan. Ketidaktahuan menggenai model investasi dan penganggaran modal ini akan mengakibatkan terbatasnya kemampuan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan finansial dan penganggaran modal dalam usaha peternakan ayam potong khususnya Kabupaten Lumajang, oleh karena itu penulis akan menggambil judul “MODEL INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL PETERNAKKAN AYAM POTONG DI KABUPATEN LUMAJANG ” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam makalah ini sebagai berikut: 1. Bagaimana model investasi dan anggaran modal ? 2. Apa manfaat investasi dan penganggaran modal bagi perusahaan ayam potong ?
  • 10. 4 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain: 1. Untuk mengetahui bagaimana model investasi dan anggaran modal. 2. Untuk mengetahui apa manfaat investasi dan penganggaran modal bagi perusahaan peternakan ayam potong.
  • 11. 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Investasi didefinisikan sebagai komitmen sejumlah uang atau sumberdaya lainnya yang dilakukan saatini (present time) dengan harapan memperoleh manfaat (benefit) di kemudian hari (in future). Dalam tataran praktik, investasi biasanya dikaitkan dengan berbagai aktivitas yang terkait dengan penanaman uang pada berbagai macam alternatif aset baik yang tergolong sebagai aset real (real assets) seperti tanah, emas, properti ataupun yang berbentuk aset finansial (financial assets), misalnya berbagai bentuk surat berharga seperti saham, obligasi ataupun reksa dana. Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi biasanya disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual/retail investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu- individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan- pinjam), lembaga dana pensiun maupun perusahaan investasi. Menurut Gitman dan Joehnk (2005:3) invesment is any vehicle into which funds can be played with expectation that it will generate positive income and/or preserve or increase its value. Dengan artinya investasi adalah suatu sarana dimana dana dapat ditempatkan dengan harapan hal tersebut akan menghasilkan pendapatan positif dan atau menjaga atau meningkatkan nilainya. Dari pendapat ahli diatas maka dapat kita simpulkan bahwa dengan berinvestasi seseorang selalu mengharapkan nilai tambah atau keuntungan dimasa mendatang dengan demikian maka model investasi dan anggran-anggaran yang dikeluarkan dalam investasi mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai alat pengendalian. Investasi ialah pengeluaran secara keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk membeli bahan baku atau material, mesin-mesin dan peralatan pabrik serta semua modal lain yang diperlukan dalam proses produksi, pengeluaran untuk keperluan bangungan kantor, bangunan tempat tinggal karyawan dan bangunan konstruksi lainnya, juga perubahan nilai stok atau barang cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga Deliarnov (1995:123). Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dana yang diperlukan dalam berinvestasi mencakup semua dana yang akan digunakan dalam semua kegiatan operasional
  • 12. 6 perusahaan dalam usaha peternakan ayam potong investasi yang digunakan berupa lahan untuk kandang ayam, banguan kandang ayam, mobil angkut penjualan ayam dan lain sebagainya sehingga akan di perlukan penganggaran modal yang mampu menggambarkan pengeluaran- pengeluaran yang dilakukan dalam berinvestasi kelak. Sedangkan menurut Sudono (2000) investasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang modal dan sebuah peralatan produksi yang bertujuan untuk mengganti dan menambah suatu barang-barang modal dalam suatu perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan. Dari pengertian diatas dapat simpulkan bahwa tidak saja berupa kandang yang akan dikeluarkan investor dalam berinvestasi tetapi makanan ayam, obat-obatan ayam, serta pembersihan kandang merupakan hal yang akan berpengaruh terhadap penyusunan anggaran modal dalam usaha peternakan ayam potong. 2.1.2 Tujuan Investasi Menurut (Tandelilin:2010)Secara sederhana, tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang di kemudian hari. Semua orang mungkin setuju dengan pernyataan tersebut. Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan kegiatan investasi, antara lain sebagai berikut : 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa datang. Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatan-nya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang. 2. Mengurangi dampak inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu. Dalam teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat di Kabupaten Lumajang dapat menjadikan investasi di bidang ayam potong sebagai tujuan untuk mendapat kehidupan yang lebih baik, menguragi resiko inflasi karena melalui investasi akan menumbuhkan minat
  • 13. 7 usaha di sekitar kabupaten lumajang, serta dapat memakai haknya tidak mendapat pajak yang besar saat berinvestasi yang tertuang dalam kebijakan pemerintah. 2.1.3 Proses Investasi Proses keputusan investasi terdiri atas lima tahap keputusan yang berjalan terusmenerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Menurut Tandelilin (2010) proses investasi meliputi lima tahap, yaitu: a. Penentuan tujuan investasi Tahap pertama adalah menentukan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut. Misalnya, tujuan investasi pada dana pensiun dilakukan dalam rangka menjaga likuiditas yang baik agar setiap anggota yang pensiun dapat terpenuhi hak-haknya. b. Penentuan kebijakan investasi Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Pada tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset. Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi, real estat ataupun sekuritas luar negeri). Investor perlu memperhatikan batasan-batasan yang dapat mempengaruhi kebijakan investasi. c. Pemilihan strategi portofolio Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif.Strategi portofolio aktif mencakup kegiatan pemanfaatan informasi dan melakukan peramalan untuk mendapatkan kombinasi portofolio yang lebih baik.Strategi portofolio pasif mencakup kegiatan investasi yang sejalan dengan kinerja indeks pasar 11 (Sartono dalam Pasaribu, 2010). Strategi aktif bertujuan untuk mendapatkan return portofolio saham yang lebih tinggi dari return portofolio saham strategi pasif. Dilain sisi, strategi pasif merupakan tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi sahan dan pergerakan sahamnya hanya bergantung pada pergerakan indeks pasar. d. Pemilihan aset Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuannya adalah untuk mencari
  • 14. 8 kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return dapat diharapkan tinggi dengan risiko tertentu. e. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses investasi. Meskipun demikian, adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa tahap ini adalah tahap terakhir, karena sekali lagi proses investasi merupakan proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Gambar 1.1 Hubungan Risiko dan Retrun yang diharapkan Kesimpulan yang bisa ditarik dari pola hubungan antara risiko dan return yang diharapkan adalah bahwa risiko dan return yang diharapkan mempunyai hubungan yang searah dan linear. Artinya, semakin tinggi risiko suatu aset, semakin tinggi pula tingkat return yang diharapkan dari aset tersebut, demikian sebaliknya. Gambar 1.2 Proses Keputusan Investasi Dari gambar diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (going process). Proses keputusan
  • 15. 9 investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. 2.2 Anggaran Modal 2.2.1 Pengertian Anggaran Modal Anggaran modal adalah proses usaha yang dilakukan untuk mengevaluasi potensi proyek-proyek besar atauinvestasi. Anggaran modal atau dikenal juga dengan sebutan anggaran belanja modal adalah cara bagi manajemen perusahaan untuk merencanakan penjualan dan pembelian aset tetap. Biasanya anggaran ini membantu manajemen menganalisis berbagai strategi jangka panjang yang dapat diambil perusahaan untuk mencapai sasaran ekspansi. Modal (capital) menunjukan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi, sedangkan anggaran (budgeting) adalah sebuah rencana rinci yang meproyeksikan mengenai aliran kas masuk dan kas keluar selama beberapa periode pada saat yang akan datang. Menurut James C. Van Horne (2004:324) penganggaran modal adalah proses mengidentifikasi, menganalisa, dan memilih proyek investasi yang pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penganggaran modal dalam usaha peternakan ayam potong proses menganalisa dan memproyeksi aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode lebih dari satu tahun. Menurut Keown Arthur (2005:306) penganggaran modal adalah proses pembuatan keputusan investasi pada aset tetap. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan investasi dalam usaha peternakan ayam potong berupa asset tetap seperti kandang ayam, banguan kandang ayam, kendaraan angkut penjualan ayam, peralatan penunjang dan lain sebagainya. 2.2.2 Pentingnya Capital Budgeting Menurut Dr. Darmawan Sjahrial (2008:19) capital budgeting memiliki beberapa peranan penting bagi suatu perusahaan, diantaranya adalah : a. Dana yang dikeluarkan untuk penganggaran modal akan terikat untuk jangka waktu yang lama dan secara berangsur-angsur melalui penyusutan dapat dicairkan sesuai jangka waktu penyusutan aktiva tetap tersebut. b. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di masa yang akan datang.
  • 16. 10 c. Pengeluaran dana untuk kepentingan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar dan sulit untuk menjual kembali aktiva tetap yang sudah dipakai. d. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran pembelian barang modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat. Dari penguraian diatas dapat ditarik kesimpulanPenganggaran modal menjadi sangat penting jika dilihat, keputusan dari penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama. Sehingga kesalahan yang terjadi dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang akan mempengaruhi fleksibilitas perusahaan. Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva. Penganggaran modal dalam kaitannya dengan investasi sebuah perusahaan menjadi sangat penting untuk pengambilan keputusan strategis dalam mencapai tujuan perusahaan. 2.2.3 Teknik dan Konsep Anggaran Modal a. Tahap 1: Menetukan nilai investasi awal dari investasi yang akan dilakukan, misalnya harga beli mesin fotocopy. b. Tahap 2 : Menentukan modal atau sumber dana yang akan dipergunakan. Ada tiga alternatif pilihan, yaitu : 1. Modal sendiri seluruhnya 2. Modal dari pihak lain (Bank dan Lembaga Keuangan lainnya) seluruhnya 3. Sebagian modal sendiri dan sebagian dari pihak lain. c. Tahap 3 : Memperkirakan pola arus kas dan investasi yang diusulkan. Ada dua macam arus kas, yaitu :  Arus Kas Masuk Sumber penerimaan secara tunai yang didapat dari hasil investasi dalam hal ini semua penerimaan uang, seperti penerimaan dari penjualan dan pembayaran piutang, serta hasil investasi dari penerimaan yang lain yang mempunyai nilai uang tertentu, seperti penerimaan melalui penambahan hutang dari pihak ketiga seperti bank dan penambahan modal pribadi dari pemilik investasi penjualan aset.  Arus Kas Keluar Pengeluaran uang ataupun bentuk-bentuk pengorbanan lain yang mempunyai nilai tertentu. Contohnya pengeluaran modal dan biaya.
  • 17. 11 d. Tahap 4 : Melakukan perhitungan arus kas masuk (cash inflow). Ada dua metode pendukung yaitu : Pendekatan Bottom Up Rumusnya : CF = eat + Description + Interest (1 - Tax) Pendekatan Top Down Rumusnya : CF = EBIT (1 – Tax) + DescriptionAtauCF = EBIT (1 – Tax) + (Tax x Description) e. Tahap 5 : Melakukan kelayakan penilaian investasi. Ada berbagai cara dalam melakukan penilaian kelayakan investasi, yaitu :  Berdasarkan pendekatan keuntungan akuntansi Dikenal dengan ARR (Average/Accounting Rate of Return), dimana metode ini mengukur tingkat rata-rata yang diperoleh dari suatau investasi. Kelebihannya :  Memperhatikan seluruh pendapatan selama umur proyek berlangsung.  Mudah dimengerti dan mudah perhitungannya  Kelemahannya :  Mengabaikan nilai waktu dari uang  Menggunakan accounting profit dan tidak memperhatikan arus kas  Berdasarkan pendekatan cash flow tanpa memperhatikan time value of money. Dikenal dengan PP (Payback Period), dimana metode ini mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat kembali. Kelebihannya : a. Menggunakan arus kas sebagai perhitungannya b. Mudah dihitung dan dimengerti Kekurangannya : a. Mengabaikan nilai waktu dari uang b. Mengabaikan arus kas setelah sulit melakukan periode penutupan yang wajar c. Sering tergantung subjektivitas pemilik perusahaan
  • 18. 12 2.3 Penelitian Terdahulu Dalam bab ini kami akan memaparkan kajian terdahulu atau penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan makalah ini. Adapun penelitian terdahulu yang dimaksud adalah jurnal dari Mellyanda Febrina Audia, Bambang Jatmiko(2019)dengan judul “Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Budaya Organisasi, Reputasi dan Etika Terhadap Senjangan Anggaran (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Bantul)” Anggaran merupakan rencana organisasi yang dituliskan dalam ukuran finansial, disusun dan digunakan dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Senjangan anggaran adalah suatu perbedaan antara realisasi anggaran yang dihasilkan dengan perkiraan anggaran yang ditetapkan. Senjangan anggaran terjadi ketika para penyusun anggaran membuat pengeluaran lebih besar dari yang semestinya dan membuat pendapatan lebih rendah agar dapat mencapai target anggaran dengan lebih mudah (Harvey, 2015). Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan suatu proses dimana atasan maupun bawahan memberikan pengaruhnya dalam menentukan target anggaran (Putri dan Pradnyantha, 2014). Tingginya partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran, akan memicu timbulnya senjangan anggaran yang tinggi. Bawahan akan merasa bertanggung jawab atas anggaran yang telah disusun. Akibatnya bawahan merasa tertekan dan berusaha untuk mencapai target anggaran tersebut dengan lebih mudah, sehingga membuat senjangan anggaran. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Menurut Priyanti (2013) kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh mana anggaran yang telah ditetapkan dengan jelas dan tepat dengan tujuan anggaran tersebut mudah untuk dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab dalam menyusun dan melaksanakan anggaran. Dalam penyusunan anggaran, para penyusun anggaran harus membuat suatu anggaran yang jelas dan spesifik agar anggaran tersebut dapat menjadi lebih terarah. Adanya sasaran anggaran yang jelas akan memberikan kemudahan bagi individu untuk menyusun target-target anggaran. Dimana target taget anggaran anggaran akan disusun sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Sehingga, semakin jelasnya sasaran anggaran didalam organisasi maka kemungkinan terjadinya senjangan anggaran akan semakin menurun.
  • 19. 13 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Senjangan Anggaran Menurut Halim (2009) budaya organisasi adalah keyakinan, nilai, norma, dan sikap orangorang organisasi dalam berperilaku atau bertindak. Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara bekerja dan perilaku anggota didalam organisasi termasuk dalam proses penyusunan anggaran Adanya budaya yang kuat didalam organisasi memotivasi anggota untuk bekerja agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif, sehingga anggota organisasi akan terlibat penuh dalam mencapai target anggaran dengan menyusun anggaran sesuai apa adanya tanpa ada tujuan serta maksud yang lain. Kuatnya budaya yang tertanam didalam diri anggota organisasi dapat mengurangi terjadinyan senjangan anggaran. Pengaruh Reputasi terhadap Senjangan Anggaran Reputasi merupakan nama baik yang dimiliki seseorang karena telah melakukan hal-hal yang positif dan telah melaksanakan tugas dengan baik. Tingginya reputasi yang dimiliki oleh seseorang, maka akan semakin tinggi keinginan untuk melakukan kesenjangan anggaran. Reputasi yang tinggi dapat menyebabkan seseorang untuk selalu ingin menjaga kinerjanya tetap terlihat baik agar mendapatkan penilaian yang baik. Pengaruh Etika terhadap Senjangan Anggaran Etika merupakan suatu nilai dan norma moral yang dijadikan individu atau sekelompok orang sebagai pegangan untuk mengatur tingkah lakunya dengan melakukan perbuatan yang baik dan menghindari perilaku buruk. Seseorang yang memiliki etika yang baik akan mengurangi terjadinya senjangan anggaran, sebab mereka akan memandang senjangan anggaran sebagai sesuatu hal tidak baik untuk dilakukan dalam proses penyusunan anggaran karena hanya menguntungkan salah satu pihak dan dapat merugikan masyarakat dan Negara. Kesimpulan Partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan reputasi berpengaruh signifikan positif terhadap senjangan anggaran. Sedangkan budaya organisasi dan etika tidak berpengaruh terhadap senjangan anggaran. Kajian terdahulu atau penelitian terdahulu selanjutnya yang memiliki keterkaitan dengan makalah ini adalah jurnal dari Putro Juwono Siswantoro, Bambang Jatmiko(2015) dengan judul “Key Succes Factors Struktur Modal Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”
  • 20. 14 Risiko Bisnis (Business Risk) dengan Debt to Equity Ratio (DER) Prabansari dan Kusuma (2005), risiko bisnis adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Selanjutnya, menurut Brigham dan Houston (2001:7-9) risiko bisnis adalah suatu proyeksi tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) jika perusahaan tidak menggunakan hutang. Prabansari dan Kusuma (2005), menyatakan bahwa risko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Rachmawardani (2007) menyatakan bahwa risiko bisnis berpengaruh positif terhadap struktur modal. Berdasarkan dari penelitian sebelumnya yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa resiko bisnis mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Profitabilitas (Profitability) dengan Debt to Equity Ratio (DER) Menurut Rozikin (2008), model-model berbasis pajak menyatakan bahwa perusahaan- perusahaan yang profitable harus meminjam lebih banyak, karena mereka memiliki kebutuhan yang lebih besar untuk melindungi (shield) pendapatan dari pajak korporasi. Namun, teori pecking order menyatakan perusahaan-perusahaan akan menggunakan laba ditahan terlebih dahulu sebagai dana investasi dan baru kemudian menggunakan obligasi serta equity baru jika diperlukan. Penelitian yang dilakukan oleh Prabansari dan Kusuma (2005), Wijaya dan Hadianto (2008), dan Nurrohim (2008) menyimpulkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap strukturmodal. Tetapi tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Medina (2007) yang menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal. Berdasarkan dari penelitian sebelumnya yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Pertumbuhan Aktiva (Asset Growth)denganDebt to Equity Ratio (DER) Menurut Prabansari dan Kusuma (2005), perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang (obligasi) dibanding perusahaan yang lambat pertumbuhannya. Penelitian yang dilakukan oleh Sa’diyah (2007) menyatakan bahwa pertumbuhan asset mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Tetapi Prabansari dan Kusuma (2005), menyimpulkan bahwa pertumbuhan asset berpengaruh positif terhadap struktur modal. Berdasarkan daripenelitian sebelumnya yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan aktiva mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
  • 21. 15 Likuiditas (Liquidity) dengan Debt to Equity Ratio (DER) Wijaya dan Hadianto (2008), perusahaan yang terdapat dalam industri retail biasanya lebih banyak menggunakan utang jangka pendek dari pada utang jangka panjang. Hal ini disebabkan, karena aktiva lancar berupapiutangdan persediaan cenderung mendominasi keseluruhan aktiva yang dimilikinya. Mengingat besarnya proporsi utang jangka pendek dalam struktur modalnya, maka likuiditas merupakan faktor memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Hadianto (2008), menunjukkan bahwa likuiditas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Tetapi penelitian yang telah dilakukan oleh Cahyadi (2009), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan dari penelitian sebelumnya yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan likuiditas mempunyai pengaruh terhadap strukturmodal. Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth)dengan Debt to Equity Ratio (DER) Menurut Yuniningsih (2002), untuk meningkatkan nilai perusahaan, disamping membuat kebijakan deviden, perusahaan juga dituntut untuk tumbuh. Pertumbuhan dapat diwujudkan dengan menggunakan kesempatan investasi sebaik-baiknya. Pertumbuhan perusahaan merupakan tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan kegiatannya. Variabel pertumbuhan penjualan dalam perusahaan telah diuji secara empiris oleh peneliti terdahulu antara lain telah dilakukan oleh Rachmawardani (2007) dan Rahmayani (2008) yang menunjukkan pertumbuhan penjualan (sales growth) tidak berpengauh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan peneilitian yang dilakukan oleh Sujoko dan Soebiantoro (2007) menujukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan postif terhadap nilai perusahaan. Tetapi penelitian yang dialakukan oleh Ali Kesuma (2009) menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Berdasarkan dari penelitian sebelumnya yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh terhadap strukturmodal. Kesimpulan Risiko Bisnis (Business Risk) dengan Debt to Equity Ratio (DER), Profitabilitas (Profitability) dengan Debt to Equity Ratio (DER), Pertumbuhan Aktiva (Asset Growth)denganDebt to Equity Ratio (DER), Likuiditas (Liquidity) dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth)dengan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap struktur modal.
  • 22. 16 Kajian terdahulu atau penelitian terdahulu selanjutnya yang memiliki keterkaitan dengan makalah ini adalah jurnal dari Renata Labitta Surjana(2016) dengan judul “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Risiko Bisnis Sebagai Variabel Mediator” Keputusan Investasi Dengan Risiko Bisnis Terhadap Nilai Perusahaan Tujuan keputusan investasi adalah untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dengantingkat risiko tertentu.Kesalahandalampenetapan keputusan investasi akan berdampak pada risikoyang harus ditanggung oleh perusahaan dan selanjutnya mempengaruhi nilaiperusahaan.Keputusan investasi merupakan keputusan untuk tujuan pada masa yang akan datang, tidak ada jaminan bahwa arus kas yang diharapkan akan benar-benar terealisir. Selalu ada unsur ketidakpastian dan risiko yang menyertai suatu keputusan investasi. Semakin tidak pasti arus kas suatu investasi, maka akan semakin berisiko investasi tersebut (Husnan dan Pudjiastuti, 2012:211). Keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan resiko bisnis sebagai variable mediator. Keputusan Pendanaan Dengan Risiko Bisnis Terhadap Nilai Perusahaan Keputusanpendanaanmelaluimodal cenderung lebih banyak digunakan dibandingkan dengan pendanaan melalui hutang. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan sebagai bentuk pedanaan maka semakin tinggi pula tingkat bunga yang harus dibayarkan. Hal tersebut membuat perusahaan akan terbebani dengan kemampuan untuk melunasi kewajibannya. Dan jika kemungkinan untuk tidak membayar bungasemakin besar maka akan meningkatkan risiko penurunan nilai perusahaan (Efni, dkk,2012).Pemberi pinjaman dapat dengan mudah membangkrutkan perusahaan jika perusahaan tidak dapat membayar hutangnya. Pertimbangan yang tepat pada risiko bisnis akan membantu perusahaan terhindar dari kemungkinan mengalami kebangkrutan. Semakin besar risiko bisnis yang dihadapi oleh perusahaan maka akan semakin menurunkan nilai perusahaan (Yuliani, Isnurhadi dan Bakar, 2013).Keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan resiko bisnis sebagai variable mediator. Kebijakan Dividen Dengan Risiko Bisnis Terhadap Nilai Perusahaan Nilai saham dari suatu perusahaan dapat ditentukan oleh jumlah deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham. Apabila dividen yang dibayarkan tinggi, maka harga saham juga akan cenderung tinggi sehingga membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan begitu
  • 23. 17 pula sebaliknya. Kenaikan maupun penurunan deviden yang dibagikan dapat menyebabkan perubahan harga saham perusahaan. Penetapan kebijakan dividen perusahaan yang tidak tepat akan berdampak pada risiko bisnis yang akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Risiko bisnis yang dihadapi perusahaan dalam kebijakan dividen akan mempengaruhi nilai perusahaan karena akan mempengaruhi kepercayaan investor untuk merasa aman dalam menginvestasikan dana pada suatu perusahan (Yuliani, Isnurhadi dan Bakar, 2013).Keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan resiko bisnis sebagai variable mediator. Pengaruhkeputusaninvestasi, keputusanpendanaandankebijakandividen berpengaruh signifikan terhadapnilai perusahaan denganrisikobisnissebagaivariabelmediator
  • 24. 18 BAB III PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS 3.1 PEMBAHASAN 3.1.1 Model Investasi Dan Anggaran Modal 1. Program Analisa Break Even Point Dalam Menganalisa Model Investasi Analisi break point merupakan analisis dalam bentuk grafik dimana digambarkan hubungan antara produksi, penjualan, biaya produksi dan laba atau rugi yang terjadi. Pada analisis break even point, jumlah produksi atau harga jual yang menyebabkan perusahaan tidak mendapat keuntungan atau menderita kerugian digambarkan sebagai titik potong atau garis hasil penjualan(omset) dan garis jumlah biaya produksi dan penjualan. Analisis break even point dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil suatu keputusan (decision making) antara lain : 1. Dapat menentukan atau memberi gambaran tingkat keuntungan yang akan diperoleh. 2. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan biaya produksi dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh, 3. Dapat mnentukan jumlah penjualan yang hrus dicapai dan dipertahankan perusahaan agar tidak menderita kerugian. 4. Dengan adanya analisi break even point memudahkan pimpinan perusahaan untuk merumuskan kebijakan serta memudahkan untuk mengambil keputusan dalam perusahaan Dengan menggunakan program yang dirancang pihak manajemen perusahaan dapat mengetahui kapan waktu pengambilan Modal dalam satu investasi yang ditanamkan . Program analisa BEP ini melakukan perhitungan berdasarkan table perkembangan anak ayam . Dengan adanya harga jual produksi minimal yang dihasilkan dari program, dapat dijadikan dasar penentuan harga jual. 3.1.2 Manfaat Investasi Dan Penganggaran Modal Bagi Perusahaan Peternak Ayam Potong Kebutuhan ayam pedaging di Indonesia begitu besar, kebutuhan per minggu untuk ayam potong mencapai 60 juta ekor /minggu, dimana per ekor dijual diangka Rp 24.000 - Rp 30.000.
  • 25. 19 Melihat besarnya peluang kebutuhan ayam pedaging ayam menjadi lahan potensial untuk mendapatkan keuntungan dari sektor ternak. Dari sini kita dapat melakukan beberapa analisa tentang seberapa besar keutungan yang diperoleh oleh peternak ayam potong. Ada beberapa manfaat menjadikan ternak ayam potong sebagai investasi yang menghasilkan antara lain : 1. Kebutuhan Pangan Ayam Indonesia cenderung meningkat Ayam menjadi salah satu kebutuhan makan yang cukup terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah dibanding makanan dari sektor hewani lain, Ini membuat ayam cukup digemari terlebih setelah sampai ditangan penjual, penjual menjualnya dalam banyak potongan . 2. Pertumbuhan sektor industri restaurant yang memanfaatkan ayam sebagai komoditi yang dijual. Kebutuhan ayam pedaging di Indonesia begitu besar, kebutuhan per minggu untuk ayam potong mencapai 60 juta ekor /minggu, dimana per ekor dijual diangka Rp 24.000 - Rp 30.000. Melihat besarnya peluang kebutuhan ayam pedaging ayam menjadi lahan potensial untuk mendapatkan keuntungan dari sektor ternak. Dari sini kita dapat melakukan beberapa analisa tentang seberapa besar keuntungan sektor ternak. 3. Industri rumahan dan perusahaan skala besar dalam produksi ayam kemasan Industri rumahan yang mulai membuat beberapa makanan kemasan seperti abon atau perusahaan berskala besar produksi makanan seperti nuget dan makanan lain menjadi salah satu market potensial dibalik lahan basah industri peternakan. kebutuhan yang cukup besar menjadi salah satu alasan mengapa ayam dapat menghasilkan keuntungan yang besar. 3.2. STUDI KASUS 3.2.1 Profil Peternakan Ayam Potong Peternakan ayam potong di Lumajang terbilang cukup menjanjikan.Hal ini dapat dilihat banyaknya jumlah perusahaan peternakan yang melebarkan sayapnya untuk menjadi mitra para peternak ayam potong. Mulai dari DOC (Day Old Chick), pangan, obat-obatan, vitamin sampai membantu proses penjualan ayam potong milik peternak. Ayam broiler atau yang disebut juga ayam ras pedaging (broiler) adalah jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi,
  • 26. 20 terutama dalam memproduksi daging ayam.Ayam broiler yang merupakan hasil perkawinan silang dan sistem berkelanjutan sehingga mutu genetiknya bisa dikatakan baik. Mutu genetik yang baik akan muncul secara maksimal apabila ayam tersebut diberi faktor lingkungan yang mendukung, misalnya pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ayam broiler merupakan ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak lain, kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam waktu yang relatif cepat dan singkat atau sekitar 4 - 5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Keunggulan ayam broiler antara lain pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang pesat dari ayam ras pedaging ini juga merupakan upaya penanganan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung oleh semakin kuatnya industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm) yang memproduksi berbagai jenis strain. Ayam broiler atau ayam ras pedaging ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang.Jaman dahulu sebelum peternakan ayam pedaging berkembang, broiler adalah ayam jantanmuda (cockerel) yang diafkir dari peternakan. Breeding nya sendiri dimulai sekitar tahun 1916.Broiler berasal dari hasil persilangan pejantan bangsa Cornish (ayam kelas Inggris yang punya karakteristik tubuh besar, persentase otot dada yang tinggi) serta ayam Plymouth Rocks putih betina (ayam yang memiliki karakteristik tulang besar).Daging ayam hasil persilangan ini mulai diperkenalkan pada tahun 1930an dan menjadi populer pada 1960an. Tahun 1800an – 1900an Eropa dan Amerika unggas dipelihara pada skala rumah tangga (sistem backyard farming), ayam hidup dan telur ayam digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan kelebihannya dijual ke tetangga. Tahun 1920an – 1930an Merupakan awal dari produksi ayam broiler.Tingginya permintaan telur menyebabkan lebih banyak ayam petelur yang dipelihara sehingga ada kelebihan jumlah ayam jantan.Petani menjual kelebihan ayam jantan tersebut sebagai unggas penghasil daging.Selanjutnya terjadi peningkatan permintaan ayam pedaging.Petani menyadari bahwa sebagian jenis ayam sesuai
  • 27. 21 untuk menghasilkan telur sedangkan lainnya sesuai sebagai penghasil daging sehingga ayam dipelihara dengan single purpose, yaitu sebagai penghasil telur saja (layer) atau daging saja (broiler) sehingga produksinya lebih terfokus dan efisien.Ayam dual purpose kurang populer karena produksinya sedang.Telur dan ayam dijual di pasar lokal. Tahun 1940an Seleksi genetik, peningkatan nutrisi, ilmu kesehatan hewan, dan kontrol lingkungan mulai diperhatikan pada tahun 1940an untuk meningkatkan performans broiler.Pada tahun 1945, pengusaha Amerika pemilik Atlantik & Pacific Tea Company menyelenggarakan kontes bertema "Chicken of Tomorrow".Babak kualifikasi berlangsung pada tahun 1946 – 1947, sedangkan final pada tahun 1948. Penilaian broiler berdasarkan pada beberapa faktor, antara lain laju pertumbuhan, konversi ransum, produksi daging dada dan paha. Pembibit yang unggul dalam kontes tersebut antara lain Peterson, Vantress, Cobb, Hubbard, Pilch, dan Arbor Acres.Seleksi dilakukan secara sederhana melalui metode mass selection berdasarkan karakteristik individu saja, yaitu dengan memilih ayam jantan dan betina dengan bobot terbesar.Sekitar 20 – 40% sifat dapat terkontrol dengan seleksi sederhana ini. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengembangkan sistem penilaian karkas (carcass grading) broiler pada tahun 1949 dengan tujuan untuk membantu konsumen mengetahui kualitas karkas dan menetapkan standar yang harus dicapai peternak. Tahun 1950an - 1960an Industri ayam broiler mengembangkan semua aspek produksi, pemrosesan, maupun pemasaran sehingga hasilnya lebih efisien dan menguntungkan. Strategi pemasaran ditunjang dengan TV dan media massa untuk mempromosikan konsumsi daging ayam, kalkun, dan telur. National Broiler Council didirikan pada tahun 1954 untuk menstimulasi permintaan konsumen, namanya diganti menjadi National Chicken Council pada tahun 1990.Inspeksi atas industri broiler dilakukan secara mandatoris oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mulai tahun 1959. Tahun 1970an Produksi ayam broiler modern semakin berkembang pada tahun 1970an, penelitian mulai banyak dilakukan, banyak penemuan baru mengenai nutrisi, program penanganan penyakit dan teknologi.Kontributor yang penting pada era tersebut adalah mekanisasi processing dan teknologi otomatis.Peningkatan permintaan terhadap daging ayam broiler sangat pesat pada
  • 28. 22 tahun 1980an, daging ayam dianggap sebagai sumber protein hewani yang menyehatkan dan murah jika dibandingkan dengan daging komoditas ternak lainnya. Konsumen memilih ayam yang dijual dalam bentuk potongan (cut up chicken) karena lebih praktis. Daging ayam beku siap olah mulai populer pada era ini. Berbagai restoran makanan cepat saji (fast food) berbahan baku ayam mulai berkembang, berkompetisi dengan restoran ternama seperti Mc Donald's dan KFC. Konsumsi daging ayam di Amerika Serikat pada tahun 1992 melebihi daging sapi. Tahun 1980an - 1990an Sistem seleksi di tingkat broiler pembibit juga mulai berkembang pada tahun 1980an – 1990an. Teori indeks seleksi berdasarkan performans keluarga yang dilakukan pada tahun 1970an dikembangkan menjadi metode seleksi dengan BLUP (best linear unbiased prediction) berdasarkan performans individu dan keluarga sehingga dapat diketahui bagaimana suatu sifat berkaitan satu sama lain. Seleksi yang dilakukan terus menerus diikuti dengan inovasi untuk menggabungkan siatsifat unggul dan mengeliminasi sifat-sifat yang kurang menguntungkan.Pada tahun 2000an hanya ada tiga perusahaan pembibit yang tersisa, yaitu Cobb-Vantress (mencakup brand Cobb, Avian, Sasso, dan Hybro), Aviagen (mencakup brand Ross, Arbor Acres, Lohmann, Indian River, dan Peterson), serta Groupe Grimaud (mencakup brand Hubbard dan Grimaud Frere). Tahun 1990an - 2000an Permintaan pasar internasional pada tahun 1990an - 2000an tidak hanya mencakup daging dada, tetapi juga paha (leg quarters) dan cakar, terutama di Asia.Sebanyak 20% daging ayam dari Amerika Serikat diekspor ke berbagai negara. Konsep HACCP (hazard snalysis and vritical control points) mulai dikembangkan sejak 26 Januari 1998 untuk mengatur mengenai keamanan pangan dari aspek produksi, restoran, dan industri penyedia pangan (US Poultry and Egg Association, 2009). Industri perunggasan pada tahun 2000an terfokus pada empat hal, yaitu apakah aman bagi kesehatan manusia, apakah ternak terpenuhi kesejahteraannya, apakah mempengaruhi finansial konsumen, dan apakah menjamin keberlanjutan jangka panjang bagi industri. Rencana Investasi Perluasan Usaha
  • 29. 23 Estimasi Nilai Rencana investasi perluasan usaha, secara umum terdiri atas investasi utama, investasi pendukung dan investasi sarana pendukung. Estimasi total nilai investasi secara keseluruhan sebesar Rp. 76.525.000,- dengan rincian sebagaimana pada Tabel 1 dan Tabel 2: Tabel 1. Rincian Nilai Investasi Utama No Nama Barang Jumlah (Unit) Harga Jumlah 1 Fisik kendang 3000 15.000 45.000.000 2 Gasolek 4 600.000 2.400.000 3 Tabung gas 4 300.000 1.200.000 4 Tempat Pakan 72 30.000 2.160.000 5 Tempat Minum 48 65.000 3.120.000 6 Bohlam 20 25.000 450.000 7 Pipa Paralon 20 60.000 1.200.000 8 Sekop 1 50.000 50.000 9 Kabel 100 2.000 200.000 Total 55.780.000 Sumber: Perusahaan Kemitraan Investasi utama yang dimaksud adalah bagian utama dari fisik kandang serta sarana pendukungnya.Harga-harga tersebut adalah harga yang berlaku mulai tahun 2017. Sedangkan untuk rincian investasi pendukung, dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 2. Rincian Nilai Investasi Pendukung/ Biaya Operasional Bulanan No Nama Barang Jumlah (Unit) Harga Jumlah 1 DOC 3000 ekor 1.000 15.000.000 2 Pakan 10 sak 390.000 3.900.000 3 Obat dan vaksin 3000 ekor 1.500 4.500.000 4 Gaji Anak Kandang 2 orang 1.500.000 3.000.000 5 Listrik Air dan Telepon 1 unit 500.000 500.000 6 Isi Tabung Gas 4 unit 100.000 400.000 Total 20.100.00 Sumber: Perusahaan Kemitraan
  • 30. 24 Dari Tabel 1. dan Tabel2. dapat dibuat tabel rekapitulasi total nilai investasi sebagai berikut: Tabel 3. Rekapitulasi Total Nilai Investasi No Jenis Investasi Nilai 1 Nilai Investasi Utama 55.780.000 2 Nilai Investasi Pendukung 27.300.000 Total 83.080.000 Sumber: Tabel 4.1. dan Tabel 4.2. (diolah) Estimasi Pendapatan Per Bulan Pendapatan Estimasi pendapatan per bulan = asumsi ayam hidup 2.700 ekor (asumsi angka mortaliti berada pada angka 10%) x Rp 20.000 (umur ayam 30 hari) = Rp 54.000.000 Keuntungan = pendapatan – biaya operasional bulanan = Rp 54.000.000 – Rp 27.300.00 = Rp 26.700.000 Analisis Data Discounted Payback Period Pada prinsipnya metode Discounted Paybak Period ini sama dengan metode Payback Period, hanya saja untuk menentukan periode pengembaliannya tidak menggunakan aliran kas bersih tetapi menggunakan aliran kas bersih yang telah didiskontokan. Perhitungan Discounted Payback Period = investasi awal – kas tahunan = Rp 83.080.000 – Rp 160.200.000 = 0,518 (12 bulan) = 6,2 bulan = 6 bulan + (0,2 x 30 hari) = 6 bulan 6 hari Jadi, periode yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi adalah selama 6 bulan 6 hari. Pembahasan Penelitian
  • 31. 25 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fisibilitas investasi pada pembuatan kandang untuk peternakan ayam potong menggunakan metode Discounted Payback Period. Investasi yang dilakukan oleh calon mitra adalah berupa pembuatan kandang ayam potong.Investasi ini direncanakan guna memenuhi jumlah permintaan ayam potong yang semakin meningkat setiap tahunnya. Hasil perhitungan dengan metode Discounted Payback Period menghasilkan periode pembayaran kembali 6 Bulan 6 hari.Sedangkan kriteria fisibilitas investasi Discounted Payback Period adalah Jika periode pembayaran kembali kurang dari umur ekonomis investasi (dalam penelitian ini adalah dua (2) tahun) maka investasi diterima, jika periode pembayaran kembali lebih dari umur investasi maka investasi ditolak. Jadi, dari kriteria fisibilitas investasi metode discounted payback period dan hasil perhitungan discounted payback period menunjukkan bahwa investasi fisibel dilakukan. 3.2.2 Analisa SWOT Analisa SWOT Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) yang dihadapipeternakan ayam potong antara lain adalah sebagai berikut:  Strengths (kekuatan) 1. Peternakan ayam potong memiliki ayam yang berkualitas tinggi 2. Lahan untuk beternak masih tersedia dan cukup strategis 3. Pertumbuhan dan pertambahan yang cepat  Weaknesses (kelemahan) 1. Budidaya dengan peralatan sederhana 2. Keterampilan peternak masih rendah dan pembagian tugas yang tidak jelas 3. Angka kematian ternak yang masih relatif tinggi  Opportunities (peluang) 1. Peluang pasar yang masih tinggi ini dikarenakan banyak masyrakat yang memilih mengkonsumsi ayam broiler 2. Daya beli masyarakat mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan perekonomian Indonesia yang semakin membaik dari waktu ke waktu 3. Lingkungan bagus cocok untuk perkembangan industry peternakan ayam potong.
  • 32. 26  Threats (ancaman) 1. Harga pakan ternak yang tidak stabil harganya 2. Wabah penyakit ayam dan rentannya ayam broiler terjangkit penyakit menular 3. Fluktuasi harga bibit ayam dan pakan 4. Munculnya pesaing baru di industry peternakan ayam potong karena tertarik pada keuntungan yang dapat diperoleh melalui industry ini di masa mendatang 4. STRATEGI Setelah mengidentifikasi faktor faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan usaha peternakan ayam potong di Kecamatan Lumajang maka ditemukan alternative strategi yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut Strategi S-O (StrengthOpportunity) atau strategi kekuatanpeluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan adalah : 1. Memanfaatkan lokasi usaha yang strategis untuk mengembangankan usaha yang telah ada agar dapat memenuhi tingginya permintaan ayam potong 2. Menekan biaya produksi dengan memanfatkan karyawan yang berpengalaman agar menghasilkan produk rendah biaya 3. Perbanyakan populasi ayam potong 4. Mengembangkan kualitas pekerja 5. Meningkatkan kualitas dari ayam potong Strategi W-O (WeaknessOpportunity) atau strategi kelemahanpeluang adalah strategi untuk Strategimeminimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi W-O yang dapat dirumuskan adalah : 1. Efisiensi biaya produksi dengan memperbaiki manajemen 2. Pengembangan sistem berternak tradisional menjadi modern 3. Meningkatkan pembinaan peternak akan pentingnya kesehatan ayam potong.
  • 33. 27 Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan adalah : 1. Menjaga mutu produk dan memperhatikan perkembangan pasar dalam menentukan skala usaha untuk menghadapi persaingan dan menghindari penurunan daya beli 2. Menstok bahan baku terutama pakan menggunakan modal yang ada untuk menghindari fluktuasi harga 3. Meningkatkan manajemen kandang dengan mensinergikan kekuatan SDM yang ada untuk mengantisipasi wabah penyakit. Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-ancaman adalah strategi untuk meminimalkan kelemahaninternal dan menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi W-T yang dapat dirumuskan adalah 1. Mencegah wabah penyakit ayam dengan menerapkan Bio-security 2. Menghindari ketergantungan terhadap satu agen saja, guna menghindari dampak turunya daya beli masyarakat 3. Penerapan teknologi modern 4. Peningkatan manajemen usaha ayam potong
  • 34. 28 BAB IV KESIMULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Investasi adalah sebagai komitmen sejumlah uang atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini (present time) dengan harapan memperoleh manfaat (benefit) di kemudian hari (in future). Program Analisa Break Even Point Dalam Menganalisa Model Investasi Analisi break point merupakan analisis dalam bentuk grafik dimana digambarkan hubungan antara produksi, penjualan, biaya produksi dan laba atau rugi yang terjadi. Analisis break even point dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil suatu keputusan (decision making) antara lain : 1. Dapat menentukan atau memberi gambaran tingkat keuntungan yang akan diperoleh. 2. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan biaya produksi dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh, 3. Dapat mnentukan jumlah penjualan yang hrus dicapai dan dipertahankan perusahaan agar tidak menderita kerugian. 4. Dengan adanya analisi break even point memudahkan pimpinan perusahaan untuk merumuskan kebijakan serta memudahkan untuk mengambil keputusan dalam perusahaan Besarnya peluang kebutuhan ayam pedaging ayam menjadi lahan potensial untuk mendapatkan keuntungan dari sektor ternak. Ada beberapa manfaat menjadikan ternak ayam potong sebagai investasi yang menghasilkan antara lain : 1. Kebutuhan Pangan Ayam Indonesia cenderung meningkat 2. Pertumbuhan sektor industri restaurant yang memanfaatkan ayam sebagai komoditi yang dijual. 3. Industri rumahan dan perusahaan skala besar dalam produksi ayam kemasan
  • 35. 29 4.2 Saran Adapun saran yang ditunjukkan kepada pembaca yaitu dengan memilih model investasi dan pengangaran secara baik maka suatu perusahaan akan mampu mencapai tujuan organisasinya. Serta dalam membentuk pengangaran modal kita perlu memperhatikan beberapa hal sepertilokasi, biaya – biaya apa yang dikeluarkan, dan arus pula mengetahui rencana jangka panjang maupun pendek bagi perusahaan itu sendiri . Di dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih diperlukan banyak bimbingan dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat membantu untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi.
  • 36. 30 Daftar Pustaka Darsana, Lestari. . Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Pengalaman Kerja Dan Kapasitas Produksi Terhadap Nilai Produksi Pngrajin Perak. Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana. Gitman, Lawrence and Joehnk.2005. Principal of Managerial Finance. 11th edition. United States; Pearson Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan, Edisi ke 4, Yogyakarta : BPFE – Universitas Gajah Mada. Jones, Charles P Jones, 2004, Investments: Analysis and Management, Sixth edition, Willey. Keown A. J., Martin J. D., Petty J. W., Scott D. F.. 2011. Manajemen Keuangan:Prinsip dan Penerapan. Edisi Kesepuluh, Jilid 1, Terjemahan olehMarcus Prihminto Widodo, Jakarta, Penerbit Indeks. Lukviarman, Niki. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Padang, Andalas University Press. Mellyanda Febrina Audia, Bambang Jatmiko. 2017.Pengaruh Partisipasi,angaran,kejelasan Sasaran Anggaran, Budaya Organisasi, Reputasi dan Etika Terhadap Senjangan Anggaran (Studi Empiris pada SKPD) Kabupaten Bantul. Putro Juwono Siswantoro, Bambang Jatmiko. 2015. Key Succes Factors Struktur Modal Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Renata Labitta Surjana. 2016.Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Risiko Bisnis Sebagai Variabel Mediator Richardson J.W., Herbst B.K., Outlaw J.L. and Gill R.C. 2007. Including Risk in Economic Feasibility Analyses: The Case of Ethanol Production in Texas, Journal of Agribusiness Vol.25 No.2, 115-132. Supriyadi, Fatimah .2018. Kajian Pengendalian Internal Dalam Disiplin Anggaran Perguruan tinggi negri. Politeknik Negeri Jakarta. Sharpe, Alexander, Bailey. 1997. Investasi. Jilid 2. Edisi Revisi. Jakarta: Prenhallindo. Tandelilin Eduardus. 2012. Modul: Dasar – Dasar Manajemen Investasi. Universitas Gadja Madha: Yogyakarta.
  • 37. 31 Utami Dwi. 2014. Penganggaran Modal .Diakses pada selasa 14 april 2020. Pukul 19.09 Zulam, Lubis. 2016. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Investasi Di Indonesia. Falkutas Ekonomi. Universitas Tjut Nyak Dien Medan. Undang – undang dan ayat Al – Qur’an : - Menurut Pasal I ayat (I) Undang – Undang No.25 Tahun 2007tentang penanaman modal - Pasal I ayat (5) Undang –Undang No.25 Tahun 2007 pengertian Penanam modal dalam negeri