12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...Abdul Latif
More Related Content
Similar to 6,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical issues in financial management, universitas mercu buana, 2018.
Begg, citra mega lissha, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis pada ...citra mega lissha
Similar to 6,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical issues in financial management, universitas mercu buana, 2018. (20)
6,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical issues in financial management, universitas mercu buana, 2018.
1. BUSINESS ETHICS & GOOD GOVERNANCE
(BE &GG)
Ethical Issues in Financial Management:
Forum – 7 E-learning
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh
Abdul Latif : 55117120125
Magister Manajemen
Universitas Mercu Buana
Jakarta – 2018
2. 1
Ethical Issues in Financial Management:
1. Introduction
2. Financial Management,
3. Ethical Issues in Finance,
4. Measures against Bank Fraud,
5. Ethical issues arising out of activities of professional players.
1. Pendahuluan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengaitkan pemerolehan (acquisition),
pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh
dari suatu perusahaan. Sehingga dapat diartikan bahwa Manajemen keuangan adalah suatu
kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian
apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang
manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak
diinginkan.
a. Peranan Etika Bisnis Dalam Manajemen Keuangan Perusahaan
Peranan manajemen keuangan dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
Bertanggung jawab terhadap tiga keputusan pokok manajemen keuangan pemerolehan
(acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva secara efisien.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
Menghadapi tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan yang
terjadi pada : persaingan antar perusahaan; perekonomian dunia yang tidak menentu;
perubahan teknologi; dan tingkat inflasi dan bunga yang berfluktuasi.
Ada pun kriteria standar etika untuk manajemen keuangan yaitu :
3. 2
1) Competance Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung
jawab untuk mempertahankan tingkat sesuai kompetensi profesional dengan
pengembangan pengetahuan dan keterampilan, melakukan tugas profesional mereka sesuai
dengan hukum, peraturan dan standar teknis, menyiapkan laporan lengkap dan jelas untuk
memperoleh informasi yang relevan dan dapat dipercaya.
2) Confidentiality Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki
tanggung jawab untuk menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh
dalam pekerjaan mereka kecuali bila diizinkan, atau keperluan hukum untuk melakukannya
3) ntegritas Adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari perubahan yang tidak
terotorisasi, baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Integritas mengharuskan
untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan
prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika.
4) Objektivitas Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung
jawab untuk Mengkomunikasikan informasi secara adil dan obyektif dan mengungkapkan
penuh semua informasi relevan yang dapat diharapkan untuk mempengaruhi pemahaman
pengguna dimaksudkan dari laporan, komentar, dan rekomendasi yang disampaikan.
5) Resolusi Konflik Etis Dalam menerapkan standar etika, praktisi manajemen akuntansi dan
manajemen keuangan mungkin mengalami masalah dalam mengidentifikasi perilaku tidak
etis atau dalam menyelesaikan konflik etis
2. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dalam konteks pembahasan ini adalah berhubungan dengan
penganggaran. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi
seluruh kegiatan bank yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter yang berlaku untuk jangka
waktu tertentu di masa mendatang. Anggaran berkaitan dengan manajemen keuangan yang
berkaitan dengan waktu realisasi, maka biasanya disebut dengan rencana keuangan (budgetting).
Rencana keuangan adalah rencana keuangan lembaga bisnis yang merupakan terjemahan program
kerja lembaga bisnis ke dalam sasaran-sasaran (target) keuangan yang ingin dicapai dalam kurun
waktu tertentu.
4. 3
3. Masalah Etis dalam Keuangan
Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan wajar pada masa
kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam
kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis
yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Berbagai hal
tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis yang ingin
menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para
pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk memperluas pangsa pasar,
serta mendapatkan banyak keuntungan. Secara umum masalah-masalah yang sering di jumpai
dalam pelanggaran etika bisnis dapat diklasifikasikan dalam lima kategori. Klasifikasi masalah
tersebut yaitu :
a) Suap (Bribery) Barangsiapa menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia mengetahui atau
patut dapat menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji itu dimaksudkan supaya ia
berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan
kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum, dipidana karena
menerima suap dengan pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) tahun atau denda sebanyak-
banyaknya Rp.15.000.000.- (lima belas juta rupiah) (Pasal 3 UU 3/1980).
b) Paksaaan (Coercion) Pemaksaan adalah praktek memaksa pihak lain untuk berperilaku
dengan cara spontan (baik melalui tindakan atau tidak bertindak) dengan menggunakan
ancaman, intimidasi, penipuan, atau bentuk lain dari tekanan atau kekuatan. Tindakan
seperti itu digunakan sebagai leverage, untuk memaksa korban untuk bertindak dengan
cara yang dikehendaki. Pemaksaan mungkin melibatkan hukuman fisik yang sebenarnya
c) Penipuan (Deception) Pasal 378 KUHP di atas, maka R. Sugandhi (1980 : 396-397)
mengemukakan pengertian penipuan bahwa : Penipuan adalah tindakan seseorang dengan
tipu muslihat, rangkaian kebohongan, nama palsu dan keadaan palsu dengan maksud
menguntungkan diri sendiri dengan tiada hak. Rangkaian kebohongan ialah susunan
kalimat-kalimat bohong yang tersusun demikian rupa yang merupakan cerita sesuatu yang
seakan-akan benar. d) Pencurian (Theft) Pengertian pencurian menurut hukum beserta
unsur – unsurnya dirumuskan dalam pasal 362 KUHP, adalah berupa rumusan pencurian
dalam bentuk pokoknya yang berbunyi : “Barang siapa mengambil suatu benda yang
5. 4
seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda
paling banyak Rp. 900,00”. e) Diskrimi-nasi tidak jelas (Unfair Discrimination) Adalah
perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh
ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama.
4. Langkah-langkah terhadap Penipuan bank
Krisis yang dialami Bank Century bukan disebabkan karena adanya krisis global, tetapi karena
disebakan permasalahan internal bank tersebut. Permasalahan internal tersebut adalah adanya
penipuan yang dilakukan oleh pihak manajemen bank terhadap nasabah menyangkut
penyelewengan dana nasabah hingga Rp 2,8 Trilliun (nasabah Bank Century sebesar Rp 1,4 Triliun
dan nasabah Antaboga Deltas Sekuritas Indonesia sebesar Rp 1,4 Triliiun). Penjualan reksa dana
fiktif produk Antaboga Deltas Sekuritas Indonesia. Dimana produk tersebut tidak memiliki izin BI
dan Bappepam LK. Kedua permasalahan tersebut menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi
nasabah Bank Century. Dimana mereka tidak dapat melakukan transaksi perbankan dan uang
mereka pun untuk sementara tidak dapat dicairkan. Kasus Bank Century sangat merugikan
nasabahnya dimana setelah Bank Century melakukan kalah kliring, nasabah Bank Century tidak
dapat melakukan transaksi perbankan baik transaksi tunai maupun transaksi nontunai.
5. Masalah etika yang timbul dari kegiatan pemain professional
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus.“Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada
sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya
Beberapa faktor mengenai penyebab pelanggaran kode etik :
Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dri masyarakat
Organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk
menyampaikan keluhan
Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena
buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri
6. 5
Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga
martabat luhur profesinya
Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi untuk menjaga
martabat luhur profesinya
Adapun upaya yang diharapkan untuk menghindari pelanggaran kode etik salah satunya bagi para
pengguna internet adalah :
Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan
masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung
secara langsung dan negative masalah suku, agama dan ras(SARA), termasuk di dalamnya
usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran
hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi Instruksi untuk melakukan
perbuatan melawan hukum(illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional
umumnya.
Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi
yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
Pustaka :
1) Fernando, A. C. (2012). Business Ethics and Corporate Governance, Second Edition.
india. Pearson.
Pendukung:
2) LoRusso, James Dennis. (2017). Spirituality, Corporate Culture, and American
Business: The Neoliberal Ethic and the Spirit of Global Capital (Critiquing Religion:
Discourse, Culture, Power), London. Bloomsbury .
3) Hapzi Ali, 2016. Modul BE & GG, Univeristas Mercu Buana.
4) Sumber Lain yang Relevan dengan RPS