3. Induktif adalah cara mempelajari sesuatu
yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa
khusus untuk menentukan hukum yang
umum
Metode berpikir induktif adalah
metode yang digunakan dalam
berpikir dengan bertolak dari hal-hal
khusus ke umum. Proses penalaran
induktif dapat dibedakan lagi atas
bermacam-macam variasi yaitu:
generalisasi, hipotesa dan teori,
analogi induktif dan kausal.
PENALARAN INDUKTIFPENALARAN INDUKTIF
4. 4 (4 (EMPATEMPAT) macam PENALARAN INDUKTIF) macam PENALARAN INDUKTIF
1. Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses
penalaran yang bertolak dari sejumlah
fenomenal individual untuk
menurunkan suatu inferensi yang
bersifat umum yang mencakup semua
fenomena.
5. 4 (4 (EMPATEMPAT) macam PENALARAN INDUKTIF) macam PENALARAN INDUKTIF
2. Hipotesis dan Teori
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada
waktu diungkapkan belum diketahui
kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk
diuji dalam kenyataan empiris.
Teori adalah serangkaian bagian atau
variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah
pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel,
dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah.
6. Hubungan antara hipotesis dengan teori
Teori yang tepat akan menghasilkan
hipotesis yang tepat untuk digunakan
sebagai jawaban sementara atas
masalah yang diteliti atau dipelajari
dalam penelitian. Dalam penelitian
kuantitatif peneliti menguji suatu teori.
Untuk meguji teori tersebut, peneliti
menguji hipotesis yang diturunkan
dari teori
7. 4 (4 (EMPATEMPAT) macam PENALARAN INDUKTIF) macam PENALARAN INDUKTIF
3. Analogi
Analogi adalah suatu perbandingan yang
mencoba membuat suatu gagasan terlihat
benar dengan cara membandingkannya
dengan gagasan lain yang mempunyai
hubungan dengan gagasan yang pertama.
8. Macam-macam analogi
1. Analogi Induktif
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun
berdasarkan persamaan yang ada pada dua
fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa
apa yang ada pada fenomena pertama terjadi
juga pada fenomena kedua.
2. Analogi Deklaratif
Analogi deklaratif merupakan metode untuk
menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang
belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu
yang sudah dikenal.
9. 4 (4 (EMPAT)EMPAT) macam PENALARAN INDUKTIFmacam PENALARAN INDUKTIF
4. Hubungan Kausal
Hubungan kausal sering diartikan sebagai
penalaran yang diperoleh dari gejala-
gejala yang saling berhubungan,
hubungan sebab – akibat (hubungan
kausal) dapat berupa sebab yang sampai
kepada kesimpulan yang merupakan
akibat atau sebaliknya.
10. PENALARAN deduktifPENALARAN deduktif
Deduktif berasal dari bahasa Inggris
deduction yang berarti penarikan kesimpulan
dari keadaan-keadaan yang umum,
menemukan yang khusus dari yang umum,
lawannya induktif .
Metode berpikir deduktif adalah metode
berpikir yang menerapkan hal-hal yang
umum terlebih dahulu untuk seterusnya
dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus. Adapun berbagai macam corak
berpikir deduktif adalah silogisme kategorial,
silogisme hipotesis, silogisme disjungtif, atau
silogisme alternatif dan entimem.
11. PENALARAN deduktifPENALARAN deduktif
a. Silogisme Kategorial
Silogisme adalah suatu bentuk penalaran yang
berusaha menghubungkan dua proposisi
(pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan
suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan
proposisi yang ketiga.
b. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis bertolak dari suatu pendirian,
bahwa ada kemungkinan apa yang disebut dalam
proposisi itu tidak ada atau tidak terjadi.
12. PENALARAN deduktifPENALARAN deduktif
c. Silogisme Alternatif
Jenis silogisme alternatif biasa juga
disebut dengan silogisme disjungtif,
karena proposisi mayornya merupakan
sebuah proposisi alternatif, yaitu proposisi
yang mengandung kemungkinan-
kemungkinan atau pilihan.
d. Entimem
Entimen adalah penalaran deduktif secara
langsung.
13. PENGERTIAN “MATEMATIS”PENGERTIAN “MATEMATIS”
Berpikir matematis merupakan
kemampuan yang penting untuk
dikembangkan oleh setiap orang.
Kemampuan berpikir matematis yaitu
dapat menghubungkan permasalahan-
permasalahan ke dalam suatu ide atau
gagasan sehingga dapat menyelesaikan
permasalahan matematis. Kemampuan
tersebut dilakukan secara sistematis dan
melalui langkah-langkah penyelidikan.
14. Proses berpikir matematis terdiri dari 4
tahap:
1.pendalaman (specializing)
2.memperkirakan (conjecturing)
3.menghasilkan kesimpulan
(generalizing)
4.memperkuat keyakinan (convincing).
15. PENGERTIAN SUBJEKTIFPENGERTIAN SUBJEKTIF
Subjektif adalah lebih kepada keadaan
dimana seseorang berpikiran relatif, hasil dari
menduga duga, berdasarkan perasaan atau selera
orang.
Subjek filsfat adalah seseroang yagn berfikir/
memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh-
sungguh dan mendalam. Seperti halnya
pengetahuan, Maka filsafatpun (sudut
pandangannya) ada beberapa objek yang dikaji
oleh filsafat.
16. PENGERTIAN “PENGERTIAN “ Positive Regard”Positive Regard”
Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang
dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak,
tergantung pada cinta yang diterima seorang anak
saat ia masih kecil. Rogers menyebut hal ini sebagai
penghargaan positif (positive regard). Setiap anak
terdorong untuk mencari positive regard, namun
tidak semuanya mendapatkan kepuasan yang cukup.
Anak akan puas jika ia mendapatkan kasih sayang,
cinta, pujian atau persetujuan dari orang lain, tetapi
ia kecewa jika menerima celaan dan kurang
mendapat kasih sayang.
17. Positive Regard dari orang tua dapat diberikan
terhadap anak melalui dua cara, yakni:
Conditional Positve Regard (penghargaan
positive bersyarat)
Unconditional Positive Regard (penghargaan
positive tanpa syarat)
Positive RegardPositive Regard
18. Tendensi Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri menjadi salah satu tema besar dalam
kajian humanistic.Dalam pandangan humanistic
sendiri, manusia diyakini memiliki kehendak bebas
atau free will. Manusia dikenal sebagai makhluk
yang aktif.
Kecenderungan atau tendensi aktualisasi diri pada
manusia juga menggambarkan bahwa manusia
bukanlah makhluk yang statis. Manusia senantiasa
mengoptimalkan potensi-potensi yang ada dalam
dirinya dan memiliki kehendak untuk maju.
19. Tendensi Aktualisasi Diri
Dalam menekankan tendensi aktualisasi diri,
Rogers menekankan beberapa ide:
a. Tendensi aktualisasi adalah kekuatan motivasi
utama dari organisme manusia
b. Tendensi aktualisasi adalah fungsi dari seluruh
organisme bukan hanya satu bagian dari
organisme
c. Tendensi aktualisasi merupakan suatu konsepsi
motivasi yang luas.
d. Hidup adalah suatu proses yang aktif dan
bukan pasif.
e. Manusia memiliki kapasitas dan tendensi atau
motivasi untuk mengaktualisasikan diri.