SlideShare a Scribd company logo
ALIRAN PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK
A. Latar Belakang Masalah
Psikologi Pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri
pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Tujuan Psikologi Pendidikan adalah memberikan pengetahuan tentang riset yang
dapat secara efektif diaplikasikan untuk situasi mengajar karena mengajar merupakan
hal yang kompleks.
Untuk mengajar yang efektif dalam situasi murid yang bervariasi, maka
diperlukan beragam perspektif dan strategi yang harus diaplikasikan secara fleksibel.
Hal utama yang dibutuhkan adalah pengetahuan dan keahlian profesional serta
komitmen dan motivasi.
Dalam ilmu psikologi terdapat beberapa aliran, diantaranya adalah aliran
psikologi behavioristik. Behaviorisme adalah sebuah pandangan yang menyatakan
bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan
dengan proses mental. Artinya, menurut aliran ini perilaku adalah segala sesuatu yang
kita lakukan dan bisa dilihat secara langsung, misalnya anak membuat foster, guru
tersenyum pada anak, murid mengganggu murid yang lain, dan sebagainya. Namun,
pemikiran, perasaan, dan motif yang dialami yang tidak bisa dilihat oleh orang lain
bukan subjek yang tepat untuk ilmu perilaku karena tidak bisa diobservasi secara
langsung.
Oleh karena itu, kita perlu membahas dan mempelajarinya sehingga kita bisa
memahami dan membandingkan antara pandangan aliran psikologi behavioristik
dengan pandangan aliran yang lain serta dapat diterapkan dalam dunia pendidikan
nantinya.
B. Isi Bahasan
1. Tokoh Aliran Psikologi Behavioristik
Tokoh aliran psikologi behavioristik adalah William James dan Mac. Dougall,
sedangkan pengikut mereka adalah Thorndike dan Watson.
a. James
James adalah perintis jalan filsafat pragmatisme. Psikologi antara lain:
1) Manusia adalah makhluk reaksi. Semua rangsangan dari luar akan menghasilkan
reaksi.
2) James mengutamakan unsur-unsur motoris yakni refleks senso-motoris yang akan
menghasilkan reaksi dengan adanya rangsangan luar berupa gerakan-gerakan.
3) James menghargai pendirian biologis dan menentang ilmu jiwa unsur.
b. Doc Dougall
Doc Dougall mempelajari tentang insting yang mana insting merupakan
pendorong dalam segala kegiatan. Dia memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang
mempelajari gerak perbuatan dan tingkah laku hewan dan manusia.1
c. E.L. Thorndike
Thorndike adalah salah satu perintis yang memberikan perhatian pada
penilaian dan pengukuran serta perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. Dia
mengemukakan gagasan bahwa psikologi pendidikan itu harus memiliki basis
ilmiah.2
Thorndike sebagai salah seorang pendiri aliran tingkah laku mengemukakan
bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran,
perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berupa pikiran, perasaan atau
gerakan).3
d. Watson
1
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, cet III, 2003), h. 48.
2
John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Kencana, cet II, 2011), h. 5.
3
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, cet
IV, 2010), h.7.
J.B. Watson pada awalnya belajar filsafat, tetapi kemudian pindah kedalam
lapangan psikologi. Sejak tahun 1912, Watson telah menjadi terkenal karena
penyelidikan-penyelidikannya mengenai proses belajar pada hewan.4
Adapun dasar-dasar pendapat Watson:
1) Masalah objek psikologi
Watson berpendapat bahwa sebagai science psikologi harus bersifat positif,
sehingga objeknya bukanlah kesadaran dan hal-hal lain yang dapat diamati,
melainkan tingkah laku yang positif, yaitu tingkah laku yang dapat diobservasi.
Tingkah laku adalah keseluruhan reaksi organisme terhadap perangsang dari luar.
Reaksi tersebut terdiri dari gerakan-gerakan dan perubahan jasmani tertentu, jadi
dapat diamati secara objektif.5
2) Bagian-bagian teori Watson yang terpenting
a) Teori Sarbon (stimulus and response bond theory)
Perangsang atau stimulus adalah situasi objektif, yang wujudnya bermacam-
macam, seperti sinar, bola kasti yang dilemparkan, rumah terbakar, kereta api penuh
sesak dan sebagainya. Sedangkan respons adalah reaksi objektif daripada individu
terhadap situasi sebagai perangsang yang wujudnya bermacam-macam, misalnya
mengambil makanan, menutup pintu, dan sebagainya. Titik berat perhatian Watson
terletak pada apa yang dikerjakan oleh individu pada situasi tertentu.
Palland membuat kesimpulan:
 Bagan refleks yang menjadi dasar psikologinya Watson ada dua, yaitu refleks
gerakan dan refleks sekresi.
 Segala tingkah laku yang kompleks dapat dikembalikan kepada reaksi-reaksi
terhadap perangsang. Tiap masalah dapat diselesaikan dengan teori atau prinsip
Sarbond.
4
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h.267.
5
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h. 267.
 Segala bentuk tingkah laku yang kompleks tersusun dari refleks-refleks dan
refleks-refleks bersyarat.6
3) Pengamatan dan kesan (sensation and perception)
Menurut Watson, kita tidak bisa membantah bahwa hewan itu membuat
respons pendengaran, penglihatan, dan sebagainya karena hewan-hewan dapat
melakukan response motoris yang ditunjukkan terhadap perangsang-perangsang
pendengaran, penglihatan, dan sebagainya. Jadi, data dalam menghadapi manusia
juga menempuh jalan yang demikian karena data objektifnya adalah stimulus dan
respons.
4) Perasaan , tingkah laku afektif
Dari penyelidikan terhadap beberapa bayi, Watson berkesimpulan bahwa ada
tiga macam pola tingkah laku emosional (yang dapat diamati) yaitu reaksi emosional
takut, marah, dan cinta.7
5) Teori tentang berpikir
Watson berpendapat bahwa berpikir merupakan semacam tingkah laku senso-
motoris dan berbicara dalam hati adalah tingkah laku berpikir. Biasanya orang
terutama pada anak-anak, bepikir dengan berbicara. Mereka akan mengatakan apa
yang sedang mereka kerjakan. Anak belajar untuk berkata kepada diri sendiri tentang
apa yang sedang dikerjakan, apa yang telah dikerjakan, sampai pada tahap oarang
dewasa, yang mana tindakan-tindakan yang seperti itu akan berubah menjadi
percakapan terhadap diri sendiri.
e. Clark Hull
Menurut Hull, tingkah laku seseorang berfungsi untuk menjaga kelangsungan
hidup, sehingga kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis menempati
posisi sentral. Kebutuhan dikonsepkan sebagai dorongan (drive), seperti lapar, haus,
tidur, hilangnya rasa nyeri dan sebagainya. Stimulus hampir selalu dikaitkan dengan
6
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h. 268.
7
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h. 269.
kebutuhan biologis sehingga respons yang dihasilkan akan bermacam-macam
bentuknya.
f. Edwin Guthrie
Edwin mengemukakan teori yang memandang bahwa belajar merupakan
kaitan asosiatif antara stimulus tertentu dan respons tertentu. Suatu respons akan lebih
kuat (menjadi kebiasaan) apabila respons tersebut berhubungan dengan berbagai
stimulus. Edwin juga mengemukakan bahwa “hukuman” mempunyai peran penting
dalm proses belajar karena apabila hukuman tersebut diberikan pada saat yang tepat
akan mampu mengubah kebiasaan seseorang.
g. Skinner
Menurut skinner, respons yang diberikan siswa tidaklah sederhana karena
setiap stimulus yang diberikan berinteraksi satu sama lain dan interaksi ini akan
mempengaruhi respons yang akan dihasilkan. Sedangkan respons yang diberikan
akan menghasilkan berbagai konsekuensi, yang akhirnya akan mempengaruhi tingkah
laku siswa.
2. Pandangn Aliran Psikologi Behavioristik Terhadap Manusia
Aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya melainkan
hanya mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan.
Pengalaman – pengalaman batin di kesampingkan. Dan hanya perubahan dan gerak
gerik pada badan saja yang di pelajari. Maka sering di katakana bahwa behaviorisme
adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.8
Para ahli psikologi behavioristik memandang manusia tidak pada dasarnya
baik atau jahat. Para ahli yang melakukan pendekatan behavioristik, memandang
manusia sebagai pemberi respons, sebagai hasil dari kondisioning yang telah terjadi.
Dustin and George (1977), yang dikutip oleh George and Cristiani (1981),
mengemukakan pandangan behavioristik terhadap konsep manusia yakni:
8
Abu Ahmadi, psikologi umum, (Jakarta: Rineka cipta , 2003), h.46.
1. Manusia di pandang sebagai individu yang pada hakikatnya bukan individu yang
baik atau yang jahat tetapi sebagai individu yang selalu berada dalam keadaan
sedang mengalami, yang memiliki kemampuan untuk menjadi sesuatu pada semua
jenis perilaku.
2. Manusia mampu mengkonseptualisasikan dan mengontrol perilakunya sendiri.
3. Manusia mampu memperoleh perilakunya yang baru.
4. Manusia bisa mempengaruhi perilaku orang lain sama halnya dengan perilakunya
yang bisa di pengaruhi orang lain.
Ivey,etal (1987) mengemukakan bahwa pernah para pendukung pendekatan
behavioristik merumuskan manusia sebagai manusia yang mekanistik dan
deterministic, dimana manusia dianggap bisa dibentuk sepenuhnya oleh lingkungan
dan sedikit memiliki kesempatan untuk memilih. Namun pendekatan behavioristik
yang baru, menitik beratkan meningkatnya kebebasan dan pilihan melalui
pemahaman terhadap dasar- dasar perilaku seseorang.
Corey (1991) mengemukakan bahwa pada terapi perilaku, perilaku adalah
hasil dari belajar. Kita semua adalah hasil dari lingkungan sekaligus pencipta
lingkungan. Tidak ada dasar yang berlaku umum bisa menjelaskan semua perilaku,
karena setiap periaku ada kaitannya dengan sumber yang ada di lingkungan yang
menyebabkan terjadinya sesuatu perilaku tersebut.
Albert Bandura (1974, 1977, 1986) yang terkenal sebagai tokoh teori sosial
belajar, menolak suatu konsep bahwa manusia adalah pribadi yang mekanistik dengan
model perilakunya yang deterministic. Pengubahan (modifikasi) perilaku bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan seseorang agar jumlah respon akan lebih banyak.9
Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya
manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan
stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan
menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia
9
E:Web BehaviorismeIni ceritaku. Apa ceritamu KONSEP MANUSIA MENURUT
ALIRAN PSIKOANALISA, BEHAVIORISTIK, DAN HUMANISTIK.htm
baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh-
sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua
peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan
termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara
subjektif.10
3. Teori tentang Dinamika Perilaku Manusia Implikasi Psikologi Behavioristik
dalam Pendidikan
Teori Behaviorisme meliputi :
1) Psikologi adalah sains tingkah laku, sedang tingkah laku adalah semua aktivitas
yang dibuat oleh seseorang yang dapat di saksikan. Dia adalah sains yang
objective bergantung pada data eksperimental dan bukti-bukti yang dapat di amati.
Di dalam sains tidak ada ruang bagi konsep yang terlalu banyak yang diuraikan
dalam psikologi.
2) Dapat dikembalikan tingkah laku manusia kepada proses-proses fisio-kimia, dan
dapat di tafsirkan tingkah laku manusia berdasarkan perubahan-perubahan
fisiologi dan neurologi yang berlaku, yang menyebabkan psikologi lebih dekat
kepada sains biologis. Jadi tingkah laku manusia tidak lain dari pada susunan unit-
unit kecil yang dapat dinyatakan dalam persamaan S – R hubungan antara
perangsang dan reaksi adalah hubungan fisio-kimia.
3) Penganu-penganut Behaviorisme mengakui asumsi kepastian psikologis, yang
bermakna ketentuan berlakunya reaksi jika seseorang menghadapi berbagai
rangsangan. Dan mungkin diramalkan jenis-jenis reaksi yang di timbulkan oleh
perangsang tertentu. Begitu juga mungkin untuk mengenal apa yang menyebabkan
reaksi tertentu terhadap berbagai perangsang.
4) Faktor-faktor lingkungan adalah faktor utama yang bekerja untuk membentuk
kepribadian seseorang. Pusat perhatian aliran ini adalah proses belajar dalam
10
E:Web Behaviorisme» ALIRAN BEHAVIORISME _ Kajian Psikologi.htm
pendidikan dan cara megajar manusia untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan
tertentu.
Aliran Behaviorisme di anggap sebagai reaksi terhadap teori psikoanalisa.
Teori ini telah menolak banyak konsep yang telah di ajarkan oleh teori psikoanalisa.
Penganut Behaviorisme berpendapat : “ mempelajari pengalaman pribadi tentang
asosiasi bebas atau tafsir mimpi tidak akan memberikan fakta-fakta ilmiah yang dapat
diterima, sebab sukar membuktikan kebenaran pernyataan ini “.
C. Analisis dan Bahasan
Setelah kita analisis dari berbagai pendapat dan teori yang sudah di bahas di
atas, aliran psikologi behaviorisme adalah suatu aliran yang mengemukakan sebuah
penelitiaan yang menitikberatkan pada stimulus dan respons serta hal yang diteliti
juga harus bisa diobservasi.
Dapat kita gambarkan sustu kasus dimana seorang anak yang suka mencari
perhatian:
“ james anak ke enam dari senbilan bersaudara . dia menyukai banyak hal,
misalnya dia menukai musik rock, buku komik, basket, dan es krim strawberi. Namun
diatas segalanya, james suka cari perhatian.
James adalah seorang pencari perhatian yang terlatih. Dia mendapat perhatian
gurunya dengan menjawab asal-asalan dikelas, melempar klip kertas dan penghapus
ke arah guru, dan menolak menyerahkan tugas. Dia berusaha mendapat perhatian
teman-teman sekelasnya dengan meledeknya, mengancam, atau menulis hal-hal yang
tidak pantas di WC sekolah. Di pertengahan tahun ajaran James juga mendapat bonus
ekstra: Perilakunya yang berlebihan itu cukup sering membawanya keruang kepala
sekolah seingga dia mendapatkan perhatian wakil kepala sekolah setidaknya
seminggu sekali.
Memang benar perhatian yang didapat James sering kali dalam bentuk
kemarahan guru, kemarahan teman-teman sekelas, atau peringatan wakil kepala
sekolah “ kami tidak lagi menerima perilaku ini, anak muda,” Namun, tetap saja ia
tidak mengubah perilakunya.
Menurut Anda, mengapa James memilih perilaku yang tidak pantas (alih-
alih perilaku yang pantas) untuk mendapatkan perhatian orang lain?
Dapatkah Anda mengira-ngira kemungkinan alasannya?
Apakah sesungguhnya yang sudah dipelajari James? Dapatka Anda
menemukan sebuah prinsip belajar untuk menjelaskan perilaku cari
perhatian James? “11
Ketika mempertimbangkan situasi yang dialami James, pikirkan kembali pengalam
Anda sebagai siswa di sekolah dasar dan sekolah menengah. Siswa-siswa mana ynag
memperoleh perhatian terbanyak, siswa-siswa mana yang berperilaku baik atau buruk
? kemungkinannya ialah siswa yang berperilaku tidak pantas mendapat perhatian
yang banyak dari guru dan teman-teman sekelas anda (Landrum & Kauffmann,
2006; J.C. Taylor & Romanczyk, 1994).
Studi kasus tadi menerangkan asumsi dasar behaviorisme : orang cenderung
mempelajari dan menunjukkan perilaku yang menghasilkan, setidaknya di mata
mereka, konsekuensi- konsekuensi yang diinginkan. Dan lebih umum lagi, perilaku
orang sebagian besarnya merupakan hasil dari pengalaman mereka dengan stimulus-
stimulus lingkungan.
11
Jeanne E.O, psikologi pendidikan (jakarta: Penerbit Erlangga ). h. 421
D. Penutup dan Kesimpulan.
Dapat kita simpulkan tentang aliran Behaviorisme adalah sebagai berikut :
1. Psikologi Pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan
diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan
pendidikan.
2. Tokoh aliran psikologi behavioristik adalah William James dan Mac.
Dougall, sedangkan pengikut mereka adalah Thorndike dan Watson.
3. Aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya
melainkan hanya mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan
kenyataan.

More Related Content

What's hot

Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
vidyatiara
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Fitri Yusmaniah
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
Wulandari Rima Kumari
 
Makalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaanMakalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaan
desmitaratriana1
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: Humanistik
Indah Fatmawati
 
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) pptMasa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
adelyn wilber
 
Pendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john deweyPendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john dewey
Ahmad Jayadi
 
Akhlak Terhadap Guru
Akhlak Terhadap GuruAkhlak Terhadap Guru
Akhlak Terhadap Guru
Insan Cendikia6f
 
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISMEMAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
Pakde Hariyanto Hariyanto
 
Pendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidupPendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidup
kristinwiranata
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
Akhina3
 
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialKebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Ratri nia
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
An Rachma
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
 
Perkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakPerkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakelmakrufi
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
Transfer belajar
Transfer belajarTransfer belajar
Transfer belajarFath Anissa
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Wulandari Rima Kumari
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
Habib Grindcore
 

What's hot (20)

Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Makalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaanMakalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaan
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: Humanistik
 
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) pptMasa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
 
Pendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john deweyPendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john dewey
 
Akhlak Terhadap Guru
Akhlak Terhadap GuruAkhlak Terhadap Guru
Akhlak Terhadap Guru
 
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISMEMAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
 
Pendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidupPendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidup
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
 
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialKebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Perkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakPerkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anak
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Transfer belajar
Transfer belajarTransfer belajar
Transfer belajar
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 

Viewers also liked

Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
Seta Wicaksana
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikRINISUGIYARTI
 
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...LeonartMaruli
 
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaTeori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Belum Kerja
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikSefri Doni
 
Makalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristikMakalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristik
Hotimah Cilediescetia
 
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)Nur Arifaizal Basri
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
nindypratiwi
 
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestaltPUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestaltmfrids
 
Power point psikologi
Power point psikologiPower point psikologi
Power point psikologiabah34
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
Nor Saroni
 
Makalah Psikologi Umum - Psikologi Jerman
Makalah Psikologi Umum - Psikologi JermanMakalah Psikologi Umum - Psikologi Jerman
Makalah Psikologi Umum - Psikologi Jerman
46113310011
 
Progresivisme in education
Progresivisme in educationProgresivisme in education
Progresivisme in education
Universitas Pelita Harapan
 
Gejala Campuran
Gejala CampuranGejala Campuran
Gejala Campuran
boim007
 
Gejala Campuran
Gejala CampuranGejala Campuran
Gejala Campuran
Rudy Ubaidur-Rahman
 

Viewers also liked (20)

Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristik
 
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
 
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaTeori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
 
TEORI BEHAVIORISME
TEORI BEHAVIORISMETEORI BEHAVIORISME
TEORI BEHAVIORISME
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
Makalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristikMakalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristik
 
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
 
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)
JURNAL BEHAVIORISTIK (REFERENSI)
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
 
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestaltPUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
 
Power point psikologi
Power point psikologiPower point psikologi
Power point psikologi
 
TEORI BEHAVIORISME
TEORI BEHAVIORISMETEORI BEHAVIORISME
TEORI BEHAVIORISME
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
 
pengantar humanistik
pengantar humanistikpengantar humanistik
pengantar humanistik
 
Makalah Psikologi Umum - Psikologi Jerman
Makalah Psikologi Umum - Psikologi JermanMakalah Psikologi Umum - Psikologi Jerman
Makalah Psikologi Umum - Psikologi Jerman
 
Progresivisme in education
Progresivisme in educationProgresivisme in education
Progresivisme in education
 
Gejala Campuran
Gejala CampuranGejala Campuran
Gejala Campuran
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Gejala Campuran
Gejala CampuranGejala Campuran
Gejala Campuran
 

Similar to Aliran psikologi behavioristik

Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy SumiharsonoMateri Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Pipit Wijaya
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
MangRudi Rusbianto
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
BeniBeni42
 
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptxDewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
AmaliaJuaddy
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Silfi Arini
 
Teori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & HumanistikTeori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & HumanistikLola Nurhidayaty
 
Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1
kasmuddin nanang
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
pjj_kemenkes
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaranirmanrohmansyah
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologiKisi Maen
 
Pandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisPandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisainaasri
 
PSIKOLOGI SOSIALpptx
PSIKOLOGI SOSIALpptxPSIKOLOGI SOSIALpptx
PSIKOLOGI SOSIALpptx
JejakJemariInstitute
 
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiKomunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiBahRum Subagia
 
Konsep dasar perilaku
Konsep dasar perilakuKonsep dasar perilaku
Konsep dasar perilaku
meallhatthaway
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
Ancha Madrista
 

Similar to Aliran psikologi behavioristik (20)

Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy SumiharsonoMateri Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Behavioris
BehaviorisBehavioris
Behavioris
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
 
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptxDewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11
 
Teori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & HumanistikTeori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & Humanistik
 
Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Teori thorndike
Teori thorndikeTeori thorndike
Teori thorndike
 
Pandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisPandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behavioris
 
PSIKOLOGI SOSIALpptx
PSIKOLOGI SOSIALpptxPSIKOLOGI SOSIALpptx
PSIKOLOGI SOSIALpptx
 
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiKomunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
 
Konsep dasar perilaku
Konsep dasar perilakuKonsep dasar perilaku
Konsep dasar perilaku
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 

Aliran psikologi behavioristik

  • 1. ALIRAN PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK A. Latar Belakang Masalah Psikologi Pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Tujuan Psikologi Pendidikan adalah memberikan pengetahuan tentang riset yang dapat secara efektif diaplikasikan untuk situasi mengajar karena mengajar merupakan hal yang kompleks. Untuk mengajar yang efektif dalam situasi murid yang bervariasi, maka diperlukan beragam perspektif dan strategi yang harus diaplikasikan secara fleksibel. Hal utama yang dibutuhkan adalah pengetahuan dan keahlian profesional serta komitmen dan motivasi. Dalam ilmu psikologi terdapat beberapa aliran, diantaranya adalah aliran psikologi behavioristik. Behaviorisme adalah sebuah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Artinya, menurut aliran ini perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan dan bisa dilihat secara langsung, misalnya anak membuat foster, guru tersenyum pada anak, murid mengganggu murid yang lain, dan sebagainya. Namun, pemikiran, perasaan, dan motif yang dialami yang tidak bisa dilihat oleh orang lain bukan subjek yang tepat untuk ilmu perilaku karena tidak bisa diobservasi secara langsung. Oleh karena itu, kita perlu membahas dan mempelajarinya sehingga kita bisa memahami dan membandingkan antara pandangan aliran psikologi behavioristik dengan pandangan aliran yang lain serta dapat diterapkan dalam dunia pendidikan nantinya. B. Isi Bahasan 1. Tokoh Aliran Psikologi Behavioristik
  • 2. Tokoh aliran psikologi behavioristik adalah William James dan Mac. Dougall, sedangkan pengikut mereka adalah Thorndike dan Watson. a. James James adalah perintis jalan filsafat pragmatisme. Psikologi antara lain: 1) Manusia adalah makhluk reaksi. Semua rangsangan dari luar akan menghasilkan reaksi. 2) James mengutamakan unsur-unsur motoris yakni refleks senso-motoris yang akan menghasilkan reaksi dengan adanya rangsangan luar berupa gerakan-gerakan. 3) James menghargai pendirian biologis dan menentang ilmu jiwa unsur. b. Doc Dougall Doc Dougall mempelajari tentang insting yang mana insting merupakan pendorong dalam segala kegiatan. Dia memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gerak perbuatan dan tingkah laku hewan dan manusia.1 c. E.L. Thorndike Thorndike adalah salah satu perintis yang memberikan perhatian pada penilaian dan pengukuran serta perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. Dia mengemukakan gagasan bahwa psikologi pendidikan itu harus memiliki basis ilmiah.2 Thorndike sebagai salah seorang pendiri aliran tingkah laku mengemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berupa pikiran, perasaan atau gerakan).3 d. Watson 1 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, cet III, 2003), h. 48. 2 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Kencana, cet II, 2011), h. 5. 3 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, cet IV, 2010), h.7.
  • 3. J.B. Watson pada awalnya belajar filsafat, tetapi kemudian pindah kedalam lapangan psikologi. Sejak tahun 1912, Watson telah menjadi terkenal karena penyelidikan-penyelidikannya mengenai proses belajar pada hewan.4 Adapun dasar-dasar pendapat Watson: 1) Masalah objek psikologi Watson berpendapat bahwa sebagai science psikologi harus bersifat positif, sehingga objeknya bukanlah kesadaran dan hal-hal lain yang dapat diamati, melainkan tingkah laku yang positif, yaitu tingkah laku yang dapat diobservasi. Tingkah laku adalah keseluruhan reaksi organisme terhadap perangsang dari luar. Reaksi tersebut terdiri dari gerakan-gerakan dan perubahan jasmani tertentu, jadi dapat diamati secara objektif.5 2) Bagian-bagian teori Watson yang terpenting a) Teori Sarbon (stimulus and response bond theory) Perangsang atau stimulus adalah situasi objektif, yang wujudnya bermacam- macam, seperti sinar, bola kasti yang dilemparkan, rumah terbakar, kereta api penuh sesak dan sebagainya. Sedangkan respons adalah reaksi objektif daripada individu terhadap situasi sebagai perangsang yang wujudnya bermacam-macam, misalnya mengambil makanan, menutup pintu, dan sebagainya. Titik berat perhatian Watson terletak pada apa yang dikerjakan oleh individu pada situasi tertentu. Palland membuat kesimpulan:  Bagan refleks yang menjadi dasar psikologinya Watson ada dua, yaitu refleks gerakan dan refleks sekresi.  Segala tingkah laku yang kompleks dapat dikembalikan kepada reaksi-reaksi terhadap perangsang. Tiap masalah dapat diselesaikan dengan teori atau prinsip Sarbond. 4 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h.267. 5 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h. 267.
  • 4.  Segala bentuk tingkah laku yang kompleks tersusun dari refleks-refleks dan refleks-refleks bersyarat.6 3) Pengamatan dan kesan (sensation and perception) Menurut Watson, kita tidak bisa membantah bahwa hewan itu membuat respons pendengaran, penglihatan, dan sebagainya karena hewan-hewan dapat melakukan response motoris yang ditunjukkan terhadap perangsang-perangsang pendengaran, penglihatan, dan sebagainya. Jadi, data dalam menghadapi manusia juga menempuh jalan yang demikian karena data objektifnya adalah stimulus dan respons. 4) Perasaan , tingkah laku afektif Dari penyelidikan terhadap beberapa bayi, Watson berkesimpulan bahwa ada tiga macam pola tingkah laku emosional (yang dapat diamati) yaitu reaksi emosional takut, marah, dan cinta.7 5) Teori tentang berpikir Watson berpendapat bahwa berpikir merupakan semacam tingkah laku senso- motoris dan berbicara dalam hati adalah tingkah laku berpikir. Biasanya orang terutama pada anak-anak, bepikir dengan berbicara. Mereka akan mengatakan apa yang sedang mereka kerjakan. Anak belajar untuk berkata kepada diri sendiri tentang apa yang sedang dikerjakan, apa yang telah dikerjakan, sampai pada tahap oarang dewasa, yang mana tindakan-tindakan yang seperti itu akan berubah menjadi percakapan terhadap diri sendiri. e. Clark Hull Menurut Hull, tingkah laku seseorang berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup, sehingga kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis menempati posisi sentral. Kebutuhan dikonsepkan sebagai dorongan (drive), seperti lapar, haus, tidur, hilangnya rasa nyeri dan sebagainya. Stimulus hampir selalu dikaitkan dengan 6 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h. 268. 7 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h. 269.
  • 5. kebutuhan biologis sehingga respons yang dihasilkan akan bermacam-macam bentuknya. f. Edwin Guthrie Edwin mengemukakan teori yang memandang bahwa belajar merupakan kaitan asosiatif antara stimulus tertentu dan respons tertentu. Suatu respons akan lebih kuat (menjadi kebiasaan) apabila respons tersebut berhubungan dengan berbagai stimulus. Edwin juga mengemukakan bahwa “hukuman” mempunyai peran penting dalm proses belajar karena apabila hukuman tersebut diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah kebiasaan seseorang. g. Skinner Menurut skinner, respons yang diberikan siswa tidaklah sederhana karena setiap stimulus yang diberikan berinteraksi satu sama lain dan interaksi ini akan mempengaruhi respons yang akan dihasilkan. Sedangkan respons yang diberikan akan menghasilkan berbagai konsekuensi, yang akhirnya akan mempengaruhi tingkah laku siswa. 2. Pandangn Aliran Psikologi Behavioristik Terhadap Manusia Aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya melainkan hanya mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan. Pengalaman – pengalaman batin di kesampingkan. Dan hanya perubahan dan gerak gerik pada badan saja yang di pelajari. Maka sering di katakana bahwa behaviorisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.8 Para ahli psikologi behavioristik memandang manusia tidak pada dasarnya baik atau jahat. Para ahli yang melakukan pendekatan behavioristik, memandang manusia sebagai pemberi respons, sebagai hasil dari kondisioning yang telah terjadi. Dustin and George (1977), yang dikutip oleh George and Cristiani (1981), mengemukakan pandangan behavioristik terhadap konsep manusia yakni: 8 Abu Ahmadi, psikologi umum, (Jakarta: Rineka cipta , 2003), h.46.
  • 6. 1. Manusia di pandang sebagai individu yang pada hakikatnya bukan individu yang baik atau yang jahat tetapi sebagai individu yang selalu berada dalam keadaan sedang mengalami, yang memiliki kemampuan untuk menjadi sesuatu pada semua jenis perilaku. 2. Manusia mampu mengkonseptualisasikan dan mengontrol perilakunya sendiri. 3. Manusia mampu memperoleh perilakunya yang baru. 4. Manusia bisa mempengaruhi perilaku orang lain sama halnya dengan perilakunya yang bisa di pengaruhi orang lain. Ivey,etal (1987) mengemukakan bahwa pernah para pendukung pendekatan behavioristik merumuskan manusia sebagai manusia yang mekanistik dan deterministic, dimana manusia dianggap bisa dibentuk sepenuhnya oleh lingkungan dan sedikit memiliki kesempatan untuk memilih. Namun pendekatan behavioristik yang baru, menitik beratkan meningkatnya kebebasan dan pilihan melalui pemahaman terhadap dasar- dasar perilaku seseorang. Corey (1991) mengemukakan bahwa pada terapi perilaku, perilaku adalah hasil dari belajar. Kita semua adalah hasil dari lingkungan sekaligus pencipta lingkungan. Tidak ada dasar yang berlaku umum bisa menjelaskan semua perilaku, karena setiap periaku ada kaitannya dengan sumber yang ada di lingkungan yang menyebabkan terjadinya sesuatu perilaku tersebut. Albert Bandura (1974, 1977, 1986) yang terkenal sebagai tokoh teori sosial belajar, menolak suatu konsep bahwa manusia adalah pribadi yang mekanistik dengan model perilakunya yang deterministic. Pengubahan (modifikasi) perilaku bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seseorang agar jumlah respon akan lebih banyak.9 Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia 9 E:Web BehaviorismeIni ceritaku. Apa ceritamu KONSEP MANUSIA MENURUT ALIRAN PSIKOANALISA, BEHAVIORISTIK, DAN HUMANISTIK.htm
  • 7. baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh- sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.10 3. Teori tentang Dinamika Perilaku Manusia Implikasi Psikologi Behavioristik dalam Pendidikan Teori Behaviorisme meliputi : 1) Psikologi adalah sains tingkah laku, sedang tingkah laku adalah semua aktivitas yang dibuat oleh seseorang yang dapat di saksikan. Dia adalah sains yang objective bergantung pada data eksperimental dan bukti-bukti yang dapat di amati. Di dalam sains tidak ada ruang bagi konsep yang terlalu banyak yang diuraikan dalam psikologi. 2) Dapat dikembalikan tingkah laku manusia kepada proses-proses fisio-kimia, dan dapat di tafsirkan tingkah laku manusia berdasarkan perubahan-perubahan fisiologi dan neurologi yang berlaku, yang menyebabkan psikologi lebih dekat kepada sains biologis. Jadi tingkah laku manusia tidak lain dari pada susunan unit- unit kecil yang dapat dinyatakan dalam persamaan S – R hubungan antara perangsang dan reaksi adalah hubungan fisio-kimia. 3) Penganu-penganut Behaviorisme mengakui asumsi kepastian psikologis, yang bermakna ketentuan berlakunya reaksi jika seseorang menghadapi berbagai rangsangan. Dan mungkin diramalkan jenis-jenis reaksi yang di timbulkan oleh perangsang tertentu. Begitu juga mungkin untuk mengenal apa yang menyebabkan reaksi tertentu terhadap berbagai perangsang. 4) Faktor-faktor lingkungan adalah faktor utama yang bekerja untuk membentuk kepribadian seseorang. Pusat perhatian aliran ini adalah proses belajar dalam 10 E:Web Behaviorisme» ALIRAN BEHAVIORISME _ Kajian Psikologi.htm
  • 8. pendidikan dan cara megajar manusia untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan tertentu. Aliran Behaviorisme di anggap sebagai reaksi terhadap teori psikoanalisa. Teori ini telah menolak banyak konsep yang telah di ajarkan oleh teori psikoanalisa. Penganut Behaviorisme berpendapat : “ mempelajari pengalaman pribadi tentang asosiasi bebas atau tafsir mimpi tidak akan memberikan fakta-fakta ilmiah yang dapat diterima, sebab sukar membuktikan kebenaran pernyataan ini “. C. Analisis dan Bahasan Setelah kita analisis dari berbagai pendapat dan teori yang sudah di bahas di atas, aliran psikologi behaviorisme adalah suatu aliran yang mengemukakan sebuah penelitiaan yang menitikberatkan pada stimulus dan respons serta hal yang diteliti juga harus bisa diobservasi. Dapat kita gambarkan sustu kasus dimana seorang anak yang suka mencari perhatian: “ james anak ke enam dari senbilan bersaudara . dia menyukai banyak hal, misalnya dia menukai musik rock, buku komik, basket, dan es krim strawberi. Namun diatas segalanya, james suka cari perhatian. James adalah seorang pencari perhatian yang terlatih. Dia mendapat perhatian gurunya dengan menjawab asal-asalan dikelas, melempar klip kertas dan penghapus ke arah guru, dan menolak menyerahkan tugas. Dia berusaha mendapat perhatian teman-teman sekelasnya dengan meledeknya, mengancam, atau menulis hal-hal yang tidak pantas di WC sekolah. Di pertengahan tahun ajaran James juga mendapat bonus ekstra: Perilakunya yang berlebihan itu cukup sering membawanya keruang kepala sekolah seingga dia mendapatkan perhatian wakil kepala sekolah setidaknya seminggu sekali. Memang benar perhatian yang didapat James sering kali dalam bentuk kemarahan guru, kemarahan teman-teman sekelas, atau peringatan wakil kepala
  • 9. sekolah “ kami tidak lagi menerima perilaku ini, anak muda,” Namun, tetap saja ia tidak mengubah perilakunya. Menurut Anda, mengapa James memilih perilaku yang tidak pantas (alih- alih perilaku yang pantas) untuk mendapatkan perhatian orang lain? Dapatkah Anda mengira-ngira kemungkinan alasannya? Apakah sesungguhnya yang sudah dipelajari James? Dapatka Anda menemukan sebuah prinsip belajar untuk menjelaskan perilaku cari perhatian James? “11 Ketika mempertimbangkan situasi yang dialami James, pikirkan kembali pengalam Anda sebagai siswa di sekolah dasar dan sekolah menengah. Siswa-siswa mana ynag memperoleh perhatian terbanyak, siswa-siswa mana yang berperilaku baik atau buruk ? kemungkinannya ialah siswa yang berperilaku tidak pantas mendapat perhatian yang banyak dari guru dan teman-teman sekelas anda (Landrum & Kauffmann, 2006; J.C. Taylor & Romanczyk, 1994). Studi kasus tadi menerangkan asumsi dasar behaviorisme : orang cenderung mempelajari dan menunjukkan perilaku yang menghasilkan, setidaknya di mata mereka, konsekuensi- konsekuensi yang diinginkan. Dan lebih umum lagi, perilaku orang sebagian besarnya merupakan hasil dari pengalaman mereka dengan stimulus- stimulus lingkungan. 11 Jeanne E.O, psikologi pendidikan (jakarta: Penerbit Erlangga ). h. 421
  • 10. D. Penutup dan Kesimpulan. Dapat kita simpulkan tentang aliran Behaviorisme adalah sebagai berikut : 1. Psikologi Pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. 2. Tokoh aliran psikologi behavioristik adalah William James dan Mac. Dougall, sedangkan pengikut mereka adalah Thorndike dan Watson. 3. Aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya melainkan hanya mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan.