1. ANTROPOLOGI
“PENGERTIAN ANTROPOLOGI”
LATAR BELAKANG PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN
TUJUAN ANTROPOLOGI
Modul ke :
01
Dosen Pembimbing:
Firman Firdaus
S.psi, M.si
Program Studi
Psikologi
Di susun Oleh :
Fahrul Rosyid
46118120076
2. Definisi Antropologi
Atropologi Berasal dari bahasa Yunani, Anthropos berarti manusia dan logos berarti ilmu
(studi tentang sesuatu).
Para antropolog mengemukakan antropologi sebagai studi tentang umat manusia yang
berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan
untuk memperoleh pengertian ataupun pemahaman yang lengkap tentang
keanekaragaman manusia. (Haviland, 1999).
Antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik
serta kebudayaan (cara-cara berperilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan
sehingga setiap manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda- beda. Dengan demikian,
Antropologi merupakan hal yang mempelajari seluk-beluk yang terjadi dalam kehidupan
manusia. Dapat dilihat dari perkembangan pada masa saat ini, yang merupakan salah satu
dari fenomena yang terjadi di tengah- tengah masyarakat sekarang ini.
3. Definisi Menurut Para Ahli
Antropologi merupakan studi tentang umat manusia pada umumnya dengan
mempelajari berbagai warna, bentuk fisik masyarakat dan budaya yang
dihasilkan.(Koentjaraningrat, 2009)
Antropologi merupakan studi tentang umat manusia, berusaha untuk membuat
generalisasi yang berguna tentang orang-orang dan perilaku mereka dan untuk
mendapatkan pemahaman yang lengkap dari keanekaragaman manusia.( William A.
Haviland )
Antropologi merupakan sebuah ilmu yang mendalami semua aspek yang terdapat pada
manusia yang terdiri atas berbagai macam konsepsi kebudayaan, ilmu pengetahuan ,
norma, seni, linguistik dan lambang (Rifhi Siddiq )
Antropologi merupakan sebuah ilmu yang lahir dari rasa ingin tahu yang tak terbatas
dari umat manusia ( David Hunter ).
4. Antropologi Secara Garis Besar
1.Antropologi fisik adalah bagian dari ilmu antropologi yang mencoba suatu pengertian
tentang sejarah terjadinya beragam manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, dan
cabang antropologi fisik ini dibagi menjadi dua bagian : Paleoantropologi dan Somatologi
A.Paleoantropologi
Merupakan ilmu tentang asal-usul atau soal terjadinya evolusi makhluk hidup manusia
dengan mempergunakan bahan penelitian melalui sisa-sisa tubuh yang telah membatu,
atau fosil-fosil manusia dari zaman ke zaman yang tersimpan dalam lapisan bumi dan
didapat dengan berbagai penggalian.
B.Somatologi (Antropologi Fisik Dalam Arti Khusus)
Merupakan bagian ilmu antropologi yang mempelajari suatu pengertian tenteng sejarah
terjadinya aneka warna makhluk manusia jika dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, baik
lahir (fenotipik) badan dan bentuk tubuh maupun sifat bagian dalam (genotipik)
5. Antropologi Secara Garis Besar
2.Antropologi Budaya
Antropologi Budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara
hidupnya dalam masyarakat. Menurut Haviland (1999:12) cabang antropologi budaya ini
dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni antropologi prehistori, etnolinguistik, dan
etnologi.
A.Antropologi prehistori (prasejarah) atau arkeologi
Merupakan ilmu tentang perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia sejak
sebelum manusia mengenal tulisan atau huruf
B.Etnolinguistik atau Antropologi Linguisti
Suatu ilmu yang berkaitan dengan ilmu antropologi dengan berbagai metode analisis
kebudayaan yang berupa daftar kata-kata, pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dari
beratus-ratus bahasa suku bangsa yang tersebar di berbagai tempat di muka bumi ini
C.Etnologi
Merupakan bagian ilmu antropologi tentang asas-asas manusia, mempelajari kebudayaan-
kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari bangsa-bangsa tertentu yang tersebar di
muka bumi pada masa sekarang
6. Antropologi Secara Garis Besar
Bagan Antropologi
Antropologi
Antropologi
fisik
Antropologi
Budaya
Paleoantropologi
Somatologi
Etnolinguistik
Prasejarah
Etnologi
7. Sejarah Antropologi
Antropologi lahir berawal dari
ketertarikan orang-orang Eropa yang
melihat ciri-ciri Fisik , Adat istiadat ,
Budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa.
Antropologi lebih memusatkan pada
penduduk yang merupakan masyarakat
tunggal , tunggal dalam arti kesatuan
masyarakat yang tinggal di daerah yang sama
8. Perkembangan Antropologi
Dalam Antropologi terdapat 4 fase yang terjadi dalam perkembangan Antropologi
sebagai ilmu, yaitu:
1. Fase pertama
Fase ini terjadi sebelum tahun 1800 atau abad 18, sekitar akhir abad 15 hingga awal
abad 16 orang eropa mulai mengelilingi wilayah wilayah dikawasan Asia, Afrika dan
Amerika, sejak saat dalam perkembanganya permukaan bumi ini mulai terkena
pengaruh Negara-negara Eropa Barat.
2. Fase Kedua
Masa ini berlangsung pada pertengahan abad ke-19, pada masa ini mulai muncul
tulisan-tulisan ataupun berupa karangan yang menyusun bahan etnhografi tersebut
berdasarkan cara berikir evolusi masyarakat.
9. Perkembangan Antropologi
3. Fase Ketiga
Fase ini berlangsung pada permulaan abad ke-20. Pada permulaan abad ke-20,
sebagian besar negara-negara penjajah di Eropa masing-masing berhasil untuk
mencapai kemantapan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan di luar eropa.
4. Fase Keempat
Fase ini kira-kira sesudah 1930. Pada fase ini ilmu antropologi mengalami masa
perkembangannya yang paling luas. Hal ini termasuk bertambahnya bahan
pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun mengenai ketajaman dari metode-metode
ilmiahnya.
5.Fase kelima
Perkembangan antropologi pada era 1970-an masih memperlihatkan perkembangan
Antropologi pada fase 4 di atas yang masih memfokuskan diri pada tujuan akademis
dan tujuan praktisnya, tetapi penekanan terhadap kedua tujuan tersebut berbeda-
beda di setiap negara.
10. Tujuan Mempelajari Antropologi
1. Tujuan akademik.
Tujuan akademis dari belajar antropologi adalah mencapai pengertian tentang
manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk fisiknya,
masyarakatnya, dan kebudayaannya.
2. Tujuan praktis.
Tujuan praktisnya adalah mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat
suku bangsa tersebut (Koentjoroningrat dalam Meinarno, Widianto, dan Halida,
2011). Berangkat dari tujuan praktis ini, banyak kegiatan kemasyarakatan yang
menggunakan dasar pikir antropologi sebagai acuan. Kegiatan-kegiatan
pembangunan mulai mengacu pada kepentingan masyarakat, tidak semata dari
arah pemerintah atau pihak luar yang membantu pembangunan masyarakat.
11. Hubungan Antropologi Dengan Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya
1.Hubungan Antropologi dengan Sosiologi
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia terutama dari sudut hubungan antar
manusia dan proses- proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat. Dalam
antropologi budaya mempelajari gambaran tentang perilaku manusia dan konteks sosial
budayanya.
2.Hubungan Antropologi dengan Psikologi
Antropologi psikologi menguji saling terkaitan atau interaksi peran budaya
dan kepribadian berbagai masyarakat barat dan non barat. Topik antropologi psikologi
meliputi persepsi, kognisi, mimpi, keadaan kesadaran yang berubah, pergeseran peran
gender, dan terorisme psikologis yang dianalisis dalam perspektif lintas budaya
12. Hubungan Antropologi Dengan Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya
3.Hubungan Antropologi dengan Ilmu Sejarah
Lebih menyerupai hubungan ilmu arkeologi dengan antropologi. Antropologi memberi
bahan prehistori sebagai pangkal bagi tiap penulis sejarah dari tiap bangsa di dunia. Selain
itu banyak persoalan dalam historiografi dari sejarah suatu bangsa dapat dipecahkan
dengan metode antropologi.
4.Hubungan Antropologi dengan Ilmu Geografi
Diantara berbagai macam bentuk hidup di bumi yang berupa flora dan fauna itu, terdapat
sifatnya yang beraneka ragam di muka bumi ini. Disinilah antropologi berusaha menyalami
keanekaragaman manusia jika dilihat dari ras, etnis maupun budayanya.
13. Hubungan Antropologi Dengan Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya
5.Hubungan Antropologi dengan Ilmu Ekonomi
Kekuatan, proses dan hukum – hukum ekonomi yang berlaku dalam aktivitas kehidupan
ekonominya sangat dipengaruhi system kemasyarakatan, cara berpikir, pandangan dan
sikap hidup dari warga masyarakat.
6.Hubungan Antropologi dengan Ilmu Politik
Penting halnya jika seorang ahli ilmu politik harus meneliti ataupun menganalisis
kekuatan- kekuatan politik di Negara- negara yang sedang berkembang agar dapat
memahami latar belakang dan adat istiadat dari suatu suku bangsa tertentu maka
metode analisis antropologi menjadi penting bagi seorang ahli ilmu politik untuk
mendapat pengertian tentang tingkah laku dari partai politik yang ditelitinya.