Teks tersebut membahas tentang pantun, termasuk pengertian, ciri-ciri, struktur, jenis, dan kaidah kebahasaan pantun. Pantun dijelaskan sebagai puisi tradisional berbentuk empat baris dengan pola rima a-b-a-b, terdiri dari sampiran dan isi. Jenis pantun dibedakan berdasarkan siklus kehidupan seperti anak-anak, remaja, dewasa. Kaidah bahasanya menc
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Pantun kelompok 1
1. PANTUN
A. Pengertian Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta
memiliki sampiran dan isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya
teman-teman memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama yang satu ini.
Pantun adalah jenis puisi lama dalam kesusasteraan Bahasa Indonesia. Pantun
umumnya terdiri dari 4 (empat) baris tiap bait nya dan bersajak a-b-a-b. Secara
keseluruhan bentuk pantun hnaya terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran terletak di baris
pertama dan kedua, dan isi pada bagian ketiga dan keempat dimana menjadi tujuan dari
puisi tersebut.
B. Ciri ciri Pantun
1. Pantun 4 baris ciri-cirinya:
Satu bait terdiri dari 4 baris
Baris 1 dan 2 merupakan sampiran atau pembayang
Baris 3 dan 4 merupakan isi
Satu baris terangkai dari 4-6 kata
Satu bait terdiri dari 8-12 suku kata
Bersajak a-a-a-a atau a-b-a-b
2. Pantun 2 bari ciri-cirinya:
Baris : Satu bait terdiri dari dua baris
Jumlah kata : Satu baris terdiri dari 4-6 kata
Jumlah suku kata: Satu baris terdiri dari 8-12 suku kata
Pola Sajak: Polanya a-a
Sampiran: Baris pertama adalah sampiran
Isi: Baris kedua adalah isi.
C. Struktur Pantun
Teks pantun hanya tersusun oleh 2 elemen sehingga menjadi suatu teks yang utuh,
berikut struktur teks pantun:
2. 1. Sampiran
Terletak di 2 baris pertama dan umumnya tidak ada hubungan dengan bagian
kedua (isi).
2. Isi
Terletak di 2 baris terakhir dimana merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Tetapi terkadangbentuksampiranmembayangkanisi dari pantun,danposisi sampiran
tidakbisaditukardenganisi.
D. Jenis jenis Pantun
Adapun jenis-jenis pantun berdasarkan siklus kehidupan:
1. Pantun Anak-Anak: jenis pantun yang berhubungan dengan masa kanak-kanak.
2. Pantun Orang Muda: jenis pantun yang berhubungan dengan kehidupan di masa
muda.
3. Pantun Orang Tua: jenis pantun yang berhubungan dengan Orang Tua.
Menurut isi, Effendy melakukan sedikit penyesuaian, sehingga pantun dibedakan
menjadi:
1. Pantun anak-anak, terdiri dari:
Pantun suka cita
Pantun duka cita
Pantun jenaka / teka-teki
2. Pantun orang muda, terdiri dari:
Pantun dagang / nasib
Pantun berkenalan
Pantun ber kasih-kasih
Pantun perceraian
3. Pantun orang tua, terdiri dari:
Pantun nasib
Pantun adat
Pantun agama
E. Kaidah Kebahasaan Pantun
Kaidah kebahasaan yang dipakai dalam teks pantun sangat berbeda dengan teks
anekdot, berikut ciri kebahasaan nya:
3. 1. Diksi: pilihan kata yang tepat dan cocok dalam penggunaannya guna
menyampaikan gagasan sehingga diperoleh dampak tertentu seperti yang
diharapkan.
2. Bahasa kiasan: bahasa yang digunakan pelantun untuk menunjukkan makna
secara tidak langsung. Umumnya berupa peribahasa/ungkapan.
3. Imaji: penggambaran yang diciptakan oleh pelantun secara tidak langsung.
Sehingga seolah-olah digambarkan dalam teks pantun dapat dilihat (imaji
visual), didengar (imaji auditif), atau dirasa (imaji taktil).
4. Bunyi: umumnya muncul dari kiasan, imaji, serta diksi yang diciptakan ketika
menuturkan pantun. Biasnya ada unsur rhyme (rima) dan rhytm (ritme). Guna
memperindah pantun dan lebih mudah mengingat.
Contoh pantun adat:
Menanam kelapa dipulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berubah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
Contoh Pantun kelompok 1
1. Jangan pegang kayu itu
Kayu itu masih basah
Jangan coba rayu aku
Karena aku masih sekolah
2. Hati-hati memilih kacang
Kacang itu banyak yang panjang
Hati-hati memilih bujang
Bujang itu mata keranjang
3. Jalan-jalan kekampung cina
Ketemu tino bermato sipit
Jangan cubo bermain mata
Kelak kau ambo gigiit
4. 4. Jalan jalan ke pantai panjang
Beli jagung samo kelapo mudo
Nengok adek berjilbab panjang
Raso abang nak minang dio
5. Amen kemliak kupi beranting
Ladai ukup bi kemsok kulo
Amen kemliak udi bersanding
Uku asai lok tunok kulo
6. Meto Alau moi dumai
Sapei dumai muk samea kantrai
Coa sesio ngapel miai
Dapet Putri awei dedarai