3. Tidak perlu sempurna untuk menginspirasi orang lain. Biarkan orang lain
terinspirasi oleh bagaimana kamu menangani ketidaksempurnaanmu.
Terkadang kita harus salah, agar tahu apa yang benar. Harus jatuh, agar tahu cara untuk
bangkit. Harus menangis, agar bisa menjadi tegar. Bahkan harus menyesal agar tahu
caranya menjadi yang lebih baik.
MOTIVASI
KATA
5. Bahasa yang digunakan dalam puisi lebih padat
dibandingkan prosa dan drama.
Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur.
Puisi lebih menggunakan sajak syair atau pola
pantun, khususnya pada puisi lama.
Puisi bersifat simetris.
Puisi memiliki makna konotatif.
Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
Ciri-Ciri Puisi
Puisi memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
PENGERTIAN
6. Puisi yaitu teks atau karangan yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan
dengan mengutamakan keindahan kata
kata. Puisi mengungkapkan berbagai
hal. Atau definisi lain dari puisi adalah
salah satu jenis karya sastra yang
gaya bahasanya sangat ditentukan
oleh irama, rima, serta penyusunan
larik dan bait.
PENGERTIAN
7. ciri-ciri puisi
1. Puisi terdiri dari beberapa bait. Umumnya, setiap bait terdiri dari empat baris atau larik.
2. Puisi akan menggunakan diksi atau kata-kata yang bersifat kiasan untuk memperindah bunyi.
Contoh penggunaan kata dalam puisi:
Wahai, rembulan yang bundar
Jenguklah jendela kekasihku!
3. Diksi pada puisi harus memperhatikan rima. Rima adalah pengulangan bunyi, baik dalam baris
(larik) atau akhir sajak. Rima bisa berbunyi a-a-a-a atau a-b-a-b.
Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridhaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
dan duka maha tuan bertakhta
4. Puisi biasanya menggunakan majas atau peribahasa.
8. Unsur adalah hal-hal atau bagian yang
membentuk puisi sehingga menjadi sebuah teks
yang utuh dan indah.
UNSUR - UNSUR PUISI
9. 1. TEMA/ MAKNA (SENSE)
TEMA ADALAH GAGASAN POKOK YANG INGIN
DIUNGKAPKAN OLEH PENYAIR. TEMA BIASANYA
TERSIRAT DALAM KESELURUHAN ISI PUISI. TEMA
YANG DIUNGKAPKAN MERUPAKAN
PENGGAMBARAN SUASANA BATIN ATAU JUGA
BERUPA RESPONS PENYAIR TERHADAP
KENYATAAN SOSIAL BUDAYA.
UNSUR BATIN
10. SUASANA ADALAH KEADAAN JIWA
PEMBACA SETELAH MEMBACA PUISI
AKIBAT PSIKOLOGIS YANG
DITIMBULKAN PUISI TERHADAP
PEMBACA. NADA DAN SUASANA PUISI
SALING BERKAITAN KARENA NADA
PUISI MENIMBULKAN SUASANA
TERHADAP PEMBACANYA.
2. Nada (tone) dan Suasana
Sikap penyair terhadap
audiens(pembaca) serta sangat
berkaitan dengan makna dan
rasa. Melalui nada, seorang
penyair dapat menyampaikan
suatu pusi dengan nada
mendikte, menggurui,
memandang rendah, dan sikap
lainnya terhadap audiens.
Unsur batin
11. 3. Rasa (feeling)
Sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan
dalam puisi/perasaan dari penyair. Jika penyair hendak
mengungkapkan keindahan alam, maka sebagai sarana
ekspresi ia akan menggunakan imaji-imaji, majas serta diksi
yang mewakili makna tentang keindahan alam.
Unsur Batin
12. 4. Amanat
Amanat merupakan suatu pesan yang
ingin disampaikan penyair dalam
puisinya. Pesan tersebut dihadirkan
dalam ungkapan yang tersembunyi.
Amanat akan selaras dengan tema
dari puisi tersebut.
13. Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi
yang teratur dan berulang-ulang. Irama
berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-
kata dalam sebuah puisi yang pada
akhirnya dapat membangkitkan emosi
tertentu seperti sedih, kecewa, marah,
rindu, dan bahagia.
Majas (figurative language) adalah
bahasa kias yang dipergunakan untuk
menciptakan kesan tertentu bagi
penyimak atau pembacanya. Untuk
menimbulkan kesan-kesan tersebut,
bahasa yang dipergunakan berupa
perbandingan, pertentangan,
perulangan, dan perumpamaan. Majas
yang biasanya digunakan adalah
majas personifikasi, majas
paralelisme, majas metafora, majas
hiperbola, dan majas perumpamaan.
1.
Unsur Lahir
14. 3. Penggunaan Kata-Kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu
telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan
pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair. Puisi
memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Hal itu
merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan.
4. Kata-Kata Berlambang
Lambang atau simbol adalah sesuatu, seperti gambar, tanda, ataupun
kata yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya,
kata putih yang melambangkan kesucian atau kebersihan, bunga yang
melambangkan kecantikan, api yang melambangkan kemarahan, dan
baja yang melambangkan kekuatan atau ketangguhan.
Unsur Lahir
15. 5. Pengimajinasian dalam Puisi
Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata
yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi.
Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-
olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu
yang diungkapkan penyair. Kata-kata yang
digunakan penyair membuat pembaca seolah-olah
mendengar suara (imajinasi auditif), melihat
benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan
menyentuh benda-benda (imajinasi taktil), gerak
(kinestetik)
Unsur Lahir
16. 1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan ini cukup banyak muncul di pelajaran sekolah, lho. Majas
perbandingan adalah majas yang membandingkan atau menyandingkan
antara satu objek dengan objek lainnya. Ada pun majas yang termasuk ke
dalam majas perbandingan, antara lain alegori, personifikasi, metafora,
metonimia, asosiasi, hiperbola, simile, antonomasia, pars pro toto, totem pro
parte, dan eufimisme.
jenis majas
17. 2. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sesuatu dengan
maksud menyindir. Untuk jenis majas sindiran yang paling sering muncul di
buku sekolah, seperti majas ironi, sarkasme, dan sinisme.
3. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal
secara tegas. Nah, kalau untuk majas penegasan, di artikel ini nanti akan
diberikan contoh dari pleonasme, repetisi, retorika, aliterasi, metonomia,
simbolik, dan paralelisme.
18. 4. Majas Pertentangan
Selanjutnya, majas pertentangan adalah majas yang digunakan untuk
mengekspresikan suatu hal dengan cara mempertentangkan dengan hal
yang lainnya. Nah, majas pertentangan ini dibagi menjadi majas litotes,
antitesis, dan paradoks.
19. Jenis-Jenis Puisi
Terdapat beberapa jenis puisi berdasarkan cara penyair
mengungkapkan isi atau gagasannya, yaitu puisi naratif,
puisi lirik, dan puisi deskriptif.
20. 1. Puisi Naratif Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau
penjelasan penyair. Puisi naratif terbagi menjadi dua, yaitu balada dan
romansa. Wah, apa tuh bedanya? Nah, balada adalah jenis puisi yang
bercerita tentang orang-orang perkasa maupun tokoh pujaan. Contoh
puisi balada ini pernah ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul Balada
Orang-Orang Tercinta. Sementara itu, romansa adalah jenis puisi yang
bercerita tentang kisah percintaan, dan diselingi perkelahian atau
petualangan. Contohnya puisi karya Sitor Situmorang yang berjudul Lagu
Gadis Itali.
21. 2. Puisi Lirik
Puisi lirik adalah puisi yang mengungkapkan berbagai perasaan penyairnya.
Puisi lirik dibagi menjadi tiga macam, yaitu elegi, serenada, dan ode. Elegi
adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka dari si penyairnya.
Contohnya, Elegi Jakarta I karya Asrul Sani.
serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Nyanyian
serenada ini tepat dinyanyikan pada waktu senja. Contohnya puisi
Serenada Biru karya W.S. Rendra. Terakhir, ode merupakan jenis puisi yang
berisi pujian yang dapat ditunjukkan untuk seseorang, suatu hal, maupun
suatu keadaan. Contohnya, puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar yang
berjudul Diponegoro.
22. 3. Puisi Deskriptif
Puisi deskriptif adalah puisi di mana penyair bertindak sebagai pemberi
kesan terhadap suatu keadaan, peristiwa, benda, maupun suasana yang
menarik perhatiannya. Puisi deskriptif terbagi menjadi dua, yaitu satire dan
puisi kritik sosial.
Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair
terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan hal
yang sebaliknya. Contohnya, puisi karya KH A Mustofa Bisri yang berjudul
Negeriku. Sementara itu, puisi kritik sosial juga merupakan jenis puisi yang
mengungkapkan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan
cara membeberkan atau menyebarkan ketidakadilan yang terjadi. Contohnya,
puisi yang berjudul Aku Tulis Pamplet Ini karya W.S. Rendra.
23. Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
1. Balada
Balada merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang suatu
kisah atau cerita. Balada terdiri dari 3 bait yang masing-masing
dengan 8 larik. Balada bersajak a-b-a-b-b-c-c-b, lalu skemanya
berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir yang berada pada
bait pertama dipakai sebagai refren dalam bait-bait selanjutnya.
25. 4.Himne
Himne adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi pujaan atau pujian untuk Tuhan, tanah
air ataupun pahlawan. Ciri dari himne ini ialah lagu pujian untuk menghormati Tuhan,
seorang dewa, pahlawan, tanah air ataupun almamater. Saat ini, pengertian dari himne
menjadi semakin berkembang yaitu diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, dan puisi
nyanyian tersebut berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati atau yang berhubungan
denganketuhanan.
5.Ode
Ode adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi sanjungan kepada orang yang sangat
berjasa. Ciri dari ode antara lain bernada anggun, nada dan gayanya resmi, membahas
tentangsesuatuyangmulia,danbersifatmenyanjung.
27. JENIS PUISI BARU BERDASARKAN BENTUKNYA
1. DISTIKON
JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI DUA BARIS DAN BIASA DISEBUT PUISI
DUA SEUNTAI.
2. TERZINA
JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI TIGA BARIS ATAU BIASA DISEBUT PUISI
TIGA SEUNTAI.
3. KUATRAIN
JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI ATAS EMPAT BARIS DAN BIASA DISEBUT
PUISI EMPAT SEUNTAI.
4. KUINT
JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI LIMA BARIS DAN BIASA DISEBUT PUISI
LIMA SEUNTAI.
28. 5.Oktaf/Stanza
Jenis puisi yang tiap bait terdiri dari delapan baris
dan disebut double kuatrain atau puisi delapan
seuntai.
6.Sektet
Jenis puisi yang tiap bait terdiri dari enam baris
ataubiasadisebutpuisienamseuntai.
29. 7. SEPTIME
JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI TUJUH BARIS ATAU BISA DISEBUT PUISI
TUJUH SEUNTAI.
8. SONETA
JENIS PUISI BARU YANG TERDIRI DARI EMPAT BARIS YANG TERBAGI MENJADI DUA,
YAITU DUA BAIT PERTAMA MASING-MASING EMPAT BARIS DAN DUA BAIT KEDUA
MASING-MASING TIGA BARIS.
SONETA INI BERASAL DARI BAHASA ITALIA YAITU “SONNETO” YANG MEMILIKI ARTI
PUISI YANG BERSUARA. SONETA DI INDONESIA MASUK MELALUI BELANDA DAN
PERTAMA KALI DIPERKENALKAN OLEH MUHAMMAD YAMIN DAN ROESTAM EFFENDI,
YANG KARENA HAL ITU MEREKA DISEBUT SEBAGAI PELOPOR ATAU BAPAK SONETA
INDONESIA. BENTUK SONETA DI INDONESIA LEBIH MEMILIKI KEBEBASAN DALAM SEGI
ISI ATAUPUN RIMANYA, TIDAK LAGI MENGIKUTI SYARAT-SYARAT SONETA DARI ITALIA
ATAUPUN INGGRIS. NAMUN YANG MENJADI PEDOMAN ADALAH JUMLAH BARISNYA,
YAKNI EMPAT BELAS BARIS.
30. SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Materi tambahan
Periodisasi puisi
Jangan Pernah Lelah Belajar karena belajar merupakan Gerbang
Kesuksesan