SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
kd:
3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur
pembangun teks puisiyang
diperdengarkan atau dibaca.
4.7 Menyimpulkan unsur-unsur
pembangun dan makna teks puisi yang
diperdengarkan atau dibaca
KELAS BAHASA
SELAMAT DATANG
By Olivia Wilson
RATNA PURNAMASARI, S. Pd.
Tidak perlu sempurna untuk menginspirasi orang lain. Biarkan orang lain
terinspirasi oleh bagaimana kamu menangani ketidaksempurnaanmu.
Terkadang kita harus salah, agar tahu apa yang benar. Harus jatuh, agar tahu cara untuk
bangkit. Harus menangis, agar bisa menjadi tegar. Bahkan harus menyesal agar tahu
caranya menjadi yang lebih baik.
MOTIVASI
KATA
Pengertian teks puisi
·Unsur-unsur pembentuk teks
puisi
·Simpulan isi, unsur-unsur
pembangun teks puisi, dan
jenis-jenisnya.
·Periodesasi puisi (Pengayaan)
MATERI
Bahasa yang digunakan dalam puisi lebih padat
dibandingkan prosa dan drama.
Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur.
Puisi lebih menggunakan sajak syair atau pola
pantun, khususnya pada puisi lama.
Puisi bersifat simetris.
Puisi memiliki makna konotatif.
Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
Ciri-Ciri Puisi
Puisi memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
PENGERTIAN
Puisi yaitu teks atau karangan yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan
dengan mengutamakan keindahan kata
kata. Puisi mengungkapkan berbagai
hal. Atau definisi lain dari puisi adalah
salah satu jenis karya sastra yang
gaya bahasanya sangat ditentukan
oleh irama, rima, serta penyusunan
larik dan bait.
PENGERTIAN
ciri-ciri puisi
1. Puisi terdiri dari beberapa bait. Umumnya, setiap bait terdiri dari empat baris atau larik.
2. Puisi akan menggunakan diksi atau kata-kata yang bersifat kiasan untuk memperindah bunyi.
Contoh penggunaan kata dalam puisi:
Wahai, rembulan yang bundar
Jenguklah jendela kekasihku!
3. Diksi pada puisi harus memperhatikan rima. Rima adalah pengulangan bunyi, baik dalam baris
(larik) atau akhir sajak. Rima bisa berbunyi a-a-a-a atau a-b-a-b.
Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridhaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
dan duka maha tuan bertakhta
4. Puisi biasanya menggunakan majas atau peribahasa.
Unsur adalah hal-hal atau bagian yang
membentuk puisi sehingga menjadi sebuah teks
yang utuh dan indah.
UNSUR - UNSUR PUISI
1. TEMA/ MAKNA (SENSE)
TEMA ADALAH GAGASAN POKOK YANG INGIN
DIUNGKAPKAN OLEH PENYAIR. TEMA BIASANYA
TERSIRAT DALAM KESELURUHAN ISI PUISI. TEMA
YANG DIUNGKAPKAN MERUPAKAN
PENGGAMBARAN SUASANA BATIN ATAU JUGA
BERUPA RESPONS PENYAIR TERHADAP
KENYATAAN SOSIAL BUDAYA.
UNSUR BATIN
SUASANA ADALAH KEADAAN JIWA
PEMBACA SETELAH MEMBACA PUISI
AKIBAT PSIKOLOGIS YANG
DITIMBULKAN PUISI TERHADAP
PEMBACA. NADA DAN SUASANA PUISI
SALING BERKAITAN KARENA NADA
PUISI MENIMBULKAN SUASANA
TERHADAP PEMBACANYA.
2. Nada (tone) dan Suasana
Sikap penyair terhadap
audiens(pembaca) serta sangat
berkaitan dengan makna dan
rasa. Melalui nada, seorang
penyair dapat menyampaikan
suatu pusi dengan nada
mendikte, menggurui,
memandang rendah, dan sikap
lainnya terhadap audiens.
Unsur batin
3. Rasa (feeling)
Sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan
dalam puisi/perasaan dari penyair. Jika penyair hendak
mengungkapkan keindahan alam, maka sebagai sarana
ekspresi ia akan menggunakan imaji-imaji, majas serta diksi
yang mewakili makna tentang keindahan alam.
Unsur Batin
4. Amanat
Amanat merupakan suatu pesan yang
ingin disampaikan penyair dalam
puisinya. Pesan tersebut dihadirkan
dalam ungkapan yang tersembunyi.
Amanat akan selaras dengan tema
dari puisi tersebut.
Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi
yang teratur dan berulang-ulang. Irama
berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-
kata dalam sebuah puisi yang pada
akhirnya dapat membangkitkan emosi
tertentu seperti sedih, kecewa, marah,
rindu, dan bahagia.
Majas (figurative language) adalah
bahasa kias yang dipergunakan untuk
menciptakan kesan tertentu bagi
penyimak atau pembacanya. Untuk
menimbulkan kesan-kesan tersebut,
bahasa yang dipergunakan berupa
perbandingan, pertentangan,
perulangan, dan perumpamaan. Majas
yang biasanya digunakan adalah
majas personifikasi, majas
paralelisme, majas metafora, majas
hiperbola, dan majas perumpamaan.
1.
Unsur Lahir
3. Penggunaan Kata-Kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu
telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan
pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair. Puisi
memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Hal itu
merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan.
4. Kata-Kata Berlambang
Lambang atau simbol adalah sesuatu, seperti gambar, tanda, ataupun
kata yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya,
kata putih yang melambangkan kesucian atau kebersihan, bunga yang
melambangkan kecantikan, api yang melambangkan kemarahan, dan
baja yang melambangkan kekuatan atau ketangguhan.
Unsur Lahir
5. Pengimajinasian dalam Puisi
Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata
yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi.
Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-
olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu
yang diungkapkan penyair. Kata-kata yang
digunakan penyair membuat pembaca seolah-olah
mendengar suara (imajinasi auditif), melihat
benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan
menyentuh benda-benda (imajinasi taktil), gerak
(kinestetik)
Unsur Lahir
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan ini cukup banyak muncul di pelajaran sekolah, lho. Majas
perbandingan adalah majas yang membandingkan atau menyandingkan
antara satu objek dengan objek lainnya. Ada pun majas yang termasuk ke
dalam majas perbandingan, antara lain alegori, personifikasi, metafora,
metonimia, asosiasi, hiperbola, simile, antonomasia, pars pro toto, totem pro
parte, dan eufimisme.
jenis majas
2. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sesuatu dengan
maksud menyindir. Untuk jenis majas sindiran yang paling sering muncul di
buku sekolah, seperti majas ironi, sarkasme, dan sinisme.
3. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal
secara tegas. Nah, kalau untuk majas penegasan, di artikel ini nanti akan
diberikan contoh dari pleonasme, repetisi, retorika, aliterasi, metonomia,
simbolik, dan paralelisme.
4. Majas Pertentangan
Selanjutnya, majas pertentangan adalah majas yang digunakan untuk
mengekspresikan suatu hal dengan cara mempertentangkan dengan hal
yang lainnya. Nah, majas pertentangan ini dibagi menjadi majas litotes,
antitesis, dan paradoks.
Jenis-Jenis Puisi
Terdapat beberapa jenis puisi berdasarkan cara penyair
mengungkapkan isi atau gagasannya, yaitu puisi naratif,
puisi lirik, dan puisi deskriptif.
1. Puisi Naratif Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau
penjelasan penyair. Puisi naratif terbagi menjadi dua, yaitu balada dan
romansa. Wah, apa tuh bedanya? Nah, balada adalah jenis puisi yang
bercerita tentang orang-orang perkasa maupun tokoh pujaan. Contoh
puisi balada ini pernah ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul Balada
Orang-Orang Tercinta. Sementara itu, romansa adalah jenis puisi yang
bercerita tentang kisah percintaan, dan diselingi perkelahian atau
petualangan. Contohnya puisi karya Sitor Situmorang yang berjudul Lagu
Gadis Itali.
2. Puisi Lirik
Puisi lirik adalah puisi yang mengungkapkan berbagai perasaan penyairnya.
Puisi lirik dibagi menjadi tiga macam, yaitu elegi, serenada, dan ode. Elegi
adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka dari si penyairnya.
Contohnya, Elegi Jakarta I karya Asrul Sani.
serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Nyanyian
serenada ini tepat dinyanyikan pada waktu senja. Contohnya puisi
Serenada Biru karya W.S. Rendra. Terakhir, ode merupakan jenis puisi yang
berisi pujian yang dapat ditunjukkan untuk seseorang, suatu hal, maupun
suatu keadaan. Contohnya, puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar yang
berjudul Diponegoro.
3. Puisi Deskriptif
Puisi deskriptif adalah puisi di mana penyair bertindak sebagai pemberi
kesan terhadap suatu keadaan, peristiwa, benda, maupun suasana yang
menarik perhatiannya. Puisi deskriptif terbagi menjadi dua, yaitu satire dan
puisi kritik sosial.
Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair
terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan hal
yang sebaliknya. Contohnya, puisi karya KH A Mustofa Bisri yang berjudul
Negeriku. Sementara itu, puisi kritik sosial juga merupakan jenis puisi yang
mengungkapkan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan
cara membeberkan atau menyebarkan ketidakadilan yang terjadi. Contohnya,
puisi yang berjudul Aku Tulis Pamplet Ini karya W.S. Rendra.
Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
1. Balada
Balada merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang suatu
kisah atau cerita. Balada terdiri dari 3 bait yang masing-masing
dengan 8 larik. Balada bersajak a-b-a-b-b-c-c-b, lalu skemanya
berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir yang berada pada
bait pertama dipakai sebagai refren dalam bait-bait selanjutnya.
2.Elegi
Elegimerupakansalahsatujenispuisibaruyangberisitentangkesedihanatau
tangis.Elegiiniberisikansajakataupunlaguyangmengekspresikanrasadukacita
ataukeluhkesahkarenasedihataupunrindu.Kesedihannyaterutamadiakibatkan
karenakematianataukepergianseseorangyangdicintai.
3.Epigram
Epigrammerupakansalahsatujenispuisibaruyangberisitentangajaranatau
tuntunanmengenaikehidupan.EpigraminiberasaldaribahasaYunaniyaitu
“epigramma”yangartinyaunsurpengajaran;nasihatyangmembawakearahjalan
kebenaranuntukdijadikanpedoman;adateladan.
4.Himne
Himne adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi pujaan atau pujian untuk Tuhan, tanah
air ataupun pahlawan. Ciri dari himne ini ialah lagu pujian untuk menghormati Tuhan,
seorang dewa, pahlawan, tanah air ataupun almamater. Saat ini, pengertian dari himne
menjadi semakin berkembang yaitu diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, dan puisi
nyanyian tersebut berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati atau yang berhubungan
denganketuhanan.
5.Ode
Ode adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi sanjungan kepada orang yang sangat
berjasa. Ciri dari ode antara lain bernada anggun, nada dan gayanya resmi, membahas
tentangsesuatuyangmulia,danbersifatmenyanjung.
6.Romansa
Romansamerupakansalahsatujenispuisibaruyangberisikanluapanperasaan
cintadankasihsayang.RomansaberasaldariBahasaPerancis“romantique”yang
memilikiartikeindahanperasaan;persoalankasihsayang;dankasihmesra.
7.Satire
Satireadalahsalahsatujenispuisibaruyangberisikansindiranataukritikan.Satire
iniberasaldariBahasaLatin“satura”yangmemilikiartisindiran:kecamantajam
terhadapsuatufenomena;dantidakpuasnyahatisuatugolongan(padapemimpin
yangzalim).
JENIS PUISI BARU BERDASARKAN BENTUKNYA
1. DISTIKON
JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI DUA BARIS DAN BIASA DISEBUT PUISI
DUA SEUNTAI.
2. TERZINA
JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI TIGA BARIS ATAU BIASA DISEBUT PUISI
TIGA SEUNTAI.
3. KUATRAIN
JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI ATAS EMPAT BARIS DAN BIASA DISEBUT
PUISI EMPAT SEUNTAI.
4. KUINT
JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI LIMA BARIS DAN BIASA DISEBUT PUISI
LIMA SEUNTAI.
5.Oktaf/Stanza
Jenis puisi yang tiap bait terdiri dari delapan baris
dan disebut double kuatrain atau puisi delapan
seuntai.
6.Sektet
Jenis puisi yang tiap bait terdiri dari enam baris
ataubiasadisebutpuisienamseuntai.
7. SEPTIME
JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI TUJUH BARIS ATAU BISA DISEBUT PUISI
TUJUH SEUNTAI.
8. SONETA
JENIS PUISI BARU YANG TERDIRI DARI EMPAT BARIS YANG TERBAGI MENJADI DUA,
YAITU DUA BAIT PERTAMA MASING-MASING EMPAT BARIS DAN DUA BAIT KEDUA
MASING-MASING TIGA BARIS.
SONETA INI BERASAL DARI BAHASA ITALIA YAITU “SONNETO” YANG MEMILIKI ARTI
PUISI YANG BERSUARA. SONETA DI INDONESIA MASUK MELALUI BELANDA DAN
PERTAMA KALI DIPERKENALKAN OLEH MUHAMMAD YAMIN DAN ROESTAM EFFENDI,
YANG KARENA HAL ITU MEREKA DISEBUT SEBAGAI PELOPOR ATAU BAPAK SONETA
INDONESIA. BENTUK SONETA DI INDONESIA LEBIH MEMILIKI KEBEBASAN DALAM SEGI
ISI ATAUPUN RIMANYA, TIDAK LAGI MENGIKUTI SYARAT-SYARAT SONETA DARI ITALIA
ATAUPUN INGGRIS. NAMUN YANG MENJADI PEDOMAN ADALAH JUMLAH BARISNYA,
YAKNI EMPAT BELAS BARIS.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Materi tambahan
Periodisasi puisi
Jangan Pernah Lelah Belajar karena belajar merupakan Gerbang
Kesuksesan
Thank You

More Related Content

Similar to MATERI 3.7 TEKS PUISI .pdf

Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdfKreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdfNikkaShrimp
 
Akm Litersai Sastra.pptx
Akm Litersai Sastra.pptxAkm Litersai Sastra.pptx
Akm Litersai Sastra.pptxtentenpimpim
 
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiBin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiSMPK Stella Maris
 
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofia
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofiaKelompok 4 bahasa indo thifal sofia
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofiaMAN 11 JAKARTA
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)Andi Karman
 
Pgjrn Puisi Mly Moden
Pgjrn Puisi Mly ModenPgjrn Puisi Mly Moden
Pgjrn Puisi Mly ModenAwang Kelabu
 
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)Student
 
PPT Bab 6 Keindahan Alam kurikulum merdeka
PPT Bab 6 Keindahan Alam kurikulum merdekaPPT Bab 6 Keindahan Alam kurikulum merdeka
PPT Bab 6 Keindahan Alam kurikulum merdekaBrandyHarper3
 
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxPP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxdevy27
 
Memahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunMemahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunHasrilia Beskara
 
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Inunks Peihhcc
 
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxPP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxRianViki
 

Similar to MATERI 3.7 TEKS PUISI .pdf (20)

Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdfKreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
 
Akm Litersai Sastra.pptx
Akm Litersai Sastra.pptxAkm Litersai Sastra.pptx
Akm Litersai Sastra.pptx
 
Gazali bhs. indonesia
Gazali bhs. indonesiaGazali bhs. indonesia
Gazali bhs. indonesia
 
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiBin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
 
PPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdfPPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdf
 
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofia
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofiaKelompok 4 bahasa indo thifal sofia
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofia
 
4. puisi
4. puisi4. puisi
4. puisi
 
Puisi bagian 1
Puisi bagian 1Puisi bagian 1
Puisi bagian 1
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)
 
Bhs indonesi mu
Bhs indonesi muBhs indonesi mu
Bhs indonesi mu
 
Pgjrn Puisi Mly Moden
Pgjrn Puisi Mly ModenPgjrn Puisi Mly Moden
Pgjrn Puisi Mly Moden
 
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
 
PPT Bab 6 Keindahan Alam kurikulum merdeka
PPT Bab 6 Keindahan Alam kurikulum merdekaPPT Bab 6 Keindahan Alam kurikulum merdeka
PPT Bab 6 Keindahan Alam kurikulum merdeka
 
Materi Puisi.pptx
Materi Puisi.pptxMateri Puisi.pptx
Materi Puisi.pptx
 
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxPP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
 
Memahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunMemahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantun
 
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
 
8. PUISI.pptx
8. PUISI.pptx8. PUISI.pptx
8. PUISI.pptx
 
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxPP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
 
Puisi Kontemporer.ppt
Puisi Kontemporer.pptPuisi Kontemporer.ppt
Puisi Kontemporer.ppt
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 

MATERI 3.7 TEKS PUISI .pdf

  • 1. kd: 3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisiyang diperdengarkan atau dibaca. 4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun dan makna teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca
  • 2. KELAS BAHASA SELAMAT DATANG By Olivia Wilson RATNA PURNAMASARI, S. Pd.
  • 3. Tidak perlu sempurna untuk menginspirasi orang lain. Biarkan orang lain terinspirasi oleh bagaimana kamu menangani ketidaksempurnaanmu. Terkadang kita harus salah, agar tahu apa yang benar. Harus jatuh, agar tahu cara untuk bangkit. Harus menangis, agar bisa menjadi tegar. Bahkan harus menyesal agar tahu caranya menjadi yang lebih baik. MOTIVASI KATA
  • 4. Pengertian teks puisi ·Unsur-unsur pembentuk teks puisi ·Simpulan isi, unsur-unsur pembangun teks puisi, dan jenis-jenisnya. ·Periodesasi puisi (Pengayaan) MATERI
  • 5. Bahasa yang digunakan dalam puisi lebih padat dibandingkan prosa dan drama. Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur. Puisi lebih menggunakan sajak syair atau pola pantun, khususnya pada puisi lama. Puisi bersifat simetris. Puisi memiliki makna konotatif. Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra). Ciri-Ciri Puisi Puisi memiliki beberapa ciri sebagai berikut: PENGERTIAN
  • 6. Puisi yaitu teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata kata. Puisi mengungkapkan berbagai hal. Atau definisi lain dari puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. PENGERTIAN
  • 7. ciri-ciri puisi 1. Puisi terdiri dari beberapa bait. Umumnya, setiap bait terdiri dari empat baris atau larik. 2. Puisi akan menggunakan diksi atau kata-kata yang bersifat kiasan untuk memperindah bunyi. Contoh penggunaan kata dalam puisi: Wahai, rembulan yang bundar Jenguklah jendela kekasihku! 3. Diksi pada puisi harus memperhatikan rima. Rima adalah pengulangan bunyi, baik dalam baris (larik) atau akhir sajak. Rima bisa berbunyi a-a-a-a atau a-b-a-b. Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridhaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu atas debu dan duka maha tuan bertakhta 4. Puisi biasanya menggunakan majas atau peribahasa.
  • 8. Unsur adalah hal-hal atau bagian yang membentuk puisi sehingga menjadi sebuah teks yang utuh dan indah. UNSUR - UNSUR PUISI
  • 9. 1. TEMA/ MAKNA (SENSE) TEMA ADALAH GAGASAN POKOK YANG INGIN DIUNGKAPKAN OLEH PENYAIR. TEMA BIASANYA TERSIRAT DALAM KESELURUHAN ISI PUISI. TEMA YANG DIUNGKAPKAN MERUPAKAN PENGGAMBARAN SUASANA BATIN ATAU JUGA BERUPA RESPONS PENYAIR TERHADAP KENYATAAN SOSIAL BUDAYA. UNSUR BATIN
  • 10. SUASANA ADALAH KEADAAN JIWA PEMBACA SETELAH MEMBACA PUISI AKIBAT PSIKOLOGIS YANG DITIMBULKAN PUISI TERHADAP PEMBACA. NADA DAN SUASANA PUISI SALING BERKAITAN KARENA NADA PUISI MENIMBULKAN SUASANA TERHADAP PEMBACANYA. 2. Nada (tone) dan Suasana Sikap penyair terhadap audiens(pembaca) serta sangat berkaitan dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair dapat menyampaikan suatu pusi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap audiens. Unsur batin
  • 11. 3. Rasa (feeling) Sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi/perasaan dari penyair. Jika penyair hendak mengungkapkan keindahan alam, maka sebagai sarana ekspresi ia akan menggunakan imaji-imaji, majas serta diksi yang mewakili makna tentang keindahan alam. Unsur Batin
  • 12. 4. Amanat Amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Pesan tersebut dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Amanat akan selaras dengan tema dari puisi tersebut.
  • 13. Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata- kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia. Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan. Majas yang biasanya digunakan adalah majas personifikasi, majas paralelisme, majas metafora, majas hiperbola, dan majas perumpamaan. 1. Unsur Lahir
  • 14. 3. Penggunaan Kata-Kata Konotasi Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair. Puisi memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Hal itu merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan. 4. Kata-Kata Berlambang Lambang atau simbol adalah sesuatu, seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya, kata putih yang melambangkan kesucian atau kebersihan, bunga yang melambangkan kecantikan, api yang melambangkan kemarahan, dan baja yang melambangkan kekuatan atau ketangguhan. Unsur Lahir
  • 15. 5. Pengimajinasian dalam Puisi Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah- olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Kata-kata yang digunakan penyair membuat pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil), gerak (kinestetik) Unsur Lahir
  • 16. 1. Majas Perbandingan Majas perbandingan ini cukup banyak muncul di pelajaran sekolah, lho. Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan atau menyandingkan antara satu objek dengan objek lainnya. Ada pun majas yang termasuk ke dalam majas perbandingan, antara lain alegori, personifikasi, metafora, metonimia, asosiasi, hiperbola, simile, antonomasia, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme. jenis majas
  • 17. 2. Majas Sindiran Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sesuatu dengan maksud menyindir. Untuk jenis majas sindiran yang paling sering muncul di buku sekolah, seperti majas ironi, sarkasme, dan sinisme. 3. Majas Penegasan Majas penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara tegas. Nah, kalau untuk majas penegasan, di artikel ini nanti akan diberikan contoh dari pleonasme, repetisi, retorika, aliterasi, metonomia, simbolik, dan paralelisme.
  • 18. 4. Majas Pertentangan Selanjutnya, majas pertentangan adalah majas yang digunakan untuk mengekspresikan suatu hal dengan cara mempertentangkan dengan hal yang lainnya. Nah, majas pertentangan ini dibagi menjadi majas litotes, antitesis, dan paradoks.
  • 19. Jenis-Jenis Puisi Terdapat beberapa jenis puisi berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya, yaitu puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.
  • 20. 1. Puisi Naratif Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi naratif terbagi menjadi dua, yaitu balada dan romansa. Wah, apa tuh bedanya? Nah, balada adalah jenis puisi yang bercerita tentang orang-orang perkasa maupun tokoh pujaan. Contoh puisi balada ini pernah ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul Balada Orang-Orang Tercinta. Sementara itu, romansa adalah jenis puisi yang bercerita tentang kisah percintaan, dan diselingi perkelahian atau petualangan. Contohnya puisi karya Sitor Situmorang yang berjudul Lagu Gadis Itali.
  • 21. 2. Puisi Lirik Puisi lirik adalah puisi yang mengungkapkan berbagai perasaan penyairnya. Puisi lirik dibagi menjadi tiga macam, yaitu elegi, serenada, dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka dari si penyairnya. Contohnya, Elegi Jakarta I karya Asrul Sani. serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Nyanyian serenada ini tepat dinyanyikan pada waktu senja. Contohnya puisi Serenada Biru karya W.S. Rendra. Terakhir, ode merupakan jenis puisi yang berisi pujian yang dapat ditunjukkan untuk seseorang, suatu hal, maupun suatu keadaan. Contohnya, puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar yang berjudul Diponegoro.
  • 22. 3. Puisi Deskriptif Puisi deskriptif adalah puisi di mana penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap suatu keadaan, peristiwa, benda, maupun suasana yang menarik perhatiannya. Puisi deskriptif terbagi menjadi dua, yaitu satire dan puisi kritik sosial. Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan hal yang sebaliknya. Contohnya, puisi karya KH A Mustofa Bisri yang berjudul Negeriku. Sementara itu, puisi kritik sosial juga merupakan jenis puisi yang mengungkapkan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara membeberkan atau menyebarkan ketidakadilan yang terjadi. Contohnya, puisi yang berjudul Aku Tulis Pamplet Ini karya W.S. Rendra.
  • 23. Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya 1. Balada Balada merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang suatu kisah atau cerita. Balada terdiri dari 3 bait yang masing-masing dengan 8 larik. Balada bersajak a-b-a-b-b-c-c-b, lalu skemanya berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir yang berada pada bait pertama dipakai sebagai refren dalam bait-bait selanjutnya.
  • 25. 4.Himne Himne adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi pujaan atau pujian untuk Tuhan, tanah air ataupun pahlawan. Ciri dari himne ini ialah lagu pujian untuk menghormati Tuhan, seorang dewa, pahlawan, tanah air ataupun almamater. Saat ini, pengertian dari himne menjadi semakin berkembang yaitu diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, dan puisi nyanyian tersebut berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati atau yang berhubungan denganketuhanan. 5.Ode Ode adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi sanjungan kepada orang yang sangat berjasa. Ciri dari ode antara lain bernada anggun, nada dan gayanya resmi, membahas tentangsesuatuyangmulia,danbersifatmenyanjung.
  • 27. JENIS PUISI BARU BERDASARKAN BENTUKNYA 1. DISTIKON JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI DUA BARIS DAN BIASA DISEBUT PUISI DUA SEUNTAI. 2. TERZINA JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI TIGA BARIS ATAU BIASA DISEBUT PUISI TIGA SEUNTAI. 3. KUATRAIN JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI ATAS EMPAT BARIS DAN BIASA DISEBUT PUISI EMPAT SEUNTAI. 4. KUINT JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI LIMA BARIS DAN BIASA DISEBUT PUISI LIMA SEUNTAI.
  • 28. 5.Oktaf/Stanza Jenis puisi yang tiap bait terdiri dari delapan baris dan disebut double kuatrain atau puisi delapan seuntai. 6.Sektet Jenis puisi yang tiap bait terdiri dari enam baris ataubiasadisebutpuisienamseuntai.
  • 29. 7. SEPTIME JENIS PUISI YANG TIAP BAIT TERDIRI DARI TUJUH BARIS ATAU BISA DISEBUT PUISI TUJUH SEUNTAI. 8. SONETA JENIS PUISI BARU YANG TERDIRI DARI EMPAT BARIS YANG TERBAGI MENJADI DUA, YAITU DUA BAIT PERTAMA MASING-MASING EMPAT BARIS DAN DUA BAIT KEDUA MASING-MASING TIGA BARIS. SONETA INI BERASAL DARI BAHASA ITALIA YAITU “SONNETO” YANG MEMILIKI ARTI PUISI YANG BERSUARA. SONETA DI INDONESIA MASUK MELALUI BELANDA DAN PERTAMA KALI DIPERKENALKAN OLEH MUHAMMAD YAMIN DAN ROESTAM EFFENDI, YANG KARENA HAL ITU MEREKA DISEBUT SEBAGAI PELOPOR ATAU BAPAK SONETA INDONESIA. BENTUK SONETA DI INDONESIA LEBIH MEMILIKI KEBEBASAN DALAM SEGI ISI ATAUPUN RIMANYA, TIDAK LAGI MENGIKUTI SYARAT-SYARAT SONETA DARI ITALIA ATAUPUN INGGRIS. NAMUN YANG MENJADI PEDOMAN ADALAH JUMLAH BARISNYA, YAKNI EMPAT BELAS BARIS.
  • 30. SEKIAN DAN TERIMA KASIH Materi tambahan Periodisasi puisi Jangan Pernah Lelah Belajar karena belajar merupakan Gerbang Kesuksesan