Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, keluarga, dan pekerjaan
2. Konsep ta'abudi dan ta'aquli dalam pemahaman agama
3. Metode membiasakan akhlak yang baik dan membaca Al-Quran sebagai praktik keberagamaan
1. PEND. AGAMA
ISLAMKELOMPOK 3
DianA illa febrianti (1303620031)
Fadhilah rafa ali (1303620057)
Elsa avrillia putri (1303620080)
Maulani dwi cahyani (1303620005)
2. Agama tidak hanya sebatas mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya. Karena agama juga mengatur bagaimana kita hidup dengan sesama
manusia dan juga mengatur hubungan manusia dengan alam. Berdasarkan
keyakinan pada Tuhan, perilaku baik manusia mengikuti aturan Tuhan. Aturan
itu diperlukan agar manusia tetap berada di jalan yang menuju tercapainya
tujuan hidup atau berada di jalan yang diperintahkan Tuhan, yang tidak lain
dilakukan demi kebaikan manusia itu sendiri.
Dengan demikian, kita bisa melihat bahwa agama merupakan jalan
hidup yang harus ditempuh manusia untuk mewujudkan kebaikan hidup di dunia
dan di akhirat. Sayangnya tidak semua orang memaknai agama menjadi suatu
kebutuhan dan tujuan hidup untuk menuju alam kekal, beberapa orang
menganggap aturan-aturan beragama adalah kewajiban yang harus dikerjakan
dan tidak boleh ditinggalkan. Sehingga praktik-praktik agama bukan atas
dasar kecintaan terhadap sang Khalik melainkan sebuah formalitas statusnya
beragama Islam.
SHALAT
Tiang Agama
Amalan yang Pertama Kali Dihisab
Rukun Islam yang kedua
ZAKAT adalah rukun Islam yang ketiga.
Zakat adalah sifat khusus bagi orang-orang yang beriman.
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam menjelaskan rincian
syariat zakat dalam hadits-hadits beliau dengan penjelasan
yang sangat detail berkaitan dengan jenis-jenis harta yang
dizakati, kadar zakat yang dikeluarkan, tempat-tempat
penyaluran zakat, dan berbagai pembahasan lain. Insya Allah,
akan datang penyebutan sejumlah hadits tentang hal ini yang
menunjukkan besarnya kedudukan zakat dalam syariat Islam.
3. PUASA
Puasa adalah salah satu rukun dari
lima rukun Islam dan Allah لجالعو
telah mengkhususkan puasa hanya
untuk-Nya saja.
HAJI
Merupakan rukun islam yang
kelima
Merupakan kewajiban manusia
terhadap Allah
SHALAT
1. Mengingat Allah SWT
2. Memelihara aturan-aturan dan disiplin.
3. Menjadi penghalang untuk mengerjakan
kemungkaran dan keburukan.
ZAKAT
1. Membersihkan harta yang kita dapatkan
2. Menjauhkan seseorang dari perbuatan yang berdosa
3. Menjauhkan dari bakhil dan kikir.
PUASA
1. Meningkatkan Ketaatan
2. Mengendalikan Syahwat
3. Memperbanyak Sedekah
HAJI
1. Menjalankan kewajiban haji karena mampu
2. Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mendatangi
rumah-Nya
3. Mengenal sejarah perjalanan Allah serta Nabi dan Rasul
utusan-Nya.
4. Keanekaragaman memiliki makna yaitu suatu
kondisi yang ada di kehidupan masyarakat
dimana menyangkut pada suku bangsa, ras,
agama, budaya, serta gender.
Kearagaman dalam pemahaman beragama
merupakan suatu bentuk keniscayaan.
Indonesia sebagai negara yang dimana
masyarakatnya beragama serta multikultura dan
dapat dipastikan menimulkan keragaman dalam
memahami soal keagamaan.
Sikap beragama merupakan sikap atau perilaku
seseorang terhadap lingkungannya. Sikap
keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada
dalam diri seorang yang mendorongnya untuk
bertingkah laku sesuai dengan bentuk
kepercayaannya.
Nilai-nilai keagamaan dapat diterapkan dalam 3 lingkungan utama.
a. Lingkungan Pendidikan
Nilai agama yang terkandung pada lingkungan Pendidikan ialah Menanamkan akhlak kebaikan
terhadap anak – anak dalam lingkungan merupakan hal yang utama dalam ajaran agama. Tujuan dari akhlak
kebaikan yang ditanamkan melalui pendidikan adalah agar menjadi manusia yang memberikan potensi untuk
membawa kebaikan terhadap alam sekitar, mengenal mana yang baik dan buruk, mengontrol emosi dengan baik,
mengendalikan hawa nafsu, dan hikmah dari setiap hal yang dilakukannya.
b. Lingkungan Keluarga
Ada dua tujuan dalam menerapkan nilai-nilai keagamaan di lingkingan keluarga yaitu yang pertama
menumbuhkan potensi fitriyah dan yang kedua menanamkan nilai-nilai Pendidikan islam.
c. Lingkungan Pekerjaan
Nilai agama yang terkandung pada lingkungan pekerjaan adalah menumbuhkan sikap etos kerja. Etos
kerja meruapakan sikap atau suatu nilai – nilai norma yang dapat diyakaini oleh seseorang sebagai wujud yang baik
serta menjadi ciri khas dalam dunia pekerjaan. Etos kerja merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki setiap
pekerja. Agama menggambarkan etos kerja sebagai bentuk cara pekerjaan yang efisien, rajin, teratur, disiplin
serta tepat waktu.
5. A. Ta'abudi
Ta’abbudi diartikan sebagai “ghairu ma’qulatil ma’na”
(harus diikuti seperti apa adanya/taken for granteed)
adalah konsep yang didalamnya mengandung “ajaran Islam
yang baku” yakni ajaran yang berkaitan dengan tauhid
Adapun menurut Al Syathibi, Ta’abbudi didefinisikan
sebagai sesuatu yang maknanya tidak memerlukan
enjelasan akal secara khusus, atau sesuatu hukum atau
illat yang sudah ditetapkan batasan-batasannya oleh
syariat tanpa harus menambah atau mengurangi maknanya
B. Ta'aqquli
Ta'aqquli yang diartikan sebagai “ma’qulatul ma’na”
(dapat dipikirkan), adalah ajaran yang perlu dikembangkan
oleh akal manusia dandirumuskan sesuai dengan
perkembangan masyarakat, kebutuhan hukum dan keadilan
pada suatu masa, tempat dan lingkungan.
Menurut Al Syathibi,Ta'aqquli adalah nash-nash yang
dapat diketahui illat hukum dan hikmahnya melalui
pertimbangan akal.
1. Kemampuan manusia untuk berfikir dalam menghasilkan
sains dan teknologi
2. Kemampuan berorganisasi dalam bentuk kekuatan
politik dan militer
3. Kesanggupan berjuang dan bertahan hidup
6. Membiasakan Akhlak yang Baik
Hal ini dapat ditempuh dengan membiasakan diri kita untuk mengucapkan kata-kata yang baik dan sopan serta
membiasakan diri melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan sesuai dengan tuntutan atau tuntunan ajaran
agama Islam. Islam memanfaatkan kebiasaan sebagai salah satu metode pembinaan perilaku keberagamaan yang
baik, maka semua yang baik itu di ubah menjadi kebiasaan. Kebiasaan baik membawa kepada perkembangan
peradaban.
Membaca Al-Qur’an
Al-Quran menjadi sumber seluruh hukum dan ajaran Islam, menjadi rahmat, hidayah bagi seluruh manusia. Hukum-
hukum di dalam Al-Quran selalu sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan manusia dalam kehidupan. Fungsi Al-
Quran sangat urgen sekali bagi umat Islam, sehingga memiliki kedudukan yang tinggi, apalagi setelah umat Islam
sungguh-sungguh mempelajari, mengajarkan dan mau mengamalkannya serta mempunyai nilai ibadah ketika
membacanya sehingga merupakan motivasi tersendiri dalam bertadarus. Yang lebih penting lagi, manusia harus
bisa mengambil substansi isi Al-Quran sebagai pendorong manusia mengamati dan meneliti alam semesta sebagai
awal dari peradaban yang maju.
Allah SWT berfirman: ىَسْنَت ََلَف َكُئ ِرْقُنَس“
Kami akan membacakan (Al-Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa.” (QS. Al-A'la: 6)
ًيَلِت َْرت َانَء ْرُقْٱل ِلِتَر َو ِهْيَلَع ْد ِز ْوَأ“ Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-
Muzzammil: 4)
4. Praktik-praktik Keberagamaan dan Implikasinya Terhadap
Peradaban