2. Unsur Pokok Agama Islam
Aqidah
1
Syariah
Akhlak
Keterkaitan antara Aqidah,
Syariah dan Akhlak
2 3 4 5 6
Akhlak dan konsepsi
Tasawuf
Islam dan relevansi nya
dengan ilmu – ilmu lain
3. AQIDAH
Aqidah Islam berisikan ajaran tentang apa saja yang
mesti dipercayai, diyakini dan diimani oleh setiap
orang Islam. Sistem kepercayaan Islam atau aqidah
dibangun di atas 6 dasar keimanan yang lazim disebut
Rukun Iman. Rukun Iman meliputi keimanan kepada
Allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, Hari Akhir
dan qada dan qadar-Nya.
4. Berdasarkan 6 fondasi iman tersebut, maka keterikatan
setiap muslim kepada Islam yang semestinya
ada pada jiwa setiap muslim adalah :
A. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang
menyempurnakan syariat-syariat yang diturunkan Allah sebelumnya.
Allah berfirman :
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu ,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu ( Q.S. Al Ahzab : 40 ).
5. B. Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar
di sisi Allah. Islam datang dengan membawa kebenaran yang
bersifat absolut guna menjadi pedoman hidup dan kehidupan
manusia selaras dengan fitrahnya
Allah berfirman : Innad-dīna 'indallāhil-islām
sesungguhnya agama ( yang benar ) itu pada sisi Allah adalah Islam
( Q.S. Ali Imran : 19 )
6. C. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal serta
berlaku untuk semua manusia dan mampu menjawab segala
persoalan yang muncul dalam segala lapisan masyarakat dan
sesuai dengan tuntutan budaya manusia.
Allah berfirman :
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tiada mengetahui
( Q. S. As Saba’ : 28 ).
7. SYARIAH
Syariat adalah sistem nilai yang merupakan inti
ajaran Islam yang berisi peraturan dan
perundang-undangan yang mengatur aktivitas
yang seharusnya dikerjakan manusia.
Dalam kaitan ini Allah disebut Syaari atau
pencipta hukum.
8. Sistem nilai Islam secara umum
meliputi dua bidang :
1. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah. Hubungan manusia
dengan Allah ini disebut ibadah mahdah atau ibadah khusus, karena sifatnya yang khas dan
sudah ditentukan secara pasti oleh Allah dan dicontohkan secara rinci oleh Rasulullah,
contohnya kewajiban salat, puasa, dan zakat.
2. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal, yakni hubungan sesama
manusia dan makhluk lainnya yang disebut muamalah. Muamalah meliputi ketentuan
perundang-undangan yang mengatur segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan dengan
sesamanya dan dengan alam sekitarnya. Adanya subsistem muamalah ini membuktikan bahwa
Islam tidak meninggalkan urusan dunia, bahkan tidak pula melakukan pemisahan antara
persoalan dunia dan akhirat.
9. AKHLAK
Akhlak merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran
tentang tata perilaku atau sopan santun. Akhlak maupun syariah pada
dasarnya membahas perilaku manusia, yang berbeda di antara keduanya
adalah obyek material.
Syariah melihat perbuatan manusia dari segi hukum, yaitu wajib, sunat,
mubah, makruh, dan haram. Sedangkan akhlak melihat perbuatan manusia
dari segi nilai atau etika, yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk. Agama
menuntun manusia agar memelihara dan mengembangkan kecenderungan
mental yang bersih dan jiwa yang suci. Rasul bersabda :
“ Tiadalah aku diutus melainkan untuk menyempurnakan akhlak dan
perilaku manusia “
11. Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-
elemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat
keberadaan agama. Sementara syariah sebagai sistem nilai berisi
peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan
akhlak sebagai sistem etika menggambarkan arah dan tujuan
yang hendak dicapai agama. Integrasi ketiga komponen tersebut
dalam ajaran Islam ibarat sebuah pohon. Akarnya adalah aqidah,
sementara batang, dahan dan daunnya adalah syariah,
sedangkan buahnya adalah akhlak.
Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yang melakukan suatu
perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau
keimanan, maka orang itu termasuk ke dalam kategori kafir.
12. - Seseorang yang mengaku beraqidah atau beriman, tetapi tidak mau
melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang yang
mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yang
tidak lurus disebut munafik.
- Aqidah, syariah dan akhlak dalam Alquran disebut iman dan amal saleh. Iman
menunjukkan makna aqidah, sedangkan aural saleh menunjukkan pengertian
syariah dan akhlak.
- Seseorang yang melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi aqidah, maka
perbuatannya hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik adalah
perbuatan yang dipandang benar menurut Allah. Sedangkan perbuatan baik yang
didorong oleh keimanan terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan syariah
disebut aural saleh. Karena itu di dalam Alquran kata amal saleh selalu diawali
dengan kata iman,
13. Akhlak dan Konsepsi Tasawuf
Beberapa literature menyebutkan bahwa tasawuf muncul dengan berlatar
belakanggerakan moral yang dilakukan oleh suatu kelompok umat Islam untuk
meningkatkan kualitas peribadatan kepada Allah SWT dengan cara melakukan
uzlah (meninggalkan) kemewahan dunia.
Antaralain :
1. tobat
2. sabar
3. zuhud (sederhana)
4. tawakal
5. mahabbah (cinta)
6. ma’rifah
14. Islam dan relevansinya dengan
ilmu-ilmu lain
Allah SWT berfirman :
Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-
orang yang berserah diri (Q.S. An Nahl:89)
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab( Q.S. Al An’am : 38 )
15. Namun demikian, kehidupan umat manusia sesuai dengan sunnatullah (hukum alam),
yakni bersifat tajaddud atau berkembang dari satu waktu ke waktu lainnya secara
dinamis mengikuti sunnah kehidupan. Sementara Al qur’an yang merupakan sumber
hukum Islam tidak memuat segala peristilahan yang baru itu.
Dalam kaitan inilah, Islam membuka pintu ijtihad sebagai alternative cara untuk
merumuskan hukum-hukum kemasyarakatan yang belum ditunjuk secara eksplisit di
dalam Al qur’an dan As-Sunnah.
Ijtihad dalam aspek-aspek kehidupan tersebut dimaksudkan untuk mendorong
terwujudnya kehidupan yang kaffah, yaitu kepribadian muslim yang utuh pada diri
setiap muslim. Karena Islam tidak hanya berkaitan dengan persoalan ibadah ritual
saja, tetapi menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia.