Makalah ini membahas sistem klasifikasi pertanyaan sains berdasarkan para ahli. Terdapat beberapa pengklasifikasian pertanyaan sains, yaitu menurut Blosser, Hyman, revisi taksonomi Bloom, dan Widodo. Jenis-jenis pertanyaan dibedakan berdasarkan maksudnya seperti permintaan, retoris, dan mengarahkan, serta berdasarkan tujuannya seperti kognitif, performansi, konsekuensi, dan eksplorasi. Tujuan mak
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
Bab i
1. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Mengajar merupakan tugas yang kompleks dan memerlukan berbagai
keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar adalah keterampilan mutlak yang
harus dimiliki oleh guru dalam proses belajar mengajar (Djaramah, 2005). Dari
keterampilan dasar mengajar tersebut, keterampilan bertanya merupakan
keterampilan yang dominan dan strategis sebab interaksi guru dan siswa dalam
proses pembelajaran sebagian besar menggunakan pertanyaan serta mendukung
keterampilan dasar yang lain. Penggunaan keterampilan ini dengan efektif dapat
mengaktifkan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.
Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Sains
sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk
melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala
alam. Harlendalam Muliana (2015) menyatakan dalam pembelajaran sains
pertanyaan merupakan komponen yang amat diperlukan pertanyaan dapat
digunakan oleh siapa saja, baik guru maupun siswa. Pertanyaan digunakan oleh
guru untuk menguji daya ingat siswa, mendorong siswa berpikir mengarahkan
atau menuntun pada arah tertentu dan untuk mengungkap gagasan siswa,
sedangkan pertanyaan yang ajukan siswa mempunyai tujuan untuk mendapatkan
penjelasan ungkapan rasa ingin tahu atau bahkan sekedar untuk mendapat
perhatian (Widodo, 2006).
Berpikir dapat dilatihkan kepada siswa dengan mengembangkan
keterampilan bertanya dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung.Siswa
memiliki kemampuan bertanya yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari
pertanyaan yang mereka ajukan. Pertanyaan dapat dikelompokkan menjadi
berbagai jenis tergantung dari sudut pandang para Ahli yang mengemukakannya.
Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas berbagai kategori pertanyaan sains.
2. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan dalam makalah ini yaitu:
1. Bagaimana pengklasifikasian pertanyaan sains berdasarkan para ahli?
2. Apa saja jenis-jenis Pertanyaan?
3. Bagaimanakah Sistem kategori pertanyaan untuk Sains?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengklasifikasian pertanyaan sains berdasarkan para ahli.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pertanyaan.
3. Untuk mengetahui sistem kategori pertanyaan untuk sains.
3. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengklasifikasian Pertanyaan Sains Berdasarkan Para Ahli
1. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Blosser
Umumnya jenis pertanyaan digolongkan menjadi:
a. Pertanyaan yang bersifat fakta, yang membutuhkan jawaban dengan
kemampuan kognitif berlevel rendah. Contohnya:Siapa yang pertama kali
menemukan sel? dan “Apa saja komponen penyusun Sel Tumbuhan?”
b.Pertanyaan bernalar, yang membutuhkan kemampuan kognitif berlevel
tinggi, misalnya: menyimpulkan, menyatakan alasan, membuat
generalisasi (kesimpulan umum), berhipotesa, dan sebagainya. Jenis
klasifikasi pertanyaan yang lain berupa bentuk.Contohnya:“Apa yang
menyebabkan sehingga terjadi mutasi gen?”
c. Pertanyaan instruksional Pertanyaan instruksional selanjutnya
digolongkan lagi menjadi sub-penggolongan berdasarkan tujuan yang
ditetapkan oleh guru.Tujuan pembelajaran mengidentifikasi ragam mutasi
kepada gen dan kromosom. Contohnya: “Jelaskan macam-macam mutasi
berdasarkan jenis kromosom yang mengalami mutasi pada sel gamet?”
d. Pertanyaan manajerial, yang dibuat oleh guru untuk meningkatkan
aktivitas belajar harian di kelas. Pertanyaan manajerial terdiri dari
permintaan.Contohnya: “Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan laporan tertulis laboratorium?Dan“Apakah setiap siswa
setidaknya harus diberi dua slide mikroskop yang bersih?”
2.Klasifikasi Pertanyaan Menurut Hyman
Hymandalam Muliana (2015) mengklafisikasi dan menjelaskan pertanyaan
berdasarkan:
a.Aspek kognitif.
b. Fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar.
c. Aktivitas memproses informasi.
4. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 4
Berdasarkan fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar, Hyman
mengklasifikasi pertanyaan yaitu:
1) Berfokus pada pembahasan
2) Menyuguhkan materi dasar
3) Pengembangan jawaban
4) Pengembangan operasi bernalar ke tingkat yang lebih tinggi
5) Pengembangan alur pembahasan
Berdasarkan aktivitas memproses informasi, Hyman mengggolongkan
3 tipe pertanyaan sebagai berikut :
1) Pertanyaan ya/tidak, memilih dua pilihan sederhana, setuju atau tidak.
2) Pertanyaan pilihan, memilih jawaban akurat dari beberapa jawaban
yangsudah tersedia.
3) Pertanyaan konstruksi, penjawab mengkontruk (mengonsep) sendiri
jawabannya.
Hyman dalam Muliana (2015) menyatakan bahwa keterampilan
merancang pertanyaan harus berfungsi sebagai model (pedoman) bagi para
siswanya, tetapi ia tidak menetapkan metodologi spesifik dalam meningkatkan
keterampilan merancang pertanyaan bagi guru. Sistem klasifikasi pertanyaan
yang dijelaskan di bab ini dirancang sebagai petunjuk merancang pertanyaan
yang efektif yang dapat dikembangkan. Sistem klasifikasi ini berbeda dengan
sistem klasifikasi Bloom dan Sanders, tetapi memiliki beberapa ciri umum
yang sama.
3.Klasifikasi Pertanyaan Menurut Revisi Taxonomi Bloom
Dimensi proses kognitif mencakup menghafal (remember),
memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyse),
mengevaluasi (evaluate), dan membuat (create).
a. Menghafal (remember)
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan penalaran dalam kategori yang
terendah, yang hanya menuntut siswa untuk dapat mengungkapkan kembali
pengetahuan tentang fakta, kejadian, definisi dan sebagainya. Siswa hanya
dituntut mengingat kembali apa yang dipelajarinya. Kata-kata yang sering
5. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 5
digunakan untuk pertanyaan pengetahuan ini antara lain: Apa?, Siapa?,
Bilamana?, Di mana?, Sebutkan!, Ingatlah istilah, Kemukakan definisi!
Pasangkan!, Berilah nama!, dan Golongkan! Kategori ini mencakup dua
macam proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan mengingat.
Contohnya:“Sebutkan ciri-ciri makhluk hidup!”
b. Pertanyaan memahami (understand)
Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah
mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan menyusun
materi-materi yang telah diketahui.Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok
untuk menjawab pertanyaan.Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali
informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang
diketahuinya.Contohnya:“Berilah contoh yang termasuk hewan bertulang
belakang (Vertebrata)!”
c.Mengaplikasikan (apply)
Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna
menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas.Oleh karena itu,
mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural.Namun tidak
berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja.
Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan
mengimplementasikan. Contohnya:“Bagaimana Prinsip kerja dari
Termometer?”
d.Menganalisis (analyze)
Pertanyaan ini merupakan jenjang pertama dari kelompok pertanyaan
tingkat tinggi. Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara
mendalam, kritis, bahkan menciptakan sesuatu yang baru, untuk menjawab
pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab-sebab, motif-motif
atau mengadakan deduksi (dari suatu generalisasi/kesimpulan
umum/hukum/teori, dicari fakta-faktanya). Oleh karena itu, pertanyaan analisis
tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai
alternatif. Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif
sebagai berikut:
6. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 6
1. Menguraikan alasan atau sebab-sebab dari suatu kejadian
2. Mempertimbangkan dan menganalisis inforamsi yang tersedia agar
mencapai suatu kesimpulan atau generalisasi berdasarkan informasi
3. Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan bukti yang
menunjang atau menyangkal kesimpulan/generalisasi itu.
Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah:
Analisislah, Kemukakan bukti-bukti, Mengapa, Identifikasikan, Tunjukkanlah
sebabnya, dan Berilah alasan-alasan.Contohnya:“Jelaskan jenis-jenis
simbiosis dalam organisasi kehidupan!”
e. Mengevaluasi (evaluate)
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan tingkat tinggi yang menuntut siswa
untuk berpikir orisinil dan kreatif. Dengan pertanyaan ini akan diperoleh
kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian atau unsur-unsur agar dapat
menjadi suatu kesatuan. Mereka dituntut untuk dapat mengambil suatu
kesimpulan dari informasi yang telah diberikan. Siswa tidak hanya menerka
jawaban, melainkan harus berpikir dengan sungguh-sungguh. Contoh:
“Bandingkan antara produk bioteknologi modern dengan bioteknologi
konvensional?”
f. Membuat (create)
Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk
kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini
yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi. Dalam hal pencatatan dalam
hal ini selalu menciptakan yang di maksud menenntukan hal-hal yang bisa
menciptakan suatu cara dalam penanggulangan rencana pembelajaran di
kalangan para pengajar yangb berada di suatu lokasi penelitian dan dapat
dikatakan sesuatu yang berlanjut dan tidak menutup kemungkinan dapat
mendapatkan hal yang bersifat fundamental dan realistis juga menciptakan
suatu tekhnik juga bisa mendapatkan juga bisa langsung. Contoh: “Buatlah
skema perjalanan glukosa sehingga menghasilkan ATP?”
4. Menurut Widodo (2006), macam-macam klasifikasi pertanyaan
yaitupertanyaan akademik dan pertanyaan non akademik
7. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 7
Menurut Hamilton dan Brady (1991) dalam Widodo (2006), pertanyaan
akademik adalah pertanyaan yang berkaitan dengan materi subjek, baik materi
yang telah lalu maupun materi yang sedang dibahas.Pertanyaan-pertanyaan
yang terkait dengan sosial, organisasi, dan disiplin yang tidak terkait dengan
materi dikelompokkan dalam pertanyaan non akademik.
B. Jenis-Jenis Pertanyaan
1. Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya
Menurut Hutasoitdalam Al-Ghifari (2013), pertanyaan berdasarkan
maksudnya, terdiri atas:
a) Pertanyaan permintaan (compliance question) adalah pertanyaan yang
mengharapkan peserta didik mematuhi perintah yang diucapkan dalam
bentuk pernyataan.
b) Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak
menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru, dengan maksud
hanya menyampaikan informasi kepada peserta didiknya.
c) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) adalah
pertanyaan yang bermaksud memberi arah atau menuntun peserta didik
sehingga dapat menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang diajukan
kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan jika guru ingin agar peserta didiknya
memperhatikan dengan seksama bagian-bagian tertentu atau pokok inti
dari bahan yang disajikannya.
d) Pertanyaan menggali (Probing Question) adalah pertanyaan lajutan yang
dapat mendorong peserta didik untuk lebih mendalami jawaban atas
pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Jenis pertanyaan ini dimaksudkan
untuk mendorong peserta didik meningkatkan kuantitas dan kualitas
jawaban yang diberikan.
2. Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya
Menurut Wartono dalam Al-Ghifari (2013), pertanyaan berdasarkan
maksudnya terdiri atas:
8. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 8
a. Pertanyaan Kognitif
Pertanyaan kognitif adalah pertanyaan yang dilakukan guru kepada
siswa dengan tujuan untuk menguji pengetahuan, pemahaman, dan
pendapat siswa tentang materi pelajaran. Contohnya “Apa yang
dimaksud dengan sel?”
b. Pertanyaan Performansi
Pertanyaan performansi adalah pertanyaan yang diajukan guru
kepada siswa dengan tujuan agar siswa melakukan
penampilan/performansi sesuai dengan yang dianjurkan guru.
Contohnya: “Bagaimana cara membawa mikroskop yang baik?”.
c. Pertanyaan Konsekuensi
Pertanyaan konsekuensi adalah adalah pertanyaan yang diajukan
guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa menjelaskan atau
memberikan alasan terhadap tindakan ataupun pendapat yang telah
dikemukakan. Contohnya: “Apa yang terjadi ketika kentang disimpan di
larutan bergaram? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?”
d. Pertanyaan Eksplorasi
Pertanyaan eksplorasi adalah pertanyaan yang diajukan guru
kepada siswa dengan tujuan untuk menjajagi sejauh mana pengetahuan
dan pengalaman siswa sebelum ia menempuh pelajaran baru. Contonya:
“Setelah guru selesai menjelaskan tentang Sistem Pernapasan, kemudian
memberikan pertanyaan “Bagaimana cara Oksigen diedarkan ke seluruh
tubuh?”.
3. Pertanyaan Berdasarkan Caranya
Menurut Wartono dalam Al-Ghifari (2013), pertanyaan berdasarkan
caranyaterdiri atas:
1. Pertanyaan Mengarahkan
Pertanyaan mengarahkan adalah pertanyaan yang diberikan guru untuk
menuntun siswa dalam dalam proses berpikir, dengan harapan mereka dapat
memperbaiki atau menemukan jawaban yang lebih tepat dari jawaban
sebelumnya. Contohnya:
9. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 9
Guru: Mengapa darah maanusia berwarna merah?
Siswa: Karena mengandung sel darah merah.
Guru: Apa yang menyebabkan sel darah merah itu berwarna merah?
Siswa: (diam tidak menjawab)
Guru: Ya, karena sel darah merah itu mengandung hemoglobin. JAdi,
dengan demikian, mengapa darah itu berwarna merah?
Siswa: karena mengandung hemoglobin.
2. Pertanyaan Menggali
Pertanyaan menggali adalah pertanyaan lanjutan yang mendorong siswa
untuk lebih mendalami maksud dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya,
dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanyaan sebelumnya.
Contoh:
Guru: Mengapa setiap makhluk hidup membutuhkan makanan?
Siswa: Karena mereka membutuhkan energi.
Guru: Lalu, apa hubungannya makanan dan energy?
2. Pertanyaan Memancing
Pertanyaan memancing adalah pertanyaan yang bertujuan untuk
memancing ide-ide siswa secara original, sehingga siswa dapat memberikan
jawaban secara tepat, jujur, benar, tidak malu, dan takut
menjawabnya.Contoh: Guru menampilkan foto sungai yang tercemar dan
banyak ikan mati yang mengapung. Guru kemudian bertanya, “Mengapa
ikan-ikan tersebut mati?”
C. Sistem Kategori Pertanyaan untuk Sains
Sistem kategori pertanyaan untuk IPA atau The Question Category System
for Science (QCSS) terdiri dari tiga tingkat klasifikasi (Blosser 1973).
Tingkat pertama, pertanyaan-pertanyaan dibedakan menjadi pertanyaan
tertutup dan pertanyaan terbuka.
Tingkat kedua pertanyaan-pertanyaan dibagi menjadi empat cara
berpikir, yaitu ingatan kognitif, berpikir konvergen, berpikir divergen, dan
berpikir evaluatif.
10. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 10
Tingkat ketiga pada QCSS bersangkutan dengan macam pelaksanaan cara
berpikir yang dituntut oleh pertanyaan itu.
Selain berdasarkan QCSS, kualitas pertanyaan siswa dapat dilihat dari
tingakatan ranah kognitif taksonomi Bloom yang telah direvisi, yaitu
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), evaluasi
(C5), dan sintesis (C6). Pertanyaan kognitif tingkat rendah mencakup C1
sampai C3, sedangkan pertanyaan kognitif tingkat tinggi mencakup C4
sampai C6 (Sudijono dalam Muliana 2015).
Pentingnya siswa bertanya di kelas mendorong terjadinya interaksi
antar siswa agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih bertanggung
jawab terhadap pertanyaan yang diajukan.
Selain itu, pentingnya penggunaan keterampilan bertanya siswa secara
tepat adalah untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam suatu proses
belajar mengajar di kelas, yaitu membangkitkan minat, rasa ingin tahu, dan
memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep,
mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkritisi suatu informasi
yang ia dapatkan, mendorong siswa mengemukakan pendapatnya dalam
diskusi, serta menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
Jenis pertanyaan yang diajukan oleh siswa SMP (Sekolah Menengah
Pertama) berdasarkan perkembangan intelektualnya didominasi oleh
pertanyaan dimensi kognitif memahami (C2) dan dimensi pengetahuan
konseptual untuk kategori taksonomi Bloom. Perbedaan gender juga turut
mempengaruhi perbedaan kualitas pertanyaan. Siswa laki-laki mampu
memunculkan pertanyaan dimensi kognitif analisis (C4) lebih banyak
dibandingkan perempuan untuk kategori taksonomi Bloom. Sedangkan siswa
perempuan lebih banyak menanyakan pertanyaan dimensi kognitif C1 untuk
kategori taksonomi Bloom. Selebihnya siswa laki-laki dan perempuan
dominansi pertanyaannya merupakan pertanyaan dimensi kognitif memahami
dan dimensi pengetahuan konseptual
11. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 11
Sistem ini menetapkan klasifikasi pertanyaan tertutup (jawaban
terbatas) dan pertanyaan terbuka (jawaban berlingkup luas).Menurut Harlen
(1992) dalam Widodo (2006), pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang
hanya mengundang satu atau beberapa respon yang terbatas dan biasanya
langsung menuju satu kesimpulan.Pertanyaan tertutup mempunyai jawaban
yang pasti dan terbatas.Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang
mengundang sejumlah jawaban.Pada pertanyaan terbuka rentangan
kemungkinan respon yang dapat diberi adalah lebih luas jika dibandingkan
dengan pertanyaan tertutup.
Skema 1
Level I Contoh
Pertanyaan Tertutup
Memilih jawaban terbatas yang sudah
tersedia
Siapa Penemu Mikroskop ?
Pertanyaan Terbuka
Jawaban berlingkup luas
Mengapa penderita diabetes sering
merasa lapar, haus, lemas, dan sering
kencing?
Tipe klasifikasi pertanyaan jawaban tertutup dan jawaban terbuka menurut
4 tipe bernalar : kognitif-ingatan, bernalar konvergen, bernalar divergen, dan
bernalar evaluatif.
Skema 2
Level I Level II
Pertanyaan Tertutup 1. Pertanyaan Kognitif-Ingatan
2. Pertanyaan Bernalar Konvergen
Pertanyaan Terbuka 1. Pertanyaan Bernalar divergen
2. Pertanyaan bernalar evaluative
1. Kognitif-Ingatan. Pertanyaan berupa fakta, rumus, dan aspek lain yang
menghendaki ingatan melalui proses pengetahuan, hafalan, atau ingatan ulang
selektif. Tergolong pertanyaan tertutup yang diperluas.
12. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 12
Contoh:
Apa rumus kimia dari fotosintesis?
Berapa nilai hasil tekanan eksudasi xylem pada tanaman?
Siapa yang menemukan mikroskop?
Pertanyaan umumnya diawali dengan kata “Siapa”, “Apa”, “Dimana”, dan
acapkali “Bagaimana” dan “Mengapa”. Pertanyaan khusus, misalnya
“Sebutkan dua contoh karbohidrat!” atau “Tulislah rumus kimia oksigen!”.
Untuk mengoperasikan proses bernalar, guru bertanya pada siswa untuk
mengulang bahan ajar yang sudah dijelaskan atau didengar, atau mengingat
fakta atau gagasan, atau siswa membuat klasifikasi berdasarkan klasifikasi
yang sudah diajarkan kepada siswa. Operasi bernalar yang lain juga dapat
dibuat untuk tipe ini.
2. Bernalar Konvergen. Tergolong tipe pertanyaan tertutup yang
diperluas.Pertanyaan berbentuk analisa dan integrasi atau mengingat
data.Bertujuan untuk mengembangkan aktivitas mental siswa dalam bentuk
translasi (informasi pada konteks yang sedikit berbeda), hubungan, penjelasan,
dan menarik kesimpulan.
Contoh:Jika gambar mikroskop diperkecil atau diperbesar, apa yang tampak
pada objek tersebut? Mengapa bisa demikian?
Dari data yang kita ketahui mengenai planet Venus, apakah ciri-ciri
“kehidupan” di planet tersebut untuk dapat bertahan hidup di sana?
Tipe pertanyaan ini dibuat bagi siswa yang telah membaca luas, belajar
lebih banyak daripada materi yang ditentukan, atau diberikan pengembangan
pertanyaan atau pertanyaan yang sama yang diberikan sebelumnya. Tujuannya
agar siswa dapat menghubungkan fakta-fakta, membedakan, merumuskan
ulang, mengilustrasikan, menjelaskan sesuatu dengan menggunakan data yang
diperoleh sebelumnya, membuat prediksi dalam batas-batas pembuktian, atau
membuat pertimbangan yang lebih kritis dengan menggunakan standar-standat
atau kriteria yang telah ditentukan.
13. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 13
Skema 3
Level I Level II
Pertanyaan Tertutup
1. Pertanyaan Kognitif-Ingatan
Mengembangkan ingatan,
ingatan ulang yang faktual
Melibatkan pengenalan
2. Pertanyaan Bernalar Konvergen
Melibatkan analisis atau
integrasi data yang diingat
Memfokuskan pada
jawaban yang mungkin
Tertutup untuk tipe pertanyaan ingatan-kognitif dan bernalar
konvergen umumnya digunakan agar siswa dapat memperoleh atau
memperkokoh pemahaman materi belajar atau mengkaji ulang.
3. Bernalar Divergen. Tergolong tipe pertanyaan terbuka. siswa memberi
jawaban pada situasi pertanyaan yang “kekurangan data”, yakni materi cukup
menyediakan informasi dengan batas penalaran tertentu atau membatasi tipe-
tipe jawaban yang dapat diberikan. Bertujuan mengembangkan proses
bernalar dalam bentuk penjabaran, hubungan divergen, implikasi, atau
sintesa. Guru yang membuat tipe pertanyaan seperti ini tidak dapat
memastikan jawaban yang diberikan siswa.
Bertujuan agar siswa dapat menjajaki, mensintesa, menjabarkan,
menjelaskan akibat, atau memprediksi secara terbuka pertanyaan yang
mengandung informasi terbatas untuk membatasi jawaban yang diberikan.
Contoh: Jelaskan mengapa dosis yang berlebihan dari vitamin A,D, E, K
berbahaya bagi kesehatan dibanding vitamin B dan C?
4. Bernalar Evaluatif. Tergolong tipe pertanyaan terbuka. mengutamakan aspek
nilai ketimbang fakta. siswa memberikan jawaban dengan mengemukakan
alasan pembenar yang logis. Standar atau kriteria jawaban yang diberikan
dinyatakan secara jelas (tersurat) – yang ditetapkan oleh guru, oleh bukti
14. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 14
ilmiah, melalui kesepakatan ilmiah, dsb – atau dinyatakan secara tersirat –
kriteria internal dimana siswa menjabarkan pendapatnya (pertanyaan dimana
guru menetapkan kriteria sebelumnya dan tidak diperlukan alasan pembenar
sebab semua individu berpendapat bahwa kritria tersebut digunakan jika
jawaban siswa tergolong bernalar konvergen)
Contoh: “Prosedur apa yang dapat kalian buat untuk menguji hipotesa ini?
“Kebijakan apa yang harus ditempuh untuk transplantasi organ
seseorang yang sudah meninggal?
Pertanyaan ini menghendaki siswa menganalisa metode dan prosedur
dalam perumusan desain ekperimen, mengemukakan aspek nilai (moral),
kritik, atau pendapat.
Skema 4
Level 1 Level II
Pertanyaan Tertutup
1. Pertanyaan Kognitif-Ingatan
2. Pertanyaan Bernalar konvergen
Pertanyaan Terbuka
3. Pertanyaan Bernalar Divergen
Beberapa jawaban yang
mungkin
Mengembangkan pendapat
4. Pertanyaan Bernalar Evaluatif
Menggunakan standar atau
kriteria
Menyangkut aspek nilai,
kognitif dan atau efektif
Pertanyaan terbuka untuk level pertanyaan bernalar divergen dan bernalar
evaluatif bertujuan mengembangkan minat, motivasi belajar
selanjutnya, mengembangkan pengetahuan, atau sikap siswa. Pertanyaan terbuka
digunakan untuk menghasilkan gagasan baru atau topik baru atau dapat dibuat
oleh guru jika ia menganggap murid-muridnya umumnya memiliki cukup
pengetahuan dan pemahaman mengenai topik mata pelajaran.
15. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 15
Pertanyaan kognitif-ingatan, bernalar konvergen, bernalar divergen, dan
bernalar evaluatif masing-masing memiliki tujuan pembelajaran yang berbeda-
beda.tipe pertanyaan terbuka yang tergolong pertanyaan bernalar divergen dan
bernalar evaluatif diberikan karena guru umumnya tidak dapat memastikan
jawaban siswa.
Guru harus mengetahui kriteria evaluasi tipe-tipe pertanyaan sebelum guru-
guru benar-benar berhasil menggunakan tipe pertanyaan terbuka. Dalam
memberikan pertanyaan terbuka guru harus memiliki latar belakang pengetahuan
atau ia mengangap siswa-siswinya memiliki latar belakang pengetahuan mengenai
topik mata pelajaran tertentu.
Sistem Klasifikasi Pertanyaan IPA merupakan salah satu komponen
rangkaian pengajaran yang dirancang agar guru SMP dapat dipandu mengetahui
tipe-tipe pertanyaan yang akan ditanyakan kepada siswa. Selain itu, urutan
pengajaran dirancang untuk menyuguhkan pengalaman dalam merumuskan
jawaban sebagai komponen pelajaran, saat praperencanaan dan saat memberi
tanggapan atas situasi belajar mengajar di kelas.
Skema 5
Sistem Klasifikasi Pertanyaan IPA
Level I Level II Level III
Pertanyaan
Tertutup
A. Ingatan Kognitif 1. Ingatan: menghafal, hafalan ulang, mengingat
definisi.
2. Identifikasi atau menyebut nama atau
mengamati.
B. Bernalar Konvergen 1. Membuat hubungan dan/atau membedakan;
mengklasifikasi.
2. Merumuskan ulang.
3. Menerapkan: memperoleh informasi
sebelumnya untuk memecahkan masalah baru
dan/atau masalah yang berbeda.
4. Membuat sintesa.
5. Membuat prediksi tertutup:dibatasi menurut
syarat atau bukti.
Pertanyaan
Terbuka
C. Bernalar Divergen 1. Mengemukakan pendapat
2. Membuat prediksi terbuka: pernyataan yang
mengandung informasi (data) yang tidak
memadai dengan jawaban terbatas.
3. Membuat keputusan atau saran
D. Bernalar Evaluatif 1. Mengemukakan alasan pembenaran (pendapat):
16. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 16
perilaku, rencana tindakan, menetapkan sikap.
2. Mendesain: merumuskan metode baru,
berhipotesa,menyimpulkan.
3. Membuat pertimbangan (A): merumuskan nilai
yang menyangkut perilaku afektif
4. Membuat pertimbangan (B): menyangkut
perilaku kognitif
III. Manajerial peran guru membantu mengelola kelas, pembahasan
IV. Retorika peran guru mendorong pembelajaran; bukan mengharapkan jawaban
1. Ingatan kognitif: pembuktian melalui pemahaman langsung (buku, pelajaran atau diskusi,
film, bagan,eksperimen, tinjauan ke lapangan, dsb).
2. Bernalar konvergen: bukti langsung tetapi bukan bentukyang diperlukan oleh pertanyaan.
3. Bernalar divergen: pembuktian tanpa jawaban langsung.
4. Bernalar evaluatif: pembuktian melalui jawaban langsung atau tidak langsung; jawaban
langsung atau tidak langsung menurut kriteria yang ditetapkan. Implikasi bahwa siswa
mengukuhkan pendapatnya atas jawaban yang ia berikan.
Contoh pertanyaan untuk dapat membedakan berbagai tipe pertanyaan
A. Pertanyaan Ingatan-Kognitif (Soal yang berupa fakta)
1. Ingatan: siswa mengingat dan menjelaskan informasi yang telah dipelajari.
Ini termasuk dimana siswa mengulang atau mengemukakan kembali
respon, biasanya di awal diskusi.
Contoh: “Apa fungsi dari Hati?”
“Apa defenisi dari Osmosis?”
“Apa yang dapat kamu ceritakan kepada kami dalam beberapa
menit tentang hal tersebut?”
2. Mengidentifikasi, Memberikan nama dan Mengamati: siswa bertanya
untuk mengidentifikasi objek dengan memberikan nama, menyeleksi
dalam satu kelompok, mengamati tanpa menjelaskan sedikit inferensi,
kesimpulan.
Contoh:“ Bagian mana yang menunjukkkan pertumbuhan
pada kecambah?”
“Ada beberapa lapisan dari sel yang dapat kamu lihatan pada
irisan tersebut?”
B. Pertanyaan berpikir konvergen (berhubungan dengan respon langsung yang
telah ada tetapi bentuknya dengan menyebutkan pertanyaan.
17. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 17
1. Memberikan hubungan, membedakan, mengklasifikasi: Siswa memberikan
fokus dari persamaan atau kemiripannya, untuk menyamakan, atau siswa
bertanya untuk menghubungkan dengan berfokus pada perbedaan.
Membedakan (memberikan kriteria), dimana ini akan menggunakan
asosiasi dan diskriminasi. Siswa memberikan kriteria untuk membantu
dalam mengembangkan klasifikasi suatu objek.
Contoh:
“Apakah persamaan antara tumbuhandan hewan?”
“Apakah perbedaan utaman antara DNA dan RNA?”Apakah keduanya
memiliki asam nukleat?”
2. Merumuskan ulang, siswa menanyakan diamana jawabanya tidak
ditemukan buku atau guru, menjelaskan data dalam grafik atau
sebaliknya, ide pokok dari paragraph.Contoh: “Dapatkah kamu
menjelaskan charta yang ditunjukkan pada halaman 4?”“Dapatkah kamu
menjelaskan kepada kami, makna dari data tersebut?”
3. Menerapkan; sebelumnya data diperoleh melalui gejala/kejadian yang
dapat menyebabkan, alasan dari prosedur atau proses, memberikan
defenisi ingatan yang terdapat pada buku teks atau materi pelajaran
(meningat kembali). Siswa dapat menghubungkan dengan pengetahuan
sebelumnya pada masalah yang sama atau berbeda, memberikan contoh
ilustrasi dari kejadian/gejala atau proses lain yang lebih untuk
didiskusikan, siswa memberikan penalaran atau defenisi dan
mengidentifikasi atau menyususn contoh yang ada.Contoh: “….. dan
proses ini disebut dengan transpor aktif. Dimanakah kemungkinan proses
ini dapat terjadi pada tubuh?” dan“Apa yang terjadi pada udara di
dalam balon saat terjadi pergerakan molekul?”
4. Sintesis, siswa memberikan kombinasi dari beberapa informasi,
membuat generalisasi.Contoh: “Jika udara temperatur diruangan 70°F
dan temperatur dinding 70°F, mengapa sesorang dapat merasakan
panas?”“Apa yang dapat kamu simpulkan dari data tersebut?”
18. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 18
5. Prediksi tertutup: siswa menyakan prediksi, menggunakan data yang
terbatas pada jawabanya.Contoh: “Dari hasil yang kami kumpulkan dari
data ini, mengapa kamu berpikir panjang lengan dapat berbeda jika kami
menggunakan contoh siswa yang lebih muda?”dan “Jika kedua orangtua
adalah hybrid, apa yang dapat kamu jelaskan pada generasi F1nya?”
6. Membuat pertimbangan kritis: memberikan pertimbangan, restriktif
tentang cara yang benar, kecukupan, kepantasan dari beberapa situasi
atau respon dengan menggunakan standard dan kriteria yang diketahui
dalam kelas.Contoh: “Ada yang sependapat dengan pilihan
jawabannya?”“Bagaimana ukuran relative dari hubungan objek
tersebut?” dan “Setujukah prosedur yang digunakan tersebut?”
D. Pertanyaan berpikir divergent (mendorong respon yang tidak tersedia secara
langsung)
1. Memberikan pendapat, siswa menanyakan pendapat tanpa atau
memberikan respon yang rasional, ini berbeda dari bentuk “membuat
pertimbangan kritis”, pada jenis ini bahwa konten dari pertanyaan tidak
diimpikasi tetapi hanya sekedar respon yang dipertimbangkan untuk
diterima oleh guru.Contoh: “Apa yang kamu pikirkan jika kami
mengulang eksperimen ini?”
2. Prediksi terbuka; siswa membuat prediksi tetapi data yang mendukung
tidak cukup untuk memberikan batasan respon, siswa memberikan
spekulasi untuk brain-strorm.Contoh: “Apa yang kira-kira terjadi jika
matahari tidak bersinar?” dan “Apa yang kamu pikirkan tentang kehidupan
dibumi ini pada 200 tahun dari sekarang?”
3. Menduga atau menyatakan secara tidak langsung; siswa memberikan
gambaran inferensi atau poin dari pernyataan/implikasi.Contoh: “Dapatkah
kamu menduga, dari sejumlah keterangan yang kamu kumpulkan dari
eksperimen tersebut?” dan “Inferensi apa yang dapat kamu berikan dari
data yang telah dikumpulkan?” dan “ Apa implikasi dari kesimpulan
tersebut?”
19. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 19
D. Pertanyaan berpikir evaluasi (mendorong respon apakah mungkin atau tidak
mungkin, kemungkinan secara langsung, kriteria dari respon yang tersedia
baik secara langsung atau tidak langsung.
1. Mengemukakan alasan pembenar (pendapat); siswa memmberikan
elaborasi alasan dari responnya, memepertahankan posisi dari beberapa
dasar rasional, mengembangkan tindakan rasional.Contoh: “Mengapa
kamu menggunakan kertas lakmus dari pada kertas hydrion?” dan “Coba
jelaskan apa dasar dari kesimpulan ini?”
2.Mendesain; siswa mendesain atau menformula beberapa metode untuk
melakukan sesuatu, merumuskan hipotesis.Contoh: “Dapatkah kamu
memberikan penyelesaian dari masalah ini?” dan “Dapatkahkamu
memberikan saran untuk desain dalam investigasi rancangan eksperimen
ini?”
3. Membuat pertimbangan (A); siswa memberikan pertimbangan terhadap
situasi apakah bernilai atau pantas, dengan implikasi bahwa pertimbangan
itu relative pada dirinya atau orang lain, atau terlibat dalam perilaku
afektif.Contoh: “Bagaimana kamu menangani situasi ini?”
4. Membuat pertimbangan (B); siswa memberikan pertimbangan pada
beberapa situasi dimana pertimbangan ini dibuat berdasrkan
kegunaan/kepentingan, ketetapan, kecermatan logika atau standar kognitif
Contoh: “Proses mana yang akan kami gunakan jika mengharapkan
penyelesaian masalah secara efesien?”“Benarkah bahwa kesimpulan anda
berikan itu telah valid?”
20. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengklasifikasian pertanyaan menurut beberapa ahli yaitu :
Menurut Blosser, pengklasifikasian pertanyaan dibagi menjadi
Pertanyaan yang bersifat fakta, Pertanyaan bernalar, Pertanyaan
instruksional, Pertanyaan manajerial.
Klasifikasi Pertanyaan Menurut Hyman
a.Aspek kognitif.
b. Fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar.
c. Aktivitas memproses informasi.
2. Jenis-Jenis Pertanyaan meliputi :
Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya yaitu ( Pertanyaan permintaan,
Pertanyaan retoris, Pertanyaan mengarahkan atau menuntun, Pertanyaan
menggali )
Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya ( Pertanyaan Kognitif, Pertanyaan
Performansi, Pertanyaan Konsekuensi, Pertanyaan Eksplorasi )
Pertanyaan Berdasarkan Caranya (Pertanyaan Mengarahkan,
Pertanyaan Menggali, Pertanyaan Memancing.
3. Sistem kategori pertanyaan untuk Sainsyaitu :
Tingkat pertama, pertanyaan-pertanyaan dibedakan menjadi
pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.
Tingkat kedua pertanyaan-pertanyaan dibagi menjadi empat cara
berpikir, yaitu ingatan kognitif, berpikir konvergen, berpikir divergen,
dan berpikir evaluatif.
Tingkat ketiga pada QCSS bersangkutan dengan macam pelaksanaan
cara berpikir yang dituntut oleh pertanyaan itu.
B. Saran
Adapun saran dari makalah ini yaitu agar kiranya sebagai pendidik lebih
memperhatikan mengenai klasifikasi pertanyaan sains.
21. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 21
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghifari, Elinady Dzar. 2013. Keterampilan Bertanya.
http://elinady.blogspot.co.id/2013/07/keterampilan-bertanya.html. Diakses
pada tanggal 01 Maret 2017.
Arifin Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta. PT. Remaja Rosda Karya
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta.
AV.Publiser
Djamarah. 2005. Guru dan anak didik dalam enteraksi edukatif. Jakarta. Rineka
Cipta
H.B.Uno. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara.
Muliana, G.H, Harlina &Ita Sulfida. 2015. Sistem Kategori Pertanyaan untuk
Sains.http://www.biologimu.com/2015/03/sistem-kategori-pertanyaan-
untuk-sains.html. Diakses pada tanggal 01 Maret 2017.
P.E.Blosser. 1973. Hand Book of Effective Question Techniques. Colombus
Ohio.The Ohio State University.
Suharsimi Arikunto. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara
Widodo, A. 2006. Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains:
The Feature Of Teachers’ and Students’ Questions In Science Lessons,
(Online), Vol. 4, No. 2,
(http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4206139148.pdf, Diakses 1 Maret
2012).