SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Mengajar merupakan tugas yang kompleks dan memerlukan berbagai
keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar adalah keterampilan mutlak yang
harus dimiliki oleh guru dalam proses belajar mengajar (Djaramah, 2005). Dari
keterampilan dasar mengajar tersebut, keterampilan bertanya merupakan
keterampilan yang dominan dan strategis sebab interaksi guru dan siswa dalam
proses pembelajaran sebagian besar menggunakan pertanyaan serta mendukung
keterampilan dasar yang lain. Penggunaan keterampilan ini dengan efektif dapat
mengaktifkan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.
Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Sains
sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk
melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala
alam. Harlendalam Muliana (2015) menyatakan dalam pembelajaran sains
pertanyaan merupakan komponen yang amat diperlukan pertanyaan dapat
digunakan oleh siapa saja, baik guru maupun siswa. Pertanyaan digunakan oleh
guru untuk menguji daya ingat siswa, mendorong siswa berpikir mengarahkan
atau menuntun pada arah tertentu dan untuk mengungkap gagasan siswa,
sedangkan pertanyaan yang ajukan siswa mempunyai tujuan untuk mendapatkan
penjelasan ungkapan rasa ingin tahu atau bahkan sekedar untuk mendapat
perhatian (Widodo, 2006).
Berpikir dapat dilatihkan kepada siswa dengan mengembangkan
keterampilan bertanya dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung.Siswa
memiliki kemampuan bertanya yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari
pertanyaan yang mereka ajukan. Pertanyaan dapat dikelompokkan menjadi
berbagai jenis tergantung dari sudut pandang para Ahli yang mengemukakannya.
Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas berbagai kategori pertanyaan sains.
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan dalam makalah ini yaitu:
1. Bagaimana pengklasifikasian pertanyaan sains berdasarkan para ahli?
2. Apa saja jenis-jenis Pertanyaan?
3. Bagaimanakah Sistem kategori pertanyaan untuk Sains?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengklasifikasian pertanyaan sains berdasarkan para ahli.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pertanyaan.
3. Untuk mengetahui sistem kategori pertanyaan untuk sains.
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengklasifikasian Pertanyaan Sains Berdasarkan Para Ahli
1. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Blosser
Umumnya jenis pertanyaan digolongkan menjadi:
a. Pertanyaan yang bersifat fakta, yang membutuhkan jawaban dengan
kemampuan kognitif berlevel rendah. Contohnya:Siapa yang pertama kali
menemukan sel? dan “Apa saja komponen penyusun Sel Tumbuhan?”
b.Pertanyaan bernalar, yang membutuhkan kemampuan kognitif berlevel
tinggi, misalnya: menyimpulkan, menyatakan alasan, membuat
generalisasi (kesimpulan umum), berhipotesa, dan sebagainya. Jenis
klasifikasi pertanyaan yang lain berupa bentuk.Contohnya:“Apa yang
menyebabkan sehingga terjadi mutasi gen?”
c. Pertanyaan instruksional Pertanyaan instruksional selanjutnya
digolongkan lagi menjadi sub-penggolongan berdasarkan tujuan yang
ditetapkan oleh guru.Tujuan pembelajaran mengidentifikasi ragam mutasi
kepada gen dan kromosom. Contohnya: “Jelaskan macam-macam mutasi
berdasarkan jenis kromosom yang mengalami mutasi pada sel gamet?”
d. Pertanyaan manajerial, yang dibuat oleh guru untuk meningkatkan
aktivitas belajar harian di kelas. Pertanyaan manajerial terdiri dari
permintaan.Contohnya: “Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan laporan tertulis laboratorium?Dan“Apakah setiap siswa
setidaknya harus diberi dua slide mikroskop yang bersih?”
2.Klasifikasi Pertanyaan Menurut Hyman
Hymandalam Muliana (2015) mengklafisikasi dan menjelaskan pertanyaan
berdasarkan:
a.Aspek kognitif.
b. Fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar.
c. Aktivitas memproses informasi.
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 4
Berdasarkan fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar, Hyman
mengklasifikasi pertanyaan yaitu:
1) Berfokus pada pembahasan
2) Menyuguhkan materi dasar
3) Pengembangan jawaban
4) Pengembangan operasi bernalar ke tingkat yang lebih tinggi
5) Pengembangan alur pembahasan
Berdasarkan aktivitas memproses informasi, Hyman mengggolongkan
3 tipe pertanyaan sebagai berikut :
1) Pertanyaan ya/tidak, memilih dua pilihan sederhana, setuju atau tidak.
2) Pertanyaan pilihan, memilih jawaban akurat dari beberapa jawaban
yangsudah tersedia.
3) Pertanyaan konstruksi, penjawab mengkontruk (mengonsep) sendiri
jawabannya.
Hyman dalam Muliana (2015) menyatakan bahwa keterampilan
merancang pertanyaan harus berfungsi sebagai model (pedoman) bagi para
siswanya, tetapi ia tidak menetapkan metodologi spesifik dalam meningkatkan
keterampilan merancang pertanyaan bagi guru. Sistem klasifikasi pertanyaan
yang dijelaskan di bab ini dirancang sebagai petunjuk merancang pertanyaan
yang efektif yang dapat dikembangkan. Sistem klasifikasi ini berbeda dengan
sistem klasifikasi Bloom dan Sanders, tetapi memiliki beberapa ciri umum
yang sama.
3.Klasifikasi Pertanyaan Menurut Revisi Taxonomi Bloom
Dimensi proses kognitif mencakup menghafal (remember),
memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyse),
mengevaluasi (evaluate), dan membuat (create).
a. Menghafal (remember)
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan penalaran dalam kategori yang
terendah, yang hanya menuntut siswa untuk dapat mengungkapkan kembali
pengetahuan tentang fakta, kejadian, definisi dan sebagainya. Siswa hanya
dituntut mengingat kembali apa yang dipelajarinya. Kata-kata yang sering
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 5
digunakan untuk pertanyaan pengetahuan ini antara lain: Apa?, Siapa?,
Bilamana?, Di mana?, Sebutkan!, Ingatlah istilah, Kemukakan definisi!
Pasangkan!, Berilah nama!, dan Golongkan! Kategori ini mencakup dua
macam proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan mengingat.
Contohnya:“Sebutkan ciri-ciri makhluk hidup!”
b. Pertanyaan memahami (understand)
Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah
mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan menyusun
materi-materi yang telah diketahui.Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok
untuk menjawab pertanyaan.Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali
informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang
diketahuinya.Contohnya:“Berilah contoh yang termasuk hewan bertulang
belakang (Vertebrata)!”
c.Mengaplikasikan (apply)
Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna
menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas.Oleh karena itu,
mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural.Namun tidak
berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja.
Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan
mengimplementasikan. Contohnya:“Bagaimana Prinsip kerja dari
Termometer?”
d.Menganalisis (analyze)
Pertanyaan ini merupakan jenjang pertama dari kelompok pertanyaan
tingkat tinggi. Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara
mendalam, kritis, bahkan menciptakan sesuatu yang baru, untuk menjawab
pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab-sebab, motif-motif
atau mengadakan deduksi (dari suatu generalisasi/kesimpulan
umum/hukum/teori, dicari fakta-faktanya). Oleh karena itu, pertanyaan analisis
tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai
alternatif. Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif
sebagai berikut:
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 6
1. Menguraikan alasan atau sebab-sebab dari suatu kejadian
2. Mempertimbangkan dan menganalisis inforamsi yang tersedia agar
mencapai suatu kesimpulan atau generalisasi berdasarkan informasi
3. Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan bukti yang
menunjang atau menyangkal kesimpulan/generalisasi itu.
Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah:
Analisislah, Kemukakan bukti-bukti, Mengapa, Identifikasikan, Tunjukkanlah
sebabnya, dan Berilah alasan-alasan.Contohnya:“Jelaskan jenis-jenis
simbiosis dalam organisasi kehidupan!”
e. Mengevaluasi (evaluate)
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan tingkat tinggi yang menuntut siswa
untuk berpikir orisinil dan kreatif. Dengan pertanyaan ini akan diperoleh
kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian atau unsur-unsur agar dapat
menjadi suatu kesatuan. Mereka dituntut untuk dapat mengambil suatu
kesimpulan dari informasi yang telah diberikan. Siswa tidak hanya menerka
jawaban, melainkan harus berpikir dengan sungguh-sungguh. Contoh:
“Bandingkan antara produk bioteknologi modern dengan bioteknologi
konvensional?”
f. Membuat (create)
Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk
kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini
yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi. Dalam hal pencatatan dalam
hal ini selalu menciptakan yang di maksud menenntukan hal-hal yang bisa
menciptakan suatu cara dalam penanggulangan rencana pembelajaran di
kalangan para pengajar yangb berada di suatu lokasi penelitian dan dapat
dikatakan sesuatu yang berlanjut dan tidak menutup kemungkinan dapat
mendapatkan hal yang bersifat fundamental dan realistis juga menciptakan
suatu tekhnik juga bisa mendapatkan juga bisa langsung. Contoh: “Buatlah
skema perjalanan glukosa sehingga menghasilkan ATP?”
4. Menurut Widodo (2006), macam-macam klasifikasi pertanyaan
yaitupertanyaan akademik dan pertanyaan non akademik
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 7
Menurut Hamilton dan Brady (1991) dalam Widodo (2006), pertanyaan
akademik adalah pertanyaan yang berkaitan dengan materi subjek, baik materi
yang telah lalu maupun materi yang sedang dibahas.Pertanyaan-pertanyaan
yang terkait dengan sosial, organisasi, dan disiplin yang tidak terkait dengan
materi dikelompokkan dalam pertanyaan non akademik.
B. Jenis-Jenis Pertanyaan
1. Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya
Menurut Hutasoitdalam Al-Ghifari (2013), pertanyaan berdasarkan
maksudnya, terdiri atas:
a) Pertanyaan permintaan (compliance question) adalah pertanyaan yang
mengharapkan peserta didik mematuhi perintah yang diucapkan dalam
bentuk pernyataan.
b) Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak
menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru, dengan maksud
hanya menyampaikan informasi kepada peserta didiknya.
c) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) adalah
pertanyaan yang bermaksud memberi arah atau menuntun peserta didik
sehingga dapat menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang diajukan
kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan jika guru ingin agar peserta didiknya
memperhatikan dengan seksama bagian-bagian tertentu atau pokok inti
dari bahan yang disajikannya.
d) Pertanyaan menggali (Probing Question) adalah pertanyaan lajutan yang
dapat mendorong peserta didik untuk lebih mendalami jawaban atas
pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Jenis pertanyaan ini dimaksudkan
untuk mendorong peserta didik meningkatkan kuantitas dan kualitas
jawaban yang diberikan.
2. Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya
Menurut Wartono dalam Al-Ghifari (2013), pertanyaan berdasarkan
maksudnya terdiri atas:
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 8
a. Pertanyaan Kognitif
Pertanyaan kognitif adalah pertanyaan yang dilakukan guru kepada
siswa dengan tujuan untuk menguji pengetahuan, pemahaman, dan
pendapat siswa tentang materi pelajaran. Contohnya “Apa yang
dimaksud dengan sel?”
b. Pertanyaan Performansi
Pertanyaan performansi adalah pertanyaan yang diajukan guru
kepada siswa dengan tujuan agar siswa melakukan
penampilan/performansi sesuai dengan yang dianjurkan guru.
Contohnya: “Bagaimana cara membawa mikroskop yang baik?”.
c. Pertanyaan Konsekuensi
Pertanyaan konsekuensi adalah adalah pertanyaan yang diajukan
guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa menjelaskan atau
memberikan alasan terhadap tindakan ataupun pendapat yang telah
dikemukakan. Contohnya: “Apa yang terjadi ketika kentang disimpan di
larutan bergaram? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?”
d. Pertanyaan Eksplorasi
Pertanyaan eksplorasi adalah pertanyaan yang diajukan guru
kepada siswa dengan tujuan untuk menjajagi sejauh mana pengetahuan
dan pengalaman siswa sebelum ia menempuh pelajaran baru. Contonya:
“Setelah guru selesai menjelaskan tentang Sistem Pernapasan, kemudian
memberikan pertanyaan “Bagaimana cara Oksigen diedarkan ke seluruh
tubuh?”.
3. Pertanyaan Berdasarkan Caranya
Menurut Wartono dalam Al-Ghifari (2013), pertanyaan berdasarkan
caranyaterdiri atas:
1. Pertanyaan Mengarahkan
Pertanyaan mengarahkan adalah pertanyaan yang diberikan guru untuk
menuntun siswa dalam dalam proses berpikir, dengan harapan mereka dapat
memperbaiki atau menemukan jawaban yang lebih tepat dari jawaban
sebelumnya. Contohnya:
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 9
Guru: Mengapa darah maanusia berwarna merah?
Siswa: Karena mengandung sel darah merah.
Guru: Apa yang menyebabkan sel darah merah itu berwarna merah?
Siswa: (diam tidak menjawab)
Guru: Ya, karena sel darah merah itu mengandung hemoglobin. JAdi,
dengan demikian, mengapa darah itu berwarna merah?
Siswa: karena mengandung hemoglobin.
2. Pertanyaan Menggali
Pertanyaan menggali adalah pertanyaan lanjutan yang mendorong siswa
untuk lebih mendalami maksud dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya,
dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanyaan sebelumnya.
Contoh:
Guru: Mengapa setiap makhluk hidup membutuhkan makanan?
Siswa: Karena mereka membutuhkan energi.
Guru: Lalu, apa hubungannya makanan dan energy?
2. Pertanyaan Memancing
Pertanyaan memancing adalah pertanyaan yang bertujuan untuk
memancing ide-ide siswa secara original, sehingga siswa dapat memberikan
jawaban secara tepat, jujur, benar, tidak malu, dan takut
menjawabnya.Contoh: Guru menampilkan foto sungai yang tercemar dan
banyak ikan mati yang mengapung. Guru kemudian bertanya, “Mengapa
ikan-ikan tersebut mati?”
C. Sistem Kategori Pertanyaan untuk Sains
Sistem kategori pertanyaan untuk IPA atau The Question Category System
for Science (QCSS) terdiri dari tiga tingkat klasifikasi (Blosser 1973).
Tingkat pertama, pertanyaan-pertanyaan dibedakan menjadi pertanyaan
tertutup dan pertanyaan terbuka.
Tingkat kedua pertanyaan-pertanyaan dibagi menjadi empat cara
berpikir, yaitu ingatan kognitif, berpikir konvergen, berpikir divergen, dan
berpikir evaluatif.
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 10
Tingkat ketiga pada QCSS bersangkutan dengan macam pelaksanaan cara
berpikir yang dituntut oleh pertanyaan itu.
Selain berdasarkan QCSS, kualitas pertanyaan siswa dapat dilihat dari
tingakatan ranah kognitif taksonomi Bloom yang telah direvisi, yaitu
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), evaluasi
(C5), dan sintesis (C6). Pertanyaan kognitif tingkat rendah mencakup C1
sampai C3, sedangkan pertanyaan kognitif tingkat tinggi mencakup C4
sampai C6 (Sudijono dalam Muliana 2015).
Pentingnya siswa bertanya di kelas mendorong terjadinya interaksi
antar siswa agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih bertanggung
jawab terhadap pertanyaan yang diajukan.
Selain itu, pentingnya penggunaan keterampilan bertanya siswa secara
tepat adalah untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam suatu proses
belajar mengajar di kelas, yaitu membangkitkan minat, rasa ingin tahu, dan
memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep,
mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkritisi suatu informasi
yang ia dapatkan, mendorong siswa mengemukakan pendapatnya dalam
diskusi, serta menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
Jenis pertanyaan yang diajukan oleh siswa SMP (Sekolah Menengah
Pertama) berdasarkan perkembangan intelektualnya didominasi oleh
pertanyaan dimensi kognitif memahami (C2) dan dimensi pengetahuan
konseptual untuk kategori taksonomi Bloom. Perbedaan gender juga turut
mempengaruhi perbedaan kualitas pertanyaan. Siswa laki-laki mampu
memunculkan pertanyaan dimensi kognitif analisis (C4) lebih banyak
dibandingkan perempuan untuk kategori taksonomi Bloom. Sedangkan siswa
perempuan lebih banyak menanyakan pertanyaan dimensi kognitif C1 untuk
kategori taksonomi Bloom. Selebihnya siswa laki-laki dan perempuan
dominansi pertanyaannya merupakan pertanyaan dimensi kognitif memahami
dan dimensi pengetahuan konseptual
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 11
Sistem ini menetapkan klasifikasi pertanyaan tertutup (jawaban
terbatas) dan pertanyaan terbuka (jawaban berlingkup luas).Menurut Harlen
(1992) dalam Widodo (2006), pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang
hanya mengundang satu atau beberapa respon yang terbatas dan biasanya
langsung menuju satu kesimpulan.Pertanyaan tertutup mempunyai jawaban
yang pasti dan terbatas.Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang
mengundang sejumlah jawaban.Pada pertanyaan terbuka rentangan
kemungkinan respon yang dapat diberi adalah lebih luas jika dibandingkan
dengan pertanyaan tertutup.
Skema 1
Level I Contoh
Pertanyaan Tertutup
Memilih jawaban terbatas yang sudah
tersedia
Siapa Penemu Mikroskop ?
Pertanyaan Terbuka
Jawaban berlingkup luas
Mengapa penderita diabetes sering
merasa lapar, haus, lemas, dan sering
kencing?
Tipe klasifikasi pertanyaan jawaban tertutup dan jawaban terbuka menurut
4 tipe bernalar : kognitif-ingatan, bernalar konvergen, bernalar divergen, dan
bernalar evaluatif.
Skema 2
Level I Level II
Pertanyaan Tertutup 1. Pertanyaan Kognitif-Ingatan
2. Pertanyaan Bernalar Konvergen
Pertanyaan Terbuka 1. Pertanyaan Bernalar divergen
2. Pertanyaan bernalar evaluative
1. Kognitif-Ingatan. Pertanyaan berupa fakta, rumus, dan aspek lain yang
menghendaki ingatan melalui proses pengetahuan, hafalan, atau ingatan ulang
selektif. Tergolong pertanyaan tertutup yang diperluas.
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 12
Contoh:
Apa rumus kimia dari fotosintesis?
Berapa nilai hasil tekanan eksudasi xylem pada tanaman?
Siapa yang menemukan mikroskop?
Pertanyaan umumnya diawali dengan kata “Siapa”, “Apa”, “Dimana”, dan
acapkali “Bagaimana” dan “Mengapa”. Pertanyaan khusus, misalnya
“Sebutkan dua contoh karbohidrat!” atau “Tulislah rumus kimia oksigen!”.
Untuk mengoperasikan proses bernalar, guru bertanya pada siswa untuk
mengulang bahan ajar yang sudah dijelaskan atau didengar, atau mengingat
fakta atau gagasan, atau siswa membuat klasifikasi berdasarkan klasifikasi
yang sudah diajarkan kepada siswa. Operasi bernalar yang lain juga dapat
dibuat untuk tipe ini.
2. Bernalar Konvergen. Tergolong tipe pertanyaan tertutup yang
diperluas.Pertanyaan berbentuk analisa dan integrasi atau mengingat
data.Bertujuan untuk mengembangkan aktivitas mental siswa dalam bentuk
translasi (informasi pada konteks yang sedikit berbeda), hubungan, penjelasan,
dan menarik kesimpulan.
Contoh:Jika gambar mikroskop diperkecil atau diperbesar, apa yang tampak
pada objek tersebut? Mengapa bisa demikian?
Dari data yang kita ketahui mengenai planet Venus, apakah ciri-ciri
“kehidupan” di planet tersebut untuk dapat bertahan hidup di sana?
Tipe pertanyaan ini dibuat bagi siswa yang telah membaca luas, belajar
lebih banyak daripada materi yang ditentukan, atau diberikan pengembangan
pertanyaan atau pertanyaan yang sama yang diberikan sebelumnya. Tujuannya
agar siswa dapat menghubungkan fakta-fakta, membedakan, merumuskan
ulang, mengilustrasikan, menjelaskan sesuatu dengan menggunakan data yang
diperoleh sebelumnya, membuat prediksi dalam batas-batas pembuktian, atau
membuat pertimbangan yang lebih kritis dengan menggunakan standar-standat
atau kriteria yang telah ditentukan.
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 13
Skema 3
Level I Level II
Pertanyaan Tertutup
1. Pertanyaan Kognitif-Ingatan
 Mengembangkan ingatan,
ingatan ulang yang faktual
 Melibatkan pengenalan
2. Pertanyaan Bernalar Konvergen
 Melibatkan analisis atau
integrasi data yang diingat
 Memfokuskan pada
jawaban yang mungkin
Tertutup untuk tipe pertanyaan ingatan-kognitif dan bernalar
konvergen umumnya digunakan agar siswa dapat memperoleh atau
memperkokoh pemahaman materi belajar atau mengkaji ulang.
3. Bernalar Divergen. Tergolong tipe pertanyaan terbuka. siswa memberi
jawaban pada situasi pertanyaan yang “kekurangan data”, yakni materi cukup
menyediakan informasi dengan batas penalaran tertentu atau membatasi tipe-
tipe jawaban yang dapat diberikan. Bertujuan mengembangkan proses
bernalar dalam bentuk penjabaran, hubungan divergen, implikasi, atau
sintesa. Guru yang membuat tipe pertanyaan seperti ini tidak dapat
memastikan jawaban yang diberikan siswa.
Bertujuan agar siswa dapat menjajaki, mensintesa, menjabarkan,
menjelaskan akibat, atau memprediksi secara terbuka pertanyaan yang
mengandung informasi terbatas untuk membatasi jawaban yang diberikan.
Contoh: Jelaskan mengapa dosis yang berlebihan dari vitamin A,D, E, K
berbahaya bagi kesehatan dibanding vitamin B dan C?
4. Bernalar Evaluatif. Tergolong tipe pertanyaan terbuka. mengutamakan aspek
nilai ketimbang fakta. siswa memberikan jawaban dengan mengemukakan
alasan pembenar yang logis. Standar atau kriteria jawaban yang diberikan
dinyatakan secara jelas (tersurat) – yang ditetapkan oleh guru, oleh bukti
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 14
ilmiah, melalui kesepakatan ilmiah, dsb – atau dinyatakan secara tersirat –
kriteria internal dimana siswa menjabarkan pendapatnya (pertanyaan dimana
guru menetapkan kriteria sebelumnya dan tidak diperlukan alasan pembenar
sebab semua individu berpendapat bahwa kritria tersebut digunakan jika
jawaban siswa tergolong bernalar konvergen)
Contoh: “Prosedur apa yang dapat kalian buat untuk menguji hipotesa ini?
“Kebijakan apa yang harus ditempuh untuk transplantasi organ
seseorang yang sudah meninggal?
Pertanyaan ini menghendaki siswa menganalisa metode dan prosedur
dalam perumusan desain ekperimen, mengemukakan aspek nilai (moral),
kritik, atau pendapat.
Skema 4
Level 1 Level II
Pertanyaan Tertutup
1. Pertanyaan Kognitif-Ingatan
2. Pertanyaan Bernalar konvergen
Pertanyaan Terbuka
3. Pertanyaan Bernalar Divergen
 Beberapa jawaban yang
mungkin
 Mengembangkan pendapat
4. Pertanyaan Bernalar Evaluatif
 Menggunakan standar atau
kriteria
 Menyangkut aspek nilai,
kognitif dan atau efektif
Pertanyaan terbuka untuk level pertanyaan bernalar divergen dan bernalar
evaluatif bertujuan mengembangkan minat, motivasi belajar
selanjutnya, mengembangkan pengetahuan, atau sikap siswa. Pertanyaan terbuka
digunakan untuk menghasilkan gagasan baru atau topik baru atau dapat dibuat
oleh guru jika ia menganggap murid-muridnya umumnya memiliki cukup
pengetahuan dan pemahaman mengenai topik mata pelajaran.
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 15
Pertanyaan kognitif-ingatan, bernalar konvergen, bernalar divergen, dan
bernalar evaluatif masing-masing memiliki tujuan pembelajaran yang berbeda-
beda.tipe pertanyaan terbuka yang tergolong pertanyaan bernalar divergen dan
bernalar evaluatif diberikan karena guru umumnya tidak dapat memastikan
jawaban siswa.
Guru harus mengetahui kriteria evaluasi tipe-tipe pertanyaan sebelum guru-
guru benar-benar berhasil menggunakan tipe pertanyaan terbuka. Dalam
memberikan pertanyaan terbuka guru harus memiliki latar belakang pengetahuan
atau ia mengangap siswa-siswinya memiliki latar belakang pengetahuan mengenai
topik mata pelajaran tertentu.
Sistem Klasifikasi Pertanyaan IPA merupakan salah satu komponen
rangkaian pengajaran yang dirancang agar guru SMP dapat dipandu mengetahui
tipe-tipe pertanyaan yang akan ditanyakan kepada siswa. Selain itu, urutan
pengajaran dirancang untuk menyuguhkan pengalaman dalam merumuskan
jawaban sebagai komponen pelajaran, saat praperencanaan dan saat memberi
tanggapan atas situasi belajar mengajar di kelas.
Skema 5
Sistem Klasifikasi Pertanyaan IPA
Level I Level II Level III
Pertanyaan
Tertutup
A. Ingatan Kognitif 1. Ingatan: menghafal, hafalan ulang, mengingat
definisi.
2. Identifikasi atau menyebut nama atau
mengamati.
B. Bernalar Konvergen 1. Membuat hubungan dan/atau membedakan;
mengklasifikasi.
2. Merumuskan ulang.
3. Menerapkan: memperoleh informasi
sebelumnya untuk memecahkan masalah baru
dan/atau masalah yang berbeda.
4. Membuat sintesa.
5. Membuat prediksi tertutup:dibatasi menurut
syarat atau bukti.
Pertanyaan
Terbuka
C. Bernalar Divergen 1. Mengemukakan pendapat
2. Membuat prediksi terbuka: pernyataan yang
mengandung informasi (data) yang tidak
memadai dengan jawaban terbatas.
3. Membuat keputusan atau saran
D. Bernalar Evaluatif 1. Mengemukakan alasan pembenaran (pendapat):
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 16
perilaku, rencana tindakan, menetapkan sikap.
2. Mendesain: merumuskan metode baru,
berhipotesa,menyimpulkan.
3. Membuat pertimbangan (A): merumuskan nilai
yang menyangkut perilaku afektif
4. Membuat pertimbangan (B): menyangkut
perilaku kognitif
III. Manajerial peran guru membantu mengelola kelas, pembahasan
IV. Retorika peran guru mendorong pembelajaran; bukan mengharapkan jawaban
1. Ingatan kognitif: pembuktian melalui pemahaman langsung (buku, pelajaran atau diskusi,
film, bagan,eksperimen, tinjauan ke lapangan, dsb).
2. Bernalar konvergen: bukti langsung tetapi bukan bentukyang diperlukan oleh pertanyaan.
3. Bernalar divergen: pembuktian tanpa jawaban langsung.
4. Bernalar evaluatif: pembuktian melalui jawaban langsung atau tidak langsung; jawaban
langsung atau tidak langsung menurut kriteria yang ditetapkan. Implikasi bahwa siswa
mengukuhkan pendapatnya atas jawaban yang ia berikan.
Contoh pertanyaan untuk dapat membedakan berbagai tipe pertanyaan
A. Pertanyaan Ingatan-Kognitif (Soal yang berupa fakta)
1. Ingatan: siswa mengingat dan menjelaskan informasi yang telah dipelajari.
Ini termasuk dimana siswa mengulang atau mengemukakan kembali
respon, biasanya di awal diskusi.
Contoh: “Apa fungsi dari Hati?”
“Apa defenisi dari Osmosis?”
“Apa yang dapat kamu ceritakan kepada kami dalam beberapa
menit tentang hal tersebut?”
2. Mengidentifikasi, Memberikan nama dan Mengamati: siswa bertanya
untuk mengidentifikasi objek dengan memberikan nama, menyeleksi
dalam satu kelompok, mengamati tanpa menjelaskan sedikit inferensi,
kesimpulan.
Contoh:“ Bagian mana yang menunjukkkan pertumbuhan
pada kecambah?”
“Ada beberapa lapisan dari sel yang dapat kamu lihatan pada
irisan tersebut?”
B. Pertanyaan berpikir konvergen (berhubungan dengan respon langsung yang
telah ada tetapi bentuknya dengan menyebutkan pertanyaan.
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 17
1. Memberikan hubungan, membedakan, mengklasifikasi: Siswa memberikan
fokus dari persamaan atau kemiripannya, untuk menyamakan, atau siswa
bertanya untuk menghubungkan dengan berfokus pada perbedaan.
Membedakan (memberikan kriteria), dimana ini akan menggunakan
asosiasi dan diskriminasi. Siswa memberikan kriteria untuk membantu
dalam mengembangkan klasifikasi suatu objek.
Contoh:
“Apakah persamaan antara tumbuhandan hewan?”
“Apakah perbedaan utaman antara DNA dan RNA?”Apakah keduanya
memiliki asam nukleat?”
2. Merumuskan ulang, siswa menanyakan diamana jawabanya tidak
ditemukan buku atau guru, menjelaskan data dalam grafik atau
sebaliknya, ide pokok dari paragraph.Contoh: “Dapatkah kamu
menjelaskan charta yang ditunjukkan pada halaman 4?”“Dapatkah kamu
menjelaskan kepada kami, makna dari data tersebut?”
3. Menerapkan; sebelumnya data diperoleh melalui gejala/kejadian yang
dapat menyebabkan, alasan dari prosedur atau proses, memberikan
defenisi ingatan yang terdapat pada buku teks atau materi pelajaran
(meningat kembali). Siswa dapat menghubungkan dengan pengetahuan
sebelumnya pada masalah yang sama atau berbeda, memberikan contoh
ilustrasi dari kejadian/gejala atau proses lain yang lebih untuk
didiskusikan, siswa memberikan penalaran atau defenisi dan
mengidentifikasi atau menyususn contoh yang ada.Contoh: “….. dan
proses ini disebut dengan transpor aktif. Dimanakah kemungkinan proses
ini dapat terjadi pada tubuh?” dan“Apa yang terjadi pada udara di
dalam balon saat terjadi pergerakan molekul?”
4. Sintesis, siswa memberikan kombinasi dari beberapa informasi,
membuat generalisasi.Contoh: “Jika udara temperatur diruangan 70°F
dan temperatur dinding 70°F, mengapa sesorang dapat merasakan
panas?”“Apa yang dapat kamu simpulkan dari data tersebut?”
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 18
5. Prediksi tertutup: siswa menyakan prediksi, menggunakan data yang
terbatas pada jawabanya.Contoh: “Dari hasil yang kami kumpulkan dari
data ini, mengapa kamu berpikir panjang lengan dapat berbeda jika kami
menggunakan contoh siswa yang lebih muda?”dan “Jika kedua orangtua
adalah hybrid, apa yang dapat kamu jelaskan pada generasi F1nya?”
6. Membuat pertimbangan kritis: memberikan pertimbangan, restriktif
tentang cara yang benar, kecukupan, kepantasan dari beberapa situasi
atau respon dengan menggunakan standard dan kriteria yang diketahui
dalam kelas.Contoh: “Ada yang sependapat dengan pilihan
jawabannya?”“Bagaimana ukuran relative dari hubungan objek
tersebut?” dan “Setujukah prosedur yang digunakan tersebut?”
D. Pertanyaan berpikir divergent (mendorong respon yang tidak tersedia secara
langsung)
1. Memberikan pendapat, siswa menanyakan pendapat tanpa atau
memberikan respon yang rasional, ini berbeda dari bentuk “membuat
pertimbangan kritis”, pada jenis ini bahwa konten dari pertanyaan tidak
diimpikasi tetapi hanya sekedar respon yang dipertimbangkan untuk
diterima oleh guru.Contoh: “Apa yang kamu pikirkan jika kami
mengulang eksperimen ini?”
2. Prediksi terbuka; siswa membuat prediksi tetapi data yang mendukung
tidak cukup untuk memberikan batasan respon, siswa memberikan
spekulasi untuk brain-strorm.Contoh: “Apa yang kira-kira terjadi jika
matahari tidak bersinar?” dan “Apa yang kamu pikirkan tentang kehidupan
dibumi ini pada 200 tahun dari sekarang?”
3. Menduga atau menyatakan secara tidak langsung; siswa memberikan
gambaran inferensi atau poin dari pernyataan/implikasi.Contoh: “Dapatkah
kamu menduga, dari sejumlah keterangan yang kamu kumpulkan dari
eksperimen tersebut?” dan “Inferensi apa yang dapat kamu berikan dari
data yang telah dikumpulkan?” dan “ Apa implikasi dari kesimpulan
tersebut?”
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 19
D. Pertanyaan berpikir evaluasi (mendorong respon apakah mungkin atau tidak
mungkin, kemungkinan secara langsung, kriteria dari respon yang tersedia
baik secara langsung atau tidak langsung.
1. Mengemukakan alasan pembenar (pendapat); siswa memmberikan
elaborasi alasan dari responnya, memepertahankan posisi dari beberapa
dasar rasional, mengembangkan tindakan rasional.Contoh: “Mengapa
kamu menggunakan kertas lakmus dari pada kertas hydrion?” dan “Coba
jelaskan apa dasar dari kesimpulan ini?”
2.Mendesain; siswa mendesain atau menformula beberapa metode untuk
melakukan sesuatu, merumuskan hipotesis.Contoh: “Dapatkah kamu
memberikan penyelesaian dari masalah ini?” dan “Dapatkahkamu
memberikan saran untuk desain dalam investigasi rancangan eksperimen
ini?”
3. Membuat pertimbangan (A); siswa memberikan pertimbangan terhadap
situasi apakah bernilai atau pantas, dengan implikasi bahwa pertimbangan
itu relative pada dirinya atau orang lain, atau terlibat dalam perilaku
afektif.Contoh: “Bagaimana kamu menangani situasi ini?”
4. Membuat pertimbangan (B); siswa memberikan pertimbangan pada
beberapa situasi dimana pertimbangan ini dibuat berdasrkan
kegunaan/kepentingan, ketetapan, kecermatan logika atau standar kognitif
Contoh: “Proses mana yang akan kami gunakan jika mengharapkan
penyelesaian masalah secara efesien?”“Benarkah bahwa kesimpulan anda
berikan itu telah valid?”
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengklasifikasian pertanyaan menurut beberapa ahli yaitu :
 Menurut Blosser, pengklasifikasian pertanyaan dibagi menjadi
Pertanyaan yang bersifat fakta, Pertanyaan bernalar, Pertanyaan
instruksional, Pertanyaan manajerial.
 Klasifikasi Pertanyaan Menurut Hyman
a.Aspek kognitif.
b. Fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar.
c. Aktivitas memproses informasi.
2. Jenis-Jenis Pertanyaan meliputi :
 Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya yaitu ( Pertanyaan permintaan,
Pertanyaan retoris, Pertanyaan mengarahkan atau menuntun, Pertanyaan
menggali )
 Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya ( Pertanyaan Kognitif, Pertanyaan
Performansi, Pertanyaan Konsekuensi, Pertanyaan Eksplorasi )
 Pertanyaan Berdasarkan Caranya (Pertanyaan Mengarahkan,
Pertanyaan Menggali, Pertanyaan Memancing.
3. Sistem kategori pertanyaan untuk Sainsyaitu :
 Tingkat pertama, pertanyaan-pertanyaan dibedakan menjadi
pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.
 Tingkat kedua pertanyaan-pertanyaan dibagi menjadi empat cara
berpikir, yaitu ingatan kognitif, berpikir konvergen, berpikir divergen,
dan berpikir evaluatif.
 Tingkat ketiga pada QCSS bersangkutan dengan macam pelaksanaan
cara berpikir yang dituntut oleh pertanyaan itu.
B. Saran
Adapun saran dari makalah ini yaitu agar kiranya sebagai pendidik lebih
memperhatikan mengenai klasifikasi pertanyaan sains.
Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 21
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghifari, Elinady Dzar. 2013. Keterampilan Bertanya.
http://elinady.blogspot.co.id/2013/07/keterampilan-bertanya.html. Diakses
pada tanggal 01 Maret 2017.
Arifin Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta. PT. Remaja Rosda Karya
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta.
AV.Publiser
Djamarah. 2005. Guru dan anak didik dalam enteraksi edukatif. Jakarta. Rineka
Cipta
H.B.Uno. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara.
Muliana, G.H, Harlina &Ita Sulfida. 2015. Sistem Kategori Pertanyaan untuk
Sains.http://www.biologimu.com/2015/03/sistem-kategori-pertanyaan-
untuk-sains.html. Diakses pada tanggal 01 Maret 2017.
P.E.Blosser. 1973. Hand Book of Effective Question Techniques. Colombus
Ohio.The Ohio State University.
Suharsimi Arikunto. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara
Widodo, A. 2006. Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains:
The Feature Of Teachers’ and Students’ Questions In Science Lessons,
(Online), Vol. 4, No. 2,
(http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4206139148.pdf, Diakses 1 Maret
2012).

More Related Content

What's hot

Pengembangan kurikulum bagi peserta didik cibi
Pengembangan kurikulum bagi peserta didik cibiPengembangan kurikulum bagi peserta didik cibi
Pengembangan kurikulum bagi peserta didik cibiMichaelLee1007
 
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"Sefti Rholanjiba
 
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYAKLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYAHusna Sholihah
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuayu Naoman
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptFiqran Haruna
 
Pembelajaran berbasis komputer model simulasi
Pembelajaran berbasis komputer model simulasiPembelajaran berbasis komputer model simulasi
Pembelajaran berbasis komputer model simulasikrisnavito
 
9. psikologi individual
9. psikologi individual9. psikologi individual
9. psikologi individualonnel_91
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMâhdûm Ðûm
 
Identifikasi permasalahan penelitian
Identifikasi permasalahan penelitianIdentifikasi permasalahan penelitian
Identifikasi permasalahan penelitianpristanti
 
Ppt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkarakterPpt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkaraktermaiiaarlam
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
pengantar psikologi
pengantar psikologipengantar psikologi
pengantar psikologiriska05
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 
Lembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifLembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifRisou Kun
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranrofieamirasyka
 

What's hot (20)

Pengembangan kurikulum bagi peserta didik cibi
Pengembangan kurikulum bagi peserta didik cibiPengembangan kurikulum bagi peserta didik cibi
Pengembangan kurikulum bagi peserta didik cibi
 
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
 
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYAKLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
Materi Seminar SD
Materi Seminar SDMateri Seminar SD
Materi Seminar SD
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
 
Pembelajaran berbasis komputer model simulasi
Pembelajaran berbasis komputer model simulasiPembelajaran berbasis komputer model simulasi
Pembelajaran berbasis komputer model simulasi
 
9. psikologi individual
9. psikologi individual9. psikologi individual
9. psikologi individual
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
 
Akhlak - 01 - Pengantar Studi Akhlak
Akhlak - 01 - Pengantar Studi AkhlakAkhlak - 01 - Pengantar Studi Akhlak
Akhlak - 01 - Pengantar Studi Akhlak
 
Identifikasi permasalahan penelitian
Identifikasi permasalahan penelitianIdentifikasi permasalahan penelitian
Identifikasi permasalahan penelitian
 
Ppt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkarakterPpt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkarakter
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
pengantar psikologi
pengantar psikologipengantar psikologi
pengantar psikologi
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Lembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifLembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektif
 
EVALUASI KURIKULUM
EVALUASI KURIKULUMEVALUASI KURIKULUM
EVALUASI KURIKULUM
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 
Ppt asesmen kebutuhan
Ppt asesmen kebutuhanPpt asesmen kebutuhan
Ppt asesmen kebutuhan
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaran
 

Similar to Bab i

Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKAida Dwi Astuti
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranRusli Lahiya
 
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docxRANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docxsarwani sarwani
 
Penelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelasPenelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelasMas Rudi
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIQonita Aliyatunnuha
 
5.-Prosedur-Perencanaan-Dan-Pelaksanaan-PTK.ppt
5.-Prosedur-Perencanaan-Dan-Pelaksanaan-PTK.ppt5.-Prosedur-Perencanaan-Dan-Pelaksanaan-PTK.ppt
5.-Prosedur-Perencanaan-Dan-Pelaksanaan-PTK.pptetiernawati20
 
Artikel eman p ps prodi pend. biologi
Artikel eman  p ps prodi pend. biologiArtikel eman  p ps prodi pend. biologi
Artikel eman p ps prodi pend. biologiAmir Uddin
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaranguest11d30d
 
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...dina suci
 
power point metode penelitian modul 1 pgsd
power point metode penelitian modul 1 pgsdpower point metode penelitian modul 1 pgsd
power point metode penelitian modul 1 pgsdLutfiI0
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarEndah Rizkiani
 
Proposal calon skripsi
Proposal calon skripsiProposal calon skripsi
Proposal calon skripsiSayid Barca
 
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelasSTAISARTugasKuliah
 

Similar to Bab i (20)

Tugas seminar proposal .1
Tugas seminar proposal .1Tugas seminar proposal .1
Tugas seminar proposal .1
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTK
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaran
 
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)   Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
 
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docxRANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
 
Penelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelasPenelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelas
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
 
5.-Prosedur-Perencanaan-Dan-Pelaksanaan-PTK.ppt
5.-Prosedur-Perencanaan-Dan-Pelaksanaan-PTK.ppt5.-Prosedur-Perencanaan-Dan-Pelaksanaan-PTK.ppt
5.-Prosedur-Perencanaan-Dan-Pelaksanaan-PTK.ppt
 
Artikel eman p ps prodi pend. biologi
Artikel eman  p ps prodi pend. biologiArtikel eman  p ps prodi pend. biologi
Artikel eman p ps prodi pend. biologi
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...
 
power point metode penelitian modul 1 pgsd
power point metode penelitian modul 1 pgsdpower point metode penelitian modul 1 pgsd
power point metode penelitian modul 1 pgsd
 
2 lewy 14-28
2 lewy 14-282 lewy 14-28
2 lewy 14-28
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 
Panduan proposal dan skripsi ptk
Panduan  proposal dan skripsi ptkPanduan  proposal dan skripsi ptk
Panduan proposal dan skripsi ptk
 
Modul pekerti scl hobri
Modul pekerti scl hobriModul pekerti scl hobri
Modul pekerti scl hobri
 
Bab.2.pdf
Bab.2.pdfBab.2.pdf
Bab.2.pdf
 
Proposal calon skripsi
Proposal calon skripsiProposal calon skripsi
Proposal calon skripsi
 
1. bab 1
1. bab 11. bab 1
1. bab 1
 
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 

Bab i

  • 1. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Mengajar merupakan tugas yang kompleks dan memerlukan berbagai keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar adalah keterampilan mutlak yang harus dimiliki oleh guru dalam proses belajar mengajar (Djaramah, 2005). Dari keterampilan dasar mengajar tersebut, keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang dominan dan strategis sebab interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran sebagian besar menggunakan pertanyaan serta mendukung keterampilan dasar yang lain. Penggunaan keterampilan ini dengan efektif dapat mengaktifkan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Harlendalam Muliana (2015) menyatakan dalam pembelajaran sains pertanyaan merupakan komponen yang amat diperlukan pertanyaan dapat digunakan oleh siapa saja, baik guru maupun siswa. Pertanyaan digunakan oleh guru untuk menguji daya ingat siswa, mendorong siswa berpikir mengarahkan atau menuntun pada arah tertentu dan untuk mengungkap gagasan siswa, sedangkan pertanyaan yang ajukan siswa mempunyai tujuan untuk mendapatkan penjelasan ungkapan rasa ingin tahu atau bahkan sekedar untuk mendapat perhatian (Widodo, 2006). Berpikir dapat dilatihkan kepada siswa dengan mengembangkan keterampilan bertanya dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung.Siswa memiliki kemampuan bertanya yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan yang mereka ajukan. Pertanyaan dapat dikelompokkan menjadi berbagai jenis tergantung dari sudut pandang para Ahli yang mengemukakannya. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas berbagai kategori pertanyaan sains.
  • 2. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 2 B. Rumusan Masalah Adapun rumusan permasalahan dalam makalah ini yaitu: 1. Bagaimana pengklasifikasian pertanyaan sains berdasarkan para ahli? 2. Apa saja jenis-jenis Pertanyaan? 3. Bagaimanakah Sistem kategori pertanyaan untuk Sains? C. Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengklasifikasian pertanyaan sains berdasarkan para ahli. 2. Untuk mengetahui jenis-jenis pertanyaan. 3. Untuk mengetahui sistem kategori pertanyaan untuk sains.
  • 3. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengklasifikasian Pertanyaan Sains Berdasarkan Para Ahli 1. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Blosser Umumnya jenis pertanyaan digolongkan menjadi: a. Pertanyaan yang bersifat fakta, yang membutuhkan jawaban dengan kemampuan kognitif berlevel rendah. Contohnya:Siapa yang pertama kali menemukan sel? dan “Apa saja komponen penyusun Sel Tumbuhan?” b.Pertanyaan bernalar, yang membutuhkan kemampuan kognitif berlevel tinggi, misalnya: menyimpulkan, menyatakan alasan, membuat generalisasi (kesimpulan umum), berhipotesa, dan sebagainya. Jenis klasifikasi pertanyaan yang lain berupa bentuk.Contohnya:“Apa yang menyebabkan sehingga terjadi mutasi gen?” c. Pertanyaan instruksional Pertanyaan instruksional selanjutnya digolongkan lagi menjadi sub-penggolongan berdasarkan tujuan yang ditetapkan oleh guru.Tujuan pembelajaran mengidentifikasi ragam mutasi kepada gen dan kromosom. Contohnya: “Jelaskan macam-macam mutasi berdasarkan jenis kromosom yang mengalami mutasi pada sel gamet?” d. Pertanyaan manajerial, yang dibuat oleh guru untuk meningkatkan aktivitas belajar harian di kelas. Pertanyaan manajerial terdiri dari permintaan.Contohnya: “Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan tertulis laboratorium?Dan“Apakah setiap siswa setidaknya harus diberi dua slide mikroskop yang bersih?” 2.Klasifikasi Pertanyaan Menurut Hyman Hymandalam Muliana (2015) mengklafisikasi dan menjelaskan pertanyaan berdasarkan: a.Aspek kognitif. b. Fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar. c. Aktivitas memproses informasi.
  • 4. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 4 Berdasarkan fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar, Hyman mengklasifikasi pertanyaan yaitu: 1) Berfokus pada pembahasan 2) Menyuguhkan materi dasar 3) Pengembangan jawaban 4) Pengembangan operasi bernalar ke tingkat yang lebih tinggi 5) Pengembangan alur pembahasan Berdasarkan aktivitas memproses informasi, Hyman mengggolongkan 3 tipe pertanyaan sebagai berikut : 1) Pertanyaan ya/tidak, memilih dua pilihan sederhana, setuju atau tidak. 2) Pertanyaan pilihan, memilih jawaban akurat dari beberapa jawaban yangsudah tersedia. 3) Pertanyaan konstruksi, penjawab mengkontruk (mengonsep) sendiri jawabannya. Hyman dalam Muliana (2015) menyatakan bahwa keterampilan merancang pertanyaan harus berfungsi sebagai model (pedoman) bagi para siswanya, tetapi ia tidak menetapkan metodologi spesifik dalam meningkatkan keterampilan merancang pertanyaan bagi guru. Sistem klasifikasi pertanyaan yang dijelaskan di bab ini dirancang sebagai petunjuk merancang pertanyaan yang efektif yang dapat dikembangkan. Sistem klasifikasi ini berbeda dengan sistem klasifikasi Bloom dan Sanders, tetapi memiliki beberapa ciri umum yang sama. 3.Klasifikasi Pertanyaan Menurut Revisi Taxonomi Bloom Dimensi proses kognitif mencakup menghafal (remember), memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyse), mengevaluasi (evaluate), dan membuat (create). a. Menghafal (remember) Pertanyaan ini merupakan pertanyaan penalaran dalam kategori yang terendah, yang hanya menuntut siswa untuk dapat mengungkapkan kembali pengetahuan tentang fakta, kejadian, definisi dan sebagainya. Siswa hanya dituntut mengingat kembali apa yang dipelajarinya. Kata-kata yang sering
  • 5. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 5 digunakan untuk pertanyaan pengetahuan ini antara lain: Apa?, Siapa?, Bilamana?, Di mana?, Sebutkan!, Ingatlah istilah, Kemukakan definisi! Pasangkan!, Berilah nama!, dan Golongkan! Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan mengingat. Contohnya:“Sebutkan ciri-ciri makhluk hidup!” b. Pertanyaan memahami (understand) Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui.Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan.Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang diketahuinya.Contohnya:“Berilah contoh yang termasuk hewan bertulang belakang (Vertebrata)!” c.Mengaplikasikan (apply) Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas.Oleh karena itu, mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural.Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan. Contohnya:“Bagaimana Prinsip kerja dari Termometer?” d.Menganalisis (analyze) Pertanyaan ini merupakan jenjang pertama dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi. Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis, bahkan menciptakan sesuatu yang baru, untuk menjawab pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab-sebab, motif-motif atau mengadakan deduksi (dari suatu generalisasi/kesimpulan umum/hukum/teori, dicari fakta-faktanya). Oleh karena itu, pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai alternatif. Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif sebagai berikut:
  • 6. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 6 1. Menguraikan alasan atau sebab-sebab dari suatu kejadian 2. Mempertimbangkan dan menganalisis inforamsi yang tersedia agar mencapai suatu kesimpulan atau generalisasi berdasarkan informasi 3. Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan bukti yang menunjang atau menyangkal kesimpulan/generalisasi itu. Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah: Analisislah, Kemukakan bukti-bukti, Mengapa, Identifikasikan, Tunjukkanlah sebabnya, dan Berilah alasan-alasan.Contohnya:“Jelaskan jenis-jenis simbiosis dalam organisasi kehidupan!” e. Mengevaluasi (evaluate) Pertanyaan ini merupakan pertanyaan tingkat tinggi yang menuntut siswa untuk berpikir orisinil dan kreatif. Dengan pertanyaan ini akan diperoleh kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian atau unsur-unsur agar dapat menjadi suatu kesatuan. Mereka dituntut untuk dapat mengambil suatu kesimpulan dari informasi yang telah diberikan. Siswa tidak hanya menerka jawaban, melainkan harus berpikir dengan sungguh-sungguh. Contoh: “Bandingkan antara produk bioteknologi modern dengan bioteknologi konvensional?” f. Membuat (create) Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi. Dalam hal pencatatan dalam hal ini selalu menciptakan yang di maksud menenntukan hal-hal yang bisa menciptakan suatu cara dalam penanggulangan rencana pembelajaran di kalangan para pengajar yangb berada di suatu lokasi penelitian dan dapat dikatakan sesuatu yang berlanjut dan tidak menutup kemungkinan dapat mendapatkan hal yang bersifat fundamental dan realistis juga menciptakan suatu tekhnik juga bisa mendapatkan juga bisa langsung. Contoh: “Buatlah skema perjalanan glukosa sehingga menghasilkan ATP?” 4. Menurut Widodo (2006), macam-macam klasifikasi pertanyaan yaitupertanyaan akademik dan pertanyaan non akademik
  • 7. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 7 Menurut Hamilton dan Brady (1991) dalam Widodo (2006), pertanyaan akademik adalah pertanyaan yang berkaitan dengan materi subjek, baik materi yang telah lalu maupun materi yang sedang dibahas.Pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan sosial, organisasi, dan disiplin yang tidak terkait dengan materi dikelompokkan dalam pertanyaan non akademik. B. Jenis-Jenis Pertanyaan 1. Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya Menurut Hutasoitdalam Al-Ghifari (2013), pertanyaan berdasarkan maksudnya, terdiri atas: a) Pertanyaan permintaan (compliance question) adalah pertanyaan yang mengharapkan peserta didik mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pernyataan. b) Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru, dengan maksud hanya menyampaikan informasi kepada peserta didiknya. c) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) adalah pertanyaan yang bermaksud memberi arah atau menuntun peserta didik sehingga dapat menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan jika guru ingin agar peserta didiknya memperhatikan dengan seksama bagian-bagian tertentu atau pokok inti dari bahan yang disajikannya. d) Pertanyaan menggali (Probing Question) adalah pertanyaan lajutan yang dapat mendorong peserta didik untuk lebih mendalami jawaban atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Jenis pertanyaan ini dimaksudkan untuk mendorong peserta didik meningkatkan kuantitas dan kualitas jawaban yang diberikan. 2. Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya Menurut Wartono dalam Al-Ghifari (2013), pertanyaan berdasarkan maksudnya terdiri atas:
  • 8. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 8 a. Pertanyaan Kognitif Pertanyaan kognitif adalah pertanyaan yang dilakukan guru kepada siswa dengan tujuan untuk menguji pengetahuan, pemahaman, dan pendapat siswa tentang materi pelajaran. Contohnya “Apa yang dimaksud dengan sel?” b. Pertanyaan Performansi Pertanyaan performansi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa melakukan penampilan/performansi sesuai dengan yang dianjurkan guru. Contohnya: “Bagaimana cara membawa mikroskop yang baik?”. c. Pertanyaan Konsekuensi Pertanyaan konsekuensi adalah adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa menjelaskan atau memberikan alasan terhadap tindakan ataupun pendapat yang telah dikemukakan. Contohnya: “Apa yang terjadi ketika kentang disimpan di larutan bergaram? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?” d. Pertanyaan Eksplorasi Pertanyaan eksplorasi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan untuk menjajagi sejauh mana pengetahuan dan pengalaman siswa sebelum ia menempuh pelajaran baru. Contonya: “Setelah guru selesai menjelaskan tentang Sistem Pernapasan, kemudian memberikan pertanyaan “Bagaimana cara Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh?”. 3. Pertanyaan Berdasarkan Caranya Menurut Wartono dalam Al-Ghifari (2013), pertanyaan berdasarkan caranyaterdiri atas: 1. Pertanyaan Mengarahkan Pertanyaan mengarahkan adalah pertanyaan yang diberikan guru untuk menuntun siswa dalam dalam proses berpikir, dengan harapan mereka dapat memperbaiki atau menemukan jawaban yang lebih tepat dari jawaban sebelumnya. Contohnya:
  • 9. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 9 Guru: Mengapa darah maanusia berwarna merah? Siswa: Karena mengandung sel darah merah. Guru: Apa yang menyebabkan sel darah merah itu berwarna merah? Siswa: (diam tidak menjawab) Guru: Ya, karena sel darah merah itu mengandung hemoglobin. JAdi, dengan demikian, mengapa darah itu berwarna merah? Siswa: karena mengandung hemoglobin. 2. Pertanyaan Menggali Pertanyaan menggali adalah pertanyaan lanjutan yang mendorong siswa untuk lebih mendalami maksud dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya, dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanyaan sebelumnya. Contoh: Guru: Mengapa setiap makhluk hidup membutuhkan makanan? Siswa: Karena mereka membutuhkan energi. Guru: Lalu, apa hubungannya makanan dan energy? 2. Pertanyaan Memancing Pertanyaan memancing adalah pertanyaan yang bertujuan untuk memancing ide-ide siswa secara original, sehingga siswa dapat memberikan jawaban secara tepat, jujur, benar, tidak malu, dan takut menjawabnya.Contoh: Guru menampilkan foto sungai yang tercemar dan banyak ikan mati yang mengapung. Guru kemudian bertanya, “Mengapa ikan-ikan tersebut mati?” C. Sistem Kategori Pertanyaan untuk Sains Sistem kategori pertanyaan untuk IPA atau The Question Category System for Science (QCSS) terdiri dari tiga tingkat klasifikasi (Blosser 1973). Tingkat pertama, pertanyaan-pertanyaan dibedakan menjadi pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Tingkat kedua pertanyaan-pertanyaan dibagi menjadi empat cara berpikir, yaitu ingatan kognitif, berpikir konvergen, berpikir divergen, dan berpikir evaluatif.
  • 10. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 10 Tingkat ketiga pada QCSS bersangkutan dengan macam pelaksanaan cara berpikir yang dituntut oleh pertanyaan itu. Selain berdasarkan QCSS, kualitas pertanyaan siswa dapat dilihat dari tingakatan ranah kognitif taksonomi Bloom yang telah direvisi, yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan sintesis (C6). Pertanyaan kognitif tingkat rendah mencakup C1 sampai C3, sedangkan pertanyaan kognitif tingkat tinggi mencakup C4 sampai C6 (Sudijono dalam Muliana 2015). Pentingnya siswa bertanya di kelas mendorong terjadinya interaksi antar siswa agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih bertanggung jawab terhadap pertanyaan yang diajukan. Selain itu, pentingnya penggunaan keterampilan bertanya siswa secara tepat adalah untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam suatu proses belajar mengajar di kelas, yaitu membangkitkan minat, rasa ingin tahu, dan memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep, mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkritisi suatu informasi yang ia dapatkan, mendorong siswa mengemukakan pendapatnya dalam diskusi, serta menguji dan mengukur hasil belajar siswa. Jenis pertanyaan yang diajukan oleh siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama) berdasarkan perkembangan intelektualnya didominasi oleh pertanyaan dimensi kognitif memahami (C2) dan dimensi pengetahuan konseptual untuk kategori taksonomi Bloom. Perbedaan gender juga turut mempengaruhi perbedaan kualitas pertanyaan. Siswa laki-laki mampu memunculkan pertanyaan dimensi kognitif analisis (C4) lebih banyak dibandingkan perempuan untuk kategori taksonomi Bloom. Sedangkan siswa perempuan lebih banyak menanyakan pertanyaan dimensi kognitif C1 untuk kategori taksonomi Bloom. Selebihnya siswa laki-laki dan perempuan dominansi pertanyaannya merupakan pertanyaan dimensi kognitif memahami dan dimensi pengetahuan konseptual
  • 11. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 11 Sistem ini menetapkan klasifikasi pertanyaan tertutup (jawaban terbatas) dan pertanyaan terbuka (jawaban berlingkup luas).Menurut Harlen (1992) dalam Widodo (2006), pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang hanya mengundang satu atau beberapa respon yang terbatas dan biasanya langsung menuju satu kesimpulan.Pertanyaan tertutup mempunyai jawaban yang pasti dan terbatas.Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengundang sejumlah jawaban.Pada pertanyaan terbuka rentangan kemungkinan respon yang dapat diberi adalah lebih luas jika dibandingkan dengan pertanyaan tertutup. Skema 1 Level I Contoh Pertanyaan Tertutup Memilih jawaban terbatas yang sudah tersedia Siapa Penemu Mikroskop ? Pertanyaan Terbuka Jawaban berlingkup luas Mengapa penderita diabetes sering merasa lapar, haus, lemas, dan sering kencing? Tipe klasifikasi pertanyaan jawaban tertutup dan jawaban terbuka menurut 4 tipe bernalar : kognitif-ingatan, bernalar konvergen, bernalar divergen, dan bernalar evaluatif. Skema 2 Level I Level II Pertanyaan Tertutup 1. Pertanyaan Kognitif-Ingatan 2. Pertanyaan Bernalar Konvergen Pertanyaan Terbuka 1. Pertanyaan Bernalar divergen 2. Pertanyaan bernalar evaluative 1. Kognitif-Ingatan. Pertanyaan berupa fakta, rumus, dan aspek lain yang menghendaki ingatan melalui proses pengetahuan, hafalan, atau ingatan ulang selektif. Tergolong pertanyaan tertutup yang diperluas.
  • 12. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 12 Contoh: Apa rumus kimia dari fotosintesis? Berapa nilai hasil tekanan eksudasi xylem pada tanaman? Siapa yang menemukan mikroskop? Pertanyaan umumnya diawali dengan kata “Siapa”, “Apa”, “Dimana”, dan acapkali “Bagaimana” dan “Mengapa”. Pertanyaan khusus, misalnya “Sebutkan dua contoh karbohidrat!” atau “Tulislah rumus kimia oksigen!”. Untuk mengoperasikan proses bernalar, guru bertanya pada siswa untuk mengulang bahan ajar yang sudah dijelaskan atau didengar, atau mengingat fakta atau gagasan, atau siswa membuat klasifikasi berdasarkan klasifikasi yang sudah diajarkan kepada siswa. Operasi bernalar yang lain juga dapat dibuat untuk tipe ini. 2. Bernalar Konvergen. Tergolong tipe pertanyaan tertutup yang diperluas.Pertanyaan berbentuk analisa dan integrasi atau mengingat data.Bertujuan untuk mengembangkan aktivitas mental siswa dalam bentuk translasi (informasi pada konteks yang sedikit berbeda), hubungan, penjelasan, dan menarik kesimpulan. Contoh:Jika gambar mikroskop diperkecil atau diperbesar, apa yang tampak pada objek tersebut? Mengapa bisa demikian? Dari data yang kita ketahui mengenai planet Venus, apakah ciri-ciri “kehidupan” di planet tersebut untuk dapat bertahan hidup di sana? Tipe pertanyaan ini dibuat bagi siswa yang telah membaca luas, belajar lebih banyak daripada materi yang ditentukan, atau diberikan pengembangan pertanyaan atau pertanyaan yang sama yang diberikan sebelumnya. Tujuannya agar siswa dapat menghubungkan fakta-fakta, membedakan, merumuskan ulang, mengilustrasikan, menjelaskan sesuatu dengan menggunakan data yang diperoleh sebelumnya, membuat prediksi dalam batas-batas pembuktian, atau membuat pertimbangan yang lebih kritis dengan menggunakan standar-standat atau kriteria yang telah ditentukan.
  • 13. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 13 Skema 3 Level I Level II Pertanyaan Tertutup 1. Pertanyaan Kognitif-Ingatan  Mengembangkan ingatan, ingatan ulang yang faktual  Melibatkan pengenalan 2. Pertanyaan Bernalar Konvergen  Melibatkan analisis atau integrasi data yang diingat  Memfokuskan pada jawaban yang mungkin Tertutup untuk tipe pertanyaan ingatan-kognitif dan bernalar konvergen umumnya digunakan agar siswa dapat memperoleh atau memperkokoh pemahaman materi belajar atau mengkaji ulang. 3. Bernalar Divergen. Tergolong tipe pertanyaan terbuka. siswa memberi jawaban pada situasi pertanyaan yang “kekurangan data”, yakni materi cukup menyediakan informasi dengan batas penalaran tertentu atau membatasi tipe- tipe jawaban yang dapat diberikan. Bertujuan mengembangkan proses bernalar dalam bentuk penjabaran, hubungan divergen, implikasi, atau sintesa. Guru yang membuat tipe pertanyaan seperti ini tidak dapat memastikan jawaban yang diberikan siswa. Bertujuan agar siswa dapat menjajaki, mensintesa, menjabarkan, menjelaskan akibat, atau memprediksi secara terbuka pertanyaan yang mengandung informasi terbatas untuk membatasi jawaban yang diberikan. Contoh: Jelaskan mengapa dosis yang berlebihan dari vitamin A,D, E, K berbahaya bagi kesehatan dibanding vitamin B dan C? 4. Bernalar Evaluatif. Tergolong tipe pertanyaan terbuka. mengutamakan aspek nilai ketimbang fakta. siswa memberikan jawaban dengan mengemukakan alasan pembenar yang logis. Standar atau kriteria jawaban yang diberikan dinyatakan secara jelas (tersurat) – yang ditetapkan oleh guru, oleh bukti
  • 14. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 14 ilmiah, melalui kesepakatan ilmiah, dsb – atau dinyatakan secara tersirat – kriteria internal dimana siswa menjabarkan pendapatnya (pertanyaan dimana guru menetapkan kriteria sebelumnya dan tidak diperlukan alasan pembenar sebab semua individu berpendapat bahwa kritria tersebut digunakan jika jawaban siswa tergolong bernalar konvergen) Contoh: “Prosedur apa yang dapat kalian buat untuk menguji hipotesa ini? “Kebijakan apa yang harus ditempuh untuk transplantasi organ seseorang yang sudah meninggal? Pertanyaan ini menghendaki siswa menganalisa metode dan prosedur dalam perumusan desain ekperimen, mengemukakan aspek nilai (moral), kritik, atau pendapat. Skema 4 Level 1 Level II Pertanyaan Tertutup 1. Pertanyaan Kognitif-Ingatan 2. Pertanyaan Bernalar konvergen Pertanyaan Terbuka 3. Pertanyaan Bernalar Divergen  Beberapa jawaban yang mungkin  Mengembangkan pendapat 4. Pertanyaan Bernalar Evaluatif  Menggunakan standar atau kriteria  Menyangkut aspek nilai, kognitif dan atau efektif Pertanyaan terbuka untuk level pertanyaan bernalar divergen dan bernalar evaluatif bertujuan mengembangkan minat, motivasi belajar selanjutnya, mengembangkan pengetahuan, atau sikap siswa. Pertanyaan terbuka digunakan untuk menghasilkan gagasan baru atau topik baru atau dapat dibuat oleh guru jika ia menganggap murid-muridnya umumnya memiliki cukup pengetahuan dan pemahaman mengenai topik mata pelajaran.
  • 15. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 15 Pertanyaan kognitif-ingatan, bernalar konvergen, bernalar divergen, dan bernalar evaluatif masing-masing memiliki tujuan pembelajaran yang berbeda- beda.tipe pertanyaan terbuka yang tergolong pertanyaan bernalar divergen dan bernalar evaluatif diberikan karena guru umumnya tidak dapat memastikan jawaban siswa. Guru harus mengetahui kriteria evaluasi tipe-tipe pertanyaan sebelum guru- guru benar-benar berhasil menggunakan tipe pertanyaan terbuka. Dalam memberikan pertanyaan terbuka guru harus memiliki latar belakang pengetahuan atau ia mengangap siswa-siswinya memiliki latar belakang pengetahuan mengenai topik mata pelajaran tertentu. Sistem Klasifikasi Pertanyaan IPA merupakan salah satu komponen rangkaian pengajaran yang dirancang agar guru SMP dapat dipandu mengetahui tipe-tipe pertanyaan yang akan ditanyakan kepada siswa. Selain itu, urutan pengajaran dirancang untuk menyuguhkan pengalaman dalam merumuskan jawaban sebagai komponen pelajaran, saat praperencanaan dan saat memberi tanggapan atas situasi belajar mengajar di kelas. Skema 5 Sistem Klasifikasi Pertanyaan IPA Level I Level II Level III Pertanyaan Tertutup A. Ingatan Kognitif 1. Ingatan: menghafal, hafalan ulang, mengingat definisi. 2. Identifikasi atau menyebut nama atau mengamati. B. Bernalar Konvergen 1. Membuat hubungan dan/atau membedakan; mengklasifikasi. 2. Merumuskan ulang. 3. Menerapkan: memperoleh informasi sebelumnya untuk memecahkan masalah baru dan/atau masalah yang berbeda. 4. Membuat sintesa. 5. Membuat prediksi tertutup:dibatasi menurut syarat atau bukti. Pertanyaan Terbuka C. Bernalar Divergen 1. Mengemukakan pendapat 2. Membuat prediksi terbuka: pernyataan yang mengandung informasi (data) yang tidak memadai dengan jawaban terbatas. 3. Membuat keputusan atau saran D. Bernalar Evaluatif 1. Mengemukakan alasan pembenaran (pendapat):
  • 16. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 16 perilaku, rencana tindakan, menetapkan sikap. 2. Mendesain: merumuskan metode baru, berhipotesa,menyimpulkan. 3. Membuat pertimbangan (A): merumuskan nilai yang menyangkut perilaku afektif 4. Membuat pertimbangan (B): menyangkut perilaku kognitif III. Manajerial peran guru membantu mengelola kelas, pembahasan IV. Retorika peran guru mendorong pembelajaran; bukan mengharapkan jawaban 1. Ingatan kognitif: pembuktian melalui pemahaman langsung (buku, pelajaran atau diskusi, film, bagan,eksperimen, tinjauan ke lapangan, dsb). 2. Bernalar konvergen: bukti langsung tetapi bukan bentukyang diperlukan oleh pertanyaan. 3. Bernalar divergen: pembuktian tanpa jawaban langsung. 4. Bernalar evaluatif: pembuktian melalui jawaban langsung atau tidak langsung; jawaban langsung atau tidak langsung menurut kriteria yang ditetapkan. Implikasi bahwa siswa mengukuhkan pendapatnya atas jawaban yang ia berikan. Contoh pertanyaan untuk dapat membedakan berbagai tipe pertanyaan A. Pertanyaan Ingatan-Kognitif (Soal yang berupa fakta) 1. Ingatan: siswa mengingat dan menjelaskan informasi yang telah dipelajari. Ini termasuk dimana siswa mengulang atau mengemukakan kembali respon, biasanya di awal diskusi. Contoh: “Apa fungsi dari Hati?” “Apa defenisi dari Osmosis?” “Apa yang dapat kamu ceritakan kepada kami dalam beberapa menit tentang hal tersebut?” 2. Mengidentifikasi, Memberikan nama dan Mengamati: siswa bertanya untuk mengidentifikasi objek dengan memberikan nama, menyeleksi dalam satu kelompok, mengamati tanpa menjelaskan sedikit inferensi, kesimpulan. Contoh:“ Bagian mana yang menunjukkkan pertumbuhan pada kecambah?” “Ada beberapa lapisan dari sel yang dapat kamu lihatan pada irisan tersebut?” B. Pertanyaan berpikir konvergen (berhubungan dengan respon langsung yang telah ada tetapi bentuknya dengan menyebutkan pertanyaan.
  • 17. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 17 1. Memberikan hubungan, membedakan, mengklasifikasi: Siswa memberikan fokus dari persamaan atau kemiripannya, untuk menyamakan, atau siswa bertanya untuk menghubungkan dengan berfokus pada perbedaan. Membedakan (memberikan kriteria), dimana ini akan menggunakan asosiasi dan diskriminasi. Siswa memberikan kriteria untuk membantu dalam mengembangkan klasifikasi suatu objek. Contoh: “Apakah persamaan antara tumbuhandan hewan?” “Apakah perbedaan utaman antara DNA dan RNA?”Apakah keduanya memiliki asam nukleat?” 2. Merumuskan ulang, siswa menanyakan diamana jawabanya tidak ditemukan buku atau guru, menjelaskan data dalam grafik atau sebaliknya, ide pokok dari paragraph.Contoh: “Dapatkah kamu menjelaskan charta yang ditunjukkan pada halaman 4?”“Dapatkah kamu menjelaskan kepada kami, makna dari data tersebut?” 3. Menerapkan; sebelumnya data diperoleh melalui gejala/kejadian yang dapat menyebabkan, alasan dari prosedur atau proses, memberikan defenisi ingatan yang terdapat pada buku teks atau materi pelajaran (meningat kembali). Siswa dapat menghubungkan dengan pengetahuan sebelumnya pada masalah yang sama atau berbeda, memberikan contoh ilustrasi dari kejadian/gejala atau proses lain yang lebih untuk didiskusikan, siswa memberikan penalaran atau defenisi dan mengidentifikasi atau menyususn contoh yang ada.Contoh: “….. dan proses ini disebut dengan transpor aktif. Dimanakah kemungkinan proses ini dapat terjadi pada tubuh?” dan“Apa yang terjadi pada udara di dalam balon saat terjadi pergerakan molekul?” 4. Sintesis, siswa memberikan kombinasi dari beberapa informasi, membuat generalisasi.Contoh: “Jika udara temperatur diruangan 70°F dan temperatur dinding 70°F, mengapa sesorang dapat merasakan panas?”“Apa yang dapat kamu simpulkan dari data tersebut?”
  • 18. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 18 5. Prediksi tertutup: siswa menyakan prediksi, menggunakan data yang terbatas pada jawabanya.Contoh: “Dari hasil yang kami kumpulkan dari data ini, mengapa kamu berpikir panjang lengan dapat berbeda jika kami menggunakan contoh siswa yang lebih muda?”dan “Jika kedua orangtua adalah hybrid, apa yang dapat kamu jelaskan pada generasi F1nya?” 6. Membuat pertimbangan kritis: memberikan pertimbangan, restriktif tentang cara yang benar, kecukupan, kepantasan dari beberapa situasi atau respon dengan menggunakan standard dan kriteria yang diketahui dalam kelas.Contoh: “Ada yang sependapat dengan pilihan jawabannya?”“Bagaimana ukuran relative dari hubungan objek tersebut?” dan “Setujukah prosedur yang digunakan tersebut?” D. Pertanyaan berpikir divergent (mendorong respon yang tidak tersedia secara langsung) 1. Memberikan pendapat, siswa menanyakan pendapat tanpa atau memberikan respon yang rasional, ini berbeda dari bentuk “membuat pertimbangan kritis”, pada jenis ini bahwa konten dari pertanyaan tidak diimpikasi tetapi hanya sekedar respon yang dipertimbangkan untuk diterima oleh guru.Contoh: “Apa yang kamu pikirkan jika kami mengulang eksperimen ini?” 2. Prediksi terbuka; siswa membuat prediksi tetapi data yang mendukung tidak cukup untuk memberikan batasan respon, siswa memberikan spekulasi untuk brain-strorm.Contoh: “Apa yang kira-kira terjadi jika matahari tidak bersinar?” dan “Apa yang kamu pikirkan tentang kehidupan dibumi ini pada 200 tahun dari sekarang?” 3. Menduga atau menyatakan secara tidak langsung; siswa memberikan gambaran inferensi atau poin dari pernyataan/implikasi.Contoh: “Dapatkah kamu menduga, dari sejumlah keterangan yang kamu kumpulkan dari eksperimen tersebut?” dan “Inferensi apa yang dapat kamu berikan dari data yang telah dikumpulkan?” dan “ Apa implikasi dari kesimpulan tersebut?”
  • 19. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 19 D. Pertanyaan berpikir evaluasi (mendorong respon apakah mungkin atau tidak mungkin, kemungkinan secara langsung, kriteria dari respon yang tersedia baik secara langsung atau tidak langsung. 1. Mengemukakan alasan pembenar (pendapat); siswa memmberikan elaborasi alasan dari responnya, memepertahankan posisi dari beberapa dasar rasional, mengembangkan tindakan rasional.Contoh: “Mengapa kamu menggunakan kertas lakmus dari pada kertas hydrion?” dan “Coba jelaskan apa dasar dari kesimpulan ini?” 2.Mendesain; siswa mendesain atau menformula beberapa metode untuk melakukan sesuatu, merumuskan hipotesis.Contoh: “Dapatkah kamu memberikan penyelesaian dari masalah ini?” dan “Dapatkahkamu memberikan saran untuk desain dalam investigasi rancangan eksperimen ini?” 3. Membuat pertimbangan (A); siswa memberikan pertimbangan terhadap situasi apakah bernilai atau pantas, dengan implikasi bahwa pertimbangan itu relative pada dirinya atau orang lain, atau terlibat dalam perilaku afektif.Contoh: “Bagaimana kamu menangani situasi ini?” 4. Membuat pertimbangan (B); siswa memberikan pertimbangan pada beberapa situasi dimana pertimbangan ini dibuat berdasrkan kegunaan/kepentingan, ketetapan, kecermatan logika atau standar kognitif Contoh: “Proses mana yang akan kami gunakan jika mengharapkan penyelesaian masalah secara efesien?”“Benarkah bahwa kesimpulan anda berikan itu telah valid?”
  • 20. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 20 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengklasifikasian pertanyaan menurut beberapa ahli yaitu :  Menurut Blosser, pengklasifikasian pertanyaan dibagi menjadi Pertanyaan yang bersifat fakta, Pertanyaan bernalar, Pertanyaan instruksional, Pertanyaan manajerial.  Klasifikasi Pertanyaan Menurut Hyman a.Aspek kognitif. b. Fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar. c. Aktivitas memproses informasi. 2. Jenis-Jenis Pertanyaan meliputi :  Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya yaitu ( Pertanyaan permintaan, Pertanyaan retoris, Pertanyaan mengarahkan atau menuntun, Pertanyaan menggali )  Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya ( Pertanyaan Kognitif, Pertanyaan Performansi, Pertanyaan Konsekuensi, Pertanyaan Eksplorasi )  Pertanyaan Berdasarkan Caranya (Pertanyaan Mengarahkan, Pertanyaan Menggali, Pertanyaan Memancing. 3. Sistem kategori pertanyaan untuk Sainsyaitu :  Tingkat pertama, pertanyaan-pertanyaan dibedakan menjadi pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.  Tingkat kedua pertanyaan-pertanyaan dibagi menjadi empat cara berpikir, yaitu ingatan kognitif, berpikir konvergen, berpikir divergen, dan berpikir evaluatif.  Tingkat ketiga pada QCSS bersangkutan dengan macam pelaksanaan cara berpikir yang dituntut oleh pertanyaan itu. B. Saran Adapun saran dari makalah ini yaitu agar kiranya sebagai pendidik lebih memperhatikan mengenai klasifikasi pertanyaan sains.
  • 21. Sistem Klasifikasi Pertanyaan Sains 21 DAFTAR PUSTAKA Al-Ghifari, Elinady Dzar. 2013. Keterampilan Bertanya. http://elinady.blogspot.co.id/2013/07/keterampilan-bertanya.html. Diakses pada tanggal 01 Maret 2017. Arifin Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta. PT. Remaja Rosda Karya Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta. AV.Publiser Djamarah. 2005. Guru dan anak didik dalam enteraksi edukatif. Jakarta. Rineka Cipta H.B.Uno. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara. Muliana, G.H, Harlina &Ita Sulfida. 2015. Sistem Kategori Pertanyaan untuk Sains.http://www.biologimu.com/2015/03/sistem-kategori-pertanyaan- untuk-sains.html. Diakses pada tanggal 01 Maret 2017. P.E.Blosser. 1973. Hand Book of Effective Question Techniques. Colombus Ohio.The Ohio State University. Suharsimi Arikunto. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara Widodo, A. 2006. Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains: The Feature Of Teachers’ and Students’ Questions In Science Lessons, (Online), Vol. 4, No. 2, (http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4206139148.pdf, Diakses 1 Maret 2012).