SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
Download to read offline
PENYUSUNAN
STRUKTUR SKALA
UPAH
Berdasarkan PP 78/2015 &
Permenaker no.1 /2017
HRBP Indonesia 2017
Profil :
Ferry Reynold A, S.H.
, CHRP, CBSCP,
CCBP, CPBA, CPGA,
CNNLP
▪ Founder HRBP Indonesia
▪ Asesor Kompetensi BNSP dari LSP MSDM
NUSANTARA
▪ Tersertifikasi sebagai KNK Muda
▪ HR Manager di Perusahaan Flexographic
▪ HR Spv di Paper Chemical
▪ Kadiv Produksi Thermoforming di Perusahaan Plastic
Houseware
▪ Konsultan HR dan Manajemen
2
Pokok Bahasan 1. Dasar Hukum
2. Evaluasi Jabatan
3. Penyusunan Struktur Skala
upah dengan Point Factor
3
Penyusunan Struktur Skala
Upah
13 May 2017
By Ferry Reynold A
1.
Dasar
Hukum
Let’s start with the
smile
4
Dasar
Hukum
▪ UU 13/ 2003 Pasal 92 ayat (3)
▪ PP 78 tahun 2015
▪ Permenaker No. 1 Tahun 2017
5
Definisi ▪ Struktur Upah adalah susunan
tingkat upah dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi atau dari
yang tertinggi sampai dengan yang
terendah.
▪ Skala Upah adalah kisaran nilai
nominal upah dari yang terkecil sampai
dengan yang terbesar untuk setiap
golongan jabatan
6
Definisi ▪ Struktur dan Skala Upah adalah
susunan tingkat upah dari yang
terendah sampai dengan yang tertinggi
atau dari yang tertinggi sampai dengan
yang terendah yang memuat kisaran
nilai nominal upah dari yang terkecil
sampai dengan yang terbesar untuk
setiap golongan jabatan
7
Dasar
Aturan
▪ Struktur dan Skala Upah wajib disusun oleh Pengusaha
dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja,
pendidikan, dan kompetensi.
▪Upah yang tercantum dalam Struktur dan Skala Upah
merupakan upah pokok.
▪Struktur dan Skala Upah ini ditetapkan oleh pimpinan
Perusahaan dalam bentuk surat keputusan.
▪Struktur dan Skala Upah ini berlaku bagi setiap
Pekerja/Buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan
Pengusaha di Perusahaan yang bersangkutan.
8
Dasar
Aturan
▪ Pengusaha yang belum menyusun dan
menerapkan Struktur dan Skala Upah, wajib
menyusun dan menerapkannya berdasarkan
ketentuan dalam Permenaker ini paling
lambat 23 Oktober 2017.
▪ Pengusaha yang telah menyusun Struktur dan
Skala Upah dan belum melaksanakan
kewajiban pemberitahuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8, wajib melaksanakan
pemberitahuan paling lambat tanggal 23
Oktober 2017
9
Dasar
Aturan
▪ Dalam menyusun Struktur dan Skala Upah,
Pengusaha dapat menggunakan contoh
penyusunan Struktur dan Skala Upah
tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini atau menggunakan metode lain.
10
Dasar
Aturan
▪ Struktur dan Skala Upah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan sebagai pedoman untuk
penetapan upah berdasarkan satuan waktu.
▪ Struktur dan Skala Upah Wajib diberitahukan
kepada seluruh Pekerja/Buruh oleh Pengusaha.
▪Pemberitahuan Struktur dan Skala Upah kepada
seluruh Pekerja/Buruh sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan secara perorangan.
11
Dasar
Aturan
▪ Struktur Skala Upah yang ditetapkan harus
dilampirkan oleh Perusahaan pada saat mengajukan
permohonan :
-A. Pengesahan dan pembaruan peraturan
perusahaan, atau
-B. Pendaftaran, Perpanjangan dan Pembaruan
Perjanjian Kerja bersama.
12
Dasar
Aturan
13
Sanksi
Administratif
14
Sanksi
Administratif
ada di PP 78/
2015
PP 78/ 2015 Pasal 59 Ayat 1(c)
▪tidak menyusun struktur dan skala Upah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) serta tidak
memberitahukan kepada seluruh Pekerja/Buruh
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) .
Pasal 59 ayat 2
▪Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa:
▪a. teguran tertulis;
▪b. pembatasan kegiatan usaha;
▪c. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat
produksi; dan
▪d. pembekuan kegiatan usaha.
15
Permenaker
1/2017
VS
Kepmenakertrans
49/2004
PERBEDAAN
16
No Permen1/2017 Kepmen 49/2004
1 Analisa Jabatan Analisa Jabatan
2 Evaluasi Jabatan Uraian Jabatan
3 Penentuan Struktur
Skala Upah
Evaluasi Jabatan
Keuntungan
Penyusunan
Struktur
Skala Upah
Bagi
Perusahaan
▪ Dapat merekrut tenaga kerja yang berkualitas
karena gaji/upah yang disusun dapat bersaing
dengan perusahaan lain;
▪ Dapat mempertahankan karyawan yang
berkualitas karena karyawan puas dengan upah
yang diperoleh;
▪ Kondisi kerja lebih tenang karena keadilan
yang diterapkan dalam pengupahan;
▪ Mendorong motivasi karyawan untuk bisa
kompeten;
▪Memudahkan untuk budgeting biaya karyawan
17
Keuntungan
Bagi
Karyawan
▪ Sistem kompetensi yang dikaitkan dengan gaji
meningkatkan motivasi untuk dapat
mengembangkan karirnya;
▪ Lebih tenang karena faktor diskriminatif tidak
ada sehingga tidak ada saling cemburu;
18
Keuntungan
Bagi
Pemerintah
▪ Meminimalisir gejolak
perselisihan hubungan Industrial;
▪ Perbaikan sistem non
diskriminasi di NKRI;
19
Prinsip Pay
for 3P’s
1.Pay For Position
2.Pay For Performance
3.Pay For Person
20
1. Pay For
Position
▪ Pemberian remunerasi berdasarkan jabatan yang
diemban karyawan artinya, semakin tinggi jabatan
seseorang maka remunerasi yang diberikan
kepadanya semakin besar pula. Jika jabatannya lebih
rendah maka remunerasi yang diterimanya lebih
sedikit.
21
2. Pay For
Performance
▪ Sistem pembayaran remunerasi
berdasarkan kinerja yang diperlihatkan
karyawan.
▪Contoh : Bonus tahunan, insentive,
komisi
22
3. Pay For
Person
▪ adalah sebuah sistem untuk penataan yang
dikaitkan dengan skiil dan kompetensi yang
dimiliki oleh karyawan artinya remunerasi
didasarkan atas keterampilan yang dimiliki oleh
pekerja.
23
2. Tahapan Penyusunan Struktur Skala
Upah
24
ALUR DARI JOB ANALYSIS SAMPAI PENYUSUNAN
STRUKTUR SKALA UPAH
Job Analysis
▪ Merupakan proses untuk memahami “apa” dan
“mengapa” pekerjaan harus dilakukan dan harus
dicapai dari pekerjaan.
▪ Proses untuk memahami pentingnya mengapa jabatan
atau pekerjaan tersebut wajib ada dalam organisasi
perusahaan.
▪ Adalah kegiatan untuk mengumpulkan fakta mengenai
apa yang dilakukan oleh suatu jabatan dan hasil
(produk) yang diharapkan dari jabatan tersebut.
▪ Job Analysis hanya terkait dengan Pekerjaan/Jabatan,
tidak mengenai Orang/Karyawan yang mengerjakan.
▪ Job Analysis yang benar akan menghasilkan job
descritption yang benar.
26
Tahapan Job
Analysis
1. Tetapkan Tujuan Job Analysis
2. Tetapkan bidang yang akan
dianalysis
3. Kumpulkan informasi tentang
Struktur organisasi, dan lain
sebagainya
4. Tetapkan Metode yang akan
digunakan
5. Pelaksanaan kegiatan Job analysis.
27
Beberapa
Metode Job
analysis
1. Metode Wawancara, dengan cara bertanya langsung ke orang
yang menjabat suatu jabatan.
2. Metode Kuisioner, yaitu dengan menyusun daftar pertanyaan
secara sistematis mengenai informasi yang dibutuhkan tentang
jenis tugas, rincian tugas, tanggung jawab, karakteristik pejabat
yang dibutuhkan, kondisi kerja, standar unjuk kerja, dlsbg.
3. Panel Of Expert, yaitu diskusi dengan para ahli yang berkaitan
dengan pekerjaan, dalam hal ini manager, supervisor atau
spesialis yang sudah memiliki pengetahuan atau pengalaman
mengenai pekerjaan yang dianalisis.
4. Employee Logs, yaitu daftar catatan harian petugas atau
pejabat, mereka diminta untuk mencatat apa yang dilakukan
setiap hari, perlatan yang dihunakan dan standar unjuk
kerjanya.
5. Observasi, yaitu pengamatan langsung ke lapangan
28
29
Job
Evaluation
adalah...
Suatu proses untuk menentukan nilai
suatu pekerjaan dibanding dengan
pekerjaan lainnya dalam satu
organisasi sebagai dasar untuk
menyusun sistem grading/
penggolongan jabatan untuk struktur
dan skala upah
30
A. Metode
Non -
Analitis
(Kualitatif)
1. Metode Forced (Job Ranking)
2. Metode Job Classification
31
Explain Follow-up
Distribute
B. Metode
Analitical
(Kuantitatif)
1. Metode “Point Factors (Point System)
2. Metode “Factor Comparison”
32
4. DITETAPKAN RATE (TARIF)
UPAH UNTUK TIAP GRADE
3. TEMPATKAN JABATAN2 DALAM
STRUKTUR GRADE/GOLONGAN
1. INVENTARISASI/DATA JABATAN/
PEKERJAAN YANG ADA
2. TETAPKAN STRUKTUR GRADE/
CLASS/GOLONGAN (tentukan jumlah class)
PEMERINGKATAN MENGGUNAKAN TEKNIK
“FORCED RANKING”
3. DIBUAT KRITERIA (PERSYARA-
TAN) UNTUK TIAP GRADE/CLASS
4. TEMPATKAN JABATAN2 DALAM
STRUKTUR GRADE/GOLONGAN
1. INVENTARISASI/DATA JABATAN/
PEKERJAAN YANG ADA
2. TETAPKAN STRUKTUR GRADE/
CLASS/GOLONGAN
Job
Classification
Metode POINT SYSTEM
1. Bentuk komite atau panitia penilai job atau
jabatan. Biasanya team terdiri dari senior
manager dan didalamnya termasuk dept. sdm.
Tugas awal komite terutama memilih dan
merekomendasikan faktor2 yang dijadikan
dasar pengukuran.
2. Memilih dan menyetujui Faktor-faktor;
3. Membuat Definisi untuk setiap faktor yang
dipilih;
4. Membuat level untuk setiap faktor, Definisi,
dan poin (skor) pada setiap level;
Metode Point
System (2)
5. Menentukan bobot yang
merupakan derajat dari pentingnya
setiap faktor terhadap faktor yang
lain;
6. Pengumpulan data jabatan (lewat
analisa jabatan);
7. Pelaksanaan evaluasi jabatan;
8. Konversi poin (skor) menjadi
golongan atau grade jabatan (job);
36
Contoh 4 KELOMPOK “COMPENSABLE
FACTORS DALAM METODA “POINTS
RATING”
▪ SKILLS/KNOWHOW : pengetahuan & kemampuan
yang harus dimiliki untuk mempu melaksanakan
pekerjaan : 1.Pendidikan, 2.Pengalaman, 3.Inisiatif
& Inovasi
▪ TANGGUNG JAWAB: akuntabilitas & kewajiban
atas :1.Peralatan/Proses, 2.Material/ Produk, 3.
Hasil kerja orang lain, 4. Keselamatan orang lain
▪ UPAYA : besarnya energi mental dan fisik yang
harus di tahan/dijalankan : 1.Tuntutan fisik, 2.
Tuntutan mental dan visual (problem yg dihadaapi)
▪ LINGKUNGAN KERJA: pengaruh lingkungan :
1.Kondisi lingkungan kerja fisik, 2. Resiko yang
dihadapi
BOBOTNYA
FAKTOR2 FES DASAR DAN ALOKASI
BOBOTNYA
1. Knowledge 9 1850 41,3 %
2. Supervisory Control 5 650 14,5 %
3. Guidelines 5 650 14,5 %
4. Complexity 6 450 10,0 %
5. Scope & Effect 6 450 10,0 %
6. Personal Contacts 4 110 02,5 %
7. Purpose of Contacts 4 220 04,9 %
8. Physical Demand 3 50 01,1 %
9. Work Environment 3 50 01,1 %
4480
Henderson, Richard I. (1994). Compensation Management: Rewarding Performance. Sixth
Edition. New Jersey: Prentice Hall.
KONVERSI HASIL EVALUASI
MENJADI PERINGKAT JABATAN
1. Tetapkan Jumlah “Job Grade/ Job
Class” Yang Harus Ada Dalam
Struktur Peringkat Jabatan Yang Akan
Dibuat!
2. Hitung “Panjang Interval” (Range)
Yang Menjadi “Patokan Konversi” Dari
Point-point (Scores) Menjadi “Job
Grade”
3. Konversikan Scores Menjadi Struktur
Peringkat Jabatan
Contoh Menghitung Panjang Interval
(Points Range)
1. Job Class Yang Diinginkan : 9
2. Point Hasil Evauasi; Terbesar: 1050,
Terkecil; 150
3. Panjang Interval (Rentang Antara
Tiap “Job Class/ Grade) :
4. Artinya, Job Class Terendah; 150 –
250 Points, Dst…..
1050 – 150
9
= 100 POINTS
PENYUSUNAN STRUKTUR SKALA
UPAH
41
Dasar pertimbangan
penyusunan struktur upah,
yaitu:
a. Struktur organisasi.
b. Rasio perbedaan bobot pekerjaan antar
jabatan.
c. Kemampuan perusahaan.
d. Biaya keseluruhan tenaga kerja.
e. Upah minimum.
f. Kondisi pasar.
42
1) Penyusunan skala upah dapat dilakukan melalui :
a. Skala tunggal
b. Skala ganda
2) Dalam skala tunggal, setiap jabatan pada golongan
sama mempunyai upah yang sama.
3) Dalam skala ganda setiap golongan jabatan
mempunyai nilai upah nominal terendah dan
tertinggi.
43
BENTUK SKALA GAJI/UPAH
I. Metode sederhana – 5 tahap
Contoh yang mungkin cocok dalam penyusunan
struktur dan skala upah dengan menggunakan
metode sederhana, cukup dengan menetapkan
ranking terendah dan tertinggi dari upah yang terdiri
dari 5 (lima) tahap sebagai berikut :
1. Menentukan upah terendah (titik A).
2. Menentukan upah tertinggi (titik B).
3. Menghubungkan upah terendah dengan upah
tertinggi, disebut sebagai garis upah.
44
45
1. Menentukan Upah terendah
Golongan jabatan
Upah
•
A
Rp.
Gambar 1
46
2. Menentukan Upah tertinggi
Golongan jabatan
Upah
•
B
Rp.
Gambar 2
47
3. Menarik Garis Upah
Golongan jabatan
Upah
•
A
•
B
Rp.
Gambar 3
4. Menetapkan jumlah golongan upah (membagi garis
upah kedalam beberapa golongan) bilamana perlu
misalnya berdasarkan klasifikasi berikut (tidak
mutlak) sesuai dengan kondisi perusahaan :
-Operator
-Teknisi
-Supervisor
-Professional
-Managerial
5. Membuat skala upah (dengan mengatur besarnya
spread, rentang atau kisaran), sehingga diperoleh
batas upah minimum dan batas upah maksimum
untuk masing-masing golongan.
48
49
Skala Ganda Berurutan
Golongan jabatan
Upah
Rp.
•A
•B
•
Minimum
Minimum
Minimum
Penyelia
Klerikal Managerial
Gambar 4.b.
Dengan pengaturan rentang yang berbeda diperoleh :
50
Skala ganda tumpang tindih
Upah
Golongan jabatan
Rp.
•
A
•
B
•
Minimum
Minimum
Minimum
Penyelia
Klerikal Managerial
Gambar 4.a.
Batas Upah Maksimum Dan Batas Upah
Minimum
▪Batas upah maksimum
adalah besarnya upah
maksimum dalam satu
golongan upah.
▪Batas upah minimum
adalah besarnya upah
minimum dalam satu
golongan upah.
51
Batas
Upah
Maksimum
Batas Upah
Minimum
Nilai Tengah (Mid Point)
▪Mid Point atau Nilai Tengah dalam satu golongan upah
didefinisikan sebagai :
▪MidPoint = BatasUpahMaksimum + BatasUpahMinimum
2
52
Batas Upah
Maksimum
Batas Upah
Minimum
Nilai
Tengah
(Mid Point)
Prosentasi Posisi Dalam Skala Upah
(Percentage In Range)
▪Menjelaskan posisi suatu upah dalam skala upah yang
dinyatakan dalam prosentasi, didefinisikan sebagai :
Prosentasi posisi = Upah - Batas UpahMinimum x 100%
Batas UpahMaksimum – Batas UpahMinimum
53
Posisi upah Rp. 1.200.000,- dalam Skala Upah =
Upah mak = Rp. 1.500.000
Upah min = Rp. 900.000
1.200.000 – 900.000 x 100% = 300.000 x 100% = 50%
1.500.000 – 900.000 600.000
54
Batas Upah
Maksimum
Batas Upah
Minimum
Upah
Gambar
Lampiran 7
Dimana upah lebih besar atau sama dengan batas
minimum dan lebih kecil atau sama dengan batas upah
maksimum. Prosentase posisi tersebut memiliki nilai
antara 0% sampai dengan 100%.
Apabila prosentasi posisi sama dengan 0% maka
besarnya upah sama dengan batas upah minimum.
Apabila prosentase posisi sama dengan 50% maka upah
terletak diantara batas upah maksimum dengan batas
upah minimum. Apabila prosentasi posisi sama dengan
100% maka besarnya upah sama dengan batas upah
maksimum.
55
Rentang, Kisaran Atau Spread Skala
Upah
▪Rentang, Kisaran Atau Spread Skala Upah dalam satu golongan
upah didefinisikan sebagai :
▪Spread = Batas Upah Maksimum – Batas Upah Minimum x 100%
Batas Upah Minimum
56
Batas Upah
Maksimum
Batas Upah
Minimum
Rentang/
Kisaran /
Spread
Berbagai Formula Dalam Skala
Upah
 Berikut adalah beberapa formula yang dapat
digunakan untuk menghitung beberapa besaran skala
upah, yaitu :
1. Batas upah minimum
2. Batas upah maksimum
3. Rentang atau kisaran atau spread
4. Nilai tengah atau mid point
 Jika diketahui nilai dua besaran diatas, maka nilai dari
dua besaran lainnya dapat dicari dengan menerapkan
formula berikut :
57
Formula Skala Upah
58
Batas upah
minimum
(Min)
Batas Upah
Maksimum
(Max)
Rentang, Kisaran
(Spread)
Nilai Tengah
Diketahui Diketahui (Max – Min) x 100%
Min
( Max + Min )
2
Diketahui Min x (Spread + 1) Diketahui Min x (Spread + 2)
2
Diketahui 2 Mid - Min 2 x (Mid – Min)
Min
Diketahui
Max
Spread + 1
Diketahui Diketahui Max x (Spread + 2)
2 x (Spread + 1)
2 Mid - Max Diketahui 2 (Max – Mid)
2 Mid - Max
Diketahui
2 Mid
Spread + 2
2 Mid (Spread + 1)
(Spread + 2)
Diketahui Diketahui
Tabel Lampiran 4
a) Garis lurus kontinu.
b) Garis lurus tidak kontinu.
c) Exponensial atau Kuadratik.
59
Berbagai pendekatan terhadap garis upah yang
umumnya dijumpai, tiga diantaranya :
Contoh Metode Sederhana Garis Lurus
1. Tentukan nilai upah terendah : Untuk kemudian kita
definisikan sebagai A. A = Rp.500.000,-
2. Tentukan nilai upah tertinggi : Untuk kemudian kita
definisikan sebagai B. B = Rp.5.000.000,-
3. Menetapkan garis upah : Direpresentasikan oleh garis
lurus yang menghubungkan titik A dan titik B.
60
61
Jabatan
Upah
Rp. Garis Upah
A
B
Gambar
Lampiran 5
62
Garis upah tersebut dapat diformulasikan dengan rumus
B = A (1 + PN)
Dimana :
P adalah laju kenaikan upah dalam garis upah.
N adalah jumlah golongan upah – 1.
4. Menetapkan jumlah golongan yang disesuaikan dengan kondisi
perusahaan masing-masing. Misalkan dalam hal ini terdapat 5
(lima) golongan upah.
N = 5 -1 = 4
Kemudian dapat dihitung laju kenaikan upah P adalah sebagai
berikut : 5.000.000 _ 1
B P = 500.000 = 10 - 1 = 9
= 2,25
A 4 4 4
P =
N
1
▪Dengan mengetahui nilai laju kenaikan upah P
dan nilai minimum upah adalah A, maka dapat
dihitung nilai upah dalam setiap golongan upah
dengan menerapkan rumus :
Ci = A (1 + P.i) dimana :
A adalah nilai upah terendah.
Ci adalah nilai upah untuk golongan upah ke- i + 1.
i adalah pencacah bernilai 0,1 …. , jumlah golongan upah
– 1.
Ci = 500.000 ( 1 + (2,25 x i ))
C3 = 500.000 ( 1 + (2,25 x 2 ))
63
64
Pencacah
(i)
Golongan
Upah
Nilai Upah
(Ci)
0 1 500.000
1 2 1.625.000
2 3 2.750.000
3 4 3.875.000
4 5 5.000.000
5. Jika dikehendaki maka dapat dibuat skala upah
untuk ke-lima golongan upah diatas. Untuk setiap
golongan upah ditentukan dahulu spread atau
rentang atau kisaran skala upah. Nilai upah yang
dihitung diatas dapat dianggap sebagai Nilai
Tengah atau Mid Point dari Skala Upah.
Misalkan ditetapkan :
65
Golongan
Upah
Spread Nilai Tengah
(Mid Point)
1 50% 500.000
2 50% 1.625.000
3 80% 2.750.000
4 80% 3.875.000
5 100% 5.000.000
Menghitung Nilai Minimum dan Nilai Maksimum
untuk setiap golongan upah dengan
menggunakan formula :
66
Minimum =
Spread + 2
2 X MidPoint
Maksimum =
(Spread + 2)
2 X MidPoint X (Spread + 1)
Diperoleh
hasil :
67
Golongan
Upah
Spread Nilai Tengah
(Mid Point)
Nilai
Minimum
Nilai
Maximum
1 50% 500.000 400.000 600.000
2 50% 1.625.000 1.300.000 1.950.000
3 80% 2.750.000 1.964.286 3.535.714
4 80% 3.875.000 2.767.857 4.982.143
5 100% 5.000.000 3.333.333 6.666.667
68
Struktur dan Skala Upah
Golongan Upah
Langkah
Penyusunan
dengan
POINT
FACTOR
69
second last
first
1. Inventarisir semua jabatan dalam
organisasi;
2. Tetapkan kriteria faktor yang akan
digunakan;
3. Tetapkan jumlah level dan kriteria
faktor;
4. Tetapkan bobot faktor;
5. Buat matriks penilaian faktor;
6. Lakukan penilaian jabatan thd faktor;
70
71
Faktor Bobot (%) Poin Maks
Pengalaman 20 200
Pendidikan 20 200
Tanggung Jawab 25 250
Pelatihan 15 150
Kondisi Kerja 15 150
Resiko Kerja 5 50
Total 100% 1000
72

More Related Content

Similar to STRUKTUR SKALA UPAH

Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasimutamimi
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2NouvalAbdulAziz
 
Makalah UAS eva kinkom ita rosita 11150752
Makalah UAS eva kinkom ita rosita 11150752Makalah UAS eva kinkom ita rosita 11150752
Makalah UAS eva kinkom ita rosita 11150752ItaRosita34
 
01 SOP dan Kebijakan SDM.docx
01 SOP dan Kebijakan SDM.docx01 SOP dan Kebijakan SDM.docx
01 SOP dan Kebijakan SDM.docxArsipBiwang
 
Makalah eva kinkomp anugrahrp
Makalah eva kinkomp anugrahrpMakalah eva kinkomp anugrahrp
Makalah eva kinkomp anugrahrpAnugrahRP
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (2)
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (2)Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (2)
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (2)mardiyahh aja
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati 11160968 7_h-msdm
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati 11160968 7_h-msdmMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati 11160968 7_h-msdm
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati 11160968 7_h-msdmYeyenKurniati
 
Makalah 2 agus saefulloh 11150977 7_i-msdm
Makalah 2 agus saefulloh 11150977 7_i-msdmMakalah 2 agus saefulloh 11150977 7_i-msdm
Makalah 2 agus saefulloh 11150977 7_i-msdmAgusSaefulloh1
 
FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN_Dyah_200919 terekam audio.pptx
FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN_Dyah_200919 terekam audio.pptxFUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN_Dyah_200919 terekam audio.pptx
FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN_Dyah_200919 terekam audio.pptxssuserbc720d
 
Materi Presentasi Sertifikasi Bnsp.pptx
Materi Presentasi Sertifikasi Bnsp.pptxMateri Presentasi Sertifikasi Bnsp.pptx
Materi Presentasi Sertifikasi Bnsp.pptxMaradonny
 
Pembahasan Tugas MSDM Strategik
Pembahasan Tugas MSDM StrategikPembahasan Tugas MSDM Strategik
Pembahasan Tugas MSDM StrategikFiki Ramdan
 
Makalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logikaMakalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logikaAgungLogika
 
07 Pengurusan Sumber Manusia
07 Pengurusan Sumber Manusia07 Pengurusan Sumber Manusia
07 Pengurusan Sumber ManusiaWanBK Leo
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uasAlekJr1
 
STRATEGI PEMBAYARAN GAJI KEPADA PEKERJA
STRATEGI PEMBAYARAN GAJI KEPADA PEKERJASTRATEGI PEMBAYARAN GAJI KEPADA PEKERJA
STRATEGI PEMBAYARAN GAJI KEPADA PEKERJASiti Rahimah Ikhsan
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2NouvalAbdulAziz
 
Tugas 2 evaluasi kinerja & kompensasi
Tugas 2   evaluasi kinerja & kompensasiTugas 2   evaluasi kinerja & kompensasi
Tugas 2 evaluasi kinerja & kompensasisiti maesaroh
 

Similar to STRUKTUR SKALA UPAH (20)

Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
Makalah UAS eva kinkom ita rosita 11150752
Makalah UAS eva kinkom ita rosita 11150752Makalah UAS eva kinkom ita rosita 11150752
Makalah UAS eva kinkom ita rosita 11150752
 
01 SOP dan Kebijakan SDM.docx
01 SOP dan Kebijakan SDM.docx01 SOP dan Kebijakan SDM.docx
01 SOP dan Kebijakan SDM.docx
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Makalah eva kinkomp anugrahrp
Makalah eva kinkomp anugrahrpMakalah eva kinkomp anugrahrp
Makalah eva kinkomp anugrahrp
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (2)
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (2)Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (2)
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (2)
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati 11160968 7_h-msdm
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati 11160968 7_h-msdmMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati 11160968 7_h-msdm
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati 11160968 7_h-msdm
 
Makalah 2 agus saefulloh 11150977 7_i-msdm
Makalah 2 agus saefulloh 11150977 7_i-msdmMakalah 2 agus saefulloh 11150977 7_i-msdm
Makalah 2 agus saefulloh 11150977 7_i-msdm
 
FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN_Dyah_200919 terekam audio.pptx
FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN_Dyah_200919 terekam audio.pptxFUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN_Dyah_200919 terekam audio.pptx
FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN_Dyah_200919 terekam audio.pptx
 
Materi Presentasi Sertifikasi Bnsp.pptx
Materi Presentasi Sertifikasi Bnsp.pptxMateri Presentasi Sertifikasi Bnsp.pptx
Materi Presentasi Sertifikasi Bnsp.pptx
 
Pembahasan Tugas MSDM Strategik
Pembahasan Tugas MSDM StrategikPembahasan Tugas MSDM Strategik
Pembahasan Tugas MSDM Strategik
 
Makalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logikaMakalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logika
 
07 Pengurusan Sumber Manusia
07 Pengurusan Sumber Manusia07 Pengurusan Sumber Manusia
07 Pengurusan Sumber Manusia
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Perusahaan
PerusahaanPerusahaan
Perusahaan
 
STRATEGI PEMBAYARAN GAJI KEPADA PEKERJA
STRATEGI PEMBAYARAN GAJI KEPADA PEKERJASTRATEGI PEMBAYARAN GAJI KEPADA PEKERJA
STRATEGI PEMBAYARAN GAJI KEPADA PEKERJA
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Tugas 2 evaluasi kinerja & kompensasi
Tugas 2   evaluasi kinerja & kompensasiTugas 2   evaluasi kinerja & kompensasi
Tugas 2 evaluasi kinerja & kompensasi
 

Recently uploaded

Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (15)

Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 

STRUKTUR SKALA UPAH

  • 1. PENYUSUNAN STRUKTUR SKALA UPAH Berdasarkan PP 78/2015 & Permenaker no.1 /2017 HRBP Indonesia 2017
  • 2. Profil : Ferry Reynold A, S.H. , CHRP, CBSCP, CCBP, CPBA, CPGA, CNNLP ▪ Founder HRBP Indonesia ▪ Asesor Kompetensi BNSP dari LSP MSDM NUSANTARA ▪ Tersertifikasi sebagai KNK Muda ▪ HR Manager di Perusahaan Flexographic ▪ HR Spv di Paper Chemical ▪ Kadiv Produksi Thermoforming di Perusahaan Plastic Houseware ▪ Konsultan HR dan Manajemen 2
  • 3. Pokok Bahasan 1. Dasar Hukum 2. Evaluasi Jabatan 3. Penyusunan Struktur Skala upah dengan Point Factor 3 Penyusunan Struktur Skala Upah 13 May 2017 By Ferry Reynold A
  • 5. Dasar Hukum ▪ UU 13/ 2003 Pasal 92 ayat (3) ▪ PP 78 tahun 2015 ▪ Permenaker No. 1 Tahun 2017 5
  • 6. Definisi ▪ Struktur Upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi atau dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah. ▪ Skala Upah adalah kisaran nilai nominal upah dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar untuk setiap golongan jabatan 6
  • 7. Definisi ▪ Struktur dan Skala Upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi atau dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah yang memuat kisaran nilai nominal upah dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar untuk setiap golongan jabatan 7
  • 8. Dasar Aturan ▪ Struktur dan Skala Upah wajib disusun oleh Pengusaha dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi. ▪Upah yang tercantum dalam Struktur dan Skala Upah merupakan upah pokok. ▪Struktur dan Skala Upah ini ditetapkan oleh pimpinan Perusahaan dalam bentuk surat keputusan. ▪Struktur dan Skala Upah ini berlaku bagi setiap Pekerja/Buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan Pengusaha di Perusahaan yang bersangkutan. 8
  • 9. Dasar Aturan ▪ Pengusaha yang belum menyusun dan menerapkan Struktur dan Skala Upah, wajib menyusun dan menerapkannya berdasarkan ketentuan dalam Permenaker ini paling lambat 23 Oktober 2017. ▪ Pengusaha yang telah menyusun Struktur dan Skala Upah dan belum melaksanakan kewajiban pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, wajib melaksanakan pemberitahuan paling lambat tanggal 23 Oktober 2017 9
  • 10. Dasar Aturan ▪ Dalam menyusun Struktur dan Skala Upah, Pengusaha dapat menggunakan contoh penyusunan Struktur dan Skala Upah tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini atau menggunakan metode lain. 10
  • 11. Dasar Aturan ▪ Struktur dan Skala Upah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pedoman untuk penetapan upah berdasarkan satuan waktu. ▪ Struktur dan Skala Upah Wajib diberitahukan kepada seluruh Pekerja/Buruh oleh Pengusaha. ▪Pemberitahuan Struktur dan Skala Upah kepada seluruh Pekerja/Buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara perorangan. 11
  • 12. Dasar Aturan ▪ Struktur Skala Upah yang ditetapkan harus dilampirkan oleh Perusahaan pada saat mengajukan permohonan : -A. Pengesahan dan pembaruan peraturan perusahaan, atau -B. Pendaftaran, Perpanjangan dan Pembaruan Perjanjian Kerja bersama. 12
  • 15. Sanksi Administratif ada di PP 78/ 2015 PP 78/ 2015 Pasal 59 Ayat 1(c) ▪tidak menyusun struktur dan skala Upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) serta tidak memberitahukan kepada seluruh Pekerja/Buruh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) . Pasal 59 ayat 2 ▪Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: ▪a. teguran tertulis; ▪b. pembatasan kegiatan usaha; ▪c. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi; dan ▪d. pembekuan kegiatan usaha. 15
  • 16. Permenaker 1/2017 VS Kepmenakertrans 49/2004 PERBEDAAN 16 No Permen1/2017 Kepmen 49/2004 1 Analisa Jabatan Analisa Jabatan 2 Evaluasi Jabatan Uraian Jabatan 3 Penentuan Struktur Skala Upah Evaluasi Jabatan
  • 17. Keuntungan Penyusunan Struktur Skala Upah Bagi Perusahaan ▪ Dapat merekrut tenaga kerja yang berkualitas karena gaji/upah yang disusun dapat bersaing dengan perusahaan lain; ▪ Dapat mempertahankan karyawan yang berkualitas karena karyawan puas dengan upah yang diperoleh; ▪ Kondisi kerja lebih tenang karena keadilan yang diterapkan dalam pengupahan; ▪ Mendorong motivasi karyawan untuk bisa kompeten; ▪Memudahkan untuk budgeting biaya karyawan 17
  • 18. Keuntungan Bagi Karyawan ▪ Sistem kompetensi yang dikaitkan dengan gaji meningkatkan motivasi untuk dapat mengembangkan karirnya; ▪ Lebih tenang karena faktor diskriminatif tidak ada sehingga tidak ada saling cemburu; 18
  • 19. Keuntungan Bagi Pemerintah ▪ Meminimalisir gejolak perselisihan hubungan Industrial; ▪ Perbaikan sistem non diskriminasi di NKRI; 19
  • 20. Prinsip Pay for 3P’s 1.Pay For Position 2.Pay For Performance 3.Pay For Person 20
  • 21. 1. Pay For Position ▪ Pemberian remunerasi berdasarkan jabatan yang diemban karyawan artinya, semakin tinggi jabatan seseorang maka remunerasi yang diberikan kepadanya semakin besar pula. Jika jabatannya lebih rendah maka remunerasi yang diterimanya lebih sedikit. 21
  • 22. 2. Pay For Performance ▪ Sistem pembayaran remunerasi berdasarkan kinerja yang diperlihatkan karyawan. ▪Contoh : Bonus tahunan, insentive, komisi 22
  • 23. 3. Pay For Person ▪ adalah sebuah sistem untuk penataan yang dikaitkan dengan skiil dan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan artinya remunerasi didasarkan atas keterampilan yang dimiliki oleh pekerja. 23
  • 24. 2. Tahapan Penyusunan Struktur Skala Upah 24
  • 25. ALUR DARI JOB ANALYSIS SAMPAI PENYUSUNAN STRUKTUR SKALA UPAH
  • 26. Job Analysis ▪ Merupakan proses untuk memahami “apa” dan “mengapa” pekerjaan harus dilakukan dan harus dicapai dari pekerjaan. ▪ Proses untuk memahami pentingnya mengapa jabatan atau pekerjaan tersebut wajib ada dalam organisasi perusahaan. ▪ Adalah kegiatan untuk mengumpulkan fakta mengenai apa yang dilakukan oleh suatu jabatan dan hasil (produk) yang diharapkan dari jabatan tersebut. ▪ Job Analysis hanya terkait dengan Pekerjaan/Jabatan, tidak mengenai Orang/Karyawan yang mengerjakan. ▪ Job Analysis yang benar akan menghasilkan job descritption yang benar. 26
  • 27. Tahapan Job Analysis 1. Tetapkan Tujuan Job Analysis 2. Tetapkan bidang yang akan dianalysis 3. Kumpulkan informasi tentang Struktur organisasi, dan lain sebagainya 4. Tetapkan Metode yang akan digunakan 5. Pelaksanaan kegiatan Job analysis. 27
  • 28. Beberapa Metode Job analysis 1. Metode Wawancara, dengan cara bertanya langsung ke orang yang menjabat suatu jabatan. 2. Metode Kuisioner, yaitu dengan menyusun daftar pertanyaan secara sistematis mengenai informasi yang dibutuhkan tentang jenis tugas, rincian tugas, tanggung jawab, karakteristik pejabat yang dibutuhkan, kondisi kerja, standar unjuk kerja, dlsbg. 3. Panel Of Expert, yaitu diskusi dengan para ahli yang berkaitan dengan pekerjaan, dalam hal ini manager, supervisor atau spesialis yang sudah memiliki pengetahuan atau pengalaman mengenai pekerjaan yang dianalisis. 4. Employee Logs, yaitu daftar catatan harian petugas atau pejabat, mereka diminta untuk mencatat apa yang dilakukan setiap hari, perlatan yang dihunakan dan standar unjuk kerjanya. 5. Observasi, yaitu pengamatan langsung ke lapangan 28
  • 29. 29
  • 30. Job Evaluation adalah... Suatu proses untuk menentukan nilai suatu pekerjaan dibanding dengan pekerjaan lainnya dalam satu organisasi sebagai dasar untuk menyusun sistem grading/ penggolongan jabatan untuk struktur dan skala upah 30
  • 31. A. Metode Non - Analitis (Kualitatif) 1. Metode Forced (Job Ranking) 2. Metode Job Classification 31 Explain Follow-up Distribute
  • 32. B. Metode Analitical (Kuantitatif) 1. Metode “Point Factors (Point System) 2. Metode “Factor Comparison” 32
  • 33. 4. DITETAPKAN RATE (TARIF) UPAH UNTUK TIAP GRADE 3. TEMPATKAN JABATAN2 DALAM STRUKTUR GRADE/GOLONGAN 1. INVENTARISASI/DATA JABATAN/ PEKERJAAN YANG ADA 2. TETAPKAN STRUKTUR GRADE/ CLASS/GOLONGAN (tentukan jumlah class) PEMERINGKATAN MENGGUNAKAN TEKNIK “FORCED RANKING”
  • 34. 3. DIBUAT KRITERIA (PERSYARA- TAN) UNTUK TIAP GRADE/CLASS 4. TEMPATKAN JABATAN2 DALAM STRUKTUR GRADE/GOLONGAN 1. INVENTARISASI/DATA JABATAN/ PEKERJAAN YANG ADA 2. TETAPKAN STRUKTUR GRADE/ CLASS/GOLONGAN Job Classification
  • 35. Metode POINT SYSTEM 1. Bentuk komite atau panitia penilai job atau jabatan. Biasanya team terdiri dari senior manager dan didalamnya termasuk dept. sdm. Tugas awal komite terutama memilih dan merekomendasikan faktor2 yang dijadikan dasar pengukuran. 2. Memilih dan menyetujui Faktor-faktor; 3. Membuat Definisi untuk setiap faktor yang dipilih; 4. Membuat level untuk setiap faktor, Definisi, dan poin (skor) pada setiap level;
  • 36. Metode Point System (2) 5. Menentukan bobot yang merupakan derajat dari pentingnya setiap faktor terhadap faktor yang lain; 6. Pengumpulan data jabatan (lewat analisa jabatan); 7. Pelaksanaan evaluasi jabatan; 8. Konversi poin (skor) menjadi golongan atau grade jabatan (job); 36
  • 37. Contoh 4 KELOMPOK “COMPENSABLE FACTORS DALAM METODA “POINTS RATING” ▪ SKILLS/KNOWHOW : pengetahuan & kemampuan yang harus dimiliki untuk mempu melaksanakan pekerjaan : 1.Pendidikan, 2.Pengalaman, 3.Inisiatif & Inovasi ▪ TANGGUNG JAWAB: akuntabilitas & kewajiban atas :1.Peralatan/Proses, 2.Material/ Produk, 3. Hasil kerja orang lain, 4. Keselamatan orang lain ▪ UPAYA : besarnya energi mental dan fisik yang harus di tahan/dijalankan : 1.Tuntutan fisik, 2. Tuntutan mental dan visual (problem yg dihadaapi) ▪ LINGKUNGAN KERJA: pengaruh lingkungan : 1.Kondisi lingkungan kerja fisik, 2. Resiko yang dihadapi
  • 38. BOBOTNYA FAKTOR2 FES DASAR DAN ALOKASI BOBOTNYA 1. Knowledge 9 1850 41,3 % 2. Supervisory Control 5 650 14,5 % 3. Guidelines 5 650 14,5 % 4. Complexity 6 450 10,0 % 5. Scope & Effect 6 450 10,0 % 6. Personal Contacts 4 110 02,5 % 7. Purpose of Contacts 4 220 04,9 % 8. Physical Demand 3 50 01,1 % 9. Work Environment 3 50 01,1 % 4480 Henderson, Richard I. (1994). Compensation Management: Rewarding Performance. Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall.
  • 39. KONVERSI HASIL EVALUASI MENJADI PERINGKAT JABATAN 1. Tetapkan Jumlah “Job Grade/ Job Class” Yang Harus Ada Dalam Struktur Peringkat Jabatan Yang Akan Dibuat! 2. Hitung “Panjang Interval” (Range) Yang Menjadi “Patokan Konversi” Dari Point-point (Scores) Menjadi “Job Grade” 3. Konversikan Scores Menjadi Struktur Peringkat Jabatan
  • 40. Contoh Menghitung Panjang Interval (Points Range) 1. Job Class Yang Diinginkan : 9 2. Point Hasil Evauasi; Terbesar: 1050, Terkecil; 150 3. Panjang Interval (Rentang Antara Tiap “Job Class/ Grade) : 4. Artinya, Job Class Terendah; 150 – 250 Points, Dst….. 1050 – 150 9 = 100 POINTS
  • 42. Dasar pertimbangan penyusunan struktur upah, yaitu: a. Struktur organisasi. b. Rasio perbedaan bobot pekerjaan antar jabatan. c. Kemampuan perusahaan. d. Biaya keseluruhan tenaga kerja. e. Upah minimum. f. Kondisi pasar. 42
  • 43. 1) Penyusunan skala upah dapat dilakukan melalui : a. Skala tunggal b. Skala ganda 2) Dalam skala tunggal, setiap jabatan pada golongan sama mempunyai upah yang sama. 3) Dalam skala ganda setiap golongan jabatan mempunyai nilai upah nominal terendah dan tertinggi. 43 BENTUK SKALA GAJI/UPAH
  • 44. I. Metode sederhana – 5 tahap Contoh yang mungkin cocok dalam penyusunan struktur dan skala upah dengan menggunakan metode sederhana, cukup dengan menetapkan ranking terendah dan tertinggi dari upah yang terdiri dari 5 (lima) tahap sebagai berikut : 1. Menentukan upah terendah (titik A). 2. Menentukan upah tertinggi (titik B). 3. Menghubungkan upah terendah dengan upah tertinggi, disebut sebagai garis upah. 44
  • 45. 45 1. Menentukan Upah terendah Golongan jabatan Upah • A Rp. Gambar 1
  • 46. 46 2. Menentukan Upah tertinggi Golongan jabatan Upah • B Rp. Gambar 2
  • 47. 47 3. Menarik Garis Upah Golongan jabatan Upah • A • B Rp. Gambar 3
  • 48. 4. Menetapkan jumlah golongan upah (membagi garis upah kedalam beberapa golongan) bilamana perlu misalnya berdasarkan klasifikasi berikut (tidak mutlak) sesuai dengan kondisi perusahaan : -Operator -Teknisi -Supervisor -Professional -Managerial 5. Membuat skala upah (dengan mengatur besarnya spread, rentang atau kisaran), sehingga diperoleh batas upah minimum dan batas upah maksimum untuk masing-masing golongan. 48
  • 49. 49 Skala Ganda Berurutan Golongan jabatan Upah Rp. •A •B • Minimum Minimum Minimum Penyelia Klerikal Managerial Gambar 4.b. Dengan pengaturan rentang yang berbeda diperoleh :
  • 50. 50 Skala ganda tumpang tindih Upah Golongan jabatan Rp. • A • B • Minimum Minimum Minimum Penyelia Klerikal Managerial Gambar 4.a.
  • 51. Batas Upah Maksimum Dan Batas Upah Minimum ▪Batas upah maksimum adalah besarnya upah maksimum dalam satu golongan upah. ▪Batas upah minimum adalah besarnya upah minimum dalam satu golongan upah. 51 Batas Upah Maksimum Batas Upah Minimum
  • 52. Nilai Tengah (Mid Point) ▪Mid Point atau Nilai Tengah dalam satu golongan upah didefinisikan sebagai : ▪MidPoint = BatasUpahMaksimum + BatasUpahMinimum 2 52 Batas Upah Maksimum Batas Upah Minimum Nilai Tengah (Mid Point)
  • 53. Prosentasi Posisi Dalam Skala Upah (Percentage In Range) ▪Menjelaskan posisi suatu upah dalam skala upah yang dinyatakan dalam prosentasi, didefinisikan sebagai : Prosentasi posisi = Upah - Batas UpahMinimum x 100% Batas UpahMaksimum – Batas UpahMinimum 53 Posisi upah Rp. 1.200.000,- dalam Skala Upah = Upah mak = Rp. 1.500.000 Upah min = Rp. 900.000 1.200.000 – 900.000 x 100% = 300.000 x 100% = 50% 1.500.000 – 900.000 600.000
  • 55. Dimana upah lebih besar atau sama dengan batas minimum dan lebih kecil atau sama dengan batas upah maksimum. Prosentase posisi tersebut memiliki nilai antara 0% sampai dengan 100%. Apabila prosentasi posisi sama dengan 0% maka besarnya upah sama dengan batas upah minimum. Apabila prosentase posisi sama dengan 50% maka upah terletak diantara batas upah maksimum dengan batas upah minimum. Apabila prosentasi posisi sama dengan 100% maka besarnya upah sama dengan batas upah maksimum. 55
  • 56. Rentang, Kisaran Atau Spread Skala Upah ▪Rentang, Kisaran Atau Spread Skala Upah dalam satu golongan upah didefinisikan sebagai : ▪Spread = Batas Upah Maksimum – Batas Upah Minimum x 100% Batas Upah Minimum 56 Batas Upah Maksimum Batas Upah Minimum Rentang/ Kisaran / Spread
  • 57. Berbagai Formula Dalam Skala Upah  Berikut adalah beberapa formula yang dapat digunakan untuk menghitung beberapa besaran skala upah, yaitu : 1. Batas upah minimum 2. Batas upah maksimum 3. Rentang atau kisaran atau spread 4. Nilai tengah atau mid point  Jika diketahui nilai dua besaran diatas, maka nilai dari dua besaran lainnya dapat dicari dengan menerapkan formula berikut : 57
  • 58. Formula Skala Upah 58 Batas upah minimum (Min) Batas Upah Maksimum (Max) Rentang, Kisaran (Spread) Nilai Tengah Diketahui Diketahui (Max – Min) x 100% Min ( Max + Min ) 2 Diketahui Min x (Spread + 1) Diketahui Min x (Spread + 2) 2 Diketahui 2 Mid - Min 2 x (Mid – Min) Min Diketahui Max Spread + 1 Diketahui Diketahui Max x (Spread + 2) 2 x (Spread + 1) 2 Mid - Max Diketahui 2 (Max – Mid) 2 Mid - Max Diketahui 2 Mid Spread + 2 2 Mid (Spread + 1) (Spread + 2) Diketahui Diketahui Tabel Lampiran 4
  • 59. a) Garis lurus kontinu. b) Garis lurus tidak kontinu. c) Exponensial atau Kuadratik. 59 Berbagai pendekatan terhadap garis upah yang umumnya dijumpai, tiga diantaranya :
  • 60. Contoh Metode Sederhana Garis Lurus 1. Tentukan nilai upah terendah : Untuk kemudian kita definisikan sebagai A. A = Rp.500.000,- 2. Tentukan nilai upah tertinggi : Untuk kemudian kita definisikan sebagai B. B = Rp.5.000.000,- 3. Menetapkan garis upah : Direpresentasikan oleh garis lurus yang menghubungkan titik A dan titik B. 60
  • 62. 62 Garis upah tersebut dapat diformulasikan dengan rumus B = A (1 + PN) Dimana : P adalah laju kenaikan upah dalam garis upah. N adalah jumlah golongan upah – 1. 4. Menetapkan jumlah golongan yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing. Misalkan dalam hal ini terdapat 5 (lima) golongan upah. N = 5 -1 = 4 Kemudian dapat dihitung laju kenaikan upah P adalah sebagai berikut : 5.000.000 _ 1 B P = 500.000 = 10 - 1 = 9 = 2,25 A 4 4 4 P = N 1
  • 63. ▪Dengan mengetahui nilai laju kenaikan upah P dan nilai minimum upah adalah A, maka dapat dihitung nilai upah dalam setiap golongan upah dengan menerapkan rumus : Ci = A (1 + P.i) dimana : A adalah nilai upah terendah. Ci adalah nilai upah untuk golongan upah ke- i + 1. i adalah pencacah bernilai 0,1 …. , jumlah golongan upah – 1. Ci = 500.000 ( 1 + (2,25 x i )) C3 = 500.000 ( 1 + (2,25 x 2 )) 63
  • 64. 64 Pencacah (i) Golongan Upah Nilai Upah (Ci) 0 1 500.000 1 2 1.625.000 2 3 2.750.000 3 4 3.875.000 4 5 5.000.000
  • 65. 5. Jika dikehendaki maka dapat dibuat skala upah untuk ke-lima golongan upah diatas. Untuk setiap golongan upah ditentukan dahulu spread atau rentang atau kisaran skala upah. Nilai upah yang dihitung diatas dapat dianggap sebagai Nilai Tengah atau Mid Point dari Skala Upah. Misalkan ditetapkan : 65 Golongan Upah Spread Nilai Tengah (Mid Point) 1 50% 500.000 2 50% 1.625.000 3 80% 2.750.000 4 80% 3.875.000 5 100% 5.000.000
  • 66. Menghitung Nilai Minimum dan Nilai Maksimum untuk setiap golongan upah dengan menggunakan formula : 66 Minimum = Spread + 2 2 X MidPoint Maksimum = (Spread + 2) 2 X MidPoint X (Spread + 1)
  • 67. Diperoleh hasil : 67 Golongan Upah Spread Nilai Tengah (Mid Point) Nilai Minimum Nilai Maximum 1 50% 500.000 400.000 600.000 2 50% 1.625.000 1.300.000 1.950.000 3 80% 2.750.000 1.964.286 3.535.714 4 80% 3.875.000 2.767.857 4.982.143 5 100% 5.000.000 3.333.333 6.666.667
  • 68. 68 Struktur dan Skala Upah Golongan Upah
  • 70. 1. Inventarisir semua jabatan dalam organisasi; 2. Tetapkan kriteria faktor yang akan digunakan; 3. Tetapkan jumlah level dan kriteria faktor; 4. Tetapkan bobot faktor; 5. Buat matriks penilaian faktor; 6. Lakukan penilaian jabatan thd faktor; 70
  • 71. 71 Faktor Bobot (%) Poin Maks Pengalaman 20 200 Pendidikan 20 200 Tanggung Jawab 25 250 Pelatihan 15 150 Kondisi Kerja 15 150 Resiko Kerja 5 50 Total 100% 1000
  • 72. 72