SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
Di susun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah

Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu:

Dr.Taufiq Ramdani , S. T., M. Sos



Disusun Oleh:















Nama : Ema Mita Apriani
Nim : C1G021082
Kelas : AGRIBISNIS B
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
DAFTAR ISI


DAFTAR ISI
	
	
	
	
	
	
	
	
	
i


BAB I ISTIDRAJ
	
	
	
	
	
	
	
	
1


BAB II HUKUMAN YANG DISEGERAKAN
	
	
	
	
	
6


BAB III KENABIAN NABI MUHAMMAD ADA DI KITAB LAIN
	
	
13


BAB IV AL QUR’AN DAN SAINS
	
	
	
	
	
	
24


BAB V PENGERTIAN ORANG ORANG SALFUSALLIH
	
	
	
28


DAFTAR PUSTAKA
	
	
	
	
	
	
	
	
37


i
BAB I


ISTIDJRAJ


Cukup banyak yang mendefisinisikan istidraj dalam laman-laman referensi terkait ini.
Tetapi yang tampak lebih menarik adalah definisi istidraj yang disampaikan oleh Ibnu
Athaillah lewat Kitab Hikam karangannya. Definisi tersebut adalah:


‫ﺷﻰء‬ ‫ﺑﻌﺪ‬ ً‫ﺎ‬‫ﺷﯿﺌ‬ ‫اﻟﻤﺸﻰ‬ ‫ﻓﻰ‬ ‫أﺧﺬ‬ ‫أى‬ ‫اﻟﺼﺒﻲ‬ ‫درج‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻣﺄﺧﻮذ‬ ‫وھﻮ‬ ‫اﻟﻤﻨﺔ‬ ‫ﻋﯿﻦ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫اﻟﻤﺤﻨﺔ‬ ‫ﻛﻤﻮن‬ ‫ھﻮ‬ ‫اﻻﺳﺘﺪراج‬
Di sana, istidraj didefinisikan dengan cobaan di balik sebuah anugerah yang diberikan.
Itu saja. Istilah istidraj diumpamakan seperti anak balita yang belajar berjalan sedikit
demi sedikit. Alasannya, istidraj berasal dari kata daroja yang salah satu maknanya
adalah berangsur atau bertaha‫ﺷﻰ‬


Pengertian Istidraj


Istidraj adalah bagian yang digunakan agar seseorang memiliki derajat lebih tinggi jika
mampu melewatinya. Tentu saja, bukan di mata manusia, tetapi lebih ke arah bagaimana
derajat seseorang tinggi di mata Allah. Hal itu dilakukan dengan memberi nikmat yang
banyak.


Jika lupa, maka neraka menjadi balasan. Jika ingat, tentu nikmat tersebut menjadi
penambah seseorang untuk lebih dekat kepada Allah.


Penjelasan ini ada pada lanjutan teks definisi istidraj di bagian atas artikel ini. Daroja
memiliki makna tangga untuk naik ke atas. Akhirnya, istidraj menjadi tangga itu untuk
bisa lebih mendekat kepada Allah. Atau malah sebaliknya, istidraj menjadi tipudaya
yang menjadikan seseorang tersesat jalan.


‫ﯾﺸﻌﺮ‬ ‫ﻻ‬ ‫وھﻮ‬ ‫ﺷﻲء‬ ‫ﺑﻌﺪ‬ ً‫ﺎ‬‫ﺷﯿﺌ‬ ‫اﻟﻨﻌﻤﺔ‬ ‫ﻣﻨﮫ‬ ‫ﺗﺆﺧﺬ‬ ‫اﻟﺬي‬ ‫ھﻮ‬ ‫اﻟﻤﺴﺘﺪرج‬ ‫ﻛﺬﻟﻚ‬ ‫اﻟﻌﻠﻮ‬ ‫إﻟﻰ‬ ‫ﻋﻠﯿﮫ‬ ‫ﯾﺮﺗﻘﻲ‬ ‫اﻟﺬي‬ ‫اﻟﺪرج‬ ‫وﻣﻨﮫ‬
Terkait hal ini, ada satu ayat yang menjelaskan tentang tipu daya Allah terhadap orang-
orang yang mendustakan ayat Allah. Tipu daya itu disebutkan dengan kata istidraj di
dalam Qur’an




1
Ini tentu menarik. Istilah istidraj menjadi semacam hal yang membuat seseorang harus
bertanya kembali kepada dirinya. Jika nikmat yang diberikan Allah banyak, sedang di
sisi lain nikmat tersebut membuat seseorang cenderung bermaksiat, maka inilah
istiQur‫ﯾﺶ‬


Sebaliknya, jika seseorang cenderung lebih mendekat kepada Allah, maka itu pula yang
disebut dengan istidraj yang akan menjadikan derajat seseorang lebih tinggi. Ibaratnya,
setiap kenikmatan yang diberikan kepada seseorang adalah pisau yang bisa digunakan
untuk kebaikan, dan bisa juga digunakan untuk menjauhkan diri dari Aqur’a


Namun demikian, kecenderungan makna istidraj adalah ke arah negatif. Maksudnya,
istidraj lebih dipahami sebagai tipudaya agar orang fasik dan orang kafir lebih tersesat
daripada keadaan yang sekaAQur’


Macam dan Contoh Istidraj


Pembahasan tentang macam-macam istidraj hampir tidak bisa ditemukan. Alasannya,
memang istidraj adalah semacam sifat ikhlas atau sifat-sifat yang lain. Yang mungkin
menjadi perbedaan adalah di mana peletakan istidraj, atau dalam hal apa istidraj ada.
Namun, tentu saja selagi itu bisa disebut nikmat, di sana lah istidraj memiliki potensi.


Tidak Sholat Badan Tetap Sehat


Siapapun tentu tahu, shalat adalah kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Kewajiban
melaksanakan shalat bahkan tidak bisa digantikan oleh siapapun. Quran sendiri telah
menentukan waktu-waktu yang digunakan untuk shalat dan memerintahkan shalat pada
waktunya.


‫ﺎ‬ً‫ﺗ‬‫ﻮ‬ُ‫ﻗ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻣ‬ ‫ًﺎ‬‫ﺑ‬‫َﺎ‬‫ﺘ‬ِ‫ﻛ‬ َ‫ﯿﻦ‬ِ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ﺆ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫َﺖ‬‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ة‬ َ
‫ﱠﻼ‬‫ﺼ‬‫اﻟ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬ِ‫إ‬
[103/‫]اﻟﻨﺴﺎء‬


2
Tentu menjadi pertanyaan jika dengan meninggalkan kewajiban yang demikian, badan
tetap diberi kesehatan, bahka rizki juga semakin lancar. Bisa jadi, itu menjadi semacam
pengingat untuk lebih giat melaksanakan shalat. Tetapi, bisa jadi itu menjadi jalan untuk
lebih jauh dari Allah dengan terus menerus meninggalkan shalat.


Tentu saja, bukan orang lain yang bisa menyebut yang demikian sebagai istidraj atau
bukan. Sebab, yang lebih tahu hal itu adalah diri orang yang mendapat nikmat dan
meninggalkan kewajiban shalat.


Tidak Puasa Banyak Rizki Datang Tanpa Diduga


Kewajiban puasa adalah kewajiban nomor berikutnya setelah shalat. Kewajiban puasa
memang hanya dilakukan satu bulan dalam satu tahun Hijriyyah. Dengan segala
kemudahan yang diberikan kepada umat Islam untuk melakukannya, seharusnya puasa
menjadi hal yang tidak memberatkan.


Tapi begitu, tetap saja banyak orang cenderung merasa hal itu memberatkan. Akhirnya,
puasa tidak dilakukan. Bahkan, jika pun ada sesuatu yang menghalangi seseorang
melakukan puasa pada Bulan Ramadlan, dia tidak menqadla’ puasanya di lain waktu.


Sedang begitu, bukan Allah menegur dengan memberi orang tersebut masalah hidup.
Allah juga tidak mengangkat nikmat-nikmat yang sudah diberikan kepada orang
tersebut. Dan di sinilah sebenarnya Allah menguji orang tersebut.


Bermaksiat dan Tidak Pernah Menyesal


Secara naluri, jika seseorang melakukan maksiat, maka dia akan merasa bersalah atau
menyesali perbuatannya. Ini berbeda dengan orang yang cenderung menganggap
maksiat yang dilakukannya tersebut adalah maksiat biasa. Atau, bisa jadi orang tersebut
menganggap maksiat yang dilakukannya adalah maksiat kecil dan bukan merupakan
dosa besar.




3
Anggapan demikian ini lah yang justru menggiring seseorang pada rasa meremehkan
maksiat yang sudah dilakukan. Dari meremehkan inilah, dosa kecil menumpuk hingga
akhirnya menggunung.


Ini adalah bagian dari istidraj. Ini merupakan bagian dari tipudaya syaitan. Seseorang
ditipu dengan menyebut dosa yang dilakukan hanya dosa kecil sehingga tidak perlu
sesal jika dilakukan. Atau tipu dayanya adalah, menyebut rahmat Allah begitu besar
sehingga bebas bermaksiat kapan saja tanpa rasa sesal. Padahal tidak sepatutnya karena
rahmat Allah amat luas, seorang hamba bebas bermaksiat, bukan?.


Tidak Menutup Aurat


Menutup aurat adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang. Tentu saja,
membuka aurat adalah bagian dari sesuatu yang dilarang. Hukum membuka aurat
sendiri adalah boleh jika dilakukan di tempat yang tidak memungkinkan orang lain bisa
melihatnya. Itu pun dalam keadaan darurat, seperti ingin buang air besar atau
semacamnya.


Dalam ruangan yang sama, yang tertutup atau tidak memungkinkan orang lain melihat
aurat, membuka aurat dihukumi makruh jika tanpa ada hajat tertentu. Dengan demikian,
hukum apa yang dikenakan jika aurat dibuka di tempat umum atau tempat yang
memungkinkan orang lain untuk melihatnya.


Seharusnya maksiat semacam ini membuat orang kehilangan nikmat. Maka, menjadi hal
yang patut dicurigai jika ternyata justru nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah sama
sekali tidak berkurang. Atau, malah nikmat itu justru lebih banyak.


Sebab, akan sangat mungkin sebenarnya Allah tengah menguji kita dengan istidraj,
seperti yang disebutkan dalam ayat Quran yang sudah ditulis di bagian atas artikel ini.


Ciri Istidraj


Istidraj adalah hal yang sebenarnya harus diteliti sendiri oleh seseorang. Sebab, yang
paling bisa merasakan hal itu adalah diri si orang yang mendapat nikmat tersebut.


4
Dengan demikian, orang lain tidak bisa seenaknya menunjuk bahwa yang terjadi pada
seseorang adalah istidraj.


Berikut ini adalah beberapa patokan ciri yang mungkin bisa membantu untuk mengenali
istidraj. Tapi begitu, sekali lagi, ciri ini bukan untuk menunjuk hal yang terjadi pada
orang lain, sebaliknya hanya untuk intrdipertanyaka.


Nikmat Tambah, Iman Turun


Banyaknya nikmat sebenarnya bisa menjadi pemicu dari tambahnya keimanan. Sebab,
orang yang diberi sesuatu, tentu akan tambah rasa cintanya kepada orang yang
memberi. Tapi, jika kenikmatan yang diberikan justru menjauhkan, tentu hal itu patut
dipertanyakan.


Rizki Lancar, Ibadah Terabaikan


Sudah menjadi hal lumrah, rizki yang diberikan adalah hal yang digunakan untuk
beribadah. Sebab, pada dasarnya perintah Allah adalah perintah beribadah, bukan
perintah mengumpulkan atau mengais rizki. Maka titik poinnya adalah ibadah itu.


Sehingga apa-apa yang didapat dalam hidup haruslah dilarikan pada ibadah. Jika hal
yang terjadi adalah sebaliknya, tentu inilah yang dimaksud dengan istidraj.


Sukses tapi Bermaksiat


Kesuksesan yang sesungguhnya adalah kesuksesan bila seorang hamba bisa melawan
hawa nafsunya. Dengan demikian, kesuksesan yang dipahami orang kebanyakan, bisa
jadi adalah kesuksesan yang menjadi tipuan atas kesuksesan yang sesungguhnya. Sebab,
orang cenderung berhenti berbuat sesuatu dan merasa benar ketika dia redaksAz-Zarqa.




5
BAB II


HUKUMAN YANG DI SEGERAKAN


Hadits qudsi adalah salah satu pedoman para muslim dalam beribadah dan menjalani
hidup. Selain hadits masih ada Al Quran dan qiyas yang menjadi sumber jawaban umat
Islam perlu penjelasan.


Dikutip dari laman Al Quran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), qudsi ((‫اﻟــﻘﺪﺳــﻲ‬
berasal dari kata qudus yang artinya suci. Disebut hadits qudsi karena perkataan ini
dinisbatkan kepada Allah SWT, al Quddus, Dzat Yang Maha Suci.


Berikut penjelasan hadits qudsi menurut ulama:


3. Al Jjurjan


Al-Jurjani sebagaimana dalam kitabnya at-Ta’rifat mengatakan,


‫ـﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ـﮭﻮ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻠﻢ‬‫ﺳ‬‫و‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻠﻰ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻮل‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻠﻔﻆ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﯿﺚ‬‫ﺣ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬‫و‬ ‫ـﻰ‬‫ﻟ‬‫ـﻌﺎ‬‫ﺗ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻨﺪ‬‫ﻋ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻤﻌﻨﻰ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﯿﺚ‬‫ﺣ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻮ‬‫ھ‬ ‫ـﻲ‬‫ﺳ‬‫ـﻘﺪ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﺚ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﺤ‬‫اﻟ‬
‫ـﻔﻈﮫ‬‫ﻟ‬ ‫ﻷن‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ـﻔﻀﻞ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻘﺮآن‬‫ﻟ‬‫ـﺎ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻔﺴﮫ‬‫ﻧ‬ ‫ـﻌﺒﺎرة‬‫ﺑ‬ ‫ـﻤﻌﻨﻰ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻚ‬‫ﻟ‬‫ذ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻋ‬ ‫ـﻼم‬‫ﺴ‬‫اﻟ‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ـﺒﺮ‬‫ﺧ‬‫ـﺄ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻤﻨﺎم‬‫ﻟ‬‫ـﺎ‬‫ﺑ‬ ‫أو‬ ‫ـﮭﺎم‬‫ﻟ‬‫ـﺈ‬‫ﺑ‬ ‫ـﺒﯿﮫ‬‫ﻧ‬ ‫ـﮫ‬‫ﺑ‬ ‫ـﻰ‬‫ﻟ‬‫ـﻌﺎ‬‫ﺗ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﺒﺮ‬‫ﺧ‬‫أ‬
‫م‬
Hadits qudsi adalah hadits yang secara makna datang dari Allah, sementara redaksinya
dari Rasulullah. Hadits qudsi diartikan sebagai berita dari Allah kepada nabi-Nya
melalui ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah SAW menyampaikan hal itu dengan
ungkapan beliau sendiri. Maka dari itu, Al Quran lebih utama dibandingkan hadits
qudsi, karena Allah juga menurunkan redaksinya.


2. Al-Munawi


Al Munawi sebagaimana tercantum dalam kitab Faidhul Qodir menjelJJurja


‫ـﻠﻢ‬‫ﺳ‬‫و‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻠﻰ‬‫ﺻ‬ ‫ـﻨﺒﻲ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﺒﺮ‬‫ﺧ‬‫ـﺄ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻤﻨﺎم‬‫ﻟ‬‫ـﺎ‬‫ﺑ‬ ‫أو‬ ‫ـﮭﺎم‬‫ﻟ‬‫ـﺈ‬‫ﺑ‬ ‫ـﻌﻨﺎه‬‫ﻣ‬ ‫ـﻼم‬‫ﺴ‬‫واﻟ‬ ‫ـﺼﻼة‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ـﺒﯿﮫ‬‫ﻧ‬ ‫ـﻰ‬‫ﻟ‬‫ـﻌﺎ‬‫ﺗ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﺒﺎر‬‫ﺧ‬‫إ‬ ‫ـﻲ‬‫ﺳ‬‫ـﻘﺪ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﺚ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﺤ‬‫اﻟ‬
‫اﻟﻤﻊ‬ ‫ذﻟﻚ‬ ‫ﻋﻦ‬redaksAz-Zarqa




6
Hadits qudsi adalah berita yang disampaikan Allah SWT kepada nabiNya secara makna
dalam bentuk ilham atau mimpi. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyampaikan berita ‘makna’ itu dengan redaksAz-Zarqan


3. Az-Zarqani


Az-Zarqani berpendapat bahwa redaksi dan makna hadits qudsi berasal dari Allah.
Sebagaimana dikatakan dalam kitab Manahil al-Urfan‫واﻷل‬Im‫ﺮ‬ِ‫ﻔ‬ َٰ‫ﻜ‬ْ‫ٱٱﻟ‬


‫ـﻮل‬‫ﺳ‬‫ـﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﯿﮫ‬‫ﻓ‬ ‫ـﺪ‬‫ﮭ‬‫اﺟﺘ‬ ‫ـﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ـﯿﺮ‬‫ﻏ‬ ‫ـﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ـﯿﮫ‬‫ﻧ‬‫ـﻌﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ـﯿﺖ‬‫ﺣ‬‫أو‬ ‫ـﻨﺒﻮي‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﺚ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﺤ‬‫واﻟ‬ ‫ـﻤﺸﮭﻮر‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻠﻰ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ـﮫ‬‫ظ‬‫ـﻔﺎ‬‫ﻟ‬‫أ‬ ‫ـﯿﺖ‬‫ﺣ‬‫و‬ُ‫أ‬ ‫ـﻲ‬‫ﺳ‬‫ـﻘﺪ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﺚ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﺤ‬‫اﻟ‬
‫واﻷل‬Imِ‫ﺮ‬ِ‫ﻔ‬ َٰ‫ﻜ‬ْ‫ٱٱﻟ‬


Hadits qudsi redaksinya diwahyukan dari Allah SWT (menurut pendapat yang
masyhur), sedangkan hadits nabawi makna diwahyukan dari Allah SWT untuk selain
kasus ijtihad Rasulullah SAW. Sementara redaksinya dari Rasulullah SAW.


Seluruh umat Islam wajib percaya dan taat hadits qudsi. Allah SWT telah mengingatkan
pentingnya menaati Rasulullah SAW dalam Al Quran surat Ali Im‫ي‬ِ‫ﺮ‬ِ‫ﻔ‬ َٰ‫ﻜ‬ْ‫ٱٱﻟ‬


‫ﯾﻦ‬ِ‫ﺮ‬ِ‫ﻔ‬ َٰ‫ﻜ‬ْ‫ٱٱﻟ‬ ‫ﺐﱡ‬ِ‫ُﺤ‬‫ﯾ‬ َ
‫ﻻ‬ َ ‫ﱠ‬
{‫ٱ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬ِ‫ﺈ‬َ‫ﻓ‬ ۟‫ا‬ْ‫ﻮ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬َ‫ﻮ‬َ‫ﺗ‬ ‫ن‬ِ‫ﺈ‬َ‫ﻓ‬ ۖ َ‫ل‬‫ُﻮ‬‫ﺳ‬‫ﱠ‬‫ﺮ‬‫ٱﻟ‬َ‫و‬ َ ‫ﱠ‬
{‫ٱ‬ ۟‫ُﻮا‬‫ﻌ‬‫ﯿ‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ ْ‫ﻞ‬ُ‫ﻗ‬
Arab latin: Qul aṭī’ullāha war-rasụl, fa in tawallau fa innallāha lā yuḥibbul-kāfirīn


Artinya: Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafikafi


Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan
hukuman untuknya didunia, dan apabila Dia menghendaki keburukan bagi hamba-Nya
maka Dia menahan hukuman dosanya agar kelak dihari kiamat ia menemuinya.


Riwayat Thabrani melalui Ammar ibnu Yaasir r.a.


Penjelasan:




7
Bahwa musibah itu adakalanya untuk membersihkan diri dari dosa. Apabila seorang
mukmin tertimpa musibah, maka hal itu sebagai pertanda bahwa Allah SWT
menghendaki kebaikan baginya. Dalam hadis lain disebutkan bahwa sesungguhnya
diantara dosa itu terdapat suatu dosa yang tidak dapat dihapuskan kecuali hanya dengan
musibah yang menimpa pelakunya. Musinah ini merupakan hukuman yang disegerakan
untuknya di dunia sehingga kelak apabila ia mati, maka dirinya bersih dari dosa dan
dimasukkan ke dalam surga. Dan begitu pula sebaliknya, bilamana Allah menghendaki
keburukan bagi seorang hamba-Nya, maka Dia memberikannya selamat dari siksa-Nya
di dunia ini. Makin lama ia hidup di dunia semakin banyak dosa-dosa yang
dikerjakannya sehingga kelak di akhirat ia akan menerima pembalasannya yang
setimpal. Maka kala itu tidak ada jalan selamat baginya, dan tempat kembalinya adalah
neraka Jahannam. Allah SWT telah berfirman:


Maka janganlah engkau tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka karena
sesungguhnya Kami hanya menyegerakan hukumanmu.


Terdapat 3 doa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di ddunime


ِ‫ﺔ‬‫ـ‬‫ﻣ‬‫ـﻘﯿﺎ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫ـﻮم‬‫ﯾ‬ ‫ـﻰ‬‫ﻟ‬‫إ‬ َ‫ء‬‫ـﺎ‬‫ﺷ‬ ‫ـﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻨﮭﺎ‬‫ﻣ‬ ُ‫ﷲ‬ ُ‫ﺮ‬‫ـ‬ِ‫ـﺆﺧ‬‫ﯾ‬ ٍ‫ب‬‫ـﻮ‬‫ﻧ‬‫ذ‬ ‫ﻛﻞﱡ‬ : ‫ـﺎل‬‫ﻗ‬ ‫ـﻠﻢ‬‫ﺳ‬‫و‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻠﻰ‬‫ﺻ‬ ‫ﱢ‬‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ِ‫ـﻦ‬َ‫ﻋ‬ ،ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ﮫ‬‫ﱠ‬‫اﻟﻠ‬ َ‫ﻲ‬‫ـ‬ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬ َ‫ة‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻜ‬‫ـ‬َ‫ﺑ‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ‫ـﻦ‬َ‫ﻋ‬
ِ‫ت‬‫ﻮ‬َ‫ﻤ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻞ‬‫ﻗﺒ‬ ‫ﻧﯿﺎ‬‫ﱡ‬‫ﺪ‬‫اﻟ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﮭﺎ‬ِ‫ﺒ‬‫ﻟﺼﺎﺣ‬ ُ‫ﻞ‬ِ‫ُﻌﺠ‬‫ﯾ‬ ،ِ‫ﱠﺣﻢ‬‫ﺮ‬‫اﻟ‬ َ‫ﺔ‬‫ﻗﻄﯿﻌ‬ ‫أو‬ ،ِ‫َﯾﻦ‬‫ﺪ‬‫اﻟﻮاﻟ‬ َ‫ق‬‫وﻋﻘﻮ‬ ،َ‫ﻲ‬‫ﻐ‬َ‫ﺒ‬‫اﻟ‬ ‫ﱠ‬
‫إﻻ‬
Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrah RA, Rasulullah SAW bersabda,” Setiap
dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali
al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan
menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak
No 7345).


Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. Zalim adalah
perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan.


Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta,
dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar.


Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran:




8
“ ٌ‫ﻢ‬‫ـﯿ‬ِ‫ﻟ‬َ‫أ‬ ٌ‫اب‬َ‫ﺬ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﺌ‬َٰ‫ﻟ‬‫و‬ُ‫أ‬ ۚ ‫ﱢ‬‫ﻖ‬َ‫ﺤ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬ ِ‫ْﺮ‬‫ﯿ‬َ‫ﻐ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اﻷ‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﻓ‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻐ‬ْ‫ﺒ‬‫ـ‬َ‫ﯾ‬َ‫و‬ َ‫ﺎس‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫اﻟـ‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ـﻈ‬َ‫ﯾ‬ َ‫ﯾـﻦ‬ِ‫ﺬ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ُ‫ﻞ‬‫ﯿ‬ِ‫ﺒ‬‫ﱠـ‬‫ﺴ‬‫اﻟ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫ﻧ‬ِ‫إ‬Sesungguhnya
dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di
muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asy-Syura:ddunim


Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati serta
tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah
penyebab keberadaan kita di dunia ini.


Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia
ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-anak mereka.


Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu
kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam
firman Allah SWT:


َ
‫ﻻ‬َ‫و‬ ‫فﱟ‬ُ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ـ‬‫ﮭ‬َ‫ﻟ‬ ْ‫ﻞ‬ُ‫ـ‬‫ﻘ‬َ‫ﺗ‬ َ
‫ـ‬‫ﻼ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﻤ‬ُ‫ھ‬ َ
‫ـ‬‫ﻼ‬ِ‫ﻛ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﻤ‬ُ‫ھ‬ُ‫ـ‬‫ﺪ‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ َ‫ﺮ‬َ‫ﺒ‬ِ‫ـ‬‫ﻜ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ك‬َ‫ﺪ‬ْ‫ـ‬‫ﻨ‬ِ‫ﻋ‬ ‫ﱠ‬‫َﻦ‬‫ﻐ‬ُ‫ﻠ‬ْ‫ـ‬‫ﺒ‬َ‫ﯾ‬ ‫ـ‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬ِ‫إ‬ ۚ ‫ـ‬‫ﺎ‬ً‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﺴ‬ْ‫ﺣ‬ِ‫إ‬ ِ‫ـ‬‫ﻦ‬ْ‫ﯾ‬َ‫ـ‬‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ـ‬‫ﻮ‬ْ‫ـﻟ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ـ‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬ِ‫إ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻻ‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫ﺪ‬ُ‫ﺒ‬ْ‫ـ‬‫ﻌ‬َ‫ﺗ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻻ‬َ‫أ‬ َ‫ـ‬‫ﻚ‬‫ﱡ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬ ٰ
‫ﻰ‬َ‫ـ‬‫ﻀ‬َ‫ﻗ‬َ‫و‬
ِ‫ﺮ‬َ‫ﻛ‬ ً
‫ﻻ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻗ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﮭ‬َ‫ﻟ‬ ْ‫ﻞ‬ُ‫ﻗ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ھ‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﺗ‬
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka
ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).


Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orang-orang
yang memutuskan tali persaudaraan.


Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali
persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar
bin Muth’im RA:


“ ٌ‫ﻊ‬‫ـ‬ِ‫ـﺎط‬َ‫ﻗ‬ َ‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬َ‫ﺠ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﻞ‬‫ـ‬ُ‫ﺧ‬ْ‫ﺪ‬‫ـ‬َ‫ﯾ‬ ‫ﻻ‬ :َ‫ل‬‫ـﺎ‬َ‫ﻗ‬ ‫ﷺ‬ ‫ﱠ‬
‫ﷲ‬ َ‫ل‬‫ـﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫أ‬ ‫ـﻨﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻲ‬‫ﺿ‬‫ر‬ ٍ‫ﻢ‬ِ‫ﻌ‬ْ‫ـﻄ‬ُ‫ﻣ‬ ِ‫ـﻦ‬‫ﺑ‬ ِ‫ْﺮ‬‫ﯿ‬َ‫ﺒ‬‫ُـ‬‫ﺟ‬ ‫ـﻤﺪ‬‫ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻲ‬‫ﺑ‬َ‫أ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻋ‬Tidak akan masuk
surga orang yang memutus (silaturahim).” (HR Bukhari dan Muslim).




9
Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang
yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan
ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya.


Terdapat dua perilaku maksiat yang akan Allah SWT segerakan siksanya selama hidup
di dunia, sebelum mati dan sebelum kelak dibangkitkan pada hari kiamat.


Penegasan ini sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW dalam haditsnya. Beliau
bersabda:


'' ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﻟ‬‫ـﻮا‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻘﻮق‬‫ﻋ‬‫و‬ ‫ـﺒﻐﻲ‬‫ﻟ‬‫ا‬ :‫ـﯿﺎ‬‫ﻧ‬‫ـﺪ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻠﮭﻤﺎ‬‫ﺠ‬‫ﯾﻌ‬ ‫ـﻨﺎن‬‫ﺛ‬‫ا‬Dua dosa yang dipercepat balasannya di dunia
oleh Allah SWT, yaitu berlaku zalim dan berlaku kasar kepada kedua orang tua. (HR
Thabrani dari Ibn Asakirah).


Hadits di atas memberikan gambaran yang sangat jelas, sekaligus peringatan kepada
orang-orang yang beriman, bahwa berlaku zalim dan aniaya kepada orang atau pihak
lain dan berlaku buruk kepada kedua orang tua, adalah sama halnya dengan
mengundang azab dan malapetaka bagi diri sendiri, baik dalam kehidupan di dunia ini
maupun di akhirat hanti.


Kezaliman yang pengejawantahannya sangat bervariasi, dalam praktiknya bisa terjadi
dan bisa dilakukan oleh orang atau kelompok manapun. Seorang suami yang tidak
bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya, yang tidak memberikan nafkah
lahiriyah maupun batiniyah, dan tidak mengayomi serta mendidik mereka, bahkan
berlaku kasar dan kejam kepada mereka, adalah suami yang zalim. Seorang istri yang
tidak mempedulikan kewajiban kepada suami dan anak-anaknya bahkan membangkang
kepadanya, adalah istri yang zalim.


Majikan yang hanya menekankan kewajiban para pegawai dan karyawannya tanpa
mengimbanginya dengan pemberian hak yang wajar dan manusiawi kepada mereka,
adalah majikan yang zalim.


Demikian pula pegawai dan karyawan yang hanya menuntut haknya tanpa peduli
dengan pemenuhan tugas dan kewajibannya adalah karyawan yang zalim. Penguasa
atau pemerintah yang tidak mempedulikan nasib rakyatnya, bahkan sama sekali tidak


10
memiliki empati terhadap penderitaan mereka, atau penguasa yang hanya ingin
disanjung, dipuja, dan dipahami kehendaknya oleh rakyatnya, tanpa mau memahami
aspirasi rakyatnya, bahkan mengusung dan memasung kreativitas mereka, adalah
penguasa yang zalim.


Demikian pula memfitnah, mengadu domba, mengambil hak orang lain, adalah
perbuatan zalim, yang apabila tidak segera disadari oleh para pelakunya akan
mengundang kemurkaan Allah SWT di dunia ini, dan di akhirat akan berada dalam
kegelapan yang teramat dahsyat dan menakutkan. Rasulullah saw bersabda:


'' ِ‫ﺔ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬‫ﺎ‬َ‫ﯿ‬ِ‫ﻘ‬‫ـ‬ْ‫ﻟ‬َ‫ا‬ َ‫م‬ْ‫ـﻮ‬َ‫ﯾ‬ ٌ‫ﺎت‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻠ‬‫ـ‬ُ‫ظ‬ َ‫ﻢ‬ْ‫ﻠ‬‫ﱡ‬‫ﻟـﻈ‬َ‫ا‬ ‫ﱠ‬‫ن‬ِ‫ﺈ‬‫ـ‬َ‫ﻓ‬ َ‫ﻢ‬ْ‫ﻠ‬‫ﱡ‬‫ﻟـﻈ‬َ‫ا‬ ‫ﻮا‬ُ‫ﻘ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬ِ‫ا‬Takutlah kalian terhadap perbuatan menzalimi orang
lain, karena kezaliman tersebut akan menyebabkan kegelapan pada Hari Kiamat.’’


Sikap buruk dan tidak menghormati serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah
sikap yang sangat tercela, karena merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini. Jika
sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia ini,
antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan oleh anak-anak mereka.


Karena itu, sikap ihsan (baik dalam ucapan maupun perbuatan) merupakan suatu
kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Allah SWT berfirman:


َ
‫ﻻ‬َ‫و‬ ‫فﱟ‬ُ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ـ‬‫ﮭ‬َ‫ﻟ‬ ْ‫ﻞ‬ُ‫ـ‬‫ﻘ‬َ‫ﺗ‬ َ
‫ـ‬‫ﻼ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﻤ‬ُ‫ھ‬ َ
‫ـ‬‫ﻼ‬ِ‫ﻛ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﻤ‬ُ‫ھ‬ُ‫ـ‬‫ﺪ‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ َ‫ﺮ‬َ‫ﺒ‬ِ‫ـ‬‫ﻜ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ك‬َ‫ﺪ‬ْ‫ـ‬‫ﻨ‬ِ‫ﻋ‬ ‫ﱠ‬‫َﻦ‬‫ﻐ‬ُ‫ﻠ‬ْ‫ـ‬‫ﺒ‬َ‫ﯾ‬ ‫ـ‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬ِ‫إ‬ ۚ ‫ـ‬‫ﺎ‬ً‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﺴ‬ْ‫ﺣ‬ِ‫إ‬ ِ‫ـ‬‫ﻦ‬ْ‫ﯾ‬َ‫ـ‬‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ـ‬‫ﻮ‬ْ‫ـﻟ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ـ‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬ِ‫إ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻻ‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫ﺪ‬ُ‫ﺒ‬ْ‫ـ‬‫ﻌ‬َ‫ﺗ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻻ‬َ‫أ‬ َ‫ـ‬‫ﻚ‬‫ﱡ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬ ٰ
‫ﻰ‬َ‫ـ‬‫ﻀ‬َ‫ﻗ‬َ‫و‬
“ ‫ﺎ‬ً‫ﻤ‬‫ﯾـــ‬ِ‫ـــﺮ‬َ‫ﻛ‬ ً
‫ﻻ‬ْ‫ـــﻮ‬َ‫ﻗ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﮭ‬‫ـــ‬َ‫ﻟ‬ ْ‫ـــﻞ‬ُ‫ﻗ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ُـــ‬‫ھ‬ْ‫ـــﺮ‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﺗ‬Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan
ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.” (QS 1banyaknya


Contoh hukuman yang di segerakan


Qarun misalnya, ia adalah seorang lelaki yang kaya raya di mana konon kunci gudang
penyimpanan hartanya tidak kuat diangkat oleh 40 orang karena saking banyaknya.




11
Akan tetapi, ia terpedaya dengan harta tersebut hingga akhirnya ia mendapat hukuman
dari Allah dan seluruh hartanya di tenggelam kan.












12
BAB III


KENABIAN NABI MUHAMMAD ADA DI KITAB LAIN


Kenabian Muhammad SAW Telah Diramalkan dalam Kitab Weda?


Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat Yahudi
dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat
dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi
Muhammad SAW sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya,
seperti Taurat & Injil. Sebagaimana tersebut dalam surat As Shaf (61) ayat 6 “Dan
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi
khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".


Tapi jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang juga ditunggu
umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat
Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari
dua agama itu sangat jauh berbeda.


Ternyata berita kedatangan nabi Muhammad SAW tidak saja diberitakan dalam kitab
Taurat & Injil, bahkan ramalan (berita) kenabian Muhammad SAW juga terdapat dalam
kitab suci umat Hindu, Kitab Weda. Benarkah?


Agama hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya
namun dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu:


pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun (6000-2000 SM)


kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun (2000-1500 SM)


Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM)




13
Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang Islam.


Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India yang
juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky
Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah
pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.


Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para
penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah
yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad
Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.


Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum
Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil
kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui
kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang
disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama
persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah.


Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari kitab
Veda (Weda), kitab suci agama Hindu.


Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalki autar' akan menjadi Pembawa Risalah
Terakhir atau Prophet of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya
terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan
lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai
'jazeeratul Arab'.


Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu Bhagat"
dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu' berarti Allah (swt)
dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti
"Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba
Allah). Sedangkan,'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai (aman) dan


14
tentram yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui
bahwa ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah.


Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum yang
dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad
(saw) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah.


Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh Bhagwan
melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad Saw dalam
gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan mengajarkannya tentang wahyu Islam
pertama kali.


Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky autar'
dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh dunia dan
tujuh langit. Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad
Saw.


Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalky autar' akan diperkuat dan dibantu oleh Bhagwan.
Dalam kasus Nabi Muhammad (saw), beliau dibantu dan diperkuat oleh Allah (SWT)
melalui malaikat-Nya dalam perang Badar. (diolah dari berbagaisumber)


Dunia-islam Khazanah


Ternyata Kehadiran Muhammad SAW Disebut Taurat dan Injil


Taurat dan Injil menyebutkan kehadiran Muhammad SAW.


Kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi telah disebutkan jauh
sebelum beliau lahir. Kitab-kitab agama terdahulu dikatakan telah menyebut akan
lahirnya Muhammad yang membawa ajaran kenabian dari Allah.


Kitab-kitab yang dimaksud ialah kitab yang pengikutnya dinyatakan Allah di dalam
Alquran sebagai Ahli Kitab atau disebut kitab kaum Yahudi dan Nasrani. Nabi
Muhammad juga telah disebut dalam kitab agama Persia dan Hindu.




15
Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1"
oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada
umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal
demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang
berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil."


Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam bahasa
Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum
Yahudi dan Nasrani.


Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Jadid dan dalam
bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum
Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa
AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa
AS.


Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu,
yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut
mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel
Genootschap di Amsterdam pada 1916.


Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang
Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan
dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar."


Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad
SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan
bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang.
Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi
pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya.




16
"Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak
jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu
berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia." (Ulangan, 18:22).


Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan
kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi
penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan
mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang
telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum
jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29).


Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh
Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah
dinyatakan dalam Alquran.


Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan
sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan
mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada
kaumnya.


Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas
dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa.
Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa
AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula
tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan
Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama
Masehi.


Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS
memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam.
Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa
bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara
mereka.




17
"Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan
bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam
ini." (Barnabas, 72:10).


Kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya berjumlah 4 buah, yaitu Zabur
(Nabi Dawud), Taurat (Nabi Musa), Injil (Nabi Isa), dan Al-Quran (Nabi rukuberiQa


Adanya 4 kitab suci tersebut perlu untuk diyakini karena merupakan petunjuk langsung
dari Allah SWT. Meyakini adanya kitab-kitab Allah termasuk salah satu dari
rukuberiQad


Di dalam ajaran Islam, rukun iman itu berjumlah 6. Daftarnya adalah sebagai beriQada


Iman kepada Allah


Iman kepada Malaikat


Iman kepada kitab-kitab Allah


Iman kepada Nabi dan Rasul


Iman kepada hari akhir


Iman kepada Qadha dan Qadar


Melihat daftar deretan di atas, maka keberadaan kitab-kitab yang berasal dari Allah
SWT beserta pada penerimanya (Nabi) sangat penting untuk diyakini bagi umat Islam.


Menurut keterangan yang bersumber dari artikel dengan judul "Iman kepada Para Rasul
dan Kitab Suci" yang dikutip dari laman NU Oniline oleh KH A Nuril Huda, dijelaskan
bahwa Allah menurunkan wahyu yang berupa petunjuk suci kepada para utusannya,
dalam hal


Kemudian, petunjuk tersebut dihimpun menjadi sebuah kitab Allah. Ajarannya adalah
mengenai kandungan tentang perintah dan larangan, janji baik dan buruk, nasehat,
petunjuk dalam kehidupan, serta tata ca‫ل‬ِ‫إ‬َ‫و‬tPeneriBandaNa




18
Berbicara mengenai kitab-kitab tersebut, dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 285
Allah berfirman:


ۚ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﻠ‬‫ُـ‬‫ﺳ‬ُ‫ر‬ ْ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٍ‫ﺪ‬‫ـ‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ َ‫ﻦ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﺑ‬ ُ‫ق‬‫ﺮﱢ‬َ‫ﻔ‬‫ـ‬ُ‫ﻧ‬ َ
‫ﻻ‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﻠ‬‫ُـ‬‫ﺳ‬ُ‫ر‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺒ‬ُ‫ﺘ‬‫ـ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺘ‬َ‫ﻜ‬‫ـ‬ِ‫ﺋ‬ َ
‫ـﻼ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬ ِ ‫ﱠ‬
{‫ـﺎ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ـﻦ‬َ‫ﻣ‬‫آ‬ ‫ـﻞﱞ‬ُ‫ﻛ‬ ۚ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻨ‬‫ـ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ﺆ‬ُ‫ﻤ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬‫ـ‬‫ﱢ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬ ْ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ِ‫ﮫ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬ِ‫ـﺰ‬ْ‫ﻧ‬ُ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ل‬‫ُـﻮ‬‫ﺳ‬‫ﱠ‬‫ﺮ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ـﻦ‬َ‫ﻣ‬‫آ‬
‫ل‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬‫ﱠ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬ َ‫ﻚ‬َ‫ﻧ‬‫ا‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻔ‬ُ‫ﻏ‬ ۖ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻌ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﺳ‬ ‫ﻮا‬ُ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬َ‫و‬tPeneriBandaNabe


Artinya: "Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):
"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-
rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa):
"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tPeneriBandaNabe‫ز‬


Daftar Kitab-Kitab Allah & Rasul PeneriBandaNabeَ‫ز‬


Kitab zabur diwahyukan kepada Nabi Daud AS untuk para umatnya, yaitu bangsa
BandaNabeَ‫ز‬I


Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diterbitkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 2014, zabur
diturunkan pada abad 10 SM (sebelum Masehi) di daNabeَ‫ز‬Is


Isinya menggunakan bahasa Qibti. Di dalam kitab zabur terdapat doa, zikir, nasehat,
daNabeَ‫ز‬IsT


Namun, tidak ada ajaran hukum syariat lantaran umat tersebut masih mengikuti ajaran
yang diperintahkan oleh Nabeَ‫ز‬IsTa


Mengenai adanya kitab Zabur, kita dapat mengetahuinya melalui Al-Quran surah An-
Nisa ayat 163 yang beَ‫ز‬IsTau


َ‫ﻮب‬ُ‫ﻘ‬ْ‫ﻌ‬‫ـ‬َ‫ﯾ‬َ‫و‬ َ‫ق‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬‫ْـ‬‫ﺳ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ َ‫ﻞ‬‫ـﯿ‬ِ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ْـ‬‫ﺳ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ َ‫ﻢ‬‫ـﯿ‬ِ‫ھ‬‫ا‬َ‫ﺮ‬‫ْـ‬‫ﺑ‬ِ‫إ‬ ٰ
‫ـﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﺣ‬ْ‫و‬َ‫أ‬َ‫و‬ ۚ ِ‫ه‬ِ‫ﺪ‬ْ‫ﻌ‬‫ـ‬َ‫ﺑ‬ ْ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ﱢﯿﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﺒ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫اﻟـ‬َ‫و‬ ٍ‫ـﻮح‬ُ‫ﻧ‬ ٰ
‫ـﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﺣ‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ـ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ﻚ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﺣ‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ـﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻧ‬ِ‫إ‬ ۞
َ‫ز‬ َ‫د‬‫و‬ُ‫و‬‫َا‬‫د‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬َ‫ﺗ‬‫آ‬َ‫و‬ ۚ َ‫ﺎن‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﯿ‬َ‫ﻠ‬ُ‫ﺳ‬َ‫و‬ َ‫ُون‬‫ر‬‫َﺎ‬‫ھ‬َ‫و‬ َ‫ﺲ‬ُ‫ﻧ‬‫ُﻮ‬‫ﯾ‬َ‫و‬ َ‫ﱡﻮب‬‫ﯾ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ٰ
‫ﻰ‬َ‫ﺴ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻋ‬َ‫و‬ ِ‫ﺎط‬َ‫ﺒ‬ْ‫ﺳ‬َ ْ
‫اﻷ‬َ‫و‬IsTaur


Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami
telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah


19
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya,
Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud".


2. Taurat


Kitab Taurat diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa AS sekitar abad 12 SM. Kala
itu, Nabi Musa menyampaikan ajaran yang terkandung di dalam kitab Taurat kepada
bangsa Bani IsTaura


Isi kitab tersebut menggunakan bahasa Ibrani. Di dalamnya terdapat beberapa hukum-
hukum syariat dan sistem kepercayaan yang dapat dibenarkan.


Al-Quran surah Ali 'Imran ayat 3 menjelaskan tentang firman Allah yang menyatakan
adanya Taurat. Yaitu dengan bunyi:


"Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan
kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan InjInji


3. Injil


Kitab Injil diwahyukan Allah SWT untuk Nabi Isa AS pada awal abad 1 M. Injil
diturunkan di Yerusalem dan ditulis melalui bahasa Suryani. Kitab ketiga ini menjadi
pegangan bagi kaum Nasrani.


Kandungan adalah mengenai perintah untuk percaya kepada Allah SWT serta
menghapus beberapa hukum yang ada di kitab Taurat karena tidak sesuai
dengaA‫ﻞ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬seorangAl-Q


Di dalam Al-Quran surah Maryam ayat 30, A‫ﻞ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬seorangAl-Qu


‫ﻞ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬ َ‫َﺎب‬‫ﺘ‬ِ‫ﻜ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬‫َﺎ‬‫ﺗ‬‫آ‬ ِ ‫ﱠ‬
‫ﷲ‬ ُ‫ﺪ‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﻲ‬‫ﱢ‬‫ﻧ‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬seorangAl-Qur


Artinya: "Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab
(Injil) dan Dia menjadikan aku seorangAl-Qura


4. Al-Quran




20
Dan yang terakhir dari daftar kitab Allah SWT adalah Al-Quran. Kitab tersebut
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7 M atau tahun 611-632 M.


Nabi Muhammad SAW merupakan nabi sekaligus rasul yang terakhir. Maka, tidak ada
lagi nabi dan rasul setelahnya sekaligus tidak ada lagi kitab Allah berikutnya.


Di dalam Al-Quran, terdapat isi yang menghapuskan beberapa ajaran kitab Taurat,
Zabur, dan Injil lantaran tidak sesuai dengan zaman.


Dengan kata lain, Al-Quran juga bisa disebut sebagai penyempurna dan pembenar bagi
kitab-kitab Allah yang sudah ada sebeَ‫ﺪ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫اﻟ‬


Melalui surah Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT beَ‫ﺪ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫اﻟ‬


ِ‫ﺎن‬َ‫ﻗ‬ْ‫ﺮ‬ُ‫ﻔ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ ٰ
‫َى‬‫ﺪ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٍ‫ت‬‫َﺎ‬‫ﻨ‬‫ﱢ‬‫ﯿ‬َ‫ﺑ‬َ‫و‬ ِ‫ﺎس‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫ﻠ‬ِ‫ﻟ‬ ‫ًى‬‫ﺪ‬ُ‫ھ‬ ُ‫آن‬ْ‫ﺮ‬ُ‫ﻘ‬ْ‫اﻟ‬ ِ‫ﮫ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻓ‬ َ‫ل‬ِ‫ﺰ‬ْ‫ﻧ‬ُ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ﻀ‬َ‫ﻣ‬َ‫ر‬ ُ‫ﺮ‬ْ‫ﮭ‬َ‫ﺷ‬
Artinya: "Di bulan Ramadhan, di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil).....".


Selain itu, dalam surah Surat Ali Imran ayat 3 juga menyebutkan bahwa:


"Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan
kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan TTaurat


Nama Nabi Muhammad yang Tercantum di Kitab Agama Dunia


Nama Muhammad artinya 'yang terpTaurat


Nama Nabi Muhammad yang Tercantum di Kitab Agama Dunia


Nama Nabi Muhammad yang memiliki arti terpuji nyatanya kerap diabdikan dan
dicantumkan di dalam kitab-kitab suci agama di dunia. Nama Nabi SAW terdapat di
agama yang menganut ajaran Brahmaisme, Majusi, dan agama-agama samawi lainnya,
seperti Yahudi dan Nnaskduni


Taliban Pukuli Warga AS yang Hendak ke Bandara Kdunia




21
Pakar ilmu tafsir Indonesia Prof Quraish Shihab dalam buku berjudul Membaca Sirah
Nabi Muhammad SAW menjelaskan nama Nabi Muhammad telah banyak
diperkenalkan di dalam kitab-kitab suci agama tersebut. Dengan demikian, tidak heran
jika sebagian orang tua telah menamakan anak-anak mereka dengan Muhammad karena
menerima informasi dari Ahlul Kitab atau selain mereka tentang bakal lahirnya seorang
tokoh bernama Muhammad/Yang terpuji.


Dengan demikian, tidak mustahil juga hal itu diketahui oleh mereka yang
mengharapkan dari keturunannya lahir seorang tokoh. Apalagi Aminah yang memang
sejak semula telah mendapat indikator tentang janin yang dikandungnya.


Atas dasar uraian di atas, menurut Prof Quraish Shihab, sangat mungkin dan paling
tidak dari segi pandangan psikologi bahwa kepercayaan Aminah tentang masa depan
yang menanti janin yang dikandungnya telah menjadikannya ‘mendengar’ suara-suara
yang memerintahkannya untuk menamai anak yang dikandungnya dengan nama
Muhammad.


Bahkan kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah pernah dibenarkan oleh
Nabi Isa AS. Hal itu pun terekam dan diabadikan dengan baik di dalam Alquran maupun
sejalan dengan informasi dalam Injil Yohanes XIV: 15-16. Di mana dinyatakan bahwa
Isa Al-Masih berkata: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
perintahku. Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
Penolong yang lain supaya ia menyertaimu selama-lamanya,”.


Di dalam Alquran, Allah SWT berfirman dalam Surah As-Shaf ayat 6 berbunyi: “Wa idz
qaala-bnu Maryama yaa Bani Israila inna Rasulullahi ilaikum mushaddiqan limaa baina
yadayya minat-tauraati wa mubassyira birasulin ya’ti min ba’di-smuhu ahmadu,”.


Yang artinya: “Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata: Wahai Bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun)
sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul
yang akan datang sesudahku yang namanya Ahmad (Muhammad),”.




22
nabi muhammad nama muhammad kitab agama lain rasulullah aminah utusan Allah
kitab agama dunia. Oleh karena itu nama Nabi Muahammad sangat terkenal di kalangan
agama manapun di dunia manapun di kitab manapun semuanya sudah menjelaskan
bahwasanya keberedaan Nabi Muhammad sudah di jelaskan sejak sebelum ia lahir ke
dunia.


















23
BAB IV


AL-QUR'AN DAN SAINS


Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai petunjuk bagi
manusia dalam mengarahkan kehidupannya. Secara garis besar, al-Qur’an mengandung
ajaran tentang aqidah, syariah, dan akhlak, namun al-Qur’an juga mengandung isyarat-
isyarat ilmiah yakni mengandung ayat-ayat sains dan teknologi. Untuk dapat mengenal,
memahami, dan menafsirkan al-Qur’an tidak hanya berbekal pengetahuan bahasa Arab,
melainkan dibutuhkan berbagai macam ilmu guna untuk mengungkap makna yang
terkandung dalam al-Qur’an. Mata kuliah ini mengkaji tentang ayat-ayat sains dalam al-
Qur’an. Materi ini sangat penting bagi mahasiswa untuk memperluas pandangan dan
pengetahuan tentang al-Qur’an guna untuk membantu dalam memahami dan
menafsirkannya.




َ‫ﻮن‬ُ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ُﺆ‬‫ﯾ‬ َ
‫ﻼ‬َ‫ﻓ‬َ‫أ‬ ‫ﱟ‬‫ﻲ‬َ‫ﺣ‬ ٍ‫ء‬ْ‫ﻲ‬َ‫ﺷ‬ ‫ﱠ‬‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ ِ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ھ‬‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻘ‬َ‫ﺘ‬َ‫ﻔ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬ً‫ﻘ‬ْ‫ﺗ‬َ‫ر‬ ‫َﺎ‬‫ﺘ‬َ‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اﻷ‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ﱠ‬‫ﺴ‬‫اﻟ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫أ‬ ‫ُوا‬‫ﺮ‬َ‫ﻔ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ﯾﻦ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬ َ‫ﺮ‬َ‫ﯾ‬ ْ‫ﻢ‬َ‫ﻟ‬َ‫و‬َ‫أ‬
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya
dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup berasal dari air, maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al-
anbiya: 30)


Ayat tersebut berkaitan dengan Big bang theory, yaitu teori terbentuknya alam semesta
yang menyatakan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan satu kesatuan,
kemudian terjadi ledakan besar yang menghasilkan pecahan-pecahan dan meluas. Teori
Big Bang ini adalah teori penciptaan bumi yang paling diakui di era modern.




24
Kesesuaian yang harmoni antara Al-Qur’an dengan Teori Big Bang adalah suatu hal
yang tidak dapat dielakkan lagi. Hal ini sudah dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an 1.400
tahun silam.


Ceramah yang bertemakan sains dan teknologi ini disampaikan dalam rangka Buka
Puasa Bersama Keluarga Besar PTA Padang di mushalla al-hikmah Pengadilan Tinggi
Agama Padang. Ceramah disampaikan menjelang berbuka dihadapan pegawai dan
tenaga honorer PTA Padang serta para undangan yang berasal dari suami/ istri pegawai
dan karyawan serta undangan yang berasal dari pensiunan PTA Padang.


Di dalam Al-Quran terdapat beratus-ratus ayat yang menyebut tentang ilmu
pengetahuan dan sains yang merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci Al-
Qur’an. Bahkan kata ‘ilm dan turunannya disebut sebanyak 778 kali. Selain itu sains
juga merupakan salah satu kebutuhan agama Islam, hal ini dibuktikan dengan fakta
setiap kali umat Islam melaksanakan ibadah memerlukan penentuan waktu yang
tepat.Contohnya dalam melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadhan,
pelaksanaan haji semuanya memiliki waktu tertentu dan untuk menentukan waktu yang
tepat diperlukan ilmu astronomi yang memang termasuk dalam sains.


Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan ini bertolak belakang dengan pandangan
para ilmuan Barat yang sebagian besar berpaham materialis. Mereka menganggap ilmu
pengetahuan tidak dapat disatukan dengan agama. Bahkan para pemikir Barat sekarang
ini berada ditengah-tengah peperangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Hampir
tidak mungkin mereka sekarang ini menerima kenyataan adanya pertemuan secara
mendasar antara agama dan ilmu pengetahuan. Secara historis, timbulnya pemikiran
tersebut sebenarnya dilatarbelakangi oleh sikap antipati gereja terhadap ilmu
pengetahuan pada abad pertengahan.Itulah sebabnya para ilmuan Kristen pada zaman
dahulu, seperti Galileo Galilei, dihukum mati oleh gereja, karena penemuan ilmiah
mereka yang dianggap bertentangan dengan paham gereja. Menurut Quraish Shihab,
pertentangan antara kaum agamawan dengan ilmuan di Eropa itu disebabkan oleh sikap
radikal kaum agamawan Kristen yang hanya mengakui kebenaran dan kesucian Kitab
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sehingga orang-orang yang mengingkarinya


25
dianggap kafir dan berhak mendapatkan hukuman. Dilain pihak, para ilmuan
mengadakan penyelidikan-penyelidikan ilmiah yang hasilnya bertentangan dengan
kepercayaan yang dianut oleh pihak gereja (kaum agamawan). Akibatnya, tidak sedikit
ilmuwan yang menjadi korban oleh penindasan dan kekejaman pihak gereja.


Islam adalah agama yang mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama
merupakan sesuatu yang saling berhubungan dan melengkapi. Al Qur’an merupakan
sumber ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan merupakan sarana untuk
mengaplikasikan segala sesuatu yang tertuang dalam ajaran Islam.


Bukti bahwa Islam merupakan agama yang menekankan pengembangan ilmu
pengetahuan adalah dengan ditemukan ratusan ayat yang membicarakan tentang
petunjuk untuk memperhatikan bagaimana cara kerja alam dunia ini. Tidak kurang dari
750 ayat al-Qur’an memberikan gambaran kepada manusia untuk memperhatikan alam
sekitarnya. Selain itu, biasanya ayat-ayat yang membahasnya diawali maupun diakhiri
dengan sindiran-sindiran seperti; “Apakah kamu tidak memperhatikan?”, “Apakah
kamu tidak berpikir?”, “Apakah kamu tidak mendengar?”, “Apakah kamu tidak
melihat?”. Sering pula di akhiri dengan kalimat seperti “Sebagai tanda-tanda bagi kaum
yang berpikir”, “Tidak dipahami kecuali oleh Ulul Albaab”. Demikianlah mukjizat
terakhir rasul yang selalu mengingatkan manusia untuk mendengar, melihat, berpikir,
merenung, serta memperhatikan segala hal yang diciptakan Allah di dunia ini.


ِ‫ﺎن‬َ‫ﯿ‬ِ‫ﻐ‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﯾ‬ َ
‫ﻻ‬ ٌ‫خ‬َ‫ز‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﮭ‬َ‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬َ‫ﺑ‬ ِ‫ﺎن‬َ‫ﯿ‬ِ‫ﻘ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﯾ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﯾ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﺤ‬َ‫ﺒ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ج‬َ‫ﺮ‬َ‫ﻣ‬
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Q.S. AAr-Rahma‫ﺎ‬َ‫ﯿ‬ِ‫ﻐ‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﯾ‬


Penceramah melanjutkan diantara ayat sains yang ada pada al-quran, pada surat ar-
rahman ayat 19-20, bahwa Allah telah membiarkan 2 lautan mengalir yang keduanya
kemudian bertemu, namun keduanya tidak bercampur. Dua lautan yang tidak bercampur
ini terletak di Selat Gibraltar, selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya
antara negera Maroko dan Spanyol. Ceramah ini ditutup sebelum adzan maghrib di
Kota Padang.




26
Oleh karena itu apapun yang di terjemahkan oleh sains sudah ada di dalam Al Qur'an
dari jaman sebelum sains ada semua yang ada di dalam alam semesta ini sudah di atur
dalam Al Qur'an juga dapat di lihat dari segi apapun dan lengkap dalam Al Qur'an
sedetail mungkin sudah di jelaskan dalam Al Qur'an sebelum sains mengetahui Al
Qur'an sudah lebih dulu mengetahui tentang alam semesta dan apa yang di teliti oleh
sains. Di dalam Al Qur'an kita dapat mengetahui apa yang tidak kita ketahui dan secara
nyata di jelaskan walaupun entah itu kapan akan terjadi berapa abad ke berapa semua
itu akan terjadi dan juga kita sebagai umat manusia percaya dan yakin juga menambah
wawasan untuk menghadapi masa SALFUSALLIH




















27
BAB V


PENGERTIAN ORANG ORANG SALFUSALLIH


Tabi'in dan Tabi’ut tabi’in. Tabi’in artinya pengikut, adalah orang Islam awal yang masa
hidupnya setelah para Sahabat Nabi dan tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad.
Usianya tentu saja lebih muda dari Sahabat Nabi bahkan ada yang masih anak-anak atau
remaja pada masa Sahabat masih hidup. Tabi’in disebut juga sebagai murid Sahabat
Nabi.


Tokoh-tokoh Tabi’in :


Uwais Al-Qorniy


Said bin Al-Musayyib


Urwah bin Az-Zubair


Saalim bin Abdillah bin Umar


Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah bin Mas’ud


Muhammad bin Al-Hanafiyah


Ali bin Al-Hasan Zainal Abidin


Al-Qaasim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash-Shiddiq


Al-Hasan Al-Bashriy


Muhammad bin Sirin


Abu Hanifah Umar bin Abdul Aziz


Muhammad bin Syihab Az-Zuhriy


Mengenal Tabi'in dan Tabi’ut tabi’in


Tabi’ut tabi’in atau Atbaut Tabi’in artinya pengikut Tabi’in, adalah orang Islam teman
sepergaulan dengan para Tabi’in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi’ut


28
tabi’in disebut juga murid Tabi’in. Menurut banyak literatur Hadis : Tab’ut Tabi’in
adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi’in dan sampai
wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi’in yang ditemui
harus masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi’in yang terahir wafat sekitar
110-120 Hijriah. Dalam kalangan 4 imam mazhab ahli sunnah waljamaah imam Hanafi
tidak termasuk dalam tabi’ tabiin karena beliau pernah berguru dengan sahabat Nabi.
Manakala baik 3 imam yaitu imam Malik dan imam Syafi’i adalah tabi’ tabiin karena
mereka berguru dengan tabiin. Tabi’in seperti definisi di atas tapi bertemu dengan
Sahabat. Sahabat yang terahir wafat sekitar 8


MalikAts-Tsaur


Ats-Tsauri


Sufyan Ats-Tsauriy


Sufyan bin Uyainah Al-Hilaliy


Al-Laits bin Saad


Sebelum kita masuk dalam pembahasan materi kita . kita harus mengetahui apa itu
sahabat tabi’in dan tabi’ut tabi’in . sehingga semua mengerti dan jelas dalam membuat
sebuah makalah sehingga pembaca mengerti apa maksud dari Makalah yang kami buat .


1. Pengertian Sahabat


Kata sahabat menurut lughah jamak dari sahib artinya yang menyertai. Menurut para
ulama yang disebut "sahabat" adalah orang yang bertemu dengan Nabi SAW dalam
keadaan beriman dan meninggal dunia sebagai pemeluk Islam. Maka, orang yang
bertemu dengan Nabi sedang dia belum memeluk agama Islam, maka tidaklah
dipandang sahabat. Orang yang menemui masa Nabi dan beriman kepadanya tetapi
tidak menjumpainya, seperti Najasi, atau menjumpai Nabi setelah Nabi wafat, seperti
Abu Dzu'aib, yang pergi dari rumahnya setelah ia beriman untuk menjumpai Nabi di
Madinah. Setiba di Madinah, Nabi telah wafat. Maka, baik Najasi dan Abu Dzu'aib,
mereka berdua termasuk sahabat Nabi.




29
Ditandaskan oleh al-Hafidl, bahwa pendapat yang paling shahih yang telah
diketemukannya bahwa arti sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi dalam
keadaan dia beriman dan meninggal dalam islam, baik lama ia bergaul dengan Nabi
atau tidak, baik dia turut berperang bersama Nabi atau tidak, baik dia dapat melihat
Nabi meskipun tidak dalam satu majelis dengan Nabi, atau dia tidak dapat melihat Nabi
karena buta.


Menurut Usman ibnu Shalih, yang dikatakan sahabat adalah orang yang menemui masa
Nabi, walaupun dia tidak dapat melihat Nabi dan ia memeluk Islam semasa Nabi masih
hidup.


Sebagian 'ulama Ushul berpendapat bahwa yang dimaksud sahabat adalah orang yang
berjumpa dengan Rasul dan lama pula persahabatannya dengan beliau walaupun tidak
meriwayatkan hadits dari beliau.


Menurut al-Khudlari menerangkan dalam Ushul Fiqhnya: "tidak dipandang seseorang,
menjadi sahabat, melainkan orang yang berkediaman bersama Nabi satu tahun atau dua
tahun". Tetapi an-Nawawi membantah faham ini dengan alasan kalau yang dmaksud
sahabi yaitu orang yang menyertai Nabi satu atau dua tahun, tentulah tidak boleh kita
katakan Jarir al-Bajali seorang sahabat.


Menurut bahasa, sahabat (jama’ dari shahib) berarti yang menyertai atau yang
menemani Sedangkan menurut istilah, ulama’ berbeda pendapat.


1. Jumhur ulama’ berpendapat bahwa sahabat ialah :


‫ﺑﮫ‬ ‫وﻣﺆﻣﻨﺎ‬ ‫ﻣﺴﻠﻤﺎ‬ ‫ﻛﻮﻧﮫ‬ ‫ﺣﻞ‬ ‫اﻟﺤﯿﺎة‬ ‫ﺣﻞ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻋﺮﻓﯿﺔ‬ ‫ﻗﺔ‬ ‫ﻣﻼ‬ ‫م‬ ‫ص‬ ‫ﷲ‬ ‫رﺳﻮل‬ ‫ﻟﻘﻲ‬ ‫ﻣﻦ‬
“Orang yang bertemu Rasulullah saw dengan pertemuan yang wajar sewaktu Rasulullah
saw masih hidup, dalam keadaan Islam dan beriman.”


2. Ibnu Hajar dalam kitab Al Ishabah jilid 1 : 4-5 menerangkan bahwa sahabat ialah
orang Islam yang bertemu dengan Nabi saw dan mati dalam memeluk Islam.




30
3. Al Jahidl berpendapat bahwa sahabat ialah orang Islam yang berjumpa dengan
Nabi, lama persahabatannya dengan Nabi dan meriwayatkan hadis dari beliau.


Adapun pengertian sahabat secara umum yang telah didefinisikan oleh para ulama’,
yaitu :


“Sahabat adalah orang yang pernah bertemu dengan Nabi, beriman kepadanya dan
meninggal dalam keadaan saHijri


2. Pengertian Tabi’in


Tabi’in menurut bahasa adalah jama’ dari kata tabi’ yang artinya pengikut. Menurut
istilah, tabi’in adalah orang yang pernah bertemu dengan sahabat, iman kepada Nabi
saw dan meninggal dalam keadaan Islam. Tentang hal ini al-Khatib al-Baghdadi
mensyaratkan adanya persahabatan dengan sahabat, jadi bukan hanya bertemu.


Menurut Ibnu Katsir, yang dinamakan tabi’in tidak cukup hanya pernah melihat
sahabat, sebagaimana yang dinamakan sahabat cukup pernah melihat Nabi saw saja.
Yang membedakan adalah keagungan dan kebesaran dari melihat Nabi saw. Namun
menurut kebanyakan ahli hadis, yang dinamakan tabi’in ialah orang yang pernah
bertemu sahabat dalam keadaan beriman dan meninggal dunia dalam keadaan beriman
meskipun tidak pernah bersahabat dengan sahabat dan tidak pula pernah meriwayatkan
hadits dari saHijria


3. Pengertian Tabi'ut tabi'in


Tabi'ut tabi'in atau Atbaut Tabi'in (bahasa Arab: (‫اﻟــــﺘﺎﺑــــﻌﯿﻦ‬ ‫ﺗــــﺎﺑــــﻊ‬ adalah generasi setelah
Tabi'in, artinya pengikut Tabi'in, adalah orang Islam teman sepergaulan dengan para
Tabi'in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi'ut tabi'in adalah di antara
tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah Islam, setelah Tabi'in dan Shahabat. Tabi'ut
tabi'in disebut juga murid Tabi'in. Menurut banyak literatur Hadits : Tab'ut Tabi'in
adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi'in dan sampai
wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi'in yang ditemui harus


31
masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi'in yang terahir wafat sekitar
110-120 Hijriah


B. Cara Mengetahui atau Menetapkan Sahabat


Cara untuk mengetahui bahwa seseorang itu adalah sahabat, ialah dengan kriteria
sebagai berikut :


1. Adanya khabar Mutawatir yang menyatakan bahwa orang itu adalah sahabat.
Contoh : Khulafa’ur Rasyidin


2. Adanya khabar yang masyhur tetapi belum pada tingkat mutawatir yang
menyatakan bahwa orang itu adalah sahabat. Contoh : Dlammah ibn Tsa’labah dan
Ukasyah ibn Nisham


3. Diberitakan atau diakui oleh sahabat yang terkenal kesahabatannya.
Contoh :Hamamah ibn Abi Hamamah Ad-Dausi yang diakui kesahabatannya oleh Abu
Musa Al-Asy’ari


4. Adanya keterangan dari Tabi’in yang tsiqah (kepercayaan) bahwa orang itu
Sahaba


5. Pengakuan sendiri dari orang yang adil (Islam, baligh, berakal, tidak mengerjakan
dosa-dosa kecil apalagi dosa besar yang dapat menodai agama dan sopan santun, serta
sejahtera dari sesuatu yang dapat mengurangkan kesempurnaan dirinya) bahwa dirinya
adalah seorang sahabat. Pengakuan dinyatakan sebelum seratus tahun kewafatan
Rasulullah. Apabila pengakuan tersebut dilakukan setelah seratus tahun kewafatan Nabi
saw, maka pengakuannya itu tidak diterima.


C. Keadilan Sahabat (adalat al-shahabah)


Menurut Jumhur Ulama’, bahwa seluruh sahabat itu adalah adil. Adapun yang dimaksud
adil disini adalah adanya konsekuensi para sahabat secara kontiniu dalam menegakkan


32
nilai-nilai agama, senantiasa ber amar ma’ruf serta tidak berbohong kepada Rasulullah
Saw.


.Imam Al-Khatib al-Bagdadi, dalam kitab Kifayahnya mengatakan bahwa tidak perlu
dipersoalkan lagi mengenai keadilan para sahabat, karena keadilan sahabat sudah
ditetapkan keadilannya oleh Allah Swt., dalam ayat- ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dan
perintah ini dari Al Quran dan Hadits tersebut langsung tertuju kepada sahabat
Rasulullah dan orang-orang yang menyaksikan turunnya wahyu.


Imam Al- Nawawi menyatakan pendapat jumhur itu telah menjadi ijma’, oleh karena itu
tidak diperbolehkan seseorang mengkritik mereka ( para sahabat ), karena
dikhawatirkan akan menyimpang dari al-Qur’an dan al-Sunnah yang telah menegaskan
keadilan mereka. Sebab mereka memiliki peran yang sangat besar dalam menegakkan
dan membela agama, membela Rasulullah Saw, menyerahkan jiwa dan hartanya,
bersikap sesuai dengan tatanan-tatanan-Nya dan sangat ketat dalam melaksanakan
perintah maupun menjauhi larangan-Nya.


Imam Al-Ghazali menegaskan bahwa keadilan sahabat telah di maklumi berlandaskan
apa yang ditegaskan Allah Swt sendiri. Selain itu Allah juga memuji mereka. Oleh
karena itu tidak perlu lagi menta’dilkan mereka sebab penta’dilan dari Allah lebih sahih
mengingat Dia adalah Dzat yang Maha Mengetahui terhadap yang ghaib. Pernyataan
Al-Ghazali mendapat dukungan ibn Salah, ia menjelaskan bahwa keadilan sahabat
sudah tidak dipertanyakan lagi. Hal ini sesuai dengan keterangan Al-Qur’an, Sunnah,
dan Ijma’ bahwa mereka semua adalah adil.


Ibnu Atsir dalam kitab Al- I’tiab berkata, “walaupun para sahabat, tidak perlu kita bahas
keadaan mereka karena telah disepakati oleh Ahl al Haaq yaitu Ahl as-Sunnah wa al
Jama’ah bahwa mereka itu adil, namun wajib kita mengetahui nama-nama mereka dan
membahas perjalanan hidup mereka, serta keadaan mereka untuk kita teladani, karena
merekalah orang yang paling mengetahui tentang suluk Nabi SAW dan keadaan
kehidupan beliau.”


Dalil Keadilan Sahabat Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in




33
Allah Telah Menta’dil ( memberikan penilaian adil ) kepada para sehabat nabi SAW
dengan firman – firmannya di dalam kitab suci Al Quran, maka tidak diperlukan lagi
ucapan – ucapan dari manusia – manusia Jahil yang meragukan dan membantahnya.
Dan ini adalah dalil – dalilnya :


ً‫ﺎ‬‫اﻧـ‬َ‫ﻮ‬‫ـ‬ْ‫ﺿ‬ِ‫ر‬َ‫و‬ ِ ‫ﱠ‬
‫ﷲ‬ َ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ً‫ﻼ‬ْ‫ـﻀ‬َ‫ﻓ‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻐ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﺒ‬‫ـ‬َ‫ﯾ‬ ً‫ا‬‫ﱠـﺪ‬‫ﺠ‬ُ‫ﺳ‬ ً‫ﺎ‬‫ـﻌ‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬ُ‫ر‬ ْ‫ﻢ‬‫ـ‬ُ‫ھ‬‫ا‬َ‫ﺮ‬‫ـ‬َ‫ﺗ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬َ‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﺑ‬ ُ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ـ‬َ‫ﺣ‬ُ‫ر‬ ِ‫ﺎر‬‫ﱠ‬‫ﻔ‬ُ‫ﻜ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ُ‫ء‬‫ا‬‫ﱠ‬‫ﺪ‬‫ـ‬ِ‫ﺷ‬َ‫أ‬ ُ‫ﮫ‬َ‫ﻌ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ﯾـﻦ‬ِ‫ﺬ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬َ‫و‬ ِ ‫ﱠ‬
‫ﷲ‬ ُ‫ل‬‫ُـﻮ‬‫ﺳ‬َ‫ر‬ ٌ‫ﺪ‬‫ﱠ‬‫ﻤ‬‫ـ‬َ‫ﺤ‬ُ‫ﻣ‬
َ‫ﻆ‬َ‫ﻠ‬ْ‫ﻐ‬َ‫ﺘ‬‫ـ‬ْ‫ﺳ‬‫ـﺎ‬َ‫ﻓ‬ ُ‫ه‬َ‫ر‬َ‫ز‬‫ـﺂ‬َ‫ﻓ‬ ُ‫ه‬َ‫ﺄ‬ْ‫ـﻄ‬َ‫ﺷ‬ َ‫ج‬َ‫ﺮ‬‫ـ‬ْ‫ﺧ‬َ‫أ‬ ٍ‫ع‬ْ‫َر‬‫ﺰ‬‫ـ‬َ‫ﻛ‬ ِ‫ﯿﻞ‬ِ‫ـﺠ‬ْ‫ﻧ‬ِ ْ
‫اﻷ‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ُ‫ﻠ‬َ‫ﺜ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ﻮ‬‫ﱠ‬‫ﺘ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ُ‫ﻠ‬َ‫ﺜ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ﻚ‬‫ـ‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬ ِ‫د‬‫ُﻮ‬‫ﺠ‬‫ﱡ‬‫ﺴ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫ـﺮ‬َ‫ﺛ‬َ…‫أ‬ ْ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ْ‫ﻢ‬ِ‫ﮭ‬‫ـ‬ِ‫ھ‬‫ـﻮ‬ُ‫ﺟ‬ُ‫و‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ْ‫ﻢ‬‫ـ‬ُ‫ھ‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ـﯿ‬ِ‫ﺳ‬
ً‫ا‬‫ـﺮ‬ْ‫ﺟ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ﺮ‬ِ‫ﻔ‬ْ‫ﻐ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬‫ـ‬ِ‫ﻣ‬ ِ‫ت‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬‫ـ‬ِ‫ﻟ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺼ‬‫اﻟـ‬ ‫ﻮا‬ُ‫ﻠ‬ِ‫ﻤ‬‫َـ‬‫ﻋ‬َ‫و‬ ‫ﻮا‬ُ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬‫آ‬ َ‫ﯾـﻦ‬ِ‫ﺬ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬ ُ ‫ﱠ‬
‫ﷲ‬ َ‫ﺪ‬‫َـ‬‫ﻋ‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻔ‬ُ‫ﻜ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ﻢ‬ِ‫ﮭ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ﻆ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻐ‬َ‫ﯿ‬‫ـ‬ِ‫ﻟ‬ َ‫ع‬‫ﱠا‬‫ر‬‫ﱡ‬‫اﻟـﺰ‬ ُ‫ﺐ‬ِ‫ْﺠ‬‫ﻌ‬‫ـ‬ُ‫ﯾ‬ ِ‫ﮫ‬‫ـ‬ِ‫ﻗ‬‫ُـﻮ‬‫ﺳ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ‫ى‬َ‫ﻮ‬َ‫ﺘ‬‫ْـ‬‫ﺳ‬‫ـﺎ‬َ‫ﻓ‬
29:‫اﻟﻔﺘﺢ‬ ((ً‫ﺎ‬‫ﯿﻤ‬ِ‫َﻈ‬‫ﻋ‬
“Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang - orang yang bersama dia adalah keras
terhadap orang - orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka
ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhoan-Nya. Tanda - tanda mereka,
tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat - sifat mereka dalam
Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus diatas pokoknya; tanaman itu
menyenangkan hati penanam - penanamnya, karena Allah menjengkelkan hati orang -
orang kafir (dengan kekuatan orang - orang mukmin).


Allah menjanjikan kepada orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih
diantara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al FatsaHijriَ‫ــﻦ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ــﻮن‬ُ‫ﻟ‬‫ﱠ‬‫و‬َ ْ
‫اﻷ‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻘ‬‫ــ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺴ‬‫اﻟــ‬َ‫و‬
ُ‫ر‬‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬‫ـ‬ْ‫ﻧ‬َ ْ
‫اﻷ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ـﺤ‬َ‫ﺗ‬ ‫ي‬ِ‫ـﺮ‬ْ‫َﺠ‬‫ﺗ‬ ٍ‫ت‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﺟ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬ ‫ﱠ‬‫ﺪ‬‫َـ‬‫ﻋ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻨ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ‫ُـﻮا‬‫ﺿ‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ُ ‫ﱠ‬
‫ﷲ‬ َ‫ﻲ‬‫ـ‬ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬ ٍ‫ﺎن‬َ‫ﺴ‬‫ـ‬ْ‫ﺣ‬ِ‫ﺈ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ﻢ‬‫ـ‬ُ‫ھ‬‫ُﻮ‬‫ﻌ‬َ‫ﺒ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬‫ا‬ َ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬ِ‫ﺬ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬َ‫و‬ ِ‫ﺎر‬َ‫ﺼ‬‫ـ‬ْ‫ﻧ‬َ ْ
‫اﻷ‬َ‫و‬ َ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬ِ‫ـﺮ‬ِ‫ﺎﺟ‬َ‫ﮭ‬ُ‫ﻤ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬
[100/‫]اﻟﺘﻮﺑﺔ‬ (100) ُ‫ﻢ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻈ‬َ‫ﻌ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ز‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻔ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬ ‫ًا‬‫ﺪ‬َ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻓ‬ َ‫ﯾﻦ‬ِ‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫َﺎ‬‫ﺧ‬


“Orang - orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan
Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha
kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka
surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama - lamanya. Mereka kekal
didalamnya. Itulah kemenangan yang besar”.


(143 ‫اﻟﺒﻘﺮة‬ )...‫ًا‬‫ﺪ‬‫ﯿ‬ِ‫ﮭ‬َ‫ﺷ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻜ‬ْ‫ﯿ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ل‬‫ُﻮ‬‫ﺳ‬‫ﱠ‬‫ﺮ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻜ‬َ‫ﯾ‬َ‫و‬ ِ‫ﺎس‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ﺪ‬َ‫ﮭ‬ُ‫ﺷ‬ ‫ﻮا‬ُ‫ﻧ‬‫ﻮ‬ُ‫ﻜ‬َ‫ﺘ‬ِ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ً‫ﻄ‬َ‫ﺳ‬َ‫و‬ ً‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬ُ‫أ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻛ‬‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬َ‫ﺬ‬َ‫ﻛ‬َ‫و‬


34
“Dan demikianlah (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat islam), umat yang
adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu”. (QS. Al- Baqarah:143)


Perhatikan Sabda Nabi SAW dibawah ini :


(352 ‫ص‬ / 12 ‫)ج‬ - ‫ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫ﺻﺤﯿﺢ‬
‫ـﺎ‬َ‫ﻣ‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬‫ـ‬ْ‫ﺻ‬َ‫أ‬ ‫ـﻰ‬َ‫ﺗ‬َ‫أ‬ ُ‫ْﺖ‬‫ﺒ‬‫ـ‬َ‫ھ‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ﺈ‬‫ـ‬َ‫ﻓ‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬‫ـ‬ْ‫ﺻ‬َ ِ
‫ﻷ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬َ‫أ‬ ‫ـﺎ‬َ‫ﻧ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ﺪ‬‫َـ‬‫ﻋ‬‫ـﻮ‬ُ‫ﺗ‬ ‫ـﺎ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ﱠ‬‫ﺴ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻰ‬َ‫ﺗ‬َ‫أ‬ ُ‫م‬‫ُﻮ‬‫ﺠ‬‫ﱡ‬‫ﻨ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ْ‫ﺖ‬َ‫ﺒ‬‫ـ‬َ‫ھ‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ﺈ‬‫ـ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ﱠ‬‫ﺴ‬‫ـﻠ‬ِ‫ﻟ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬َ‫أ‬ ُ‫م‬‫ُﻮ‬‫ﺠ‬‫ﱡ‬‫ﻨ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻘ‬‫ـ‬َ‫ﻓ‬
َ‫ون‬ُ‫ﺪ‬َ‫ﻋ‬‫ُﻮ‬‫ﯾ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺘ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬ُ‫أ‬ ‫َﻰ‬‫ﺗ‬َ‫أ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﺻ‬َ‫أ‬ َ‫َﺐ‬‫ھ‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ﺈ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺘ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬ُ ِ
‫ﻷ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬َ‫ﻣ‬َ‫أ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﺻ‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ﺪ‬َ‫ﻋ‬‫ُﻮ‬‫ﯾ‬
Lalu Rasulullah SAW bersabda: ‘Bintang-bintang ini merupakan amanah ( penjaga,
tanda keamanan ) bagi langit. Apabila bintang-bintang tersebut hilang, maka langit akan
tertimpa apa yang telah dijanjikan. Aku adalah amanah ( penjaga, tanda keamanan )
para sahabatku. Kalau aku sudah tidak ada, maka mereka para sahabatku, akan tertimpa
apa yang telah dijanjikan. Para sahabatku adalah amanah ( penjaga, tanda keamanan )
umatku. Apabila para sahabatku telah tiada, maka umatku pasti akan tertimpa apa yang
telah dijanjikan kepada mereka”.[Diriwayatkan oleh Muslim no. 2531. Diriwayatkan
pula oleh Ahmad 4/398-399].


(5 ‫ص‬ / 12 ‫)ج‬ – ‫اﻟﺒﺨﺎري‬ ‫ﺻﺤﯿﺢ‬
ُ‫ﮫ‬َ‫ﻔ‬‫ﯿ‬ِ‫َﺼ‬‫ﻧ‬ َ
‫ﻻ‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ِ‫ھ‬ِ‫ﺪ‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ ‫ﱠ‬‫ﺪ‬ُ‫ﻣ‬ َ‫ﻎ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ ‫ًﺎ‬‫ﺒ‬َ‫ھ‬َ‫ذ‬ ٍ‫ﺪ‬ُ‫ﺣ‬ُ‫أ‬ َ‫ﻞ‬ْ‫ﺜ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ﻖ‬َ‫ﻔ‬ْ‫ﻧ‬َ‫أ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻛ‬َ‫ﺪ‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ﻮ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﺻ‬َ‫أ‬ ‫ﱡﻮا‬‫ﺒ‬ُ‫ﺴ‬َ‫ﺗ‬ َ
‫ﻻ‬ َ‫ﻢ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ْ‫ﯿ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ ‫ﱠ‬
‫ﷲ‬ ‫ﻰ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ ‫ﱡ‬‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫اﻟ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬
Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian mencaci para sahabatku. Demi Zat
yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, seandainya seorang dari kalian menginfakkan
emas seberat Gunung Uhud, maka belum bisa menyamai satu mud atau separuhnya
yang diinfakkan oleh seorang dari mereka.” (HR Bukhari dalam Shahih-nya (3/1343)
(3470), dan Muslim dalam Shahih-nya (4/1967) (2540))


Adapun Tabi’in mereka adalah murid dan pengikut setia para Sahabat. Demikian juga
Tabi’ut-Tabi’in dalam mengikuti Tabi’in.


،‫ـﮭﻢ‬‫ﯾ‬‫ـﺘﻮ‬‫ﻓ‬‫و‬ ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬‫ـﺮ‬ّ‫ﺧ‬‫ـﻤﺘﺄ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫أراء‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ـﮭﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ـﺬ‬‫ﺧ‬‫ـﺎﻷ‬‫ﺑ‬ ‫ـﻲ‬‫ﻟ‬‫أو‬ ‫ّﺔ‬‫ﯿ‬‫ـ‬‫ﺑ‬‫ـﺼﺤﺎ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻔﺘﺎوى‬‫ﻟ‬‫وا‬ ‫ـﻠﻔﯿﺔ‬ّ‫ﺴ‬‫اﻟ‬ ‫ـﺎر‬‫ﺛ‬‫ـﺎﻷ‬‫ﺑ‬ ‫ـﻔﺘﻮى‬‫ﻟ‬‫ا‬ ّ‫إن‬ : ‫ـﺔ‬‫ﯾ‬‫ـﺠﻮز‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ّﻢ‬‫ﯿ‬‫ـ‬‫ﻗ‬ ‫ـﻦ‬‫ﺑ‬‫ا‬ ‫ـﺎل‬‫ﻗ‬
‫ﻓـﺘﺎوى‬ ّ‫وإن‬ ،‫أﻟـﮫ‬ ‫وﻋـﻠﻲ‬ ‫ﻋـﻠﯿﮫ‬ ‫وﺳـﻼﻣـﮫ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﺻـﻠﻮات‬ ‫اﻟـﺮﺳـﻮل‬ ‫ﻋـﺼﺮ‬ ‫ﻣـﻦ‬ ‫أھـﻠﮭﺎ‬ ‫ﻗـﺮب‬ ‫ﺑﺤﺴـﺐ‬ ‫ّﻮاب‬‫ﺼ‬‫اﻟـ‬ ‫إﻟـﻲ‬ ‫ﻗـﺮﺑـﮭﺎ‬ ‫وإن‬
...‫اﻟﺘﺎﺑﻌﯿﻦ‬ ‫ﺗﺎﺑﻌﻰ‬ ‫ﻓﺘﺎوى‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫أوﻟﻲ‬ ‫اﻟﺘﺎﺑﻌﯿﻦ‬ ‫وﻓﺘﺎوى‬ ،‫اﻟﺘﺎﺑﻌﯿﻦ‬ ‫ﻓﺘﺎوى‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﯾﺆﺧﺬﺑﮭﺎ‬ ‫أن‬ ‫أوﻟﻲ‬ ‫ّﺤﺎﺑﺔ‬‫ﺼ‬‫اﻟ‬


35
Ibnul Qoyyim berkata: Sesungguhnya fatwa dari atsar as-Salafus Salih dan fatwa-
fatwa sahabat lebih utama untuk di ambil dari pada pendapat-pendapat dan fatwa-
fatwa mutaakhirin (orang belakang). Karena dekatnya fatwa terhadap kebenaran


sangat terkait dengan kedekatan pelakunya dengan masa Rasulullah Saw. maka
fatwa-fatwa sahabat lebih didahulukan untuk di ambil dari fatwa-fatwa tabi'in dan
fatwa-fatwa tabi'in lebih di dahulukan dari fatwa-fatwa tabiut-tabiin.


‫ـﻦ‬‫ﻋ‬ ‫ـﻮرا‬‫ﺛ‬‫ـﺄ‬‫ﻣ‬ ‫ـﺎن‬‫ﻛ‬ ‫ـﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ـﺮام‬‫ﺤ‬‫واﻟ‬ ‫ـﺤﻼل‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻜﻼم‬‫ﻟ‬‫وا‬ ‫ـﺚ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﺤ‬‫اﻟ‬ ‫ـﻲ‬‫ﻧ‬‫ـﻌﺎ‬‫ﻣ‬‫و‬ ‫ـﻘﺮآن‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﯿﺮ‬‫ﺴ‬‫ﺗﻔ‬ ‫ـﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻌﻠﻮم‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻀﻞ‬‫ﻓ‬‫ـﺄ‬‫ﻓ‬ : ‫ـﺐ‬‫ﺟ‬‫ر‬ ‫ـﻦ‬‫ﺑ‬‫ا‬ ‫ـﺎل‬‫ﻗ‬
.‫ﺑﮭﻢ‬ ‫اﻟﻤﻘﺘﺪى‬ ‫اﻟﻤﺸﮭﻮرﯾﻦ‬ ‫اﻹﺳﻼم‬ ‫أﺋﻤﺔ‬ ‫إﻟﻲ‬ ‫ﯾﻨﺘﮭﻲ‬ ‫وأن‬ ‫وﺗﺎﺑﻌﯿﮭﻢ‬ ‫واﻟﺘﺎﺑﻌﯿﻦ‬ ‫اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ‬
Ibnu Rajab berkata : Seutama-utama ilmu adalah dalam penafsiran al-Qur’an dan
makna-makna hadits serta dalam pembahasan halal dan haram yang ma'tsur dari
para sahabat, tabi'in dan tabiut-tabi'in yang berakhir pada Aimmah terkenal dan
diikuti .


Adapun dalil tentang sahabat , tabi’in, dan tabi’ut tabi’in sebagai berikut:




ٍ‫ت‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﺟ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬ ‫ﱠ‬‫ﺪ‬‫ـ‬َ‫ﻋ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻋ‬ ‫ُـﻮا‬‫ﺿ‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ﷲ‬ َ‫ﻲ‬‫ـ‬ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬ ٍ‫ﺎن‬َ‫ﺴ‬‫ـ‬ْ‫ﺣ‬ِ‫ﺈ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ـﻢ‬ُ‫ھ‬‫ُﻮ‬‫ﻌ‬َ‫ﺒ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬‫ا‬ َ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬ِ‫ﺬ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬َ‫و‬ ِ‫ﺎر‬َ‫ﺼ‬‫ـ‬‫ﻧ‬َ‫ﻷ‬ْ‫ا‬َ‫و‬ َ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬ِ‫ـﺮ‬ِ‫ﺎﺟ‬َ‫ﮭ‬ُ‫ﻤ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ـﻮن‬ُ‫ﻟ‬‫ﱠ‬‫و‬َ‫ﻷ‬ْ‫ا‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻘ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺴ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬
‫اﻟﺘﻮﺑﺔ‬ {100} ُ‫ﻢ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻈ‬َ‫ﻌ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ز‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻔ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬ ‫ًا‬‫ﺪ‬َ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ‫ﺂ‬َ‫ﮭ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻓ‬ َ‫ﯾﻦ‬ِ‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫َﺎ‬‫ﺧ‬ ُ‫ر‬‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ﻷ‬ْ‫ا‬ ‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬َ‫ﺘ‬ْ‫َﺤ‬‫ﺗ‬ ‫ي‬ِ‫ﺮ‬ْ‫َﺠ‬‫ﺗ‬
artinya : Dan as-Sabiqunal awwalun dari orang – orang Muhajirin dan orang - orang
Anshar dan orang - orang yang mengikuti mereka dengan ihsan, Allah ridha kepada
mereka dan mereka ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka jannah
yang mengalir di bawahnya sungai – sungai, mereka kekal di dalamnya . Itulah
keberuntungan yang besar. ( at Taubah 100 ). Sahabat Nabi pada zaman terdahulu
juga dapat di katakan sebagai orang yang sudah pasti masuk syurga dan bersama dengan
bilau disana maka dari itu kita di ajarkan agar meneladani sikap dan sifat mereka dalam
hal apapun itu.




36
DAFTAR PUSTAKA


https://duniapesantren.com/pengertian-istidraj/


https://news.detik.com/berita/d-5577592/apa-itu-hadits-qudsi-berikut-penjelasan-
ulama


https://www.republika.co.id/berita/qm4fk9320/3-dosa-yang-balasannya-akan-
disegerakan-allah-swt-di-dunia


https://www.republika.co.id/berita/qm4fk9320/3-dosa-yang-balasannya-akan-
disegerakan-allah-swt-di-dunia


https://www.republika.co.id/berita/qjwsdg320/2-maksiat-yang-siksaannya-akan-
disegerakan-di-dunia


https://www.steikassi.ac.id/berita/detail/kenabian-muhammad-saw-telah-
diramalkan-dalam-kitab-weda


https://www.republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran-muhammad-
saw-disebut-taurat-dan-injil


https://www.republika.co.id/berita/qy91f6366/nama-nabi-muhammad-yang-
tercantum-di-kitab-agama-dunia


https://elearning.uinsu.ac.id/course/info.php?id=1206


https://www.pta-padang.go.id/detailpost/ayat-sains-dan-teknologi


https://kumparan.com/hijab-lifestyle/mengenal-tabiin-dan-tabiut-
tabiin-1540298896607695377


http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-sahabat-tabiin-
dan-tabiit-tabiin.html?m=1


37

More Related Content

What's hot

HIA 3013 Hakikat Keimanan
HIA 3013 Hakikat KeimananHIA 3013 Hakikat Keimanan
HIA 3013 Hakikat Keimananfarahmohammat
 
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail FiqhiyahPernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail FiqhiyahAZA Zulfi
 
Bagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nyaBagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nyaMuhsin Hariyanto
 
! Makna kata 'kami-' dalam qur-'an
! Makna kata  'kami-' dalam qur-'an! Makna kata  'kami-' dalam qur-'an
! Makna kata 'kami-' dalam qur-'anNano Nani
 
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslimasnin_syafiuddin
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiAan Editing
 
! 1 slam terbukti benar
! 1 slam terbukti benar! 1 slam terbukti benar
! 1 slam terbukti benarNano Nani
 
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021Fathan Rosidi
 
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.wNano Nani
 
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallahNano Nani
 
Meraih cinta Allah
Meraih cinta AllahMeraih cinta Allah
Meraih cinta AllahHerna Naping
 
Dilema cinta dalam logika asmara
Dilema cinta dalam logika asmaraDilema cinta dalam logika asmara
Dilema cinta dalam logika asmarajendelasalaf
 
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.netNano Nani
 
Sifat sifat tercela
Sifat sifat tercelaSifat sifat tercela
Sifat sifat terceladarma wati
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2darma wati
 
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)Tyo Maulana
 
Mengkaji surah al kafirun dan al-bayyinah 1
Mengkaji surah al kafirun dan al-bayyinah 1 Mengkaji surah al kafirun dan al-bayyinah 1
Mengkaji surah al kafirun dan al-bayyinah 1 Alvie Messi
 

What's hot (20)

HIA 3013 Hakikat Keimanan
HIA 3013 Hakikat KeimananHIA 3013 Hakikat Keimanan
HIA 3013 Hakikat Keimanan
 
TUGAS FIDA.docx
TUGAS FIDA.docxTUGAS FIDA.docx
TUGAS FIDA.docx
 
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail FiqhiyahPernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
 
membiasakan perilaku terpuji
membiasakan perilaku terpujimembiasakan perilaku terpuji
membiasakan perilaku terpuji
 
Bagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nyaBagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nya
 
! Makna kata 'kami-' dalam qur-'an
! Makna kata  'kami-' dalam qur-'an! Makna kata  'kami-' dalam qur-'an
! Makna kata 'kami-' dalam qur-'an
 
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
 
! 1 slam terbukti benar
! 1 slam terbukti benar! 1 slam terbukti benar
! 1 slam terbukti benar
 
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
 
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.w
 
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
 
Meraih cinta Allah
Meraih cinta AllahMeraih cinta Allah
Meraih cinta Allah
 
Dilema cinta dalam logika asmara
Dilema cinta dalam logika asmaraDilema cinta dalam logika asmara
Dilema cinta dalam logika asmara
 
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
 
Sifat sifat tercela
Sifat sifat tercelaSifat sifat tercela
Sifat sifat tercela
 
! Ikhlas
! Ikhlas! Ikhlas
! Ikhlas
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2
 
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
 
Mengkaji surah al kafirun dan al-bayyinah 1
Mengkaji surah al kafirun dan al-bayyinah 1 Mengkaji surah al kafirun dan al-bayyinah 1
Mengkaji surah al kafirun dan al-bayyinah 1
 

Similar to Hukuman Yang Disegerakan Dalam Hadits Qudsi

Makna dan tujuan puasa ramadhan
Makna dan tujuan puasa ramadhanMakna dan tujuan puasa ramadhan
Makna dan tujuan puasa ramadhanAgus Yasin
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILaluGilangRahmadiHam1
 
Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Alfiseptina
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_paiLalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_paiLaluGilangRahmadiHam
 
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakat
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakatAmalan perbomohan atau jampi dalam masyarakat
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakatR&R Darulkautsar
 
Artipenting dzikir dan doa
Artipenting dzikir dan doaArtipenting dzikir dan doa
Artipenting dzikir dan doaMuhsin Hariyanto
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...AMILIADAMAYANTIPURBA
 
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)umma Indonesia
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLalesekarIdamanperti
 
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3najdahannabila
 
Hikmah ibadah dalam islam copy
Hikmah ibadah dalam islam   copyHikmah ibadah dalam islam   copy
Hikmah ibadah dalam islam copyIBNU UBAIDILAH
 
Kaidah kausalitas 10
Kaidah kausalitas 10Kaidah kausalitas 10
Kaidah kausalitas 10Ardi Muluk
 
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesiaKeikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesiaHarunyahyaBahasaIndonesia
 

Similar to Hukuman Yang Disegerakan Dalam Hadits Qudsi (20)

Makna dan tujuan puasa ramadhan
Makna dan tujuan puasa ramadhanMakna dan tujuan puasa ramadhan
Makna dan tujuan puasa ramadhan
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
 
Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_paiLalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
 
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakat
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakatAmalan perbomohan atau jampi dalam masyarakat
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakat
 
Artipenting dzikir dan doa
Artipenting dzikir dan doaArtipenting dzikir dan doa
Artipenting dzikir dan doa
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
 
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
 
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015 KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
 
mujahadah
mujahadah mujahadah
mujahadah
 
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3
 
Persoalan qadha dan qadar
Persoalan qadha dan qadarPersoalan qadha dan qadar
Persoalan qadha dan qadar
 
Hikmah ibadah dalam islam copy
Hikmah ibadah dalam islam   copyHikmah ibadah dalam islam   copy
Hikmah ibadah dalam islam copy
 
khutbah ied 2022.docx
khutbah ied 2022.docxkhutbah ied 2022.docx
khutbah ied 2022.docx
 
Sedekah
SedekahSedekah
Sedekah
 
Kaidah kausalitas 10
Kaidah kausalitas 10Kaidah kausalitas 10
Kaidah kausalitas 10
 
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesiaKeikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

Hukuman Yang Disegerakan Dalam Hadits Qudsi

  • 1. Di susun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu: Dr.Taufiq Ramdani , S. T., M. Sos Disusun Oleh: Nama : Ema Mita Apriani Nim : C1G021082 Kelas : AGRIBISNIS B PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM 2021
  • 2. DAFTAR ISI DAFTAR ISI i BAB I ISTIDRAJ 1 BAB II HUKUMAN YANG DISEGERAKAN 6 BAB III KENABIAN NABI MUHAMMAD ADA DI KITAB LAIN 13 BAB IV AL QUR’AN DAN SAINS 24 BAB V PENGERTIAN ORANG ORANG SALFUSALLIH 28 DAFTAR PUSTAKA 37 i
  • 3. BAB I ISTIDJRAJ Cukup banyak yang mendefisinisikan istidraj dalam laman-laman referensi terkait ini. Tetapi yang tampak lebih menarik adalah definisi istidraj yang disampaikan oleh Ibnu Athaillah lewat Kitab Hikam karangannya. Definisi tersebut adalah: ‫ﺷﻰء‬ ‫ﺑﻌﺪ‬ ً‫ﺎ‬‫ﺷﯿﺌ‬ ‫اﻟﻤﺸﻰ‬ ‫ﻓﻰ‬ ‫أﺧﺬ‬ ‫أى‬ ‫اﻟﺼﺒﻲ‬ ‫درج‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻣﺄﺧﻮذ‬ ‫وھﻮ‬ ‫اﻟﻤﻨﺔ‬ ‫ﻋﯿﻦ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫اﻟﻤﺤﻨﺔ‬ ‫ﻛﻤﻮن‬ ‫ھﻮ‬ ‫اﻻﺳﺘﺪراج‬ Di sana, istidraj didefinisikan dengan cobaan di balik sebuah anugerah yang diberikan. Itu saja. Istilah istidraj diumpamakan seperti anak balita yang belajar berjalan sedikit demi sedikit. Alasannya, istidraj berasal dari kata daroja yang salah satu maknanya adalah berangsur atau bertaha‫ﺷﻰ‬ Pengertian Istidraj Istidraj adalah bagian yang digunakan agar seseorang memiliki derajat lebih tinggi jika mampu melewatinya. Tentu saja, bukan di mata manusia, tetapi lebih ke arah bagaimana derajat seseorang tinggi di mata Allah. Hal itu dilakukan dengan memberi nikmat yang banyak. Jika lupa, maka neraka menjadi balasan. Jika ingat, tentu nikmat tersebut menjadi penambah seseorang untuk lebih dekat kepada Allah. Penjelasan ini ada pada lanjutan teks definisi istidraj di bagian atas artikel ini. Daroja memiliki makna tangga untuk naik ke atas. Akhirnya, istidraj menjadi tangga itu untuk bisa lebih mendekat kepada Allah. Atau malah sebaliknya, istidraj menjadi tipudaya yang menjadikan seseorang tersesat jalan. ‫ﯾﺸﻌﺮ‬ ‫ﻻ‬ ‫وھﻮ‬ ‫ﺷﻲء‬ ‫ﺑﻌﺪ‬ ً‫ﺎ‬‫ﺷﯿﺌ‬ ‫اﻟﻨﻌﻤﺔ‬ ‫ﻣﻨﮫ‬ ‫ﺗﺆﺧﺬ‬ ‫اﻟﺬي‬ ‫ھﻮ‬ ‫اﻟﻤﺴﺘﺪرج‬ ‫ﻛﺬﻟﻚ‬ ‫اﻟﻌﻠﻮ‬ ‫إﻟﻰ‬ ‫ﻋﻠﯿﮫ‬ ‫ﯾﺮﺗﻘﻲ‬ ‫اﻟﺬي‬ ‫اﻟﺪرج‬ ‫وﻣﻨﮫ‬ Terkait hal ini, ada satu ayat yang menjelaskan tentang tipu daya Allah terhadap orang- orang yang mendustakan ayat Allah. Tipu daya itu disebutkan dengan kata istidraj di dalam Qur’an 1
  • 4. Ini tentu menarik. Istilah istidraj menjadi semacam hal yang membuat seseorang harus bertanya kembali kepada dirinya. Jika nikmat yang diberikan Allah banyak, sedang di sisi lain nikmat tersebut membuat seseorang cenderung bermaksiat, maka inilah istiQur‫ﯾﺶ‬ Sebaliknya, jika seseorang cenderung lebih mendekat kepada Allah, maka itu pula yang disebut dengan istidraj yang akan menjadikan derajat seseorang lebih tinggi. Ibaratnya, setiap kenikmatan yang diberikan kepada seseorang adalah pisau yang bisa digunakan untuk kebaikan, dan bisa juga digunakan untuk menjauhkan diri dari Aqur’a Namun demikian, kecenderungan makna istidraj adalah ke arah negatif. Maksudnya, istidraj lebih dipahami sebagai tipudaya agar orang fasik dan orang kafir lebih tersesat daripada keadaan yang sekaAQur’ Macam dan Contoh Istidraj Pembahasan tentang macam-macam istidraj hampir tidak bisa ditemukan. Alasannya, memang istidraj adalah semacam sifat ikhlas atau sifat-sifat yang lain. Yang mungkin menjadi perbedaan adalah di mana peletakan istidraj, atau dalam hal apa istidraj ada. Namun, tentu saja selagi itu bisa disebut nikmat, di sana lah istidraj memiliki potensi. Tidak Sholat Badan Tetap Sehat Siapapun tentu tahu, shalat adalah kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Kewajiban melaksanakan shalat bahkan tidak bisa digantikan oleh siapapun. Quran sendiri telah menentukan waktu-waktu yang digunakan untuk shalat dan memerintahkan shalat pada waktunya. ‫ﺎ‬ً‫ﺗ‬‫ﻮ‬ُ‫ﻗ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻣ‬ ‫ًﺎ‬‫ﺑ‬‫َﺎ‬‫ﺘ‬ِ‫ﻛ‬ َ‫ﯿﻦ‬ِ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ﺆ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫َﺖ‬‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ة‬ َ ‫ﱠﻼ‬‫ﺼ‬‫اﻟ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬ِ‫إ‬ [103/‫]اﻟﻨﺴﺎء‬ 2
  • 5. Tentu menjadi pertanyaan jika dengan meninggalkan kewajiban yang demikian, badan tetap diberi kesehatan, bahka rizki juga semakin lancar. Bisa jadi, itu menjadi semacam pengingat untuk lebih giat melaksanakan shalat. Tetapi, bisa jadi itu menjadi jalan untuk lebih jauh dari Allah dengan terus menerus meninggalkan shalat. Tentu saja, bukan orang lain yang bisa menyebut yang demikian sebagai istidraj atau bukan. Sebab, yang lebih tahu hal itu adalah diri orang yang mendapat nikmat dan meninggalkan kewajiban shalat. Tidak Puasa Banyak Rizki Datang Tanpa Diduga Kewajiban puasa adalah kewajiban nomor berikutnya setelah shalat. Kewajiban puasa memang hanya dilakukan satu bulan dalam satu tahun Hijriyyah. Dengan segala kemudahan yang diberikan kepada umat Islam untuk melakukannya, seharusnya puasa menjadi hal yang tidak memberatkan. Tapi begitu, tetap saja banyak orang cenderung merasa hal itu memberatkan. Akhirnya, puasa tidak dilakukan. Bahkan, jika pun ada sesuatu yang menghalangi seseorang melakukan puasa pada Bulan Ramadlan, dia tidak menqadla’ puasanya di lain waktu. Sedang begitu, bukan Allah menegur dengan memberi orang tersebut masalah hidup. Allah juga tidak mengangkat nikmat-nikmat yang sudah diberikan kepada orang tersebut. Dan di sinilah sebenarnya Allah menguji orang tersebut. Bermaksiat dan Tidak Pernah Menyesal Secara naluri, jika seseorang melakukan maksiat, maka dia akan merasa bersalah atau menyesali perbuatannya. Ini berbeda dengan orang yang cenderung menganggap maksiat yang dilakukannya tersebut adalah maksiat biasa. Atau, bisa jadi orang tersebut menganggap maksiat yang dilakukannya adalah maksiat kecil dan bukan merupakan dosa besar. 3
  • 6. Anggapan demikian ini lah yang justru menggiring seseorang pada rasa meremehkan maksiat yang sudah dilakukan. Dari meremehkan inilah, dosa kecil menumpuk hingga akhirnya menggunung. Ini adalah bagian dari istidraj. Ini merupakan bagian dari tipudaya syaitan. Seseorang ditipu dengan menyebut dosa yang dilakukan hanya dosa kecil sehingga tidak perlu sesal jika dilakukan. Atau tipu dayanya adalah, menyebut rahmat Allah begitu besar sehingga bebas bermaksiat kapan saja tanpa rasa sesal. Padahal tidak sepatutnya karena rahmat Allah amat luas, seorang hamba bebas bermaksiat, bukan?. Tidak Menutup Aurat Menutup aurat adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang. Tentu saja, membuka aurat adalah bagian dari sesuatu yang dilarang. Hukum membuka aurat sendiri adalah boleh jika dilakukan di tempat yang tidak memungkinkan orang lain bisa melihatnya. Itu pun dalam keadaan darurat, seperti ingin buang air besar atau semacamnya. Dalam ruangan yang sama, yang tertutup atau tidak memungkinkan orang lain melihat aurat, membuka aurat dihukumi makruh jika tanpa ada hajat tertentu. Dengan demikian, hukum apa yang dikenakan jika aurat dibuka di tempat umum atau tempat yang memungkinkan orang lain untuk melihatnya. Seharusnya maksiat semacam ini membuat orang kehilangan nikmat. Maka, menjadi hal yang patut dicurigai jika ternyata justru nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah sama sekali tidak berkurang. Atau, malah nikmat itu justru lebih banyak. Sebab, akan sangat mungkin sebenarnya Allah tengah menguji kita dengan istidraj, seperti yang disebutkan dalam ayat Quran yang sudah ditulis di bagian atas artikel ini. Ciri Istidraj Istidraj adalah hal yang sebenarnya harus diteliti sendiri oleh seseorang. Sebab, yang paling bisa merasakan hal itu adalah diri si orang yang mendapat nikmat tersebut. 4
  • 7. Dengan demikian, orang lain tidak bisa seenaknya menunjuk bahwa yang terjadi pada seseorang adalah istidraj. Berikut ini adalah beberapa patokan ciri yang mungkin bisa membantu untuk mengenali istidraj. Tapi begitu, sekali lagi, ciri ini bukan untuk menunjuk hal yang terjadi pada orang lain, sebaliknya hanya untuk intrdipertanyaka. Nikmat Tambah, Iman Turun Banyaknya nikmat sebenarnya bisa menjadi pemicu dari tambahnya keimanan. Sebab, orang yang diberi sesuatu, tentu akan tambah rasa cintanya kepada orang yang memberi. Tapi, jika kenikmatan yang diberikan justru menjauhkan, tentu hal itu patut dipertanyakan. Rizki Lancar, Ibadah Terabaikan Sudah menjadi hal lumrah, rizki yang diberikan adalah hal yang digunakan untuk beribadah. Sebab, pada dasarnya perintah Allah adalah perintah beribadah, bukan perintah mengumpulkan atau mengais rizki. Maka titik poinnya adalah ibadah itu. Sehingga apa-apa yang didapat dalam hidup haruslah dilarikan pada ibadah. Jika hal yang terjadi adalah sebaliknya, tentu inilah yang dimaksud dengan istidraj. Sukses tapi Bermaksiat Kesuksesan yang sesungguhnya adalah kesuksesan bila seorang hamba bisa melawan hawa nafsunya. Dengan demikian, kesuksesan yang dipahami orang kebanyakan, bisa jadi adalah kesuksesan yang menjadi tipuan atas kesuksesan yang sesungguhnya. Sebab, orang cenderung berhenti berbuat sesuatu dan merasa benar ketika dia redaksAz-Zarqa. 5
  • 8. BAB II HUKUMAN YANG DI SEGERAKAN Hadits qudsi adalah salah satu pedoman para muslim dalam beribadah dan menjalani hidup. Selain hadits masih ada Al Quran dan qiyas yang menjadi sumber jawaban umat Islam perlu penjelasan. Dikutip dari laman Al Quran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), qudsi ((‫اﻟــﻘﺪﺳــﻲ‬ berasal dari kata qudus yang artinya suci. Disebut hadits qudsi karena perkataan ini dinisbatkan kepada Allah SWT, al Quddus, Dzat Yang Maha Suci. Berikut penjelasan hadits qudsi menurut ulama: 3. Al Jjurjan Al-Jurjani sebagaimana dalam kitabnya at-Ta’rifat mengatakan, ‫ـﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ـﮭﻮ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻠﻢ‬‫ﺳ‬‫و‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻠﻰ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻮل‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻠﻔﻆ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﯿﺚ‬‫ﺣ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬‫و‬ ‫ـﻰ‬‫ﻟ‬‫ـﻌﺎ‬‫ﺗ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻨﺪ‬‫ﻋ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻤﻌﻨﻰ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﯿﺚ‬‫ﺣ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻮ‬‫ھ‬ ‫ـﻲ‬‫ﺳ‬‫ـﻘﺪ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﺚ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﺤ‬‫اﻟ‬ ‫ـﻔﻈﮫ‬‫ﻟ‬ ‫ﻷن‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ـﻔﻀﻞ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻘﺮآن‬‫ﻟ‬‫ـﺎ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻔﺴﮫ‬‫ﻧ‬ ‫ـﻌﺒﺎرة‬‫ﺑ‬ ‫ـﻤﻌﻨﻰ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻚ‬‫ﻟ‬‫ذ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻋ‬ ‫ـﻼم‬‫ﺴ‬‫اﻟ‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ـﺒﺮ‬‫ﺧ‬‫ـﺄ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻤﻨﺎم‬‫ﻟ‬‫ـﺎ‬‫ﺑ‬ ‫أو‬ ‫ـﮭﺎم‬‫ﻟ‬‫ـﺈ‬‫ﺑ‬ ‫ـﺒﯿﮫ‬‫ﻧ‬ ‫ـﮫ‬‫ﺑ‬ ‫ـﻰ‬‫ﻟ‬‫ـﻌﺎ‬‫ﺗ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﺒﺮ‬‫ﺧ‬‫أ‬ ‫م‬ Hadits qudsi adalah hadits yang secara makna datang dari Allah, sementara redaksinya dari Rasulullah. Hadits qudsi diartikan sebagai berita dari Allah kepada nabi-Nya melalui ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah SAW menyampaikan hal itu dengan ungkapan beliau sendiri. Maka dari itu, Al Quran lebih utama dibandingkan hadits qudsi, karena Allah juga menurunkan redaksinya. 2. Al-Munawi Al Munawi sebagaimana tercantum dalam kitab Faidhul Qodir menjelJJurja ‫ـﻠﻢ‬‫ﺳ‬‫و‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻠﻰ‬‫ﺻ‬ ‫ـﻨﺒﻲ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﺒﺮ‬‫ﺧ‬‫ـﺄ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻤﻨﺎم‬‫ﻟ‬‫ـﺎ‬‫ﺑ‬ ‫أو‬ ‫ـﮭﺎم‬‫ﻟ‬‫ـﺈ‬‫ﺑ‬ ‫ـﻌﻨﺎه‬‫ﻣ‬ ‫ـﻼم‬‫ﺴ‬‫واﻟ‬ ‫ـﺼﻼة‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ـﺒﯿﮫ‬‫ﻧ‬ ‫ـﻰ‬‫ﻟ‬‫ـﻌﺎ‬‫ﺗ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﺒﺎر‬‫ﺧ‬‫إ‬ ‫ـﻲ‬‫ﺳ‬‫ـﻘﺪ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﺚ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﺤ‬‫اﻟ‬ ‫اﻟﻤﻊ‬ ‫ذﻟﻚ‬ ‫ﻋﻦ‬redaksAz-Zarqa 6
  • 9. Hadits qudsi adalah berita yang disampaikan Allah SWT kepada nabiNya secara makna dalam bentuk ilham atau mimpi. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan berita ‘makna’ itu dengan redaksAz-Zarqan 3. Az-Zarqani Az-Zarqani berpendapat bahwa redaksi dan makna hadits qudsi berasal dari Allah. Sebagaimana dikatakan dalam kitab Manahil al-Urfan‫واﻷل‬Im‫ﺮ‬ِ‫ﻔ‬ َٰ‫ﻜ‬ْ‫ٱٱﻟ‬ ‫ـﻮل‬‫ﺳ‬‫ـﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﯿﮫ‬‫ﻓ‬ ‫ـﺪ‬‫ﮭ‬‫اﺟﺘ‬ ‫ـﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ـﯿﺮ‬‫ﻏ‬ ‫ـﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ـﯿﮫ‬‫ﻧ‬‫ـﻌﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ـﯿﺖ‬‫ﺣ‬‫أو‬ ‫ـﻨﺒﻮي‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﺚ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﺤ‬‫واﻟ‬ ‫ـﻤﺸﮭﻮر‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻠﻰ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ـﮫ‬‫ظ‬‫ـﻔﺎ‬‫ﻟ‬‫أ‬ ‫ـﯿﺖ‬‫ﺣ‬‫و‬ُ‫أ‬ ‫ـﻲ‬‫ﺳ‬‫ـﻘﺪ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﺚ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﺤ‬‫اﻟ‬ ‫واﻷل‬Imِ‫ﺮ‬ِ‫ﻔ‬ َٰ‫ﻜ‬ْ‫ٱٱﻟ‬ Hadits qudsi redaksinya diwahyukan dari Allah SWT (menurut pendapat yang masyhur), sedangkan hadits nabawi makna diwahyukan dari Allah SWT untuk selain kasus ijtihad Rasulullah SAW. Sementara redaksinya dari Rasulullah SAW. Seluruh umat Islam wajib percaya dan taat hadits qudsi. Allah SWT telah mengingatkan pentingnya menaati Rasulullah SAW dalam Al Quran surat Ali Im‫ي‬ِ‫ﺮ‬ِ‫ﻔ‬ َٰ‫ﻜ‬ْ‫ٱٱﻟ‬ ‫ﯾﻦ‬ِ‫ﺮ‬ِ‫ﻔ‬ َٰ‫ﻜ‬ْ‫ٱٱﻟ‬ ‫ﺐﱡ‬ِ‫ُﺤ‬‫ﯾ‬ َ ‫ﻻ‬ َ ‫ﱠ‬ {‫ٱ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬ِ‫ﺈ‬َ‫ﻓ‬ ۟‫ا‬ْ‫ﻮ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬َ‫ﻮ‬َ‫ﺗ‬ ‫ن‬ِ‫ﺈ‬َ‫ﻓ‬ ۖ َ‫ل‬‫ُﻮ‬‫ﺳ‬‫ﱠ‬‫ﺮ‬‫ٱﻟ‬َ‫و‬ َ ‫ﱠ‬ {‫ٱ‬ ۟‫ُﻮا‬‫ﻌ‬‫ﯿ‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ ْ‫ﻞ‬ُ‫ﻗ‬ Arab latin: Qul aṭī’ullāha war-rasụl, fa in tawallau fa innallāha lā yuḥibbul-kāfirīn Artinya: Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafikafi Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman untuknya didunia, dan apabila Dia menghendaki keburukan bagi hamba-Nya maka Dia menahan hukuman dosanya agar kelak dihari kiamat ia menemuinya. Riwayat Thabrani melalui Ammar ibnu Yaasir r.a. Penjelasan: 7
  • 10. Bahwa musibah itu adakalanya untuk membersihkan diri dari dosa. Apabila seorang mukmin tertimpa musibah, maka hal itu sebagai pertanda bahwa Allah SWT menghendaki kebaikan baginya. Dalam hadis lain disebutkan bahwa sesungguhnya diantara dosa itu terdapat suatu dosa yang tidak dapat dihapuskan kecuali hanya dengan musibah yang menimpa pelakunya. Musinah ini merupakan hukuman yang disegerakan untuknya di dunia sehingga kelak apabila ia mati, maka dirinya bersih dari dosa dan dimasukkan ke dalam surga. Dan begitu pula sebaliknya, bilamana Allah menghendaki keburukan bagi seorang hamba-Nya, maka Dia memberikannya selamat dari siksa-Nya di dunia ini. Makin lama ia hidup di dunia semakin banyak dosa-dosa yang dikerjakannya sehingga kelak di akhirat ia akan menerima pembalasannya yang setimpal. Maka kala itu tidak ada jalan selamat baginya, dan tempat kembalinya adalah neraka Jahannam. Allah SWT telah berfirman: Maka janganlah engkau tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka karena sesungguhnya Kami hanya menyegerakan hukumanmu. Terdapat 3 doa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di ddunime ِ‫ﺔ‬‫ـ‬‫ﻣ‬‫ـﻘﯿﺎ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫ـﻮم‬‫ﯾ‬ ‫ـﻰ‬‫ﻟ‬‫إ‬ َ‫ء‬‫ـﺎ‬‫ﺷ‬ ‫ـﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻨﮭﺎ‬‫ﻣ‬ ُ‫ﷲ‬ ُ‫ﺮ‬‫ـ‬ِ‫ـﺆﺧ‬‫ﯾ‬ ٍ‫ب‬‫ـﻮ‬‫ﻧ‬‫ذ‬ ‫ﻛﻞﱡ‬ : ‫ـﺎل‬‫ﻗ‬ ‫ـﻠﻢ‬‫ﺳ‬‫و‬ ‫ـﻠﯿﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻠﻰ‬‫ﺻ‬ ‫ﱢ‬‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ِ‫ـﻦ‬َ‫ﻋ‬ ،ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ﮫ‬‫ﱠ‬‫اﻟﻠ‬ َ‫ﻲ‬‫ـ‬ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬ َ‫ة‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻜ‬‫ـ‬َ‫ﺑ‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ‫ـﻦ‬َ‫ﻋ‬ ِ‫ت‬‫ﻮ‬َ‫ﻤ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻞ‬‫ﻗﺒ‬ ‫ﻧﯿﺎ‬‫ﱡ‬‫ﺪ‬‫اﻟ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﮭﺎ‬ِ‫ﺒ‬‫ﻟﺼﺎﺣ‬ ُ‫ﻞ‬ِ‫ُﻌﺠ‬‫ﯾ‬ ،ِ‫ﱠﺣﻢ‬‫ﺮ‬‫اﻟ‬ َ‫ﺔ‬‫ﻗﻄﯿﻌ‬ ‫أو‬ ،ِ‫َﯾﻦ‬‫ﺪ‬‫اﻟﻮاﻟ‬ َ‫ق‬‫وﻋﻘﻮ‬ ،َ‫ﻲ‬‫ﻐ‬َ‫ﺒ‬‫اﻟ‬ ‫ﱠ‬ ‫إﻻ‬ Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrah RA, Rasulullah SAW bersabda,” Setiap dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak No 7345). Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. Zalim adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar. Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran: 8
  • 11. “ ٌ‫ﻢ‬‫ـﯿ‬ِ‫ﻟ‬َ‫أ‬ ٌ‫اب‬َ‫ﺬ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﺌ‬َٰ‫ﻟ‬‫و‬ُ‫أ‬ ۚ ‫ﱢ‬‫ﻖ‬َ‫ﺤ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬ ِ‫ْﺮ‬‫ﯿ‬َ‫ﻐ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اﻷ‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﻓ‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻐ‬ْ‫ﺒ‬‫ـ‬َ‫ﯾ‬َ‫و‬ َ‫ﺎس‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫اﻟـ‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ـﻈ‬َ‫ﯾ‬ َ‫ﯾـﻦ‬ِ‫ﺬ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ُ‫ﻞ‬‫ﯿ‬ِ‫ﺒ‬‫ﱠـ‬‫ﺴ‬‫اﻟ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫ﻧ‬ِ‫إ‬Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asy-Syura:ddunim Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini. Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-anak mereka. Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT: َ ‫ﻻ‬َ‫و‬ ‫فﱟ‬ُ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ـ‬‫ﮭ‬َ‫ﻟ‬ ْ‫ﻞ‬ُ‫ـ‬‫ﻘ‬َ‫ﺗ‬ َ ‫ـ‬‫ﻼ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﻤ‬ُ‫ھ‬ َ ‫ـ‬‫ﻼ‬ِ‫ﻛ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﻤ‬ُ‫ھ‬ُ‫ـ‬‫ﺪ‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ َ‫ﺮ‬َ‫ﺒ‬ِ‫ـ‬‫ﻜ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ك‬َ‫ﺪ‬ْ‫ـ‬‫ﻨ‬ِ‫ﻋ‬ ‫ﱠ‬‫َﻦ‬‫ﻐ‬ُ‫ﻠ‬ْ‫ـ‬‫ﺒ‬َ‫ﯾ‬ ‫ـ‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬ِ‫إ‬ ۚ ‫ـ‬‫ﺎ‬ً‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﺴ‬ْ‫ﺣ‬ِ‫إ‬ ِ‫ـ‬‫ﻦ‬ْ‫ﯾ‬َ‫ـ‬‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ـ‬‫ﻮ‬ْ‫ـﻟ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ـ‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬ِ‫إ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻻ‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫ﺪ‬ُ‫ﺒ‬ْ‫ـ‬‫ﻌ‬َ‫ﺗ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻻ‬َ‫أ‬ َ‫ـ‬‫ﻚ‬‫ﱡ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬ ٰ ‫ﻰ‬َ‫ـ‬‫ﻀ‬َ‫ﻗ‬َ‫و‬ ِ‫ﺮ‬َ‫ﻛ‬ ً ‫ﻻ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻗ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﮭ‬َ‫ﻟ‬ ْ‫ﻞ‬ُ‫ﻗ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ھ‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﺗ‬ “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23). Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan. Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin Muth’im RA: “ ٌ‫ﻊ‬‫ـ‬ِ‫ـﺎط‬َ‫ﻗ‬ َ‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬َ‫ﺠ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﻞ‬‫ـ‬ُ‫ﺧ‬ْ‫ﺪ‬‫ـ‬َ‫ﯾ‬ ‫ﻻ‬ :َ‫ل‬‫ـﺎ‬َ‫ﻗ‬ ‫ﷺ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﷲ‬ َ‫ل‬‫ـﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫أ‬ ‫ـﻨﮫ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻲ‬‫ﺿ‬‫ر‬ ٍ‫ﻢ‬ِ‫ﻌ‬ْ‫ـﻄ‬ُ‫ﻣ‬ ِ‫ـﻦ‬‫ﺑ‬ ِ‫ْﺮ‬‫ﯿ‬َ‫ﺒ‬‫ُـ‬‫ﺟ‬ ‫ـﻤﺪ‬‫ﺤ‬‫ﻣ‬ ‫ـﻲ‬‫ﺑ‬َ‫أ‬ ‫ـﻦ‬‫ﻋ‬Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim).” (HR Bukhari dan Muslim). 9
  • 12. Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Terdapat dua perilaku maksiat yang akan Allah SWT segerakan siksanya selama hidup di dunia, sebelum mati dan sebelum kelak dibangkitkan pada hari kiamat. Penegasan ini sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW dalam haditsnya. Beliau bersabda: '' ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﻟ‬‫ـﻮا‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻘﻮق‬‫ﻋ‬‫و‬ ‫ـﺒﻐﻲ‬‫ﻟ‬‫ا‬ :‫ـﯿﺎ‬‫ﻧ‬‫ـﺪ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﷲ‬ ‫ـﻠﮭﻤﺎ‬‫ﺠ‬‫ﯾﻌ‬ ‫ـﻨﺎن‬‫ﺛ‬‫ا‬Dua dosa yang dipercepat balasannya di dunia oleh Allah SWT, yaitu berlaku zalim dan berlaku kasar kepada kedua orang tua. (HR Thabrani dari Ibn Asakirah). Hadits di atas memberikan gambaran yang sangat jelas, sekaligus peringatan kepada orang-orang yang beriman, bahwa berlaku zalim dan aniaya kepada orang atau pihak lain dan berlaku buruk kepada kedua orang tua, adalah sama halnya dengan mengundang azab dan malapetaka bagi diri sendiri, baik dalam kehidupan di dunia ini maupun di akhirat hanti. Kezaliman yang pengejawantahannya sangat bervariasi, dalam praktiknya bisa terjadi dan bisa dilakukan oleh orang atau kelompok manapun. Seorang suami yang tidak bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya, yang tidak memberikan nafkah lahiriyah maupun batiniyah, dan tidak mengayomi serta mendidik mereka, bahkan berlaku kasar dan kejam kepada mereka, adalah suami yang zalim. Seorang istri yang tidak mempedulikan kewajiban kepada suami dan anak-anaknya bahkan membangkang kepadanya, adalah istri yang zalim. Majikan yang hanya menekankan kewajiban para pegawai dan karyawannya tanpa mengimbanginya dengan pemberian hak yang wajar dan manusiawi kepada mereka, adalah majikan yang zalim. Demikian pula pegawai dan karyawan yang hanya menuntut haknya tanpa peduli dengan pemenuhan tugas dan kewajibannya adalah karyawan yang zalim. Penguasa atau pemerintah yang tidak mempedulikan nasib rakyatnya, bahkan sama sekali tidak 10
  • 13. memiliki empati terhadap penderitaan mereka, atau penguasa yang hanya ingin disanjung, dipuja, dan dipahami kehendaknya oleh rakyatnya, tanpa mau memahami aspirasi rakyatnya, bahkan mengusung dan memasung kreativitas mereka, adalah penguasa yang zalim. Demikian pula memfitnah, mengadu domba, mengambil hak orang lain, adalah perbuatan zalim, yang apabila tidak segera disadari oleh para pelakunya akan mengundang kemurkaan Allah SWT di dunia ini, dan di akhirat akan berada dalam kegelapan yang teramat dahsyat dan menakutkan. Rasulullah saw bersabda: '' ِ‫ﺔ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬‫ﺎ‬َ‫ﯿ‬ِ‫ﻘ‬‫ـ‬ْ‫ﻟ‬َ‫ا‬ َ‫م‬ْ‫ـﻮ‬َ‫ﯾ‬ ٌ‫ﺎت‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻠ‬‫ـ‬ُ‫ظ‬ َ‫ﻢ‬ْ‫ﻠ‬‫ﱡ‬‫ﻟـﻈ‬َ‫ا‬ ‫ﱠ‬‫ن‬ِ‫ﺈ‬‫ـ‬َ‫ﻓ‬ َ‫ﻢ‬ْ‫ﻠ‬‫ﱡ‬‫ﻟـﻈ‬َ‫ا‬ ‫ﻮا‬ُ‫ﻘ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬ِ‫ا‬Takutlah kalian terhadap perbuatan menzalimi orang lain, karena kezaliman tersebut akan menyebabkan kegelapan pada Hari Kiamat.’’ Sikap buruk dan tidak menghormati serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini. Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan oleh anak-anak mereka. Karena itu, sikap ihsan (baik dalam ucapan maupun perbuatan) merupakan suatu kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Allah SWT berfirman: َ ‫ﻻ‬َ‫و‬ ‫فﱟ‬ُ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ـ‬‫ﮭ‬َ‫ﻟ‬ ْ‫ﻞ‬ُ‫ـ‬‫ﻘ‬َ‫ﺗ‬ َ ‫ـ‬‫ﻼ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﻤ‬ُ‫ھ‬ َ ‫ـ‬‫ﻼ‬ِ‫ﻛ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﻤ‬ُ‫ھ‬ُ‫ـ‬‫ﺪ‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ َ‫ﺮ‬َ‫ﺒ‬ِ‫ـ‬‫ﻜ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ك‬َ‫ﺪ‬ْ‫ـ‬‫ﻨ‬ِ‫ﻋ‬ ‫ﱠ‬‫َﻦ‬‫ﻐ‬ُ‫ﻠ‬ْ‫ـ‬‫ﺒ‬َ‫ﯾ‬ ‫ـ‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬ِ‫إ‬ ۚ ‫ـ‬‫ﺎ‬ً‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ـ‬‫ﺴ‬ْ‫ﺣ‬ِ‫إ‬ ِ‫ـ‬‫ﻦ‬ْ‫ﯾ‬َ‫ـ‬‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ـ‬‫ﻮ‬ْ‫ـﻟ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ـ‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬ِ‫إ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻻ‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫ﺪ‬ُ‫ﺒ‬ْ‫ـ‬‫ﻌ‬َ‫ﺗ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻻ‬َ‫أ‬ َ‫ـ‬‫ﻚ‬‫ﱡ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬ ٰ ‫ﻰ‬َ‫ـ‬‫ﻀ‬َ‫ﻗ‬َ‫و‬ “ ‫ﺎ‬ً‫ﻤ‬‫ﯾـــ‬ِ‫ـــﺮ‬َ‫ﻛ‬ ً ‫ﻻ‬ْ‫ـــﻮ‬َ‫ﻗ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﮭ‬‫ـــ‬َ‫ﻟ‬ ْ‫ـــﻞ‬ُ‫ﻗ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ُـــ‬‫ھ‬ْ‫ـــﺮ‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﺗ‬Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.” (QS 1banyaknya Contoh hukuman yang di segerakan Qarun misalnya, ia adalah seorang lelaki yang kaya raya di mana konon kunci gudang penyimpanan hartanya tidak kuat diangkat oleh 40 orang karena saking banyaknya. 11
  • 14. Akan tetapi, ia terpedaya dengan harta tersebut hingga akhirnya ia mendapat hukuman dari Allah dan seluruh hartanya di tenggelam kan. 
 






 12
  • 15. BAB III KENABIAN NABI MUHAMMAD ADA DI KITAB LAIN Kenabian Muhammad SAW Telah Diramalkan dalam Kitab Weda? Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat Yahudi dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi Muhammad SAW sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil. Sebagaimana tersebut dalam surat As Shaf (61) ayat 6 “Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". Tapi jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang juga ditunggu umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda. Ternyata berita kedatangan nabi Muhammad SAW tidak saja diberitakan dalam kitab Taurat & Injil, bahkan ramalan (berita) kenabian Muhammad SAW juga terdapat dalam kitab suci umat Hindu, Kitab Weda. Benarkah? Agama hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya namun dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu: pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun (6000-2000 SM) kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun (2000-1500 SM) Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM) 13
  • 16. Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang Islam. Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India yang juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu. Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual. Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah. Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari kitab Veda (Weda), kitab suci agama Hindu. Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalki autar' akan menjadi Pembawa Risalah Terakhir atau Prophet of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul Arab'. Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu Bhagat" dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu' berarti Allah (swt) dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti "Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba Allah). Sedangkan,'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai (aman) dan 14
  • 17. tentram yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah. Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum yang dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad (saw) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah. Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh Bhagwan melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad Saw dalam gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan mengajarkannya tentang wahyu Islam pertama kali. Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky autar' dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh dunia dan tujuh langit. Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw. Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalky autar' akan diperkuat dan dibantu oleh Bhagwan. Dalam kasus Nabi Muhammad (saw), beliau dibantu dan diperkuat oleh Allah (SWT) melalui malaikat-Nya dalam perang Badar. (diolah dari berbagaisumber) Dunia-islam Khazanah Ternyata Kehadiran Muhammad SAW Disebut Taurat dan Injil Taurat dan Injil menyebutkan kehadiran Muhammad SAW. Kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi telah disebutkan jauh sebelum beliau lahir. Kitab-kitab agama terdahulu dikatakan telah menyebut akan lahirnya Muhammad yang membawa ajaran kenabian dari Allah. Kitab-kitab yang dimaksud ialah kitab yang pengikutnya dinyatakan Allah di dalam Alquran sebagai Ahli Kitab atau disebut kitab kaum Yahudi dan Nasrani. Nabi Muhammad juga telah disebut dalam kitab agama Persia dan Hindu. 15
  • 18. Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil." Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Jadid dan dalam bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS. Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916. Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar." Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya. 16
  • 19. "Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia." (Ulangan, 18:22). Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29). Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah dinyatakan dalam Alquran. Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya. Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi. Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara mereka. 17
  • 20. "Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini." (Barnabas, 72:10). Kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya berjumlah 4 buah, yaitu Zabur (Nabi Dawud), Taurat (Nabi Musa), Injil (Nabi Isa), dan Al-Quran (Nabi rukuberiQa Adanya 4 kitab suci tersebut perlu untuk diyakini karena merupakan petunjuk langsung dari Allah SWT. Meyakini adanya kitab-kitab Allah termasuk salah satu dari rukuberiQad Di dalam ajaran Islam, rukun iman itu berjumlah 6. Daftarnya adalah sebagai beriQada Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada kitab-kitab Allah Iman kepada Nabi dan Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan Qadar Melihat daftar deretan di atas, maka keberadaan kitab-kitab yang berasal dari Allah SWT beserta pada penerimanya (Nabi) sangat penting untuk diyakini bagi umat Islam. Menurut keterangan yang bersumber dari artikel dengan judul "Iman kepada Para Rasul dan Kitab Suci" yang dikutip dari laman NU Oniline oleh KH A Nuril Huda, dijelaskan bahwa Allah menurunkan wahyu yang berupa petunjuk suci kepada para utusannya, dalam hal Kemudian, petunjuk tersebut dihimpun menjadi sebuah kitab Allah. Ajarannya adalah mengenai kandungan tentang perintah dan larangan, janji baik dan buruk, nasehat, petunjuk dalam kehidupan, serta tata ca‫ل‬ِ‫إ‬َ‫و‬tPeneriBandaNa 18
  • 21. Berbicara mengenai kitab-kitab tersebut, dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 285 Allah berfirman: ۚ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﻠ‬‫ُـ‬‫ﺳ‬ُ‫ر‬ ْ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٍ‫ﺪ‬‫ـ‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ َ‫ﻦ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﺑ‬ ُ‫ق‬‫ﺮﱢ‬َ‫ﻔ‬‫ـ‬ُ‫ﻧ‬ َ ‫ﻻ‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﻠ‬‫ُـ‬‫ﺳ‬ُ‫ر‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺒ‬ُ‫ﺘ‬‫ـ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺘ‬َ‫ﻜ‬‫ـ‬ِ‫ﺋ‬ َ ‫ـﻼ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬ ِ ‫ﱠ‬ {‫ـﺎ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ـﻦ‬َ‫ﻣ‬‫آ‬ ‫ـﻞﱞ‬ُ‫ﻛ‬ ۚ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻨ‬‫ـ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ﺆ‬ُ‫ﻤ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬‫ـ‬‫ﱢ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬ ْ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ِ‫ﮫ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬ِ‫ـﺰ‬ْ‫ﻧ‬ُ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ل‬‫ُـﻮ‬‫ﺳ‬‫ﱠ‬‫ﺮ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ـﻦ‬َ‫ﻣ‬‫آ‬ ‫ل‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬‫ﱠ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬ َ‫ﻚ‬َ‫ﻧ‬‫ا‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻔ‬ُ‫ﻏ‬ ۖ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻌ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﺳ‬ ‫ﻮا‬ُ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬َ‫و‬tPeneriBandaNabe Artinya: "Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul- rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tPeneriBandaNabe‫ز‬ Daftar Kitab-Kitab Allah & Rasul PeneriBandaNabeَ‫ز‬ Kitab zabur diwahyukan kepada Nabi Daud AS untuk para umatnya, yaitu bangsa BandaNabeَ‫ز‬I Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 2014, zabur diturunkan pada abad 10 SM (sebelum Masehi) di daNabeَ‫ز‬Is Isinya menggunakan bahasa Qibti. Di dalam kitab zabur terdapat doa, zikir, nasehat, daNabeَ‫ز‬IsT Namun, tidak ada ajaran hukum syariat lantaran umat tersebut masih mengikuti ajaran yang diperintahkan oleh Nabeَ‫ز‬IsTa Mengenai adanya kitab Zabur, kita dapat mengetahuinya melalui Al-Quran surah An- Nisa ayat 163 yang beَ‫ز‬IsTau َ‫ﻮب‬ُ‫ﻘ‬ْ‫ﻌ‬‫ـ‬َ‫ﯾ‬َ‫و‬ َ‫ق‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬‫ْـ‬‫ﺳ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ َ‫ﻞ‬‫ـﯿ‬ِ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ْـ‬‫ﺳ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ َ‫ﻢ‬‫ـﯿ‬ِ‫ھ‬‫ا‬َ‫ﺮ‬‫ْـ‬‫ﺑ‬ِ‫إ‬ ٰ ‫ـﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﺣ‬ْ‫و‬َ‫أ‬َ‫و‬ ۚ ِ‫ه‬ِ‫ﺪ‬ْ‫ﻌ‬‫ـ‬َ‫ﺑ‬ ْ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ﱢﯿﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﺒ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫اﻟـ‬َ‫و‬ ٍ‫ـﻮح‬ُ‫ﻧ‬ ٰ ‫ـﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﺣ‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ـ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ﻚ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﺣ‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ـﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻧ‬ِ‫إ‬ ۞ َ‫ز‬ َ‫د‬‫و‬ُ‫و‬‫َا‬‫د‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬َ‫ﺗ‬‫آ‬َ‫و‬ ۚ َ‫ﺎن‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﯿ‬َ‫ﻠ‬ُ‫ﺳ‬َ‫و‬ َ‫ُون‬‫ر‬‫َﺎ‬‫ھ‬َ‫و‬ َ‫ﺲ‬ُ‫ﻧ‬‫ُﻮ‬‫ﯾ‬َ‫و‬ َ‫ﱡﻮب‬‫ﯾ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ٰ ‫ﻰ‬َ‫ﺴ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻋ‬َ‫و‬ ِ‫ﺎط‬َ‫ﺒ‬ْ‫ﺳ‬َ ْ ‫اﻷ‬َ‫و‬IsTaur Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah 19
  • 22. memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud". 2. Taurat Kitab Taurat diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa AS sekitar abad 12 SM. Kala itu, Nabi Musa menyampaikan ajaran yang terkandung di dalam kitab Taurat kepada bangsa Bani IsTaura Isi kitab tersebut menggunakan bahasa Ibrani. Di dalamnya terdapat beberapa hukum- hukum syariat dan sistem kepercayaan yang dapat dibenarkan. Al-Quran surah Ali 'Imran ayat 3 menjelaskan tentang firman Allah yang menyatakan adanya Taurat. Yaitu dengan bunyi: "Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan InjInji 3. Injil Kitab Injil diwahyukan Allah SWT untuk Nabi Isa AS pada awal abad 1 M. Injil diturunkan di Yerusalem dan ditulis melalui bahasa Suryani. Kitab ketiga ini menjadi pegangan bagi kaum Nasrani. Kandungan adalah mengenai perintah untuk percaya kepada Allah SWT serta menghapus beberapa hukum yang ada di kitab Taurat karena tidak sesuai dengaA‫ﻞ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬seorangAl-Q Di dalam Al-Quran surah Maryam ayat 30, A‫ﻞ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬seorangAl-Qu ‫ﻞ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬ َ‫َﺎب‬‫ﺘ‬ِ‫ﻜ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬‫َﺎ‬‫ﺗ‬‫آ‬ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﷲ‬ ُ‫ﺪ‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﻲ‬‫ﱢ‬‫ﻧ‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬seorangAl-Qur Artinya: "Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorangAl-Qura 4. Al-Quran 20
  • 23. Dan yang terakhir dari daftar kitab Allah SWT adalah Al-Quran. Kitab tersebut diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7 M atau tahun 611-632 M. Nabi Muhammad SAW merupakan nabi sekaligus rasul yang terakhir. Maka, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya sekaligus tidak ada lagi kitab Allah berikutnya. Di dalam Al-Quran, terdapat isi yang menghapuskan beberapa ajaran kitab Taurat, Zabur, dan Injil lantaran tidak sesuai dengan zaman. Dengan kata lain, Al-Quran juga bisa disebut sebagai penyempurna dan pembenar bagi kitab-kitab Allah yang sudah ada sebeَ‫ﺪ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫اﻟ‬ Melalui surah Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT beَ‫ﺪ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫اﻟ‬ ِ‫ﺎن‬َ‫ﻗ‬ْ‫ﺮ‬ُ‫ﻔ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ ٰ ‫َى‬‫ﺪ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٍ‫ت‬‫َﺎ‬‫ﻨ‬‫ﱢ‬‫ﯿ‬َ‫ﺑ‬َ‫و‬ ِ‫ﺎس‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫ﻠ‬ِ‫ﻟ‬ ‫ًى‬‫ﺪ‬ُ‫ھ‬ ُ‫آن‬ْ‫ﺮ‬ُ‫ﻘ‬ْ‫اﻟ‬ ِ‫ﮫ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻓ‬ َ‫ل‬ِ‫ﺰ‬ْ‫ﻧ‬ُ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ﻀ‬َ‫ﻣ‬َ‫ر‬ ُ‫ﺮ‬ْ‫ﮭ‬َ‫ﺷ‬ Artinya: "Di bulan Ramadhan, di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).....". Selain itu, dalam surah Surat Ali Imran ayat 3 juga menyebutkan bahwa: "Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan TTaurat Nama Nabi Muhammad yang Tercantum di Kitab Agama Dunia Nama Muhammad artinya 'yang terpTaurat Nama Nabi Muhammad yang Tercantum di Kitab Agama Dunia Nama Nabi Muhammad yang memiliki arti terpuji nyatanya kerap diabdikan dan dicantumkan di dalam kitab-kitab suci agama di dunia. Nama Nabi SAW terdapat di agama yang menganut ajaran Brahmaisme, Majusi, dan agama-agama samawi lainnya, seperti Yahudi dan Nnaskduni Taliban Pukuli Warga AS yang Hendak ke Bandara Kdunia 21
  • 24. Pakar ilmu tafsir Indonesia Prof Quraish Shihab dalam buku berjudul Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan nama Nabi Muhammad telah banyak diperkenalkan di dalam kitab-kitab suci agama tersebut. Dengan demikian, tidak heran jika sebagian orang tua telah menamakan anak-anak mereka dengan Muhammad karena menerima informasi dari Ahlul Kitab atau selain mereka tentang bakal lahirnya seorang tokoh bernama Muhammad/Yang terpuji. Dengan demikian, tidak mustahil juga hal itu diketahui oleh mereka yang mengharapkan dari keturunannya lahir seorang tokoh. Apalagi Aminah yang memang sejak semula telah mendapat indikator tentang janin yang dikandungnya. Atas dasar uraian di atas, menurut Prof Quraish Shihab, sangat mungkin dan paling tidak dari segi pandangan psikologi bahwa kepercayaan Aminah tentang masa depan yang menanti janin yang dikandungnya telah menjadikannya ‘mendengar’ suara-suara yang memerintahkannya untuk menamai anak yang dikandungnya dengan nama Muhammad. Bahkan kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah pernah dibenarkan oleh Nabi Isa AS. Hal itu pun terekam dan diabadikan dengan baik di dalam Alquran maupun sejalan dengan informasi dalam Injil Yohanes XIV: 15-16. Di mana dinyatakan bahwa Isa Al-Masih berkata: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahku. Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya ia menyertaimu selama-lamanya,”. Di dalam Alquran, Allah SWT berfirman dalam Surah As-Shaf ayat 6 berbunyi: “Wa idz qaala-bnu Maryama yaa Bani Israila inna Rasulullahi ilaikum mushaddiqan limaa baina yadayya minat-tauraati wa mubassyira birasulin ya’ti min ba’di-smuhu ahmadu,”. Yang artinya: “Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata: Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku yang namanya Ahmad (Muhammad),”. 22
  • 25. nabi muhammad nama muhammad kitab agama lain rasulullah aminah utusan Allah kitab agama dunia. Oleh karena itu nama Nabi Muahammad sangat terkenal di kalangan agama manapun di dunia manapun di kitab manapun semuanya sudah menjelaskan bahwasanya keberedaan Nabi Muhammad sudah di jelaskan sejak sebelum ia lahir ke dunia. 












 23
  • 26. BAB IV AL-QUR'AN DAN SAINS Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia dalam mengarahkan kehidupannya. Secara garis besar, al-Qur’an mengandung ajaran tentang aqidah, syariah, dan akhlak, namun al-Qur’an juga mengandung isyarat- isyarat ilmiah yakni mengandung ayat-ayat sains dan teknologi. Untuk dapat mengenal, memahami, dan menafsirkan al-Qur’an tidak hanya berbekal pengetahuan bahasa Arab, melainkan dibutuhkan berbagai macam ilmu guna untuk mengungkap makna yang terkandung dalam al-Qur’an. Mata kuliah ini mengkaji tentang ayat-ayat sains dalam al- Qur’an. Materi ini sangat penting bagi mahasiswa untuk memperluas pandangan dan pengetahuan tentang al-Qur’an guna untuk membantu dalam memahami dan menafsirkannya. َ‫ﻮن‬ُ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ُﺆ‬‫ﯾ‬ َ ‫ﻼ‬َ‫ﻓ‬َ‫أ‬ ‫ﱟ‬‫ﻲ‬َ‫ﺣ‬ ٍ‫ء‬ْ‫ﻲ‬َ‫ﺷ‬ ‫ﱠ‬‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ ِ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ھ‬‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻘ‬َ‫ﺘ‬َ‫ﻔ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬ً‫ﻘ‬ْ‫ﺗ‬َ‫ر‬ ‫َﺎ‬‫ﺘ‬َ‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اﻷ‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ﱠ‬‫ﺴ‬‫اﻟ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫أ‬ ‫ُوا‬‫ﺮ‬َ‫ﻔ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ﯾﻦ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬ َ‫ﺮ‬َ‫ﯾ‬ ْ‫ﻢ‬َ‫ﻟ‬َ‫و‬َ‫أ‬ “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air, maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al- anbiya: 30) Ayat tersebut berkaitan dengan Big bang theory, yaitu teori terbentuknya alam semesta yang menyatakan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan satu kesatuan, kemudian terjadi ledakan besar yang menghasilkan pecahan-pecahan dan meluas. Teori Big Bang ini adalah teori penciptaan bumi yang paling diakui di era modern. 24
  • 27. Kesesuaian yang harmoni antara Al-Qur’an dengan Teori Big Bang adalah suatu hal yang tidak dapat dielakkan lagi. Hal ini sudah dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an 1.400 tahun silam. Ceramah yang bertemakan sains dan teknologi ini disampaikan dalam rangka Buka Puasa Bersama Keluarga Besar PTA Padang di mushalla al-hikmah Pengadilan Tinggi Agama Padang. Ceramah disampaikan menjelang berbuka dihadapan pegawai dan tenaga honorer PTA Padang serta para undangan yang berasal dari suami/ istri pegawai dan karyawan serta undangan yang berasal dari pensiunan PTA Padang. Di dalam Al-Quran terdapat beratus-ratus ayat yang menyebut tentang ilmu pengetahuan dan sains yang merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci Al- Qur’an. Bahkan kata ‘ilm dan turunannya disebut sebanyak 778 kali. Selain itu sains juga merupakan salah satu kebutuhan agama Islam, hal ini dibuktikan dengan fakta setiap kali umat Islam melaksanakan ibadah memerlukan penentuan waktu yang tepat.Contohnya dalam melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadhan, pelaksanaan haji semuanya memiliki waktu tertentu dan untuk menentukan waktu yang tepat diperlukan ilmu astronomi yang memang termasuk dalam sains. Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan ini bertolak belakang dengan pandangan para ilmuan Barat yang sebagian besar berpaham materialis. Mereka menganggap ilmu pengetahuan tidak dapat disatukan dengan agama. Bahkan para pemikir Barat sekarang ini berada ditengah-tengah peperangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Hampir tidak mungkin mereka sekarang ini menerima kenyataan adanya pertemuan secara mendasar antara agama dan ilmu pengetahuan. Secara historis, timbulnya pemikiran tersebut sebenarnya dilatarbelakangi oleh sikap antipati gereja terhadap ilmu pengetahuan pada abad pertengahan.Itulah sebabnya para ilmuan Kristen pada zaman dahulu, seperti Galileo Galilei, dihukum mati oleh gereja, karena penemuan ilmiah mereka yang dianggap bertentangan dengan paham gereja. Menurut Quraish Shihab, pertentangan antara kaum agamawan dengan ilmuan di Eropa itu disebabkan oleh sikap radikal kaum agamawan Kristen yang hanya mengakui kebenaran dan kesucian Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sehingga orang-orang yang mengingkarinya 25
  • 28. dianggap kafir dan berhak mendapatkan hukuman. Dilain pihak, para ilmuan mengadakan penyelidikan-penyelidikan ilmiah yang hasilnya bertentangan dengan kepercayaan yang dianut oleh pihak gereja (kaum agamawan). Akibatnya, tidak sedikit ilmuwan yang menjadi korban oleh penindasan dan kekejaman pihak gereja. Islam adalah agama yang mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama merupakan sesuatu yang saling berhubungan dan melengkapi. Al Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan merupakan sarana untuk mengaplikasikan segala sesuatu yang tertuang dalam ajaran Islam. Bukti bahwa Islam merupakan agama yang menekankan pengembangan ilmu pengetahuan adalah dengan ditemukan ratusan ayat yang membicarakan tentang petunjuk untuk memperhatikan bagaimana cara kerja alam dunia ini. Tidak kurang dari 750 ayat al-Qur’an memberikan gambaran kepada manusia untuk memperhatikan alam sekitarnya. Selain itu, biasanya ayat-ayat yang membahasnya diawali maupun diakhiri dengan sindiran-sindiran seperti; “Apakah kamu tidak memperhatikan?”, “Apakah kamu tidak berpikir?”, “Apakah kamu tidak mendengar?”, “Apakah kamu tidak melihat?”. Sering pula di akhiri dengan kalimat seperti “Sebagai tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”, “Tidak dipahami kecuali oleh Ulul Albaab”. Demikianlah mukjizat terakhir rasul yang selalu mengingatkan manusia untuk mendengar, melihat, berpikir, merenung, serta memperhatikan segala hal yang diciptakan Allah di dunia ini. ِ‫ﺎن‬َ‫ﯿ‬ِ‫ﻐ‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﯾ‬ َ ‫ﻻ‬ ٌ‫خ‬َ‫ز‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﮭ‬َ‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬َ‫ﺑ‬ ِ‫ﺎن‬َ‫ﯿ‬ِ‫ﻘ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﯾ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﯾ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﺤ‬َ‫ﺒ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ج‬َ‫ﺮ‬َ‫ﻣ‬ “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Q.S. AAr-Rahma‫ﺎ‬َ‫ﯿ‬ِ‫ﻐ‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﯾ‬ Penceramah melanjutkan diantara ayat sains yang ada pada al-quran, pada surat ar- rahman ayat 19-20, bahwa Allah telah membiarkan 2 lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, namun keduanya tidak bercampur. Dua lautan yang tidak bercampur ini terletak di Selat Gibraltar, selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negera Maroko dan Spanyol. Ceramah ini ditutup sebelum adzan maghrib di Kota Padang. 26
  • 29. Oleh karena itu apapun yang di terjemahkan oleh sains sudah ada di dalam Al Qur'an dari jaman sebelum sains ada semua yang ada di dalam alam semesta ini sudah di atur dalam Al Qur'an juga dapat di lihat dari segi apapun dan lengkap dalam Al Qur'an sedetail mungkin sudah di jelaskan dalam Al Qur'an sebelum sains mengetahui Al Qur'an sudah lebih dulu mengetahui tentang alam semesta dan apa yang di teliti oleh sains. Di dalam Al Qur'an kita dapat mengetahui apa yang tidak kita ketahui dan secara nyata di jelaskan walaupun entah itu kapan akan terjadi berapa abad ke berapa semua itu akan terjadi dan juga kita sebagai umat manusia percaya dan yakin juga menambah wawasan untuk menghadapi masa SALFUSALLIH 












 27
  • 30. BAB V PENGERTIAN ORANG ORANG SALFUSALLIH Tabi'in dan Tabi’ut tabi’in. Tabi’in artinya pengikut, adalah orang Islam awal yang masa hidupnya setelah para Sahabat Nabi dan tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad. Usianya tentu saja lebih muda dari Sahabat Nabi bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa Sahabat masih hidup. Tabi’in disebut juga sebagai murid Sahabat Nabi. Tokoh-tokoh Tabi’in : Uwais Al-Qorniy Said bin Al-Musayyib Urwah bin Az-Zubair Saalim bin Abdillah bin Umar Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah bin Mas’ud Muhammad bin Al-Hanafiyah Ali bin Al-Hasan Zainal Abidin Al-Qaasim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash-Shiddiq Al-Hasan Al-Bashriy Muhammad bin Sirin Abu Hanifah Umar bin Abdul Aziz Muhammad bin Syihab Az-Zuhriy Mengenal Tabi'in dan Tabi’ut tabi’in Tabi’ut tabi’in atau Atbaut Tabi’in artinya pengikut Tabi’in, adalah orang Islam teman sepergaulan dengan para Tabi’in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi’ut 28
  • 31. tabi’in disebut juga murid Tabi’in. Menurut banyak literatur Hadis : Tab’ut Tabi’in adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi’in dan sampai wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi’in yang ditemui harus masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi’in yang terahir wafat sekitar 110-120 Hijriah. Dalam kalangan 4 imam mazhab ahli sunnah waljamaah imam Hanafi tidak termasuk dalam tabi’ tabiin karena beliau pernah berguru dengan sahabat Nabi. Manakala baik 3 imam yaitu imam Malik dan imam Syafi’i adalah tabi’ tabiin karena mereka berguru dengan tabiin. Tabi’in seperti definisi di atas tapi bertemu dengan Sahabat. Sahabat yang terahir wafat sekitar 8 MalikAts-Tsaur Ats-Tsauri Sufyan Ats-Tsauriy Sufyan bin Uyainah Al-Hilaliy Al-Laits bin Saad Sebelum kita masuk dalam pembahasan materi kita . kita harus mengetahui apa itu sahabat tabi’in dan tabi’ut tabi’in . sehingga semua mengerti dan jelas dalam membuat sebuah makalah sehingga pembaca mengerti apa maksud dari Makalah yang kami buat . 1. Pengertian Sahabat Kata sahabat menurut lughah jamak dari sahib artinya yang menyertai. Menurut para ulama yang disebut "sahabat" adalah orang yang bertemu dengan Nabi SAW dalam keadaan beriman dan meninggal dunia sebagai pemeluk Islam. Maka, orang yang bertemu dengan Nabi sedang dia belum memeluk agama Islam, maka tidaklah dipandang sahabat. Orang yang menemui masa Nabi dan beriman kepadanya tetapi tidak menjumpainya, seperti Najasi, atau menjumpai Nabi setelah Nabi wafat, seperti Abu Dzu'aib, yang pergi dari rumahnya setelah ia beriman untuk menjumpai Nabi di Madinah. Setiba di Madinah, Nabi telah wafat. Maka, baik Najasi dan Abu Dzu'aib, mereka berdua termasuk sahabat Nabi. 29
  • 32. Ditandaskan oleh al-Hafidl, bahwa pendapat yang paling shahih yang telah diketemukannya bahwa arti sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi dalam keadaan dia beriman dan meninggal dalam islam, baik lama ia bergaul dengan Nabi atau tidak, baik dia turut berperang bersama Nabi atau tidak, baik dia dapat melihat Nabi meskipun tidak dalam satu majelis dengan Nabi, atau dia tidak dapat melihat Nabi karena buta. Menurut Usman ibnu Shalih, yang dikatakan sahabat adalah orang yang menemui masa Nabi, walaupun dia tidak dapat melihat Nabi dan ia memeluk Islam semasa Nabi masih hidup. Sebagian 'ulama Ushul berpendapat bahwa yang dimaksud sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Rasul dan lama pula persahabatannya dengan beliau walaupun tidak meriwayatkan hadits dari beliau. Menurut al-Khudlari menerangkan dalam Ushul Fiqhnya: "tidak dipandang seseorang, menjadi sahabat, melainkan orang yang berkediaman bersama Nabi satu tahun atau dua tahun". Tetapi an-Nawawi membantah faham ini dengan alasan kalau yang dmaksud sahabi yaitu orang yang menyertai Nabi satu atau dua tahun, tentulah tidak boleh kita katakan Jarir al-Bajali seorang sahabat. Menurut bahasa, sahabat (jama’ dari shahib) berarti yang menyertai atau yang menemani Sedangkan menurut istilah, ulama’ berbeda pendapat. 1. Jumhur ulama’ berpendapat bahwa sahabat ialah : ‫ﺑﮫ‬ ‫وﻣﺆﻣﻨﺎ‬ ‫ﻣﺴﻠﻤﺎ‬ ‫ﻛﻮﻧﮫ‬ ‫ﺣﻞ‬ ‫اﻟﺤﯿﺎة‬ ‫ﺣﻞ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻋﺮﻓﯿﺔ‬ ‫ﻗﺔ‬ ‫ﻣﻼ‬ ‫م‬ ‫ص‬ ‫ﷲ‬ ‫رﺳﻮل‬ ‫ﻟﻘﻲ‬ ‫ﻣﻦ‬ “Orang yang bertemu Rasulullah saw dengan pertemuan yang wajar sewaktu Rasulullah saw masih hidup, dalam keadaan Islam dan beriman.” 2. Ibnu Hajar dalam kitab Al Ishabah jilid 1 : 4-5 menerangkan bahwa sahabat ialah orang Islam yang bertemu dengan Nabi saw dan mati dalam memeluk Islam. 30
  • 33. 3. Al Jahidl berpendapat bahwa sahabat ialah orang Islam yang berjumpa dengan Nabi, lama persahabatannya dengan Nabi dan meriwayatkan hadis dari beliau. Adapun pengertian sahabat secara umum yang telah didefinisikan oleh para ulama’, yaitu : “Sahabat adalah orang yang pernah bertemu dengan Nabi, beriman kepadanya dan meninggal dalam keadaan saHijri 2. Pengertian Tabi’in Tabi’in menurut bahasa adalah jama’ dari kata tabi’ yang artinya pengikut. Menurut istilah, tabi’in adalah orang yang pernah bertemu dengan sahabat, iman kepada Nabi saw dan meninggal dalam keadaan Islam. Tentang hal ini al-Khatib al-Baghdadi mensyaratkan adanya persahabatan dengan sahabat, jadi bukan hanya bertemu. Menurut Ibnu Katsir, yang dinamakan tabi’in tidak cukup hanya pernah melihat sahabat, sebagaimana yang dinamakan sahabat cukup pernah melihat Nabi saw saja. Yang membedakan adalah keagungan dan kebesaran dari melihat Nabi saw. Namun menurut kebanyakan ahli hadis, yang dinamakan tabi’in ialah orang yang pernah bertemu sahabat dalam keadaan beriman dan meninggal dunia dalam keadaan beriman meskipun tidak pernah bersahabat dengan sahabat dan tidak pula pernah meriwayatkan hadits dari saHijria 3. Pengertian Tabi'ut tabi'in Tabi'ut tabi'in atau Atbaut Tabi'in (bahasa Arab: (‫اﻟــــﺘﺎﺑــــﻌﯿﻦ‬ ‫ﺗــــﺎﺑــــﻊ‬ adalah generasi setelah Tabi'in, artinya pengikut Tabi'in, adalah orang Islam teman sepergaulan dengan para Tabi'in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi'ut tabi'in adalah di antara tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah Islam, setelah Tabi'in dan Shahabat. Tabi'ut tabi'in disebut juga murid Tabi'in. Menurut banyak literatur Hadits : Tab'ut Tabi'in adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi'in dan sampai wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi'in yang ditemui harus 31
  • 34. masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi'in yang terahir wafat sekitar 110-120 Hijriah B. Cara Mengetahui atau Menetapkan Sahabat Cara untuk mengetahui bahwa seseorang itu adalah sahabat, ialah dengan kriteria sebagai berikut : 1. Adanya khabar Mutawatir yang menyatakan bahwa orang itu adalah sahabat. Contoh : Khulafa’ur Rasyidin 2. Adanya khabar yang masyhur tetapi belum pada tingkat mutawatir yang menyatakan bahwa orang itu adalah sahabat. Contoh : Dlammah ibn Tsa’labah dan Ukasyah ibn Nisham 3. Diberitakan atau diakui oleh sahabat yang terkenal kesahabatannya. Contoh :Hamamah ibn Abi Hamamah Ad-Dausi yang diakui kesahabatannya oleh Abu Musa Al-Asy’ari 4. Adanya keterangan dari Tabi’in yang tsiqah (kepercayaan) bahwa orang itu Sahaba 5. Pengakuan sendiri dari orang yang adil (Islam, baligh, berakal, tidak mengerjakan dosa-dosa kecil apalagi dosa besar yang dapat menodai agama dan sopan santun, serta sejahtera dari sesuatu yang dapat mengurangkan kesempurnaan dirinya) bahwa dirinya adalah seorang sahabat. Pengakuan dinyatakan sebelum seratus tahun kewafatan Rasulullah. Apabila pengakuan tersebut dilakukan setelah seratus tahun kewafatan Nabi saw, maka pengakuannya itu tidak diterima. C. Keadilan Sahabat (adalat al-shahabah) Menurut Jumhur Ulama’, bahwa seluruh sahabat itu adalah adil. Adapun yang dimaksud adil disini adalah adanya konsekuensi para sahabat secara kontiniu dalam menegakkan 32
  • 35. nilai-nilai agama, senantiasa ber amar ma’ruf serta tidak berbohong kepada Rasulullah Saw. .Imam Al-Khatib al-Bagdadi, dalam kitab Kifayahnya mengatakan bahwa tidak perlu dipersoalkan lagi mengenai keadilan para sahabat, karena keadilan sahabat sudah ditetapkan keadilannya oleh Allah Swt., dalam ayat- ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dan perintah ini dari Al Quran dan Hadits tersebut langsung tertuju kepada sahabat Rasulullah dan orang-orang yang menyaksikan turunnya wahyu. Imam Al- Nawawi menyatakan pendapat jumhur itu telah menjadi ijma’, oleh karena itu tidak diperbolehkan seseorang mengkritik mereka ( para sahabat ), karena dikhawatirkan akan menyimpang dari al-Qur’an dan al-Sunnah yang telah menegaskan keadilan mereka. Sebab mereka memiliki peran yang sangat besar dalam menegakkan dan membela agama, membela Rasulullah Saw, menyerahkan jiwa dan hartanya, bersikap sesuai dengan tatanan-tatanan-Nya dan sangat ketat dalam melaksanakan perintah maupun menjauhi larangan-Nya. Imam Al-Ghazali menegaskan bahwa keadilan sahabat telah di maklumi berlandaskan apa yang ditegaskan Allah Swt sendiri. Selain itu Allah juga memuji mereka. Oleh karena itu tidak perlu lagi menta’dilkan mereka sebab penta’dilan dari Allah lebih sahih mengingat Dia adalah Dzat yang Maha Mengetahui terhadap yang ghaib. Pernyataan Al-Ghazali mendapat dukungan ibn Salah, ia menjelaskan bahwa keadilan sahabat sudah tidak dipertanyakan lagi. Hal ini sesuai dengan keterangan Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma’ bahwa mereka semua adalah adil. Ibnu Atsir dalam kitab Al- I’tiab berkata, “walaupun para sahabat, tidak perlu kita bahas keadaan mereka karena telah disepakati oleh Ahl al Haaq yaitu Ahl as-Sunnah wa al Jama’ah bahwa mereka itu adil, namun wajib kita mengetahui nama-nama mereka dan membahas perjalanan hidup mereka, serta keadaan mereka untuk kita teladani, karena merekalah orang yang paling mengetahui tentang suluk Nabi SAW dan keadaan kehidupan beliau.” Dalil Keadilan Sahabat Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in 33
  • 36. Allah Telah Menta’dil ( memberikan penilaian adil ) kepada para sehabat nabi SAW dengan firman – firmannya di dalam kitab suci Al Quran, maka tidak diperlukan lagi ucapan – ucapan dari manusia – manusia Jahil yang meragukan dan membantahnya. Dan ini adalah dalil – dalilnya : ً‫ﺎ‬‫اﻧـ‬َ‫ﻮ‬‫ـ‬ْ‫ﺿ‬ِ‫ر‬َ‫و‬ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﷲ‬ َ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ً‫ﻼ‬ْ‫ـﻀ‬َ‫ﻓ‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻐ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﺒ‬‫ـ‬َ‫ﯾ‬ ً‫ا‬‫ﱠـﺪ‬‫ﺠ‬ُ‫ﺳ‬ ً‫ﺎ‬‫ـﻌ‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬ُ‫ر‬ ْ‫ﻢ‬‫ـ‬ُ‫ھ‬‫ا‬َ‫ﺮ‬‫ـ‬َ‫ﺗ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬َ‫ﻨ‬ْ‫ﯿ‬‫ـ‬َ‫ﺑ‬ ُ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ـ‬َ‫ﺣ‬ُ‫ر‬ ِ‫ﺎر‬‫ﱠ‬‫ﻔ‬ُ‫ﻜ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ُ‫ء‬‫ا‬‫ﱠ‬‫ﺪ‬‫ـ‬ِ‫ﺷ‬َ‫أ‬ ُ‫ﮫ‬َ‫ﻌ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ﯾـﻦ‬ِ‫ﺬ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬َ‫و‬ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﷲ‬ ُ‫ل‬‫ُـﻮ‬‫ﺳ‬َ‫ر‬ ٌ‫ﺪ‬‫ﱠ‬‫ﻤ‬‫ـ‬َ‫ﺤ‬ُ‫ﻣ‬ َ‫ﻆ‬َ‫ﻠ‬ْ‫ﻐ‬َ‫ﺘ‬‫ـ‬ْ‫ﺳ‬‫ـﺎ‬َ‫ﻓ‬ ُ‫ه‬َ‫ر‬َ‫ز‬‫ـﺂ‬َ‫ﻓ‬ ُ‫ه‬َ‫ﺄ‬ْ‫ـﻄ‬َ‫ﺷ‬ َ‫ج‬َ‫ﺮ‬‫ـ‬ْ‫ﺧ‬َ‫أ‬ ٍ‫ع‬ْ‫َر‬‫ﺰ‬‫ـ‬َ‫ﻛ‬ ِ‫ﯿﻞ‬ِ‫ـﺠ‬ْ‫ﻧ‬ِ ْ ‫اﻷ‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ُ‫ﻠ‬َ‫ﺜ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ﻮ‬‫ﱠ‬‫ﺘ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ُ‫ﻠ‬َ‫ﺜ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ﻚ‬‫ـ‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬ ِ‫د‬‫ُﻮ‬‫ﺠ‬‫ﱡ‬‫ﺴ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫ـﺮ‬َ‫ﺛ‬َ…‫أ‬ ْ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ْ‫ﻢ‬ِ‫ﮭ‬‫ـ‬ِ‫ھ‬‫ـﻮ‬ُ‫ﺟ‬ُ‫و‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ْ‫ﻢ‬‫ـ‬ُ‫ھ‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ـﯿ‬ِ‫ﺳ‬ ً‫ا‬‫ـﺮ‬ْ‫ﺟ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ﺮ‬ِ‫ﻔ‬ْ‫ﻐ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬‫ـ‬ِ‫ﻣ‬ ِ‫ت‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬‫ـ‬ِ‫ﻟ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺼ‬‫اﻟـ‬ ‫ﻮا‬ُ‫ﻠ‬ِ‫ﻤ‬‫َـ‬‫ﻋ‬َ‫و‬ ‫ﻮا‬ُ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬‫آ‬ َ‫ﯾـﻦ‬ِ‫ﺬ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬ ُ ‫ﱠ‬ ‫ﷲ‬ َ‫ﺪ‬‫َـ‬‫ﻋ‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻔ‬ُ‫ﻜ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ﻢ‬ِ‫ﮭ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ﻆ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻐ‬َ‫ﯿ‬‫ـ‬ِ‫ﻟ‬ َ‫ع‬‫ﱠا‬‫ر‬‫ﱡ‬‫اﻟـﺰ‬ ُ‫ﺐ‬ِ‫ْﺠ‬‫ﻌ‬‫ـ‬ُ‫ﯾ‬ ِ‫ﮫ‬‫ـ‬ِ‫ﻗ‬‫ُـﻮ‬‫ﺳ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ‫ى‬َ‫ﻮ‬َ‫ﺘ‬‫ْـ‬‫ﺳ‬‫ـﺎ‬َ‫ﻓ‬ 29:‫اﻟﻔﺘﺢ‬ ((ً‫ﺎ‬‫ﯿﻤ‬ِ‫َﻈ‬‫ﻋ‬ “Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang - orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang - orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhoan-Nya. Tanda - tanda mereka, tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat - sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus diatas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam - penanamnya, karena Allah menjengkelkan hati orang - orang kafir (dengan kekuatan orang - orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih diantara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al FatsaHijriَ‫ــﻦ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ــﻮن‬ُ‫ﻟ‬‫ﱠ‬‫و‬َ ْ ‫اﻷ‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻘ‬‫ــ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺴ‬‫اﻟــ‬َ‫و‬ ُ‫ر‬‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬‫ـ‬ْ‫ﻧ‬َ ْ ‫اﻷ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ـﺤ‬َ‫ﺗ‬ ‫ي‬ِ‫ـﺮ‬ْ‫َﺠ‬‫ﺗ‬ ٍ‫ت‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﺟ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬ ‫ﱠ‬‫ﺪ‬‫َـ‬‫ﻋ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻨ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ‫ُـﻮا‬‫ﺿ‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬‫َـ‬‫ﻋ‬ ُ ‫ﱠ‬ ‫ﷲ‬ َ‫ﻲ‬‫ـ‬ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬ ٍ‫ﺎن‬َ‫ﺴ‬‫ـ‬ْ‫ﺣ‬ِ‫ﺈ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ﻢ‬‫ـ‬ُ‫ھ‬‫ُﻮ‬‫ﻌ‬َ‫ﺒ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬‫ا‬ َ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬ِ‫ﺬ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬َ‫و‬ ِ‫ﺎر‬َ‫ﺼ‬‫ـ‬ْ‫ﻧ‬َ ْ ‫اﻷ‬َ‫و‬ َ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬ِ‫ـﺮ‬ِ‫ﺎﺟ‬َ‫ﮭ‬ُ‫ﻤ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬ [100/‫]اﻟﺘﻮﺑﺔ‬ (100) ُ‫ﻢ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻈ‬َ‫ﻌ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ز‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻔ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬ ‫ًا‬‫ﺪ‬َ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻓ‬ َ‫ﯾﻦ‬ِ‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫َﺎ‬‫ﺧ‬ “Orang - orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama - lamanya. Mereka kekal didalamnya. Itulah kemenangan yang besar”. (143 ‫اﻟﺒﻘﺮة‬ )...‫ًا‬‫ﺪ‬‫ﯿ‬ِ‫ﮭ‬َ‫ﺷ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻜ‬ْ‫ﯿ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ل‬‫ُﻮ‬‫ﺳ‬‫ﱠ‬‫ﺮ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻜ‬َ‫ﯾ‬َ‫و‬ ِ‫ﺎس‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ﺪ‬َ‫ﮭ‬ُ‫ﺷ‬ ‫ﻮا‬ُ‫ﻧ‬‫ﻮ‬ُ‫ﻜ‬َ‫ﺘ‬ِ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ً‫ﻄ‬َ‫ﺳ‬َ‫و‬ ً‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬ُ‫أ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻛ‬‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬َ‫ﺬ‬َ‫ﻛ‬َ‫و‬ 34
  • 37. “Dan demikianlah (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu”. (QS. Al- Baqarah:143) Perhatikan Sabda Nabi SAW dibawah ini : (352 ‫ص‬ / 12 ‫)ج‬ - ‫ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫ﺻﺤﯿﺢ‬ ‫ـﺎ‬َ‫ﻣ‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬‫ـ‬ْ‫ﺻ‬َ‫أ‬ ‫ـﻰ‬َ‫ﺗ‬َ‫أ‬ ُ‫ْﺖ‬‫ﺒ‬‫ـ‬َ‫ھ‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ﺈ‬‫ـ‬َ‫ﻓ‬ ‫ـﻲ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬‫ـ‬ْ‫ﺻ‬َ ِ ‫ﻷ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬َ‫أ‬ ‫ـﺎ‬َ‫ﻧ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ﺪ‬‫َـ‬‫ﻋ‬‫ـﻮ‬ُ‫ﺗ‬ ‫ـﺎ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ﱠ‬‫ﺴ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻰ‬َ‫ﺗ‬َ‫أ‬ ُ‫م‬‫ُﻮ‬‫ﺠ‬‫ﱡ‬‫ﻨ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ْ‫ﺖ‬َ‫ﺒ‬‫ـ‬َ‫ھ‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ﺈ‬‫ـ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬‫ﱠ‬‫ﺴ‬‫ـﻠ‬ِ‫ﻟ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻣ‬َ‫أ‬ ُ‫م‬‫ُﻮ‬‫ﺠ‬‫ﱡ‬‫ﻨ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻘ‬‫ـ‬َ‫ﻓ‬ َ‫ون‬ُ‫ﺪ‬َ‫ﻋ‬‫ُﻮ‬‫ﯾ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺘ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬ُ‫أ‬ ‫َﻰ‬‫ﺗ‬َ‫أ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﺻ‬َ‫أ‬ َ‫َﺐ‬‫ھ‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ﺈ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺘ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬ُ ِ ‫ﻷ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬َ‫ﻣ‬َ‫أ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﺻ‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ﺪ‬َ‫ﻋ‬‫ُﻮ‬‫ﯾ‬ Lalu Rasulullah SAW bersabda: ‘Bintang-bintang ini merupakan amanah ( penjaga, tanda keamanan ) bagi langit. Apabila bintang-bintang tersebut hilang, maka langit akan tertimpa apa yang telah dijanjikan. Aku adalah amanah ( penjaga, tanda keamanan ) para sahabatku. Kalau aku sudah tidak ada, maka mereka para sahabatku, akan tertimpa apa yang telah dijanjikan. Para sahabatku adalah amanah ( penjaga, tanda keamanan ) umatku. Apabila para sahabatku telah tiada, maka umatku pasti akan tertimpa apa yang telah dijanjikan kepada mereka”.[Diriwayatkan oleh Muslim no. 2531. Diriwayatkan pula oleh Ahmad 4/398-399]. (5 ‫ص‬ / 12 ‫)ج‬ – ‫اﻟﺒﺨﺎري‬ ‫ﺻﺤﯿﺢ‬ ُ‫ﮫ‬َ‫ﻔ‬‫ﯿ‬ِ‫َﺼ‬‫ﻧ‬ َ ‫ﻻ‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ِ‫ھ‬ِ‫ﺪ‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ ‫ﱠ‬‫ﺪ‬ُ‫ﻣ‬ َ‫ﻎ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ ‫ًﺎ‬‫ﺒ‬َ‫ھ‬َ‫ذ‬ ٍ‫ﺪ‬ُ‫ﺣ‬ُ‫أ‬ َ‫ﻞ‬ْ‫ﺜ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ﻖ‬َ‫ﻔ‬ْ‫ﻧ‬َ‫أ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻛ‬َ‫ﺪ‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ﻮ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﺻ‬َ‫أ‬ ‫ﱡﻮا‬‫ﺒ‬ُ‫ﺴ‬َ‫ﺗ‬ َ ‫ﻻ‬ َ‫ﻢ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ْ‫ﯿ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ ‫ﱠ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﻰ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ ‫ﱡ‬‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫اﻟ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian mencaci para sahabatku. Demi Zat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, seandainya seorang dari kalian menginfakkan emas seberat Gunung Uhud, maka belum bisa menyamai satu mud atau separuhnya yang diinfakkan oleh seorang dari mereka.” (HR Bukhari dalam Shahih-nya (3/1343) (3470), dan Muslim dalam Shahih-nya (4/1967) (2540)) Adapun Tabi’in mereka adalah murid dan pengikut setia para Sahabat. Demikian juga Tabi’ut-Tabi’in dalam mengikuti Tabi’in. ،‫ـﮭﻢ‬‫ﯾ‬‫ـﺘﻮ‬‫ﻓ‬‫و‬ ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬‫ـﺮ‬ّ‫ﺧ‬‫ـﻤﺘﺄ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫أراء‬ ‫ـﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ـﮭﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ـﺬ‬‫ﺧ‬‫ـﺎﻷ‬‫ﺑ‬ ‫ـﻲ‬‫ﻟ‬‫أو‬ ‫ّﺔ‬‫ﯿ‬‫ـ‬‫ﺑ‬‫ـﺼﺤﺎ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻔﺘﺎوى‬‫ﻟ‬‫وا‬ ‫ـﻠﻔﯿﺔ‬ّ‫ﺴ‬‫اﻟ‬ ‫ـﺎر‬‫ﺛ‬‫ـﺎﻷ‬‫ﺑ‬ ‫ـﻔﺘﻮى‬‫ﻟ‬‫ا‬ ّ‫إن‬ : ‫ـﺔ‬‫ﯾ‬‫ـﺠﻮز‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ّﻢ‬‫ﯿ‬‫ـ‬‫ﻗ‬ ‫ـﻦ‬‫ﺑ‬‫ا‬ ‫ـﺎل‬‫ﻗ‬ ‫ﻓـﺘﺎوى‬ ّ‫وإن‬ ،‫أﻟـﮫ‬ ‫وﻋـﻠﻲ‬ ‫ﻋـﻠﯿﮫ‬ ‫وﺳـﻼﻣـﮫ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﺻـﻠﻮات‬ ‫اﻟـﺮﺳـﻮل‬ ‫ﻋـﺼﺮ‬ ‫ﻣـﻦ‬ ‫أھـﻠﮭﺎ‬ ‫ﻗـﺮب‬ ‫ﺑﺤﺴـﺐ‬ ‫ّﻮاب‬‫ﺼ‬‫اﻟـ‬ ‫إﻟـﻲ‬ ‫ﻗـﺮﺑـﮭﺎ‬ ‫وإن‬ ...‫اﻟﺘﺎﺑﻌﯿﻦ‬ ‫ﺗﺎﺑﻌﻰ‬ ‫ﻓﺘﺎوى‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫أوﻟﻲ‬ ‫اﻟﺘﺎﺑﻌﯿﻦ‬ ‫وﻓﺘﺎوى‬ ،‫اﻟﺘﺎﺑﻌﯿﻦ‬ ‫ﻓﺘﺎوى‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﯾﺆﺧﺬﺑﮭﺎ‬ ‫أن‬ ‫أوﻟﻲ‬ ‫ّﺤﺎﺑﺔ‬‫ﺼ‬‫اﻟ‬ 35
  • 38. Ibnul Qoyyim berkata: Sesungguhnya fatwa dari atsar as-Salafus Salih dan fatwa- fatwa sahabat lebih utama untuk di ambil dari pada pendapat-pendapat dan fatwa- fatwa mutaakhirin (orang belakang). Karena dekatnya fatwa terhadap kebenaran sangat terkait dengan kedekatan pelakunya dengan masa Rasulullah Saw. maka fatwa-fatwa sahabat lebih didahulukan untuk di ambil dari fatwa-fatwa tabi'in dan fatwa-fatwa tabi'in lebih di dahulukan dari fatwa-fatwa tabiut-tabiin. ‫ـﻦ‬‫ﻋ‬ ‫ـﻮرا‬‫ﺛ‬‫ـﺄ‬‫ﻣ‬ ‫ـﺎن‬‫ﻛ‬ ‫ـﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ـﺮام‬‫ﺤ‬‫واﻟ‬ ‫ـﺤﻼل‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻜﻼم‬‫ﻟ‬‫وا‬ ‫ـﺚ‬‫ﯾ‬‫ـﺪ‬‫ﺤ‬‫اﻟ‬ ‫ـﻲ‬‫ﻧ‬‫ـﻌﺎ‬‫ﻣ‬‫و‬ ‫ـﻘﺮآن‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﯿﺮ‬‫ﺴ‬‫ﺗﻔ‬ ‫ـﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ـﻌﻠﻮم‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ـﻀﻞ‬‫ﻓ‬‫ـﺄ‬‫ﻓ‬ : ‫ـﺐ‬‫ﺟ‬‫ر‬ ‫ـﻦ‬‫ﺑ‬‫ا‬ ‫ـﺎل‬‫ﻗ‬ .‫ﺑﮭﻢ‬ ‫اﻟﻤﻘﺘﺪى‬ ‫اﻟﻤﺸﮭﻮرﯾﻦ‬ ‫اﻹﺳﻼم‬ ‫أﺋﻤﺔ‬ ‫إﻟﻲ‬ ‫ﯾﻨﺘﮭﻲ‬ ‫وأن‬ ‫وﺗﺎﺑﻌﯿﮭﻢ‬ ‫واﻟﺘﺎﺑﻌﯿﻦ‬ ‫اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ‬ Ibnu Rajab berkata : Seutama-utama ilmu adalah dalam penafsiran al-Qur’an dan makna-makna hadits serta dalam pembahasan halal dan haram yang ma'tsur dari para sahabat, tabi'in dan tabiut-tabi'in yang berakhir pada Aimmah terkenal dan diikuti . Adapun dalil tentang sahabat , tabi’in, dan tabi’ut tabi’in sebagai berikut: ٍ‫ت‬‫ﺎ‬‫ﱠ‬‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﺟ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬ ‫ﱠ‬‫ﺪ‬‫ـ‬َ‫ﻋ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻋ‬ ‫ُـﻮا‬‫ﺿ‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬‫ـ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ﷲ‬ َ‫ﻲ‬‫ـ‬ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬ ٍ‫ﺎن‬َ‫ﺴ‬‫ـ‬ْ‫ﺣ‬ِ‫ﺈ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ـﻢ‬ُ‫ھ‬‫ُﻮ‬‫ﻌ‬َ‫ﺒ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬‫ا‬ َ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬ِ‫ﺬ‬‫ـ‬‫ﱠ‬‫اﻟ‬َ‫و‬ ِ‫ﺎر‬َ‫ﺼ‬‫ـ‬‫ﻧ‬َ‫ﻷ‬ْ‫ا‬َ‫و‬ َ‫ـﻦ‬‫ﯾ‬ِ‫ـﺮ‬ِ‫ﺎﺟ‬َ‫ﮭ‬ُ‫ﻤ‬‫ـ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ـﻦ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ـﻮن‬ُ‫ﻟ‬‫ﱠ‬‫و‬َ‫ﻷ‬ْ‫ا‬ َ‫ﻮن‬ُ‫ﻘ‬‫ـ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺴ‬‫ـ‬‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ ‫اﻟﺘﻮﺑﺔ‬ {100} ُ‫ﻢ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻈ‬َ‫ﻌ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ز‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻔ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬ ‫ًا‬‫ﺪ‬َ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ‫ﺂ‬َ‫ﮭ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻓ‬ َ‫ﯾﻦ‬ِ‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫َﺎ‬‫ﺧ‬ ُ‫ر‬‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ﻷ‬ْ‫ا‬ ‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬َ‫ﺘ‬ْ‫َﺤ‬‫ﺗ‬ ‫ي‬ِ‫ﺮ‬ْ‫َﺠ‬‫ﺗ‬ artinya : Dan as-Sabiqunal awwalun dari orang – orang Muhajirin dan orang - orang Anshar dan orang - orang yang mengikuti mereka dengan ihsan, Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka jannah yang mengalir di bawahnya sungai – sungai, mereka kekal di dalamnya . Itulah keberuntungan yang besar. ( at Taubah 100 ). Sahabat Nabi pada zaman terdahulu juga dapat di katakan sebagai orang yang sudah pasti masuk syurga dan bersama dengan bilau disana maka dari itu kita di ajarkan agar meneladani sikap dan sifat mereka dalam hal apapun itu. 36
  • 39. DAFTAR PUSTAKA https://duniapesantren.com/pengertian-istidraj/ https://news.detik.com/berita/d-5577592/apa-itu-hadits-qudsi-berikut-penjelasan- ulama https://www.republika.co.id/berita/qm4fk9320/3-dosa-yang-balasannya-akan- disegerakan-allah-swt-di-dunia https://www.republika.co.id/berita/qm4fk9320/3-dosa-yang-balasannya-akan- disegerakan-allah-swt-di-dunia https://www.republika.co.id/berita/qjwsdg320/2-maksiat-yang-siksaannya-akan- disegerakan-di-dunia https://www.steikassi.ac.id/berita/detail/kenabian-muhammad-saw-telah- diramalkan-dalam-kitab-weda https://www.republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran-muhammad- saw-disebut-taurat-dan-injil https://www.republika.co.id/berita/qy91f6366/nama-nabi-muhammad-yang- tercantum-di-kitab-agama-dunia https://elearning.uinsu.ac.id/course/info.php?id=1206 https://www.pta-padang.go.id/detailpost/ayat-sains-dan-teknologi https://kumparan.com/hijab-lifestyle/mengenal-tabiin-dan-tabiut- tabiin-1540298896607695377 http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-sahabat-tabiin- dan-tabiit-tabiin.html?m=1 37