2. Agenda hari 1
• Pengertian dan Tujuan Pemeriksaan Kinerja
• Standar Pemeriksaan Kinerja
• Perbedaan pemeriksaan kinerja dengan pemeriksaan
keuangan dan tujuan tertentu
• Konsep Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas
• Tahapan Pemeriksaan Kinerja
• Pemahaman Entitas
4. Pengertian dan Tujuan
Pemeriksaan Kinerja
• Pemeriksaan Kinerja merupakan jenis perikatan direct
reporting. Pemeriksa menentukan hal pokok dan kriteria
dengan mempertimbangkan risiko dan materialitas.
• Pemeriksa menguji atau mengevaluasi hal pokok untuk
menilai sejauh mana kesesuaian hal pokok tersebut
dengan kriteria yang telah ditentukan.
• Hasil pengukuran hal pokok terhadap kriteria
selanjutnya disajikan dalam laporan pemeriksaan dalam
bentuk temuan, kesimpulan, dan rekomendasi
7. Tujuan dari setiap pemeriksaan yang
dilaksanakan oleh BPK berdasarkan SPKN 2017
Kinerja
Menguji dan menilai aspek
3E (ekonomi, efisiensi,
dan/atau efektivitas, serta
aspek kinerja lainnya atas
suatu hal pokok yang
diperiksa dengan maksud
untuk memberikan
rekomendasi yang dapat
mendorong ke arah
perbaikan
Keuangan
Memperoleh keyakinan
memadai sehingga
Pemeriksa mampu
memberikan opini bahwa
LK menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang
material, atas kesesuaian
dengan standar akuntansi,
kecukupan pengungkapan,
kepatuhan terhadap
peraturan
perundangundangan, dan
efektivitas SPI
PDTT Kepatuhan
Menilai apakah hal pokok
yang diperiksa sesuai
(patuh) dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
PDTT Investigatif
Mengungkap adanya
indikasi kerugian
negara/daerah dan/ atau
unsur pidana.
8. • Menilai aspek ekonomi,
efisiensi, dan/atau
efektivitas, serta aspek
kinerja lainnya atas suatu hal
pokok yang diperiksa dengan
maksud untuk memberikan
rekomendasi yang dapat
mendorong ke arah
perbaikan
9. Hasil pemeriksaan
Kinerja
• Simpulan dan
rekomendasi
atas aspek
kinerja yang
dinilai
Keuangan
• Opini atas
laporan
keuangan.
PDTT Kepatuhan
• Simpulan dan
rekomendasi
atas aspek
kepatuhan
yang dinilai
PDTT Investigatif
• Simpulan
apakah ada
kerugian
negara/ daerah
dan/atau ada
tindak pidana
(tidak
memberikan
rekomendasi).
11. Manfaat bagi Internal
Organisasi
• Bagi organisasi BPK, pemeriksaan kinerja selain dapat
mendorong kreativitas pembelajaran di BPK, juga dapat
mendorong eksistensi BPK karena tema-tema pemeriksaan
kinerja berpotensi untuk menarik perhatian publik;
• Bagi pemeriksa kinerja, pemeriksaan kinerja dapat
mendorong pemeriksa untuk fokus pada hal-hal atau
permasalahan-permasalahan bangsa antara lain masalah
sosial, ekonomi, dan politik
12. Manfaat
bagi
Eksternal
Organisasi
Berkontribusi dalam menciptakan tata kelola
yang baik, akuntabilitas, dan transparansi
sehingga dapat berdampak pada peningkatan
kinerja pemerintah serta pelayanan publik
Mengidentifikasi hal-hal yang perlu menjadi
perhatian lembaga legislatif
Memberikan informasi, analisis atau wawasan
yang baru, dan memberikan rekomendasi
untuk perbaikan
13. Informasi,
Pengetahuan,
atau Nilai
Tambah dari
Pemeriksaan
Kinerja
Menyediakan wawasan atau perspektif baru
dengan analisis yang lebih luas dan dalam.
Memungkinkan informasi yang telah ada untuk
lebih mudah diakses oleh berbagai pemangku
kepentingan.
Menyediakan pandangan atau kesimpulan yang
independen dan andal berdasarkan bukti
pemeriksaan.
Menyediakan rekomendasi berdasarkan
temuan pemeriksaan.
17. Konsep 3E
Efektifitas
Pencapaian tujuan
(output, outcome, impact)
Efisiensi
Memaksimalkan output dengan input tertentu
Meminimalkan input untuk output tertentu
Ekonomis Meminimalkan biaya perolehan input
23. Tujuan Penentuan
Topik pemeriksaan
• Terdapat prioritas alokasi sumber daya
pemeriksaan pada topik pemeriksaan yang
tepat;
• Visi dan misi yang terdapat dalam
perencanaan strategis BPK tercapai;
• pemeriksaan menjadi lebih terarah
sehingga pelaksanaan pemeriksaan dapat
berjalan secara efisien dan efektif;
• pemeriksaan kinerja yang dilakukan
memberikan dampak yang signifikan bagi
entitas yang diperiksa dan masyarakat
26. Tahapan Penentuan Topik pemeriksaan Kinerja
proses pengembangan
rencana detail untuk
melaksanakan
keputusan strategis yang
diambil selama proses
perencanaan strategis.
Perencanaan
Operasional
proses penentuan topik-
topik pemeriksaan yang
mempunyai
kemungkinan untuk
diperiksa
Identifikasi Topik
Potensial
menggunakan beberapa
faktor pertimbangan.
Faktor pertimbangan
topik potensial adalah
hal-hal yang menjadi
dasar pemeriksa
membuat keputusan
dalam memilih topik
pemeriksaan dari
berbagai topik potensial
pemeriksaan yang
teridentifikasi.
Penentuan Topik
Potensial
27. Faktor yang dapat Dipertimbangkan
dalam Memilih Topik pemeriksaan
WRITE YOUR SUBTITLE HERE
Materialitas keuangan
Kepentingan masyarakat/publik/
politik
auditabilitas
Permasalahan atas
topik yang akan
diperiksa
penggunaan faktor-faktor di atas sesuai dengan
kebutuhan dan relevansi faktor-faktor tersebut
terhadap topik potensial.
pemeriksa juga dapat mengembangkan
faktor-faktor lainnya yang dianggap penting.
29. Tujuan Perencanaan pemeriksaan Kinerja
• pemeriksaan yang dilaksanakan dapat berjalan secara ekonomis,
efisien, efektif, tepat waktu, dan sesuai dengan prinsip manajemen
proyek yang baik.
• pemeriksa dapat menentukan tujuan, lingkup, sumber daya,
metodologi pemeriksaan, dan alokasi sumber daya yang tepat.
30. Perencanaan pemeriksaan Kinerja
WRITE YOUR SUBTITLE HERE
1
Obyek pemeriksaan/Hal
Pokok
Pemahaman Awal
2
pemeriksaan Pendahuluan
Penyusunan Program
3
Pendahuluan
pemeriksaan
4
pemeriksaan Terinci
Penyusunan Program
32. Pemahaman Awal Obyek pemeriksaan/Hal
Pokok
• dilakukan sebelum pemeriksaan pendahuluan untuk memahami hal-
hal mendasar tentang hal pokok seperti definisi, fungsi, tujuan,
entitas, peraturan-peraturan terkait, dan kebijakan yang mendasari
sehingga dapat menyusun program pemeriksaan pendahuluan.
• pemeriksa (dalam hal Ini TPP) selanjutnya akan mengolah dan
menganalisis informasi yang diperoleh dan menuangkan informasi
tersebut dalam bentuk LHPP. LHPP mengandung informasi antara lain
pendahuluan, landasan teori, pembahasan, dan kesimpulan.
33. Penyusunan Program pemeriksaan Pendahuluan
• TPP membuat Program pemeriksaan Pendahuluan berdasarkan
informasi yang dituangkan dalam LHPP. Penyusunan Program
pemeriksaan Pendahuluan ini bertujuan untuk:
• mengidentifikasikan dan mendokumentasikan prosedur-prosedur
pemeriksaan untuk memperoleh informasi yang diperlukan pada
pemeriksaan pendahuluan;
• memudahkan supervisi dan review untuk pemerolehan keyakinan mutu
pemeriksaan pendahuluan.
34. Penyusunan Program pemeriksaan Pendahuluan ......lanjt
Dasar Hukum
pemeriksaan
Standar
pemeriksaan
organiasi/Program
/Kegiatan yang
diperiksa
Tahun anggaran
yang diperiksa
Gambaran Umum
•Struktur organisasi
•Anggaran dan realisasi
•Identitas entitas yang diperiksa
Alasan
pemeriksaan
pendahuluan
Tujuan
pemeriksaan
pendahuluan
Sasaran
pemeriksaan
pendahuluan
Metodologi
pemeriksaan
pendahuluan
Jangka waktu
pemeriksaan
pendahuluan
Susunan tim dan
rincian biaya
pemeriksaan
pendahuluan
Langkah atau
prosedur
pemeriksaan
pendahuluan
Kerangka Laporan
Hasil pemeriksaan
(LHP)
Pendahuluan
Waktu
Penyusunan
P2 Pendahuluan berisi informasi antara lain:
Seluruh data dan informasi yang digunakan untuk menyusun Program pemeriksaan Pendahuluan harus
didokumentasikan dalam kertas kerja pemeriksaan.
35. Pemeriksaan Pendahuluan
pemeriksaan pendahuluan merupakan langkah dalam perencanaan pemeriksaan yang
memungkinkan pemeriksa untuk:
• Memperoleh pemahaman atas hal pokok yang akan diperiksa dan melakukan validasi atas
informasi pada pemahaman awal dalam LHPP , seta mengidentifikasi kerentanan
entitas/program/kegiatan sebagai akibat lemahnya SPI
• Mengidentifikasi masalah yang akan dilakukan pemeriksaan secara mendalam (aea potensia), dan
mengidentifikasi risiko bawaan yang terkadung dalam setiap area potensial pemeriksaan.
• Menentukan area kunci yang akan menjadi fokus dalam pemeriksaan terinci pemeriksaan kinerja.
• Merancang tujuan. Lingkup dan pertanyaan pemeriksaan.
• Mengidentifikasi kriteria yang dapat digunakan dalam pemeriksaan terinci.
• Mengidentifikasi sumber‐sumber data/informasi yang diperlukan dalam pemeriksaan terinci.
37. Pemahaman
Hal
Pokok/Objek
dan
Identifikasi
Masalah
• Pemahaman hal pokok/objek pemeriksaan
dan Identifikasi Masalah Kegiatan
pemahaman hal pokok/objek pemeriksaan
dan identifikasi masalah memudahkan
pemeriksa dalam menentukan area yang
akan diperiksa, sekaligus menentukan
lingkup pemeriksaan.
• Dalam memahami entitas, pemeriksa juga
perlu memperhatikan harapan penugasan
dari pemberi tugas.