SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TUGAS PRESENTASI
Kelompok 3
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
1.Dyah Yuli Rahmawati
(231200745)
2.Edy Candra
(231200746)
3.Murni Pujiastuti
(231200748)
4.Vienneta Nur Kumala Dewi (231200742)
5.Widaningsih
(231200743)
6.Yudha Bakti Prasetyo (231200744)
Anggota Kelompok
DEFINISI
child abuse merupakan suatu tidak kekerasan kekerasan (fisik dan/atau
mental), eksploitasi (ekonomi, seksual) dan diskriminasi dalam tulisan ini
selanjutnya disebut anak yang mengalami berbagai perlakuan salah.
Kondisi dan situasi anak yang sulit tersebut tergolong ke dalam anak yang
memerlukan perlindungan khusus.
a.Menurut U.S Departement of Health, Education and Wolfare child abuse
merupakan tidakan kekerasan fisik atau mental, kekerasan seksual dan
penelantaran terhadap anak dibah usia 18 tahun yang dilakukan oleh orang
yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak yang
terancam.
b.Menurut Harry Kempe dkk (1992), child abuse merupakan the battered
child syndrome yang hanya terbatas pada anak-anak yang mendapatkan
perlakuan salah secara fisik yang bersifat ekstrem atau membahayakan
anak-anaK
Klasifikasi Child Abuse
a.Dalam keluarga
• Penganiayaan fisik contohnya seperti memukul anak
• Kelalaian atau penelantaraan contohnya nak merasa kurang
mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya
• Penganiayaan secara emosional contohnya mengucapkan kata-
kata yang tidak seharusnya didengar oleh anak seperti perkataan
yang dapat merendahkan anak atau perkataan yang membuat
anak menjadi malu.
• Penganiayaa seksual, dimana anak mendapatkan pelecehan
seksual seperti pemerkosaan.
• Syndrom Munchausen dimana merupakan permintaan
pengobatan terhadap penyakit yang dibuat-buat dan pemberian
keterangan palsu untuk mendukung tuntutan.
• Dalam institusi atau lembaga
• Di tempat kerja
• Di jalan
• Di medan perang
b.Diluar keluarga
faktor yang menyebabkan anak mengalami kekerasan. Baik kekerasan
fisik maupun kekerasan psikis, diantaranya adalah:
• Stress yang berasal dari anak
• Fisik anak berbeda
• Mental berbeda, yaitu anak mengalami keterbelakangan mental
• Temperamen berbeda, anak dengan temperamen yang lemah
cenderung mengalami banyak kekerasan
• Tingkah laku berbeda, yaitu anak memiliki tingkah laku yang tidak
sewajarnya dan berbeda dengan anak lain
• Anak angkat, anak angkat cenderung mendapatkan perlakuan kasar
Penyebab Terjadinya Child
Abuse
2. Stress keluarga
• Kemiskinan dan pengangguran
• Mobilitas, isolasi, dan perumahan tidak
memadai
• Perceraian
• Anak yang tidak diharapkan
3. Stress berasal dari orang
tua
• Rendah diri, anak dengan rendah diri akan sering
mendapatkan kekerasan, sebab anak selalu merasa dirinya
tidak berguna dan selalu mengecewakan orang lain.
• Waktu kecil mendapat perlakuan salah dari orangtua
• Harapan orang tua pada anak yang tidak realistis
Akibat Terjadinya Child Abuse
• Dampak kekerasan fisik, anak yang mendapat perlakuan kejam dari orang tuanya akan menjadi sangat agresif, dan setelah
menjadi orang tua akan berlaku kejam kepada anak-anaknya.
• Dampak kekerasan psikis. Unicef (1986) mengemukakan, anak yang sering dimarahi orang tuanya, apalagi diikuti dengan
penyiksaan, cenderung meniru perilaku buruk (coping mechanism)
• Dampak kekerasan seksual. Menurut Mulyadi (Sinar Harapan, 2003) diantara korban yang masih merasa dendam terhadap pelaku,
takut menikah, merasa rendah diri, dan trauma akibat eksploitasi seksual, meski kini mereka sudah dewasa atau bahkan sudah
menikah.
• Dampak penelantaran anak. Pengaruh yang paling terlihat jika anak mengalami hal ini adalah kurangnya perhatian dan kasih
sayang orang tua terhadap anak, Hurlock (1990) mengatakan jika anak kurang kasih sayang dari orang tua menyebabkan
berkembangnya perasaan tidak aman, gagal mengembangkan perilaku akrab, dan selanjutnya akan mengalami masalah
penyesuaian diri pada masa yang akan datang.
Manifestasi klinis Child Abuse
Akibat pada fisik anak, antara lain: Lecet, hematom, luka bekas gigitan, luka bakar, patah tulang, perdarahan retinaakibat dari
adanya subdural hematom dan adanya kerusakan organ dalam lainnya. Sekuel/cacat sebagai akibat trauma, misalnya jaringan
parut, kerusakan saraf, gangguan pendengaran, kerusakan mata dan cacat lainnya.
Akibat pada tumbuh kembang anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami perlakuan salah, pada umumnya
lebih lambat dari anak yang normal, yaitu:
a. Pertumbuhan fisik anak pada umumnya kurang dari anak-anak sebayanya yang tidak mendapat perlakuan salah.
b. Perkembangan kejiwaan juga mengalami gangguan, yaitu:
• kecerdasan
• emosi
• konsep diri
• agresif
• hubungan sosial
• Akibat dari penganiayaan seksual
Penanganan Dan
Pencegahan Child Abuse
Pencegahan dan penanggulangan penganiayaan dan kekerasan pada anak adalah melalui:
1. Pelayanan kesehatan:
Pelayanan kesehatan dapat melakukan berbagai kegiatan dan program yang ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat.
a. Prevensi primer-tujuan: promosi orangtua dan keluarga sejahtera.
b. Prevensi sekunder-tujuan: diagnosa dan tindakan bagi keluarga yang stress.
c. Prevensi tertier-tujuan: redukasi dan rehabilitasi keluarga dengan kekerasan.
2. Pendidikan
Sekolah mempunyai hak istimewa dalam mengajarkan bagian badan yang sangat pribadi, yaitu penis, vagina, anus, mammae dalam pelajaran biologi. Perlu
ditekankan bahwa bagian tersebut sifatnya sangat pribadi dan harus dijaga agar tidak diganggu orang lain. Sekolah juga perlu meningkatkan keamanan anak di
sekolah.
3. Penegak hukum dan keamanan
Hendaknya UU no.4 thn 1979, tentang kesejahteraan anak cepat ditegakkan secara konsekuen. Hal ini akan melindungi anak dari semua bentuk penganiayaan dan
kekerasan. Bab II pasal 2 menyebutkan bahwa “anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat
pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar.
4. Media massa
Pemberitaan penganiayaan dan kekerasan pada anak hendaknya diikuti oleh artikel2 pencegahan dan penanggulangannya. Dampak pada anak baik jangka pendek
maupun jangka panjang diberitakan agar program pencegahan lebih ditekankan.
Fasilitas Pelayanan Untuk Anak
Child Abuse
Pelayanan fasilitas yang bisa digunakan untuk anak dengan child abuse adalah:
1. Pihak kepolisian
2. Rumah sakit
3. YPAI
Meningkatkan upaya-upaya perlindungan anak Indonesia dari berrbagai bentuk penyalahgunaan atau tindakan
salah melalui berbagai bidang kegiatan yang akan dibagi kedalam:
a.Pencegahan
b.Perlindungan hukum
c.Pemulihan anak dan reinteraksi sosial atau keluarga
d.Peningkatan koordinasi dan kerja sama baik tingkat lokal, nasional, regional dan internasional.
e.Peningkatan partisipasi anak
A. Asuhan Keperawatan
• Identifikasi orang tua yang memiliki anak yang ditempatkan di rumah orang lain atau saudaranya untuk beberapa waktu.
• Identifikasi adanya riwayat kekerasaan pada orang tua di masa lalu, depresi, atau masalah psikiatrik.
• Identifikasi situasikrisis yang dapat menimbulkan kekerasan
• Identifikasi bayi atau anak yang memerlukan perawatan dengan ketergantungan tinggi (seperti prematur, bayi berat lahir rendah,
intoleransi makanan, ketidakmampuan perkembangan, hiperaktif, dan gangguan kurang perhatian)
• Monitor reaksiorang tua observasi apakahada rasa jijik,takut atau kecewa dengan jenis kelamin anak yang dilahirkan.
• Kaji pengetahuan orang tua tentang kebutuhan dasar anak dan perawatan anak.
• Kaji responpsikologis pada trauma
• Kaji keadekuatan dan adanya support system
PENGKAJIAN
Fokus pengkajian secara keseluruhan untuk menegakkan diagnosa keperawatan berkaitan dengan KDRT
pada anak , antara lain:
1. Psikososial
-Melalaikan diri seperti baju dan rambutsi anak kotor, Bau badan
-Gagal tumbuhdengan baik pada masa pertumbuhannya
-Keterlambatan perkembangan tingkat kognitif, psikomotor, dan psikososial
-Memisahkan diri dari orang-orang dewasa
2. Muskuloskeletal
-Fraktur
-Dislokasi ( Cedera Sendi )
-Sprain ( Keseleo )
3. Genitourinaria
-Infeksi salurankemih
-Perdarahan per vagina
-Luka pada vagina / penis
-Nyeri waktu buang air kecil
-Laserasi pada organ genetaliaeksternal, vagina, dan anus.
4. Integumen
-Lesi sirkulasi (biasanya pada kasus luka bakar oleh karenarokok)
-Luka bakar pada kulit, memar dan abrasi
-Adanya tanda-tanda bekas gigitan manusiayang tidak dapatdijelaskan
-Bengkak.
5. Pengumpulan data
• Aspek biologis : Respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem syaraf otonom bereaksi terhadapsekresi
epineprin
• Aspek fisik : Aspek fisik terdiri dari muka merah,pandangan tajam,napas pendek dan
cepat,bekeringat,sakit fisik,penyalahgunaan zat,tekanan darah meningkat
• Aspek emosi : tidak adekuat,tidak aman,dendam,jengkel.
• Aspek intelektual : mendominasi, bawel, sarkasme, berdebat, meremehkan
• Aspek sosial : menarik diri,penolakan,kekerasan,ejekan, dan humor.
6. Klasifikasi
data
Data yang didapat pada pengumpulan data dikelompokkan menjadi 2
macam yaitu data subyektif dan data obyektif
7. Analisa data
Dengan melihatdata subyektif dan data obyektifdapat menentukan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dan dengan
memperhatikan pohon masalah dapat diketahui penyebab sampai pada efek masalah tersebut. Dari hasil analisa data inilah dapat
ditentukan diagnosa keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Ketidakmampuan Koping Keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan orang terdekat
mengungkapkan perasaan (D.0093)
SLKI :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka status koping keluarga membaik, dengan kriteria hasil:
1.Perasaan diabaikan menurun
2.Perilaku mengabaikan anggota keluarga menurun
3.Kemampuan memenuhi kebutuhan anggota keluarga meningkat
4.Toleransi membaik
SIKI : Dukungan Koping Keluarga (I.09260)
Observasi
• Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini
• Identifikasi beban prognosis secara psikologis
• Identifikasi pemahaman tentang keputusan perawatan setelah pulang
• Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan
Terapeutik
• Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
• Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi
• Diskusikan rencana medis dan perawatan
• Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar anggota keluarga
• Fasilitasi pengambilan keputusan dalam merencanakan perawatan jangka Panjang, jika perlu
• Fasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai
• Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga (mis: tempat tinggal, makanan, pakaian)
• Fasilitasi anggota keluarga melalui proses kematian dan berduka, jika perlu
• Fasilitasi memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang diperlukan untuk mempertahankan keputusan
perawatan pasien
• Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk menenangkan pasien dan/atau jika keluarga tidak dapat memberikan
perawatan
• Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
• Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga
Edukasi
• Informasikan kemajuan pasien secara berkala
• Informasikan fasilitas perawatan Kesehatan yang tersedia
Kolaborasi
• Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Tumbuh Kembang berhubungan dengan pengabaian (D.010)
SLKI
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka status perkembangan membaik, dengan kriteria hasil:
1.Keterampilan/perilaku sesuai usia meningkat
2.Kemampuan melakukan perawatan diri meningkat
SIKI : Perawatan perkembangan (I.10339)
Observasi
• Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini
• Identifikasi beban prognosis secara psikologis
• Identifikasi pemahaman tentang keputusan perawatan setelah pulang
• Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan
Terapeutik
• Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
• Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi
• Diskusikan rencana medis dan perawatan
• Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar anggota keluarga
• Fasilitasi pengambilan keputusan dalam merencanakan perawatan jangka Panjang, jika perlu
• Fasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai
• Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga (mis: tempat tinggal, makanan, pakaian)
• Fasilitasi anggota keluarga melalui proses kematian dan berduka, jika perlu
• Fasilitasi memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang diperlukan untuk mempertahankan keputusan
perawatan pasien
• Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk menenangkan pasien dan/atau jika keluarga tidak dapat memberikan
perawatan
• Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
• Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga
Edukasi
• Informasikan kemajuan pasien secara berkala
• Informasikan fasilitas perawatan Kesehatan yang tersedia
Kolaborasi
• Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan berhubungan dengan Disfungsi sistem keluarga (D.0145)
SLKI :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam,
maka kontrol diri meningkat, dengan kriteria hasil:
1.Verbalisasi ancaman kepada orang lain menurun
2.Verbalisasi umpatan menurun
3.Suara keras menurun
4.Bicara ketus menurun
SIKI : Pencegahan perilaku kekerasan (I.14544)
Observasi
• Monitor adanya benda yang berpotensi membahayakan (mis: benda tajam, tali)
• Monitor keamanan barang yang dibawa oleh pengunjung
• Monitor selama penggunaan barang yang dapat membahayakan (mis: pisau cukur)
Terapeutik
• Pertahankan lingkungan bebas dari bahaya secara rutin
• Libatkan keluarga dalam perawatan
Edukasi
• Anjurkan pengunjung dan keluarga untuk mendukung keselamatan pasien
• Latih cara mengungkapkan perasaan secara asertif
• Latih mengurangi kemarahan secara verbal dan nonverbal (mis: relaksasi,
bercerita)
SLKI :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam,
maka peran menjadi orang tua membaik, dengan kriteria hasil:
1.Bounding attachment meningkat
2.Perilaku positif menjadi orang tua meningkat
SIKI : Promosi antisipasi keluarga (I.12466)
Diagnosa Kep : Pencapaian peran menjadi orang tua dibuktikan dengan bounding attachment optimal (D.0126)
Observasi
• Identifikasi kemungkinan krisis situasi atau masalah perkembangan serta
dampaknya pada kehidupan pasien dan keluarga
• Identifikasi metode pemecahan masalah yang sering digunakan keluarga
Terapeutik
• Fasilitasi dalam memutus strategi pemecahan masalah yang dihadapi keluarga
• Libatkan seluruh anggota keluarga dalam upaya antisipasi masalah Kesehatan,
jika memungkinkan
• Buat jadwal aktivitas bersama keluarga terkait masalah Kesehatan yang
dihadapi
Edukasi
• Jelaskan perkembangan dan perilaku yang normal pada keluarga
Kolaborasi
• Kerjasama dengan tenaga Kesehatan terkait lainnya, jika perlu
TERIMAKASIH....

More Related Content

Similar to Asuhan Keperawatan Pada anak dengan KDRT.pptx

contoh Kasus Kekerasan Terhadap Anak.pdf
contoh Kasus Kekerasan Terhadap Anak.pdfcontoh Kasus Kekerasan Terhadap Anak.pdf
contoh Kasus Kekerasan Terhadap Anak.pdfwahyuandy2
 
Pengkajian Kekerasan Pada Anak.ppt
Pengkajian Kekerasan Pada Anak.pptPengkajian Kekerasan Pada Anak.ppt
Pengkajian Kekerasan Pada Anak.pptDinaZakiyyaF
 
bias gender (kekerasan).pptx
bias gender (kekerasan).pptxbias gender (kekerasan).pptx
bias gender (kekerasan).pptxUNIKNURAINI
 
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNAAsuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Kenakalan remaja (Psikologi Perkembangan 2)
Kenakalan remaja (Psikologi Perkembangan 2)Kenakalan remaja (Psikologi Perkembangan 2)
Kenakalan remaja (Psikologi Perkembangan 2)IniniSlide .
 
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Wulan Yulian
 
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)Aker Derashid
 
Kekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananKekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananLRIndriyani
 
Materi Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si.pdf
Materi Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si.pdfMateri Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si.pdf
Materi Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si.pdfFitriaUmmuHabibah1
 
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfYolandadwiSetyorini
 
Rahmat Aldi Ansyah_Manajemen Intervensi Bencana Alam.pdf
Rahmat Aldi Ansyah_Manajemen Intervensi Bencana Alam.pdfRahmat Aldi Ansyah_Manajemen Intervensi Bencana Alam.pdf
Rahmat Aldi Ansyah_Manajemen Intervensi Bencana Alam.pdfrahmataldiansyah2
 
Kenakalan+remaja Gereja Kemah injil Kingmi di Tanah Papua
Kenakalan+remaja  Gereja Kemah injil Kingmi di Tanah PapuaKenakalan+remaja  Gereja Kemah injil Kingmi di Tanah Papua
Kenakalan+remaja Gereja Kemah injil Kingmi di Tanah Papuautiamoye
 
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptx
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptxTugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptx
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptxKevinPutraHerwansyah
 
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasibinahongmemo
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.pptdyah896915
 

Similar to Asuhan Keperawatan Pada anak dengan KDRT.pptx (20)

contoh Kasus Kekerasan Terhadap Anak.pdf
contoh Kasus Kekerasan Terhadap Anak.pdfcontoh Kasus Kekerasan Terhadap Anak.pdf
contoh Kasus Kekerasan Terhadap Anak.pdf
 
Pengkajian Kekerasan Pada Anak.ppt
Pengkajian Kekerasan Pada Anak.pptPengkajian Kekerasan Pada Anak.ppt
Pengkajian Kekerasan Pada Anak.ppt
 
bias gender (kekerasan).pptx
bias gender (kekerasan).pptxbias gender (kekerasan).pptx
bias gender (kekerasan).pptx
 
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNAAsuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
 
Kenakalan remaja (Psikologi Perkembangan 2)
Kenakalan remaja (Psikologi Perkembangan 2)Kenakalan remaja (Psikologi Perkembangan 2)
Kenakalan remaja (Psikologi Perkembangan 2)
 
1. anak non normatif 2012 baru
1. anak non normatif 2012 baru1. anak non normatif 2012 baru
1. anak non normatif 2012 baru
 
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
 
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
 
Asuhan keperawatan child abuse
Asuhan keperawatan child abuseAsuhan keperawatan child abuse
Asuhan keperawatan child abuse
 
Kekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananKekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalanan
 
Materi Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si.pdf
Materi Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si.pdfMateri Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si.pdf
Materi Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si.pdf
 
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
 
Rahmat Aldi Ansyah_Manajemen Intervensi Bencana Alam.pdf
Rahmat Aldi Ansyah_Manajemen Intervensi Bencana Alam.pdfRahmat Aldi Ansyah_Manajemen Intervensi Bencana Alam.pdf
Rahmat Aldi Ansyah_Manajemen Intervensi Bencana Alam.pdf
 
Kenakalan+remaja Gereja Kemah injil Kingmi di Tanah Papua
Kenakalan+remaja  Gereja Kemah injil Kingmi di Tanah PapuaKenakalan+remaja  Gereja Kemah injil Kingmi di Tanah Papua
Kenakalan+remaja Gereja Kemah injil Kingmi di Tanah Papua
 
Kanak kanak traumatik
Kanak kanak traumatikKanak kanak traumatik
Kanak kanak traumatik
 
Page 1
Page 1Page 1
Page 1
 
Kekerasan anak
Kekerasan anakKekerasan anak
Kekerasan anak
 
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptx
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptxTugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptx
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptx
 
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
 

Recently uploaded

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 

Recently uploaded (20)

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 

Asuhan Keperawatan Pada anak dengan KDRT.pptx

  • 1. TUGAS PRESENTASI Kelompok 3 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
  • 2. 1.Dyah Yuli Rahmawati (231200745) 2.Edy Candra (231200746) 3.Murni Pujiastuti (231200748) 4.Vienneta Nur Kumala Dewi (231200742) 5.Widaningsih (231200743) 6.Yudha Bakti Prasetyo (231200744) Anggota Kelompok
  • 3. DEFINISI child abuse merupakan suatu tidak kekerasan kekerasan (fisik dan/atau mental), eksploitasi (ekonomi, seksual) dan diskriminasi dalam tulisan ini selanjutnya disebut anak yang mengalami berbagai perlakuan salah. Kondisi dan situasi anak yang sulit tersebut tergolong ke dalam anak yang memerlukan perlindungan khusus. a.Menurut U.S Departement of Health, Education and Wolfare child abuse merupakan tidakan kekerasan fisik atau mental, kekerasan seksual dan penelantaran terhadap anak dibah usia 18 tahun yang dilakukan oleh orang yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak yang terancam. b.Menurut Harry Kempe dkk (1992), child abuse merupakan the battered child syndrome yang hanya terbatas pada anak-anak yang mendapatkan perlakuan salah secara fisik yang bersifat ekstrem atau membahayakan anak-anaK
  • 4. Klasifikasi Child Abuse a.Dalam keluarga • Penganiayaan fisik contohnya seperti memukul anak • Kelalaian atau penelantaraan contohnya nak merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya • Penganiayaan secara emosional contohnya mengucapkan kata- kata yang tidak seharusnya didengar oleh anak seperti perkataan yang dapat merendahkan anak atau perkataan yang membuat anak menjadi malu. • Penganiayaa seksual, dimana anak mendapatkan pelecehan seksual seperti pemerkosaan. • Syndrom Munchausen dimana merupakan permintaan pengobatan terhadap penyakit yang dibuat-buat dan pemberian keterangan palsu untuk mendukung tuntutan. • Dalam institusi atau lembaga • Di tempat kerja • Di jalan • Di medan perang b.Diluar keluarga
  • 5. faktor yang menyebabkan anak mengalami kekerasan. Baik kekerasan fisik maupun kekerasan psikis, diantaranya adalah: • Stress yang berasal dari anak • Fisik anak berbeda • Mental berbeda, yaitu anak mengalami keterbelakangan mental • Temperamen berbeda, anak dengan temperamen yang lemah cenderung mengalami banyak kekerasan • Tingkah laku berbeda, yaitu anak memiliki tingkah laku yang tidak sewajarnya dan berbeda dengan anak lain • Anak angkat, anak angkat cenderung mendapatkan perlakuan kasar Penyebab Terjadinya Child Abuse 2. Stress keluarga • Kemiskinan dan pengangguran • Mobilitas, isolasi, dan perumahan tidak memadai • Perceraian • Anak yang tidak diharapkan 3. Stress berasal dari orang tua • Rendah diri, anak dengan rendah diri akan sering mendapatkan kekerasan, sebab anak selalu merasa dirinya tidak berguna dan selalu mengecewakan orang lain. • Waktu kecil mendapat perlakuan salah dari orangtua • Harapan orang tua pada anak yang tidak realistis
  • 6. Akibat Terjadinya Child Abuse • Dampak kekerasan fisik, anak yang mendapat perlakuan kejam dari orang tuanya akan menjadi sangat agresif, dan setelah menjadi orang tua akan berlaku kejam kepada anak-anaknya. • Dampak kekerasan psikis. Unicef (1986) mengemukakan, anak yang sering dimarahi orang tuanya, apalagi diikuti dengan penyiksaan, cenderung meniru perilaku buruk (coping mechanism) • Dampak kekerasan seksual. Menurut Mulyadi (Sinar Harapan, 2003) diantara korban yang masih merasa dendam terhadap pelaku, takut menikah, merasa rendah diri, dan trauma akibat eksploitasi seksual, meski kini mereka sudah dewasa atau bahkan sudah menikah. • Dampak penelantaran anak. Pengaruh yang paling terlihat jika anak mengalami hal ini adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak, Hurlock (1990) mengatakan jika anak kurang kasih sayang dari orang tua menyebabkan berkembangnya perasaan tidak aman, gagal mengembangkan perilaku akrab, dan selanjutnya akan mengalami masalah penyesuaian diri pada masa yang akan datang.
  • 7. Manifestasi klinis Child Abuse Akibat pada fisik anak, antara lain: Lecet, hematom, luka bekas gigitan, luka bakar, patah tulang, perdarahan retinaakibat dari adanya subdural hematom dan adanya kerusakan organ dalam lainnya. Sekuel/cacat sebagai akibat trauma, misalnya jaringan parut, kerusakan saraf, gangguan pendengaran, kerusakan mata dan cacat lainnya. Akibat pada tumbuh kembang anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami perlakuan salah, pada umumnya lebih lambat dari anak yang normal, yaitu: a. Pertumbuhan fisik anak pada umumnya kurang dari anak-anak sebayanya yang tidak mendapat perlakuan salah. b. Perkembangan kejiwaan juga mengalami gangguan, yaitu: • kecerdasan • emosi • konsep diri • agresif • hubungan sosial • Akibat dari penganiayaan seksual
  • 8. Penanganan Dan Pencegahan Child Abuse Pencegahan dan penanggulangan penganiayaan dan kekerasan pada anak adalah melalui: 1. Pelayanan kesehatan: Pelayanan kesehatan dapat melakukan berbagai kegiatan dan program yang ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat. a. Prevensi primer-tujuan: promosi orangtua dan keluarga sejahtera. b. Prevensi sekunder-tujuan: diagnosa dan tindakan bagi keluarga yang stress. c. Prevensi tertier-tujuan: redukasi dan rehabilitasi keluarga dengan kekerasan. 2. Pendidikan Sekolah mempunyai hak istimewa dalam mengajarkan bagian badan yang sangat pribadi, yaitu penis, vagina, anus, mammae dalam pelajaran biologi. Perlu ditekankan bahwa bagian tersebut sifatnya sangat pribadi dan harus dijaga agar tidak diganggu orang lain. Sekolah juga perlu meningkatkan keamanan anak di sekolah. 3. Penegak hukum dan keamanan Hendaknya UU no.4 thn 1979, tentang kesejahteraan anak cepat ditegakkan secara konsekuen. Hal ini akan melindungi anak dari semua bentuk penganiayaan dan kekerasan. Bab II pasal 2 menyebutkan bahwa “anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar. 4. Media massa Pemberitaan penganiayaan dan kekerasan pada anak hendaknya diikuti oleh artikel2 pencegahan dan penanggulangannya. Dampak pada anak baik jangka pendek maupun jangka panjang diberitakan agar program pencegahan lebih ditekankan.
  • 9. Fasilitas Pelayanan Untuk Anak Child Abuse Pelayanan fasilitas yang bisa digunakan untuk anak dengan child abuse adalah: 1. Pihak kepolisian 2. Rumah sakit 3. YPAI Meningkatkan upaya-upaya perlindungan anak Indonesia dari berrbagai bentuk penyalahgunaan atau tindakan salah melalui berbagai bidang kegiatan yang akan dibagi kedalam: a.Pencegahan b.Perlindungan hukum c.Pemulihan anak dan reinteraksi sosial atau keluarga d.Peningkatan koordinasi dan kerja sama baik tingkat lokal, nasional, regional dan internasional. e.Peningkatan partisipasi anak
  • 10. A. Asuhan Keperawatan • Identifikasi orang tua yang memiliki anak yang ditempatkan di rumah orang lain atau saudaranya untuk beberapa waktu. • Identifikasi adanya riwayat kekerasaan pada orang tua di masa lalu, depresi, atau masalah psikiatrik. • Identifikasi situasikrisis yang dapat menimbulkan kekerasan • Identifikasi bayi atau anak yang memerlukan perawatan dengan ketergantungan tinggi (seperti prematur, bayi berat lahir rendah, intoleransi makanan, ketidakmampuan perkembangan, hiperaktif, dan gangguan kurang perhatian) • Monitor reaksiorang tua observasi apakahada rasa jijik,takut atau kecewa dengan jenis kelamin anak yang dilahirkan. • Kaji pengetahuan orang tua tentang kebutuhan dasar anak dan perawatan anak. • Kaji responpsikologis pada trauma • Kaji keadekuatan dan adanya support system PENGKAJIAN Fokus pengkajian secara keseluruhan untuk menegakkan diagnosa keperawatan berkaitan dengan KDRT pada anak , antara lain: 1. Psikososial -Melalaikan diri seperti baju dan rambutsi anak kotor, Bau badan -Gagal tumbuhdengan baik pada masa pertumbuhannya -Keterlambatan perkembangan tingkat kognitif, psikomotor, dan psikososial -Memisahkan diri dari orang-orang dewasa 2. Muskuloskeletal -Fraktur -Dislokasi ( Cedera Sendi ) -Sprain ( Keseleo )
  • 11. 3. Genitourinaria -Infeksi salurankemih -Perdarahan per vagina -Luka pada vagina / penis -Nyeri waktu buang air kecil -Laserasi pada organ genetaliaeksternal, vagina, dan anus. 4. Integumen -Lesi sirkulasi (biasanya pada kasus luka bakar oleh karenarokok) -Luka bakar pada kulit, memar dan abrasi -Adanya tanda-tanda bekas gigitan manusiayang tidak dapatdijelaskan -Bengkak. 5. Pengumpulan data • Aspek biologis : Respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem syaraf otonom bereaksi terhadapsekresi epineprin • Aspek fisik : Aspek fisik terdiri dari muka merah,pandangan tajam,napas pendek dan cepat,bekeringat,sakit fisik,penyalahgunaan zat,tekanan darah meningkat • Aspek emosi : tidak adekuat,tidak aman,dendam,jengkel. • Aspek intelektual : mendominasi, bawel, sarkasme, berdebat, meremehkan • Aspek sosial : menarik diri,penolakan,kekerasan,ejekan, dan humor.
  • 12. 6. Klasifikasi data Data yang didapat pada pengumpulan data dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu data subyektif dan data obyektif 7. Analisa data Dengan melihatdata subyektif dan data obyektifdapat menentukan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dan dengan memperhatikan pohon masalah dapat diketahui penyebab sampai pada efek masalah tersebut. Dari hasil analisa data inilah dapat ditentukan diagnosa keperawatan
  • 13. Diagnosa Keperawatan Ketidakmampuan Koping Keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan perasaan (D.0093) SLKI : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka status koping keluarga membaik, dengan kriteria hasil: 1.Perasaan diabaikan menurun 2.Perilaku mengabaikan anggota keluarga menurun 3.Kemampuan memenuhi kebutuhan anggota keluarga meningkat 4.Toleransi membaik SIKI : Dukungan Koping Keluarga (I.09260) Observasi • Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini • Identifikasi beban prognosis secara psikologis • Identifikasi pemahaman tentang keputusan perawatan setelah pulang • Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan Terapeutik • Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga • Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi • Diskusikan rencana medis dan perawatan • Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar anggota keluarga • Fasilitasi pengambilan keputusan dalam merencanakan perawatan jangka Panjang, jika perlu • Fasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai • Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga (mis: tempat tinggal, makanan, pakaian) • Fasilitasi anggota keluarga melalui proses kematian dan berduka, jika perlu • Fasilitasi memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang diperlukan untuk mempertahankan keputusan perawatan pasien • Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk menenangkan pasien dan/atau jika keluarga tidak dapat memberikan perawatan • Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan • Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga Edukasi • Informasikan kemajuan pasien secara berkala • Informasikan fasilitas perawatan Kesehatan yang tersedia Kolaborasi • Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
  • 14. Diagnosa Keperawatan Gangguan Tumbuh Kembang berhubungan dengan pengabaian (D.010) SLKI Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka status perkembangan membaik, dengan kriteria hasil: 1.Keterampilan/perilaku sesuai usia meningkat 2.Kemampuan melakukan perawatan diri meningkat SIKI : Perawatan perkembangan (I.10339) Observasi • Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini • Identifikasi beban prognosis secara psikologis • Identifikasi pemahaman tentang keputusan perawatan setelah pulang • Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan Terapeutik • Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga • Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi • Diskusikan rencana medis dan perawatan • Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar anggota keluarga • Fasilitasi pengambilan keputusan dalam merencanakan perawatan jangka Panjang, jika perlu • Fasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai • Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga (mis: tempat tinggal, makanan, pakaian) • Fasilitasi anggota keluarga melalui proses kematian dan berduka, jika perlu • Fasilitasi memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang diperlukan untuk mempertahankan keputusan perawatan pasien • Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk menenangkan pasien dan/atau jika keluarga tidak dapat memberikan perawatan • Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan • Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga Edukasi • Informasikan kemajuan pasien secara berkala • Informasikan fasilitas perawatan Kesehatan yang tersedia Kolaborasi • Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
  • 15. Diagnosa Keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan berhubungan dengan Disfungsi sistem keluarga (D.0145) SLKI : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka kontrol diri meningkat, dengan kriteria hasil: 1.Verbalisasi ancaman kepada orang lain menurun 2.Verbalisasi umpatan menurun 3.Suara keras menurun 4.Bicara ketus menurun SIKI : Pencegahan perilaku kekerasan (I.14544) Observasi • Monitor adanya benda yang berpotensi membahayakan (mis: benda tajam, tali) • Monitor keamanan barang yang dibawa oleh pengunjung • Monitor selama penggunaan barang yang dapat membahayakan (mis: pisau cukur) Terapeutik • Pertahankan lingkungan bebas dari bahaya secara rutin • Libatkan keluarga dalam perawatan Edukasi • Anjurkan pengunjung dan keluarga untuk mendukung keselamatan pasien • Latih cara mengungkapkan perasaan secara asertif • Latih mengurangi kemarahan secara verbal dan nonverbal (mis: relaksasi, bercerita) SLKI : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka peran menjadi orang tua membaik, dengan kriteria hasil: 1.Bounding attachment meningkat 2.Perilaku positif menjadi orang tua meningkat SIKI : Promosi antisipasi keluarga (I.12466) Diagnosa Kep : Pencapaian peran menjadi orang tua dibuktikan dengan bounding attachment optimal (D.0126) Observasi • Identifikasi kemungkinan krisis situasi atau masalah perkembangan serta dampaknya pada kehidupan pasien dan keluarga • Identifikasi metode pemecahan masalah yang sering digunakan keluarga Terapeutik • Fasilitasi dalam memutus strategi pemecahan masalah yang dihadapi keluarga • Libatkan seluruh anggota keluarga dalam upaya antisipasi masalah Kesehatan, jika memungkinkan • Buat jadwal aktivitas bersama keluarga terkait masalah Kesehatan yang dihadapi Edukasi • Jelaskan perkembangan dan perilaku yang normal pada keluarga Kolaborasi • Kerjasama dengan tenaga Kesehatan terkait lainnya, jika perlu