The history of ancient Roman civilization according to belief, the word Roman comes from the names of the ancestors of the Romans, namely "Remus" and "Romulus" both of these people are the children of Reaction and Silva is one of the descendants of Aeneas. Knowing the word Rhoma reminds me of the capital city of Italy, precisely in the mountains of Apenina.
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
MAKALAH SEJARAH SENI RUPA BARAT-ROMAWI.pdf
1. MAKALAH SEJARAH SENI RUPA MANCANEGARA
TENTANG :
PERKEMBANGAN SENI RUPA ROMAWI
OLEH KELOMPOK 3 :
DWI KENCANA (21020011)
DWI RAHMA FEBRIARTY (21020012)
DOSEN PEMBIMBING :
SITI AISYAH, S. Pd., M. Pd
YOFIA SANDRA, S.Pd., M. Pd
PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021/2022
2. I
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan Makalah “Sejarah Seni Rupa Mancanegara Masa Perkembangan
Seni Rupa Romawi”. Dan tentunya sebagai salah satu cermin pemahaman kami
terhadap apa yang telah kami presentasikan.
Ada pun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sejarah Seni Rupa Nusantara dosen pembimbing Ibu Yovita Sandra S,Pd.,
M,Pd dan Siti Aisyah S,Pd., M,Pd. Pada program studi Pendidikan Seni Rupa
Mancanegara. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Sejarah Seni Rupa Mancanegara Masa Perkembangan Seni Rupa Romawi bagi
para pembaca dan juga penulis.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat tersusun. Penulis menyadari bahwasanya
dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca yang bersifat membangun
dan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Padang, 7 Februari 2022
Penulis
3. II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1. Latar belakang......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3. Tujuan Masalah....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1. Sejarah Berdirinya Peradaban Romawi................................................................2
2.2. Seni Rupa Peradaban Romawi............................................................................... 6
2.3. Artefak-artefak Peradaban Romawi....................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................21
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................21
3.2. Saran........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
4. III
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peradaban Romawi............................................................................................. 2
Gambar 2.1.2. a. Reruntuhan Bangunan pada masa Republik Romawi............................ 3
Gambar 2.1.2. b. Lukisan tentang Pembunuhan Julius Caesar...........................................5
Gambar 2.2.1. a. Contoh Arsitektur Etrusca......................................................................... 7
Gambar 2.2.1. b. Arsitektur Romawi......................................................................................8
Gambar 2.2.2 Seni Patung Romawi.........................................................................................9
Gambar 2.2.3 Lukisan Dinding Kota Pompeii.....................................................................10
Gambar 2.2.4 Tembikar Romawi..........................................................................................10
Gambar 2.3.1 Colosseum........................................................................................................11
Gambar 2.3.2 Kuil Fortuna Virilis........................................................................................13
Gambar 2.3.3 Kuil Saturnus.................................................................................................. 14
Gambar 2.3.4 Circus Maximus..............................................................................................15
Gambar 2.3.5 Pelengkung Konstatinus.................................................................................17
Gambar 2.3.6 Augustus.......................................................................................................... 18
Gambar 2.3.7 Pantheon..........................................................................................................19
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Romawi adalah sebuah kota yang selalu disandingkan dengan Yunani, yang
mempunyai hubungan erat antara kedua kota ini. Peradaban Romawi dikembangnkan
oleh suku Latia yang menetap di lembah sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat
tinggal mereka dengan “Latium”. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan
yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut dengan
bangsa latin. Pada mulanya, didaerah Latium inilah bangsa latin hidup dan
berkembang serta menghasilkan persdaban yang tinggi nilainya.
Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak dimuara sungai
Tiber. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan oleh dua bersaudara keturunan
Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus pada tahun 750 SM. Romus dan Romulus ini
anak dari Rhea Silva, turunan Aenas-seorang pahlawan Troya juga dapat melarikan
diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Yunani. Sebelum itu, sekitar
tahun 492 SM, daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma dikuasai oleh
kerajaan Etruskia, yang tereletak disebelah utara sampai pada tahun 500 SM. Pda
tahun 500 SM, bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia dan berhasil
memerdekakan diri.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan diatas, maka dapat ditarik
rumusan masalahnya :
1. Bagaimana sejarah berdirinya peradaban Romawi?
2. Bagaimanakah Seni Rupa dari Peradaban Romawi?
3. Apa saja Artefak - Artefak peninggalan kerajaan Romawi?
1.3. Tujuan Masalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah
Sejarah Seni Rupa Mancanegara. Dan menjelaskan materi sejarah seni rupa
mancanegara masa Peradaban Romawi, agar pembaca mendapatkan informasi
atau ilmu pengetahuan tentang sejarah seni rupa mancanegara masa peradaban
Romawi.
6. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Berdirinya Peradaban Romawi
Gambar 2.1 Peradaban Romawi
https://asset.kompas.com/crops/_FFhS83gzb1BYMH82G759Ydczgg=/0x1:1000x668/780x390/da
ta/photo/2018/07/09/153072778.jpg
Sejarah peradaban Romawi kuno menurut kepercayaan, kata Romawi berasal dari
nama kakek moyang bangsa Romawi yaitu “remus” dan “Romulus” kedua orang
tersebut adalah anak dari reaksi dan Silva salah satu keturunan aeneas. Mengenal kata
Rhoma mengingatkan kepada ibukota negara Italia, tepatnya berada di pegunungan
Apenina. Lembah pegunungan Apenina merupakan lahan-lahan yang subur dan cocok
untuk dijadikan sebagai lahan pertanian oleh karena itu masyarakat yang tinggal
disana memiliki mata pencahariannya sebagai petani gandum, jagung dan
sayur-sayuran. Di pegunungan Apenina ini ditemukan pula tambang-tambang mineral
yakni emas, bijih besi, tembaga, batu pualam, dan marmer. Yang dihasilkan
merupakan jenis yang berkualitas tinggi dan sangat baik untuk bahan bangunan
penduduk peradaban Romawi kuno.
Penduduk asli Romawi tinggal di Italia bagian utara tepatnya di sekitar danau
maggiore mereka mendapatkan makanan dengan cara bertani, berburu dan
menangkap ikan. Pada masa zaman besi bangsa pendatang muncul di Italia
diantaranya, bangsa umbria di bagian utara latin di lembah Sungai tiger dan sama di
selatan. Sungai Timber berada di bagian tengah Italia, dan dari sini lah selanjutnya
7. 3
muncul kerajaan Romawi yang menyebar hampir ke seluruh daratan Eropa, Asia dan
Afrika. Kebudayaan tersebut dikenal dengan kebudayaan latin.
Sistem pemerintahan peradaban Romawi kuno dibagi menjadi 3 yaitu, zaman
kerajaan, zaman republik dan zaman kekaisaran.
2.1.1 Zaman Kerajaan
Pada abad ke-8 dan ke-7 Sebelum Masehi, wilayah Italia Selatan dan pantai
Sisilia merupakan koloni dari Yunani. Pada waktu yang hampir bersamaan datanglah
bangsa etrusci, datang dari Asia kecil menuju pantai barat Italia dengan kemampuan
teknologi yang lebih maju dan tidak melakukan percampuran darah dengan bangsa
asli maupun bangsa pendatang terdahulu.
Mereka menguasai beberapa kota di Romawi yang sudah terbentuk sebelumnya,
kekuasaan estruci merebut kota Roma dan menjadikannya sebagai ibukota, kota
Roma pun mengalami kemajuan dalam bidang perdagangan dengan bangsa-bangsa
yang berada di sekitar laut tengah karena adanya saingan. Pada tahun 535 SM Etrustci
bersekutu dengan kartago lalu berhasil mengusir Yunani dari tanah Italia. disaat krisis
adanya ancaman keamanan akhirnya Yunani dan bangsa Romawi dapat bersatu
mengusir kartago dan estrustci dan dapat menguasai ibu Rhoma interaksi antar
bangsa-bangsa yang datang ke Italia membentuk suatu percampuran kebudayaan
orang-orang Romawi mengambil budaya eskripsi dan Yunani yang berkembang
sendiri seperti halnya huruf alfabet yang dikenal sekarang.
2.1.2 Zaman Republik
Gambar 2.1.2. a. Reruntuhan Bangunan pada masa republik romawi
https://1.bp.blogspot.com/-acf1FA8w3YY/URtgUfLHW6I/AAAAAAAAONk/jR2nv1rcOnI/s640/Reru
ntuhan-bangunan-forum-pada-masa-republik-di-Romawi.jpg
8. 4
Bangsa Latin adalah bangsa terbesar menempati wilayah Romawi. Pola hidup
semula bangsa latin mengandalkan dari alam dengan cara bertani dan berternak.
Namun, sejak kedatangan bangsa estruci dan kartago mengubah pola hidup dan
mencoba mengadopsi semua ilmu dan teknologi yang diperolehnya. Kemudian
dengan terusirnya bangsa estrusi, bangsa Roma membentuk sistem pemerintahan
dalam bentuk Republik yang terdiri dari negara-negara kota seperti police di Yunani.
Dalam kehidupan sosial Romawi terdiri dari dua kelompok yang berpengaruh
yaitu Patricia dan plebeia. Patricia terdiri dari penguasa tanah yang besar sedangkan
plebiaa terdiri dari golongan masyarakat kecil dan menengah. Walaupun jumlah
Patricia sangat sedikit dominasi kaum Patricia dalam pemerintahan sangat
berpengaruh sehingga republik ini disebut pula Republik kaum Patricia. Setelah
kemenangan Romawi atas Yunani timbulah kepercayaan diri dan membangun
kekuatan militer untuk memukul mundur pasukan punzia yaitu kartago dari Afrika
Utara.
Peperangan pun terjadi sebanyak tiga kali yaitu tahun 264 SM saat Romawi
merebut pulau Sisilia, tahun 241 SM saat Rhoma diserang oleh Hannibal. Secara
tiba-tiba di pegunungan Alpen dan Romawi berhasil menyerang kembali dan
memukul mundur ditahun 146 SM saat menguasai Laut Tengah dan Asia Barat.
Seringnya terjadi peperangan mengakibatkan tanah pertanian menjadi tidak terurus
dengan baik, apalagi prajurit Romawi direkrut dari golongan rakyat yang terdiri dari
petani, akibatnya adanya kecemburuan sosial di kalangan masyarakat bawah.
Kondisi dalam negeri yang kacau akibat Perang Saudara, muncul kaum proletar
dan ancaman perang dari bangsa lain berlangsung lama. Senat merasa kewalahan dan
tidak mampu menangani masalah serius tersebut, kemudian tahun 64 SM muncul tiga
tokoh militer yang memiliki reputasi besar, mereka adalah Pompeius, Crassus dan
Yulius Caesar yang dikenal dengan nama Triumvirat. Ketiga orang ini selalu
berseteru dan masing-masing selalu ingin menonjolkan dirinya dengan mengajukan
sebagai konsul di Romawi.
Setelah meninggalnya crassus dalam pertempuran di Mesopotamia hubungan
buruk antara pompeius dan Yulius Caesar tak terelakan lagi. Pompaius mencoba
merangkul senat dan menyingkirkan saingannya, namun kelihaian Julio Caesar tak
dapat dibendung bahkan berhasil menguasai Peninsula dan membunuh pompeius di
9. 5
Yunani. Yulius Caesar pun menjadi pemimpin tunggal Romawi dan menjadikan
dirinya sebagai diktator seumur hidup. Ternyata perubahan dan kesuksesan Yulio
Caesar tidak mendapat sambutan hangat dari beberapa pihak termasuk dari anak
angkatnya yaitu Brutus, tragisnya tahun 44 sebelum masehi yulio Caesar pun dibunuh
oleh Brutus, kematian Yulius Caesar menimbulkan kekacauan, senat ingin kembali
menguasai pemerintahan, dalam kondisi negara seperti ini para Panglima Julio Cesar
membentuk triumvirat yang baru terdiri dari Antonius, lepidus dan Octavianus.
kekuatan ini dapat menguasai Romawi menjadi terkendali dan membunuh Brutus
sang pemberontak.
Gambar 2.1.2 .b. Lukisan tentang Pembunuhan Julius Caesar
http://4.bp.blogspot.com/-ZsSpU8kzbP8/URtgTiYSK4I/AAAAAAAAONY/IWc61EFquQ8/s1600/Luk
isan-tentang-pembunuhan-Julius-Caesar-oleh-Brutus.jpg
2.1.3 Zaman Kekaisaran
Dilantiknya Octavianus menjadi Kaisar menjadikan bentuk pemerintahan
Romawi menjadi ke kaisaran. Dengan Octavianus sebagai kaisar yang pertama
keadaan negara pada zaman ini dinamakan pax romana artinya Roma yang damai.
Octafianus memiliki kekuasaan tunggal atas Imperium Romawi yang memiliki
kekuasaan Absolut, ia tidak hanya penguasa dalam bidang pemerintahan dan politik,
namun juga sebagai kepala agama. Pembaharuan pun dilakukan dengan baik, kota
Roma dilengkapi polisi dan pemadam kebakaran, meningkatkan subsidi gandum,
membangun arena olahraga dan membangun kuil.
10. 6
Setelah Octavianus meninggal kekuasaan diserahkan kepada Tiberius. Pada masa
ini timbul penyebaran agama yang mengesankan Satu Tuhan dibawa oleh Nabi Isa AS
dan tidak mendewakan manusia. Pada masa kekuasaan konstantin Agung perlakuan
pengejaran dan pembunuhan kepada kaum Kristen ditiadakan, sejak itu agama Kristen
ditetapkan sebagai agama negara. Konstantin Agung memindahkan ibu kota dari
Roma ke Konstantinopel, keputusan ini merupakan awal yang tidak baik bagi
kekuasaan Imperium Romawi sehingga pada tahun 400 masehi pecahlah kekuasaan
Romawi menjadi dua bagian yaitu Imperium Romawi barat dengan ibukota Rhoma
dan Imperium Romawi Timur dengan ibukota Konstantinopel. Tahun 476 masehi
Imperium Romawi barat hancur oleh penyerangan bangsa Jerman runtuhan Romawi
barat tidak mempengaruhi keamanan Romawi Timur bahkan sempat mengalami
kejayaan pada masa Kaisar Yustinianus tahun 527 sampai 563 masehi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi peradaban Romawi kuno, ilmu pengetahuan dan
teknologi bangsa Romawi banyak diadaptasi dari kebudayaan-kebudayaan yang sudah
berkembang sebelumnya misalnya yunani-persia etrustci dan helenisme, mereka tidak
hanya mempelajari juga mengembangkan menjadi beragam, seperti :
1. Dalam dunia Teknik Sipil ditemukannya teknik pembuatan beton mendirikan
bangunan berbentuk kubah
2. Dalam bidang militer sistem organisasi diperkenalkan dengan garis komando
yang teratur
3. Dibidang seni ditemukannya Seni pahat
2.2 Seni Rupa Peradaban Romawi
2.2.1 Arsitektur
Dalam bidang seni dan arsitektur, Roma merupakan peminjam yang secara
keseluruhan mengoper pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia, dan Korintia,
yang selanjutnya digabung sera dikembangkan yaitu gaya komposit dan Tuskana.
Dorongan utamanya bukan untuk menyaingi kesempurnaan dan keselarasan
bangsa Yunano, melainkan untuk mengungguli dengan kehebatan teknologinya.
Konsep arsitektur Roma mencerminkan segi-segi praktis, yaitu:
a. Kekokohan
b. Keamanan
11. 7
c. Kenyamanan
d. Fungsi
Beberapa karakeristik arsitektur romawi sebagai berikut:
A. Arsitektur Etruska
Atrium merupakan “ruang keluarga resmi” didalam tiap rumah tinggal orang Romawi
yang fungsinya adalah tempat bagi seorang bapak untuk menasehati anak-anak
lelakinya. Ruang ini mempunyai lubang diatas atap yang sudah menjadi tradisi sejak
Romawi Kuno (Etruska). Ketika tempat tinggalnya hanya terdiri dari satu lubang
angin di atas yang diperlukan untuk memasukkan cahaya serta udara dan
mengeluarkan asap dari tungku. Perkembangan selanjutnya atrium menjadi ruang
tamu besar, dengan lubang atas tetap dipertahankan, tetapi tungku api diganti dengan
kolam untuk menampung air hujan.
Gambar 2.2.1. a.Contoh arsitektur Etrusca
https://images.app.goo.gl/ke1jzEb2P1zctLG77
Dengan proses yang sama, Tablinum yang semula mula adalah sengkang
dibelakang atrium, menjadi ruang makan kecil, dan menghadap kebun sayur
sederhana yang seterusnya dikembangkan menjadi taman terutup yang indah dan
dikelilingi oleh ruang-ruang yang lain, misalnya ruang tidur atau thlamus, taman ini
disebut peristyllum yang dibatasi pilar-pilar besar dan dilengkapi dengan kolam serta
patung yang digunakan untuk ruang santai keluarga.
12. 8
B. Arsitektur Romawi
Gambar 2.1.2. b. Arsitektur Romawi https://images.app.goo.gl/EoY2Lx2Wgg87gDiX7
Bangsa Romawi mengambil kolom dan balok dari Yunani lalu dengan busur
lengkung dari Etruska. Kombinasi kolom, balok dan busur ini merupakan ciri
pedoman bagi arsitektur Romawi selanjutnya. Langgam gaya yang dipakai untuk pilar
pilar adalah Doria, Ionia, Korintia, Komposit, dan Tuskana.
Arsitektur Vitruvius telah menyusun pedoman, juga memberikan proporsi
langgam gaya tersebut, kecuali kompsosit. Proporsi gaya tersebut kemudian dipelajari
secara mendalam oleh Pallado, Vignolla dkk, pada zaman Renaissance.
Kuil yang pada phase Hellenistik Yunani, terdiri dari 1 lantai yang sangat
dominan, pada zaman Romawi menjadi bermacam macam type yang dikembangkan
dan berlantai banyak. Dinding Romawi terdiri dari batu dan beton, yang merupakan
karakter kubus. Pembuatan lengkung busur, ditunjang oleh rangka kayu/bekisting
sampai beton mengeras. Sedangkan beton merupakan bahan bangunan yang bisa
diproduksi secara masal, uniform dan sederhana.
2.2.2 Seni Patung
Seni patung klasik Eropa merujuk pada seni patung dari zaman Yunani kuno,
Romawi kuno serta peradaban Helenisasi dan Romanisasi atau pengaruh mereka dari
sekitar tahun 500 SM samapi dengan kejatuhan Roma di tahun 476 AD, istilah patung
klasik juga dipakai untuk patung modern yang dibuat dengan gaya klasik. Patung
patung klasik Eropa memiliki ciri-ciri berikut:
13. 9
a. Figur badan penuh: berupa laki laki muda atletis dan wanita telanjang.
b. Portrait: menunjukkan tanda tanda usia atau karakter yang kuat.
c. Memakai kostum serta atribut dewa dewi klasik.
d. Peduli dengan naturalisme didasari dengan observasi, seringkali memakai
model sungguhan.
Gambar 2.2.2 Seni Patung Romawi https://images.app.goo.gl/NnokQYqMLrnvwaXb7
Bentuk patung telanjang biasanya diterima secara luas oleh masyarakat,
didasari pada lamanya tradisi yang berkeberatan dengan tema ketelanjangan ini,
biasanya dari kalangan fundamentalis moral dan relijius. Contohnya, beberapa
patung Yunani koleksi Vatikan dihilangkan penisnya.
2.2.3 Seni Lukis
Lukisan dinding pada abad pertama masehi kadang dibagi menjadi beberapa
gaya berbeda. Gaya pertama adalah lukisan dinding yang membuat rumah
nampak seperti dibuat dari marmer. Gaya kedua adalah lukisan dinding yang
dihiasi dekorasi bunga, burung, tanaman, atau buah-buahan. Gaya ketiga adalah
lukisan dinding yang dihiasi gambar-gambar manusia.
14. 10
Gambar 2.2.3 Gambar Lukisan dinding kota pompeii
http://id.wikibooks.org/wiki/Romawi_Kuno/Seni
2.2.4 Tembikar (gerabah)
Tembikar di Italia cenderung memiliki satu warna dan dekorasinya pun
disetak, tidak seperti tembikar Yunani yang hiasannya dilukis. Pada masa
republik, kebanyakan tembikar dibuat dekat tempat tembikar tersebut akan
digunakan. Namun pada masa kekaisaran, mulai berdiri pabrik-pabrik tembikar,
yang memproduksi tembikar untuk kemudian dijual ke berbagai tempat. Ada
beberapa pabrik tembikar di Italia, didekat kota yang disebut Arezzo, dan
beberapa lainnya di Prancis Selatan. Tembikar jenis ini disebut tembikar Arretine.
Gambar 2.2.4 Tembikar Romawi
https://images.app.goo.gl/mcyZpFfu5rLA89HP9
15. 11
2.3 Artefak-Artefak Peradaban Romawi
2.3.1 Colloseum
Gambar 2.3.1 Colosseum https://images.app.goo.gl/Za5ATMyQNtaywNtt5
Colosseum, juga disebut Flavian Amphitheatre, amfiteater raksasa yang dibangun
di Roma di bawah kaisar Flavia. Pembangunan Colosseum dimulai antara tahun 70
dan 72 M pada masa pemerintahan Vespasian. Hal ini terletak di sebelah timur Bukit
Palatine, dengan alasan apa Nero‘s Golden House. Colosseum adalah amfiteater
yang dibangun di Roma di bawah kaisar Flavia dari Kekaisaran Romawi. Ini adalah
struktur elips yang terbuat dari batu, beton, dan tufa , dan berdiri setinggi empat lantai
pada titik tertingginya. Ukurannya 620 kali 513 kaki (189 x 156 meter) dan dapat
menampung sebanyak 50.000 penonton. Colosseum terkenal digunakan untuk
pertempuran gladiator. Colosseum dibangun sebagai bagian dari upaya kekaisaran
untuk merevitalisasi Roma setelah tahun empat kaisar yang penuh gejolak, 69 M.
Seperti amfiteater lainnya, kaisar Vespasianus menginginkan Colosseum menjadi
tempat hiburan, menyelenggarakan pertarungan gladiator, perburuan hewan, dan
bahkan pertempuran laut tiruan .
Sebagai salah satu dari sedikit bangunan yang sebagian besar masih utuh dari
Kekaisaran Romawi, Colosseum saat ini berdiri sebagai monumen kecakapan
arsitektur dan teknik Roma kuno. Ini juga merupakan sumber utama pendapatan
16. 12
pariwisata bagi pemerintah Italia. Colosseum adalah struktur batu dan beton yang
berdiri sendiri, menggunakan sistem kubah laras dan kubah selangkangan yang
kompleks dan berukuran keseluruhan 620 x 513 kaki (189 x156 meter).
Tiga dari cerita arena dikelilingi oleh arcade yang dibingkai di bagian luar
oleh kolom yang terlibat dalam perintah Doric, Ionic, dan Corinthian ; Penataan
kolom yang naik struktur menjadi dasar dari Kodifikasi Renaisans dikenal
sebagai kumpulan ordo. Kerangka struktural utama dan fasad adalah travertine ,
dinding sekunder adalah tufa vulkanik, dan mangkuk bagian dalam serta kubah
arcade adalah beton.
Colosseum adalah tempat ribuan pertarungan tangan kosong antara gladiator,
pertandingan antara manusia dan hewan, dan banyak pertempuran yang lebih
besar, termasuk pertempuran laut tiruan. Namun, tidak pasti apakah arena itu
adalah tempat kemartiran orang Kristen masa awal. Pada abad pertengahan,
Colosseum digunakan sebagai gereja, kemudian sebagai benteng oleh dua
keluarga Romawi terkemuka, Frangipane dan Annibaldi. Colosseum dirusak oleh
petir dan gempa bumi dan, bahkan lebih parah, oleh vandalisme dan polusi.
Semua kursi marmer dan bahan dekoratif menghilang, karena situs itu
diperlakukan sebagai tambang selama lebih dari 1.000 tahun. Pelestarian
Colosseum dimulai dengan sungguh-sungguh pada abad ke-19, dengan upaya
penting yang dipimpin oleh Pius VIII , dan proyek restorasi dilakukan pada tahun
1990-an. Ini telah lama menjadi salah satu tempat wisata utama Roma, menerima
hampir tujuh juta pengunjung setiap tahun. Mengubah pameran yang berkaitan
dengan budaya dari Roma kuno dipasang secara teratur.
17. 13
2.3.2 Kuil Fortuna Virilis
Gambar 2.3.2 Kuil Fortuna Virilis
https://images.app.goo.gl/HBJE3rUK6oM1Rfbw5
Kapel Fortuna Virilis kecil yang indah adalah contoh tertua dari jenisnya. (Nama
itu sangat mewah, karena tempat kudus itu menghargaiun untuk dewa pelabuhan
Romawi, Portus.) Dibangun di Roma selama tahun-tahun terakhir abad kedua SM, hal
itu menunjukkan, dalam proporsi yang elegan dari kolom ioniknya dan entablature,
gelombang pengaruh setelah penaklukan Yunani di Yunani pada 146 SM bukan
hanya kuil, tetapi karena kita menemukan sejumlah elemen Etruscan : podium tinggi,
teras dalam, dan cella lebar, yang melibatkan kolom peristyle. Namun, sel tidak lagi
terbagi menjadi tiga kompartemen seperti di bawah Etruria; sekarang satu ruangan
bersatu.
Orang-orang Romawi membutuhkan kuil interior yang luas, karena mereka
menggunakannya bukan hanya untuk citra keilahian, tapi juga untuk piala (patung,
senjata, dan lain-lain) yang dibawa kembali oleh tentara mereka yang menaklukkan.
“Kuil Fortuna Virilis” dengan mewakili sebuah kuil baru yang terintegrasi dengan
baik yang dirancang untuk kebutuhan Romawi, bukan silang yang serampangan unsur
Etruscan dan Yunani. Itu memiliki umur yang panjang. Sejumlah contohnya, biasanya
besar dan dengan kolom Korintus, dapat ditemukan sampai akhir abad kedua, di Italia
dan ibu kota provinsi berikut.
18. 14
2.3.3 Kuil Saturnus
Gambar 2.3.3 Kuil Saturnus https://images.app.goo.gl/jWXC4atAUQULw7gd7
Kuil Saturnus adalah kuil Romawi kuno untuk dewa Saturnus , di tempat yang
sekarang disebut Roma, Italia . Reruntuhannya berdiri di kaki Bukit Capitoline di
ujung barat Forum Romawi. Peresmian candi secara tradisional diperkirakan pada
tahun 497 SM, tetapi para penulis kuno sangat tidak setuju tentang sejarah situs ini.
Pembangunan candi diperkirakan telah dimulai pada tahun-tahun terakhir
Kerajaan Romawidi bawah Tarquinius Superbus. Peresmiannya oleh konsul Titus
Larciusterjadi pada tahun-tahun awal Republik. Altar Saturnus, yang berdiri di depan
kuil, diperkirakan jauh lebih tua dan dengan pendirian kota Saturnus di Bukit
Capitoline. Kuil ini direkonstruksi sepenuhnya olehMunatius Plancuspada 42 SM.
Dalam mitologi Romawi, Saturnus memerintah selama Zaman Keemasan, dan dia
terus berteman dengan kekayaan. Kuilnya menampung perbendaharaan, aerarium,
dimana cadangan emas dan perak Republik Romawi disimpan. Arsip negara dan
lencana serta timbangan resmi untuk penimbangan logam juga disimpan di sana.
Kemudian, aerarium dipindahkan ke gedung lain, dan arsip dipindahkan ke
Tabularium terdekat. Podium candi, dibangun dari beton yang dilapisi dengan
travertine , digunakan untuk memasang uang kertas. Bangunannya runtuh hanya
menyisakan sedikit yang berdiri tapi sisa-sisa teras depan. Pedimen yang diawetkan
sebagian menampilkan tulisan:
19. 15
"Senatus Populusque Romanus incendio consumptum restituit" yang berarti
"Senatdan Rakyat Roma melaporkan [kuil] yang dilalap api."
Pedimen dan delapan kolom yang masih ada mewakili salah satu gambar ikonik
warisan arsitektur kuno Roma. Contoh spolia yang digunakan untuk membangun Kuil
Saturnus termasuk poros kolom granit Mesir dan dekorasi acanthus dari Partai
Republik. Berdasarkan gambar kultus Saturnus lainnya, patung dewa di bagian dalam
diselubungi dan dilengkapi dengan sabit. Gambar itu terbuat dari kayu dan diisi
dengan minyak. Kaki ditutup dengan pita wol yang dilepas hanya pada 17 Desember,
hari Saturnalia. Pada hari raya ini, budak diberikan kebebasan sementara dan anggota
keluarga bertukar hadiah.
2.3.4 Circus Maximus
Gambar 2.3.4 Circus Maximus
https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_1024/v15816850
65/zc6txe4oqmwu7qi3zrdx.jpg
Circus Maximus merupakan stadion yang dibangun pada abad ke-6 SM, tetapi
baru selesai pembangunannya ketika masa pemerintahan Julius Caesar yaitu abad
ke-1 SM. Caesar sendiri sengaja memperpanjang tingkatan tempat duduk untuk dapat
berlari disekitar sirkuit oval, kecuali gerbang awal dan pintu masuk kembar di kedua
ujung stadion. Stadion ini menjadi yang terbesar dengan panjang lebih dari 600 meter
20. 16
dan lebar 150 meter serta memiliki kapasitas tempat duduk antara 150.000 dan
250.000 orang.
Circus adalah tempat terbesar di Roma untuk ludi, permainan umum yang
berhubungan dengan festival keagamaan Romawi. Sebagian besar diadakan setiap
tahun atau pada interval tahunan pada kalender Romawi. Yang lain mungkin
diberikan untuk memenuhi sumpah agama, seperti permainan untuk merayakan
kemenangan . Dalam tradisi Romawi, ludi kemenangan paling awal di Circus dilantik
oleh Tarquin the Proud to Jupiter diera Regal akhir untuk kemenangannya atas
Pometia .
Circus Maximus berlokasi di tanah datar Lembah Murcia (Vallis Murcia) , antara
Aventine Roma dan Bukit Palatine . Pada masa-masa awal Roma, lembah itu sungai
yang membelah lembah. Aliran itu mungkin dijembatani pada tanggal awal, di dua
titik di mana trek harus menyeberanginya, dan balapan paling awal akan diadakan di
dalam lanskap pertanian, "dengan tidak lebih dari tiang belok, tepian tempat penonton
bisa duduk, dan beberapa kuil dan tempat suci".
Situs Circus sekarang berfungsi sebagai area taman besar, di pusat kota. Hal ini
sering digunakan untuk konser dan pertemuan. Circus juga menjadi tuan rumah
perayaan kemenangan, menyusul kemenangan Piala Dunia Italia 2006 dan AS Roma
Serie Akemenangan pada tahun 1983 dan 2001. Pada bulan Mei 2019, pengalaman
realitas virtual / augmented baru, Pengalaman Circo Maximo, dibuka di situs,
membawa pengunjung dalam perjalanan melalui situs dan sejarahnya.
21. 17
2.3.5 L'Arco di Costantiona (Pelengkung Konstantinus)
Gambar 2.3.5 Pelengkung Konstatinus
https://images.app.goo.gl/zX6Sf7rkdYFsndQZA
Pelengkung Konstantinus adalah sebuah pelengkung kemenangan di Roma, yang
terletak di antara Colosseum dan Lembah Palatine. Pelengkung tersebut didirikan oleh
Senat Romawi untuk memperingati kemenangan Konstantinus I atas Maxentius di
Pertempuran Jembatan Milvian pada 312. Pelengkung tersebut berada di sepanjang
Via triumphalis, sebuah jalan yang diambil oleh para kaisar saat mereka memasuki
kota tersebut dalam kemenangan.
Di bagian atas pelengkunya, ditulis inskripsi yang ditujukkan untuk dewa. Di
bagian bawahnya, ada ukiran yang menggambarkan pertempuran Constantinus.
Ukuiran pada pelengkung ini menggambarkan Constantinus memasuki kota Roma
dengan kereta perang, juga ada ukiran yang memeprlihatkan Constantinus memberi
uang pada orang miskin. Inovasi pada pelengkng ini adalah digunakannya pewarna,
sedangkan pelengkung-pelengkung sebelumnya tidak dilapisi pewarna.
Beberapa ukiran pada pelengkung Constantinus merupakan ukiran-ukiran yang
diambil dari monumen-monumen lainnya dan menggambarkan kaisar-kaisar
sebelumnya. Constantinus memodifikasi kepala pada ukiran itu supaya
menggambarkan dirinya. Mungkin Constantinus kesulitan mencari pengukir, atau
mungkin dia kekurangan dana, atau mungkin dia ingin menjalin ikatan dengan
kaisar-kaisar sebelumnya.
22. 18
2.3.6 Augustus dari Prima Porta
Gambar 2.3.6 Augustus https://images.app.goo.gl/SbowfrndesxPDMQz9
Augustus dari Prima Porta (Italia: Augusto di Prima Porta) adalah patung potret
penuh Augustus Caesar, kaisar pertama Kekaisaran Romawi. Patung marmer ini
memiliki tinggi 2,08 meter dan berat 1.000 kg. Augustus ditampilkan dalam sandaran
sebagai "Imperator", panglima tentara, sebagai thoracatus tentara tertinggi tentara atau
panglima tentara Romawi artinya patung itu harus menjadi bagian dari monumen
peringatan untuknya kemenangan.
Dia mengenakan pakaian militer, membawa tongkat konsuler dan mengangkat
tangan kanannya dalam posead locutioretoris, berbicara kepada pasukan. Relief
padacuirasslapis bajanya memiliki agenda alegoris dan politik yang kompleks,
mengacu pada beragam dewa Romawi, termasuk Mars, dewa perang, serta
personifikasi dari wilayah terbaru yang ia taklukkan. Posisi contrapposto Doryphoros ,
menciptakan diagonal antara anggota tubuh yang tegang dan rileks, ciri khas patung
klasik, diadaptasi di sini. Pose kaki patung mirip dengan Doryphoros . Kaki kanan
dikencangkan, sedangkan kaki kiri santai, seolah-olah patung itu bergerak maju.
Terlepas dari pengaruh Republik di kepala potret, gaya keseluruhan lebih dekat
dengan idealisasi Helenistik daripada realismepotret Romawi. Alasan perpindahan
gaya ini adalah perolehan seni. Setelah setiap penaklukan, orang Romawi membawa
23. 19
kembali sejumlah besar seni Yunani. Aliran artefak Yunani mengubah selera estetika
Romawi, dan karya seni dianggap sebagai simbol kekayaan dan status bagi kelas atas
Romawi.
Potongan rambut terdiri dari helai rambut yang terbagi, dengan sehelai rambut
tepat di atas tengah dahi Augustus yang dibingkai oleh helai rambut lainnya di
atasnya. Dari kiri dua helai nyasar ke dahi, dan dari kanan tiga helai, gaya rambut
pertama kali ditemukan di patung ini. Gaya rambut khusus ini digunakan sebagai
tanda pertama yang Mengidentifikasi jenis potret Augustus ini sebagai jenis Prima
Porta, yang kedua dan paling populer dari tiga jenis potret resmi.
Wajahnya ideal, tetapi tidak seperti patung-patung Polykleitos. Wajah Augustus
tidak dihaluskan dan menunjukkan detail untuk menunjukkan ciri-ciri individu
Augustus. Seni mengalami perubahan penting selama pemerintahan Augustus, dengan
realisme ekstrim yang mendominasi era Republik memberi jalan kepada pengaruh
Yunani, seperti yang terlihat dalam potret kaisar - idealisasi merangkum semua yang
harus dimiliki oleh orang luar biasa yang memerintah. Pelindungdadadiukir pada
relief dengan banyak figur kecil yang menggambarkan kembalinya, berkat diplomasi
Augustus, elang legiun Romawi atauaquilaeyang hilang dariParthiaolehMark
Antonypada tahun 40-an SM dan olehCrassuspada tahun 53 SM.
2.3.7 Pantheon
Gambar 2.3.7 Pantheon https://images.app.goo.gl/peypXJrpFpkvHkT26
24. 20
Pantheon adalah bangunan tertua di dunia yang masih digunakan hingga hari ini.
Sejak abad ke-7, telah menjadi gereja Katolik Roma. Dibangun sekitar 125 Masehi
(M) oleh kaisar Romawi Publius Aelius Hadrianus, bangunan ini adalah properti
ketiga yang dibangun. Pantheon pertama terbakar sekitar tahun 80 M dan dibangun
kembali tidak lama setelah itu, tetapi disambar petir dan terbakar lagi sekitar tahun
110 M. Fasad struktur yang telah selesai dibangun dengan motif Yunani kuno, dengan
pintu masuk serambi yang menampilkan puncak segitiga dan kolom menjulang.
Interiornya dibuat lapang, ditutup dengan kubah yang hingga saat ini masih
menjadi kubah beton tanpa penyangga terbesar di dunia. Legenda mengatakan
Pantheon adalah situs tempat pendiri Roma, Romulus, naik ke surga. Yang lain
percaya Pantheon adalah tempat kaisar Romawi dapat berkomunikasi dengan para
dewa. Apapun fungsinya, seperti banyak prestasi arsitektur Romawi, strukturnya
menjadi "simbol penting dari kekuatan kekaisaran." Memang, arsitektur Romawi pada
masa itu mewujudkan kekayaan, kekuatan, dan martabat.
Berabad-abad kemudian, arsitek neoklasik merujuk kombinasi serambi dan kubah
Pantheon untuk mengilhami bangunan mereka dengan nilai-nilai yang sama, dari US
Capitol di Washington, DC, hingga Somerset House di London. Pantheon adalah
keajaiban arsitektur Kekaisaran Romawi. Kubah terbuka di Pantheon yang disebut
oculus, bahasa Latin untuk "mata", yang diameter sembilan meter, dibangun seakan
membawa langit ke dalam bangunan. Matahari bersinar melalui okulus. Dan hujan,
percikan air turun bak air terjun. "Oculus seakan membiarkan (Pantheon) terbuka ke
langit," kata Ochsendorf. "Tapi itu juga menunjukkan penguasaan geometri dan
konstruksi - bahwa mereka bisa membangun kubah pada skala sedemikian besar dan
presisi, nyaris untuk memamerkan kemampuan."
25. 21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Romawi kuno adalah peradaban yang tumbuh dari Negara-kota Roma yang
didirikan disemenanjung Italia disekitar abad ke-8 SM. Romawi terletak
disemenanjung Alpenina (sekarang Italia). Lembah pegunungan Alpenina merupakan
lahan subur dan cocok dijadikan sebagai lahan pertanian.
Peradaban Romawi terletak di Negara Italia yang beribukata di Roma. Menurut
kepercayaan, kata Romawi berasal dari nama Nenek Moyang bangsa Romawi, yaitu
Remus dan Romulus yang merupakan anak dari Rhea Silva, salah satu keturunan
Aeneas (pahlawan peranag Troya). Kepercayaan masyarakat masih bersifat animisim,
kemudian berkembang menjadi kepercayaan politheisme dan menjadi agama Kristen.
B. Saran
Setelah mempelajari makalah ini, di harapkakan siswa dan siswi dapat
mengambil hikmah dari peradaban kuno Romawi dan kemajuan yang dicapai
duluharus dicapai hari ini dengan yang lebih baik. Siswa dan sisiwi juga
bisamenceritakan peradaban kuno Romawi ini tanpa teks book dengan menarik
sehingga orang lain tertrik untuk belajar Sejarah
26. 22
DAFTRA PUSTAKA
Chanel, GeEmGe History. 2021. 5 Januari. Peradaban Romawi - Asal Usul dan
Kehidupan Bangsa Romawi. Youtube. https://youtu.be/Vy8fMoJuFgU.
CNN Indonesia. 2020. Pantheon.
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201123144055-269-573386/pantheon/.
Diakses pada 7 Februari 2022.
Guru, Magur Mantan. 2020. 13 November. Sejarah Seni Rupa/Bag 3A Barok.
Youtube. https://youtu.be/OwlmkENiGys.
Hanifah. 2021. Peninggalan Arsitektur Romawi yang masih kokoh.
https://www.99.co/blog/indonesia/peninggalan-arsitektur-romawi/. Di akses pada 7
Februari 2022.
Madiun, Bambang. 2013. Sejarah Seni Romawi Kuno.
https://senirupasmasa.wordpress.com/2013/02/20/seni-rupa-romawi-kuno-xi-ipa1dan2/.
Diakses pada 7 Februari 2022.
Madiun, Bambang. 2013. Sejarah Seni Romawi Kuno.
https://senirupasmasa.wordpress.com/2013/02/20/seni-rupa-romawi-kuno-xi-ipa1dan2/.
Diakses pada 7 Februari 2022.
Miscellaneous. 2020. Colosseum / Definisi Karakteristik, Sejarah & Fakta.
https://delphipages.live/id/miscellaneous/colosseum. Di akses pada 7 Februari 2022.
Muhaemin. 2019. Sejarah Seni Rupa Barat (Romawi).
https://www.muhaemin-af.com/2019/03/sejarah-seni-rupa-barat-romawi.html?m=1.
Diakses pada 7 Februari 2022.
Storyteller. 2021. Sejarah Seni Arsitektur Romawi.
https://histori.id/sejarah-seni-arsitektur-romawi/. Di akses pada 7 Februari 2022.