SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Makalah
MEMAHAMI TENTANG PERGANTIAN KELAMIN DAN KLONING
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas
MASAILUL FIQH
DOSEN PENGAMPU : Dra. Hj. Sri Winarni, M. Pd. I
Disusun Oleh :
Riski Andini (210380509196)
Muhammad Imam Alfarobie (2203805092128)
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2023 / 2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan konsep kesetaraan
dan keberagaman. Konsep kesetaraan biasanya dihubungkan dengan gender, status,
hierarki sosial dan berbagai hal lainnya yang mencirikan perbedaan-perbedaan serta
persamaan-persamaan.
Sedangkan konsep keberagaman merupakan hal yang wajar terjadi pada
kehidupan dan kebudayaan umat manusia. Manusia juga memiliki keragaman salah
satunya bisa dilihat dari segi jenis kelamin, yaitu pria dan wanita. Tetapi dalam hal ini
jika terjadi ketidakjelasan antara status jenis kelamin yang dia miliki.
Contohnya dia seorang laki-laki tetapi dalam jiwanya dia memiliki jiwa seorang
wanita dan kasus sebaliknya, dan ada juga orang yang memiliki dua jenis kelamin yang
tidak jelas apakah status yang sebenarnya. Hal tersebut membuat mereka berbeda dengan
yang lainnya. Mereka dianggap tidak normal atau biasa disebut Transgender. Transgender
adalah orang yang cara berperilaku atau penampilannya tidak sesuai dengan peran gender
pada umumnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian serta tujan Transgender dan Kloning?
2. Bagaimana Hukum Transgender dan Kloning di Indonesia dan menurut
Agama Islam?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Memahami pengertian Transgender dan Kloning
2. Mengetahui Hukum Trangender dan Kloning di Indonesia serta Menurut
Islam
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Tujuan Transgender
Transgender merupakan isu lama yang kini hadir kembali menjadi berita hangat
di kalangan dunia Internasional maupun di Indonesia. Secara etimologis transgender
berasal dari dua kata yaitu kata trans dan kata gender. Kata trans yaitu pindah
(tangan;tanggungan) pemindahan.1
Sedangkan kata gender yaitu jenis kelamin.2
Namun pengertian kata gender dalam kamus bahasa Indonesia dan kamus bahasa
Inggris tidak secara jelas dibedakan pengertian antara kata sex dan kata gender. Sehingga
sering kali kata gender dipersamakan dengan kata sex. Setelah sekian lama terjadi proses
pembagian peran dan tanggung jawab terhadap kaum laki-laki dan perempuan yang telah
berjalan bertahun-tahun bahkan berabad-abad maka sulit dibedakan pengertian seks (laki-
laki dan perempuan) dengan gender.3
Dengan demikian menurut hemat penulis pengertian kata gender terbagi menjadi
dua makna yaitu secara bilogis kata gender adalah jenis kelamin dan secara sosiologis
kata gender adalah karakteristik laki-laki dan perempuan berdasarkan dimensi sosial
kultural yang tampak dari nilai dan tingkah laku.
Sedangkan secara terminologis transgender diartikan dengan suatu gejala
ketidakpuasan seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan
kelamin dengan kejiwaan.
Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang
melakukan, merasa, berfikir, atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat
mereka lahir.“Transgender” tidak menunjukkan bentuk spesifik apapun dari orientasi
seksual orangnya. Transgender : adalah istilah yang dipakai buat orang yang cara
1
Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya:Arkola, tt), h. 757
2
Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer… h. 197
3
Riant Nugroho, Gender dan Strategi Pengarus Utamanya di Indonesia, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2011) h. 2
berperilaku atau berpenampilan berbeda atau tidak sesuai dengan jenis kelaminnya.
Transgender berbeda dengan Transseksual yang artinya : adalah orang yang secara
biologis merasa identitas gendernya berbeda dengan jenis kelaminnya. Terkadang juga
orang transgender disebut sebagai Transeksual jika ia menghendaki bantuan medis untuk
transisi dari satu seks ke seks lainnya.Pada kasus transseksual karena keseimbangan
hormon yang menyimpang (bawaan), menyeimbangkan kondisi hormonal guna
mendekatkan kecendrungan biologis jenis kelamin bisa dilakukan. 5Mereka yang
sebenarnya normal karena tidak memiliki kelainan genetikal maupun hormonal dan
memiliki kecendrungan berpenampilan lawan jenis hanya untuk memperturutkan
dorongan kejiwaan dan nafsu adalah sesuatu yang menyimpang dan tidak dibenarkan
menurut syari‟at Islam. Hal ini disebut dengan istilah kelamin dysphoria: Istilah medis
mengacu kepada orang yang memiliki rasa yang meyakinkan bahwa identitas gender
mereka tidak sesuai dengan jenis kelamin fisiologis atau biologis mereka lahir. Dengan
kata lain, orang yang merasa bahwa mereka lahir di “tubuh yang salah” yaitu perempuan
biologis yang merasa mereka seharusnya dilahirkan sebagai lakilaki dan sebaliknya.
Menurut Nanis Damayanti, transgender adalah orang yang cara berperilaku atau
penampilannya tidak sesuai dengan peran gendernya pada umumnya. “transgender
merupakan orang yang berbagai level “melanggar” norma kultural mengenai bagaimana
pria atau wanita itu sendiri.”. Transgender berhenti hanya pada aspek perilaku atau
penampilan (zahir) saja.4
Faktor penyebab transgender adalah: Pertama, Faktor bawaan (hormon dan gen)
dikarenakan keseimbangan hormon yang menyimpang (bawaan). Kedua,faktor
lingkungan, di antaranya pendidikan yang salah pada masa kecil dengan membiarkan
anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku perempuan, pada masa pubertas dengan
homoseksual yang kecewa dan trauma, trauma pergaulan seks dengan pacar, suami atau
istri. Ketiga, Faktor Kejiwaan adalah mereka yang sebenarnya normal karena tidak
memiliki kelainan genetikal maupun hormonal dan memiliki kecendrungan
4
Gibtiah, Fikih Kontemporer,(Jakarta: Prenada Media Group, 2016), h. 221
berpenampilan lawan jenis hanya untuk memperturutkan dorongan kejiwaan dan hawa
nafsu adalah suatu yang menyimpang dan tidak dibenarkan menurut syari‟at
Islam.Kelompok ini termasuk minoritas, bahkan jumlah mereka tidak jelas karena belum
ada data yang akurat yang menyebut jumlah mereka. Mereka juga sering dikaitkan dengan
istilah komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Tansgender).
1. Pengertian dan Tujuan Kloning
Menurut bioteknologi kedokteran, ternyata makhluk hidup bisa mendapatkan
keturunan melalui poses aseksual yaitu dengan proses kloning. Kloning adalah suatu
usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual, yakni upaya
menduplikasi genetik yang sama dari suatu organisme dengan menggunakan sel telur dan
inti sel dari suatu organisme tersebut, yang kemudian oleh ilmuwan teknik itu diterapkan
pada manusia. Dengan kata lain membuat foto copy atau penggandaan dari suatu makhluk
melalui cara-cara non seksual. Istilah kloning semula digunakan dalam dunia tanaman,
yang berarti sekumpulan tanaman yang didapatkan dari pembiakan vegetatif atau
pembiakan tanpa perkawinan, seperti pembiakan yang menggunakan stek atau cangkok.5
Klon kemudian diartikan sebagai kumpulan organisme (makhluk hidup) baik
tanaman atau hewan yang mengandung perangkat gen yang sama. Anak kembar yang
berasal dari satu telur akan memiliki perangkat gen yang sama,. Dipandang dari kesamaan
perangkat gennya, maka dua saudara kembar satu telur dapat dianggap sebagai suatu klon
yang terjadi secara alami, ini merupakan isyarat “Teknologi Ketuhanan”.
Teknik kloning ini pertama kalinya dilakukan oleh Robert Brig dan Thomas king
berupa kloning pada sel cebong. Dr. Gordon dari Inggris pada tahun 1961 berhasil
memanipulasi telur-telur katak sehingga tumbuh jadi kecebong yang identik. Pada tahun
1933 Dr. Jerry hall berhasil mengkloning embrio manusia dengan teknik pembelahan
(embryo splitting technique), Empat tahun kemudian pada tanggal 23 Pebruari, Dr. Ian
Wilmut berhasil mengkloning mamalia dengan kelahiran domba yang diberi nama dolly.
5
Azis Mustofa, Imam Musbikin, Kloning Manusia Abad XX1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, hlm.16
Lalu dilaporkan dalam Tabloid Inggris Daily mail, pada tanggal 17 Juni 1999, tim
ilmuwan Amerika Serikat ternyata telah berhasil mengkloning embrio-embrio manusia
untuk pertama kalinya.3 Awal April 2002 manusia kloning pertama di dunia bernama
eve, bayi perempuan itu kini berusia dua belas tahun. Sehat dan kini mulai menginjak
pendidikan, di pinggiran kota Bahama. Eve merupakan bayi yang pertama lahir dari 10
implantasi yang dilakukan clonaid tahun 2002. Kelahiran eve merupakan sebuah kejutan.
2. Hukum Transgender dan Kloning menurut Agama islam serta Hukum di
Indonesia
Menurut MUI dalam musyawarah Nasional II tahun 1980 memutuskan fatwa
mengharamkan operasi perubahan atau penyempurnaan kelamin. Menurut fatwa MUI ini
sekalipun diubah jenis kelaminnya hukumnya sama dengan jenis kelamin sebelumnya.
Para ulama Fiqh juga mendasarkan ketetapan hukum tersebut paa dalil Q.S.
Al-Hujurat 13 dan juga mengajarkan prinsip equality (keadilan) bagi segenap manusia
dihadapan Allah dan hukum yang masing-masing telah ditentukan jenis kelamin dan
ketentuan Allah tidak boleh diubah dan harus dijalani sesuai kodratnya.Yang kedua juga
sama QS. An-Nisa (4): 119 yang berisi tidak boleh mengubah ciptaan Allah yang sudah
ditetapkan, yang ke-3 hadis Nabi yang berisi pengutukan kepada para tukang tato, yang
minta ditato yang mencukur alis, memotong giginya dengan tujuan mempercantik diri
dengan mengubah ciptaan Allah, yang keempat hadist Nabi menyatakan Allah mengutuk
laki-laki yang menyerupai wanita dan sebaliknya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram bagi siapa saja yang
secara sengaja dan tidak memiliki alasan ilmiah merubah jenis kelamin. Dengan
demikian, Pemerintah dan DPR RI diminta membuat aturan hukum terkait dengan
praktek operasi ganti kelamin dan penyempurnaan kelamin. Berdasarkan hasil
Musyawarah Nasional (Munas) VIII MUI juga diputuskan tidak boleh menetapkan
keabsahan status jenis kelamin akibat operasi perubahan alat kelamin, sehingga tidak
memiliki implikasi hukum syar`i terkait perubahan tersebut.
Sedangkan Hukum Kloning, Kaitan dengan ilmu dan teknologi, agama Islam
sesungguhnya sangat mendorong kaum muslimin agar mau menguasai dan
memanfaatkan iptek dengan sebaik-baik iptek. Disamping itu, agama Islam mendorong
juga agar pemanfaatannya menghormati manusia dan bukan menghancurkannya.
Oleh karena itu, agama Islam membimbing para ilmuwan muslim bagaimana
sebaiknya pengembangan ilmu dan teknologi menurut ajaran Islam, yaitu sebagai berikut
:
1. Islam tidak mengenal kompartementalisasi bidang-bidang kehidupan manusia,
sehingga bidang pengembangan ilmu dan teknologi juga merupakan bagian integral
kehidupan seorang muslim secara utuh. Oleh karena itu kedua bidang tersebut dan seluruh
kehidupan muslim lainnya terpadu dalam kehidupan tauhid.
2. Seluruh kehidupan muslim, termasuk dalam mengembangkan ilmu dan
teknologi, pada hakikatnya dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT. Al-Qur’an
mengajarkan bahwa seluruh kegiatan seorang muslim hanya dipersembahkan kepada
Allah semata, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-An’am (6) ayat 162 yang artinya
: Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta Alam.
3. Ilmu dan teknologi yang dikembangkan oleh para sarjana muslim adalah yang
membawa rahmat bagi seluruh umat manusia, bukan yang membawa laknat. Kedua
bidang tersebut dalam pandangan Islam adalah sarat nilai, tidak netral dan bukannya tanpa
kendali. Keduanya harus dikembangkan bagi kebahagiaan umat manusia dan kelestarian
ekologi. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Anbiya (21) ayat 107 dan
Surat Ar-Ruum (30) ayat 41, yang artinya : Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam (Al-anbiya (21) ayat 106); Telah nampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar) (Ar-Ruum (30) ayat 41).
Dari uraian diatas, bisa diketahui, walaupun ajaran Islam mendorong kaum
muslimin untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti kloning, tetapi
pengembangan tersebut tidak boleh yang membawa mudarat, apalagi yang akan
merendahkan derajat manusia sendiri, karena misalnya dalam kloning proses
pembuahannya tanpa melalui pembuahan (asexual), tanpa memerlukan sperma dari pihak
laki-laki serta induk betinanya semu, sebab bukan yang punya donor sel, tetapi induk
betina titipan. Oleh karena itu, Abd. Al-Mu’thi Al-Bayyumi, seorang ulama terkemuka
dan sebagai Guru Besar Universitas Al-Azhar di Mesir, memberikan fatwa haram
terhadap kloning manusia. Disamping itu, dari Vatikan, Paus Johanes Paulus II
mengeluarkan pernyataan tentang teknologi kloning sebagai proyek yang membahayakan
manusia, begitu juga Presiden Bill Clinton pada waktu mendengar keberhasilan kloning
Dolly, mengintruksikan agar distop pemanfaatan dana anggaran biaya Federal untuk riset
berkaitan dengan kloning manusia .
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Transgender merupakan isu lama yang kini hadir kembali menjadi berita hangat
di kalangan dunia Internasional maupun di Indonesia. Secara etimologis transgender
berasal dari dua kata yaitu kata trans dan kata gender. Kata trans yaitu pindah
(tangan;tanggungan) pemindahan. Sedangkan kata gender yaitu jenis kelamin.
Dari uraian diatas, bisa diketahui, walaupun ajaran Islam mendorong kaum
muslimin untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti kloning, tetapi
pengembangan tersebut tidak boleh yang membawa mudarat, apalagi yang akan
merendahkan derajat manusia sendiri
Daftar Pustaka
Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer,
Riant Nugroho, Gender dan Strategi Pengarus Utamanya di Indonesia, (Yogyakarta:Pustaka
Pelajar, 2011)
Gibtiah, Fikih Kontemporer,(Jakarta: Prenada Media Group, 2016)
Azis Mustofa, Imam Musbikin, Kloning Manusia Abad XX1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001

More Related Content

Similar to MAKALAH MASAILUL FIQH.docx

Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfAborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfRulHas SulTra
 
Kelompok 2 Studi Kasus.pdf
Kelompok 2 Studi Kasus.pdfKelompok 2 Studi Kasus.pdf
Kelompok 2 Studi Kasus.pdfsirojumsirojum
 
Kloning dan pembahasannya
Kloning dan pembahasannyaKloning dan pembahasannya
Kloning dan pembahasannyaIki KuduSukses
 
Presentasi 13 kloning, inseminasi buatan
Presentasi 13   kloning, inseminasi buatanPresentasi 13   kloning, inseminasi buatan
Presentasi 13 kloning, inseminasi buatanMarhamah Saleh
 
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxRisma94
 
2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptx2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptxYohanaWuriSatwika2
 
Problem Definisi Gender: Kajian atas Konsep Nature dan Nurture dalam Feminisme
Problem Definisi Gender: Kajian atas Konsep Nature dan Nurture dalam FeminismeProblem Definisi Gender: Kajian atas Konsep Nature dan Nurture dalam Feminisme
Problem Definisi Gender: Kajian atas Konsep Nature dan Nurture dalam FeminismeKhuzaie D. Rofi'
 
Aborsi Tinjauan Etika Kristen
Aborsi Tinjauan Etika KristenAborsi Tinjauan Etika Kristen
Aborsi Tinjauan Etika KristenDaniel Saroengoe
 
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesproHak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesprofabian931271
 
Hakikat Kejadian Manusia
Hakikat Kejadian ManusiaHakikat Kejadian Manusia
Hakikat Kejadian ManusiaNasir Hassan
 
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxMakalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxzainulandri1
 
RESUME KB 3.docx
RESUME KB 3.docxRESUME KB 3.docx
RESUME KB 3.docxZudisAhmad
 
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptx
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptxPerilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptx
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptxEdwarAulyaHandaka
 

Similar to MAKALAH MASAILUL FIQH.docx (20)

Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfAborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
 
Kelompok 2 Studi Kasus.pdf
Kelompok 2 Studi Kasus.pdfKelompok 2 Studi Kasus.pdf
Kelompok 2 Studi Kasus.pdf
 
GENDER
GENDER GENDER
GENDER
 
Gender
GenderGender
Gender
 
Hereditas lingkungan.docx
Hereditas lingkungan.docxHereditas lingkungan.docx
Hereditas lingkungan.docx
 
Kloning dan pembahasannya
Kloning dan pembahasannyaKloning dan pembahasannya
Kloning dan pembahasannya
 
Presentasi 13 kloning, inseminasi buatan
Presentasi 13   kloning, inseminasi buatanPresentasi 13   kloning, inseminasi buatan
Presentasi 13 kloning, inseminasi buatan
 
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
 
2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptx2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptx
 
BAB I ku.docx
BAB I ku.docxBAB I ku.docx
BAB I ku.docx
 
Problem Definisi Gender: Kajian atas Konsep Nature dan Nurture dalam Feminisme
Problem Definisi Gender: Kajian atas Konsep Nature dan Nurture dalam FeminismeProblem Definisi Gender: Kajian atas Konsep Nature dan Nurture dalam Feminisme
Problem Definisi Gender: Kajian atas Konsep Nature dan Nurture dalam Feminisme
 
Makalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islamMakalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islam
 
Aborsi Tinjauan Etika Kristen
Aborsi Tinjauan Etika KristenAborsi Tinjauan Etika Kristen
Aborsi Tinjauan Etika Kristen
 
ppdk.pptx
ppdk.pptxppdk.pptx
ppdk.pptx
 
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesproHak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
 
Hakikat Kejadian Manusia
Hakikat Kejadian ManusiaHakikat Kejadian Manusia
Hakikat Kejadian Manusia
 
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxMakalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
 
RESUME KB 3.docx
RESUME KB 3.docxRESUME KB 3.docx
RESUME KB 3.docx
 
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptx
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptxPerilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptx
Perilaku_Seks_Bebas_dalam_Kajian_Islam.pptx
 
Aisy makalah
Aisy makalahAisy makalah
Aisy makalah
 

More from DinaAuliyaRahma

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM SYED MUHAMMAD NAQUIB AL.docx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM SYED MUHAMMAD NAQUIB AL.docxPEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM SYED MUHAMMAD NAQUIB AL.docx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM SYED MUHAMMAD NAQUIB AL.docxDinaAuliyaRahma
 
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdf
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdfMakalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdf
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdfDinaAuliyaRahma
 
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docx
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docxMAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docx
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docxDinaAuliyaRahma
 
MAKALAH MASAILUL FIQH TRANSFUSI DARAH DAN TRANSPARANTASI ORGAN TUBUH.docx
MAKALAH MASAILUL FIQH TRANSFUSI DARAH DAN TRANSPARANTASI ORGAN TUBUH.docxMAKALAH MASAILUL FIQH TRANSFUSI DARAH DAN TRANSPARANTASI ORGAN TUBUH.docx
MAKALAH MASAILUL FIQH TRANSFUSI DARAH DAN TRANSPARANTASI ORGAN TUBUH.docxDinaAuliyaRahma
 

More from DinaAuliyaRahma (6)

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM SYED MUHAMMAD NAQUIB AL.docx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM SYED MUHAMMAD NAQUIB AL.docxPEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM SYED MUHAMMAD NAQUIB AL.docx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM SYED MUHAMMAD NAQUIB AL.docx
 
modul ski .docx
modul ski .docxmodul ski .docx
modul ski .docx
 
NPI.doc (1).docx
NPI.doc (1).docxNPI.doc (1).docx
NPI.doc (1).docx
 
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdf
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdfMakalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdf
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdf
 
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docx
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docxMAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docx
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docx
 
MAKALAH MASAILUL FIQH TRANSFUSI DARAH DAN TRANSPARANTASI ORGAN TUBUH.docx
MAKALAH MASAILUL FIQH TRANSFUSI DARAH DAN TRANSPARANTASI ORGAN TUBUH.docxMAKALAH MASAILUL FIQH TRANSFUSI DARAH DAN TRANSPARANTASI ORGAN TUBUH.docx
MAKALAH MASAILUL FIQH TRANSFUSI DARAH DAN TRANSPARANTASI ORGAN TUBUH.docx
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

MAKALAH MASAILUL FIQH.docx

  • 1. Makalah MEMAHAMI TENTANG PERGANTIAN KELAMIN DAN KLONING Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas MASAILUL FIQH DOSEN PENGAMPU : Dra. Hj. Sri Winarni, M. Pd. I Disusun Oleh : Riski Andini (210380509196) Muhammad Imam Alfarobie (2203805092128) UNIVERSITAS ISLAM JEMBER FAKULTAS TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2023 / 2024
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan konsep kesetaraan dan keberagaman. Konsep kesetaraan biasanya dihubungkan dengan gender, status, hierarki sosial dan berbagai hal lainnya yang mencirikan perbedaan-perbedaan serta persamaan-persamaan. Sedangkan konsep keberagaman merupakan hal yang wajar terjadi pada kehidupan dan kebudayaan umat manusia. Manusia juga memiliki keragaman salah satunya bisa dilihat dari segi jenis kelamin, yaitu pria dan wanita. Tetapi dalam hal ini jika terjadi ketidakjelasan antara status jenis kelamin yang dia miliki. Contohnya dia seorang laki-laki tetapi dalam jiwanya dia memiliki jiwa seorang wanita dan kasus sebaliknya, dan ada juga orang yang memiliki dua jenis kelamin yang tidak jelas apakah status yang sebenarnya. Hal tersebut membuat mereka berbeda dengan yang lainnya. Mereka dianggap tidak normal atau biasa disebut Transgender. Transgender adalah orang yang cara berperilaku atau penampilannya tidak sesuai dengan peran gender pada umumnya. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian serta tujan Transgender dan Kloning? 2. Bagaimana Hukum Transgender dan Kloning di Indonesia dan menurut Agama Islam? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Memahami pengertian Transgender dan Kloning 2. Mengetahui Hukum Trangender dan Kloning di Indonesia serta Menurut Islam
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian dan Tujuan Transgender Transgender merupakan isu lama yang kini hadir kembali menjadi berita hangat di kalangan dunia Internasional maupun di Indonesia. Secara etimologis transgender berasal dari dua kata yaitu kata trans dan kata gender. Kata trans yaitu pindah (tangan;tanggungan) pemindahan.1 Sedangkan kata gender yaitu jenis kelamin.2 Namun pengertian kata gender dalam kamus bahasa Indonesia dan kamus bahasa Inggris tidak secara jelas dibedakan pengertian antara kata sex dan kata gender. Sehingga sering kali kata gender dipersamakan dengan kata sex. Setelah sekian lama terjadi proses pembagian peran dan tanggung jawab terhadap kaum laki-laki dan perempuan yang telah berjalan bertahun-tahun bahkan berabad-abad maka sulit dibedakan pengertian seks (laki- laki dan perempuan) dengan gender.3 Dengan demikian menurut hemat penulis pengertian kata gender terbagi menjadi dua makna yaitu secara bilogis kata gender adalah jenis kelamin dan secara sosiologis kata gender adalah karakteristik laki-laki dan perempuan berdasarkan dimensi sosial kultural yang tampak dari nilai dan tingkah laku. Sedangkan secara terminologis transgender diartikan dengan suatu gejala ketidakpuasan seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan. Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan, merasa, berfikir, atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir.“Transgender” tidak menunjukkan bentuk spesifik apapun dari orientasi seksual orangnya. Transgender : adalah istilah yang dipakai buat orang yang cara 1 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya:Arkola, tt), h. 757 2 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer… h. 197 3 Riant Nugroho, Gender dan Strategi Pengarus Utamanya di Indonesia, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011) h. 2
  • 4. berperilaku atau berpenampilan berbeda atau tidak sesuai dengan jenis kelaminnya. Transgender berbeda dengan Transseksual yang artinya : adalah orang yang secara biologis merasa identitas gendernya berbeda dengan jenis kelaminnya. Terkadang juga orang transgender disebut sebagai Transeksual jika ia menghendaki bantuan medis untuk transisi dari satu seks ke seks lainnya.Pada kasus transseksual karena keseimbangan hormon yang menyimpang (bawaan), menyeimbangkan kondisi hormonal guna mendekatkan kecendrungan biologis jenis kelamin bisa dilakukan. 5Mereka yang sebenarnya normal karena tidak memiliki kelainan genetikal maupun hormonal dan memiliki kecendrungan berpenampilan lawan jenis hanya untuk memperturutkan dorongan kejiwaan dan nafsu adalah sesuatu yang menyimpang dan tidak dibenarkan menurut syari‟at Islam. Hal ini disebut dengan istilah kelamin dysphoria: Istilah medis mengacu kepada orang yang memiliki rasa yang meyakinkan bahwa identitas gender mereka tidak sesuai dengan jenis kelamin fisiologis atau biologis mereka lahir. Dengan kata lain, orang yang merasa bahwa mereka lahir di “tubuh yang salah” yaitu perempuan biologis yang merasa mereka seharusnya dilahirkan sebagai lakilaki dan sebaliknya. Menurut Nanis Damayanti, transgender adalah orang yang cara berperilaku atau penampilannya tidak sesuai dengan peran gendernya pada umumnya. “transgender merupakan orang yang berbagai level “melanggar” norma kultural mengenai bagaimana pria atau wanita itu sendiri.”. Transgender berhenti hanya pada aspek perilaku atau penampilan (zahir) saja.4 Faktor penyebab transgender adalah: Pertama, Faktor bawaan (hormon dan gen) dikarenakan keseimbangan hormon yang menyimpang (bawaan). Kedua,faktor lingkungan, di antaranya pendidikan yang salah pada masa kecil dengan membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku perempuan, pada masa pubertas dengan homoseksual yang kecewa dan trauma, trauma pergaulan seks dengan pacar, suami atau istri. Ketiga, Faktor Kejiwaan adalah mereka yang sebenarnya normal karena tidak memiliki kelainan genetikal maupun hormonal dan memiliki kecendrungan 4 Gibtiah, Fikih Kontemporer,(Jakarta: Prenada Media Group, 2016), h. 221
  • 5. berpenampilan lawan jenis hanya untuk memperturutkan dorongan kejiwaan dan hawa nafsu adalah suatu yang menyimpang dan tidak dibenarkan menurut syari‟at Islam.Kelompok ini termasuk minoritas, bahkan jumlah mereka tidak jelas karena belum ada data yang akurat yang menyebut jumlah mereka. Mereka juga sering dikaitkan dengan istilah komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Tansgender). 1. Pengertian dan Tujuan Kloning Menurut bioteknologi kedokteran, ternyata makhluk hidup bisa mendapatkan keturunan melalui poses aseksual yaitu dengan proses kloning. Kloning adalah suatu usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual, yakni upaya menduplikasi genetik yang sama dari suatu organisme dengan menggunakan sel telur dan inti sel dari suatu organisme tersebut, yang kemudian oleh ilmuwan teknik itu diterapkan pada manusia. Dengan kata lain membuat foto copy atau penggandaan dari suatu makhluk melalui cara-cara non seksual. Istilah kloning semula digunakan dalam dunia tanaman, yang berarti sekumpulan tanaman yang didapatkan dari pembiakan vegetatif atau pembiakan tanpa perkawinan, seperti pembiakan yang menggunakan stek atau cangkok.5 Klon kemudian diartikan sebagai kumpulan organisme (makhluk hidup) baik tanaman atau hewan yang mengandung perangkat gen yang sama. Anak kembar yang berasal dari satu telur akan memiliki perangkat gen yang sama,. Dipandang dari kesamaan perangkat gennya, maka dua saudara kembar satu telur dapat dianggap sebagai suatu klon yang terjadi secara alami, ini merupakan isyarat “Teknologi Ketuhanan”. Teknik kloning ini pertama kalinya dilakukan oleh Robert Brig dan Thomas king berupa kloning pada sel cebong. Dr. Gordon dari Inggris pada tahun 1961 berhasil memanipulasi telur-telur katak sehingga tumbuh jadi kecebong yang identik. Pada tahun 1933 Dr. Jerry hall berhasil mengkloning embrio manusia dengan teknik pembelahan (embryo splitting technique), Empat tahun kemudian pada tanggal 23 Pebruari, Dr. Ian Wilmut berhasil mengkloning mamalia dengan kelahiran domba yang diberi nama dolly. 5 Azis Mustofa, Imam Musbikin, Kloning Manusia Abad XX1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, hlm.16
  • 6. Lalu dilaporkan dalam Tabloid Inggris Daily mail, pada tanggal 17 Juni 1999, tim ilmuwan Amerika Serikat ternyata telah berhasil mengkloning embrio-embrio manusia untuk pertama kalinya.3 Awal April 2002 manusia kloning pertama di dunia bernama eve, bayi perempuan itu kini berusia dua belas tahun. Sehat dan kini mulai menginjak pendidikan, di pinggiran kota Bahama. Eve merupakan bayi yang pertama lahir dari 10 implantasi yang dilakukan clonaid tahun 2002. Kelahiran eve merupakan sebuah kejutan. 2. Hukum Transgender dan Kloning menurut Agama islam serta Hukum di Indonesia Menurut MUI dalam musyawarah Nasional II tahun 1980 memutuskan fatwa mengharamkan operasi perubahan atau penyempurnaan kelamin. Menurut fatwa MUI ini sekalipun diubah jenis kelaminnya hukumnya sama dengan jenis kelamin sebelumnya. Para ulama Fiqh juga mendasarkan ketetapan hukum tersebut paa dalil Q.S. Al-Hujurat 13 dan juga mengajarkan prinsip equality (keadilan) bagi segenap manusia dihadapan Allah dan hukum yang masing-masing telah ditentukan jenis kelamin dan ketentuan Allah tidak boleh diubah dan harus dijalani sesuai kodratnya.Yang kedua juga sama QS. An-Nisa (4): 119 yang berisi tidak boleh mengubah ciptaan Allah yang sudah ditetapkan, yang ke-3 hadis Nabi yang berisi pengutukan kepada para tukang tato, yang minta ditato yang mencukur alis, memotong giginya dengan tujuan mempercantik diri dengan mengubah ciptaan Allah, yang keempat hadist Nabi menyatakan Allah mengutuk laki-laki yang menyerupai wanita dan sebaliknya. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram bagi siapa saja yang secara sengaja dan tidak memiliki alasan ilmiah merubah jenis kelamin. Dengan demikian, Pemerintah dan DPR RI diminta membuat aturan hukum terkait dengan praktek operasi ganti kelamin dan penyempurnaan kelamin. Berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) VIII MUI juga diputuskan tidak boleh menetapkan keabsahan status jenis kelamin akibat operasi perubahan alat kelamin, sehingga tidak memiliki implikasi hukum syar`i terkait perubahan tersebut.
  • 7. Sedangkan Hukum Kloning, Kaitan dengan ilmu dan teknologi, agama Islam sesungguhnya sangat mendorong kaum muslimin agar mau menguasai dan memanfaatkan iptek dengan sebaik-baik iptek. Disamping itu, agama Islam mendorong juga agar pemanfaatannya menghormati manusia dan bukan menghancurkannya. Oleh karena itu, agama Islam membimbing para ilmuwan muslim bagaimana sebaiknya pengembangan ilmu dan teknologi menurut ajaran Islam, yaitu sebagai berikut : 1. Islam tidak mengenal kompartementalisasi bidang-bidang kehidupan manusia, sehingga bidang pengembangan ilmu dan teknologi juga merupakan bagian integral kehidupan seorang muslim secara utuh. Oleh karena itu kedua bidang tersebut dan seluruh kehidupan muslim lainnya terpadu dalam kehidupan tauhid. 2. Seluruh kehidupan muslim, termasuk dalam mengembangkan ilmu dan teknologi, pada hakikatnya dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT. Al-Qur’an mengajarkan bahwa seluruh kegiatan seorang muslim hanya dipersembahkan kepada Allah semata, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-An’am (6) ayat 162 yang artinya : Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta Alam. 3. Ilmu dan teknologi yang dikembangkan oleh para sarjana muslim adalah yang membawa rahmat bagi seluruh umat manusia, bukan yang membawa laknat. Kedua bidang tersebut dalam pandangan Islam adalah sarat nilai, tidak netral dan bukannya tanpa kendali. Keduanya harus dikembangkan bagi kebahagiaan umat manusia dan kelestarian ekologi. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Anbiya (21) ayat 107 dan Surat Ar-Ruum (30) ayat 41, yang artinya : Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam (Al-anbiya (21) ayat 106); Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (Ar-Ruum (30) ayat 41).
  • 8. Dari uraian diatas, bisa diketahui, walaupun ajaran Islam mendorong kaum muslimin untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti kloning, tetapi pengembangan tersebut tidak boleh yang membawa mudarat, apalagi yang akan merendahkan derajat manusia sendiri, karena misalnya dalam kloning proses pembuahannya tanpa melalui pembuahan (asexual), tanpa memerlukan sperma dari pihak laki-laki serta induk betinanya semu, sebab bukan yang punya donor sel, tetapi induk betina titipan. Oleh karena itu, Abd. Al-Mu’thi Al-Bayyumi, seorang ulama terkemuka dan sebagai Guru Besar Universitas Al-Azhar di Mesir, memberikan fatwa haram terhadap kloning manusia. Disamping itu, dari Vatikan, Paus Johanes Paulus II mengeluarkan pernyataan tentang teknologi kloning sebagai proyek yang membahayakan manusia, begitu juga Presiden Bill Clinton pada waktu mendengar keberhasilan kloning Dolly, mengintruksikan agar distop pemanfaatan dana anggaran biaya Federal untuk riset berkaitan dengan kloning manusia .
  • 9. BAB III PENUTUP 1. KESIMPULAN Transgender merupakan isu lama yang kini hadir kembali menjadi berita hangat di kalangan dunia Internasional maupun di Indonesia. Secara etimologis transgender berasal dari dua kata yaitu kata trans dan kata gender. Kata trans yaitu pindah (tangan;tanggungan) pemindahan. Sedangkan kata gender yaitu jenis kelamin. Dari uraian diatas, bisa diketahui, walaupun ajaran Islam mendorong kaum muslimin untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti kloning, tetapi pengembangan tersebut tidak boleh yang membawa mudarat, apalagi yang akan merendahkan derajat manusia sendiri
  • 10. Daftar Pustaka Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Riant Nugroho, Gender dan Strategi Pengarus Utamanya di Indonesia, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011) Gibtiah, Fikih Kontemporer,(Jakarta: Prenada Media Group, 2016) Azis Mustofa, Imam Musbikin, Kloning Manusia Abad XX1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001