Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
HEREDITAS DAN LINGKUNGAN
1. MAKALAH
KONSEP HEREDITAS DAN LINGKUNGAN SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Psikologi Belajar PAI
Dosen Pengampu:
Di susun oleh
Adawiyah 221410014
Dina Aprilia Wati 221410016
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Pontianak
2023
2. Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam semoga
tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad shallallahu alayhi wassalam .
Salah satu nikmatnya yang tidak ternilai harganya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini pun dibuat guna memenuhi
tugas mata kuliah Psikologi Belajar PAI. Penulis pun menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan, baik dari segi isi penulisan
maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena, itu segala kritik dan saran yang
bersifat membangun guna perbaikan makalah ini lebih lanjut akan penulis terima
dengan senang hati.
Penulis
Kelompok 4
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masing-masing individu lahir kedunia dengan suatu hereditas tertentu. Ini berarti, bahwa karakteristik
individu diperoleh melalui pewarisan/pemindahan dari cairan-cairan “germinal” dari pihak orang
tuanya. Di samping itu individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungan, baik lingkungan
fisik, psikologis maupun lingkungan sosial. Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks
merupakan hasil interaksi dari hederitas dan lingkunga. Agar kita mengerti dan mengontrol
perkembangan tingkah laku manusia, kita hendaknya mengetahui hakikat dan peranan masing-masing
(hereditas dan lingkungan).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian hederitas dan lingkungan
2. Pandangan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi tentang pertumbuhan dan
perkembangan manusia.
3. Persamaan dan perbedaan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi dengan pandangan
islam
4. Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan
5. Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan
6. Kontribusi yang saling berhubungan dari hereditas dan lingkungan
C. TUJUAN
Memberi wawasan tentang konsep hereditas dan lingkungan , serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan
dan perkembangan manusia.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. pengertian hereditas dan lingkungan
Hereditas dapat di artikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak
orang tuanya. Menurut Witherington, hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat atau
benih dari generasi ke generasi lain, melalui plasma benih, bukan dalam bentuk tingkah laku
melainkan struktur tubuh.
Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah alam sekitar
diluar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup segalah materil dan stimuli didalam
dan diluar individu, baik yang bersifat fisiologis,psikologis, maupun sosial kultural.[1]
Islam bahkan telah mengindikasikan pentingnya faktor hereditas dalam perkembangan manusia sejak
14 abad yang lalu. Terbukti adanya pernyataan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassallam Yang
mengatakan;
“Menikahlah kalian dengan sumber (penghentian) yang baik. Karena sesungguhnya hal itu
akan menurun kepada anak-anaknya.”(HR Muslim)
Selain itu, Nabi Muhammad SAW. Bersabda;
“Pilihlah untuk benih (nutfah) mu. Menikahlah dengan perempuan yang sesuai, dan nikahkan
perempuan dengan laki-laki yang sesuai.”(HR Ibn Majah)
Dengan demikian islam menyatakan adanya hukum atau ketentuan Allah bahwa
perkembangan manusia juga dipengaruhi oleh faktor hereditas. Pewarisan karakter manusia dapat
terjadi mengikuti kehendak Allah.
Allah memberitahukan kepada kita bahwa lingkungan juga mempunyai pengaruh yang sangat dalam.
Pengaruh lingkungan yang baik akan memberikan pengaruhnya pada proses pertumbuhan seorang
manusia. Bukti yang berkaitan dengan hal ini adalah hadist Rasulullah SAW, beliau mengatakan
bagaimana orang tua mempengaruhi agama, moral, dan psikologi dari sosialisasi dan perkembangan
anak-anak mereka. Sebagaimana sabda Rosulullah shallallahu alaihi wassallam :
)ومسلم (البخرى اويمجسانه اوينصرانه يهودانه فابواه الفطرة على يولد مولود كل
Artinya : “ Tiap orang dilahirkan membawa fitrah, ayah dan ibunyalah yang menjadikannya Yahudi,
Nasrani, atau Majusi.” (Hadis riwayat Bukhori dan Muslim).
Lingkunan mencakup segala materil dan stimuli di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat
fisiologis, psikologis maupun sosial-kultural. Dengan demikian, lingkungan dapat diartikan secara
fisiologis, secara psikologis dan secara kultural.
- Secara fisiologis lingkungan meliputi secara kondisi dan materil jasmaniah di dalam tubuh
seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, sistem saraf, peredaran darah, pernafasan, percernaan
kelenjar indoktrin, sel-sel pertumbuhan, dan kesehatan jasmani.
6. - Secara psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi yang di terima oleh induvidu mulai sejak
dalam konsepsi, kelahiran sampai matinya. Stimulasi itu misalnya berupa: sifat-sifat “genes”,
interaksi “genes” selera, keinginan, perasaan, tujuan-tujuan, minat, kebutuhan, kemauan emosi, dan
kapasitas intelektual.
- Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulasi, interaksi dan kondisi eksternal dalam
hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain. Pola hidup keluarga, pergaulan kelompok,
pola hidup masyarakat, latihan, belajar, pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan, adalah
termasuk dan lingkungan ini.
B. Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan
1. Penemuan dari Abbot Gregor mandel (1867)
Setiap hasil pengamatan oleh Mendel dianalisis dengan menghasilkan kesimpulan yang terkenal dengan
sebutan “Hukum Mendel”. Hukum Mendel ini dilaporkan dalam sebuah paper pada tahun 1865 yang
kemudian diterbitkan tahun 1866. Hukum Mendel terdiri atas tiga item, masing-masing berbunyi
sebagai berikut :
a. Sifat-sifat warisan/turunan dihasilkan oleh apa yang disebut Mendel “elements” atau “factors” yang
diteruskan dengan tidak berubah dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.
b. Dalam masing-masing individu, elemen-elemen atau faktor-faktor itu berbentuk pasangan-pasangan,
di mana dalam satu pasangan dua elemennya mempunyai pengaruh yang berbeda, salah satu elemen
mendominasi elemen lainnya sehingga dapat dikatakan, bahwa elemen yang satu
adalah “dominant” dan elemen yang lain “recessive”.
c. Ketika benih-benih terbentuk di dalam individu, para anggota masing-masing pasangan elemen
memisahkan diri dari pasangan-pasangan lainnya sehingga membentuk pasangan baru di mana satu dari
dua elemen yang berpasangan berasal dari masing-masing induk (orang tuanya), dan ini diturunkan
kepada keturunan/anak cucunya.
2. Penemuan T.H. Morgan (1907).
Setiap kromosom organisme mengandung banyak gen. Dua gen atau lebih yang terdapat pada satu
kromosom disebut tertaut gen (gen linked). Peristiwa terbentuknya gen tertaut ini disebut tautan atau
pautan. Gen-gen yang tertaut tersebut rnempunyai dua sifat beda dan terletak pada kromosom yang
sama. Selain itu, gen-gen ini tidak dapat memisahkan diri secara bebas, terutama pada gen-gen yang
letaknya berdekatan, mereka cenderung berpisah bersama-sama. Teori ini dikembangkan oleh Morgan
dan Sutton pada tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan bunga
merah pollen bulat (ppll). Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl). Adapun
hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip : ungu : merah = 3 : 1. Berikut ini contoh
persilangan tanaman ercis yang memiliki tautan gen.
3. Proses hereditas dalam pertumbuhan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari proses hereditas adalah sebagai berikut :
7. a. Sifat-sifat pribadi manusia pada umumnya tergantung pada pengaruh kombinasi-kombinasi “genes”
b. Sel-sel benih dari masing-masing orang tua( ayah dan ibu berisikan bermacam-macam kombinasi
“genes” sebagai akibat dari adanya pembiakan sel-sel.
c. Sel-sel dari ayah dan dari ibu bertemu dan beriteraksi menghasilkan organisme baru yang membentuk
berbagai macam kombinasi “genes” pada anak keturunannya.
4. Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan
Tingkah laku manusia dapat diaadakan, terdiri atas empat macam:
a. Insting (aktifitas yang hanya menuruti kodrat dan tidak melalui belajar)
b. Habits (kebiasaan yang dihasilkan dari latihan atau aktivitas yang berulang ulang)
c. Native behavior (tingkah laku pembawaan, mengikuti mekanisme hereditas)
d. Aqcuired behavior (tingkah laku yang didapat sebagai hasil belajar).
C. Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan
a. Pewarisan sifat genius
Pewarisan genius menurut Francis Galton adalah merupakan pewarisan dari hereditas. Hal ini dia
peroleh dari hasil penelitian yang dilakukannya terhadap beberapa keluarga. Para psikolog pun akhirnya
tidak setuju, menurut mereka Galton lalai dalam melakukan penelitian. Psikolog itu adalah A. de
Candolle, dia berpendapat bahwa yang mempengaruhi adalah factor lingkungan bukan hereditas. Hal
ini didukung oleh Henry H. Goddard (1912) yang telah membuktikan pendapat dari Candolle.
Pertumbuhan mental adalah hal yang perlu diteliti karena sangat mempengaruhi pada individu. Seorang
ilmuwan yang sudah melakukan penelitian yaitu Winthrop N. Kellogg. Dia melakukan penelitian
terhadap anak yang berusia 10 bulan dan anak simpanse yang berumur 7,5 bulan. Setelah melakukan
penelitian yang cukup lama, Kellog telah menemukan jawabannya. Perkembangan mental simpanse
dengan manusia ternyata lebih cepat pada masa itu. Lalu dalam perkembangan selanjutnya simpanse
mengalami penurunan berganti yang anak manusia lebih cepat berkembang. Hal ini membuktikan
bahwa adanya pengaruh hereditas terhadap perkembangan individu dalam setiap kehidupannya.
b. Penelitihan tentang pertumbuhan anak kembar
Ada dua macam anak kembar, masing-masing yaitu :
1. Fratemal twins ; yaitu saudara kembar yang tumbuh dari sel-sel telur yang berbeda.
2. Indentical twins ; yaitu saudara kembar yang tumbuhsatu sel telur saja.
Penelitian yang dilakukan terhadap anak kembar. Hal ini telah dilakukan oleh seorang ilmuwan yang
bernama Edward L. Thorndike. Dia melakukan penelitian terhadap anak kembar sebanyak 50 pasang
anak. Setelah diadakannya penelitian itu ternyata dapat disimpulkan bahwa nilai yang didapat hampir
8. sama. Tes juga diberikan kepada anak yang tidak kembar juga, dan ternyata hasilnya lebih baik yang
ada dalam kembar. Hal ini membuktikan bahwa hereditas sangatlah mempengaruhi pertumbuhan
kemampuan si anak dalam pembelajarannya. Penelitian ini juga dilakukan oleh Wingfield Holzinger
dan Mc. Nemar hasilnya pun sama dengan yang didapat oleh Edward.
D. Kontribusi yang saling berhubungan dari hereditas dan lingkungan
1. Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan fisik,
Sumbangan hereditas : tinggi , bentuk, kerangka, dan struktur badan disebabkan oleh pertumbuhan
potensi potensi atau sifat-sifat dalam gen.
Sumbangan lingkungan : segenap pengaruh hereditas itu dapat di ganggu olehlingkungan yang
abnormal. Terlebih lebih kesehatan jasmaniyah dan kehidupan itu sendiri tergantung pada baik-tidaknya
pemeliharaan.
2. Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan mental.
Sumbangan hereditas : bukti-bukti menunjukkan, bahwa anak-anak yang lahir dengan
berbagai kapasitas mental, dengan berbagai potensi musik, melukis, menyanyi, menukang, berpidato
dan sebagainya, dalam batas-batas tertentu adalah tumbuh dan berkembang secara genetis.
Sumbangan lingkungan : lingkungan-lingkungan yang baik dibutuhkan untuk mengembangkan
kapasitas mental pada taraf-taraf yang diharapkan.
3. Dalam bidang kesehatan mental dan emosi serta kepribadian
Sumbangan hereditas : manusia dilahirkan dengan struktur sistem jasmaniah seperti saraf, kelenjar-
kelenjar, dan organ-organ yang semua itu menentukan stabilitas emosi serta membedakan kapasitas
mental.
Sumbangan lingkungan : sudah jelas jika ada anak-anak yang tinggal dalam lingkungan yang bersi dan
sehat, yang dalam keluarganya itu penuh kasih sayang dan ramah tamah, maka besar kemungkinan anak
itu tumbuh dan berkembang dengan mental dan emosi yang baik.
4. Dalam hal sikap-sikap, keyakinan, dan nilai-nilai.
Sumbangan hereditas : posisi dan pandangan hidup sangat banyak tergantung pada kapasitas-kapasitas
pribadi yang dalam batas tertentu adala diwariskan.
Sumbangan lingkungan : sikap-sikap, keyakinan, nilai-nilai itu kebanyakan berkembang dari kultur
dimana mereka dilahirkan. Yang kemudian sangat dipengaruhi oleh ego, pribadi dan belajar. Karena itu
,lingkungan ikut membentuk sikap-sikap, keyakinan, dan nilai-nilai pada individu.
E. Pandangan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi tentang pertumbuhan dan
perkembangan manusia.
1. Aliran Empirisme
9. Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal dalam
perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan.
Pengalaman yang diproleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa
stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alm bebaqs ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam
bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah John Locke.
2. Aliran Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak,
sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan
anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran.
Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.
3. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan di
dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik
faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat
yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan
lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
F. Persamaan dan perbedaan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi dengan pandangan
islam
Al-Qur’an sebagai acuan dasar pendidikan Islam dalam menerangkan teori belajar mengajar telah
memberikan konsep terhadap pemikiran yang terdapat aliran nativisme, empirisme dan konvergensi.
Dalam hal ini, al-Qur’an menegaskan bahwa pembawaan seorang anak (peserta didik) sejah lahirnya
disebut fitrah, dan fitrah ini adalah dasar keagamaan yang dimiliki oleh setiap orang. Fitrah menurut al-
Qur’an di samping dapat menerima pengaruh dari dalam (keturunan) juga dapat menerima pengaruh
dari luar (lingkungan). Untuk mengembangkan fitrah ini, maka pendidikan keluarga, sekolah, dan
masyarakat sangat penting peranannya.
10. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hereditas dapat di artikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari
pihak orang tuanya. Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan
hanyalah alam sekitar diluar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup segalah
materil dan stimuli didalam dan diluar individu, baik yang bersifat fisiologis,psikologis, maupun
sosial kultural.
Al-Qur’an sebagai acuan dasar pendidikan Islam dalam menerangkan teori belajar mengajar telah
memberikan konsep terhadap pemikiran yang terdapat aliran nativisme, empirisme dan
konvergensi. Dalam hal ini, al-Qur’an menegaskan bahwa pembawaan seorang anak (peserta didik)
sejah lahirnya disebut fitrah, dan fitrah ini adalah dasar keagamaan yang dimiliki oleh setiap orang.
Fitrah menurut al-Qur’an di samping dapat menerima pengaruh dari dalam (keturunan) juga dapat
menerima pengaruh dari luar (lingkungan). Untuk mengembangkan fitrah ini, maka pendidikan
keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting peranannya.
B. Saran
Dalam hal ini kami meminta masukan berupa kritik dan saran dari para pembaca untuk menjadikan
makalah ini lebih sempurna lagi, dan harapan kami makalah ini bermanfaat bagi penambambahan
wawasan kita dalam dunia pendidikan agama islam ini.