SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
I. Pengertian
Harga pokok pesanan adalah cara perhitungan harga pokok produksi untuk produk
yang dibuat berdasarkan pesanan. Apabila suatu pesanan diterima segera dikeluarkan
perintah untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi masing-masing pesanan.
Untuk mempermudah perhitungan biaya produksi tiap-tiap pesanan maka masing-
masing produk yang dikerjakan diberi nomor identitas.
II. Ciri Khusus
a) Tujuan produksi perusahaan adalah untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya
tergantung pada spesifikasi pesanan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan
setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas.
b) Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung
harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil. Dihubungkan dengan sistem
akuntansi biaya yang digunakan untuk membebankan harga pokok kepada produk.
metode harga pokok pesanan hanya dapat menggunakan:
1. Sistem harga pokok historis untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, untuk ketelitian dan keadilan pembebanan biaya overhead pabrik harus
digunakan tarif biaya yang ditentukan dimuka.
2. Dalam metode harga pokok pesanan dapat pula digunakan sistem harga pokok
yang ditentukan dimuka untuk seluruh elemen biaya produksi.
c) Biaya produksi dibagi menajadi dua jenis yaitu:
1. Biaya langsung meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
Biaya langsung diperhitungkan terhadap masing-masing pesanan berdasarkan
biaya yang sebenarnya
2. Biaya tidak langsung meliputi biaya produksi diluar biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tidak langsung dibebankan ketiap-tiap pesananan berdasarkan tarif yang
ditentukan dimuka (Predetermined Rate)
d) Harga pokok pesanan untuk tiap pesanan dihitung pada waktu pesanan yang
bersangkutan selesai diproduksi.
e) Harga pokok satuan ditetapkan dengan cara membagi total biaya suatu pesanan
HARGA POKOK PESANAN
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
dengan jumlah satuan produk pesanan yang bersangkutan.
f) Untuk megumpulkan biaya produksi masing-masing pesanan, dipakai kartu harga
pokok pesanan dimana tercatat hal-hal berikut ini :
Jenis produk :
Nomor pesanan :
Tgl.pesanan :
Sifat pesanan :
Nama pemesan :
Jumlah :
Tgl.selesai :
Harga jual :
Biaya produksi :
III. Rekening control dan Rekening Pembantu
Untuk tujuan pencatatan akuntansi, akuntansi biaya menggunakan banya rekening
pembantu untuk merinci biaya-biaya produksi. Rekening-rekening pembantu
(subsidiary accounts) ini dikontol oleh ketelitiannya dengan menggunakan rekening
control (controlling account) di dalam buku besar. Rekening control menampung
data yang bersumber dari jurnal, sedangkan rekening pembantu di gunakan untuk
menampung data yang bersumber dari dokumen sumber.
Contoh:
Rekening Buku
Besar(Rekening
Kontrol)
Rekening Buku Besar Pembantu(Rekening
Pembantu)
Persediaan Bahan
Baku
Persediaan Soda,Persediaan Pasir Besi, Persedian
Kaolin dan Sebagainya
Biaya Overhead Pabrik Biaya bahan penolong, BTKL, Biaya Penyusutan
Mesin Dsb
Biaya Pemasaran Gaji dan Komisi, Biaya advertensi, Suplies
penjualan
Biaya Adm dan Umum Gaji direktur,Perjalanan dinas dsn
Barang dalam proses Botol 7 Up, Botol Sprite, Botol Fanta
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
Persediaan Produk jadi Kartu Harga Pokok Pesanan yang sudah selesai
dipindahkan sebagai kartu pembantu persediaan
produk selesai
HP.Penjualan Kartu Harga Pokok pesanan yang selesai dan sudah
diserahkan kepada pemesan, dipindahkan sebagai
HPP
IV. Pencatatan Akuntansi
a) Akuntansi biaya bahan baku
Pencatatan pemakaian bahan baku didasarkan pada bukti permintaan bahan (material
reguisition). Disamping dicatat di kartu persediaan bahan baku, pemakaian tersebut
juga harus dicatat di kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
Pada saat pembelian
Persediaan bahan baku xxx
Utang/kas xxx
Pada saat terjadi retur pembelian
Utang xxx
Persediaan bahan baku xxx
Pada saat pembebanan
BDP - Biaya bahan baku xxx
Persediaan bahan baku xxx
Pengendali Overhead Pabrik xxx
Persediaan bahan baku xxx
b) Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Pembebanan upah langsung ke barang dalam proses, harus dicatat di kartu harga
pokok pesanan sesuai dengan pemakaian tenaga kerja yang bersangkutan.
Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yi:
✓ Jam kerja total selama periode kerja tertentu.
✓ Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.
Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing2 karyawan, untuk
mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk
BB Langsung
BB Tdk Langsung
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam
kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan dibuatkan
Kartu Jam Kerja/Job Time Ticket)
Pada saat biaya terjadi
Beban gaji xxx
Beban gaji yang masih harus dibayar
xxx
Pada saat pembayaran kepada karyawan
Utang gaji dan upah xxx
Kas xxx
Pada saat pembebanan
BDP - Biaya tenaga kerja xxx
Beban Gaji dan upah xxx
c) Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
BOP dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu:
✓ Biaya Bahan Penolong
✓ Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan
persediaan supplies pabrik
✓ Biaya tenaga kerja tak langsung
✓ Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya
penyusutan aktiva tetap)
✓ Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi
dibayar di muka)
✓ Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai
(contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik)
Dalam harga pokok pesanan biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan tarif
yang ditentukan sebelum proses produksi berjalan (predetermined rate).
Alasannya karena;
1. Adanya biaya overhead pabrik yang timbul setelah aktivitas berlalu. Misalnya
reparasi aktiva tetap disebabkan pemakaian masa lalu, maka bila pembebanan
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
pada pesanan dilakukan saat tejadinya biaya, berakibat menjadi tidak teliti dan
adil
2. Adanya biaya yang baru dapat dihitung pada akhir periode. Misalnya penyusutan,
biaya listrik PLN. Biaya ini apabila dibebankan pasa pesanan saat dapat dihitung
berakibat menjadi tidak teliti dan adil
3. Adanya biaya yang terjadi hanya pada interval waktu tertentu, misalnya iuran
yang dibayar setahun sekali atau dua kali.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya baru dapat dihitung pada akhir periode, padahal
harga pokok pesanan harus dihitung saat pesanan selesai.
Dasar Pembebanan BOP:
✓ Satuan produk
✓ Biaya Bahan Baku
✓ Biaya Tenaga Kerja Langsung
✓ Jam Tenaga Kerja Langsung
✓ Jam Mesin
Adapun proses penentuan tarif adalah sebagai berikut:
1. Menentukan taksiran besarnya BOP selama periode tertentu
2. Menentukan dasar pembebanan (jam kerja langsung, jam kerja mesin, dll)
3. Menentukan tarif BOP berdasarkan:
Taksiran BOP
Tarip BOP = ------------------ = Rp ....../Dasar pembebanan
Dasar pembebanan
BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama,
kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk
atas dasar tarif
▪ Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk:
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx
▪ Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:
Misal:
1. Pemakaian Bahan Penolong:
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx
2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Gaji dan Upah xxx
3. Biaya penyusutan
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Akumulasi penyusutan xxx
▪ Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk
mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya)
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk dengan biaya
overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam suatu periode akuntansi
ditentukan dengan menghitung saldo rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya.
➢ Apabila selisih biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih besar dibanding Biaya
Overhead Pabrik dibebankan (selisih tidak menguntungkan):
Jurnal;
Selisih Overhead Pabrik xxx
BOP sesungguhnya xxx
➢ Apabila selisih biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih kecil dibanding Biaya
Overhead Pabrik dibebankan (selisih menguntungkan):
Jurnal;
BOP sesungguhnya xxx
Selisih Overhead Pabrik xxx
Perlakuan selisih yaitu masuh ke rekening rugi laba, jurnalnya adalah sebagai
berikut:
Selisih tidak menguntungkan
Laba – Rugi xxx
Selisih Overhead Pabrik xxx
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
Selisih menguntungkan
Selisih Overhead Pabrik xxx
Laba – Rugi xxx
d) Pencatatan Barang Jadi
Pencatatan barang jadi didasarkan kepada pesanan-pesanan yang telah selesai dengan
demikian harga pokok barang jadi didasarkan kepada harga pokok tiap pesanan yang
telah selesai dikerjakan, sehingga besarnya harga pokok tersebut dapat dilihat di kartu
harga pokok.
Persediaan barang jadi xxx
BDP - Biaya bahan baku xxx
BDP - Biaya tenaga kerja xxx
BDP - Biaya overhead pabrik xxx
e) Pencatatan Persediaan Barang Dalam Proses (bila di akhir periode masih ada
pesanan dalam proses)
Persediaan barang dalam proses xxx
BDP - Biaya Bahan Baku xxx
BDP - Biaya Tenaga Kerja xxx
BDP - Biaya Overhead Pabrik xxx
f) Pencatatan Penyerahan Barang Kepada Pemesan
Piutang xxx
Penjualan xxx
g) Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan barang jadi xxx
V. Masalah-Masalah Khusus
Masalah yang timbul dalam biaya produksi pada metode harga pokok pesanan adalah:
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
1. Biaya Bahan Baku.
a) Unsur harga pokok bahan baku
Sesuai dengan prinsip harga perolehan (cost), maka harga pokok terdiri dari:
- Harga beli menurut faktur
- Ongkos angkut
- Biaya-biaya lain sampai dengan bahan baku itu siap untuk dipakai, akan tetapi
atas pertimbangan biaya administrasi maka dalam praktek harga pokok bahan
pada umumnya dicatat berdasarkan faktur.
b) Penentuan harga pokok bahan baku
Untuk menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai kedalam proses
produksi dapat dipakai metode:
- Metode tanda pengenal khusus
- Metode FIFO (First In First Out)
- Metode LIFO (Last In First Out)
- Metode Rata-Rata
c) Sisa Bahan
Merupakan bahan yang tidak terpakai (tidak menjadi bagian dari produk) dalam
proses produksi dan tidak dapat dipakai dalam proses produksi berikutnya (telah
rusak) tetapi masih mempunyai harga jual.
Pencatatan terhadap harga jual sisa bahan dilakukan sebagai berikut:
- Apabila harga jual tersebut rendah, maka pencatatan harga dilakukan pada saat
penjualan
- Apabila harga jual besar jumlahnya, maka pencatatan dilakukan pada saat sisa
bahan tersebut diserahkan ke gudang.
d) Produk Rusak (Spoiled Goods)
Merupakan produk yang tidak memenuhi kualitas yang seharusnya dan tidak
dapat diperbaiki.Perlakuan terhadap produk rusak adalah sebagai berikut:
- Apabila produk rusak disebabkan spesifikasi sesuatu pesanan, maka harga
pokok produk rusak dibebankan ke pesanan tempat terjadinya produk rusak
tersebut.
- Apabila terjadinya produk rusak dianggap merupakan hal yang normal, maka
kerugian akibat produk rusak dibebankan kepada semua produk dengan
memperhitungkan ke dalam tarip BOP dimana terdapat kerugian akibat produk
rusak tersebut.
e) Produk cacat (defective goods)
Produk cacat ialah Produk yang tidak memenuhi kualitas yang seharusnya, tetapi
masih dapat diperbaiki dengan pengerjaan kembali (rework).
Biaya yang timbul akibat pengejaan kembali (rework cost) pencatatannya sama
halnya seperti dalam produk rusak yaitu:
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
- Apabila timbulnya produk cacat akibat spesifikasi pesanan, maka biaya
pengerjaan kembali dibebankan ke pesanan yang bersangkutan.
- Apabila produk cacat merupakan hal biasa terjadi, maka biaya pengerjaan
kembali, dibebankan ke tarip BOP dengan demikian dipikul oleh semua produk
(pesanan)
2. Biaya Tenaga Kerja
Dalam hubungan dengan perhitungan harga pokok produksi, maka pada umumnya
tenaga kerja dibedakan sebagai berikut :.
➢ Tenaga kerja langsung : yaitu tenaga kerja yang mengerjakan produk langsung
dibebankan ke perkiraan barang dalam proses
➢ Tenaga kerja tidak langsung : yaitu tenaga kerja yang tidak secara langsung turut
dalam pengerjaan produk dan biaya yang terjadi dibebankan ke perkiraan biaya
overhead pabrik.
Beberapa masalah yang timbul dalam pencatatan biaya tenaga kerja antara lain:
a) Cara perhitungan besarnya gaji dan upah
Dalam hal ini banyak perusahaan yang memakai cara dengan mengalikan jumlah jam
kerja dengan tarip upah per jam
b) Cara pemberian intensip
Pemberian intensip pada umumnya bertujuan agar karyawan bekerja lebih baik.
pemberian intensip dapat didasarkan atas waktu kerja maupun kuantitas produksi
maupun kombinasi dari keduanya.
c) Perhitungan jumlah pajak atas pendapatan karyawan
Pada prinsipnya besarnya pendapatan karyawan adalah sebagai berikut:
- Ditetapkan besarnya pendapatan sisa kena pajak per tahun, yaitu pendapatan sisa
kena pajak per bulan 12 (dua belas).
- Atas sisa kena pajak satu tahun dikenakan tarip pajak untuk mengetahui jumlah
pajak satu tahun.
d) Untuk menentukan besarnya potongan pajak pendapatan, maka jumlah pajak satu
tahun di bagi 12 (dua belas). Kemudian tentang proses pencatatan biaya tenaga kerja
adalah seperti yang telah dijelaskan di muka dalam prosedur akuntansi biaya pokok
pesanan.
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
CONTOH SOAL 1
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
CONTOH SOAL 2
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
CONTOH SOAL 3
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
PT. MEBEL ANTIK menerima pesanan dari pemesan untuk membuat kursi sebanyak
2000 Unit. Pesanan ini merupakan pesanan dengan nomor 002. Proses produksi melalui
dua Departemen Produksi dimana Departemen I sebagai Departemen Pembentukan
sedangkan Departemen II sebagai Departemen Penyelesaian. Pesanan ini diterima pada
tanggal 03 Maret 1994 dan akan diselesaikan pada tanggal 31 Maret 1994.
Informasi berikut berhubungan dengan pesanan 002 tersebut:
a. Pembelian bahan baku
1. Pembelian bahan baku 01 januari 1994 200 m3 kayu @ Rp 500
2. Pembelian 03 januari 1994 300 m3 kayu @ Rp 650
3. Pembelian 10 januari 1994 100 m3 kayu @ Rp 550
4. Pembelian 07 maret 1994 750 m3 kayu @ Rp 600
b. Permintaan Bahan Baku dibagian gudang untuk Departemen I sebanyak 1.200 m3
kayu .
c. Keterangan Departemen I Derpartemen II
Jumlah Jam Kerja Langsung 1.200 Jam 2.000 Jam
Upah Langsung/Jam Rp 2.000 Rp 1.500
Jam Mesin yang digunakan 450 Jam -
d Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen I sebesar Rp 8.000.000 dengan
kapasitas yang direncanakan sebesar 20.000 Jam Mesin sedangkan untuk di
Departemen II sebesar Rp 12.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan 30.000 Jam
Tenaga Kerja Langsung.
e. Perusahaan dalam penilaian bahan baku menggunakan metode FIFO.Pihak pemesan
menyetujui pembayaran pesanannya sebesar total biaya produksi ditambah laba kotor
sebesar 40% dari total biaya produksi.
Diminta:
1. Hitunglah besarnya biaya bahan baku yang digunakan
2. Tentukan tarif BOP per departemen
3. Buatlah kartu harga pokok pesanan No. 002 tersebut
4. Hitunglah total harga pokok produksi
5. Hitunglah harga jual perunit
6. Buatlah jurnal yang dibutuhkan
PENYELESAIAN (Soal 3):
1. Penggunaan bahan baku sebanyak 1200 m
2
kayu dengan perincian sebagai berikut :
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
Unit harga Jumlah
Persediaan 1 januari 200 m2 Rp 500 Rp 100.000
Pembelian 3 januari 300 m2 650 195.000
Pembelian 10 januari 700 m2 550 385.000
Penggunaan bahan baku 1200 m2 Rp 680.000
2. Tarif BOP dept I : 8.000.000 / 20.000 jam = Rp 400 / jam mesin.
Tarif BOP dept II : 12.000.000 / 30.000 jam = Rp 400 / jam kerja langsung.
3. Kartu harga pokok :
PT MEBEL ANTIK
KARTU HARGA POKOK
No pesanan : 002 Nama pemesan :
Jenis produksi : Kursi kayu Jumlah unit : 2.000
Tgl pesanan : 03/03/1994 Tgl selesai : 31/03/1994
Sifat pesanan : Harga jual :
Tgl Ket No Bukti Dept I Dept II Jumlah
BIAYA BAHAN BAKU
680.000
Jumlah biaya bahan baku 680.000 680.000
BIAYA TENAGA KERJA
1200 x 2000
2000 x 1500
2.400.000
3.000.000
Jumlah biaya tenaga kerja 2.400.000 3.000.000 5.400.000
BIAYA OVERHEAD PABRIK
450 x 400
2000 x 400
180.000
800.000
Jumlah biaya overhead pabrik 180.000 800.000 980.000
Jumlah biaya produksi 3.260.000 3.800.000 7.060.000
4. Jumlah biaya produksi untuk pesanan no. 002 = Rp 7.060.000,-
5. Harga jual / pesanan = (140% x 7.060.000) / 2.000 unit = Rp 4.942 / unit.
Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
6. Jurnal :
1. Mencatat pemakaian bahan baku
BDP – BBB dept I 680.000 -
Persediaan bahan baku - 680.000
2. Mencatat pembebanan BTK
BDP – BTK dept I 2.400.000 -
BDP – BTK dept II 3.000.000 -
Gaji dan upah - 5.400.000
3. Mencatat pembebanan BOP
BDP – BOP dept I 180.000 -
BDP – BOP dept II 800.000 -
BOP dibebankan - 980.000
4. Mencatat persediaan produk jadi
Persediaan produk jadi 7.060.000 -
BDP – BBB - 680.000
BDP – BTK - 5.400.000
BDP – BOP - 980.000
5. Mencatat Harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan 7.060.000 -
Persediaan produk jadi - 7.060.000

More Related Content

What's hot

Kalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesananKalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesananArif Setiawan
 
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesPerhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesAbu Tholib
 
Job order costing
Job order costingJob order costing
Job order costingLia Ivvana
 
Perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya prosesPerhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya prosesIffa Tabahati
 
Akuntansi untuk perusahaan manufaktur
Akuntansi untuk perusahaan manufakturAkuntansi untuk perusahaan manufaktur
Akuntansi untuk perusahaan manufakturYeni Setianingsih
 
Akuntansi perusahaan manufaktur
Akuntansi perusahaan manufakturAkuntansi perusahaan manufaktur
Akuntansi perusahaan manufakturLia Ivvana
 
Perusahaan manufaktur
Perusahaan manufakturPerusahaan manufaktur
Perusahaan manufakturHadi Riswanto
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAii Lelasari
 
MATERI TAMBAHAN 770 PERTEMUAN 2.docx
MATERI TAMBAHAN 770 PERTEMUAN 2.docxMATERI TAMBAHAN 770 PERTEMUAN 2.docx
MATERI TAMBAHAN 770 PERTEMUAN 2.docxHendraLesmana48
 
Akuntansi harga pokok pesanan new1
Akuntansi harga pokok pesanan new1Akuntansi harga pokok pesanan new1
Akuntansi harga pokok pesanan new1noortia
 
Bab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bopBab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bopYABES HULU
 
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingAkuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingSelfia Dewi
 
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...amrinarosada7x
 

What's hot (20)

Kalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesananKalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesanan
 
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesPerhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
 
Job order costing
Job order costingJob order costing
Job order costing
 
Perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya prosesPerhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
 
Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5
 
Akuntansi untuk perusahaan manufaktur
Akuntansi untuk perusahaan manufakturAkuntansi untuk perusahaan manufaktur
Akuntansi untuk perusahaan manufaktur
 
Akuntansi perusahaan manufaktur
Akuntansi perusahaan manufakturAkuntansi perusahaan manufaktur
Akuntansi perusahaan manufaktur
 
Ppt fix
Ppt fix Ppt fix
Ppt fix
 
Perusahaan manufaktur
Perusahaan manufakturPerusahaan manufaktur
Perusahaan manufaktur
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
 
Variabel costing
Variabel costingVariabel costing
Variabel costing
 
MATERI TAMBAHAN 770 PERTEMUAN 2.docx
MATERI TAMBAHAN 770 PERTEMUAN 2.docxMATERI TAMBAHAN 770 PERTEMUAN 2.docx
MATERI TAMBAHAN 770 PERTEMUAN 2.docx
 
Akuntansi harga pokok pesanan new1
Akuntansi harga pokok pesanan new1Akuntansi harga pokok pesanan new1
Akuntansi harga pokok pesanan new1
 
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrikBiaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik
 
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead PabrikBiaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik
 
Bab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bopBab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bop
 
Ringkasan rps 3
Ringkasan rps 3Ringkasan rps 3
Ringkasan rps 3
 
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingAkuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
 
Ppt akutansi biaya fix
Ppt akutansi biaya   fixPpt akutansi biaya   fix
Ppt akutansi biaya fix
 
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
 

Similar to HP PESANAN

Metode harga pokok pesanan modul
Metode harga pokok pesanan modulMetode harga pokok pesanan modul
Metode harga pokok pesanan modulDiana Marlyna
 
Akuntansi biaya bab 6.pptx
Akuntansi biaya bab 6.pptxAkuntansi biaya bab 6.pptx
Akuntansi biaya bab 6.pptxMiaAdinda3
 
Biaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdfBiaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdfRiaMennita
 
akuntansi biaya 1 - harga pokok pesanan
akuntansi biaya 1  - harga pokok pesananakuntansi biaya 1  - harga pokok pesanan
akuntansi biaya 1 - harga pokok pesananariandriyanto3
 
Temu-4-Process-Costing (1).pptx
Temu-4-Process-Costing (1).pptxTemu-4-Process-Costing (1).pptx
Temu-4-Process-Costing (1).pptxNursinTahitu
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)Ryan Gamof
 
Pertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baruPertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baruDarmansyahHS
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxChintyaYuna
 
Slide-AKT-201-Akuntansi-Biaya-Presentasi-3.ppt
Slide-AKT-201-Akuntansi-Biaya-Presentasi-3.pptSlide-AKT-201-Akuntansi-Biaya-Presentasi-3.ppt
Slide-AKT-201-Akuntansi-Biaya-Presentasi-3.pptYuniPanjaitan4
 
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptx
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptxKELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptx
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptxssuser28d19b
 
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptxKelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptxmulianipelita
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus produksi, universitas mercu buana, ...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus produksi, universitas mercu buana, ...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus produksi, universitas mercu buana, ...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus produksi, universitas mercu buana, ...Dian Andriani
 

Similar to HP PESANAN (20)

Metode harga pokok pesanan modul
Metode harga pokok pesanan modulMetode harga pokok pesanan modul
Metode harga pokok pesanan modul
 
Job Order Cost.pptx
Job Order Cost.pptxJob Order Cost.pptx
Job Order Cost.pptx
 
Akuntansi biaya bab 6.pptx
Akuntansi biaya bab 6.pptxAkuntansi biaya bab 6.pptx
Akuntansi biaya bab 6.pptx
 
Biaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdfBiaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdf
 
Slide ak biaya
Slide ak biayaSlide ak biaya
Slide ak biaya
 
akuntansi biaya 1 - harga pokok pesanan
akuntansi biaya 1  - harga pokok pesananakuntansi biaya 1  - harga pokok pesanan
akuntansi biaya 1 - harga pokok pesanan
 
Temu-4-Process-Costing (1).pptx
Temu-4-Process-Costing (1).pptxTemu-4-Process-Costing (1).pptx
Temu-4-Process-Costing (1).pptx
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)
 
Pertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baruPertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baru
 
3. Job Order Costing.pptx
3. Job Order Costing.pptx3. Job Order Costing.pptx
3. Job Order Costing.pptx
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
 
Akuntansi Biaya 4#5
Akuntansi Biaya 4#5Akuntansi Biaya 4#5
Akuntansi Biaya 4#5
 
Slide-AKT-201-Akuntansi-Biaya-Presentasi-3.ppt
Slide-AKT-201-Akuntansi-Biaya-Presentasi-3.pptSlide-AKT-201-Akuntansi-Biaya-Presentasi-3.ppt
Slide-AKT-201-Akuntansi-Biaya-Presentasi-3.ppt
 
Produsen
ProdusenProdusen
Produsen
 
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptx
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptxKELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptx
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptx
 
PPT Modul 4.pptx
PPT Modul 4.pptxPPT Modul 4.pptx
PPT Modul 4.pptx
 
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptxKelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus produksi, universitas mercu buana, ...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus produksi, universitas mercu buana, ...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus produksi, universitas mercu buana, ...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus produksi, universitas mercu buana, ...
 

More from Diana Marlyna

DAFTAR REKENING.docx
DAFTAR REKENING.docxDAFTAR REKENING.docx
DAFTAR REKENING.docxDiana Marlyna
 
11-Accounting for Retail Company.ppt
11-Accounting for Retail Company.ppt11-Accounting for Retail Company.ppt
11-Accounting for Retail Company.pptDiana Marlyna
 
Full costing dan variable costing
Full costing dan variable costing Full costing dan variable costing
Full costing dan variable costing Diana Marlyna
 
Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Diana Marlyna
 
Produk bersama dan produk sampingan
Produk bersama dan produk sampinganProduk bersama dan produk sampingan
Produk bersama dan produk sampinganDiana Marlyna
 
Jurnal metode harga pokok proses
Jurnal metode harga pokok prosesJurnal metode harga pokok proses
Jurnal metode harga pokok prosesDiana Marlyna
 
Laporan produksi dengan produk hilang
Laporan produksi dengan produk hilang Laporan produksi dengan produk hilang
Laporan produksi dengan produk hilang Diana Marlyna
 
Laporan produksi dengan persediaan awal
Laporan produksi dengan persediaan awalLaporan produksi dengan persediaan awal
Laporan produksi dengan persediaan awalDiana Marlyna
 
Metode harga pokok proses dengan pdp awal
Metode harga pokok proses dengan pdp awal Metode harga pokok proses dengan pdp awal
Metode harga pokok proses dengan pdp awal Diana Marlyna
 
Metode harga pokok proses 2 departemen
Metode harga pokok proses  2 departemenMetode harga pokok proses  2 departemen
Metode harga pokok proses 2 departemenDiana Marlyna
 
Latihan 1 departemen
Latihan 1 departemen Latihan 1 departemen
Latihan 1 departemen Diana Marlyna
 
Harga pokok proses 1 departemen
Harga pokok proses 1 departemenHarga pokok proses 1 departemen
Harga pokok proses 1 departemenDiana Marlyna
 
Metode harga pokok proses
Metode harga pokok proses Metode harga pokok proses
Metode harga pokok proses Diana Marlyna
 
Penyelesaian latiha soal HPP
Penyelesaian latiha soal HPPPenyelesaian latiha soal HPP
Penyelesaian latiha soal HPPDiana Marlyna
 
Latihan Soal HPP Metode Pesanan
Latihan Soal HPP Metode PesananLatihan Soal HPP Metode Pesanan
Latihan Soal HPP Metode PesananDiana Marlyna
 

More from Diana Marlyna (20)

DAFTAR REKENING.docx
DAFTAR REKENING.docxDAFTAR REKENING.docx
DAFTAR REKENING.docx
 
11-Accounting for Retail Company.ppt
11-Accounting for Retail Company.ppt11-Accounting for Retail Company.ppt
11-Accounting for Retail Company.ppt
 
7-Adjustment.ppt
7-Adjustment.ppt7-Adjustment.ppt
7-Adjustment.ppt
 
Full costing dan variable costing
Full costing dan variable costing Full costing dan variable costing
Full costing dan variable costing
 
Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan
 
Produk bersama dan produk sampingan
Produk bersama dan produk sampinganProduk bersama dan produk sampingan
Produk bersama dan produk sampingan
 
Jurnal metode harga pokok proses
Jurnal metode harga pokok prosesJurnal metode harga pokok proses
Jurnal metode harga pokok proses
 
Produk cacat
Produk cacat Produk cacat
Produk cacat
 
Laporan produksi dengan produk hilang
Laporan produksi dengan produk hilang Laporan produksi dengan produk hilang
Laporan produksi dengan produk hilang
 
RPS Akuntansi Biaya
RPS Akuntansi BiayaRPS Akuntansi Biaya
RPS Akuntansi Biaya
 
FIFO
FIFOFIFO
FIFO
 
Laporan produksi dengan persediaan awal
Laporan produksi dengan persediaan awalLaporan produksi dengan persediaan awal
Laporan produksi dengan persediaan awal
 
Metode harga pokok proses dengan pdp awal
Metode harga pokok proses dengan pdp awal Metode harga pokok proses dengan pdp awal
Metode harga pokok proses dengan pdp awal
 
Metode harga pokok proses 2 departemen
Metode harga pokok proses  2 departemenMetode harga pokok proses  2 departemen
Metode harga pokok proses 2 departemen
 
Latihan 1 departemen
Latihan 1 departemen Latihan 1 departemen
Latihan 1 departemen
 
Harga pokok proses 1 departemen
Harga pokok proses 1 departemenHarga pokok proses 1 departemen
Harga pokok proses 1 departemen
 
Metode harga pokok proses
Metode harga pokok proses Metode harga pokok proses
Metode harga pokok proses
 
Penyelesaian latiha soal HPP
Penyelesaian latiha soal HPPPenyelesaian latiha soal HPP
Penyelesaian latiha soal HPP
 
Latihan Soal HPP Metode Pesanan
Latihan Soal HPP Metode PesananLatihan Soal HPP Metode Pesanan
Latihan Soal HPP Metode Pesanan
 
Contoh hpp pesanan
Contoh hpp pesanan Contoh hpp pesanan
Contoh hpp pesanan
 

Recently uploaded

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 

Recently uploaded (20)

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 

HP PESANAN

  • 1. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 I. Pengertian Harga pokok pesanan adalah cara perhitungan harga pokok produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Apabila suatu pesanan diterima segera dikeluarkan perintah untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi masing-masing pesanan. Untuk mempermudah perhitungan biaya produksi tiap-tiap pesanan maka masing- masing produk yang dikerjakan diberi nomor identitas. II. Ciri Khusus a) Tujuan produksi perusahaan adalah untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya tergantung pada spesifikasi pesanan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas. b) Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil. Dihubungkan dengan sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk membebankan harga pokok kepada produk. metode harga pokok pesanan hanya dapat menggunakan: 1. Sistem harga pokok historis untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, untuk ketelitian dan keadilan pembebanan biaya overhead pabrik harus digunakan tarif biaya yang ditentukan dimuka. 2. Dalam metode harga pokok pesanan dapat pula digunakan sistem harga pokok yang ditentukan dimuka untuk seluruh elemen biaya produksi. c) Biaya produksi dibagi menajadi dua jenis yaitu: 1. Biaya langsung meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung Biaya langsung diperhitungkan terhadap masing-masing pesanan berdasarkan biaya yang sebenarnya 2. Biaya tidak langsung meliputi biaya produksi diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tidak langsung dibebankan ketiap-tiap pesananan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka (Predetermined Rate) d) Harga pokok pesanan untuk tiap pesanan dihitung pada waktu pesanan yang bersangkutan selesai diproduksi. e) Harga pokok satuan ditetapkan dengan cara membagi total biaya suatu pesanan HARGA POKOK PESANAN
  • 2. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 dengan jumlah satuan produk pesanan yang bersangkutan. f) Untuk megumpulkan biaya produksi masing-masing pesanan, dipakai kartu harga pokok pesanan dimana tercatat hal-hal berikut ini : Jenis produk : Nomor pesanan : Tgl.pesanan : Sifat pesanan : Nama pemesan : Jumlah : Tgl.selesai : Harga jual : Biaya produksi : III. Rekening control dan Rekening Pembantu Untuk tujuan pencatatan akuntansi, akuntansi biaya menggunakan banya rekening pembantu untuk merinci biaya-biaya produksi. Rekening-rekening pembantu (subsidiary accounts) ini dikontol oleh ketelitiannya dengan menggunakan rekening control (controlling account) di dalam buku besar. Rekening control menampung data yang bersumber dari jurnal, sedangkan rekening pembantu di gunakan untuk menampung data yang bersumber dari dokumen sumber. Contoh: Rekening Buku Besar(Rekening Kontrol) Rekening Buku Besar Pembantu(Rekening Pembantu) Persediaan Bahan Baku Persediaan Soda,Persediaan Pasir Besi, Persedian Kaolin dan Sebagainya Biaya Overhead Pabrik Biaya bahan penolong, BTKL, Biaya Penyusutan Mesin Dsb Biaya Pemasaran Gaji dan Komisi, Biaya advertensi, Suplies penjualan Biaya Adm dan Umum Gaji direktur,Perjalanan dinas dsn Barang dalam proses Botol 7 Up, Botol Sprite, Botol Fanta
  • 3. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 Persediaan Produk jadi Kartu Harga Pokok Pesanan yang sudah selesai dipindahkan sebagai kartu pembantu persediaan produk selesai HP.Penjualan Kartu Harga Pokok pesanan yang selesai dan sudah diserahkan kepada pemesan, dipindahkan sebagai HPP IV. Pencatatan Akuntansi a) Akuntansi biaya bahan baku Pencatatan pemakaian bahan baku didasarkan pada bukti permintaan bahan (material reguisition). Disamping dicatat di kartu persediaan bahan baku, pemakaian tersebut juga harus dicatat di kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Pada saat pembelian Persediaan bahan baku xxx Utang/kas xxx Pada saat terjadi retur pembelian Utang xxx Persediaan bahan baku xxx Pada saat pembebanan BDP - Biaya bahan baku xxx Persediaan bahan baku xxx Pengendali Overhead Pabrik xxx Persediaan bahan baku xxx b) Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Pembebanan upah langsung ke barang dalam proses, harus dicatat di kartu harga pokok pesanan sesuai dengan pemakaian tenaga kerja yang bersangkutan. Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yi: ✓ Jam kerja total selama periode kerja tertentu. ✓ Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan. Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing2 karyawan, untuk mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk BB Langsung BB Tdk Langsung
  • 4. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan dibuatkan Kartu Jam Kerja/Job Time Ticket) Pada saat biaya terjadi Beban gaji xxx Beban gaji yang masih harus dibayar xxx Pada saat pembayaran kepada karyawan Utang gaji dan upah xxx Kas xxx Pada saat pembebanan BDP - Biaya tenaga kerja xxx Beban Gaji dan upah xxx c) Akuntansi Biaya Overhead Pabrik BOP dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu: ✓ Biaya Bahan Penolong ✓ Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan persediaan supplies pabrik ✓ Biaya tenaga kerja tak langsung ✓ Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya penyusutan aktiva tetap) ✓ Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi dibayar di muka) ✓ Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik) Dalam harga pokok pesanan biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan sebelum proses produksi berjalan (predetermined rate). Alasannya karena; 1. Adanya biaya overhead pabrik yang timbul setelah aktivitas berlalu. Misalnya reparasi aktiva tetap disebabkan pemakaian masa lalu, maka bila pembebanan
  • 5. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 pada pesanan dilakukan saat tejadinya biaya, berakibat menjadi tidak teliti dan adil 2. Adanya biaya yang baru dapat dihitung pada akhir periode. Misalnya penyusutan, biaya listrik PLN. Biaya ini apabila dibebankan pasa pesanan saat dapat dihitung berakibat menjadi tidak teliti dan adil 3. Adanya biaya yang terjadi hanya pada interval waktu tertentu, misalnya iuran yang dibayar setahun sekali atau dua kali. Biaya overhead pabrik sesungguhnya baru dapat dihitung pada akhir periode, padahal harga pokok pesanan harus dihitung saat pesanan selesai. Dasar Pembebanan BOP: ✓ Satuan produk ✓ Biaya Bahan Baku ✓ Biaya Tenaga Kerja Langsung ✓ Jam Tenaga Kerja Langsung ✓ Jam Mesin Adapun proses penentuan tarif adalah sebagai berikut: 1. Menentukan taksiran besarnya BOP selama periode tertentu 2. Menentukan dasar pembebanan (jam kerja langsung, jam kerja mesin, dll) 3. Menentukan tarif BOP berdasarkan: Taksiran BOP Tarip BOP = ------------------ = Rp ....../Dasar pembebanan Dasar pembebanan BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif ▪ Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk: Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx ▪ Pencatatan BOP yang Sesungguhnya: Misal: 1. Pemakaian Bahan Penolong:
  • 6. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Persediaan Bahan Penolong xxx 2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Gaji dan Upah xxx 3. Biaya penyusutan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Akumulasi penyusutan xxx ▪ Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya) Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam suatu periode akuntansi ditentukan dengan menghitung saldo rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya. ➢ Apabila selisih biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih besar dibanding Biaya Overhead Pabrik dibebankan (selisih tidak menguntungkan): Jurnal; Selisih Overhead Pabrik xxx BOP sesungguhnya xxx ➢ Apabila selisih biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih kecil dibanding Biaya Overhead Pabrik dibebankan (selisih menguntungkan): Jurnal; BOP sesungguhnya xxx Selisih Overhead Pabrik xxx Perlakuan selisih yaitu masuh ke rekening rugi laba, jurnalnya adalah sebagai berikut: Selisih tidak menguntungkan Laba – Rugi xxx Selisih Overhead Pabrik xxx
  • 7. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 Selisih menguntungkan Selisih Overhead Pabrik xxx Laba – Rugi xxx d) Pencatatan Barang Jadi Pencatatan barang jadi didasarkan kepada pesanan-pesanan yang telah selesai dengan demikian harga pokok barang jadi didasarkan kepada harga pokok tiap pesanan yang telah selesai dikerjakan, sehingga besarnya harga pokok tersebut dapat dilihat di kartu harga pokok. Persediaan barang jadi xxx BDP - Biaya bahan baku xxx BDP - Biaya tenaga kerja xxx BDP - Biaya overhead pabrik xxx e) Pencatatan Persediaan Barang Dalam Proses (bila di akhir periode masih ada pesanan dalam proses) Persediaan barang dalam proses xxx BDP - Biaya Bahan Baku xxx BDP - Biaya Tenaga Kerja xxx BDP - Biaya Overhead Pabrik xxx f) Pencatatan Penyerahan Barang Kepada Pemesan Piutang xxx Penjualan xxx g) Pencatatan Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan xxx Persediaan barang jadi xxx V. Masalah-Masalah Khusus Masalah yang timbul dalam biaya produksi pada metode harga pokok pesanan adalah:
  • 8. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 1. Biaya Bahan Baku. a) Unsur harga pokok bahan baku Sesuai dengan prinsip harga perolehan (cost), maka harga pokok terdiri dari: - Harga beli menurut faktur - Ongkos angkut - Biaya-biaya lain sampai dengan bahan baku itu siap untuk dipakai, akan tetapi atas pertimbangan biaya administrasi maka dalam praktek harga pokok bahan pada umumnya dicatat berdasarkan faktur. b) Penentuan harga pokok bahan baku Untuk menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai kedalam proses produksi dapat dipakai metode: - Metode tanda pengenal khusus - Metode FIFO (First In First Out) - Metode LIFO (Last In First Out) - Metode Rata-Rata c) Sisa Bahan Merupakan bahan yang tidak terpakai (tidak menjadi bagian dari produk) dalam proses produksi dan tidak dapat dipakai dalam proses produksi berikutnya (telah rusak) tetapi masih mempunyai harga jual. Pencatatan terhadap harga jual sisa bahan dilakukan sebagai berikut: - Apabila harga jual tersebut rendah, maka pencatatan harga dilakukan pada saat penjualan - Apabila harga jual besar jumlahnya, maka pencatatan dilakukan pada saat sisa bahan tersebut diserahkan ke gudang. d) Produk Rusak (Spoiled Goods) Merupakan produk yang tidak memenuhi kualitas yang seharusnya dan tidak dapat diperbaiki.Perlakuan terhadap produk rusak adalah sebagai berikut: - Apabila produk rusak disebabkan spesifikasi sesuatu pesanan, maka harga pokok produk rusak dibebankan ke pesanan tempat terjadinya produk rusak tersebut. - Apabila terjadinya produk rusak dianggap merupakan hal yang normal, maka kerugian akibat produk rusak dibebankan kepada semua produk dengan memperhitungkan ke dalam tarip BOP dimana terdapat kerugian akibat produk rusak tersebut. e) Produk cacat (defective goods) Produk cacat ialah Produk yang tidak memenuhi kualitas yang seharusnya, tetapi masih dapat diperbaiki dengan pengerjaan kembali (rework). Biaya yang timbul akibat pengejaan kembali (rework cost) pencatatannya sama halnya seperti dalam produk rusak yaitu:
  • 9. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 - Apabila timbulnya produk cacat akibat spesifikasi pesanan, maka biaya pengerjaan kembali dibebankan ke pesanan yang bersangkutan. - Apabila produk cacat merupakan hal biasa terjadi, maka biaya pengerjaan kembali, dibebankan ke tarip BOP dengan demikian dipikul oleh semua produk (pesanan) 2. Biaya Tenaga Kerja Dalam hubungan dengan perhitungan harga pokok produksi, maka pada umumnya tenaga kerja dibedakan sebagai berikut :. ➢ Tenaga kerja langsung : yaitu tenaga kerja yang mengerjakan produk langsung dibebankan ke perkiraan barang dalam proses ➢ Tenaga kerja tidak langsung : yaitu tenaga kerja yang tidak secara langsung turut dalam pengerjaan produk dan biaya yang terjadi dibebankan ke perkiraan biaya overhead pabrik. Beberapa masalah yang timbul dalam pencatatan biaya tenaga kerja antara lain: a) Cara perhitungan besarnya gaji dan upah Dalam hal ini banyak perusahaan yang memakai cara dengan mengalikan jumlah jam kerja dengan tarip upah per jam b) Cara pemberian intensip Pemberian intensip pada umumnya bertujuan agar karyawan bekerja lebih baik. pemberian intensip dapat didasarkan atas waktu kerja maupun kuantitas produksi maupun kombinasi dari keduanya. c) Perhitungan jumlah pajak atas pendapatan karyawan Pada prinsipnya besarnya pendapatan karyawan adalah sebagai berikut: - Ditetapkan besarnya pendapatan sisa kena pajak per tahun, yaitu pendapatan sisa kena pajak per bulan 12 (dua belas). - Atas sisa kena pajak satu tahun dikenakan tarip pajak untuk mengetahui jumlah pajak satu tahun. d) Untuk menentukan besarnya potongan pajak pendapatan, maka jumlah pajak satu tahun di bagi 12 (dua belas). Kemudian tentang proses pencatatan biaya tenaga kerja adalah seperti yang telah dijelaskan di muka dalam prosedur akuntansi biaya pokok pesanan.
  • 10. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 CONTOH SOAL 1
  • 11. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
  • 12. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 CONTOH SOAL 2
  • 13. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021
  • 14. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 CONTOH SOAL 3
  • 15. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 PT. MEBEL ANTIK menerima pesanan dari pemesan untuk membuat kursi sebanyak 2000 Unit. Pesanan ini merupakan pesanan dengan nomor 002. Proses produksi melalui dua Departemen Produksi dimana Departemen I sebagai Departemen Pembentukan sedangkan Departemen II sebagai Departemen Penyelesaian. Pesanan ini diterima pada tanggal 03 Maret 1994 dan akan diselesaikan pada tanggal 31 Maret 1994. Informasi berikut berhubungan dengan pesanan 002 tersebut: a. Pembelian bahan baku 1. Pembelian bahan baku 01 januari 1994 200 m3 kayu @ Rp 500 2. Pembelian 03 januari 1994 300 m3 kayu @ Rp 650 3. Pembelian 10 januari 1994 100 m3 kayu @ Rp 550 4. Pembelian 07 maret 1994 750 m3 kayu @ Rp 600 b. Permintaan Bahan Baku dibagian gudang untuk Departemen I sebanyak 1.200 m3 kayu . c. Keterangan Departemen I Derpartemen II Jumlah Jam Kerja Langsung 1.200 Jam 2.000 Jam Upah Langsung/Jam Rp 2.000 Rp 1.500 Jam Mesin yang digunakan 450 Jam - d Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen I sebesar Rp 8.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 20.000 Jam Mesin sedangkan untuk di Departemen II sebesar Rp 12.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan 30.000 Jam Tenaga Kerja Langsung. e. Perusahaan dalam penilaian bahan baku menggunakan metode FIFO.Pihak pemesan menyetujui pembayaran pesanannya sebesar total biaya produksi ditambah laba kotor sebesar 40% dari total biaya produksi. Diminta: 1. Hitunglah besarnya biaya bahan baku yang digunakan 2. Tentukan tarif BOP per departemen 3. Buatlah kartu harga pokok pesanan No. 002 tersebut 4. Hitunglah total harga pokok produksi 5. Hitunglah harga jual perunit 6. Buatlah jurnal yang dibutuhkan PENYELESAIAN (Soal 3): 1. Penggunaan bahan baku sebanyak 1200 m 2 kayu dengan perincian sebagai berikut :
  • 16. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 Unit harga Jumlah Persediaan 1 januari 200 m2 Rp 500 Rp 100.000 Pembelian 3 januari 300 m2 650 195.000 Pembelian 10 januari 700 m2 550 385.000 Penggunaan bahan baku 1200 m2 Rp 680.000 2. Tarif BOP dept I : 8.000.000 / 20.000 jam = Rp 400 / jam mesin. Tarif BOP dept II : 12.000.000 / 30.000 jam = Rp 400 / jam kerja langsung. 3. Kartu harga pokok : PT MEBEL ANTIK KARTU HARGA POKOK No pesanan : 002 Nama pemesan : Jenis produksi : Kursi kayu Jumlah unit : 2.000 Tgl pesanan : 03/03/1994 Tgl selesai : 31/03/1994 Sifat pesanan : Harga jual : Tgl Ket No Bukti Dept I Dept II Jumlah BIAYA BAHAN BAKU 680.000 Jumlah biaya bahan baku 680.000 680.000 BIAYA TENAGA KERJA 1200 x 2000 2000 x 1500 2.400.000 3.000.000 Jumlah biaya tenaga kerja 2.400.000 3.000.000 5.400.000 BIAYA OVERHEAD PABRIK 450 x 400 2000 x 400 180.000 800.000 Jumlah biaya overhead pabrik 180.000 800.000 980.000 Jumlah biaya produksi 3.260.000 3.800.000 7.060.000 4. Jumlah biaya produksi untuk pesanan no. 002 = Rp 7.060.000,- 5. Harga jual / pesanan = (140% x 7.060.000) / 2.000 unit = Rp 4.942 / unit.
  • 17. Diana Marlyna – Universitas Teknokrat Indonesia - 2021 6. Jurnal : 1. Mencatat pemakaian bahan baku BDP – BBB dept I 680.000 - Persediaan bahan baku - 680.000 2. Mencatat pembebanan BTK BDP – BTK dept I 2.400.000 - BDP – BTK dept II 3.000.000 - Gaji dan upah - 5.400.000 3. Mencatat pembebanan BOP BDP – BOP dept I 180.000 - BDP – BOP dept II 800.000 - BOP dibebankan - 980.000 4. Mencatat persediaan produk jadi Persediaan produk jadi 7.060.000 - BDP – BBB - 680.000 BDP – BTK - 5.400.000 BDP – BOP - 980.000 5. Mencatat Harga pokok penjualan Harga pokok penjualan 7.060.000 - Persediaan produk jadi - 7.060.000