SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
Ringkasan KePLan Pelajaran 5.pdf
1. Ringkasan KePLan
Pelajaran 5 – KD 1.5 (Sikap Bijaksana)
1. Kebijaksanaan adalah rahmat Allah yang harus dimohon dalam doa dan
dilatih dalam suasana doa.
2. Bersikap bijaksana adalah mempertimbangkan segala sesuatu sebelum
melakukan atau memutuskan suatu perkara.
3. Dalam segala hal kita terlebih dahulu mohon nasihat dan pertolongan
kepada Tuhan dan Bunda Maria yang dikandung tak bernoda.
4. Suatu tindakan, sepatah kata, atau suatu tanda yang kurang bijaksana,
meskipun kecil sekali, dapat menimbulkan suatu kekacauan atau
kekurangpercayaan yang besar.
5. Dalam perjuangannya untuk membantu orang–orang miskin, Mgr.
Ludovicus Rutten mulai mendirikan suatu kongregasi para bruder.
6. Perjuangan yang tidak mudah dan penuh tantangan untuk mencari calon
bruder tidak membuat Mgr. Rutten menyerah. Beliau tetap bersikap
bijaksana, tidak mencari cara yang menyimpang, tetapi selalu tetap
berserah diri pada Tuhan.
7. Bunda Maria mengungkapkan,” Sesungguhnya aku ini adalah hamba
Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu.” (Lukas 1:8). Ungkapan ini
menyiratkan sikap bijaksana Bunda Maria untuk menanggapi rahmat
Allah.
8. Bunda Maria menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Penyerahan
diri Bunda Maria menunjukkan betapa Bunda Maria memiliki sikap yang
bijaksana karena dengan keyakinan berserah diri kepada kehendak Tuhan.
9. Dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak persoalan yang kita hadapi, dari
persoalan yang mudah sampai persoalan yang sulit dan rumit.
10. Dalam menghadapi segala masalah dan persoalan kita harus bersikap
bijaksana, sabar, tidak sombong.Kita harus tetap berserah pada Tuhan.
Seperti Bunda Maria yang berserah diri ketika menerima tugas untuk
melahirkan Yesus Sang Juru Selamat.
11. Kita juga bisa belajar berserah diri dan bijaksana dalam menghadapi
persoalan dari pengalaman para bruder pendiri Kongregasi FIC
12. Kongregasi Bruder FIC berdiri di Maastricht, Belanda pada tanggal 21
November 1840.
13. Tokoh-tokoh pendirinya adalah Mgr. Ludovicus Rutten dan Bruder
Bernardus Hoecken.
14. Pada awal berdirinya hanya mempunyai sedikit postulan (calon bruder).
15. FIC singkatan dari Fratres Immaculatae Conceptionis artinya para bruder
yang berlindung pada Santa Perawan Maria yang tak Bernoda.
16. Pendidikan calon bruder meliputi:
Masa persiapan (masa postulan) - Selama satu tahun.Merupakan masa
perkenalan dengan kongregasi, mendalami cita-cita kongregasi dan hidup
bersama para bruder dan kehidupan religiusnya.
Masa Novisiat Kanonik - Selama satu tahun. Selama tahun ini, para frater
novis mendapatkan pendidikan serta bimbingan yang lebih terarah dan
mendalam pada pengertian dan penghayatan hidup membiara sesuai
dengan semangat dan cita-cita Pendiri FIC.
Masa Novisiat lanjutan (selama satu tahun) - Dalam tahun ini, para
novis dibimbing untuk mendalami hidup. Religius dalam perpaduan
dengan karya kerasulan atau tugas yang diserahkan kepada mereka. Tahun
pendidikan ini diwarnai dengan pengalaman latihan di lapangan baik
dalam komunitas bruder maupun dalam masyarakat, kemudian
pengalaman ini direfleksikan.
2. Masa Yuniorat - Setelah pendidikan dasar hidup religius selama tiga
tahun, para novis yang terbukti semangat religiusnya dapat diterima
sebagai Bruder FIC, mengucapkan prasetia sementara. Masa prasetia
sementara itu berlangsung antara 3 sampai 6 tahun.
17. Berserah diri pada Tuhan berarti mempercayakan semua pada Tuhan dan
percaya pada penyelenggaraan ilahi. Percaya bahwa Tuhan akan selalu
bersama dan mendampingi kita.
18. Berserah diri pada Tuhan contohnya:
➢ berdoa sebelum melakukan sesuatu.
➢ percaya kepada kehendak Tuhan dan memiliki keyakinan bahwa
Tuhan akan menolong segala usaha kita.
➢ tidak putus asa kalau mengalami kegagalan, tetapi terus berusaha
lagi.
19. Para bruder telah memberi contoh kepada kita untuk berserah diri
pada Tuhan, yaitu
➢ tekun berdoa
➢ tidak putus asa dengan keadaan dan jumlah para bruder.
➢ tetap percaya bahwa Tuhan akan membantu mereka, dan terbukti
bahwa jumlah mereka semakin banyak.