[Ringkasan]
Buku ini memberikan panduan praktis tentang pelayanan pribadi dan pemuridan yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Membahas tahap-tahap pelayanan pribadi mulai dari menjangkau, memuridkan, hingga memperlengkapi orang lain. Menekankan pentingnya perhatian pribadi dalam pelayanan karena mampu mendatangkan perubahan berdampak jangka panjang dibanding program semata.
Setiap orang percaya memiliki potensi untuk menularkan iman kepada orang lain melalui gaya kepribadian masing-masing yang dirancang Tuhan. Terdapat berbagai gaya kepribadian yang efektif dalam menyebarkan iman, seperti gaya Petrus yang terus terang, Paulus yang logis, dan Matius yang bersahabat.
Buku ini menjelaskan sembilan tipe spiritualitas yang berbeda beserta ciri-ciri utamanya. Setiap tipe spiritualitas menunjukkan cara yang berbeda untuk mengembangkan hubungan dengan Tuhan, seperti melalui alam, ritual keagamaan, kontemplasi, atau aktivisme sosial. Penulis mengharapkan pembaca dapat menemukan tipe spiritualitas mana yang paling sesuai dengan diri mereka sendiri sebagai bentuk ekspresi iman yang ototentik.
Buku ini membahas apakah Yesus merupakan satu-satunya jalan menuju Tuhan ataukah ada jalan lain. Meskipun ajaran-ajaran kebaikan dalam agama lain diakui, namun terdapat perbedaan mendasar antara ajaran Kristen dengan agama lain tentang sifat Tuhan dan kebutuhan akan keselamatan melalui Yesus. Pembaca diajak untuk memutuskan pilihannya sendiri mengenai hubungannya dengan Tuhan.
Bab ini membahas menemukan pendekatan yang sesuai dengan diri sendiri dalam menginjili. Ada enam gaya penginjilan yang dapat digunakan, yaitu gaya tantangan, diskusi, penceritaan, relasi, pelayanan, dan acara. Penting untuk menemukan gaya mana yang paling cocok dengan karakteristik diri sendiri agar penginjilan menjadi lebih efektif.
[Ringkasan]
Buku ini memberikan panduan praktis tentang pelayanan pribadi dan pemuridan yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Membahas tahap-tahap pelayanan pribadi mulai dari menjangkau, memuridkan, hingga memperlengkapi orang lain. Menekankan pentingnya perhatian pribadi dalam pelayanan karena mampu mendatangkan perubahan berdampak jangka panjang dibanding program semata.
Setiap orang percaya memiliki potensi untuk menularkan iman kepada orang lain melalui gaya kepribadian masing-masing yang dirancang Tuhan. Terdapat berbagai gaya kepribadian yang efektif dalam menyebarkan iman, seperti gaya Petrus yang terus terang, Paulus yang logis, dan Matius yang bersahabat.
Buku ini menjelaskan sembilan tipe spiritualitas yang berbeda beserta ciri-ciri utamanya. Setiap tipe spiritualitas menunjukkan cara yang berbeda untuk mengembangkan hubungan dengan Tuhan, seperti melalui alam, ritual keagamaan, kontemplasi, atau aktivisme sosial. Penulis mengharapkan pembaca dapat menemukan tipe spiritualitas mana yang paling sesuai dengan diri mereka sendiri sebagai bentuk ekspresi iman yang ototentik.
Buku ini membahas apakah Yesus merupakan satu-satunya jalan menuju Tuhan ataukah ada jalan lain. Meskipun ajaran-ajaran kebaikan dalam agama lain diakui, namun terdapat perbedaan mendasar antara ajaran Kristen dengan agama lain tentang sifat Tuhan dan kebutuhan akan keselamatan melalui Yesus. Pembaca diajak untuk memutuskan pilihannya sendiri mengenai hubungannya dengan Tuhan.
Bab ini membahas menemukan pendekatan yang sesuai dengan diri sendiri dalam menginjili. Ada enam gaya penginjilan yang dapat digunakan, yaitu gaya tantangan, diskusi, penceritaan, relasi, pelayanan, dan acara. Penting untuk menemukan gaya mana yang paling cocok dengan karakteristik diri sendiri agar penginjilan menjadi lebih efektif.
PERTEMUAN KELOMPOK KECIL
Persekutuan
Pengajaran
Pelayanan
Penyembahan
Kehidupan KELOMPOK KECIL
Kerohanian
Hubungan
Keterbukaan
Pelayanan
RELASI KELOMPOK KECIL
6 Gaya Kepribadian Menular
Melalui Spiritual Check-Up, Donald Whitney meminta kita untuk memeriksa hati kita untuk mengetahui seberapa sehat jiwa kita. Daftar evaluasi yang diberikannya tidak hanya menolong kita dalam memeriksa kesehatan rohani, tetapi dengan cara yang mendalam juga memberikan nutrisi ilahi bagi jiwa kita.
Bagi orang-orang percaya yang merindukan kebangunan rohani pribadi, inilah pertanyaan-pertanyaan yang harus selalu kita tanyakan. Sungguh merupakan alat yang tepat untuk menyiapkan hati jemaat bagi Perjamuan Kudus, atau pertemuan-pertemuan raya!
Buku ini mengupas 9 tipe spiritualitas yang berbeda – dengan ciri-ciri, kekuatan, dan kelemahan masing-masing. Anda dapat menemukan salah satu atau lebih tipe spiritualitas yang sesuai dengan diri dan ekspresi Anda yang paling wajar dalam berelasi dengan Yesus Kristus. Apapun spiritualitas atau campuran spiritualitas yang paling sesuai dengan gambaran diri Anda pastilah bukan hal yang terjadi secara kebetulan. Semua itu sudah dirancang oleh Sang Pencipta, yang tahu benar apa yang diperbuat-Nya tatkala Dia menciptakan Anda menurut tujuan-Nya yang unik.
Presentasi tentang pentingnya membaca Alkitab secara penuh. Dipakai untuk launching gerakan membaca Alkitab di lingkungan Kelompok Pelayanan Gloria. Dapat dimodifikasi untuk gerakan membaca Alkitab di gereja, persekutuan, atau lembaga pelayanan Saudara.
Dokumen ini membahas manfaat membaca dan cara membaca dengan baik untuk mendapatkan manfaat optimal. Membaca dapat meningkatkan pengetahuan, komunikasi, imajinasi, fokus, memori, kualitas tidur dan mood. Membaca Alkitab dan buku-buku yang membantu mengenal Tuhan lebih dalam sangat dianjurkan. Perlu ditetapkan waktu membaca setiap hari dengan sikap yang tepat agar dapat memahami dan menerapkan is
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)Johan Setiawan
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat secara Emosional)
Buku ini menawarkan suatu visi pemuridan yang baru: Pemuridan yang sejati mengintegrasikan kesehatan rohani dan emosi. Peter Scazzero menguraikan enam prinsip untuk menjadi seseorang yang sehat secara emosional. Dilengkapi juga dengan inventori untuk mengenali kesehatan rohani/emosi Anda.
Di sini Anda akan menjumpai pemikiran-pemikiran baru yang menantang dan menyegarkan mengenai apa yang dibutuhkan untuk memimpin diri sendiri dan gereja Anda menuju kepenuhan dan kematangan di dalam Kristus.
- Spiritualitas yang Berat Sebelah
- 10 Simptom Spiritualitas yang Tidak Sehat
- Kesehatan Emosi dan Kepemimpinan Rohani
- Inventori Kesehatan Emosi/Rohani
- Langkah Selanjutnya …
Buku ini membahas enam prinsip untuk mencapai kesehatan emosi dan rohani dalam diri sendiri dan gereja, termasuk melihat di bawah permukaan, mengatasi pengaruh masa lalu, hidup dalam kerentanan, menerima keterbatasan, menyambut duka, dan mencontohkan kasih melalui inkarnasi.
Buku ini membahas pentingnya memiliki pengenalan yang benar tentang Tuhan dan bagaimana memperoleh pengenalan itu. Pengenalan yang benar akan Tuhan merupakan dasar teologi dan kehidupan praktis. Syarat untuk mengenal Tuhan adalah meninggalkan dosa, percaya kepada Kristus, mati bagi dosa dan hidup bagi Tuhan, serta merenungkan kemuliaan-Nya.
Dokumen tersebut membahas tentang menemukan dan memahami keterbebanan seseorang dalam melayani Tuhan. Beberapa hal yang dibahas adalah mengenali kepribadian, kemampuan, dan bidang pelayanan yang sesuai berdasarkan karunia dan gairah hati seseorang. Proses menemukan keterbebanan memerlukan waktu melalui pemikiran, doa, dan pengalaman.
Dokumen tersebut membahas tentang menemukan dan mengembangkan berbagai karunia dan bakat yang diberikan Tuhan kepada setiap orang, termasuk karunia Roh, bakat alami, dan pengalaman hidup. Dokumen ini menyarankan untuk berdoa dan mengambil waktu untuk mengenali karunia dan bakat masing-masing, serta melayani Tuhan dan orang lain melalui karunia tersebut.
Setiap kitayang telah diselamatkan dalam iman kepada Kristus, senantiasa bertumbuh mencapai kedewasaan sambil membimbing orang lain juga bertumbuh bersama sampai mencapai keserupaan dengan Kristus
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merangkum presentasi tentang Prinsip Harta yang mengajarkan enam kunci utama mengenai penanganan uang dan harta sesuai ajaran Alkitab, yaitu bahwa Tuhanlah pemilik segalanya, hati selalu mengikuti di mana uang ditempatkan, rumah sejati adalah di surga, hidup bukan hanya untuk titik melainkan garis, memberi adalah obat penawar material
PERTEMUAN KELOMPOK KECIL
Persekutuan
Pengajaran
Pelayanan
Penyembahan
Kehidupan KELOMPOK KECIL
Kerohanian
Hubungan
Keterbukaan
Pelayanan
RELASI KELOMPOK KECIL
6 Gaya Kepribadian Menular
Melalui Spiritual Check-Up, Donald Whitney meminta kita untuk memeriksa hati kita untuk mengetahui seberapa sehat jiwa kita. Daftar evaluasi yang diberikannya tidak hanya menolong kita dalam memeriksa kesehatan rohani, tetapi dengan cara yang mendalam juga memberikan nutrisi ilahi bagi jiwa kita.
Bagi orang-orang percaya yang merindukan kebangunan rohani pribadi, inilah pertanyaan-pertanyaan yang harus selalu kita tanyakan. Sungguh merupakan alat yang tepat untuk menyiapkan hati jemaat bagi Perjamuan Kudus, atau pertemuan-pertemuan raya!
Buku ini mengupas 9 tipe spiritualitas yang berbeda – dengan ciri-ciri, kekuatan, dan kelemahan masing-masing. Anda dapat menemukan salah satu atau lebih tipe spiritualitas yang sesuai dengan diri dan ekspresi Anda yang paling wajar dalam berelasi dengan Yesus Kristus. Apapun spiritualitas atau campuran spiritualitas yang paling sesuai dengan gambaran diri Anda pastilah bukan hal yang terjadi secara kebetulan. Semua itu sudah dirancang oleh Sang Pencipta, yang tahu benar apa yang diperbuat-Nya tatkala Dia menciptakan Anda menurut tujuan-Nya yang unik.
Presentasi tentang pentingnya membaca Alkitab secara penuh. Dipakai untuk launching gerakan membaca Alkitab di lingkungan Kelompok Pelayanan Gloria. Dapat dimodifikasi untuk gerakan membaca Alkitab di gereja, persekutuan, atau lembaga pelayanan Saudara.
Dokumen ini membahas manfaat membaca dan cara membaca dengan baik untuk mendapatkan manfaat optimal. Membaca dapat meningkatkan pengetahuan, komunikasi, imajinasi, fokus, memori, kualitas tidur dan mood. Membaca Alkitab dan buku-buku yang membantu mengenal Tuhan lebih dalam sangat dianjurkan. Perlu ditetapkan waktu membaca setiap hari dengan sikap yang tepat agar dapat memahami dan menerapkan is
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)Johan Setiawan
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat secara Emosional)
Buku ini menawarkan suatu visi pemuridan yang baru: Pemuridan yang sejati mengintegrasikan kesehatan rohani dan emosi. Peter Scazzero menguraikan enam prinsip untuk menjadi seseorang yang sehat secara emosional. Dilengkapi juga dengan inventori untuk mengenali kesehatan rohani/emosi Anda.
Di sini Anda akan menjumpai pemikiran-pemikiran baru yang menantang dan menyegarkan mengenai apa yang dibutuhkan untuk memimpin diri sendiri dan gereja Anda menuju kepenuhan dan kematangan di dalam Kristus.
- Spiritualitas yang Berat Sebelah
- 10 Simptom Spiritualitas yang Tidak Sehat
- Kesehatan Emosi dan Kepemimpinan Rohani
- Inventori Kesehatan Emosi/Rohani
- Langkah Selanjutnya …
Buku ini membahas enam prinsip untuk mencapai kesehatan emosi dan rohani dalam diri sendiri dan gereja, termasuk melihat di bawah permukaan, mengatasi pengaruh masa lalu, hidup dalam kerentanan, menerima keterbatasan, menyambut duka, dan mencontohkan kasih melalui inkarnasi.
Buku ini membahas pentingnya memiliki pengenalan yang benar tentang Tuhan dan bagaimana memperoleh pengenalan itu. Pengenalan yang benar akan Tuhan merupakan dasar teologi dan kehidupan praktis. Syarat untuk mengenal Tuhan adalah meninggalkan dosa, percaya kepada Kristus, mati bagi dosa dan hidup bagi Tuhan, serta merenungkan kemuliaan-Nya.
Dokumen tersebut membahas tentang menemukan dan memahami keterbebanan seseorang dalam melayani Tuhan. Beberapa hal yang dibahas adalah mengenali kepribadian, kemampuan, dan bidang pelayanan yang sesuai berdasarkan karunia dan gairah hati seseorang. Proses menemukan keterbebanan memerlukan waktu melalui pemikiran, doa, dan pengalaman.
Dokumen tersebut membahas tentang menemukan dan mengembangkan berbagai karunia dan bakat yang diberikan Tuhan kepada setiap orang, termasuk karunia Roh, bakat alami, dan pengalaman hidup. Dokumen ini menyarankan untuk berdoa dan mengambil waktu untuk mengenali karunia dan bakat masing-masing, serta melayani Tuhan dan orang lain melalui karunia tersebut.
Setiap kitayang telah diselamatkan dalam iman kepada Kristus, senantiasa bertumbuh mencapai kedewasaan sambil membimbing orang lain juga bertumbuh bersama sampai mencapai keserupaan dengan Kristus
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merangkum presentasi tentang Prinsip Harta yang mengajarkan enam kunci utama mengenai penanganan uang dan harta sesuai ajaran Alkitab, yaitu bahwa Tuhanlah pemilik segalanya, hati selalu mengikuti di mana uang ditempatkan, rumah sejati adalah di surga, hidup bukan hanya untuk titik melainkan garis, memberi adalah obat penawar material
Buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana Yesus dapat hadir di setiap aspek kehidupan kita, yang digambarkan melalui ruangan-ruangan dalam hati. Melalui ayat-ayat Alkitab, buku ini membimbing pembaca untuk melihat apa yang dikehendaki Tuhan di setiap ruangan seperti ruang belajar, makan, kerja, dan lainnya; serta merenungkan komitmen pribadi untuk membuka hati menerima kehadir
Buku Visioneering membahas proses menemukan, menjalankan, dan mewujudkan visi yang diberikan Tuhan. Visi memberikan tujuan hidup dan memandu pengambilan keputusan. Visi yang sejati berasal dari Tuhan dan berkaitan dengan kepedulian terhadap orang lain. Proses menemukan visi Tuhan melibatkan berdoa dan mempelajari prinsip-prinsip kehidupan Nehemia.
Traktat ini menjelaskan bagaimana beberapa aksara Tionghoa mengandung makna yang berkaitan dengan kisah kejatuhan manusia dan pengorbanan Kristus. Mulai dari matahari, bulan, cahaya, penciptaan, hingga dosa, persembahan korban, keselamatan, dan kebenaran. Memberikan pandangan menarik tentang hubungan antara budaya Tionghoa dengan Injil.
Buku ini merupakan buku panduan pelayanan pribadi yang praktis, ramah, dan mudah digunakan oleh siapa saja. Memaparkan hal-hal yang perlu diketahui tentang pemuridan tanpa membuat pembaca menjadi gentar untuk melakukannya. Pemuridan tidak dipandang dan dirasakan hanya cocok untuk orang-orang tertentu yang punya karunia khusus, melainkan untuk dilakukan oleh semua orang.
Pemuridan diuraikan manjadi langkah-langkah yang sederhana dan dapat diterapkan, serta secara kuat dilandasi prinsip-prinsip alkitabiah tentang menjangkau dunia sekitar bagi Kristus.
Dokumen ini memberikan panduan untuk sosialisasi pendalaman iman Katolik selama masa Adven tahun 2014 di Keuskupan Semarang. Panduan ini mengajak umat untuk mengembangkan iman yang cerdas, tangguh, dan misioner melalui empat pertemuan selama Adven yang membahas tema-tema tersebut. Pertemuan kelima berupa ibadat pesta keluarga kudus yang mengambil teladan dari keluarga Kudus di Nazareth.
Panduan Adven 2014 memberikan tema "Kelahiran Yesus Meningkatkan Kecerdasan, Ketangguhan dan Semangat Misioner dalam Beriman." Panduan ini mengarahkan umat untuk membentuk iman yang cerdas, tangguh, dan misioner melalui formatio iman yang berfokus pada pertumbuhan spiritual, intelektual, dan emosional yang kuat. Pertemuan Adven menggunakan metode AsIPA yang melibatkan umat secara aktif dalam gerakan pastoral yang transformatif.
Strategi penginjilan di daerah yang belum mengenal Injil meliputi analisis konteks setempat, pemberitaan Firman Tuhan secara pribadi, dan mendirikan gereja untuk menyebarkan Injil. Pendekatan yang digunakan harus memperhatikan kepribadian masing-masing orang, serta yakin bahwa pertobatan adalah hasil pekerjaan Roh Kudus. Penting pula memiliki teladan hidup yang baik dan menyesuaikan diri dengan m
Metodologi katekese yang efektif mementingkan proses daripada hasil, melibatkan peserta sebagai subyek aktif, dan membantu mereka menghayati iman dalam kehidupan nyata melalui relasi dengan Tuhan dan sesama.
Panduan Adven 2014 memberikan tema "Kelahiran Yesus Meningkatkan Kecerdasan, Ketangguhan dan Semangat Misioner dalam Beriman." Panduan ini menjelaskan pendekatan pertemuan Adven menggunakan metode AsIPA dan memandu lima pertemuan untuk mengembangkan iman yang cerdas, tangguh, dan misioner melalui refleksi dan aksi bersama.
Empat peran penting pendeta dalam menjaga kualitas kerohanian anggota jemaat adalah perlawatan, pelatihan, khotbah, dan pengajaran Alkitab. Pendeta harus menjalankan peran ini dengan baik agar anggota jemaat dapat terus tumbuh secara rohani.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan pelayanan transformatif dalam Gereja Katolik. Dokumen tersebut menjelaskan tentang karakter kepemimpinan Gereja Katolik di dunia dan Indonesia, serta ciri-ciri pelayanan transformatif yang membawa sukacita Injil dan semangat gembala yang baik."
DiscipleShift 2 From Informing to EquippingJohan Setiawan
DISCIPLESHIFT: Five Steps that Helps Your Church to Make Disciples Who Make Disciples
(JIM PUTTMAN, BOBBY HARRINGTON, ROBERT COLEMAN)
From Reaching to Making
From Informing to Equipping
From Program to Purpose
From Activity to Relationship
From Accumulating to Deploying
DASAR PEMBINAAN
Pentingnya Pembinaan
Format Pembinaan
Visi Pembinaan
KELOMPOK KECIL
Keunggulan KK
Komponen KK
Jenis KK
POLA PEMBINAAN
Tahap Pembinaan
Bidang Pembinaan
Pola Pembinaan
Dokumen tersebut membahas tentang merefleksikan hidup beriman yang tangguh dan misioner sebagai orang Katolik. Unsur-unsur beriman yang tangguh adalah memiliki kesetiaan, kemantapan, dan mampu menghadapi godaan. Iman yang tangguh didasarkan pada Kristus sebagai keyakinan, jalan hidup dan jalan keselamatan. Umat diajak menjadi garam dan terang bagi masyarakat dengan membuat "rasa" dan "terang" yang berguna
Buku ini menjelaskan arti membawa semua aspek kehidupan di bawah kekuasaan Kristus. Penulis membayangkan Yesus datang ke rumah hati, di mana setiap ruangan mewakili aspek tertentu kehidupan. Buku ini membantu pembaca merenungkan kata-kata Paulus tentang Kristus tinggal di dalam hati melalui iman.
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusJohan Setiawan
Dokumen tersebut membahas pentingnya pemuridan yang intensional dan strategis dalam gereja untuk mewujudkan amanat agung Yesus menjadikan semua bangsa murid-Nya. Tanpa pemuridan yang terarah, persekutuan orang percaya hanya akan menjadi aktif tanpa produktivitas dan tidak akan menghasilkan pekerja bagi Tuhan.
Makalah ini membahas tentang pentingnya pemuridan kontekstual terhadap pemuda dalam pelayanan gereja. Pemuridan diperlukan untuk mempersiapkan pemuda menjadi generasi penerus gereja yang berjiwa Kristus. Langkah-langkah pemuridan yang disebutkan meliputi belajar Firman Allah, penyembahan dan doa, persekutuan, serta pengutusan. Pemuda perlu dibimbing untuk memiliki konsep diri yang baik dan mampu
Dokumen tersebut merangkum tentang Evangelism Explosion Indonesia yang bertujuan melatih dan memberdayakan anggota jemaat untuk berbagi injil secara sistematis dan alkitabiah dengan prinsip-prinsip pelipatgandaan diri. EE Indonesia bermisi melengkapi gereja-gereja lokal untuk menyebarkan injil di seluruh dunia melalui persahabatan, penginjilan, pemuridan, dan pertumbuhan gereja yang sehat.
Esensi pemuridan adalah relasi antar-pribadi yang menghubungkan. Kelompok kecil akan menjadi pelayanan pemuridan apabila didasarkan pada persahabatan dan waktu bersama, bukan hanya aktivitas dan relasi permukaan. Hubungan yang mendalam dan akuntabel diperlukan untuk menumbuhkan murid seperti yang Yesus lakukan.
3. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
buku
Edisi Asli Bahasa Inggris
Judul: Conversational Evangelism
Penulis: Norman Geisler & David Geisler
Penerbit: Harvest House Publishers
Tahun terbit: 2009
Edisi Terjemahan Bahasa Indonesia
Judul: Conversational Evangelism
Penerbit: Katalis
Tahun terbit: 2010
4. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
daftar isi
1. Kebutuhan Pra-Penginjilan di Dunia
Pascamodern
2. Pendahuluan untuk Conversational Evangelism
3. Mempelajari Peran Pemusik
4. Mempelajari Peran Pelukis
5. Mempelajari Peran Arkeolog
6. Mempelajari Peran Ahli Bangunan
7. Seni Mengajukan Pertanyaan Kepada Orang
dengan Pandangan-Dunia yang Berbeda
8. Seni Menjawab Keberatan-keberatan Sambil
Terus Bergerak Maju
9. Meluruskan Kesalahpahaman Umum yang
Memengaruhi Penginjilan
5. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
sinopsis
Conversational Evangelism merupakan
kristalisasi sebuah hasil studi mendalam
namun telah dikemas dalam bentuk
pelatihan praktis tentang bagaimana
melakukan membagikan kabar baik melalui
apologetika praktis yang dirangkai dalam
percakapan sehari-hari. Jika penginjilan
adalah menabur benih Injil, percakapan pra-
penginjilan adalah menyiapkan tanahnya
(1Kor 3:6). Pra-penginjilan yang dilakukan
dengan baik akan membuka kesempatan
yang semula tertutup bagi penginjilan.
6. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
penulis
Rev. Dr. David Geisler Th.M., MABS (Dallas
Theological Seminary), D.Min. Apologetika
(Southern Evangelical Seminary).
Terlibat dalam pelayanan gereja dan pelayanan
mahasiswa selama lebih dari 15 tahun.
Aktif mengajar di beberapa sekolah teologia di
Singapura.
Melatih pra-penginjilan di berbagai negara.
Mitra pelayanan dari Campus Crusade for Christ,
The Navigators, Baptist Student ministries, dll.
Pendiri dan pemimpin pelayanan Meekness &
Truth (www.meeknessandtruth.org), yang
berfokus untuk mengajar orang Kristen
menggunakan apologetika bagi penginjilan.
David Geisler
7. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
penulis
Norman Geisler (B.A., M.A., Wheaton
College), Ph.D. (bidang filsafat, Loyola
University).
Menulis 70 buku dan ratusan artikel baik
sendiri maupun bersama rekan penulis lain.
Mengajar selama hampir 50 tahun, menjadi
pembicara seminar maupun debat di semua
50 negara bagian dan 25 negara.
Profesor Kehormatan di bidang Teologia dan
Apologetika di Veritas Evangelical Seminary,
Murrieta, CA.
Norman Geisler
8. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
rekomendasi
“Saya sangat merekomendasikan buku ini.”
--Ravi Zacharias, Ravi Zacharias International Ministries
“Setiap gereja akan mendapatkan manfaat dengan
mengintegrasikan konsep-konsep dari Conversational
Evangelism ke dalam program penginjilan dan strategi
mereka!” --Josh McDowell, Josh McDowell Ministry
“Salah satu dari cara-cara yang paling efektif dan kuat
untuk menjangkau dan membantu para pencari kebenaran
melintasi batas iman.”
--Garry Poole, Ketua Bidang Penginjilan Willow Creek
Community Church dan penulis buku Seeker Small Groups
“Conversational Evangelism sungguh menyegarkan.”
--Erin Kerr, Pendeta Bidang Penginjilan, Saddleback Church
9. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
rekomendasi
“Sebagian besar kursus penginjilan mengajarkan kita
bagaimana untuk menuai, sehingga menciptakan
sebuah mentalitas yang sangat berpusat pada
presentasi dan tantangan menerima Injil. Namun,
dalam kehidupan nyata, pertobatan lebih merupakan
sebuah proses yang memakan waktu. Conversational
Evangelism membuka mata kita pada sejumlah usaha
yang harus kita investasikan dalam memahami
seseorang sebelum kita dapat memaparkan berita
Injil. Kami sedang mengusahakan untuk menjadikan
metode ini sebagai pelatihan dasar yang perlu diikuti
seluruh anggota jemaat.”
--Peter Lin, Pendeta Jemaat Grace Baptist Church,
Singapura
11. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
12. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Anda tidak benar-benar ingin mela-
kukannya, dan Anda jelas tidak
berharap bisa menikmatinya.
Parahnya lagi,
setelah jatuh bangun
melakukannya,
Anda selalu merasa
bahwa akhirnya Anda
hanya kembali lagi ke
posisi awal.
13. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Meskipun Anda takut, teman Anda
mengatakan kepada Anda bahwa itu
akan menjadi pengalaman yang pantas
untuk dikenang.
Anda tahu bahwa jika Anda bisa
menyelesaikan satu putaran, maka itu
berarti sukses besar.
Anda mungkin tidak berpikir lagi apakah
Anda akan menikmatinya atau tidak.
Yang penting semua ini segera selesai
supaya Anda bisa mengatakan bahwa
Anda telah berhasil melakukannya.
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
14. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Namun, bagaimana jika
penginjilan bisa berbeda?
Bagaimana jika penginjilan bisa menjadi sesuatu yang benar-
benar Anda nikmati, bukan semata-mata karena
kewajiban?
Bagaimana jika penginjilan bisa menjadi sesuatu, yang saking
menikmatinya, akan Anda lakukan setiap hari sepanjang
sisa hidup Anda?
Bagaimana jika, setelah Anda belajar membangun jembatan
menuju Injil secara efektif, Anda merasa ingin selalu dan
selalu memakai setiap pertemuan dengan teman-teman
Anda yang bukan orang percaya untuk membawa
mereka selangkah demi selangkah semakin
dekat pada salib Kristus?
15. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
1. Banyak Orang Kurang Tertarik dengan
Presentasi Injil yang Sederhana
“Sebagai staf pelayanan di kampus, saya dilatih untuk
menggunakan presentasi Injil sederhana dan beberapa
keterampilan apologetika, tetapi saya mengalami
masalah ketika mencoba menerapkan hal-hal tersebut
pada saat saya sedang menginjili orang.
Ketika seseorang menunjukkan bahwa ia tidak tertarik,
saya hanya bisa menanyakan alasannya kemudian
mengundangnya untuk ikut pendalaman Alkitab
atau menceritakan kesaksian pribadi saya.”
Kebutuhan Pra-penginjilan
di Dunia Pascamodern
16. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
2. Dunia Kita Telah Berubah
Penolakan terhadap Nilai-nilai Moral yang Mutlak
“Sulit untuk menyatakan pengampunan dosa
kepada orang-orang yang percaya bahwa karena
moralitas bersifat relatif, maka mereka tidak
mempunyai dosa yang perlu diampuni.”
Gene Veith, antropolog budaya
Kebutuhan Pra-penginjilan
di Dunia Pascamodern
17. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
2. Dunia Kita Telah Berubah
Meragukan Kebenaran
“Seandainya saya hidup pada zaman Kristus,
saya bisa menyimpulkan dengan pasti mengenai
siapakah Yesus, tetapi kejadian itu sudah lewat
2000 tahun.
Jadi, kita tidak dapat dengan pasti membuat
kesimpulan-kesimpulan semacam itu lagi.”
Kebutuhan Pra-penginjilan
di Dunia Pascamodern
18. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
3. Peningkatan Intoleransi
Terhadap Mereka yang Percaya
pada Kebenaran Mutlak
Kebutuhan Pra-penginjilan
di Dunia Pascamodern
19. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Jika penginjilan adalah menanamkan benih Injil,
maka pra-penginjilan adalah mempersiapkan
lahan pikiran dan hati orang untuk membuat
mereka lebih bersedia mendengarkan
kebenaran (1Kor.3:6).
Mendefinisikan Pra-penginjilan
Karena kondisi dunia masa kini, kita mungkin
tidak dapat menanamkan benih Injil sebelum kita
mempersiapkan pikiran dan hati orang.
20. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Pengertian yang lebih umum:
Penginjilan adalah menyatakan kabar baik dan
mengundang orang lain untuk percaya kepada
Kristus.
Pengertian yang lebih tepat:
Penginjilan adalah menolong orang yang belum
percaya mengambil satu langkah lebih dekat
kepada Yesus Kristus, setiap hari dan
dengan segala cara.
Mendefinisikan Kembali
Pengertian Penginjilan
21. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
“Selama ini kita percaya bahwa hanya ada dua
macam orang Kristen: orang yang menuai dan
orang yang tidak taat. Kita harus mulai mengajar-
kan, sesegera mungkin, bahwa setiap pekerja harus
belajar menuai dan bahwa Allah memanggil
beberapa orang untuk menjalankan peran ini secara
eksklusif—tetapi setiap orang dapat belajar untuk
menabur saat ini juga, di tempat mereka berada.”
Tim Downs, staf Campus Crusade for Christ
Mendefinisikan Kembali
Pengertian Penginjilan
22. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Agar pra-penginjilan membuahkan hasil,
maka dalam banyak situasi ...
... daripada memaksakan menyelesaikan seluruh pesan
Injil sekaligus dalam satu pertemuan, lebih baik jika
kita berpikir dalam kerangka jangka panjang dan
meninggalkan seseorang dengan keinginan untuk
melanjutkan percakapan yang sama di lain waktu,
... daripada memberitahu hal yang benar, lebih baik jika
kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
menolong teman-teman kita yang belum percaya
memunculkan sendiri kebenaran itu.
Strategi Pra-penginjilan
23. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Empat Tipe Percakapan
Pra-penginjilan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
PemusikPelukis
Arkeolog Ahli Bangunan
24. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
1. Mendengarkan aktif
2. Dekonstruksi positif
3. Bertanya untuk membuat orang lain dapat
memunculkan apa yang benar
4. Mengalihkan beban pembuktian dari kita kepada
mereka (prinsip bumerang)
5. Mengetahui penghalang utama terhadap Injil
6. Mencari titik temu
7. Membangun jembatan menuju Injil (baik jembatan
pikiran maupun perasaan)
8. Memahami dasar iman Kristen dan apa yang
membuat Yesus tidak ada bandingannya
Delapan komponen Penyusun
Pendekatan Pra-penginjilan
25. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Pemusik: Mendengarkan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Pentingnya Mendengarkan:
Membantu kita terhubung dengan
lebih baik dengan orang lain.
Membuat orang merasa nyaman
bercakap-cakap dengan Anda.
Menemukan hal-hal yang tidak
konsisten dalam kepercayaan orang.
26. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Pemusik: Mendengarkan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Kita perlu mendengarkan
setidaknya 4 jenis nada sumbang
atau ketidakselarasan dalam
pernyataan seseorang:
• Kepercayaan vs Kerinduan hati
• Kepercayaan vs Perilaku
• Kepercayaan vs Kepercayaan
• Kepercayaan yang tidak logis
27. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Ajukan pertanyaan yang dapat
menolong mereka memunculkan
sendiri kebenaran:
1. Pertanyaan untuk
mengklarifikasi arti dari istilah-
istilah yang tidak jelas.
2. Pertanyaan yang
memunculkan ketidakpastian
atau memaparkan kepercayaan
yang salah.
Pelukis: Memperjelas
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
28. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
3R dalam Mengajukan Pertanyaan
yang berdampak maksimum:
• Membuat orang RAGU dengan
cara pandangnya.
• Membuat orang itu tidak
defensif tetapi RELA mendengar.
• Membuat mereka RINDU
mendengarkan lebih banyak?
Pelukis: Memperjelas
“Aku tidak terlalu yakin apakah yang
selama ini kupercayai adalah benar.
Aku ingin tahu lebih banyak tentang Yesus.”
diperlengkapi untukmelayani
diperlengkapi untukmelayani
29. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Gali dan temukan apa yang
sebenarnya menghalangi
mereka menerima Injil.
Rancangan di dalam hati
manusia itu seperti air yang
dalam, tetapi orang yang
pandai tahu menimbanya.
Amsal 20:5
Arkeolog: Menggali
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
30. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
1. Pastikan yang diangkat adalah masalah
sesungguhnya atau sekadar pengalih perhatian.
2. Tentukan sifat dari hambatan: intelektual,
emosional, atau kombinasi keduanya.
3. Periksa beban emosional yang spesifik.
4. Periksa masalah lain di balik pertanyaan
atau pernyataan.
5. Temukan penghalang terbesar mereka.
6. Temukan hal yang
memotivasi pencarian jawaban.
7. Singkapkan faktor yang
berkaitan dengan kemauan.
Arkeolog: Menggali
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
32. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
1. Temukan keseimbangan antara bukti objektif
dan pengalaman subjektif (Kis.14:1; Flp.1:4).
2. Cari pijakan yang sama atau suatu titik temu.
3. Bangun jembatan dari kesamaan-kesamaan
cara pandang.
4. Hafalkan kerangka dasar untuk
mempertahankan iman kristiani.
5. Ingat tujuannya (2Tim.4:2), yaitu menyingkirkan
halangan-halangan sehingga kita dapat
membantu orang lain untuk mengambil langkah
semakin dekat kepada Yesus (1Kor.3:6).
6. Bangun penyataan-pernyataan yang positif bagi
Kristus dan mencari kesempatan untuk masuk
pada pemaparan Injil.
Ahli Bangunan: Membangun
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
33. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Empat Tipe Percakapan
Pra-penginjilan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
PemusikPelukis
Arkeolog Ahli Bangunan
34. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Masalah kita dalam penginjilan yang utama bukanlah
metodologinya melainkan kedewasaan.
Mengapa kita merasa susah untuk memiliki kasih yang
besar bagi Allah dan kurang memiliki hasrat untuk
menjangkau orang-orang yang terhilang?
• Kita tidak yakin akan kebenaran kekristenan.
• Kita tidak sadar betapa besarnya pengampunan
yang telah diberikan kepada kita.
• Kita tidak ingat betapa mendesaknya tugas kita.
Masalah Kedewasaan
35. diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Semakin sering kita melakukan pra-penginjilan,
semakin banyak kesempatan yang kita miliki untuk
membagikan Injil.
Semakin banyak kesempatan yang kita miliki untuk
membagikan Injil, semakin besar kemungkinan bagi
banyak orang yang akan datang untuk mengenal
Kristus.
Oleh karena itu, semakin sering kita melakukan
pra-penginjilan, semakin besar kemungkinan
orang-orang untuk datang kepada Kristus!
Lakukan!