SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
ASPEK LEGAL ETIK DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
LANSIA
Kebijakan pemerintah
 Undang-undang nomor 4 tahun 1965 tentang Pemberian
bantuan bagi Orang Jompo (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 1965 nomor 32 dan tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 2747). Salah satu pasalya
berbunyi “seseorang dapat dinyatakan orang jompo atau lanjut
usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun,
tidak mempunyai pekerjaan atau tidak mencari nafkah sendiri
untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah
dari orang lain”.
 Undang-undang Nomor 14 tahun 1969 tentang Ketentuan
Pokok Mengenai Tenaga Kerja.
 Undang-undang Nomor 6 tahun 1974 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial.
 Undang-undang Nomor 7 tahun 1984 tentang Pengesahan
Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
Terhadap Wanita.
 Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan nasional.
 Undang-undang Nomor 3 tahun 1982 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
 Undang-undang Nomor 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Pemukiman.
 Undang-undang Nomor 10 tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
keluarga Sejahtera.
 Undang-undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana
Pensiun.
 Undang-undang Nomor 23 tentang Kesehatan.
 Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1994 tentang
Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga
Sejahtera.
 Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1994 tentang
Pengelolaan Perkembangan Kependudukan.
 Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia (Tambahan lembaran Negara nomor 3796),
sebagai pengganti undang-Undang nomor 4 tahun 1965
tentang Pemberian bantuan bagi Orang jompo.
Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 ini berisikan antara lain :
 Hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab pemerintah,
masyarakat dan kelembagaan.
 Upaya pemberdayaan.
 Uaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia potensial
dan tidak potensial.
 Pelayanan terhadap Lanjut Usia.
 Perlindungan sosial.
 Bantuan sosial.
 Koordinasi.
 Ketentuan pidana dan sanksi administrasi.
 Ketentuan peralihan.
kebijakan terhadap pelayanan
kesehatan lansia
 Sosialisasi UU, Keputusan, Peraturan, kebijakan
yang terkait Lansia minim.
 Implementasi UU No. 13/98 di pusat maupun di
daerah masih terbatas.
 Implementasi UU No. 40/2004 tentang SJSN dan
UU No. 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan
sosial masih menunggu penerbitan PP nya.
 Koordinasi dan keterpaduan lintas sektor (antara
unsur pemerintah, swasta dan masyarakat ) belum
efektif khususnya dalam perencanaan program yang
terkait penanganan Lansia
 Pelayanan dan pemberdayaan Lansia oleh unsur
pemerintah, masih dihadapkan berbagai
keterbatasan.
 Peran Komda Lansia belum sepenuhnya efektif,
perlu fungsionalisasi dan penguatan peran
kelembagaan.
 Penanganan Lansia masih banyak bersandar
kepada keluarga dan upaya yang berbasis
masyarakat.
 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
bantuan kepada Lansia terlantar (JSL dan
Jamkesmas) masih terbatas.
 Pemberdayaan Lansia dibidang sosial, ekonomi,
diklat, dan lain-lainnya belum optimal
Prinsip Etika Pelayanan Kesehatan
Pada Lansia
 Yang harus dan yang ”jangan” : prinsip ini sering
dikemukakan sebagai non-maleficence dan
beneficence
 Otonomi
 Keadilan
Kesungguhan Hati, Empati
Issue terkait autonomi dan self
determinasi
 Assisted dying
 Do Not Resuscitate Orders
 Advance directives
 End of life decision making
 Organ donation
PERAN PERAWAT
Aspek etika pada pelayanan geriatric berdasarkan
prinsip otonomi kemudian di titik beratkan pada
berbagai hal sebagai berikut :
 penderita harus ikut berpartisipasi dalam proses
pengambilan keutusan dan pembuatan keputusan
pengambilan keputusan harus bersifat sukarela.
 keputusan harus telah mendapat penjelasan cukup
tentang tindakan atau keputusan yang akan diambil
secara lengkap dan jelas.
 keputusan yang diambil hanya dianggap sah bila
penderita secara mental dianggap kapabel.

More Related Content

Similar to ASPEK-LEGAL-ETIK-DALAM-PELAYANAN-KESEHATAN-LANSIA (1).pptx

HPA PERT STIH PUTRI MAHARAJA PAYAKUMBUH 4.pptx
HPA PERT STIH PUTRI MAHARAJA PAYAKUMBUH 4.pptxHPA PERT STIH PUTRI MAHARAJA PAYAKUMBUH 4.pptx
HPA PERT STIH PUTRI MAHARAJA PAYAKUMBUH 4.pptx
koko212591
 
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptxSADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
AdeHerdiana5
 
BUKU AJAR NUR kespro.docx
BUKU AJAR NUR kespro.docxBUKU AJAR NUR kespro.docx
BUKU AJAR NUR kespro.docx
Hayati71
 
BUKU AJAR NUR kespro.docx
BUKU AJAR NUR kespro.docxBUKU AJAR NUR kespro.docx
BUKU AJAR NUR kespro.docx
Hayati71
 
Keperawatan gerontik
Keperawatan gerontikKeperawatan gerontik
Keperawatan gerontik
Tumiur Sormin
 
Permensos no. 26 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 26 tahun 2012 idn journalPermensos no. 26 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 26 tahun 2012 idn journal
IdnJournal
 
Hambatan proses perlindungan sosial
Hambatan proses perlindungan sosialHambatan proses perlindungan sosial
Hambatan proses perlindungan sosial
Muhammad Apri
 

Similar to ASPEK-LEGAL-ETIK-DALAM-PELAYANAN-KESEHATAN-LANSIA (1).pptx (20)

perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemisperda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
 
HPA PERT STIH PUTRI MAHARAJA PAYAKUMBUH 4.pptx
HPA PERT STIH PUTRI MAHARAJA PAYAKUMBUH 4.pptxHPA PERT STIH PUTRI MAHARAJA PAYAKUMBUH 4.pptx
HPA PERT STIH PUTRI MAHARAJA PAYAKUMBUH 4.pptx
 
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptxSADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
SADAR HUKUM.PLS JABAR.pptx
 
Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...
Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...
Fakta dan Tantangan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia pada Orang D...
 
BUKU AJAR NUR kespro.docx
BUKU AJAR NUR kespro.docxBUKU AJAR NUR kespro.docx
BUKU AJAR NUR kespro.docx
 
BUKU AJAR NUR kespro.docx
BUKU AJAR NUR kespro.docxBUKU AJAR NUR kespro.docx
BUKU AJAR NUR kespro.docx
 
Bab 1 revisi
Bab 1 revisiBab 1 revisi
Bab 1 revisi
 
Keperawatan gerontik
Keperawatan gerontikKeperawatan gerontik
Keperawatan gerontik
 
BAHAN KOMDA LANSIA TANGSEL.pptx
BAHAN KOMDA LANSIA TANGSEL.pptxBAHAN KOMDA LANSIA TANGSEL.pptx
BAHAN KOMDA LANSIA TANGSEL.pptx
 
Pekerja Sosial
Pekerja SosialPekerja Sosial
Pekerja Sosial
 
Permensos no. 26 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 26 tahun 2012 idn journalPermensos no. 26 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 26 tahun 2012 idn journal
 
perda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak
perda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anakperda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak
perda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak
 
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesproHak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
 
Kebijakan sosiallembang2006
Kebijakan sosiallembang2006Kebijakan sosiallembang2006
Kebijakan sosiallembang2006
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...
 
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
 
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
 
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
 
Hambatan proses perlindungan sosial
Hambatan proses perlindungan sosialHambatan proses perlindungan sosial
Hambatan proses perlindungan sosial
 
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
VeonaHartanti
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxMateri Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 

ASPEK-LEGAL-ETIK-DALAM-PELAYANAN-KESEHATAN-LANSIA (1).pptx

  • 1. ASPEK LEGAL ETIK DALAM PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
  • 2. Kebijakan pemerintah  Undang-undang nomor 4 tahun 1965 tentang Pemberian bantuan bagi Orang Jompo (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965 nomor 32 dan tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 2747). Salah satu pasalya berbunyi “seseorang dapat dinyatakan orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai pekerjaan atau tidak mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain”.  Undang-undang Nomor 14 tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja.  Undang-undang Nomor 6 tahun 1974 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial.  Undang-undang Nomor 7 tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita.  Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan nasional.
  • 3.  Undang-undang Nomor 3 tahun 1982 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.  Undang-undang Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman.  Undang-undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan keluarga Sejahtera.  Undang-undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun.  Undang-undang Nomor 23 tentang Kesehatan.  Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera.  Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan.
  • 4.  Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (Tambahan lembaran Negara nomor 3796), sebagai pengganti undang-Undang nomor 4 tahun 1965 tentang Pemberian bantuan bagi Orang jompo. Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 ini berisikan antara lain :  Hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan kelembagaan.  Upaya pemberdayaan.  Uaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia potensial dan tidak potensial.  Pelayanan terhadap Lanjut Usia.  Perlindungan sosial.  Bantuan sosial.  Koordinasi.  Ketentuan pidana dan sanksi administrasi.  Ketentuan peralihan.
  • 5. kebijakan terhadap pelayanan kesehatan lansia  Sosialisasi UU, Keputusan, Peraturan, kebijakan yang terkait Lansia minim.  Implementasi UU No. 13/98 di pusat maupun di daerah masih terbatas.  Implementasi UU No. 40/2004 tentang SJSN dan UU No. 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial masih menunggu penerbitan PP nya.  Koordinasi dan keterpaduan lintas sektor (antara unsur pemerintah, swasta dan masyarakat ) belum efektif khususnya dalam perencanaan program yang terkait penanganan Lansia  Pelayanan dan pemberdayaan Lansia oleh unsur pemerintah, masih dihadapkan berbagai keterbatasan.
  • 6.  Peran Komda Lansia belum sepenuhnya efektif, perlu fungsionalisasi dan penguatan peran kelembagaan.  Penanganan Lansia masih banyak bersandar kepada keluarga dan upaya yang berbasis masyarakat.  Monitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan kepada Lansia terlantar (JSL dan Jamkesmas) masih terbatas.  Pemberdayaan Lansia dibidang sosial, ekonomi, diklat, dan lain-lainnya belum optimal
  • 7. Prinsip Etika Pelayanan Kesehatan Pada Lansia  Yang harus dan yang ”jangan” : prinsip ini sering dikemukakan sebagai non-maleficence dan beneficence  Otonomi  Keadilan Kesungguhan Hati, Empati
  • 8. Issue terkait autonomi dan self determinasi  Assisted dying  Do Not Resuscitate Orders  Advance directives  End of life decision making  Organ donation PERAN PERAWAT
  • 9. Aspek etika pada pelayanan geriatric berdasarkan prinsip otonomi kemudian di titik beratkan pada berbagai hal sebagai berikut :  penderita harus ikut berpartisipasi dalam proses pengambilan keutusan dan pembuatan keputusan pengambilan keputusan harus bersifat sukarela.  keputusan harus telah mendapat penjelasan cukup tentang tindakan atau keputusan yang akan diambil secara lengkap dan jelas.  keputusan yang diambil hanya dianggap sah bila penderita secara mental dianggap kapabel.