SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
COMMON
GOOD/KESEJAHTERAAN UMUM
ULFA KUSUMA DEWI -0096
EVELYN DEVI M -0097
DEFINISI COMMON GOOD / KESEJAHTERAAN
• Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki empat arti :
 Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-
orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.
 Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda. Sejahtera memliki arti khusus resmi
atau teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan), seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial.
 Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan dalam ide negara sejahtera.
 Di Amerika Serikat, sejahtera menunjuk ke uang yang dibayarkan oleh pemerintah kepada orang yang
membutuhkan bantuan finansial, tetapi tidak dapat bekerja, atau yang keadaannya pendapatan yang
diterima untuk memenuhi kebutuhan dasar tidak berkecukupan. Jumlah yang dibayarkan biasanya jauh
di bawah garis kemiskinan, dan juga memiliki kondisi khusus, seperti bukti sedang mencari pekerjaan
atau kondisi lain, seperti ketidakmampuan atau kewajiban menjaga anak, yang mencegahnya untuk
dapat bekerja. Di beberapa kasus penerima dana bahkan diharuskan bekerja, dan dikenal
sebagai workfare
DEFINISI…
• Kesejahteraan umum adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial
warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya.
• Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti sejahtera adalah tenteram, senang, dan sehat sentosa. Sehingga
masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat dengan keadaan sehat, damai, dan senang.
• Dalam buku Indonesia Macroeconomic Outlook (2009), masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang bisa menikmati
kemakmuran utuh, tidak miskin, tidak menderita kelaparan, menikmati pendidikan, mampu mengimplementasikan
kesetaraan gender, dan merasakan fasilitas kesehatan.
• Kehidupan sejahtera ditandai dengan berkurangnya penyakit berbahaya dan menular, masyarakat hidup dalam kawasan
lingkungan yang lebih ramah dan hijau. Selain itu, memiliki fasilitas lingkungan dan perumahan yang sehat, serta
senantiasa memiliki mitra dalam menjaga keberlanjutan. Masyarakat sejahtera dapat terwujud jika penduduk mampu
berpartisipasi dalam pembangunan
UPAYA DALAM MEWUJUDKAN
KESEJAHTERAAN UMUM
• Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, beberapa upaya untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat, yaitu:
1. Pengembangan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2. Menciptakan program untuk mewujudkan sebuah desa dengan masyarakat yang sadar tentang kesehatan, gizi, pola
hidup sehat, dan bersih baik jasmani dan rohanis.
3. Menata kehidupan masyarakat yang aman, tertib, taat hukum, dan harmonis.
4. Memperkuat ketahanan sosial dan budaya masyarakat berdasakan nilai luhur budaya lokal. Sinergitas pusat dan
daerah
• Dalam situs Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, pemerintah Indonesia telah menyusun program, salah satunya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sinergitas antara pemerintah pusat
dan daerah. Sehingga dapat melakukan pengembangan-pengambangan potensi yang ada di daerah untuk membangun
UMKM.
LANDASAN HUKUM…
• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG
KESEJAHTERAAN SOSIAL
• Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial sudah tidak sesuai dengan
perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu diganti dengan membentuk Undang-
Undang tentang Kesejahteraan Sosial.
• Dasar hukum undang-undang ini adalah : Pasal 18A, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 23 ayat (1), Pasal 27 ayat (2), Pasal 28C ayat
(1), Pasal 28H ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), dan Pasal 34 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
• Dalam Undang-undang ini diatur tentang : pemenuhan hak atas kebutuhan dasar, penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara
komprehensif dan profesional, serta perlindungan masyarakat. Untuk menghindari penyalahgunaan kewenangan dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial, Undang-Undang ini juga mengatur pendaftaran dan perizinan serta sanksi administratif
bagi lembaga yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial. Dengan demikian, penyelenggaraan kesejahteraan sosial dapat
memberikan keadilan sosial bagi warga negara untuk dapat hidup secara layak dan bermartabat.
LANDASAN HUKUM…
• CATATAN :
- Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 16
Januari 2009.
- Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Kesejahteraan Sosial dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
- Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus sudah ditetapkan
paling lambat 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Undang-Undang
ini.
- Undang-undang ini terdiri dari 11 Bab dan 60 Pasal.
no Pasal dan ayat yang ditindaklanjuti
dengan peraturan pelaksanaan
Peraturan
Pelaksanaan/ Bentuk /
Nomor / Tahun /
Tentang
Keterangan
Pasal 11
Ayat -
Peraturan Pemerintah
No. 39/2012
Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
Pasal 13
Ayat
Peraturan Pemerintah
No. 39/2012
Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
Pasal 18
Ayat
Peraturan Pemerintah
No. 39/2012
Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
Pasal 23
Ayat
Peraturan Presiden No.
15/2010
Percepatan
Penanggulangan
Kemiskinan
NO Pasal dan ayat yang ditindaklanjuti dengan
peraturan pelaksanaan
Peraturan Pelaksanaan/
Bentuk / Nomor /
Tahun / Tentang
Keterangan
Pasal 35
Ayat (3)
Peraturan Pemerintah
No. 39/2012
Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
Pasal 45
Ayat
Peraturan Pemerintah
No. 39/2012
Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
Pasal 50
Ayat
Peraturan Pemerintah
No. 39/2012
Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
Pasal 53
Ayat -
Peraturan Menteri
Sosial No. 17/2012
Akreditasi Lembaga
Kesejahteraan Sosial
Pasal 8
Ayat -
Peraturan
Pemerintah No.
39/2012
Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
DARI SEGI KESEHATAN…
• BPJS MERUPAKAN PROGRAM PEMERINTAH INDONESIA YANG
BERTUJUAN UNTUK MENSEJAHTERAKAN WARGA NEGARA DI BIDANG
KESEHATAN
• Landasan Hukum BPJS Kesehatan :
• 1. Undang-Undang Dasar 1945
• 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
• 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
MASALAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
BPJS
• Penonaktifan BPJS PBI
Setiap tahunnya pemerintah menetapkan perubahan data peserta penerima
bantuan iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) baik karena meninggal, pindah
segmen (pindah ke perusahaan ataupun pindah ke BPJS mandiri), maupun
dianggap Tidak Layak Dari Dinsos.
Ini menyebabkan beberapa kalangan masyarakat yang akhirnya tidak
memiliki jaminan Kesehatan. Meskipun dianggap tidak layak oleh Dinsos,
tetapi pada kenyataannya ada Sebagian masyarakat yang tidak mampu
membayar iuran BPJS setiap bulannya, apalagi jika memiliki jumlah anggota
keluarga yang cukup banyak dalam 1 KK.
Akibatnya ada masyarakat yang tidak memiliki jaminan sosial Kesehatan.
MASALAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
BPJS
• Sesuai dengan Undang-Undang No 24 tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial pada pasal Pasal 15 ayat (1)
Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan
Pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS sesuai dengan program
Jaminan Sosial yang diikuti. Akan ada masalah jika pekerja tersebut
di PHK atau keluar dari perusahaan tersebut, maka iuran tersebut
harus terus dibayarkan oleh peserta. Jika tidak dibayar secara rutin,
maka itu akan menjadi hutang bagi peserta tersebut.
• Jika kemudian sakit dan ingin berpindah ke BPJS dengan anggaran
APBD, maka peserta tersebut harus membayar semua hutangnya
dahulu sesuai Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Tata Cara Penagihan, Pembayaran dan Pencatatan Iuran Jaminan
Kesehatan, dan Pembayaran Denda Akibat Keterlambatan Pembayaran
Iuran Jaminan Kesehatan, baru bisa berpindah segmen
Common Good

More Related Content

Similar to Common Good

Working Paper Jamkesda
Working Paper JamkesdaWorking Paper Jamkesda
Working Paper JamkesdaArticle33
 
Buku panduan bpjs
Buku panduan bpjsBuku panduan bpjs
Buku panduan bpjsbagadang s
 
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan SosialTentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan SosialLukman Priasmoro
 
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONAL
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONALBPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONAL
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONALfirii JB
 
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...Edi Kusmiadi
 
Sistem Ekonomi Indonesia : Sistem Ekonomi Demokrasi
Sistem Ekonomi Indonesia : Sistem Ekonomi DemokrasiSistem Ekonomi Indonesia : Sistem Ekonomi Demokrasi
Sistem Ekonomi Indonesia : Sistem Ekonomi Demokrasiarifdefri
 
Presentasi Sistem Ekonomi Indonesia
Presentasi Sistem Ekonomi IndonesiaPresentasi Sistem Ekonomi Indonesia
Presentasi Sistem Ekonomi Indonesiawiwitwijanarko
 
Uu no. 11 2009 idn journal
Uu no. 11 2009 idn journalUu no. 11 2009 idn journal
Uu no. 11 2009 idn journalIdnJournal
 
Undang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosialUndang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosialSisKa L. Putri
 
Rpjpk pembahasan diy
Rpjpk pembahasan diyRpjpk pembahasan diy
Rpjpk pembahasan diyAbi Muhlies
 
Kebijakan penjaminan sosial i
Kebijakan penjaminan sosial iKebijakan penjaminan sosial i
Kebijakan penjaminan sosial iNandya Guvita
 
Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013IdnJournal
 
ASPEK-LEGAL-ETIK-DALAM-PELAYANAN-KESEHATAN-LANSIA (1).pptx
ASPEK-LEGAL-ETIK-DALAM-PELAYANAN-KESEHATAN-LANSIA (1).pptxASPEK-LEGAL-ETIK-DALAM-PELAYANAN-KESEHATAN-LANSIA (1).pptx
ASPEK-LEGAL-ETIK-DALAM-PELAYANAN-KESEHATAN-LANSIA (1).pptxDerinTriani
 
MAKALAH KESEHATAN.docx
MAKALAH KESEHATAN.docxMAKALAH KESEHATAN.docx
MAKALAH KESEHATAN.docxdoni707352
 
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatantelaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatanAsiyah Khoirunnisaa
 

Similar to Common Good (20)

Working Paper Jamkesda
Working Paper JamkesdaWorking Paper Jamkesda
Working Paper Jamkesda
 
Buku panduan bpjs
Buku panduan bpjsBuku panduan bpjs
Buku panduan bpjs
 
186659088 bpjs
186659088 bpjs186659088 bpjs
186659088 bpjs
 
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan SosialTentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
 
Tatanan tentang kesejahteraan umum
Tatanan tentang kesejahteraan umumTatanan tentang kesejahteraan umum
Tatanan tentang kesejahteraan umum
 
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONAL
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONALBPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONAL
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONAL
 
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
 
Sistem Ekonomi Indonesia : Sistem Ekonomi Demokrasi
Sistem Ekonomi Indonesia : Sistem Ekonomi DemokrasiSistem Ekonomi Indonesia : Sistem Ekonomi Demokrasi
Sistem Ekonomi Indonesia : Sistem Ekonomi Demokrasi
 
Presentasi Sistem Ekonomi Indonesia
Presentasi Sistem Ekonomi IndonesiaPresentasi Sistem Ekonomi Indonesia
Presentasi Sistem Ekonomi Indonesia
 
Uu no. 11 2009 idn journal
Uu no. 11 2009 idn journalUu no. 11 2009 idn journal
Uu no. 11 2009 idn journal
 
Undang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosialUndang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosial
 
Makalah bpjs
Makalah bpjsMakalah bpjs
Makalah bpjs
 
Makalah bpjs
Makalah bpjsMakalah bpjs
Makalah bpjs
 
Rpjpk pembahasan diy
Rpjpk pembahasan diyRpjpk pembahasan diy
Rpjpk pembahasan diy
 
Kebijakan penjaminan sosial i
Kebijakan penjaminan sosial iKebijakan penjaminan sosial i
Kebijakan penjaminan sosial i
 
Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013
 
ASPEK-LEGAL-ETIK-DALAM-PELAYANAN-KESEHATAN-LANSIA (1).pptx
ASPEK-LEGAL-ETIK-DALAM-PELAYANAN-KESEHATAN-LANSIA (1).pptxASPEK-LEGAL-ETIK-DALAM-PELAYANAN-KESEHATAN-LANSIA (1).pptx
ASPEK-LEGAL-ETIK-DALAM-PELAYANAN-KESEHATAN-LANSIA (1).pptx
 
MAKALAH KESEHATAN.docx
MAKALAH KESEHATAN.docxMAKALAH KESEHATAN.docx
MAKALAH KESEHATAN.docx
 
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatantelaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
 
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 

Recently uploaded (18)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 

Common Good

  • 1. COMMON GOOD/KESEJAHTERAAN UMUM ULFA KUSUMA DEWI -0096 EVELYN DEVI M -0097
  • 2. DEFINISI COMMON GOOD / KESEJAHTERAAN • Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki empat arti :  Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang- orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.  Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda. Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan), seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial.  Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan dalam ide negara sejahtera.  Di Amerika Serikat, sejahtera menunjuk ke uang yang dibayarkan oleh pemerintah kepada orang yang membutuhkan bantuan finansial, tetapi tidak dapat bekerja, atau yang keadaannya pendapatan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan dasar tidak berkecukupan. Jumlah yang dibayarkan biasanya jauh di bawah garis kemiskinan, dan juga memiliki kondisi khusus, seperti bukti sedang mencari pekerjaan atau kondisi lain, seperti ketidakmampuan atau kewajiban menjaga anak, yang mencegahnya untuk dapat bekerja. Di beberapa kasus penerima dana bahkan diharuskan bekerja, dan dikenal sebagai workfare
  • 3. DEFINISI… • Kesejahteraan umum adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. • Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti sejahtera adalah tenteram, senang, dan sehat sentosa. Sehingga masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat dengan keadaan sehat, damai, dan senang. • Dalam buku Indonesia Macroeconomic Outlook (2009), masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang bisa menikmati kemakmuran utuh, tidak miskin, tidak menderita kelaparan, menikmati pendidikan, mampu mengimplementasikan kesetaraan gender, dan merasakan fasilitas kesehatan. • Kehidupan sejahtera ditandai dengan berkurangnya penyakit berbahaya dan menular, masyarakat hidup dalam kawasan lingkungan yang lebih ramah dan hijau. Selain itu, memiliki fasilitas lingkungan dan perumahan yang sehat, serta senantiasa memiliki mitra dalam menjaga keberlanjutan. Masyarakat sejahtera dapat terwujud jika penduduk mampu berpartisipasi dalam pembangunan
  • 4. UPAYA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN UMUM • Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, beberapa upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, yaitu: 1. Pengembangan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2. Menciptakan program untuk mewujudkan sebuah desa dengan masyarakat yang sadar tentang kesehatan, gizi, pola hidup sehat, dan bersih baik jasmani dan rohanis. 3. Menata kehidupan masyarakat yang aman, tertib, taat hukum, dan harmonis. 4. Memperkuat ketahanan sosial dan budaya masyarakat berdasakan nilai luhur budaya lokal. Sinergitas pusat dan daerah • Dalam situs Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah Indonesia telah menyusun program, salah satunya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah. Sehingga dapat melakukan pengembangan-pengambangan potensi yang ada di daerah untuk membangun UMKM.
  • 5. LANDASAN HUKUM… • UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL • Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial sudah tidak sesuai dengan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu diganti dengan membentuk Undang- Undang tentang Kesejahteraan Sosial. • Dasar hukum undang-undang ini adalah : Pasal 18A, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 23 ayat (1), Pasal 27 ayat (2), Pasal 28C ayat (1), Pasal 28H ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), dan Pasal 34 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. • Dalam Undang-undang ini diatur tentang : pemenuhan hak atas kebutuhan dasar, penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara komprehensif dan profesional, serta perlindungan masyarakat. Untuk menghindari penyalahgunaan kewenangan dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, Undang-Undang ini juga mengatur pendaftaran dan perizinan serta sanksi administratif bagi lembaga yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial. Dengan demikian, penyelenggaraan kesejahteraan sosial dapat memberikan keadilan sosial bagi warga negara untuk dapat hidup secara layak dan bermartabat.
  • 6. LANDASAN HUKUM… • CATATAN : - Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 16 Januari 2009. - Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. - Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus sudah ditetapkan paling lambat 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Undang-Undang ini. - Undang-undang ini terdiri dari 11 Bab dan 60 Pasal.
  • 7. no Pasal dan ayat yang ditindaklanjuti dengan peraturan pelaksanaan Peraturan Pelaksanaan/ Bentuk / Nomor / Tahun / Tentang Keterangan Pasal 11 Ayat - Peraturan Pemerintah No. 39/2012 Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Pasal 13 Ayat Peraturan Pemerintah No. 39/2012 Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Pasal 18 Ayat Peraturan Pemerintah No. 39/2012 Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Pasal 23 Ayat Peraturan Presiden No. 15/2010 Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
  • 8. NO Pasal dan ayat yang ditindaklanjuti dengan peraturan pelaksanaan Peraturan Pelaksanaan/ Bentuk / Nomor / Tahun / Tentang Keterangan Pasal 35 Ayat (3) Peraturan Pemerintah No. 39/2012 Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Pasal 45 Ayat Peraturan Pemerintah No. 39/2012 Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Pasal 50 Ayat Peraturan Pemerintah No. 39/2012 Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Pasal 53 Ayat - Peraturan Menteri Sosial No. 17/2012 Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Pasal 8 Ayat - Peraturan Pemerintah No. 39/2012 Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
  • 9. DARI SEGI KESEHATAN… • BPJS MERUPAKAN PROGRAM PEMERINTAH INDONESIA YANG BERTUJUAN UNTUK MENSEJAHTERAKAN WARGA NEGARA DI BIDANG KESEHATAN • Landasan Hukum BPJS Kesehatan : • 1. Undang-Undang Dasar 1945 • 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional • 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
  • 10. MASALAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BPJS • Penonaktifan BPJS PBI Setiap tahunnya pemerintah menetapkan perubahan data peserta penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) baik karena meninggal, pindah segmen (pindah ke perusahaan ataupun pindah ke BPJS mandiri), maupun dianggap Tidak Layak Dari Dinsos. Ini menyebabkan beberapa kalangan masyarakat yang akhirnya tidak memiliki jaminan Kesehatan. Meskipun dianggap tidak layak oleh Dinsos, tetapi pada kenyataannya ada Sebagian masyarakat yang tidak mampu membayar iuran BPJS setiap bulannya, apalagi jika memiliki jumlah anggota keluarga yang cukup banyak dalam 1 KK. Akibatnya ada masyarakat yang tidak memiliki jaminan sosial Kesehatan.
  • 11. MASALAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BPJS • Sesuai dengan Undang-Undang No 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial pada pasal Pasal 15 ayat (1) Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS sesuai dengan program Jaminan Sosial yang diikuti. Akan ada masalah jika pekerja tersebut di PHK atau keluar dari perusahaan tersebut, maka iuran tersebut harus terus dibayarkan oleh peserta. Jika tidak dibayar secara rutin, maka itu akan menjadi hutang bagi peserta tersebut. • Jika kemudian sakit dan ingin berpindah ke BPJS dengan anggaran APBD, maka peserta tersebut harus membayar semua hutangnya dahulu sesuai Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Tata Cara Penagihan, Pembayaran dan Pencatatan Iuran Jaminan Kesehatan, dan Pembayaran Denda Akibat Keterlambatan Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan, baru bisa berpindah segmen