Kanker kolorektal adalah tumor ganas yang muncul pada jaringan epitel kolon atau rektum. Faktor risikonya termasuk usia lanjut, polip, riwayat kanker, keturunan, dan gaya hidup seperti merokok dan obesitas. Gejalanya antara lain perubahan BAB, anemia, penurunan berat badan, dan feses berdarah. Pemeriksaan diagnostik meliputi tes darah okkult, kolonoskopi, dan pemeriksaan imaging. Peng
2. DEFINISI
Kanker kolorektal adalah suatu tumor malignan yang muncul dari jaringan
epitel dari kolon atau rectum. Kanker kolorektal ditujukan pada tumor ganas
yang ditemukan di kolon dan rektum. Kolon dan rektum adalah bagian dari
usus besar pada sistem pencernaan yang disebut juga traktus gastrointestinal.
Lebih jelasnya kolon berada di bagian proksimal usus besar dan rektum di
bagian distal sekitar 5-7 cm di atas anus. Kolon dan rektum berfungsi untuk
menghasilkan energi bagi tubuh dan membuang zat-zat yang tidak berguna.
Umumnya tumor kolorektal adalah adenokarsinoma yang berkembang dari
polip adenoma (Wijaya & Putri, 2013)
3. ETIOLOGI
• Usia
• Polip
• Riwayat kanker
• Keturunan
• Penyakit kolitis (radang kolon) ulseratif yang tidak diobati
• Merokok
• Obesitas
• Alkohol
4. PATOFISIOLOGI
• Penyebab kanker pada saluran cerna bagian bawah tidak diketahui secara pasti.
Polip dan ulserasi colitis kronis dapat berubah menjadi ganas tetapi dianggap
bukan sebagai penyebab langsung. Hipotesa penyebab yang lain adalah
meningkatnya penggunaan lemak yang bisa menyebabkan kanker kolorektal.
Kelebihan lemak diyakini mengubah flora bakteri dan mengubah steroid menjadi
senyawa yang mempunyai sifat karsinogen. Bakteri dapat mengubah asam
empedu, yang dikeluarkan oleh tubuh untuk membantu pencernaan lemak, menjadi
suatu senyawa-senyawa yang dapat memicu kanker.
5. KLASIFIKASI
Stadium T N M
0 Tis N0 M0
I T1
T2
N0
N0
M0
M0
II A
II B
T3
T4
N0
N0
M0
M0
III A
III B
III C
T1-T2
T3-T4
Any T
N1
N1
N2
M0
M0
M0
IV Any T Any N M1
T : Tumor primer
Tx : Tumor primer tidak dapat di nilai
T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer
Tis : Carcinoma in situ, terbatas pada intraepitelial atau
terjadi invasi pada lamina propria
T1 : Tumor menyebar pada submukosa
T2 : Tumor menyebar pada muskularis propria
T3 : Tumor menyebar menembus muskularis propria
ke dalam subserosa atau ke dalam jaringan sekitar
kolon atau rektum tapi belum mengenai peritoneal.
T4 : Tumor menyebar pada organ tubuh lainnya atau
menimbulkan perforasi peritoneum viseral.
N : Kelenjar getah bening regional/node
Nx : Penyebaran pada kelenjar getah bening tidak
dapat di nilai
N0 : Tidak ada penyebaran pada kelenjar getah bening
N1 : Telah terjadi metastasis pada 1-3 kelenjar getah
bening regional
N2 : Telah terjadi metastasis pada lebih dari 4 kelenjar
getah bening
M : Metastasis
Mx : Metastasis tidak dapat di nilai
M0 : Tidak terdapat metastasis
M1 : Terdapat metastasis
6. MANIFESTASI KLINIK
• Perubahan kebiasaan defekasi
• Gejala anemi tanpa diketahui penyebabnya
• Anoreksia
• Penurunan berat badan tanpa alasan
• Keletihan
• Mual dan muntah-muntah
• Usus besar terasa tidak kososng seluruhnya setelah BAB
• Feses menjadi lebih sempit (seperti pita)
• Perut sering terasa kembung atau keram perut
• Gejala yang dihubungkan dengan lesi rectal adalah: evakuasi feses yang tidak lengkap
setelah defekasi, konstipasi dan diare bergantian (umumnya konstipasi), serta feses
berdarah.
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Fecal occult blood test,
• Colok dubur (rectal toucher) Barium enema, pemeriksaan serial sinar x pada saluran cerna bagian bawah,
sebelumnya pasien diberikan cairan barium ke dalam rektum
• Endoskopi (protoskopi, sigmoidoscopy atau colonoscopy)
• Biopsi,.
• Jumlah sel-sel darah untuk evaluasi anemia.
• Test Guaiac pada feces.
• CEA (carcinoembryogenic antigen)
• Digital rectal examination (DRE)
• Pemeriksaan kimia darah alkaline phosphatase dan kadar bilirubin dapat meninggi,
• Barium enema
• X-ray dada untuk deteksi metastase tumor ke paru-paru
• CT (computed tomography) scan,
• Whole-body PET Scan ImagingPemeriksaan DNA Tinja.
10. PENGKAJIAN
• Pengkajian
• Identitas
• Nama : Ny.’’N’’
• Tempat/tanggal lahir (umur) : 01-07-1967
• Jenis kelamin : Perempuan
• Status perkawinan : Kawin
• Agama/suku : Islam
• Warga negara : Indonesia
• Bahasa yang digunakan : Indonesia
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Pegawai swasta
• Alamat : Makassar
11. • Keluhan utama
Klien mengatakan sering bab darah
• Pengukuran
Tingi badan : 165 cm.
Berat badan : 37 kg
Indeks masa tubuh : 17,6 kg/m2
12.
13. Data Masalah keperawatan
Data subjektif:
Klien mengatakan nyeri pada daerah sekitar kandung kemih
P : Nyeri akibat post operasi miles
Q: Ditusuk-tusuk
R: Kandung kemih
S: 5 (sedang)
T: Setiap saat
Data objektif:
Klien nampak meringis pada saat timbul nyeri
Nyeri akut
Data subjektif:
Keluarga mengatakan klien mengalami penurunan berat badan yang
berlebih
Klien mengatakan BAB darah dan encer
Data objektif:
Klien nampak kurus
IMT : 17,6 kg/m2
GDS : 273 mg/dl
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
14. Data Masalah keperawatan
Faktor resiko:
1. Klien terpasang infus
2. Klien terpasang drain abdomen
3. Klien terpasang cateter urin
4. Klien terpasang drain rectal
5. Klien terpasang stoma bag Resiko infeksi
15. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (proses
pembedahan)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan faktor biologis (penyakit)
3. Resiko infeksi