SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Pijakan Keluarga Mahasiswa Garut


                            KELUARGA MAHASISWA GARUT

                            Pijakan Keluarga Mahasiswa Garut
                                        Oleh: Abdul Rohman1

        Sebelum membahas pada pijakan yang menjadi dasar pergerakan KMG, maka kita
perlu tahu apa yang menjadi visi dan misi KMG, yaitu :
Visi
      Menjadi motor penggerak dalam upaya berkontribusi dalam pembangunan dengan
mengedepankan persatuan dan rasa kekeluargaan diantara mahasisawa UPI asal Garut, untuk
mencapai insan yang berilmu dan bertaqwa kepada Alloh SWT.
Misi
 1. Memupuk rasa persaudaraan diantara mahasiswa UPI asal Garut
 2. Memberi dorongan kepada anggota untuk menjadi motor penggerak dalam kehidupan
     berbangsa dan bernegara
 3. Mendorong mahasiswa UPI asal garut untuk berprestasi secara akademik
 4. Membina dan menciptakan kondisi lingkungan pergaulan yang religius
 5. Mendorong mahasiswa untuk peduli terhadap keadaan daerah Garut.
 Sumber : (Rohman, 2012)
        Jargon atau Slogan KMG adalah “Sarendeuk saigel, sabobot sapihane’an, sabata
sarimbangan” yang artinya sebuah kesolidan yang terpimpin, berada dalam satu barisan atau
shaf yang terorganisir dalam rangka beribadah kepada Alloh SWT, yang bentuk real rangka
beribadah berupa program kerja yang bermanfaat khusus bagi mahasiswa itu sendiri maupun
masyarakat pada umumnya baik masyarakat Garut maupun masyarakat Global.

    Mahasiswa Garut yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Garut (KMG), dalam
berkerja berpijak pada prinsif; humanisme, liberalisme, emansifasi, dan transedentif.

    1. Humanisme
     Humanisasi artinya memanusiakan manusia, menghilangkan “kebendaan”,
ketergantungan, kekerasan dan kebencian dari manusia. Humanisme disini berdasar pada
konsep transedens(ilahiah), atau disebut humanisme teosentris bukan humanisme
antroposentris. Dengan konsep ini, manusia harus memusatkan diri pada Tuhan, tapi
tujuannya adalah untuk kepentingan manusia (kemanusiaan) sendiri. Perkembangan
peradaban manusia tidak lagi diukur dengan rasionalitas tapi transendensi. Humanisasi
diperlukan karena masyarakat sedang berada dalam tiga keadaan akut yaitu dehumanisasi
(obyektivasi teknologis, ekonomis, budaya dan negara), agresivitas (agresivitas kolektif dan
kriminalitas) dan loneliness (privatisasi, individuasi).
    Yang perlu diketahui dalam prinsif ini adalah : pengenalan diri atau al-insan atau
marifatul insan. Tujuan akhir nya adalah paham akan; darimana kita?, sedang apa? dan mau
kemana?. Selain itu memahami tugas dan fungsi sebagai manusia yang akhirnya melahirkan


1
    Abdul Rohman, Ketua KMG-UPI periode 2011-2012
                                                                                          1
Pijakan Keluarga Mahasiswa Garut


seorang manusia yang mampu menempatkan diri sebagai manusia dihadapan Allah
(habluminalloh), dan menmpatkan diri diantara lingkungan manusia(Habluminanas).
2. Liberasi
         Liberasi dalam Kontek ini sesuai dengan prinsip sosialisme (marxisme, komunisme,
teori ketergantungan, teologi pembebasan). Hanya saja maksudnya tidak hendak menjadikan
liberasinya sebagai ideologi sebagaimana komunisme. Liberasi yang dimaksud adalah dalam
konteks ilmu, ilmu yang didasari nilai-nilai luhur transendental. Jika nilai-nilai liberatif dalam
teologi pembebasan dipahami dalam konteks ajaran teologis, maka nilai-nilai liberatif dalam
hal ini dipahami dan didudukkan dalam konteks ilmu sosial yang memiliki tanggung jawab
profetik (nubuwah/risalah) untuk membebaskan manusia dari kekejaman kemiskinan,
pemerasan kelimpahan, dominasi struktur yang menindas dan hegemoni kesadaran palsu.
Lebih jauh, jika marxisme dengan semangat liberatifnya jutru menolak agama yang
dipandangnya konservatif, sedangkan liberasi disini justru mencari sandaran semangat
liberatifnya pada nilai-nilai profetik transendental dari agama yang telah ditransformasikan
menjadi ilmu yang obyektif-faktual.
        Bidikan liberasi ada pada realitas empiris, sehingga liberasi sangat peka dengan
persoalan penindasan atau dominasi struktural. Fenomena kemiskinan yang lahir dari
ketimpangan ekonomi adalah bagian penting dari proyek liberasi. Liberasi menempatkan diri
bukan pada lapangan moralitas kemanusiaan abstrak, tapi pada realitas kemanusiaan empiris,
bersifat kongkrit. Karena sikap menghindar dari yang kongkrit menuju abstrak adalah salah
satu ciri berpikir berdasarkan mitos.
     Ada empat sasaran liberasi, yaitu sistem pengetahuan, sistem sosial, sistem ekonomi dan
sistem politik yang membelenggu manusia sehingga tidak dapat mengaktualisasikan dirinya
sebagai makhluk yang merdeka dan mulia. (Ilmu Sosial Profetik, 2012)
3.   Emansipasi
    Emansipasi artinya pelepasan, persamaan, pembebasan dan penyejajaran atau
pembebasan dari perbudakan. Selaras dengan humanisme dan liberasi yang berdasar pada
pola transedensi.
4.   Transendensi
      Transedensi merupakan dasar dari dua unsurnya yang lain. Transendensi hendak
menjadikan nilai-nilai transendental (keimanan) sebagai bagian penting dari proses
membangun peradaban. Transendensi menempatkan agama (nilai-nilai Islam) pada
kedudukan yang sangat sentral.
       Ekses-ekses negatif yang ditimbulkan oleh modernisasi mendorong terjadinya gairah
untuk menangkap kembali alternatif-alternatif yang ditawarkan oleh agama untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan kemanusiaan. Manusia produk renaissance adalah
manusia antroposentris yang merasa menjadi pusat dunia, cukup dengan dirinya sendiri.
Melalui proyek rasionalisasi, manusia memproklamirkan dirinya sebagai penguasa diri dan
alam raya. Rasio mengajari cara berpikir bukan cara hidup. Rasio menciptakan alat-alat
bukan kesadaran. Rasio mengajari manusia untuk menguasai hidup, bukan memaknainya.
Akhirnya manusia menjalani kehidupannya tanpa makna.

                                                                                                2
Pijakan Keluarga Mahasiswa Garut


       Di sinilah transendensi dapat berperan penting dalam memberikan makna yang akan
mengarahkan tujuan hidup manusia. Islam dapat membawakan kepada dunia yang sekarat,
bukan karena kurang alat atau teknik, akan tetapi karena kekurangan maksud, arti dari
masyarakat yang ingin merealisir rencana Tuhan. Nilai-nilai transendental ketuhanan inilah
yang akan membimbing manusia menuju nilai-nilai luhur kemanusiaan.
        Transendensi adalah dasar dari humanisasi dan liberasi. Transendensi memberi arah
kemana dan untuk tujuan apa humanisasi dan liberasi itu dilakukan. Transendensi di samping
berfungsi sebagai dasar nilai bagi praksis humanisasi dan liberasi, juga berfungsi sebagai
kritik. Dengan kritik transendensi, kemajuan teknik dapat diarahkan untuk mengabdi pada
perkembangan manusia dan kemanusiaan, bukan pada kehancurannya. Melalui kritik
transendensi, masyarakat akan dibebaskan dari kesadaran materialistik-di mana posisi
ekonomi seseorang menentukan kesadarannya-menuju kesadaran transendental. Transendensi
akan menjadi tolok ukur kemajuan dan kemunduran manusia.


“Sosiologi profetik berpendirian bahwa sumber pengetahuan itu ada tiga, yaitu realitas empiris, rasio
                                          dan wahyu”.

       Ouput yang diharapkan melahirkan calon pemimpin yang mampu menggerakkan,
mempengaruhi, mengelola, dan membawa berita gembira kepada semua orang. Seorang
pemimpin yang bisa memberi tauladan (contoh), inspirator, motivator dan pembangkit
semangat bagi para pengikutnya untuk tergerak hatinya, pikirannya dan perbuatannya untuk
meraih harapan, cita-cita, tujuan hidup yang terbaik dan mulia yang diridhoi Alloh SWT.
Maka diharapkan melahirkan kader yang memiliki karakter kepemimpinan sebagai berikut:
   1. Memiliki karakter shidiq (jujur). Kepemimpinan yang mengedepankan integritas
      moral (akhlak), satunya kata dan perbuatan, kejujuran, sikap dan perilaku etis. Sifat
      jujur merupakan nilai-nilai transedental yang mencintai dan mengacu kepada
      kebenaran yang datangnya dari Allah SWT (Shiddiq) dalam berpikir, bersikap, dan
      bertindak. Perilaku pemimpin yang "shiddiq" (shadiqun) selalu mendasarkan pada
      kebenaran dari keyakinannya, jujur dan tulus, adil, serta menghormati kebenaran yang
      diyakini pihak lain yang mungkin berbeda dengan keyakinannya, bukan merasa diri
      atau pihaknya paling benar.

   2. Memiliki karakter amanah. Kepemimpinan yang mengahadirkan nilai-nilai
      bertanggungjawab, dapat dipercaya, dapat diandalkan, jaminan kepastian dan rasa
      aman, cakap, profesional dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Karakter
      tanggungjawab, terpercaya atau trustworthy (amanah) adalah sifat pemimpin yang
      senantiasa menjaga kepercayaan (trust) yang diberikan orang lain. Karakter amanah
      dapat menajamkan kepekaan bathin seorang pemimpin untuk bisa memisahkan antara
      kepentingan pribadi dan kepentingan publik/organisasi.

   3. Memiliki karakter tabligh. Kepemimpinan yang menggunakan kemampuan
      komunikasi secara efektif, memiliki visi, inspirasi dan motivasi yang jauh ke depan.
      Seorang pemimpin itu memerlukan kemampuan komunikasi dan diplomasi dengan
      bahasa yang mudah dipahami, diamalkan, dan dialami orang lain (tabligh). Sosok
      pemimpin (seperti karakter nabi dan rasul) bahasanya sangat berbobot, penuh visi dan
      menginspirasi orang lain.

   4. Memiliki karakter fathanah (cerdas). Kepemimpinan yang mempunyai kecerdasan,
      baik intelektual, emosional maupun spiritual, kreativitas, peka terhadap kondisi yang
                                                                                                    3
Pijakan Keluarga Mahasiswa Garut


       ada dan menciptakan peluang untuk kemajuan. Sosok pemimpin itu harus cerdas,
       kompeten, dan profesional (fathanah). Pemimpin yang mengacu sifat fathonah nabi
       adalah pemimpin pembelajar, mampu mengambil pelajaran/hikmah dari pengalaman,
       percaya diri, cermat, inovatif tetapi tepat azas, tepat sasaran, berkomitmen pada
       keunggulan, bertindak dengan motivasi tinggi, serta sadar bahwa yang dijalankan
       adalah untuk mewujudkan suatu cita-cita bersama yang akan dicapai dengan cara-cara
       yang etis.

   5. Memiliki karekter istiqamah (konsisten/teguh pendirian). Kepemimpinan yang
      mengutamakan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement (Istiqamah).
      Pemimpin yang istiqamah adalah pemimpin yang taat azas (peraturan), tekun,
      disiplin, pantang menyerah, bersungguh-sungguh, dan terbuka terhadap perubahan
      dan pengembangan.

   6. Memiliki   karakter mahabbah (cinta,    kasih-sayang).   Kepemimpinan        yang
      mengutamakan ajaran cinta (mahabbah) bukan kebencian dan pemaksaan. Karakter
      pemimpin profetik selalu peduli (care) terhadap moral dan kemanusiaan, mudah
      memahami orang lain/berempati, suka memberi tanpa pamrih (altruistik), mencintai
      semua makhluk karena Allah, dan dicintai para pengikutnya dengan loyalitas sangat
      tinggi.

   7. Memiliki karakter shaleh/ma'ruf (baik, arif, bijak). Kepemimpinannya adalah wujud
      sebuah ketaatan kepada Allah dan mendarmabaktikan dirinya untuk kesalehan,
      kearifan dan kebajikan bagi masyarakatnya. Ketaatan dan keshalehan para nabi atau
      rasul berpedoman pada wahyu dan mu'jizat dari Allah. Karakter shaleh/arif dapat
      melahirkan pesona kharismatik yang merupakan ilham dari ilahi, yang terpancar pada
      permukaan kulit, tutur kata, pancaran mata, sikap, tindakan, dan penampilan. Seorang
      pemimpin yang shaleh mempunyai kualitas kepribadian individu yang utuh sehingga
      menyebabkan orang lain menaruh simpati, percaya dan menganut apa yang
      diinginkannya. Pemimpin shaleh berarti pemimpin yang dirinya diakui pengikut,
      karena ketaatannya kepada Allah.

       Sumber : (Mujtahid, 2011)


Bibliography


Ilmu Sosial Profetik. (2012, Juni 11). Retrieved Juli 13, 2012, from Wikipedia :
     http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_Sosial_Profetik

Mujtahid. (2011, November 14). Tujuh Karakteristik Kepemimpinan Profetik. Retrieved Juli
     14, 2012, from Universitas Negri Maulana Malik Ibrahim malang: http://www.uin-
     malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2682:tujuh-
     karakteristik-kepemimpinan-profetik&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210

Rohman, A. (2012). Visi Misi. Retrieved Juli 13, 2012, from Keluarga Mahasiswa Garut :
    http://kmgupi.blogspot.com/2012/03/visi-misi.html




                                                                                        4

More Related Content

What's hot

Hakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDMHakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDMArif Al Swei
 
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahPendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahryanz ozuro
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHariyatunnisa Ahmad
 
PP MAT 3B 22 (089650921876)
PP MAT 3B   22 (089650921876)PP MAT 3B   22 (089650921876)
PP MAT 3B 22 (089650921876)Erlita Sari
 
Pendidikan Dalam Islam pt ii
Pendidikan Dalam Islam pt iiPendidikan Dalam Islam pt ii
Pendidikan Dalam Islam pt iiAkmal Cikmat
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia1231011994
 
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah baratCabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah baratFatin Ain Nabila
 
Falsafah pendidikan amran talib
Falsafah pendidikan   amran talibFalsafah pendidikan   amran talib
Falsafah pendidikan amran talibSha Amran
 
pancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptekpancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptekShintia Delinda
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantarmrlakmono
 
Pentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikan
Pentingnya Idealisme dalam Dunia PendidikanPentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikan
Pentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikandinirahmaseptiana17
 
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahIslam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahazzahracaem
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikanSarli Arham
 
Pembudayaan Budaya Ilmu
Pembudayaan Budaya IlmuPembudayaan Budaya Ilmu
Pembudayaan Budaya Ilmuzana liyaa
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafatMask Kur
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 

What's hot (20)

Spe Bab4
Spe Bab4Spe Bab4
Spe Bab4
 
Hakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDMHakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDM
 
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahPendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
 
PP MAT 3B 22 (089650921876)
PP MAT 3B   22 (089650921876)PP MAT 3B   22 (089650921876)
PP MAT 3B 22 (089650921876)
 
Pendidikan Dalam Islam pt ii
Pendidikan Dalam Islam pt iiPendidikan Dalam Islam pt ii
Pendidikan Dalam Islam pt ii
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah baratCabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
 
Powerpoint filsafat
Powerpoint filsafatPowerpoint filsafat
Powerpoint filsafat
 
Falsafah pendidikan amran talib
Falsafah pendidikan   amran talibFalsafah pendidikan   amran talib
Falsafah pendidikan amran talib
 
pancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptekpancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptek
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Pentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikan
Pentingnya Idealisme dalam Dunia PendidikanPentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikan
Pentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikan
 
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahIslam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Pembentangan falsafah:)
Pembentangan falsafah:)Pembentangan falsafah:)
Pembentangan falsafah:)
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Pembudayaan Budaya Ilmu
Pembudayaan Budaya IlmuPembudayaan Budaya Ilmu
Pembudayaan Budaya Ilmu
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafat
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 

Similar to Keluarga mahasiswa garut

Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanPemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanwt_19_88
 
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsaIlmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsaPunky Pradana
 
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTIPendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTIfirdayanti8
 
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.pptFilsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.pptpremanilmu1
 
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Asma'ul Khusna
 
Manusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptxManusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptxbambanggunawan39
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanovindaaa
 
makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptx
makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptxmakalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptx
makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptxDELLAMONICA10
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiNabilaMaulinanm
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanfuji dea delpani
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanIwanAr
 

Similar to Keluarga mahasiswa garut (20)

Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanPemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
 
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsaIlmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
 
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTIPendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
 
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.pptFilsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
 
kuliah-fpi-071010.ppt
kuliah-fpi-071010.pptkuliah-fpi-071010.ppt
kuliah-fpi-071010.ppt
 
Idealisme dalam pendidikan
Idealisme dalam pendidikanIdealisme dalam pendidikan
Idealisme dalam pendidikan
 
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
 
Manusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptxManusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptx
 
Makalah humanisme
Makalah humanismeMakalah humanisme
Makalah humanisme
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikan
 
makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptx
makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptxmakalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptx
makalah Manusia Dan Revolusi Mantal kel. 9.pptx
 
Pembangunan karakter bangsa
Pembangunan karakter bangsaPembangunan karakter bangsa
Pembangunan karakter bangsa
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptxPertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikan
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar DewantaraPemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikan
 
Hakikat anak didik
Hakikat anak didikHakikat anak didik
Hakikat anak didik
 

More from MAC Co. Ltd.

Formulr pendaftaran
Formulr pendaftaranFormulr pendaftaran
Formulr pendaftaranMAC Co. Ltd.
 
Dasar dasar-islambyabu-ala-al-maududi
Dasar dasar-islambyabu-ala-al-maududiDasar dasar-islambyabu-ala-al-maududi
Dasar dasar-islambyabu-ala-al-maududiMAC Co. Ltd.
 
Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013MAC Co. Ltd.
 
UU NO 20 Tahun 2003
UU NO 20 Tahun 2003UU NO 20 Tahun 2003
UU NO 20 Tahun 2003MAC Co. Ltd.
 
Cara mempercepat laju motor
Cara mempercepat laju motorCara mempercepat laju motor
Cara mempercepat laju motorMAC Co. Ltd.
 
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausahaBuku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausahaMAC Co. Ltd.
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuanMAC Co. Ltd.
 
Kenapa allah merahasiakan mati
Kenapa allah merahasiakan matiKenapa allah merahasiakan mati
Kenapa allah merahasiakan matiMAC Co. Ltd.
 
Bagan arus kegiatan penelitian
Bagan arus kegiatan penelitianBagan arus kegiatan penelitian
Bagan arus kegiatan penelitianMAC Co. Ltd.
 
Keluarga mahasiswa garut 16 mei
Keluarga mahasiswa garut 16 meiKeluarga mahasiswa garut 16 mei
Keluarga mahasiswa garut 16 meiMAC Co. Ltd.
 
Syahadatain untuk menggalang kebersamaan
Syahadatain untuk menggalang kebersamaanSyahadatain untuk menggalang kebersamaan
Syahadatain untuk menggalang kebersamaanMAC Co. Ltd.
 
Mengucapkan 2 kalimat syahadat
Mengucapkan 2 kalimat syahadatMengucapkan 2 kalimat syahadat
Mengucapkan 2 kalimat syahadatMAC Co. Ltd.
 
Cara meningkatkan kecerdasan
Cara meningkatkan kecerdasanCara meningkatkan kecerdasan
Cara meningkatkan kecerdasanMAC Co. Ltd.
 

More from MAC Co. Ltd. (17)

Hapus dtc
Hapus dtcHapus dtc
Hapus dtc
 
Formulr pendaftaran
Formulr pendaftaranFormulr pendaftaran
Formulr pendaftaran
 
Dasar dasar-islambyabu-ala-al-maududi
Dasar dasar-islambyabu-ala-al-maududiDasar dasar-islambyabu-ala-al-maududi
Dasar dasar-islambyabu-ala-al-maududi
 
Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013
 
UU NO 20 Tahun 2003
UU NO 20 Tahun 2003UU NO 20 Tahun 2003
UU NO 20 Tahun 2003
 
Cara mempercepat laju motor
Cara mempercepat laju motorCara mempercepat laju motor
Cara mempercepat laju motor
 
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausahaBuku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
 
Susunan mpo & bpo
Susunan mpo & bpoSusunan mpo & bpo
Susunan mpo & bpo
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Kenapa allah merahasiakan mati
Kenapa allah merahasiakan matiKenapa allah merahasiakan mati
Kenapa allah merahasiakan mati
 
Bagan arus kegiatan penelitian
Bagan arus kegiatan penelitianBagan arus kegiatan penelitian
Bagan arus kegiatan penelitian
 
Keluarga mahasiswa garut 16 mei
Keluarga mahasiswa garut 16 meiKeluarga mahasiswa garut 16 mei
Keluarga mahasiswa garut 16 mei
 
Syahadatain untuk menggalang kebersamaan
Syahadatain untuk menggalang kebersamaanSyahadatain untuk menggalang kebersamaan
Syahadatain untuk menggalang kebersamaan
 
Mengucapkan 2 kalimat syahadat
Mengucapkan 2 kalimat syahadatMengucapkan 2 kalimat syahadat
Mengucapkan 2 kalimat syahadat
 
Syahadatain
SyahadatainSyahadatain
Syahadatain
 
Cara meningkatkan kecerdasan
Cara meningkatkan kecerdasanCara meningkatkan kecerdasan
Cara meningkatkan kecerdasan
 
Bab 2. limit
Bab 2. limitBab 2. limit
Bab 2. limit
 

Recently uploaded

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

Keluarga mahasiswa garut

  • 1. Pijakan Keluarga Mahasiswa Garut KELUARGA MAHASISWA GARUT Pijakan Keluarga Mahasiswa Garut Oleh: Abdul Rohman1 Sebelum membahas pada pijakan yang menjadi dasar pergerakan KMG, maka kita perlu tahu apa yang menjadi visi dan misi KMG, yaitu : Visi Menjadi motor penggerak dalam upaya berkontribusi dalam pembangunan dengan mengedepankan persatuan dan rasa kekeluargaan diantara mahasisawa UPI asal Garut, untuk mencapai insan yang berilmu dan bertaqwa kepada Alloh SWT. Misi 1. Memupuk rasa persaudaraan diantara mahasiswa UPI asal Garut 2. Memberi dorongan kepada anggota untuk menjadi motor penggerak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 3. Mendorong mahasiswa UPI asal garut untuk berprestasi secara akademik 4. Membina dan menciptakan kondisi lingkungan pergaulan yang religius 5. Mendorong mahasiswa untuk peduli terhadap keadaan daerah Garut. Sumber : (Rohman, 2012) Jargon atau Slogan KMG adalah “Sarendeuk saigel, sabobot sapihane’an, sabata sarimbangan” yang artinya sebuah kesolidan yang terpimpin, berada dalam satu barisan atau shaf yang terorganisir dalam rangka beribadah kepada Alloh SWT, yang bentuk real rangka beribadah berupa program kerja yang bermanfaat khusus bagi mahasiswa itu sendiri maupun masyarakat pada umumnya baik masyarakat Garut maupun masyarakat Global. Mahasiswa Garut yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Garut (KMG), dalam berkerja berpijak pada prinsif; humanisme, liberalisme, emansifasi, dan transedentif. 1. Humanisme Humanisasi artinya memanusiakan manusia, menghilangkan “kebendaan”, ketergantungan, kekerasan dan kebencian dari manusia. Humanisme disini berdasar pada konsep transedens(ilahiah), atau disebut humanisme teosentris bukan humanisme antroposentris. Dengan konsep ini, manusia harus memusatkan diri pada Tuhan, tapi tujuannya adalah untuk kepentingan manusia (kemanusiaan) sendiri. Perkembangan peradaban manusia tidak lagi diukur dengan rasionalitas tapi transendensi. Humanisasi diperlukan karena masyarakat sedang berada dalam tiga keadaan akut yaitu dehumanisasi (obyektivasi teknologis, ekonomis, budaya dan negara), agresivitas (agresivitas kolektif dan kriminalitas) dan loneliness (privatisasi, individuasi). Yang perlu diketahui dalam prinsif ini adalah : pengenalan diri atau al-insan atau marifatul insan. Tujuan akhir nya adalah paham akan; darimana kita?, sedang apa? dan mau kemana?. Selain itu memahami tugas dan fungsi sebagai manusia yang akhirnya melahirkan 1 Abdul Rohman, Ketua KMG-UPI periode 2011-2012 1
  • 2. Pijakan Keluarga Mahasiswa Garut seorang manusia yang mampu menempatkan diri sebagai manusia dihadapan Allah (habluminalloh), dan menmpatkan diri diantara lingkungan manusia(Habluminanas). 2. Liberasi Liberasi dalam Kontek ini sesuai dengan prinsip sosialisme (marxisme, komunisme, teori ketergantungan, teologi pembebasan). Hanya saja maksudnya tidak hendak menjadikan liberasinya sebagai ideologi sebagaimana komunisme. Liberasi yang dimaksud adalah dalam konteks ilmu, ilmu yang didasari nilai-nilai luhur transendental. Jika nilai-nilai liberatif dalam teologi pembebasan dipahami dalam konteks ajaran teologis, maka nilai-nilai liberatif dalam hal ini dipahami dan didudukkan dalam konteks ilmu sosial yang memiliki tanggung jawab profetik (nubuwah/risalah) untuk membebaskan manusia dari kekejaman kemiskinan, pemerasan kelimpahan, dominasi struktur yang menindas dan hegemoni kesadaran palsu. Lebih jauh, jika marxisme dengan semangat liberatifnya jutru menolak agama yang dipandangnya konservatif, sedangkan liberasi disini justru mencari sandaran semangat liberatifnya pada nilai-nilai profetik transendental dari agama yang telah ditransformasikan menjadi ilmu yang obyektif-faktual. Bidikan liberasi ada pada realitas empiris, sehingga liberasi sangat peka dengan persoalan penindasan atau dominasi struktural. Fenomena kemiskinan yang lahir dari ketimpangan ekonomi adalah bagian penting dari proyek liberasi. Liberasi menempatkan diri bukan pada lapangan moralitas kemanusiaan abstrak, tapi pada realitas kemanusiaan empiris, bersifat kongkrit. Karena sikap menghindar dari yang kongkrit menuju abstrak adalah salah satu ciri berpikir berdasarkan mitos. Ada empat sasaran liberasi, yaitu sistem pengetahuan, sistem sosial, sistem ekonomi dan sistem politik yang membelenggu manusia sehingga tidak dapat mengaktualisasikan dirinya sebagai makhluk yang merdeka dan mulia. (Ilmu Sosial Profetik, 2012) 3. Emansipasi Emansipasi artinya pelepasan, persamaan, pembebasan dan penyejajaran atau pembebasan dari perbudakan. Selaras dengan humanisme dan liberasi yang berdasar pada pola transedensi. 4. Transendensi Transedensi merupakan dasar dari dua unsurnya yang lain. Transendensi hendak menjadikan nilai-nilai transendental (keimanan) sebagai bagian penting dari proses membangun peradaban. Transendensi menempatkan agama (nilai-nilai Islam) pada kedudukan yang sangat sentral. Ekses-ekses negatif yang ditimbulkan oleh modernisasi mendorong terjadinya gairah untuk menangkap kembali alternatif-alternatif yang ditawarkan oleh agama untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kemanusiaan. Manusia produk renaissance adalah manusia antroposentris yang merasa menjadi pusat dunia, cukup dengan dirinya sendiri. Melalui proyek rasionalisasi, manusia memproklamirkan dirinya sebagai penguasa diri dan alam raya. Rasio mengajari cara berpikir bukan cara hidup. Rasio menciptakan alat-alat bukan kesadaran. Rasio mengajari manusia untuk menguasai hidup, bukan memaknainya. Akhirnya manusia menjalani kehidupannya tanpa makna. 2
  • 3. Pijakan Keluarga Mahasiswa Garut Di sinilah transendensi dapat berperan penting dalam memberikan makna yang akan mengarahkan tujuan hidup manusia. Islam dapat membawakan kepada dunia yang sekarat, bukan karena kurang alat atau teknik, akan tetapi karena kekurangan maksud, arti dari masyarakat yang ingin merealisir rencana Tuhan. Nilai-nilai transendental ketuhanan inilah yang akan membimbing manusia menuju nilai-nilai luhur kemanusiaan. Transendensi adalah dasar dari humanisasi dan liberasi. Transendensi memberi arah kemana dan untuk tujuan apa humanisasi dan liberasi itu dilakukan. Transendensi di samping berfungsi sebagai dasar nilai bagi praksis humanisasi dan liberasi, juga berfungsi sebagai kritik. Dengan kritik transendensi, kemajuan teknik dapat diarahkan untuk mengabdi pada perkembangan manusia dan kemanusiaan, bukan pada kehancurannya. Melalui kritik transendensi, masyarakat akan dibebaskan dari kesadaran materialistik-di mana posisi ekonomi seseorang menentukan kesadarannya-menuju kesadaran transendental. Transendensi akan menjadi tolok ukur kemajuan dan kemunduran manusia. “Sosiologi profetik berpendirian bahwa sumber pengetahuan itu ada tiga, yaitu realitas empiris, rasio dan wahyu”. Ouput yang diharapkan melahirkan calon pemimpin yang mampu menggerakkan, mempengaruhi, mengelola, dan membawa berita gembira kepada semua orang. Seorang pemimpin yang bisa memberi tauladan (contoh), inspirator, motivator dan pembangkit semangat bagi para pengikutnya untuk tergerak hatinya, pikirannya dan perbuatannya untuk meraih harapan, cita-cita, tujuan hidup yang terbaik dan mulia yang diridhoi Alloh SWT. Maka diharapkan melahirkan kader yang memiliki karakter kepemimpinan sebagai berikut: 1. Memiliki karakter shidiq (jujur). Kepemimpinan yang mengedepankan integritas moral (akhlak), satunya kata dan perbuatan, kejujuran, sikap dan perilaku etis. Sifat jujur merupakan nilai-nilai transedental yang mencintai dan mengacu kepada kebenaran yang datangnya dari Allah SWT (Shiddiq) dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Perilaku pemimpin yang "shiddiq" (shadiqun) selalu mendasarkan pada kebenaran dari keyakinannya, jujur dan tulus, adil, serta menghormati kebenaran yang diyakini pihak lain yang mungkin berbeda dengan keyakinannya, bukan merasa diri atau pihaknya paling benar. 2. Memiliki karakter amanah. Kepemimpinan yang mengahadirkan nilai-nilai bertanggungjawab, dapat dipercaya, dapat diandalkan, jaminan kepastian dan rasa aman, cakap, profesional dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Karakter tanggungjawab, terpercaya atau trustworthy (amanah) adalah sifat pemimpin yang senantiasa menjaga kepercayaan (trust) yang diberikan orang lain. Karakter amanah dapat menajamkan kepekaan bathin seorang pemimpin untuk bisa memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik/organisasi. 3. Memiliki karakter tabligh. Kepemimpinan yang menggunakan kemampuan komunikasi secara efektif, memiliki visi, inspirasi dan motivasi yang jauh ke depan. Seorang pemimpin itu memerlukan kemampuan komunikasi dan diplomasi dengan bahasa yang mudah dipahami, diamalkan, dan dialami orang lain (tabligh). Sosok pemimpin (seperti karakter nabi dan rasul) bahasanya sangat berbobot, penuh visi dan menginspirasi orang lain. 4. Memiliki karakter fathanah (cerdas). Kepemimpinan yang mempunyai kecerdasan, baik intelektual, emosional maupun spiritual, kreativitas, peka terhadap kondisi yang 3
  • 4. Pijakan Keluarga Mahasiswa Garut ada dan menciptakan peluang untuk kemajuan. Sosok pemimpin itu harus cerdas, kompeten, dan profesional (fathanah). Pemimpin yang mengacu sifat fathonah nabi adalah pemimpin pembelajar, mampu mengambil pelajaran/hikmah dari pengalaman, percaya diri, cermat, inovatif tetapi tepat azas, tepat sasaran, berkomitmen pada keunggulan, bertindak dengan motivasi tinggi, serta sadar bahwa yang dijalankan adalah untuk mewujudkan suatu cita-cita bersama yang akan dicapai dengan cara-cara yang etis. 5. Memiliki karekter istiqamah (konsisten/teguh pendirian). Kepemimpinan yang mengutamakan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement (Istiqamah). Pemimpin yang istiqamah adalah pemimpin yang taat azas (peraturan), tekun, disiplin, pantang menyerah, bersungguh-sungguh, dan terbuka terhadap perubahan dan pengembangan. 6. Memiliki karakter mahabbah (cinta, kasih-sayang). Kepemimpinan yang mengutamakan ajaran cinta (mahabbah) bukan kebencian dan pemaksaan. Karakter pemimpin profetik selalu peduli (care) terhadap moral dan kemanusiaan, mudah memahami orang lain/berempati, suka memberi tanpa pamrih (altruistik), mencintai semua makhluk karena Allah, dan dicintai para pengikutnya dengan loyalitas sangat tinggi. 7. Memiliki karakter shaleh/ma'ruf (baik, arif, bijak). Kepemimpinannya adalah wujud sebuah ketaatan kepada Allah dan mendarmabaktikan dirinya untuk kesalehan, kearifan dan kebajikan bagi masyarakatnya. Ketaatan dan keshalehan para nabi atau rasul berpedoman pada wahyu dan mu'jizat dari Allah. Karakter shaleh/arif dapat melahirkan pesona kharismatik yang merupakan ilham dari ilahi, yang terpancar pada permukaan kulit, tutur kata, pancaran mata, sikap, tindakan, dan penampilan. Seorang pemimpin yang shaleh mempunyai kualitas kepribadian individu yang utuh sehingga menyebabkan orang lain menaruh simpati, percaya dan menganut apa yang diinginkannya. Pemimpin shaleh berarti pemimpin yang dirinya diakui pengikut, karena ketaatannya kepada Allah. Sumber : (Mujtahid, 2011) Bibliography Ilmu Sosial Profetik. (2012, Juni 11). Retrieved Juli 13, 2012, from Wikipedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_Sosial_Profetik Mujtahid. (2011, November 14). Tujuh Karakteristik Kepemimpinan Profetik. Retrieved Juli 14, 2012, from Universitas Negri Maulana Malik Ibrahim malang: http://www.uin- malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2682:tujuh- karakteristik-kepemimpinan-profetik&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210 Rohman, A. (2012). Visi Misi. Retrieved Juli 13, 2012, from Keluarga Mahasiswa Garut : http://kmgupi.blogspot.com/2012/03/visi-misi.html 4