SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
BATERAI
 Secara umum materi dikelompokan menjadi 3 yaitu: padat,
cair dan gas.
 Suatu benda bila kita pecah tanpa meningggalkan sifat
aslinya akan kita dapatkan partikel yang disebut molekul
 Atom adalah bagian terkecil dari suatu partikel/benda.
 Atom terdiri dari inti (nucleus) yang dikelilingi oleh elektron
yang berputar mengelilingi inti pada orbitnya masing-masing
seperti susunan tata surya
 Inti atom sendiri terdiri dari proton dan netron. Proton dan
elektron ternyata memiliki muatan listrik, dimana proton
memiliki muatan (+) dan elektron memiliki muatan ( - ),
sedangkan neutron tidak memiliki muatan atau netral. Atom
yang memiliki jumlah proton dan elektron yang sama,
dikatakan bermuatan netral.
Partikel/molekul Atom
 Elektron Bebas
 Elektron-elektron yang orbitnya paling jauh
dari inti, memiliki daya tarik menarik yang
lemah terhadap inti. Elektron-elektron ini bila
terkena gaya dari luar, misalnya panas,
gesekan atau reaksi kimia akan cenderung
lepas dari ikatannya dan pindah ke atom lain
 gerakan dari elektron bebas inilah yang
menghasilkan bermacam-macam fenomena
kelistrikan (seperti loncatan bunga api,
cahaya, pembangkitan panas, pembangkitan
magnet dan reaksi kimia).
 Kelistrikan mesin adalah sistem kelistrikan
otomatisasi yang diperlukan untuk
menghidupkan mesin serta mempertahankan
agar tetap hidup.
 Kelistrikan mesin
Baterai
Sistem pengapian
Sistem starter
Sistem pengisian
 Baterai secara umum memiki arti suatu alat
elektrokimia yang dapat mengubah energi
kimia menjadi energi listrik melalui reaksi
kimia kelistrikan.
 Baterai pada kendaraan yaitu sebuah
rancangan elektrokimia untuk memberi
sumber kelistrikan ke sistem engine, sistem
pengapian, lampu-lampu penerangan dan
perlengkapan kelistrikan lainya.
 Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi
sebagai sumber energi listrik pada kendaraan,
namun bila kita amati lebih detail maka fungsi
baterai adalah:
1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk
menghidupkan asessoris, penerangan, dsb.
2. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik
pada kendaraan, dimana pada saat hidup
energi listrik bersumber dari alternator.
 Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan
tegangan DC (searah), yaitu dengan cara mengubah energi
kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi listrik
melalui reaksi elektrokimia, Batere terdiri dari beberapa sel
listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik
dalam bentuk energi kimia.
 Sel baterai tersebut elektroda – elektroda. Elektroda negatif
disebut katoda, yang berfungsi sebagai pemberi elektron.
Elektroda positif disebut anoda yang berfungsi sebagai
penerima elektron.
 Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub
positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan electron
akan mengalir dari katoda menuju anoda.
 Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai
 1. Proses Pengisian (charging): Proses
pengubahan energi listrik menjadi energi
kimia.
2. Proses Pengosongan (discharging):
Proses pengubahan energi kimia menjadi
energi listrik
 Baterai dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Baterai yang menggunakan elemen primer: yaitu
reaksi kimia pada elemen primer menyebabkan
elektron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke
elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik
arahnya. Hal ini yang menyebabkan jika muatannya
habis, elemen primer tidak dapat dimuati kembali.
Contoh : Baterai MnO2 Alkaline dll
2. Baterai dengan elemen sekunder yaitu jenis elemn
yang dpat dimuati kembali berulang kali, sehari-
hari dikenal dengan sebutan akumulator (accu),
akumulator disebut sel sekunder karena sesudah
energi listrik habis dapat di isi kembali (disetrum).
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain :
 Kotak baterai,
 Terminal baterai,
 Elektrolit baterai,
 Lubang elektrolit baterai,
 Tutup baterai,
 Sel baterai dan
 Separator
 Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai,
tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V
terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel
baterai yang dirangkai secara seri
 Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen
baterai disebut kotak baterai. Ruangan
didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai
dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai
terdapat garis tanda upper level dan lower level ,
sebagai indicator jumlah elektrolit.
 Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang
pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi
untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk
saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam
baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen
keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap
asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi
dan menetes kembali ke bawah.
 Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air
suling (H2O) dengan asam sulfat (SO4),
komposisi campuran adalah Perbandingan air
dengan asam sulat nya :
 1,260 pada 20 C: 65% air suling dan 35% asam
sulfat
 1,280 pada 68 F: 63% air suling dan 37% asam
sulfat
1.260
65 %
35%
Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia.
Listrik dibangkitkan akibat reaksi kimia antara plat
positip, elektrolit baterai dan plat negatip. Saat baterai
dihubungkan dengan sumber listrik arus searah maka
terjadi proses pengisian (charge). Proses tersebut secara
kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat(+)+Elektrolit+Plat(-) Plat(+)+Elektrolit+Plat(-)
PbSO4+2H2O+PbSO4 PbO2+2H2SO4+Pb
Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik
yang tersimpan di baterai akan mengalir ke
beban, proses ini sering disebut proses
pengosongan (discharge). Proses pengosongan
secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat(+)+Elektrolit+Plat(-) Plat(+)+Elektrolit+Plat(-)
PbO2+2H2SO4 +Pb PbSO4+2H2O+PbSO4
Kapasitas baterai menunjukkan jumlah listrik
yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan
sebagai sumber listrik. Kapasitas baterai
dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah plat,
jumlah sel dan jumlah elektrolit baterai.
Terdapat 3 ukuran yang sering menunjukkan
kapasitas baterai, yaitu:
1) Cranking Current Ampere (CCA)
2) Reserve Capacity
3) Ampere Hour Capacity (AH)
 Ampere Hour Capacity (AH)
Kapasitas baterai adalah banyaknya arus pada
baterai yang diisi penuh dapat menyediakan
arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius,
tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah
1.75 volt.
Rumus menentukan kapasitas baterai adalah:
AH = A (amper) x H (Jam)
Sebagai contoh: Sebuah Baterai yang secara
terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk
20 jam dinilai memiliki 60 AH
 Baterai harus diperiksa secara periodik dan
diuji kemampuannya. Terdapat 3 kelompok
pemeriksaan dan pengujian baterai yang
sering dilakukan, yaitu:
1) Pemeriksaan Visual
2) Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3) Pengujian Beban
1) Kotak baterai :
Kotak baterai sering mengalami kerusakan
yang dapat didentifikasi secara visual, jenis
kerusakan kotak baterai antara lain: kotak
retak akibat benturan, mengembang akibat
over charging, bocor akibat keretakan atau
mengembang
2)Sel-sel baterai : Sel baterai sering mengalami gangguan
yaitu sell yang mengembang akibat yang rontok karena
getaran, kualitas yang kurang baik maupun usia baterai.
3) Terminal baterai dan konektor kabel: bentuk kerusakan
paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh uap
elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor
atau kotor.
4)Jumlah elektrolit: Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara
periodic. Bila pengisian berlebihan (over charging) maka
elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan.
5)Kabel Baterai
6)Pemegang Baterai : Pemengang baterai harus dapat
mengikat baterai dengan kuat agar goncangan baterai
dapat dihindari.
 Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol,
jumlah yang baik adalah diantara tanda batas
Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit
yang kurang menyebabkan sel baterai cepat
rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan
menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai
panas akibat pengisian atau pengosongan
berlebihan.
 Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan
berat jenis elektrolit baterai merupakan salah
satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai
1) Lepas terminal baterai negatif
2) Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam wadah
agar tidak tercecer
3) Masukkan thermometer pada lubang baterai
4) Masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang
baterai
5) Pompa hydrometer sampai elektrolit masuk ke
dalam hydrometer dan pemberat terangkat
6) Tanpa mengangkat hydrometer baca berat
jenis elektrolit baterai dan baca temperature
elektrolit baterai
7) Catat hasil pembacaan, lakukan hal yang
sama untuk sel baterai yang lain.
 Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007
setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis
normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena
itu saat pengukuran temperature elektrolit
harus diamati.
 Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran
adalah:
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)
S 20 ºC : berat jenis pada temperature 20 ºC
St : Nilai pengukuran berat jenis
t : Temperatur elektrolit saat pengukuran
KEADAAN KONDISI BATERAI BERAT JENIS ELEKTROLIT
Isi penuh 1,260
¾ 1,235
½ 1,215
¼ 1,170
Kosong 1,120
1,280Atau Lebih
1,220-1,270
 Contoh:
Tentukan berat jenis baterai bila hasil
pengukuran pada temperature 0ºC,
menunjukkan berat jenis 1,260.
S 20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20)
= 1,260 + 0,0007 x ( 0 – 20)
= 1,260 – 0,0014
= 1,246 (isi baterai ¾)
 Baterai dapat di isi dengan pengisian cepat atau
lambat.
a. Peringatan selama pengisian
 Karena baterai menghasilkan gas hydrogen
yang mudah meledak, yakinkan tidak terdapat
api atau bunga api dekat baterai
 Jangan pernah melepaskan kabel pengisian dari
terminal baterai saat sedang melakukan
pengisian,
 Bersihkan kotoran, debu, karat dari baterai,
jika diperlukan bersihkan terminal dengan
amplas.
 Lepas semua tutup lubang ventilasi dari
baterai
 Periksa tingkat cairan elektrolit baterai.
 Jika baterai diisi ketika berada dikendaraan,
yakinkan untuk dilepas kedua terminal
positip dan negatif baterai untuk mencegah
kerusakan kelengkapan lainya.
 Hubungkan kabel positip baterai dengan
klem positip battery charger dan terminal
negatip dengan klem negatip. Hati-hati
jangan sampai terbalik.
 Pilih selector tegangan sesuai dengan
tegangan baterai, misal baterai 12 V maka
selector digerakan kearah 12 V.
 Hidupkan battery charger, dan setel besar
arus sesuai dengan kapasitas baterai, misal :
baterai 50 AH pengisian normal sebesar 5 A.
 Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian
(untuk battery charging yang dilengkapi
timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu
mulai proses pengisian.
 Pada akhir pengisian ukur berat jenis
elektrolit dan yakinkan berat jenisnya berada
di rentan standar.
 Pasang kemabali tutup ventilasi dan
bersihkan kotak baterai agar bersih dari asam
dan sebagainya.
 Sebuah pengisian cepat dilakukan ketika
diperlukan untuk mengisi sebuah baterai
diperlukan sebuah waktu yang pendek pada
AMPERE yang BESAR
 Lamanya pengisian untuk pengisian cepat
biasanya antara 30 menit sampai 1 jam
 Ampere = Kondisi Pengeluaran (Ah)
1 + Lama nya pengisian ( h)
Mencari kondisi pengeluaran: berat jenis hasil
pengukuran di masukan dalam grafik
 Sebuah baterai dengan kapasitas 40 ah, Berat
jenis hasil pengukuran pada 20 C adalah 1,18.
Berapa besar ampere pengisian baterai bila lama
pengisian baterai bila lama pengisian 30 menit ?
Jawab :
 Kondisi pengeluaran dari BJ 1,18 adalah 40% (
lihat grafik)
 Sehingga perlu pengisian 40% x 40 = 16 Ah
 Ampere = Kondisi Pengeluaran (Ah)
1 + Lama nya pengisian ( h)
= 16 ah
1+ 0,5 h
= 10 A
Catatan : Untuk Melindungi baterai, ampere
pengisian maksimum tidak boleh
melebihi ½ Kapasitas baterai
Contoh : jika baterai memiliki kapasiata 40 Ah
mka pengisian tika boleh lebih dari 20 Ah
 Pengisian dengan cepat sulit memperoleh
pengisian yang lengkap.
 Untuk melengkapi pengisian sebuah baterai
atau mengisi secara penuh baterai yang
kosong yaitu dilakukan pengisian yang
lambat/ pengisian normal. Pengisian lambat
dengan arus pengisian rata-rata yang rendah
 Arus pengisian maksimum harus kurang dari
1/10 kapasitas baterai.
Lama pengisian=Kondisi pengeluaran (Ah) X (1,2-1,5)
Arus pengisian (A)
 Contoh soal :
sebuah baterai dengan kapasitas 40 Ah. Berat
jenis 1,16 berapa jam lamanya pengisian baterai
bila arus pengisian 4 A
4 A = 1/10 x kapasitas
Baterai membutuhkan pengisian =
40 Ah x 50 % = 20 Ah
50 % dari grafik
Kondisi pengeluaran(Ah)
Lama pengisian -------------------- X (1,2-1,5)
Arus pengisian (A)
20 Ah
= ------- x (1,2-1,5)
4 A
= 6 h
1. Sebuah baterai dengan kapasitas 50 Ah, BJ
hasil pengukuran pada 20 C adalah 1,20.
Berapa ampere pengisian bterai bila lama
pengisian 30 menit?
2. Sebuah baterai dengan kapasiatas 60 Ah . BJ
1,14 pada suhu 20 C. Berapa jam lamanya
pengisian baterai?

More Related Content

Similar to OPTIMASI BATERAI

Danang henri w tugas teknik tenaga listrik
Danang henri w tugas teknik tenaga listrikDanang henri w tugas teknik tenaga listrik
Danang henri w tugas teknik tenaga listrikDanangHenriWibowo
 
Tugas Tenaga Listrik Baterai
Tugas Tenaga Listrik BateraiTugas Tenaga Listrik Baterai
Tugas Tenaga Listrik Bateraiprakosobagas
 
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listrik
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listrikHendi setiawan tugas teknik tenaga listrik
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listriksetiawanhendi
 
Revisi Tugas Tenaga Listrik (Baterai)
Revisi Tugas Tenaga Listrik (Baterai)Revisi Tugas Tenaga Listrik (Baterai)
Revisi Tugas Tenaga Listrik (Baterai)divianyusi
 
revisi tugas tenaga listrik (baterai)
revisi tugas tenaga listrik (baterai)revisi tugas tenaga listrik (baterai)
revisi tugas tenaga listrik (baterai)prakosobagas
 
TEKNIK TENAGA LISTRIK ( SUMBER ARUS LISTRIK/ACCUMULATOR )
TEKNIK TENAGA LISTRIK ( SUMBER ARUS LISTRIK/ACCUMULATOR )TEKNIK TENAGA LISTRIK ( SUMBER ARUS LISTRIK/ACCUMULATOR )
TEKNIK TENAGA LISTRIK ( SUMBER ARUS LISTRIK/ACCUMULATOR )aribagus15
 
TEKNIK TENAGA LISTRIK tugas presentation
TEKNIK TENAGA LISTRIK tugas presentationTEKNIK TENAGA LISTRIK tugas presentation
TEKNIK TENAGA LISTRIK tugas presentationaribagus15
 
Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015arifw77
 
Tugas kesetimbangan kimia laila n.k 15630004
Tugas kesetimbangan kimia laila n.k 15630004Tugas kesetimbangan kimia laila n.k 15630004
Tugas kesetimbangan kimia laila n.k 15630004LAILA KHUSNA
 
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )divianyusi
 
Power point baterai
Power point bateraiPower point baterai
Power point bateraiAhmad Faozi
 
power point baterai.pptx
power point baterai.pptxpower point baterai.pptx
power point baterai.pptxpkppk
 

Similar to OPTIMASI BATERAI (20)

Danang henri w tugas teknik tenaga listrik
Danang henri w tugas teknik tenaga listrikDanang henri w tugas teknik tenaga listrik
Danang henri w tugas teknik tenaga listrik
 
Tugas Tenaga Listrik Baterai
Tugas Tenaga Listrik BateraiTugas Tenaga Listrik Baterai
Tugas Tenaga Listrik Baterai
 
13 3
13 313 3
13 3
 
Materi baterai
Materi bateraiMateri baterai
Materi baterai
 
Prinsip kerja baterai
Prinsip kerja bateraiPrinsip kerja baterai
Prinsip kerja baterai
 
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listrik
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listrikHendi setiawan tugas teknik tenaga listrik
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listrik
 
Baterai a'lim abror c2
 Baterai a'lim abror  c2 Baterai a'lim abror  c2
Baterai a'lim abror c2
 
Revisi Tugas Tenaga Listrik (Baterai)
Revisi Tugas Tenaga Listrik (Baterai)Revisi Tugas Tenaga Listrik (Baterai)
Revisi Tugas Tenaga Listrik (Baterai)
 
revisi tugas tenaga listrik (baterai)
revisi tugas tenaga listrik (baterai)revisi tugas tenaga listrik (baterai)
revisi tugas tenaga listrik (baterai)
 
13 3
13 313 3
13 3
 
TEKNIK TENAGA LISTRIK ( SUMBER ARUS LISTRIK/ACCUMULATOR )
TEKNIK TENAGA LISTRIK ( SUMBER ARUS LISTRIK/ACCUMULATOR )TEKNIK TENAGA LISTRIK ( SUMBER ARUS LISTRIK/ACCUMULATOR )
TEKNIK TENAGA LISTRIK ( SUMBER ARUS LISTRIK/ACCUMULATOR )
 
TEKNIK TENAGA LISTRIK tugas presentation
TEKNIK TENAGA LISTRIK tugas presentationTEKNIK TENAGA LISTRIK tugas presentation
TEKNIK TENAGA LISTRIK tugas presentation
 
Definisi aki
Definisi akiDefinisi aki
Definisi aki
 
Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015
 
Andis 2
Andis 2Andis 2
Andis 2
 
Baterai basah
Baterai basahBaterai basah
Baterai basah
 
Tugas kesetimbangan kimia laila n.k 15630004
Tugas kesetimbangan kimia laila n.k 15630004Tugas kesetimbangan kimia laila n.k 15630004
Tugas kesetimbangan kimia laila n.k 15630004
 
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )
 
Power point baterai
Power point bateraiPower point baterai
Power point baterai
 
power point baterai.pptx
power point baterai.pptxpower point baterai.pptx
power point baterai.pptx
 

OPTIMASI BATERAI

  • 2.  Secara umum materi dikelompokan menjadi 3 yaitu: padat, cair dan gas.  Suatu benda bila kita pecah tanpa meningggalkan sifat aslinya akan kita dapatkan partikel yang disebut molekul  Atom adalah bagian terkecil dari suatu partikel/benda.  Atom terdiri dari inti (nucleus) yang dikelilingi oleh elektron yang berputar mengelilingi inti pada orbitnya masing-masing seperti susunan tata surya  Inti atom sendiri terdiri dari proton dan netron. Proton dan elektron ternyata memiliki muatan listrik, dimana proton memiliki muatan (+) dan elektron memiliki muatan ( - ), sedangkan neutron tidak memiliki muatan atau netral. Atom yang memiliki jumlah proton dan elektron yang sama, dikatakan bermuatan netral. Partikel/molekul Atom
  • 3.  Elektron Bebas  Elektron-elektron yang orbitnya paling jauh dari inti, memiliki daya tarik menarik yang lemah terhadap inti. Elektron-elektron ini bila terkena gaya dari luar, misalnya panas, gesekan atau reaksi kimia akan cenderung lepas dari ikatannya dan pindah ke atom lain
  • 4.  gerakan dari elektron bebas inilah yang menghasilkan bermacam-macam fenomena kelistrikan (seperti loncatan bunga api, cahaya, pembangkitan panas, pembangkitan magnet dan reaksi kimia).
  • 5.  Kelistrikan mesin adalah sistem kelistrikan otomatisasi yang diperlukan untuk menghidupkan mesin serta mempertahankan agar tetap hidup.  Kelistrikan mesin Baterai Sistem pengapian Sistem starter Sistem pengisian
  • 6.  Baterai secara umum memiki arti suatu alat elektrokimia yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui reaksi kimia kelistrikan.  Baterai pada kendaraan yaitu sebuah rancangan elektrokimia untuk memberi sumber kelistrikan ke sistem engine, sistem pengapian, lampu-lampu penerangan dan perlengkapan kelistrikan lainya.
  • 7.  Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah: 1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb. 2. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter 3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
  • 8.
  • 9.  Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC (searah), yaitu dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi listrik melalui reaksi elektrokimia, Batere terdiri dari beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.  Sel baterai tersebut elektroda – elektroda. Elektroda negatif disebut katoda, yang berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron.  Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan electron akan mengalir dari katoda menuju anoda.
  • 10.  Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai  1. Proses Pengisian (charging): Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia. 2. Proses Pengosongan (discharging): Proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik
  • 11.  Baterai dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu: 1. Baterai yang menggunakan elemen primer: yaitu reaksi kimia pada elemen primer menyebabkan elektron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Hal ini yang menyebabkan jika muatannya habis, elemen primer tidak dapat dimuati kembali. Contoh : Baterai MnO2 Alkaline dll 2. Baterai dengan elemen sekunder yaitu jenis elemn yang dpat dimuati kembali berulang kali, sehari- hari dikenal dengan sebutan akumulator (accu), akumulator disebut sel sekunder karena sesudah energi listrik habis dapat di isi kembali (disetrum).
  • 12. Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain :  Kotak baterai,  Terminal baterai,  Elektrolit baterai,  Lubang elektrolit baterai,  Tutup baterai,  Sel baterai dan  Separator  Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri
  • 13.
  • 14.  Kotak Baterai Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit.  Sumbat Ventilasi Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
  • 15.
  • 16.  Elektrolit Baterai Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah Perbandingan air dengan asam sulat nya :  1,260 pada 20 C: 65% air suling dan 35% asam sulfat  1,280 pada 68 F: 63% air suling dan 37% asam sulfat 1.260 65 % 35%
  • 17. Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia. Listrik dibangkitkan akibat reaksi kimia antara plat positip, elektrolit baterai dan plat negatip. Saat baterai dihubungkan dengan sumber listrik arus searah maka terjadi proses pengisian (charge). Proses tersebut secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut: Plat(+)+Elektrolit+Plat(-) Plat(+)+Elektrolit+Plat(-) PbSO4+2H2O+PbSO4 PbO2+2H2SO4+Pb
  • 18. Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan di baterai akan mengalir ke beban, proses ini sering disebut proses pengosongan (discharge). Proses pengosongan secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut: Plat(+)+Elektrolit+Plat(-) Plat(+)+Elektrolit+Plat(-) PbO2+2H2SO4 +Pb PbSO4+2H2O+PbSO4
  • 19. Kapasitas baterai menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan sebagai sumber listrik. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah plat, jumlah sel dan jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran yang sering menunjukkan kapasitas baterai, yaitu: 1) Cranking Current Ampere (CCA) 2) Reserve Capacity 3) Ampere Hour Capacity (AH)
  • 20.  Ampere Hour Capacity (AH) Kapasitas baterai adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt. Rumus menentukan kapasitas baterai adalah: AH = A (amper) x H (Jam) Sebagai contoh: Sebuah Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam dinilai memiliki 60 AH
  • 21.
  • 22.  Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3 kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu: 1) Pemeriksaan Visual 2) Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran 3) Pengujian Beban
  • 23. 1) Kotak baterai : Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual, jenis kerusakan kotak baterai antara lain: kotak retak akibat benturan, mengembang akibat over charging, bocor akibat keretakan atau mengembang
  • 24. 2)Sel-sel baterai : Sel baterai sering mengalami gangguan yaitu sell yang mengembang akibat yang rontok karena getaran, kualitas yang kurang baik maupun usia baterai. 3) Terminal baterai dan konektor kabel: bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor. 4)Jumlah elektrolit: Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian berlebihan (over charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan. 5)Kabel Baterai 6)Pemegang Baterai : Pemengang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar goncangan baterai dapat dihindari.
  • 25.  Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan.  Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai
  • 26. 1) Lepas terminal baterai negatif 2) Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam wadah agar tidak tercecer 3) Masukkan thermometer pada lubang baterai 4) Masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang baterai 5) Pompa hydrometer sampai elektrolit masuk ke dalam hydrometer dan pemberat terangkat
  • 27. 6) Tanpa mengangkat hydrometer baca berat jenis elektrolit baterai dan baca temperature elektrolit baterai 7) Catat hasil pembacaan, lakukan hal yang sama untuk sel baterai yang lain.
  • 28.  Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati.  Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah: S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20) S 20 ºC : berat jenis pada temperature 20 ºC St : Nilai pengukuran berat jenis t : Temperatur elektrolit saat pengukuran
  • 29. KEADAAN KONDISI BATERAI BERAT JENIS ELEKTROLIT Isi penuh 1,260 ¾ 1,235 ½ 1,215 ¼ 1,170 Kosong 1,120
  • 31.  Contoh: Tentukan berat jenis baterai bila hasil pengukuran pada temperature 0ºC, menunjukkan berat jenis 1,260. S 20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20) = 1,260 + 0,0007 x ( 0 – 20) = 1,260 – 0,0014 = 1,246 (isi baterai ¾)
  • 32.  Baterai dapat di isi dengan pengisian cepat atau lambat. a. Peringatan selama pengisian  Karena baterai menghasilkan gas hydrogen yang mudah meledak, yakinkan tidak terdapat api atau bunga api dekat baterai  Jangan pernah melepaskan kabel pengisian dari terminal baterai saat sedang melakukan pengisian,
  • 33.  Bersihkan kotoran, debu, karat dari baterai, jika diperlukan bersihkan terminal dengan amplas.  Lepas semua tutup lubang ventilasi dari baterai  Periksa tingkat cairan elektrolit baterai.  Jika baterai diisi ketika berada dikendaraan, yakinkan untuk dilepas kedua terminal positip dan negatif baterai untuk mencegah kerusakan kelengkapan lainya.
  • 34.  Hubungkan kabel positip baterai dengan klem positip battery charger dan terminal negatip dengan klem negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik.  Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V maka selector digerakan kearah 12 V.  Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai, misal : baterai 50 AH pengisian normal sebesar 5 A.
  • 35.  Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian.  Pada akhir pengisian ukur berat jenis elektrolit dan yakinkan berat jenisnya berada di rentan standar.  Pasang kemabali tutup ventilasi dan bersihkan kotak baterai agar bersih dari asam dan sebagainya.
  • 36.  Sebuah pengisian cepat dilakukan ketika diperlukan untuk mengisi sebuah baterai diperlukan sebuah waktu yang pendek pada AMPERE yang BESAR
  • 37.  Lamanya pengisian untuk pengisian cepat biasanya antara 30 menit sampai 1 jam  Ampere = Kondisi Pengeluaran (Ah) 1 + Lama nya pengisian ( h) Mencari kondisi pengeluaran: berat jenis hasil pengukuran di masukan dalam grafik
  • 38.
  • 39.  Sebuah baterai dengan kapasitas 40 ah, Berat jenis hasil pengukuran pada 20 C adalah 1,18. Berapa besar ampere pengisian baterai bila lama pengisian baterai bila lama pengisian 30 menit ? Jawab :  Kondisi pengeluaran dari BJ 1,18 adalah 40% ( lihat grafik)  Sehingga perlu pengisian 40% x 40 = 16 Ah
  • 40.  Ampere = Kondisi Pengeluaran (Ah) 1 + Lama nya pengisian ( h) = 16 ah 1+ 0,5 h = 10 A Catatan : Untuk Melindungi baterai, ampere pengisian maksimum tidak boleh melebihi ½ Kapasitas baterai Contoh : jika baterai memiliki kapasiata 40 Ah mka pengisian tika boleh lebih dari 20 Ah
  • 41.  Pengisian dengan cepat sulit memperoleh pengisian yang lengkap.  Untuk melengkapi pengisian sebuah baterai atau mengisi secara penuh baterai yang kosong yaitu dilakukan pengisian yang lambat/ pengisian normal. Pengisian lambat dengan arus pengisian rata-rata yang rendah
  • 42.  Arus pengisian maksimum harus kurang dari 1/10 kapasitas baterai. Lama pengisian=Kondisi pengeluaran (Ah) X (1,2-1,5) Arus pengisian (A)
  • 43.  Contoh soal : sebuah baterai dengan kapasitas 40 Ah. Berat jenis 1,16 berapa jam lamanya pengisian baterai bila arus pengisian 4 A 4 A = 1/10 x kapasitas Baterai membutuhkan pengisian = 40 Ah x 50 % = 20 Ah 50 % dari grafik
  • 44. Kondisi pengeluaran(Ah) Lama pengisian -------------------- X (1,2-1,5) Arus pengisian (A) 20 Ah = ------- x (1,2-1,5) 4 A = 6 h
  • 45. 1. Sebuah baterai dengan kapasitas 50 Ah, BJ hasil pengukuran pada 20 C adalah 1,20. Berapa ampere pengisian bterai bila lama pengisian 30 menit? 2. Sebuah baterai dengan kapasiatas 60 Ah . BJ 1,14 pada suhu 20 C. Berapa jam lamanya pengisian baterai?