Perawatan baterai yang baik akan mempu memperpanjang usia baterai, karena dengan perawatan yang baik:
1. Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai.
Kekurangan elektrolit terjadi akibat saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan, sehingga elektroli berkurang, oleh karena itu elektrolit harus ditambah air suling. Bila baterai kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas, terjadi kristalisasi pada sel-sel baterai dan bahan aktif pada sel lepas. Adanya bahan aktif yang lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar kotak atau terselip diantara sel, bahan aktif yang terjepit ini akan menyebabkan pengosongan tersendiri.
2. Terminal baterai menjadi awet
Terminal baterai sering rusak akibat korosi, penyebab korosi adalah uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendor. Dengan perawatan yang baik kedua terminal baterai akan sering dibersihkan, dilindungi dengan grease dan pengikatan terminal dikencangkan sehingga korosi pada terminal mampu dicegah.
Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi:
1. Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain
2. Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit
3. Melakukan pengisian
Membersihkan terminal
Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan. Langkah membersihkan adalah:
1. Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.
2. Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.
3. Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.4. Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan kencangkan baut pengikatnya
5. Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter. Caranya:
Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai.
Pemeriksaan elektrolit
1. Pemeriksaan jumlah elektrolit
Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untuk itu secara periodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit baterai kurang maka harus ditambah. Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumla
1. Baterai (Battery) merupakan sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi Listrik untuk memperoleh arus listrik yang diperlukan
sehingga dapat digunakan menghidupkan peralatan elektronik.
Dalam sistem pembangkit listrik tenaga bayu, baterai merupakan salah satu komponen
utama yang digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh generator
dalam bentuk DC.
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai, terminal baterai,
elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu baterai
terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V.
1. Sel Baterai
Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai
secara seri. Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubang
tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan
untuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip,
saparator dan plat negatip, plat positip berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatip
berwarna abu-abu metalik (metallic gray).
BAHAN BACAAN
BATERAI / ACCU
FUNGSI BATERAI
KOMPONEN BATERAI
2. 2. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam sulfat
(SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari campuran
tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270.
3. Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan
didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai
terdapat garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit.
4. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini juga
berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap
asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang
ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes
kembali ke bawah
Secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah dan aki kering, dan
lebih detail lagi, jenis - jenis aki sebagai berikut :
1. Aki Basah
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan
asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi
untuk menambah air aki, saat aki kekurangan air akibat penguapan airyang
terjadisaatreaksi kimia antara sel dengan air aki . Sel-selnya menggunakan bahan
timbal (Pb).
a. Kelebihan Aki Basah
Bisa langsung dipakai tanpa harus disetrum
Harga lebih murah dibandingkan aki kering
Lebih hemat karena bisa diisi ulang
JENIS BATERAI
3. b. Kekurangan Aki Basah
Harus mengisi air aki
Isi ulang air aki apabila sudah habis
Tegangan kurang stabil
2. Aki Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat pada
material komponen sel aki, pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada
sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge
yang lebih baik dari aki basah konvensional.
a. Kelebihan Aki Hybrid
Aki hybrid akai lebih daripada aki basah.
Tingkat penguapan dari elektrolitnya yang persentasenya lebih kecil dari aki
basah.
Perawatan nya lebih mudah .
b. Kekurangan Aki Hybrid
Aki hybrid menggunakan elektrolit yang berbahaya jika mengenai bagian
tubuh .
Karena tak sepopuler aki basah maka tipe ini jarang diketahui dan dikenal oleh
masyarakat awam sehingga menjadi salah satu kekurangan aki hybrid.
Jarang ditemukan di bengkel-bengkel menjadi salah satu bentuk kekurangan aki
hybrid mengingat kondisi tersebut dianggap bahwa tipe ini tak banyak diminati
oleh konsumen.
3. Aki Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. aki jenis ini memiliki
kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil
dibanding aki basah konvensional. Kelebihan Aki Kalsium.
a. Kelebihan aki kalsium
Terletak pada kemampuan maupun kualitasnya yang lebih baik dari aki
basah, khususnya dalam aspek penyimpanan arus listrik. Sebab, penggunaan
bahan kalsium pada kutub positif maupun negatifnya tersebut dinilai sangat
efektif dalam menyalurkan arus listrik.
Harganya yang terbilang cukup terjangkau. Sehingga, bisa dijadikan sebagai
salah satu alternatif bagi konsumen ketika tidak ada aki basah.
Arus yang tersimpan lebih stabil.
b. Kekurangan Aki Kalsium
Kurang populer di masyarakat. Sehingga, bengkel-bengkel jarang yang menjual
tipe aki ini, meskipun harganya murah.
Selain kurang populer, fungsinya yang tak beda jauh dengan aki basah juga
menjadi salah
4. satu kekurangan aki kalsium yang membuat tipe aki kalsium ini dianggap
sebagai tipe “nanggung” mengingat perbedaannya hanya terletak pada kutub
positif dan negatif yang terbuat dari kalsium.
Susah untuk diperbaiki.
4. Aki Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF)/ aki kering
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat
penguapan air aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga
dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi
ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat
dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.
a. Kelebihan Aki Maintenance Free (MF)
Bebas perawatan karena tak perlu mengecek ketinggian airnya.
Praktis menjadikan kelebihan aki MF ini bernilai positif. Sehingga,
banyak juga konsumen yang menyukai tipe ini.
Kelebihan aki maintenance free (MF) lainnya adalah dapat menjadi
salah satu pilihan bagi sobat yang menyukai aksesoris kendaraan yang
menambah beban listrik.
b. Kekurangan Aki Maintenance Free (MF)
Mahal.
Lebih cepat rusak.
C a i r a n elektrolit berbahaya
Perawatan baterai yang baik akan mempu memperpanjang usia baterai, karena dengan
perawatan yang baik:
1. Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai.
Kekurangan elektrolit terjadi akibat saat proses pengisian dan pengosongan terjadi
penguapan, sehingga elektroli berkurang, oleh karena itu elektrolit harus ditambah air
suling. Bila baterai kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas, terjadi
kristalisasi pada sel-sel baterai dan bahan aktif pada sel lepas. Adanya bahan aktif yang
lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan
jatuh di dasar kotak atau terselip diantara sel, bahan aktif yang terjepit ini akan
menyebabkan pengosongan tersendiri.
2. Terminal baterai menjadi awet
Terminal baterai sering rusak akibat korosi, penyebab korosi adalah uap dari elektrolit
dan panas akibat terminal kendor. Dengan perawatan yang baik kedua terminal baterai
akan sering dibersihkan, dilindungi dengan grease dan pengikatan terminal
dikencangkan sehingga korosi pada terminal mampu dicegah.
Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi:
1. Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain
2. Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit
PEMERIKSAAN, PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BATERAI
5. 3. Melakukan pengisian
Membersihkan terminal
Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila
terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan
pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut
maka terminal harus dibersihkan. Langkah membersihkan adalah:
1. Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.
2. Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau
mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal
baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.
3. Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.
4. Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan
kencangkan baut pengikatnya
5. Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter.
Caranya:
Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip
dihubungkan konektor baterai Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter
harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada
terminal baterai.
6. Pemeriksaan elektrolit
1. Pemeriksaan jumlah elektrolit
Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panas
sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untuk itu secara
periodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit baterai kurang
maka harus ditambah. Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik
adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang
kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan
menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan
berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit
berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O
atau terjual dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila
elektrolit dengan cepat maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula
menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian
kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian yang terkena elektrolit akan korosi.
Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air accu
merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam
sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi.
Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang berkurang, sedangkan air zuur
digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong. Penambahan elektrolit dengan air
zuur menyebabkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi. Kesalahan ini dapat menyebabkan
interprestasi hasil pengukuran keliruh, sebab hasil pengukuran menunjukkan berat jenis
elektrolit baterai tinggi tetapi kapasitas listrik yang tersimpan kecil.
2. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui
kapasitas baterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100 -1,130.
Hubungan berat jenis dan kapasitas adalah sebagai berikut:
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis
normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus
diamati. Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:
S 20 ºC= St + 0,0007
x (t - 20)
7. S 20 ºC : berat jenis pada
temperature 20 ºC St : Nilai
pengukuran berat jenis
t : Temperatur elektrolit saat pengukuran
Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi elektrolit, bila berat jenis elektrolit lebih
dari 1,280 maka tambahkan air suling agar berat jenis berkurang 1.280
penyebab terlalu tingginya berat jenis dapat disebabkan kesalahan waktu menambah
elektrolit, saat lektrolit kurang harus ditambahkan air suling bukan elektrolit atau air zuur.
Lakukan pengisian penuh, bila hasil pengukuran kurang dari1.210 atau ganti dengan
baterai baterai baru.
Perbedaan berat jenis antar sel tidak boleh melebihi 0.040, bila hal ini terjadi maka lakukan
pengisian
penuh, kemudian ukur kembali berat jenisnya, bila berat jenis antar sel melebihi 0.030,
setel berat jenis dengan menambah air suling atau menambah air zuur sampai elektrolit
hampir sama, namun bila tidak bisa dilakukan, ganti dengan baterai baru.
Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis baterai yang
menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indicator tersendiri.
Adanya indicator berat jenis baterai membuat perawatan lebih mudah, karena saat
perawatan pemeriksaan berat jenis membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bila tidak
dilakukan degan hati-hati elektrolit dapat tumpah/menetes pada kendaraan.
Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3
warna, yaitu:
1. Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik
2. Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa elektrolitnya
dan diisi
3. Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti.
8. Baterai : sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem
kelistrikan yang lain.
Elektrolit : cairan aki yang terbuat dari larutan asam sulfat atau H2SO4
Aki / Accu : sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi
listrik dalam bentuk energi kimia).
Terminal Baterai : kontak listrik yang digunakan untuk menghubungkan muatan atau
pengisi daya ke baterai sel tunggal atau multipel
GLOSARIUM