Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Visi dan misi bangben
1. Tangsel KITAKita Cerdas, Kita Modern, Kita Religius
VISI MISI
Pandeglang, 1 September 1958
Green Cove Blok B3 No.8 Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan
2. KONDISI KOTA TANGERANG SELATAN
• Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk
pada akhir Tahun 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun
2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi
Banten. Pembentukan daerah otonom baru tersebut dilakukan
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan
umum dan daya saing daerah.
3. Geografi dan Luas Wilayah
• Kota Tangerang Selatan terletak di bagian
timur Provinsi Banten, memiliki luas Kota
Tangerang Selatan sebesar 164,86 Km2
mempunyai 7 (tujuh) kecamatan yang terdiri
atas 54 (lima puluh empat) kelurahan.
• Batas wilayah:
➢ Sebelah Utara berbatasan dengan Kota
Tangerang;
➢ Sebelah Timur berbatasan dengan
Provinsi DKI Jakarta;
➢ Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota
Depok dan Kabupaten Bogor Provinsi
Jawa Barat;
➢ Sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Tangerang.
4. Demografi
• Jumlah penduduk Kota Tangerang
Selatan Tahun 2018 sebesar
1.696.308 dengan kepadatan rata-
rata 10.286 orang/km2.
• Penduduk Kota Tangerang Selatan
berdasarkan Jenis Kelamin
didominasi oleh laki-laki dengan
jumlah 854.013 jiwa dan penduduk
perempuan sejumlah 842.295 jiwa.
• Laju pertumbuhan penduduk Kota
Tangerang Selatan terus
menunjukan penurunan angka dan
di tahun 2018 di angka 3,13 persen
1.593.812,00
1.644.899,00
1.696.308,00
10.828 11.175 10.286
3,28%
3,21%
3,13%
3,05%
3,10%
3,15%
3,20%
3,25%
3,30%
0
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1.600.000
1.800.000
2016 2017 2018
Jumlah Penduduk (Jiwa)
kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)
Pertumbuhan Penduduk
5. INDIKATOR PEMBANGUNAN
No Indikator
Tahun 2018
INDONESIA BANTEN TANGSEL
1 Jumlah Penduduk 265.015.300 12.689.736 1.696.308
2 Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 1,19 1,94 3,13
3 Indeks Pembangunan Manusia / IPM 71,39 71,95 81,17
4 Rata-rata Lama Sekolah /RLS (Tahun) 8,17 8,62 11,78
5 Harapan Lama Sekolah / HLS (Tahun) 12,91 12,85 14,42
6 Angka Harapan Hidup /AHH (Tahun) 71,2 69,4 72,26
7 Kemampuan Daya Beli (Juta Rp.) (PPP) 11,06 11,99 15,67
8 Laju Pertumbuhan Ekonomi / LPE (%) 5,17 5,81 7,37
9 Tingkat Inflasi (%) 3,13 3,42 3,45
10 Tingkat Kemiskinan (%) 9,66 5,24 1,68
6. Perbandingan Indikator Pembangunan
Laju
Pertumbuhan
Penduduk (%)
Indeks
Pembangunan
Manusia / IPM
Rata-rata Lama
Sekolah /RLS
(Tahun)
Harapan Lama
Sekolah / HLS
(Tahun)
Angka Harapan
Hidup /AHH
(Tahun)
Kemampuan
Daya Beli (Juta
Rp.) (PPP)
Laju
Pertumbuhan
Ekonomi / LPE
(%)
Tingkat Inflasi
(%)
Tingkat
Kemiskinan (%)
TANGSEL 3,13 81,17 11,78 14,42 72,26 15,67 7,37 3,45 1,68
BANTEN 1,94 71,95 8,62 12,85 69,4 11,99 5,81 3,42 5,24
INDONESIA 1,19 71,39 8,17 12,91 71,2 11,06 5,17 3,13 9,66
1,19
71,39
8,17
12,91
71,2
11,06
5,17 3,13 9,66
1,94
71,95
8,62 12,85
69,4
11,99
5,81
3,42 5,24
3,13
81,17
11,78 14,42
72,26
15,67 7,37
3,45
1,68
9. VISI MISI
KITA CERDAS,
KITA
MODERN,
KITA RELIGIUS
Mewujudkan
Masyarakat
Tangerang Selatan
yang Maju dan
Religius
Meningkatkan
Kapasitas
Infrastruktur Kota
yang Asri dan
Berkelanjutan
Mewujudkan
Masyarakat
Tangerang Selatan
yang Sejahtera
Berbasis Ekonomi
Kreatif
Mewujudkan
Birokrasi Kota yang
Efektif dan Efisien
11. STRATEGI
Peningkatan Ekonomi berbasis nilai di sektor EKONOMI KREATIF
Peningkatan AKSES Pendidikan dan Kesehatan
Pembangunan Infrastruktur yang saling TERKONEKSI
Pembangunan kota Tangerang Selatan yang LESTARI
Birokrasi yang EFEKTIF dan EFISIEN.
12. ✓ Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) 81,17 yang lebih tinggi
dari IPM di Indonesia
✓ Pembangunan pendidikan
yang semakin maju dengan
angka rata-rata lama sekolah
mencapai 11,78
✓ Pembangunan kesehatan yang
semakin maju dengan
pencapaian angka usia
harapan hidup yaitu 72,26
tahun
INTERNAL
PENDIDIKAN &
KESEHATAN
EXTERNAL
Strengths
Weaknesses
Opportunities
Threats
✓ tingkat kemerataan akses
pendidikan di 7 kecamatan
harus ditingkatkan
✓ Ketersediaan fasilitas
pendidikan dan pelayanan
pendidikan yang
berkualitas dan terjangkau
Harus terus Di tingkatkan.
✓ Ketersediaan fasilitas
kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang berkualitas
dan terjangkau harus di
tingkatkan.
✓ Kondisi Sarana dan
Parasarana Sekolah
khususnya Sekolah negeri
yang belum semuanya
kondisi baik
✓ Belum semua Rumah Sakit
bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan
✓ Jumlah sekolah yang lebih
dari 834 sekolah
✓ beberapa perguruan
tinggi baik negeri maupun
swasta dan sekolah-
sekolah unggulan
✓ Jumlah pusat kesehatan
/rumah Sakit yang banyak
di Kota
✓ Sarana dan Parasarana
Kesehatan yang belum
merata
13. Meningkatkan AKSESIBILITAS adalah upaya Pemerintah Kota Tangerang Selatan agar MASYARAKAT
TANGERANG SELATAN mendapatkan dan Menikmati PELAYANAN PENDIDIKAN dan KESEHATAN
TERBAIK dan TERCEPAT.
1. Memastikan belanja mandat untuk Pendidikan tetap pada angka > 20% dari Belanja Daerah.
2. Memperluas jangkauan Bantuan Operasional Sekolah Daerah.
3. Memperluas program peningkatan Kompetensi Pendidik dengan menyediakan Balai Pendidikan dan Pelatihan
Kependidikan.
4. Layanan bis Sekolah yang terintegrasi dengan circle TangSel.
5. Meningkatkan prasarana sekolah.
1. Memastikan belanja mandat untuk Kesehatan tetap pada angka > 10% dari Belanja Daerah.
2. Kebijakan UHC sebagai konversi dari KTP Gratis ditingkatkan dengan Premi sesuai ketentuan BPJS dan untuk
seluruh Masyarakat Tangerang Selatan.
3. Memperluas kerjasama dengan penyelenggara kesehatan non Pemerintah dalam implementasi UHC.
4. Meningkatkan Sarana dan Prasarana serta Pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama menjadi FKTP DTP
(Dengan Tempat Perawatan).
Peningkatan AKSES Pendidikan dan Kesehatan
PENDIDIKAN
KESEHATAN
14. Infrastruktur yang saling TERKONEKSI
✓ jumlah penduduk yang besar
hamper 1,7 juta jiwa
✓ laju pertumbuhan penduduk
3,13%
✓ Belum tersedianya Transportasi Yang
berkualitas dan memadai
✓ Belum terintegrasinnya sistem jaringan
drainase Kota
✓ Lebar badan jalan yang belum memadai
serta belum seluruhnya mempunyai
pedestarian
✓ Migrasi penduduk
✓ Kemacetan
✓ Banjir karena dilalui 3 aliran
sungai
✓ Pembangunan Perumahan
berskala cluster yg cukup tinggi
✓ Pemukiman yang belum tertata
✓ Banyaknya Pengembang Besar berskala Nasional dan
Internasional
✓ Jaringan transportasi terpadu dan massal (MRT, LRT
dan Bus)
✓ Pembangunan Civic center dengan Konsep alami
S
W
O
T
STR E NGTHS
WEAKNESSES
THR EATS
O PPO RTUNITIES
15. Infrastruktur TERKONEKSI diterjemahkan menjadi pola pembangunan yang mengedepankan prinsip
PEMANFAATAN SUMBER DAYA.
1. Me-NYAMBUNGKAN Jalan Utama pada PERUMAHAN, PERMUKIMAN dengan Jalan KOTA, PROVINSI dan
NASIONAL dalam upaya me-REDUKSI KEMACETAN.
2. Menyiapkan infrastuktur jaringan TRANSPORTASI dan kelengkapannya seperti Halte, Shelter dan Terminal
sebagai upaya penyediaan transportasi publik yang nyaman dan aman.
3. Melebarkan persimpangan jalan baik PERTIGAAN maupun PEREMPATAN.
4. Menambah lebar badan jalan untuk jalan Kota sesuai ROW direncanakan yang terintergasi dengan pedestrian
yang humanis.
1. Sistem Drainase skala PERUMAHAN dan PERMUKIMAN HARUS ter-integrase MAKSIMAL dengan Sistem
Drainase Kota.
2. Kolam Tampung Alami dan Buatan Skala Kawasan dan KOTA menjadi “FILTER” sebelum air hujan dibuang ke
Sungai
Pembangunan Infrastruktur yang saling TERKONEKSI
1. Memperbanyak civic centre sebagai salah satu infrastruktur tersier.
JALAN
DRAINASE
OPEN SPACE
16. S W
O T
WEAKNESSES
✓ daya saing di bidang
kelembagaan, pemasaran,
pembiayaan, infrastruktur
dan teknologi, industri,
bahan baku, sumber daya
kreatif masih rendah
✓ Mencari sumber pembiayaan
dan fasilitas pembiayaan
THREATS
✓ Kesulitan Mencari bahan
baku
✓ Persaingan dengan
produk luar
✓ Kesulitan Pemasaran dan
promosi Produk
STRENGTHS
✓ PRDB Perkapita 44,35 Juta
✓ Kemampuan Daya Beli 15,67
Juta
✓ Laju Pertumbuhan ekonomi
7,37%
✓ Memiliki banyak talenta-
talenta kreatif
✓ memiliki jumlah IKM/UKM
yang cukup besar
OPPORTUNITIES
✓ Potensi penggunanaan
ICT, internet, dan e-
Commerce sebagai
media pemasaran dan
Promosi
SWOT
Peningkatan Ekonomi berbasis nilai tambah tinggi di sektor
Ekonomi Kreatif
17. EKONOMI KREATIF pada era industri 4.0 menjadi indikator KEMAJUAN sebuah daerah, maka dengan
kualitas Pendidikan masyarakat yang cukup tinggi dan jumlah usia produktif yang mencapai 75% dari
total penduduk Tangerang Selatan, hal ini menjadi sebuah POTENSI EKONOMI yang besar di Tangerang
Selatan.
1. Memastikan Pemerintah Kota sebagai HUB bagi para pelaku EK-RAF di Kota Tangerang Selatan dan
sekitarnya.
2. Memperluas program pelatihan dan pendampingan kewirausahaan dan entrepreneur berbasis
outcome.
3. Pelaku Ekonomi Kreatif dengan status pengusaha Mikro dan Kecil mendapatkan akses perbankan.
4. ..
Peningkatan Ekonomi berbasis nilai tambah tinggi di sektor Ekonomi Kreatif
18. S W
O T
WEAKNESSES
✓ Belumnya baiknya
Penataan Perumahan
dan pemukinan dengan
baik
✓ Masih rendahnya tingkat
partisipatif msyarakakat
tehadap lingkungan
✓ Pengelolaan sampah
yang belum maximal
THREATS
✓ Tingginya tingkat sampah
penghasilan kota
✓ Tingginya urbanisasi yang
membuat kepadatan jumlah
penduduk semakin tinggi
✓ Semakin berkurangkanya
RTH karena Pemukiman
STRENGTHS
✓ Tingginya Tingkat hunian
Di Kota Tangerang
Selatan
✓ Struktur Ekonomi yang
didominasi oleh
pergadangan dan jasa
✓ Tandon sebagai
pendukung RTH
OPPORTUNITIES
✓ Berdasarkan struktur
ekonomi perdagangan
dan jasa cukup tinggi
✓ Mempunyai daya tarik
yang tinggi terhadap
invesatasi
Kota Tangerang Selatan yang LESTARI
19. Kota Tangerang Selatan dibangun untuk keberlanjutan hidup yang lebih baik, dengan AHH
yang mencapai 72 Tahun, maka pembangunan berkelanjutan berbasis Ekologi HARUS
diupayakan sehingga Tangerang Selatan menjadi Kota yang Cerdas, Modern Religius tetapi
LESTARI.
1. Memastikan ketersediaan RTH Kota sebesar > 30% selain fungsi Situ dan Kolam Tampung Buatan.
2. Memastikan bahwa Tangerang Selatan konsisten menjadi kota dengan fungsi hunian, Perdagangan
dan Jasa.
3. Meraih ADIPURA pada Tahun 2023.
4. ….
Pembangunan kota Tangerang Selatan yang LESTARI
20. ✓ Belum
Maksimalnya
Penggunaan
Sistem elektronik
dalam
pelaksanaan
pemerintahan
✓ Proses Pelayanan
yang masih belum
maksimal dan
terpadu
✓ SDM aparatur
yang terbatas
WEAKNESSES
W
✓ Penggunaan
Sistem informasi
elektronik
memudahkan
pelayanan dan
memberi
kemudahan
dalam
pelayanan
pemerintah dan
investasi
OPPORTUNITIES
✓ Sarana dan
Prasarana
aparatur yang
cukup
✓ Aparatur yang
memberikan
banyak terobosan
dan perubahan
dalam
memberikan
pelayanan kepada
masyarakat.
STRENGTHS
✓ Lamanya proses
pelayanan yang
yang akan
menghambat
proses investasi
THREATS
S O T
Birokrasi yang efektif dan efisien.
21. Efektif dan Efisien akan diimplementasikan pada Pengelolaan SDM, Anggaran dan Aset Daerah, maka
RPJMD akan menjadi acuan utama dalam pelaksanaan pemerintahan dan Pembangunan.
1. Maksimalisasi penggunaan perencanaan, penganggaran, penatausahaan keuangan, pelaporan
keuangan dan kinerja secara elektronik.
2. Mengintegrasikan aplikasi dengan tujuan pelayanan ke dalam satu Portal Pelayanan dan Informasi
Tangerang Selatan .
3. Kebijakan sewa kendaraan dinas
4. Optimalisasi rekruitment PPPK tenaga Kesehatan, tenaga Pendidik, tenaga Teknik dan tenaga
Teknologi Informatika.
Birokrasi yang efektif dan efisien.