TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Mahasiswa Memahami Secara Mendalam tentang Hak Asasi
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Hak Asasi
Mahasiswa dapat menjelaskan Sifat Hak Asasi Manusia
Mahasiswa dapat menjelaskan Dasar Timbulnya Hak Asasi Manusia
Mahasiswa dapat mendiskripsikan pentingnya hak dalam kehidupan sehari-hari
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
PENDIDIKAN KWARGANEGARAAN
1. HAK ASASI MANUSIA
Materi :
• Latar Belakang Hak Asasi
• HAM & Kehidupan
• HAM & Pancasila
• HAM dalam UUD 1945
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Mahasiswa Memahami Secara Mendalam tentang Hak Asasi
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Hak Asasi
Mahasiswa dapat menjelaskan Sifat Hak Asasi Manusia
Mahasiswa dapat menjelaskan Dasar Timbulnya Hak Asasi Manusia
Mahasiswa dapat mendiskripsikan pentingnya hak dalam kehidupan sehari-
hari
Merupakan singkatan ringkasan belajar, dimaksudkan untuk membantu mahasiswa agar perhatiannya tidak tersita
untuk menulis ketika proses belajar berlangsung, disamping memberikan panduan menelusuri literatur
2. HAK ASASI MANUSIA
3.1. Pengantar :
Sejak berabad-abad yang lalu manusia telah mencatat hidup dan kehidupan dengan
berbagai dimensi fenomena perilakunya, sehingga melahirkan berbagai persoalan
dengan sederetan pola-pola kepentingan yang sangat menajam. Sering kali berbagai
kepentingan menjadi buah pertengkaran
yang tak kunjung selesai. Persoalan menjadi
berat ketika sekelompok manusia dihadapkan
pada persoalan penindasan penguasa atas hak-
hak yang dimilikinya. Manusia cenderung
melakukan perlawanan atas hak yang
semestinya. Perlawanan yang berlabelkan
perjuangan tersebut kadangkala juga
mengkorbankan Jiwa dan raga, oleh
karenanya diperlukan sebuah kata sepakat mengenai seperangkat hak tersebut. Telah
menjadi kenyataan yang harus dibeli bahwa memperjuangkan hak seakan – akan
mendapatkan legitimasi “suci” dan benar, apalagi hal-hal yang dianggap
menyinggung perasaan sekaligus merendahkan martabat manusia.
Hal inilah yang memungkinkan sebuah bentuk penyadaran melalui
pemahaman tentang hak asasi manusia.
3.2. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
ak asasi manusia adalah sejumlah hak yang dimiliki oleh manusia atas karunia
Tuhan Yang Maha Esa. Hak ini diperoleh serta dibawanya sejak dalam
kandungan sampai kehadirannya di tengah-tengah masyarakat. Dikarenakan sifat
kemanusiannya, hak ini tidak dapat dicabut atau dirampas oleh siapapun, sebab
apabila dicabut atau dirampas akan hilang sifat kemanusiannya.
H
3.3. SIFAT HAK ASASI MANUSIA
ak asasi manusia bersifat mendasar dan umum [universal] artinya : bahwa
hak ini dimiliki tanpa membedakan atas dasar bangsa, ras, suku, agama,
warna kulit, gender dan sebagainya.H
2
3. 3.4. LATAR BELAKANG HAK ASASI MANUSIA
asar dari semua hak asasi manusia adalah bahwa setiap manusia harus
memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan cita
citanya.
D
Latar belakang perjuangan untuk memperoleh hak-hak tersebut dirintis oleh dunia
barat. Selanjutnya perjuangan demi perjuangan ini melahirkan sebuah naskah yang
bernilai penting bagi perkembangan hidup dan kehidupan manusia dalam berbangsa.
Naskah yang merupakan wujud dari upaya perjuangan itu secara berangsur-angsur
dapat dijadikan rujukan dalam menata kehidupan berbangsa dalam mensosialisasikan
hak serta kewajibanya. Naskah tersebut bersifat umum dan sangat mendasar, dan
naskah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Magna Charta [Piagam Agung 1215], suatu dokumen yang mencatat
beberapa hak yang diberikan oleh raja Jhon dari Inggris kepada beberapa
bangsawan bawahanya atas tuntutan mereka. Naskah ini sekaligus membatasi
kekuasan Raja Jhon tersebut.
2. Undang-undang hak tahun 1689 [bill of rights], suatu undang-undang yang
diterima oleh Parlemen Inggris. Undang-undang ini dicapai melalui revolusi
tidak berdarah, dengan melakukan perlawanan Raja James II
3. Pernyataan hak asasi manusia dan warga negara, 1789 [Declaration des
droits de I’homme et du citoyen], suatu naskah yang dicetuskan pada
permulaan Revolusi Perancis sebagai perlawanan terhadap kekuasaan dan
kesewenangan kelompok penguasaan saat itu
4. Undang-undang hak [bill of right], suatu naskah yang disusun oleh rakyat
Amerika yang selanjutnya dikenal sebagai empat hak sebagaimana yang
dirumuskan oleh Presiden Amerika Serikat Fraklin D. Rosevelt pada
permulaan perang dunia II.
Hak-hak ini dikenal dengan istilah “The Four
Freedoms “ (empat kebebasan) yaitu :
Kebebasan berbicara untuk mengemukakan
perndapat [freedom of speech]
Kebebasan beragama [freedom of religion]
Kebebasan dari rasa ketakutan [freedom of
fear]
Kebebasan dari kemelaratan [freedom of
want]
3.5. BERBAGAI HAK ASASI MANUSIA DALAM
KEHIDUPAN
Dari berbagai macam hak asasi manusia, dapat dikelompokan sebagai berikut :
A. Hak asasi pribadi [Personal rights], yang meliputi :
Kebebasan menyatakan pendapat
3
4. Kebebasan memeluk agama
Kebebasan bergerak dan berdiam di dalam lingkungan batas-batas wilayah
negara
B. Hak asasi ekonomi [Property rights]
Hak untuk memeliki sesuatu, membeli dan menjualnya serta
memanfaatkannya
C. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam Hukum dan
pemerintahan
D. Hak asasi politik, yakni hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih
(memilih dan dipilih dalam pemilihan umum), mendirikan partai politik.
E. Hak asasi sosial dan kebudayaan, misalnya hak untuk memilih pendidikan,
mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
F. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan.
3.6. Hak-hak Sipil dan Politik
1. Hak atas hidup [right to life]
2. Hak atas kebebasan dan keamanan diri [right to liberty and security of person]
3. Hak atas kesamaan di muka peradilan [right to equality before courts and
tribunals]
4. Hak atas kebebasan berpikir, berkesadaran dan beragama [right to freedom of
thought, conscience and religion]
5. Hak untuuk berpendapat tanpa mengalami gangguan [right to hold opinion
without interference]
6. Hak atas kebebasan berkumpul secara damai [right to peaceful assembly]
7. Hak untuk berserikat [right to freedom association]
3.7. Hak-hak ekonomi dan budaya
1. Hak atas pekerjaan [right to work]
2. Hak untuk membentuk serikat kerja [right to form trade union]
3. Hak atas pensiun [right tosocial security]
4. Hak atas tingkat kehidupan yang layak bagi dirinya serta keluarganya,
termasuk makanan, pakaian dan perumahan yang layak [right to adequate
standard of living for himself and his family, including adequate food,
clothing and housing]
5. Hak atas pendidikan [right to education]
3.8. HAK ASASI MANUSIA DALAM
PANCASILA
1. Hak asasi manusia menurut Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa
4
5. Mengandung pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta menjamin
setiap agama melakukan ibadah menurut keyakinan masing-masing
2. Hak asasi manusia menurut Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Mengandung berarti pengakuan manusia sebagai individu dan sebagai
mahkluk sosial. Kemanusiaan mengakui semua manusia sama-sama sebagai
mahkluk social yang berkonsekuensi pada kedudukan yang sama tingi dan
sama rendah.
3. Hak asasi manusia menurut Sila Persatuan Indonesia.
Menimbulkan sikap yang mengutamakan kepentingan bangsa adalah titik
tolak memperjuangkan hak asasi manusia. Tanpa adanya jaminan kebangsaan
berarti nilai-nilai asasi manusia terabaikan.
4. Hak asasi manusia menurut Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarahan perwakilan.
Kedaulatan ditangan rakyat berwujud dalam bentuk hak asasi seperti
mengeluarkan pendapat dan hak berkumpul.
5. Hak asasi manusia menurut Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Menyatakan bahwa setiap manusia warga bangsa berhak menikmati kehidupan
yang layak dan terhormat.
3.9. HAK ASASI MANUSIA DALAM UUD 1945
Pasal 27
1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dapam
upaya pembelaan negara.
Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya
Pasal 28 B
1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah
2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
Pasal 28 C
1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya demi kesejahteraan umat manusia.
5
6. 2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
Pasal 28 D
1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum
2) Setiap orang berhak untuk bekerjasama serta mendapat imbalan dan
pengakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan dalam pemerintahan
4) Setiap orang berhak atas status kewargaannegaraan
Pasal 28 E
1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut ajaran agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali.
2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaannya menyatakan
pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya
3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.
Pasal 28 F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan meperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh,memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran tersedia.
Pasal 28 G
1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi
2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik
dari negara lain.
Pasal 28 H
1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan
2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan
dan keadilan
3) Setiap orang berhak atas jaminan social yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat
4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun
Pasal 28 I
1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi dihadapan hokum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hokum yang
6
7. berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun.
2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu
3) Identitass budaya dann hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban
4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggumng jawab negara terutama pemerintah
5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
negara hokum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin,
diatur, dan dituangkan dalam peraturan pertundang-undangan
Pasal 28 J
1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-
mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis
Pasal 29
2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.
Pasal 30
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara
Pasal 31
1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan
2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya
3.10. PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA
Disamping hak asasi adapula kewajiban asasi, dalam pelaksanaan secara
logis harus dijalankan kewajiban setelah itu baru menuntut hak.
Hak asasi tidak dapat dituntut secara mutlak, karena kemutlakan berarti
melanggar hak asasi orang lain.
BIAS GENDER DAN HAK ASASI MANUSIA
ias gender sering terjadi di masyarakat, yang
mendeskrispsikan bahwa hak-hak perempuan hanya
berada dalam wilayah domistikasi, secara akut menjadiB 7
8. sebuah kepercayaan, bahwa seorang perempuan memiliki keterbatasan. Selanjutnya
keadaan ini lebih diperparah, dan disalah artikan sebagai budaya yang harus
disepakati, dalam implementasinya muncul anggapan bahwa peran wanita yang
berlebihan telah melanggar kaidah budaya. Pada hakikatnya dalam kehidupan ini,
tatanan kehidupaan berasal dari kemuaman menjalin harmoni, “bagaimana kita hidup
bersama, dan bekerjasama dengan orang lain. [how to live and work together with
other].
Bias gender yang acapkali dimainkan adalah memberikan peran perempuan pada
wilayah terbatas yang implementasinya berupa pelanggaran Hak Asasi Manusia:
Penomorduaan peran [sub ordination]
Beban kerja yang tak terbatas [burden]
Pemiskinan [marginalisasi]
Label negative [stereotype]
KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) [Violence]
Penorduaan [sub ordinasi] :
Sering praktik penorduaan terhadap peran perempuan terjadi, dan digambarkan
seorang pemimpin harus laki-laki, ketua adalah laki-laki, perempuan tidak layak
menjadi pemimimpin dan kurang panas.
Seorang perempuan yang pantas menduduki jabatan sekretaris, dan dijadikan budaya
bahwa jabatan sekretaris adalah jabatan “feminim”, sedngakan ketua adalah jabatan
“maskulin”.
Beban kerja tak terbatas [burden]:
Perempuan digamabarkan sebagai manusia ang lemah lembut, sehingga tidak
selayaknya menjadi seorang pemimpin. Realitas sebenarnya justru terbalik, bahwa
perempuan memiliki kapasitas kerja yang lebih, bahkan justru berlebihan.
Seakan-akan ada “supertisi” atau di sakralkan perempuan itu tidak baik bila diberikan
beban yang berlebihan, misalnya tidak pantas seorang perempuan memegang jabatan
pemimpin, karena menjadi pemimpin identik menanggung bebabn yang berat.
Pemiskinan dan marginalisasi]:
Marginalisasi adalah gambaran buruk dan sering dialami seorang perempuan, seakan
seorang perempuan harus pasrah menerima peran yang terpinggirkan. Karirpun harus
dibatasi, ketika perannya bagus acapkali dijinakkan, agar mimilih posisi domistik.
Terdapat fenomena yang menyesatkan yakni mengangkat sebuah mitologi yang
mengambarkan seolah-olah perempuan adalah ibu sejati yang pengabdian
terhormatnya hanyalah menjadi ibu rumah tangga.
Labeling negatif:
Peran seorang perempuan dilabelkan negative, digambarkan serorang yang lemah
lembut,emosional dan kurang rasional.
Sehingga dinyatakan tidak akan mampu mengemban tugas sebagai seorang
pemimpin. Labeling negative kadang dimunculkan dengan gambaran yang amat
menyedihkan [ maaf: perempuan adalah sumber gossip “rasan-rasan Jawa”,
banyak mulut], masih banyak lagi label negative yang merugikan.
8
9. KDRT – Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Violence).
Kadang tidak disadari bahwa hak asasi bagi wanita terampas, dan ketika dianggap
lemah sering menjadi sasaran KDRT-Kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini sangat
disayangkan karena ketika terjadi kekekerasan dalam rumah tangga berakibat fatal
menyentuh ketahanan keluarga. KDRT adalah contoh pelanggaran hak asasi di dalam
rumah tangga.
9
10. KDRT – Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Violence).
Kadang tidak disadari bahwa hak asasi bagi wanita terampas, dan ketika dianggap
lemah sering menjadi sasaran KDRT-Kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini sangat
disayangkan karena ketika terjadi kekekerasan dalam rumah tangga berakibat fatal
menyentuh ketahanan keluarga. KDRT adalah contoh pelanggaran hak asasi di dalam
rumah tangga.
9