1. ANALISIS WACANA
KRITIS SARA MILLS
AGUNG ADHA RIJAL MUTAKIN – NPM. 220110831008
DIAN NOVIANA – NPM. 220110831009
2. Feminist Stylistics Sara Mills
Para penulis feminis telah menyadari pentingnya
penggunaan bahasa dan literature dalam pembentukan
identitas perempuan melalui teks ( menganalisis gerakan
feminisme yang dilakukan oleh penulis perempuan
melalui Bahasa literatur). Bahasa dan literetur menjadi
objek studi sekaligus media yang mendukung
perkembangan feminisme.
Bagi Mills, seksisme tidak hanya terlihat dalam bentuk
perilaku dan sikap terhadap salah satu gender namun
tercermin dalam tataran bahasa dan linguistik.
3. Pentingnya Bahasa dalam Analisis
MIlls
Dalam kaitannya dengan studi feminisme, Bahasa
merupakan aspek penting karena berkaitan dengan
proses produksi, konseptualisasi diri dan subjek.
Dalam level psikoanalisis, Bahasa merupakan medium
yang digunakan untuk membentuk konsep diri sekaligus
membentuk subjektivitas diri.
Mills memfokuskan analisisnya pada representasi
gender di media dengan menitikberatkan pada struktur
bahasa.
4. Feminist Stylistics Approach (FSA)
Model analisis wacana Mills menekankan pada
bagaimana wanita ditampilkan dalam teks. Mills melihat
bahwa selama ini wanita selalu dimarjinalkan dalam teks
dan selalu berada dalam posisi yang salah.
Pada teks, mereka tidak diberikan kesempatan untuk
membela diri. Oleh karena itu, model wacana ini sering
disebut sebagai analisis wacana perspektif feminis. Sara
Mills menyebut analisisnya dengan Feminist Stylistics
5. Analisis Wacana Sara Mills
Menggunakan 3 Level Analisis
Level
kalimat
02
01
Level
diskursus
03
Level kata
Ketiga level ini akan menunjukkan sudut
pandang teks yakni berkaitan dengan
posisi subjek dan objek. Mills melihat
bahwa dalam proses produksi
pesan/teks terdapat sosok aktor
(subjek) yang mempengaruhi konstruksi
serta subjektivitas teks. Jika dilihat dari
sudut pandang feminis posisi subjek
dimiliki laki-laki dan perempuan pada
posisi objek yang dikonstruksi melalui
sudut pandang subjek.
6. Tujuan Feminist Stylistics
Feminist Stylistics bertujuan untuk membuat asumsi yang ada dalam
stilistika konvensional menjadi lebih jelas, dengan tidak hanya
menambahkan topik gender ke daftar elemen yang dianalisa, namun
menggunakan stilistika menjadi sebuah fase baru dalam
analisis wacana.
Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan stilistika dalam analisis bahasa,
tidak lagi bahwa bahasa itu sekedar ada, atau memang harus ada dan
dimunculkan.
7. Sara Mills mengembangkan analisis
untuk melihat :
Bagaimana
Pembaca dan penulis
diperlakukan dalam teks
B
Bagaimana
Posisi aktor ditampilkan dalam
teks
A
Bagaimana
Pembaca mengidentifikasi dan
menempatkan dirinya dalam
pencitraan teks
C
8. Konsep Posisi Pembaca terjadi
melalui penyapaan dalam dua cara
Wacana
bertingkat
Mengetengahkan
kebenaran secara hierarkis
dan sistematis sehingga
pembaca mengidentifikasi
dirinya dengan karakter
atau apa yang terjadi di
dalam teks
1
Kode
Budaya
Mengacu pada kode atau
nilai budaya yang berlaku
di benak pembaca ketika
menafsirkan suatu teks
2