SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
DWI ROHMAN SOLEH, S.S., M.Pd.
PROGRAM PASCASARJANA
IKIP PGRI MADIUN
3 November 2012
 Pada umumnya Formalisme Rusia dianggap sebagai pelopor bagi t
umbuh dan berkembangnya teori-teori strukturalisme.
 Munculnya Formalisme Rusia tidak dapat dipisahkan dari
gerakan Futurisme.
 Antara tahun 1910-1915 di Italia dan Rusia muncul gerakan
avant garde yang dikenal sebagai gerakan Futurisme(masa depan)
 Secara nihilistis mereka menolak dan memberontak terhadap
tradisi dan kebudayaan.
 Mereka memuja zaman modern dengan mesin-mesin yang
bergerak cepat karena berperan dalam membebaskan rakyat
tertindas.
 Gerakan ini sangat radikal sehingga mendorong ke arah kekerasan
dan perang.
 Menurut kaum futuris Rusia seperti Mukarovsky dan Pasternak, sastra hendaknya menyesuaikan diri dengan
zaman modern yang bergerak cepat dan bentuknya tidak mengenal ketenangan, baik dalam tema (teknik dan
mesin) maupun dalam bentuknya (otonomi bahasa dan seni).
 Kaum futuris inilah yang mendorong studi sastra dengan meneliti ciri kesastraan dalam teks sastra secara
otonom.
 Formalisme Rusia juga timbul sebagai reaksi terhadap aliran positivisme pada abad ke-19 yang terlalu
memperhatikan data-data biografis dalam studi ilmiah dan cenderung menganggap yang ilahi sebagai yang
absolut.
 Mereka menawarkan materialisme abad mesin sebagai wilayah puisi yang mendukungrevolusi. Para seniman
(yakni kaum proletar) menduduki peranan sebagai penghasil kerajinan tangan (produk puisi dianggap
kerja teknis).
 Bagi mereka, seniman benar-benar seorang pembangun dan ahli teknik, seorang pemimpin dan seorang
pemuka.
 Aliran formalisme Rusia hidup di antara tahun
1915-1930 dengan tokoh-tokohnya seperti
Roman Jakobson, Sjklovsky, Eichenbaum, dan
Tynjanov.
 Pada tahun 1930 keadaan politik (komunisme)
mengakhiri kegiatan mereka.
 Beberapa orang dari kelompok ini termasuk
Rene Wellek dan Roman Jakobson berimigrasi
ke Amerika Serikat. Di sana mereka
mempengaruhi perkembangan new criticism
selama tahun 1940-1950.
1. Defamiliarisasi dan Deotomatisasi
 Menurut kaum formalis, sifat kesastraan muncul sebagai akibat
penyusunan dan penggubahan bahan yang semula bersifat netral.
 Para pengarang menyulap teks-teks dengan efek mengasingkan dan
melepaskan dari otomatisasi.
 Proses penyulapan oleh pengarang ini disebut defamiliarisasi, yakni teknik
membuat teks menjadi aneh dan asing.
 Istilah defamiliarisasi dikemukakanoleh Sjklovski untuk menyebut teknik
bercerita dengan gaya bahasa yang menonjol dan menyimpang dari
biasanya.
 Dalam proses penikmatan atau pencerapan pembaca, efek deotomatisasi
dirasakan sebagai sesuatu yang aneh atau defamiliar.
 Proses defamiliarisasi itu mengubah tanggapan kita terhadap dunia.
 Dengan teknik penyingkapan rahasia, pembaca dapat meneliti
dan memahami sarana-sarana (bahasa) yang dipergunakan
pengarang.
 Teknik-teknik itu misalnya menunda, menyisipi, memperlambat,
memperpanjang, atau mengulur-ulur suatu kisah sehingga
menarik perhatian karena tidak dapat ditanggapi secara otomatis.
 Dengan menerima konsep struktur, kaum formalis Rusia
memperkenalkan dikotomi baru antara struktur
(yang terorganisasi) dengan bahan material (yang
tak terorganisir) menggantikan dikotomi lama antara
bentuk dan isi.
 Jadi struktur sebuah teks sastra mencakup baik aspek
formal maupun semantik.
 Kaum formalis Rusia memberikan perhatian khusus
terhadap teori naratif. Untuk kepentingan analisis teks
naratif, mereka menekankan perbedaan antara cerita,
alur, dan motif
 Menurut mereka, yang sungguh-sungguh bersifat kesusastraan adalah alur,
sedangkan cerita hanyalah bahan mentah yang masih membutuhkan pengolahan
pengarang.
 Motif merupakan kesatuan terkecil dalam peristiwa yang diceritakan.
 Alur adalah penyusunan artistik motif-motif sebagai akibat penerapan penyulapan
terhadap cerita. Alur bukan hanya sekedar susunan peristiwa melainkan juga
sarana yang dipergunakan pengarang untuk menyela dan menunda penceritaan.
 Digresi-digresi, permainan-permainan tipograifs, pemindahan bagian-bagian teks
serta deskripsi-deskripsi yang diperluas merupakan sarana yang ditujukan untuk
menarik dan mengaktifkan perhatian pembaca terhadap novel-novel.
 Cerita itu sendiri hanya merupakan rangkaian kronologis dari peristiwa-
peristiwa yang diceritakan.
 Secara sangat umum, motif berarti sebuah unsur
yang penuh arti dan yang diulang-ulang di dalam
satu atau sejumlah karya.
 Di dalam satu karya, motif merupakan unsur arti
yang paling kecil di dalam cerita.
 Pengertian motif di sini memperolen fungsi sintaksis.
 Bila motif itu dibaca dan direfleksi maka pembaca
melihat motif-motif itu dalam keseluruhan dan
dapat menyimpulkan satu motif dasarnya. Bila motif
dasar tadi dirumuskan kembali secara metabahasa,
maka kita akan menjumpai tema sebuah karya.
 Misalnya dalam cerita-cerita Panji dijumpai tema
cinta sejati mengatasi segala rintangan.
 Bila berkaitan dengan berbagai karya(pendekatan
historis-komparatif), sebuah kesatuan semantis
yang selalu muncul dalam karya-karya itu.
 Misalnya motif pencarian seorang ayah atau
kekasih (motif Panji yang dijumpai dalam berbagai
cerita di Asia Tenggara), dan sebagainya.
 Istilah fungsi mengacu pada penempatan
suatu karya sastra dalam suatu modul
komunikasi yang meliputi relasi antara
pengarang, teks, dan pembaca.
 Isitilah ini muncul sebagai reaksi terhadap
studi sastra Formalisme yang terlalu terpaku
pada aspek sarana kesusastraan tanpa
menempatkannya dalam konteks tertentu.
 Menurut Jakobson, dalam setiap ungkapan
bahasa terdapat sejumlah fungsi, misalnya
fungsi referensial, emotif, konatif, dan puitik,
yang berkaitan dengan beberapa faktor seperti
konteks, juru bicara, pengarang, penerima,
pembaca, dan isi atau pesan bahasa itu sendiri.
 Dalam pemakaian bahasa sastra, fungsi puitis
paling dominan.
 Pesan bahasa dimanipulasi secara fonis, grafis,
leksikosemantis sehingga kita menyadari bahwa
pesan yang bersangkutan harus dibaca sebagai
karya sastra.
 Jan Mukarovsky, seorang ahli strukturalisme
memperkenalkan istilah objek estetik
sebagai lawan dari istilah artefak.
 Artefak adalah karya sastra yang sudah utuh
dan tidak berubah. Artefak itu akan menjadi
objek estetik bila sudah dihayati dan dinikmati
oleh pembaca.
 Dalam pengalaman pencerapan pembaca, karya
sastra dapat memiliki arti yang berbeda-beda
tergantung pada harapan pembacanya.
 Sumbangan penting kaum formalis bagi ilmu
sastra adalah secara prinsip mereka
mengarahkan perhatian kita kepada unsur-
unsur kesastraan dan fungsi puitik.

More Related Content

What's hot

Language and its components
Language and its componentsLanguage and its components
Language and its componentsMIMOUN SEHIBI
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaRia Widia
 
Nomina & Pronomina Materi Sintaksis
Nomina & Pronomina Materi SintaksisNomina & Pronomina Materi Sintaksis
Nomina & Pronomina Materi SintaksisAzizoel Metiadini
 
Model model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaruModel model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaruKey Anech
 
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedPpt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedrizka_pratiwi
 
Daftar judul-tesis-pb-s2
Daftar judul-tesis-pb-s2Daftar judul-tesis-pb-s2
Daftar judul-tesis-pb-s2Foggy Ganteng
 
Analyzing change gain hake
Analyzing change gain hakeAnalyzing change gain hake
Analyzing change gain hakearvinda lalang
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuRahmitha Solihat
 
second language acquisition
second language acquisitionsecond language acquisition
second language acquisitioncrisalbertl
 
Morph, Morpheme & Allomorph
Morph, Morpheme & AllomorphMorph, Morpheme & Allomorph
Morph, Morpheme & AllomorphDr. Mohsin Khan
 
Subtitution dan Ellips
Subtitution dan EllipsSubtitution dan Ellips
Subtitution dan EllipsSodik Sumadi
 
Lexical and grammatical categories
Lexical and grammatical categoriesLexical and grammatical categories
Lexical and grammatical categorieswan nur asyura
 
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikMamakFeri
 
Tema i. introductory_concepts_and_categories (1)
Tema i. introductory_concepts_and_categories (1)Tema i. introductory_concepts_and_categories (1)
Tema i. introductory_concepts_and_categories (1)NuriaLopezIbarra1987
 
speech production in psycholinguistics
speech production in psycholinguistics speech production in psycholinguistics
speech production in psycholinguistics Aseel K. Mahmood
 

What's hot (20)

Language and its components
Language and its componentsLanguage and its components
Language and its components
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
 
Teori Resepsi Sastra
Teori Resepsi SastraTeori Resepsi Sastra
Teori Resepsi Sastra
 
Nomina & Pronomina Materi Sintaksis
Nomina & Pronomina Materi SintaksisNomina & Pronomina Materi Sintaksis
Nomina & Pronomina Materi Sintaksis
 
Model model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaruModel model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaru
 
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedPpt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
 
Daftar judul-tesis-pb-s2
Daftar judul-tesis-pb-s2Daftar judul-tesis-pb-s2
Daftar judul-tesis-pb-s2
 
Analyzing change gain hake
Analyzing change gain hakeAnalyzing change gain hake
Analyzing change gain hake
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
 
Grammatical Case
Grammatical CaseGrammatical Case
Grammatical Case
 
Filsafat Moderen
Filsafat ModerenFilsafat Moderen
Filsafat Moderen
 
second language acquisition
second language acquisitionsecond language acquisition
second language acquisition
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Problema Pokok Fisafat Pendidikan
Problema Pokok Fisafat PendidikanProblema Pokok Fisafat Pendidikan
Problema Pokok Fisafat Pendidikan
 
Morph, Morpheme & Allomorph
Morph, Morpheme & AllomorphMorph, Morpheme & Allomorph
Morph, Morpheme & Allomorph
 
Subtitution dan Ellips
Subtitution dan EllipsSubtitution dan Ellips
Subtitution dan Ellips
 
Lexical and grammatical categories
Lexical and grammatical categoriesLexical and grammatical categories
Lexical and grammatical categories
 
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
 
Tema i. introductory_concepts_and_categories (1)
Tema i. introductory_concepts_and_categories (1)Tema i. introductory_concepts_and_categories (1)
Tema i. introductory_concepts_and_categories (1)
 
speech production in psycholinguistics
speech production in psycholinguistics speech production in psycholinguistics
speech production in psycholinguistics
 

Similar to FORMALISME RUSIA.pptx

Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMila Wati
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraNisha Komik
 
Akademika SasteraPemahaman dan Penerapan Sosiologi69 (Julai) 2006: 3 - 16
  Akademika SasteraPemahaman dan Penerapan Sosiologi69 (Julai) 2006: 3 - 16  Akademika SasteraPemahaman dan Penerapan Sosiologi69 (Julai) 2006: 3 - 16
Akademika SasteraPemahaman dan Penerapan Sosiologi69 (Julai) 2006: 3 - 16Momee Rain
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptTiaBronte
 
New historicism aliran sastra
New historicism aliran sastraNew historicism aliran sastra
New historicism aliran sastraKhoirun Nif'an
 
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptx
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptxAfinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptx
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptxDinaAngreani
 
Linguistik baru
Linguistik baruLinguistik baru
Linguistik baru68su01niza
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newNancy Rothstein
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Lailin Luthfiana
 
pengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastrapengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastraRico Aprisa
 
kajian stilistika
kajian stilistika kajian stilistika
kajian stilistika Oyax Ruqoyah
 
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangParadigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangNursabilah Sehun
 
makalah seminar pra tesis "Orde baru sebagai landasar fabula dan sjuzet: kaji...
makalah seminar pra tesis "Orde baru sebagai landasar fabula dan sjuzet: kaji...makalah seminar pra tesis "Orde baru sebagai landasar fabula dan sjuzet: kaji...
makalah seminar pra tesis "Orde baru sebagai landasar fabula dan sjuzet: kaji...Alfian Rokhmansyah
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarahWildan Insan Fauzi
 

Similar to FORMALISME RUSIA.pptx (20)

Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
 
Sejarah sastra
Sejarah sastraSejarah sastra
Sejarah sastra
 
aliran teori sastra
aliran teori sastraaliran teori sastra
aliran teori sastra
 
Buku ajar puisi
Buku ajar puisiBuku ajar puisi
Buku ajar puisi
 
Akademika SasteraPemahaman dan Penerapan Sosiologi69 (Julai) 2006: 3 - 16
  Akademika SasteraPemahaman dan Penerapan Sosiologi69 (Julai) 2006: 3 - 16  Akademika SasteraPemahaman dan Penerapan Sosiologi69 (Julai) 2006: 3 - 16
Akademika SasteraPemahaman dan Penerapan Sosiologi69 (Julai) 2006: 3 - 16
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
 
New historicism aliran sastra
New historicism aliran sastraNew historicism aliran sastra
New historicism aliran sastra
 
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptx
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptxAfinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptx
Afinitas, tradisi dan pengaruh dalam sastra banding.pptx
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
Linguistik baru
Linguistik baruLinguistik baru
Linguistik baru
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta new
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
 
pengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastrapengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastra
 
kajian stilistika
kajian stilistika kajian stilistika
kajian stilistika
 
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangParadigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
 
makalah seminar pra tesis "Orde baru sebagai landasar fabula dan sjuzet: kaji...
makalah seminar pra tesis "Orde baru sebagai landasar fabula dan sjuzet: kaji...makalah seminar pra tesis "Orde baru sebagai landasar fabula dan sjuzet: kaji...
makalah seminar pra tesis "Orde baru sebagai landasar fabula dan sjuzet: kaji...
 
Sastra banding
Sastra bandingSastra banding
Sastra banding
 
Materi teori sastra
Materi teori sastraMateri teori sastra
Materi teori sastra
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 

FORMALISME RUSIA.pptx

  • 1. DWI ROHMAN SOLEH, S.S., M.Pd. PROGRAM PASCASARJANA IKIP PGRI MADIUN 3 November 2012
  • 2.  Pada umumnya Formalisme Rusia dianggap sebagai pelopor bagi t umbuh dan berkembangnya teori-teori strukturalisme.  Munculnya Formalisme Rusia tidak dapat dipisahkan dari gerakan Futurisme.  Antara tahun 1910-1915 di Italia dan Rusia muncul gerakan avant garde yang dikenal sebagai gerakan Futurisme(masa depan)  Secara nihilistis mereka menolak dan memberontak terhadap tradisi dan kebudayaan.  Mereka memuja zaman modern dengan mesin-mesin yang bergerak cepat karena berperan dalam membebaskan rakyat tertindas.  Gerakan ini sangat radikal sehingga mendorong ke arah kekerasan dan perang.
  • 3.  Menurut kaum futuris Rusia seperti Mukarovsky dan Pasternak, sastra hendaknya menyesuaikan diri dengan zaman modern yang bergerak cepat dan bentuknya tidak mengenal ketenangan, baik dalam tema (teknik dan mesin) maupun dalam bentuknya (otonomi bahasa dan seni).  Kaum futuris inilah yang mendorong studi sastra dengan meneliti ciri kesastraan dalam teks sastra secara otonom.  Formalisme Rusia juga timbul sebagai reaksi terhadap aliran positivisme pada abad ke-19 yang terlalu memperhatikan data-data biografis dalam studi ilmiah dan cenderung menganggap yang ilahi sebagai yang absolut.  Mereka menawarkan materialisme abad mesin sebagai wilayah puisi yang mendukungrevolusi. Para seniman (yakni kaum proletar) menduduki peranan sebagai penghasil kerajinan tangan (produk puisi dianggap kerja teknis).  Bagi mereka, seniman benar-benar seorang pembangun dan ahli teknik, seorang pemimpin dan seorang pemuka.
  • 4.  Aliran formalisme Rusia hidup di antara tahun 1915-1930 dengan tokoh-tokohnya seperti Roman Jakobson, Sjklovsky, Eichenbaum, dan Tynjanov.  Pada tahun 1930 keadaan politik (komunisme) mengakhiri kegiatan mereka.  Beberapa orang dari kelompok ini termasuk Rene Wellek dan Roman Jakobson berimigrasi ke Amerika Serikat. Di sana mereka mempengaruhi perkembangan new criticism selama tahun 1940-1950.
  • 5. 1. Defamiliarisasi dan Deotomatisasi  Menurut kaum formalis, sifat kesastraan muncul sebagai akibat penyusunan dan penggubahan bahan yang semula bersifat netral.  Para pengarang menyulap teks-teks dengan efek mengasingkan dan melepaskan dari otomatisasi.  Proses penyulapan oleh pengarang ini disebut defamiliarisasi, yakni teknik membuat teks menjadi aneh dan asing.  Istilah defamiliarisasi dikemukakanoleh Sjklovski untuk menyebut teknik bercerita dengan gaya bahasa yang menonjol dan menyimpang dari biasanya.  Dalam proses penikmatan atau pencerapan pembaca, efek deotomatisasi dirasakan sebagai sesuatu yang aneh atau defamiliar.  Proses defamiliarisasi itu mengubah tanggapan kita terhadap dunia.
  • 6.  Dengan teknik penyingkapan rahasia, pembaca dapat meneliti dan memahami sarana-sarana (bahasa) yang dipergunakan pengarang.  Teknik-teknik itu misalnya menunda, menyisipi, memperlambat, memperpanjang, atau mengulur-ulur suatu kisah sehingga menarik perhatian karena tidak dapat ditanggapi secara otomatis.
  • 7.  Dengan menerima konsep struktur, kaum formalis Rusia memperkenalkan dikotomi baru antara struktur (yang terorganisasi) dengan bahan material (yang tak terorganisir) menggantikan dikotomi lama antara bentuk dan isi.  Jadi struktur sebuah teks sastra mencakup baik aspek formal maupun semantik.  Kaum formalis Rusia memberikan perhatian khusus terhadap teori naratif. Untuk kepentingan analisis teks naratif, mereka menekankan perbedaan antara cerita, alur, dan motif
  • 8.  Menurut mereka, yang sungguh-sungguh bersifat kesusastraan adalah alur, sedangkan cerita hanyalah bahan mentah yang masih membutuhkan pengolahan pengarang.  Motif merupakan kesatuan terkecil dalam peristiwa yang diceritakan.  Alur adalah penyusunan artistik motif-motif sebagai akibat penerapan penyulapan terhadap cerita. Alur bukan hanya sekedar susunan peristiwa melainkan juga sarana yang dipergunakan pengarang untuk menyela dan menunda penceritaan.  Digresi-digresi, permainan-permainan tipograifs, pemindahan bagian-bagian teks serta deskripsi-deskripsi yang diperluas merupakan sarana yang ditujukan untuk menarik dan mengaktifkan perhatian pembaca terhadap novel-novel.  Cerita itu sendiri hanya merupakan rangkaian kronologis dari peristiwa- peristiwa yang diceritakan.
  • 9.  Secara sangat umum, motif berarti sebuah unsur yang penuh arti dan yang diulang-ulang di dalam satu atau sejumlah karya.  Di dalam satu karya, motif merupakan unsur arti yang paling kecil di dalam cerita.  Pengertian motif di sini memperolen fungsi sintaksis.  Bila motif itu dibaca dan direfleksi maka pembaca melihat motif-motif itu dalam keseluruhan dan dapat menyimpulkan satu motif dasarnya. Bila motif dasar tadi dirumuskan kembali secara metabahasa, maka kita akan menjumpai tema sebuah karya.
  • 10.  Misalnya dalam cerita-cerita Panji dijumpai tema cinta sejati mengatasi segala rintangan.  Bila berkaitan dengan berbagai karya(pendekatan historis-komparatif), sebuah kesatuan semantis yang selalu muncul dalam karya-karya itu.  Misalnya motif pencarian seorang ayah atau kekasih (motif Panji yang dijumpai dalam berbagai cerita di Asia Tenggara), dan sebagainya.
  • 11.  Istilah fungsi mengacu pada penempatan suatu karya sastra dalam suatu modul komunikasi yang meliputi relasi antara pengarang, teks, dan pembaca.  Isitilah ini muncul sebagai reaksi terhadap studi sastra Formalisme yang terlalu terpaku pada aspek sarana kesusastraan tanpa menempatkannya dalam konteks tertentu.
  • 12.  Menurut Jakobson, dalam setiap ungkapan bahasa terdapat sejumlah fungsi, misalnya fungsi referensial, emotif, konatif, dan puitik, yang berkaitan dengan beberapa faktor seperti konteks, juru bicara, pengarang, penerima, pembaca, dan isi atau pesan bahasa itu sendiri.  Dalam pemakaian bahasa sastra, fungsi puitis paling dominan.  Pesan bahasa dimanipulasi secara fonis, grafis, leksikosemantis sehingga kita menyadari bahwa pesan yang bersangkutan harus dibaca sebagai karya sastra.
  • 13.  Jan Mukarovsky, seorang ahli strukturalisme memperkenalkan istilah objek estetik sebagai lawan dari istilah artefak.  Artefak adalah karya sastra yang sudah utuh dan tidak berubah. Artefak itu akan menjadi objek estetik bila sudah dihayati dan dinikmati oleh pembaca.  Dalam pengalaman pencerapan pembaca, karya sastra dapat memiliki arti yang berbeda-beda tergantung pada harapan pembacanya.
  • 14.  Sumbangan penting kaum formalis bagi ilmu sastra adalah secara prinsip mereka mengarahkan perhatian kita kepada unsur- unsur kesastraan dan fungsi puitik.