SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
SESI 11
Aplikasi Hukum Bernoulli
Pengukur Aliran
MEKANIKA FLUIDA
Priyo Nugroho P., ST, M.Sc
Ir. Dwi Kurniani, MS
Prof. Suripin
Prof. Sri Sangkawati
ALAT UKUR
DEBIT
ALIRAN DALAM PIPA
Venturi-meter
Orifice-meter
Rota-meter
Elbow-meter
Nozzle-meter
atau Flow nozzle
ALIRAN DALAM
SALURAN TERBUKA
Ambang Tajam
Ambang Lebar
Persegi
Trapesium
Segitiga
Free flow
Submerged
Klasifikasi Alat
Ukur Debit
ALAT UKUR
DEBIT
Tekanan
Stagnasi
3
Sebuah benda di
dalam zat cair yang
mengalir.
Garis arus yang sampai di sekitar benda akan berubah arah,
kecuali garis arus yang di tengah yang memotong di titik S
Kecepatan zat cair pada titik S adalah nol,
Titik S disebut titik stagnasi.
Jika tekanan pada suatu titik adalah 𝑝0 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑉0
maka tekanan stagnasi dapat dihitung dengan persamaan
Bernuolli untuk titik 0 dan S
𝑧0 +
𝑝0
𝛾
+
𝑉0
2
2𝑔
= 𝑧𝑆 +
𝑝𝑆
𝛾
+
𝑉𝑆
2
2𝑔
𝑉𝑆 = 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 0 +
𝑝0
𝛾
+
𝑉0
2
2𝑔
= 0 +
𝑝𝑆
𝛾
+ 0
𝑝𝑆 = 𝑝0 +
1
2
𝜌𝑉0
2
Pipa Pitot
4
Prinsip dasar yang adalah :
• Jika kecepatan aliran pada titik tertentu menjadi nol, yang
dikenal sebagai titik stagnasi, maka tekanan akan meningkat
berkaitan dengan konversi energi kinetik menjadi energi
tekanan.
• Dengan mengukur peningkatan energi tekanan pada titik
tersebut, kecepatan aliran dapat ditentukan.
• Penemunya Henri de Pitot (1695-1771), seorang insinyur
Perancis yang pada tahun 1732 memanfaatkan prinsip
tersebut untuk mengukur kecepatan air di Sungai Seine.
5
Zat cair masuk ke pipa
dan permukaan zat cair
dalam pipa lebih tinggi
dari permukaan air di
sekitarnya.
Hal ini disebabkan terjadinya stagnasi di ujung pipa yang ada di
dalam fluida, dan energi kinetik dikonversi menjadi energi
tekanan, sehingga fluida di dalam pipa naik di atas permukaan
fluida di sekitarnya di luar tabung.
Besarnya kenaikan sebanding dengan besarnya kecepatan fluida di
depan ujung pipa.
PIPA PITOT
1 2
h
V
ho
6
1 2
h
V
ho
Dengan menggunakan persamaan Bernoulli antara titik 1 dan 2
serta dengan mengabaikan kehilangan energi antara dua titik
tersebut diperoleh:
h
h
g
2
V
h o
2
o 


Pada persamaan tersebut (ho+h) adalah tinggi tekan stagnan pada
titik 2, yang terdiri dari dua komponen: tinggi tekan statik ho, dan
tinggi tekan dinamik h, maka
gh
2
V 
Kecepatan ini lebih besar dibandingkan dengan kecepatan aktual,
karena persamaan tidak memperhitungkan kehilangan energi.
Sehingga untuk memperoleh kecepatan aktual, harus dikalikan
ndengan koefisien pipa pitot Cp,
gh
2
C
V p

PIPA PITOT
7
1 2
h
V
1 2
y
V
x
Pipa pitot untuk mengukur kecepatan dalam pipa
gh
2
C
V 







 1
S
S
gx
2
C
V m
PIPA PITOT Nilai Cp bekisar 0,98, namun untuk memperoleh harga yang
aktual masing-masing pipa pitot perlu dilakukan kalibrasi.
8
Soal: Pipa pitot statis dipasang pada pusat pipa
berdiameter 20 cm. Jika beda tekanan terbaca 4 cm
air pada saat debit yang mengalir 1365 liter/menit.
Hitung koefisien pipa pitot jika kecepatan rata-rata
sama dengan 0,83 kecepatan pada pusat pipa.
1 2
h
V
Contoh 1
60
0
!
x
365
.
1
Q
3

 = 0,0227 m3/detik
Penyelesaian:
83
,
0
724
,
0
kecepatan rata-rata
kecepatan di pusat pipa
= 0,872 m/detik.
𝑉 =
0,0227
1
4
𝜋 0,20 2
= 0,724 𝑚/𝑑𝑒𝑡
gh
2
C
V  04
,
0
x
81
,
9
x
2
C
872
,
0 
C = 0,984
Dari persamaan diperoleh
9
Soal: Air mengalir dalam pipa berdiameter 30 cm. Dua pipa pitot dipasang dalam pipa, satu
dipasang di sumbu pipa dan lainnya dipasang pada jarak 7,5 cm dari sumbu. Jika kecepatan pada
masing-masing pitot adalah 3 m/detik dan 2 m/detik. Hitung tinggi bacaan jika kedua pitot
dihubungkan dengan pipa U yang berisi air raksa.
Contoh 2
Persamaan Bernoulli




A
2
1
1 p
g
2
V
p




B
2
2
2 p
g
2
V
p




2
1 p
075
,
0
p
g
2
V
075
,
0
g
2
V
p
p 2
2
2
1
B
A 





p1 dan p2 adalah tekanan statis di titik 1 dan 2, pA dan pB
tekanan stagnasi di titik A dan B.
Persamaan manometrik dengan muka air raksa
sebagai bidang referensi
x
6
,
13
y
p
075
,
0
)
y
x
(
p B
A 







075
,
0
x
6
,
12
B
p
pA 












Penyelesaian menghasilkan:
x
6
,
12
g
2
V
g
2
V 2
2
2
1 

x
6
,
12
81
,
9
x
2
2
981
,
9
x
2
3 2
2

  x = 0,002 m atau 2,02 cm.
Dari gambar
Maka dari persamaan² tsb
1
2
3 m/dt
2 m/dt
y
x
A
B
Penyelesaian :
Venturi Meter
10
h
1
2
Baru digunakan pertama kali oleh C. Harschel (1842-1930) pada
tahun 1887, untuk mengembangkan alat yang seperti kita kenal
sekarang.
Venturi meter adalah alat untuk
mengukur laju aliran zat cair
melalui pipa.
Prinsip kerja venturi meter
pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1797 oleh ahli Fisika Italia
G.B. Venturi (1746-1822),
Venturi meter terdiri dari
(1) pipa pemasukan diikuti dengan
(2) pengecilan (pipa convergen) dengan sudut 20o,
(3) leher, dan (pengecilan /divergen) dengan sudut 5o.
11
h
1
2
2
2
2
2
1
2
1
1
z
2g
V
γ
p
z
2g
V
γ
p





Datum (garis referensi) berimpit dengan garis
tengah pipa, maka persamaannya menjadi:
2g
V
γ
p
2g
V
γ
p
2
2
2
2
1
1


 2g
V
2g
V
γ
p
γ
p
2
1
2
2
2
1















2
1 p
p adalah beda tekanan antara potongan 1 dan 2, sehingga
2g
V
2g
V
h
2
1
2
2


Venturi Meter Zat cair yang mengalir adalah zat cair tidak mampu mampat
dan tidak terjadi kehilangan energi pada venturi meter, maka
berdasarkan persamaan Bernoulli dapat dituliskan:
12
h
1
2
2g
V
2g
V
h
2
1
2
2


2
2
1
1
t V
A
V
A
Q 

Dengan mensubstitusikan harga V1 dan V2 diperoleh










2
1
2
2
2
t
A
1
A
1
2g
Q
h
2
2
2
1
2
1
t
A
A
2gh
A
A
Q


• Dalam kenyataan debitnya selalu lebih rendah dari yang terukur.
• Debit yang sesungguhnya diperoleh dari perkalian antara debit teoritis
dengan koefisien debit venturi meter, Cd (atau K).
2
2
2
1
2
1
d
t
d
A
A
2gh
A
A
C
Q
C
Q



Venturi Meter Jika Qt menggambarkan debit yang melalui pipa, maka
berdasarkan Hukum Kontinuitas, berlaku
Debit teoritis
2
2
2
1
2
1
A
A
2g
A
A
C


Jika h
C
C
Q d

Venturimeter
Tabung U
Jika beda tekanan diukur dengan tabung U manometer, maka









 1
γ
γ
x
h
γ
p
γ
p m
2
1









 1
S
S
x
h
γ
p
γ
p m
2
1
Jika Sm < S, maka persamaan menjadi:










S
S
1
x
h
γ
p
γ
p m
2
1
𝑝1 + 𝛾 𝑥 + 𝑦 = 𝑝2 + 𝑥𝛾𝑚
x
1
2
y
w
B
w
A p
p



X
1
2
h2
Z1
Z2
datum
Cairan
manometer
dengan berat
spesifik Sm
h1
L
α
A
B
m
1
2
w
2
w
B
1
1
w
1
w
A
xS
S
h
p
p
S
h
γ
p
γ
p







m
1
2
1
1
w
2
w
1
xS
S
h
S
h
γ
p
γ
p
0 




  m
1
2
1
w
2
w
1
xS
S
h
h
γ
p
γ
p








 sin
L
x
h
h 2
1  
  1
1
m
w
2
w
1
m
1
w
2
w
1
S
sin
L
S
S
x
p
p
xS
S
Lsin
x
p
p
















-
Venturimeter
Tabung U
15
Soal: Venturi meter mempunyai diameter leher 7,5 cm dan diameter pembesaran ujung
belakang 15 cm dipasang pada pipa dengan diameter 15 cm, mengalirkan minyak dengan
rapat massa spesifik 0,9. Beda tinggi tekan antara leher dan pembesaran dicatat pada
tabung U sebesar 17,5 cm air raksa.
Hitung debit yang melewati pipa jika koefisien debit sebesar 0,97.
Contoh
Penyelesaian
Debit melalui venturimeter
2
2
2
1
2
1
d
a
a
gh
2
a
a
C
Q


 
2
2
0044
,
0
0177
,
0
469
,
2
x
81
,
9
x
2
0044
,
0
x
0177
,
0
x
97
,
0
Q









 1
S
S
x
h m







 1
9
,
0
6
,
13
175
,
0 = 2,46 m
= 0,03068 m3/detik = 30,68 liter/detik
x
1
2
y










S
S
1
x
h
γ
p
γ
p m
2
1
16
Contoh
Venturi meter
dipasang
dengan sumbu
vertikal
Contoh
Soal:
Venturi meter dipasang dengan
sumbu vertikal, mempunyai
diameter pemasukan 15 cm
dan diameter leher 7,5 cm.
Panjang leher 22,5 cm di atas
pemasukan dan koefisien debit
K= 0,96. Minyak dengan rapat
massa spesifik 0,78 mengalir
melalui alat tersebut dengan
debit 0,029 m3/detik.
Hitung beda tekanan antara
pemasukan dan leher venturi
tersebut dalam kg/cm2.
Aliran minyak 215 liter/detik pada pipa berdiameter 30 cm dilewatkan venturi
meter yang dipasang miring 60o terhadap bidang vertikal dan berdiameter leher 15
cm berjarak 1,2 meter dari pemasukan. Alat ukur tekanan dipasang pada
pemasukan dan leher venturi menunjukkan 1,44 kg/cm2 dan 0,78 kg/cm2.
Hitung koefisien debit venturi meter.
2
2
2
1
2
1
d
a
a
gh
2
a
a
C
Q


Penyelesaian:
1. Hitung h dengan persamaan (2) dalam satuan meter minyak,
2. Hitung Cd dengan persamaan (1).
82
,
0
x
000
.
1
000
.
10
x
44
,
1
p1


82
,
0
x
000
.
1
000
.
10
x
78
,
0
p2


= 17,56 m-minyak
= 9,51 m-minyak
 
973
,
0
C
0177
,
0
0707
,
0
45
,
7
x
81
,
9
x
2
0177
,
0
x
0707
,
0
x
C
215
,
0
d
2
2
d
















 sin
.
L
p
p
h 2
1
α : sudut terhadap horizontal
(1)
(2)
Contoh
• Merupakan alat pengukur debit pipa
yang sangat sederhana,yang bekerja
dengan menggunakanprinsip sama
dengan venturi meter
• Alat ini terdiri dari pipa yang
dilengkapi denganpenampang
melintang yang dikecilkan (orifice),
dan pengukur beda tinggi tekan di
hulu dan di hilir orifice. Alat ukur
tekan dipasang1,5 – 2 kali diameter
pipa di hulu orifice dan 0,5 kali
diameter pipa di hilir orifice.
A1 Ao A2
1 2
h
2
2
2
2
1
2
1
1
z
2g
V
p
z
2g
V
p














 2
o
2
1
1
o
A
A
2gh
A
CA
Q
Orifice Meter
Alat ini terdiri dari nozzle konvergen
yang streamline dimana fluida yang
melewatinya mengalami percepatan
secara vgradual. Sehingga dapat
dikatakan bahwa, nozzle meter pada
dasarnya adalah venturi meter dimana
bagian yang divergen dihilangkan,
dengan demikian persamaan dasarnya
sama dengan yang berlaku pada
venturi meter
D1 D2
1 2
h







 2
o
2
1
1
o
A
A
2gh
A
CA
Q
ORIFICE
METER
1. Minyak dengan rapat massa spesifik 0,9 mengalir melalui pipa
berdiameter 30 cm dengan debit 120 l/s dan tekanan pada titik
A sebesar 0,25 kg/cm2. Jika titik berada 5,2 m di atas datum,
hitung energi total di titik A? (J 8,125 m)
2. Venturimeter digunakan untuk mengukur debit minyak dalam
pipa yang dipasang menyudut 35o terhadap bidang horizontal.
Rapat massa spesifik minyak 0,81 dan nisbah luas leher adalah
4. Jika beda beda tinggi bacaan air raksa adalah 5 cm, dan
panjang pipa ke leher pizometer 1 meter, hitung debit yang
mengalir pada pipa berdiameter 30 cm. Koef. Debit 0,975. (J
2,52 x 105 l/jam).
PROBLEMS
x
1
2
PROBLEMS
3. Diketahui venturi meter horizontal tabung U berisi fluida
dengan rapat massa spesifik 7,5. Alat tersebut digunakan
untuk mengukur debit minyak tanah yang mempunyai rapat
massa spesifik 0,8.
a. Hitung debit minyak jika diameter pipa (potongan 1) 25
cm, diamater leher venturi (potongan 2) 10 cm, dan beda
tinggi bacaan x = 45 mm.
b. Hitung debit jika fluida yang mengalir adalah air.
X
1 2
h2
h1
L
Air raksa
PROBLEMS
4. Venturi meter dipasang dengan sudut kemiringan sumbu 10o terhadap
garis datum. Diameter pipa besar 50 cm dan diameter leher 15 cm,
panjang titik (1) dan (2) 40 cm. Pipa U berisi air raksa dengan rapat
massa spesifik 13,6; digunakan untuk mengukur aliran minyak dengan
rapat massa spesifik 0,9.
a. Hitung debit minyak, jika beda tinggi bacaan pada pipa U, X = 10
cm.
b. Berapa nilai X jika debit minyak 3000 liter/menit?
PROBLEMS
5. Jabarkan hubungan antara A1 dan A2
sedemikian sehingga dengan debit 0,28 m3/s
tekanan statis pada titik 1 dan 2 sama.
Hitung pula bacaan pada manometer pada
kondisi ini?
6. Air mengalir. Hitung diameter d yang
diperlukan pada kondisi bacaan gage
yang sama
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx

More Related Content

Similar to MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx

Modul pengukuran. aliran fluida.
Modul   pengukuran. aliran fluida.Modul   pengukuran. aliran fluida.
Modul pengukuran. aliran fluida.bacukids
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMarfizal Marfizal
 
07. Dinamika Fluida.pptx
07. Dinamika Fluida.pptx07. Dinamika Fluida.pptx
07. Dinamika Fluida.pptxViVi188973
 
Flow simulator group e
Flow simulator group eFlow simulator group e
Flow simulator group eIndiana Agak
 
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDwikiAdi4
 
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1GGM Spektafest
 
Pertemuan ke-2-tekanan
Pertemuan ke-2-tekananPertemuan ke-2-tekanan
Pertemuan ke-2-tekanankhoirulumamm
 
Tekanan pipa
Tekanan pipaTekanan pipa
Tekanan pipawidareko
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxZHENAHARYOP
 
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptxPPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptxYusufAfif2
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08Marfizal Marfizal
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 

Similar to MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx (20)

Modul pengukuran. aliran fluida.
Modul   pengukuran. aliran fluida.Modul   pengukuran. aliran fluida.
Modul pengukuran. aliran fluida.
 
Fluida XII-IPA
Fluida XII-IPAFluida XII-IPA
Fluida XII-IPA
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Mekanika10
Mekanika10Mekanika10
Mekanika10
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
 
07. Dinamika Fluida.pptx
07. Dinamika Fluida.pptx07. Dinamika Fluida.pptx
07. Dinamika Fluida.pptx
 
Dinamika fluida
Dinamika fluidaDinamika fluida
Dinamika fluida
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Hidrostatika
HidrostatikaHidrostatika
Hidrostatika
 
Manometer
ManometerManometer
Manometer
 
Flow simulator group e
Flow simulator group eFlow simulator group e
Flow simulator group e
 
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
 
about manometer
 about manometer about manometer
about manometer
 
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
 
Pertemuan ke-2-tekanan
Pertemuan ke-2-tekananPertemuan ke-2-tekanan
Pertemuan ke-2-tekanan
 
Tekanan pipa
Tekanan pipaTekanan pipa
Tekanan pipa
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
 
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptxPPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 

MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx

  • 1. SESI 11 Aplikasi Hukum Bernoulli Pengukur Aliran MEKANIKA FLUIDA Priyo Nugroho P., ST, M.Sc Ir. Dwi Kurniani, MS Prof. Suripin Prof. Sri Sangkawati
  • 2. ALAT UKUR DEBIT ALIRAN DALAM PIPA Venturi-meter Orifice-meter Rota-meter Elbow-meter Nozzle-meter atau Flow nozzle ALIRAN DALAM SALURAN TERBUKA Ambang Tajam Ambang Lebar Persegi Trapesium Segitiga Free flow Submerged Klasifikasi Alat Ukur Debit ALAT UKUR DEBIT
  • 3. Tekanan Stagnasi 3 Sebuah benda di dalam zat cair yang mengalir. Garis arus yang sampai di sekitar benda akan berubah arah, kecuali garis arus yang di tengah yang memotong di titik S Kecepatan zat cair pada titik S adalah nol, Titik S disebut titik stagnasi. Jika tekanan pada suatu titik adalah 𝑝0 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑉0 maka tekanan stagnasi dapat dihitung dengan persamaan Bernuolli untuk titik 0 dan S 𝑧0 + 𝑝0 𝛾 + 𝑉0 2 2𝑔 = 𝑧𝑆 + 𝑝𝑆 𝛾 + 𝑉𝑆 2 2𝑔 𝑉𝑆 = 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 0 + 𝑝0 𝛾 + 𝑉0 2 2𝑔 = 0 + 𝑝𝑆 𝛾 + 0 𝑝𝑆 = 𝑝0 + 1 2 𝜌𝑉0 2
  • 4. Pipa Pitot 4 Prinsip dasar yang adalah : • Jika kecepatan aliran pada titik tertentu menjadi nol, yang dikenal sebagai titik stagnasi, maka tekanan akan meningkat berkaitan dengan konversi energi kinetik menjadi energi tekanan. • Dengan mengukur peningkatan energi tekanan pada titik tersebut, kecepatan aliran dapat ditentukan. • Penemunya Henri de Pitot (1695-1771), seorang insinyur Perancis yang pada tahun 1732 memanfaatkan prinsip tersebut untuk mengukur kecepatan air di Sungai Seine.
  • 5. 5 Zat cair masuk ke pipa dan permukaan zat cair dalam pipa lebih tinggi dari permukaan air di sekitarnya. Hal ini disebabkan terjadinya stagnasi di ujung pipa yang ada di dalam fluida, dan energi kinetik dikonversi menjadi energi tekanan, sehingga fluida di dalam pipa naik di atas permukaan fluida di sekitarnya di luar tabung. Besarnya kenaikan sebanding dengan besarnya kecepatan fluida di depan ujung pipa. PIPA PITOT 1 2 h V ho
  • 6. 6 1 2 h V ho Dengan menggunakan persamaan Bernoulli antara titik 1 dan 2 serta dengan mengabaikan kehilangan energi antara dua titik tersebut diperoleh: h h g 2 V h o 2 o    Pada persamaan tersebut (ho+h) adalah tinggi tekan stagnan pada titik 2, yang terdiri dari dua komponen: tinggi tekan statik ho, dan tinggi tekan dinamik h, maka gh 2 V  Kecepatan ini lebih besar dibandingkan dengan kecepatan aktual, karena persamaan tidak memperhitungkan kehilangan energi. Sehingga untuk memperoleh kecepatan aktual, harus dikalikan ndengan koefisien pipa pitot Cp, gh 2 C V p  PIPA PITOT
  • 7. 7 1 2 h V 1 2 y V x Pipa pitot untuk mengukur kecepatan dalam pipa gh 2 C V          1 S S gx 2 C V m PIPA PITOT Nilai Cp bekisar 0,98, namun untuk memperoleh harga yang aktual masing-masing pipa pitot perlu dilakukan kalibrasi.
  • 8. 8 Soal: Pipa pitot statis dipasang pada pusat pipa berdiameter 20 cm. Jika beda tekanan terbaca 4 cm air pada saat debit yang mengalir 1365 liter/menit. Hitung koefisien pipa pitot jika kecepatan rata-rata sama dengan 0,83 kecepatan pada pusat pipa. 1 2 h V Contoh 1 60 0 ! x 365 . 1 Q 3   = 0,0227 m3/detik Penyelesaian: 83 , 0 724 , 0 kecepatan rata-rata kecepatan di pusat pipa = 0,872 m/detik. 𝑉 = 0,0227 1 4 𝜋 0,20 2 = 0,724 𝑚/𝑑𝑒𝑡 gh 2 C V  04 , 0 x 81 , 9 x 2 C 872 , 0  C = 0,984 Dari persamaan diperoleh
  • 9. 9 Soal: Air mengalir dalam pipa berdiameter 30 cm. Dua pipa pitot dipasang dalam pipa, satu dipasang di sumbu pipa dan lainnya dipasang pada jarak 7,5 cm dari sumbu. Jika kecepatan pada masing-masing pitot adalah 3 m/detik dan 2 m/detik. Hitung tinggi bacaan jika kedua pitot dihubungkan dengan pipa U yang berisi air raksa. Contoh 2 Persamaan Bernoulli     A 2 1 1 p g 2 V p     B 2 2 2 p g 2 V p     2 1 p 075 , 0 p g 2 V 075 , 0 g 2 V p p 2 2 2 1 B A       p1 dan p2 adalah tekanan statis di titik 1 dan 2, pA dan pB tekanan stagnasi di titik A dan B. Persamaan manometrik dengan muka air raksa sebagai bidang referensi x 6 , 13 y p 075 , 0 ) y x ( p B A         075 , 0 x 6 , 12 B p pA              Penyelesaian menghasilkan: x 6 , 12 g 2 V g 2 V 2 2 2 1   x 6 , 12 81 , 9 x 2 2 981 , 9 x 2 3 2 2    x = 0,002 m atau 2,02 cm. Dari gambar Maka dari persamaan² tsb 1 2 3 m/dt 2 m/dt y x A B Penyelesaian :
  • 10. Venturi Meter 10 h 1 2 Baru digunakan pertama kali oleh C. Harschel (1842-1930) pada tahun 1887, untuk mengembangkan alat yang seperti kita kenal sekarang. Venturi meter adalah alat untuk mengukur laju aliran zat cair melalui pipa. Prinsip kerja venturi meter pertama kali diperkenalkan pada tahun 1797 oleh ahli Fisika Italia G.B. Venturi (1746-1822), Venturi meter terdiri dari (1) pipa pemasukan diikuti dengan (2) pengecilan (pipa convergen) dengan sudut 20o, (3) leher, dan (pengecilan /divergen) dengan sudut 5o.
  • 11. 11 h 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 z 2g V γ p z 2g V γ p      Datum (garis referensi) berimpit dengan garis tengah pipa, maka persamaannya menjadi: 2g V γ p 2g V γ p 2 2 2 2 1 1    2g V 2g V γ p γ p 2 1 2 2 2 1                2 1 p p adalah beda tekanan antara potongan 1 dan 2, sehingga 2g V 2g V h 2 1 2 2   Venturi Meter Zat cair yang mengalir adalah zat cair tidak mampu mampat dan tidak terjadi kehilangan energi pada venturi meter, maka berdasarkan persamaan Bernoulli dapat dituliskan:
  • 12. 12 h 1 2 2g V 2g V h 2 1 2 2   2 2 1 1 t V A V A Q   Dengan mensubstitusikan harga V1 dan V2 diperoleh           2 1 2 2 2 t A 1 A 1 2g Q h 2 2 2 1 2 1 t A A 2gh A A Q   • Dalam kenyataan debitnya selalu lebih rendah dari yang terukur. • Debit yang sesungguhnya diperoleh dari perkalian antara debit teoritis dengan koefisien debit venturi meter, Cd (atau K). 2 2 2 1 2 1 d t d A A 2gh A A C Q C Q    Venturi Meter Jika Qt menggambarkan debit yang melalui pipa, maka berdasarkan Hukum Kontinuitas, berlaku Debit teoritis 2 2 2 1 2 1 A A 2g A A C   Jika h C C Q d 
  • 13. Venturimeter Tabung U Jika beda tekanan diukur dengan tabung U manometer, maka           1 γ γ x h γ p γ p m 2 1           1 S S x h γ p γ p m 2 1 Jika Sm < S, maka persamaan menjadi:           S S 1 x h γ p γ p m 2 1 𝑝1 + 𝛾 𝑥 + 𝑦 = 𝑝2 + 𝑥𝛾𝑚 x 1 2 y
  • 14. w B w A p p    X 1 2 h2 Z1 Z2 datum Cairan manometer dengan berat spesifik Sm h1 L α A B m 1 2 w 2 w B 1 1 w 1 w A xS S h p p S h γ p γ p        m 1 2 1 1 w 2 w 1 xS S h S h γ p γ p 0        m 1 2 1 w 2 w 1 xS S h h γ p γ p          sin L x h h 2 1     1 1 m w 2 w 1 m 1 w 2 w 1 S sin L S S x p p xS S Lsin x p p                 - Venturimeter Tabung U
  • 15. 15 Soal: Venturi meter mempunyai diameter leher 7,5 cm dan diameter pembesaran ujung belakang 15 cm dipasang pada pipa dengan diameter 15 cm, mengalirkan minyak dengan rapat massa spesifik 0,9. Beda tinggi tekan antara leher dan pembesaran dicatat pada tabung U sebesar 17,5 cm air raksa. Hitung debit yang melewati pipa jika koefisien debit sebesar 0,97. Contoh Penyelesaian Debit melalui venturimeter 2 2 2 1 2 1 d a a gh 2 a a C Q     2 2 0044 , 0 0177 , 0 469 , 2 x 81 , 9 x 2 0044 , 0 x 0177 , 0 x 97 , 0 Q           1 S S x h m         1 9 , 0 6 , 13 175 , 0 = 2,46 m = 0,03068 m3/detik = 30,68 liter/detik x 1 2 y           S S 1 x h γ p γ p m 2 1
  • 17. Contoh Soal: Venturi meter dipasang dengan sumbu vertikal, mempunyai diameter pemasukan 15 cm dan diameter leher 7,5 cm. Panjang leher 22,5 cm di atas pemasukan dan koefisien debit K= 0,96. Minyak dengan rapat massa spesifik 0,78 mengalir melalui alat tersebut dengan debit 0,029 m3/detik. Hitung beda tekanan antara pemasukan dan leher venturi tersebut dalam kg/cm2.
  • 18. Aliran minyak 215 liter/detik pada pipa berdiameter 30 cm dilewatkan venturi meter yang dipasang miring 60o terhadap bidang vertikal dan berdiameter leher 15 cm berjarak 1,2 meter dari pemasukan. Alat ukur tekanan dipasang pada pemasukan dan leher venturi menunjukkan 1,44 kg/cm2 dan 0,78 kg/cm2. Hitung koefisien debit venturi meter. 2 2 2 1 2 1 d a a gh 2 a a C Q   Penyelesaian: 1. Hitung h dengan persamaan (2) dalam satuan meter minyak, 2. Hitung Cd dengan persamaan (1). 82 , 0 x 000 . 1 000 . 10 x 44 , 1 p1   82 , 0 x 000 . 1 000 . 10 x 78 , 0 p2   = 17,56 m-minyak = 9,51 m-minyak   973 , 0 C 0177 , 0 0707 , 0 45 , 7 x 81 , 9 x 2 0177 , 0 x 0707 , 0 x C 215 , 0 d 2 2 d                  sin . L p p h 2 1 α : sudut terhadap horizontal (1) (2) Contoh
  • 19. • Merupakan alat pengukur debit pipa yang sangat sederhana,yang bekerja dengan menggunakanprinsip sama dengan venturi meter • Alat ini terdiri dari pipa yang dilengkapi denganpenampang melintang yang dikecilkan (orifice), dan pengukur beda tinggi tekan di hulu dan di hilir orifice. Alat ukur tekan dipasang1,5 – 2 kali diameter pipa di hulu orifice dan 0,5 kali diameter pipa di hilir orifice. A1 Ao A2 1 2 h 2 2 2 2 1 2 1 1 z 2g V p z 2g V p                2 o 2 1 1 o A A 2gh A CA Q Orifice Meter
  • 20. Alat ini terdiri dari nozzle konvergen yang streamline dimana fluida yang melewatinya mengalami percepatan secara vgradual. Sehingga dapat dikatakan bahwa, nozzle meter pada dasarnya adalah venturi meter dimana bagian yang divergen dihilangkan, dengan demikian persamaan dasarnya sama dengan yang berlaku pada venturi meter D1 D2 1 2 h         2 o 2 1 1 o A A 2gh A CA Q ORIFICE METER
  • 21. 1. Minyak dengan rapat massa spesifik 0,9 mengalir melalui pipa berdiameter 30 cm dengan debit 120 l/s dan tekanan pada titik A sebesar 0,25 kg/cm2. Jika titik berada 5,2 m di atas datum, hitung energi total di titik A? (J 8,125 m) 2. Venturimeter digunakan untuk mengukur debit minyak dalam pipa yang dipasang menyudut 35o terhadap bidang horizontal. Rapat massa spesifik minyak 0,81 dan nisbah luas leher adalah 4. Jika beda beda tinggi bacaan air raksa adalah 5 cm, dan panjang pipa ke leher pizometer 1 meter, hitung debit yang mengalir pada pipa berdiameter 30 cm. Koef. Debit 0,975. (J 2,52 x 105 l/jam). PROBLEMS
  • 22. x 1 2 PROBLEMS 3. Diketahui venturi meter horizontal tabung U berisi fluida dengan rapat massa spesifik 7,5. Alat tersebut digunakan untuk mengukur debit minyak tanah yang mempunyai rapat massa spesifik 0,8. a. Hitung debit minyak jika diameter pipa (potongan 1) 25 cm, diamater leher venturi (potongan 2) 10 cm, dan beda tinggi bacaan x = 45 mm. b. Hitung debit jika fluida yang mengalir adalah air.
  • 23. X 1 2 h2 h1 L Air raksa PROBLEMS 4. Venturi meter dipasang dengan sudut kemiringan sumbu 10o terhadap garis datum. Diameter pipa besar 50 cm dan diameter leher 15 cm, panjang titik (1) dan (2) 40 cm. Pipa U berisi air raksa dengan rapat massa spesifik 13,6; digunakan untuk mengukur aliran minyak dengan rapat massa spesifik 0,9. a. Hitung debit minyak, jika beda tinggi bacaan pada pipa U, X = 10 cm. b. Berapa nilai X jika debit minyak 3000 liter/menit?
  • 24. PROBLEMS 5. Jabarkan hubungan antara A1 dan A2 sedemikian sehingga dengan debit 0,28 m3/s tekanan statis pada titik 1 dan 2 sama. Hitung pula bacaan pada manometer pada kondisi ini? 6. Air mengalir. Hitung diameter d yang diperlukan pada kondisi bacaan gage yang sama