SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
FARMAKOTERAPI III
AGEN KEMOTERAPI
Kelompok 7 :
- AhmadAli Fikri
- Chika Apselia Fatta
- Eksanti Indriani S
HAEMORRHAGIC CYSTITIS
HAEMORRHAGIC CYSTITIS
YAITU proses peradangan, infeksi → mempengaruhi mukosa
kandung kemih, menyebabkan eliminasi darah dan gumpalan
yang menyolok melalui urin.
AGENTS : ifofosfomide, cyclophosphamide
HAEMORRHAGIC CYSTITIS
MEKANISME :
Ifofosfomide dengan metabolit 4-hidroksi → membebaskan akrolein,
yang diekskresikan dalam konsentrasi tinggi dalam urin. Akrolein
bertanggung jawab atas urotoksisitas (yang menyebabkan iritasi
langsung pada mukosa kandung kemih).
Sistitis ditandai → edema jaringan dan ulserasi (diikuti oleh
pengelupasan sel epitel mukosa, nekrosis serat otot polos dan arteri,
dan berpuncak pada perdarahan fokal).
HAEMORRHAGIC CYSTITIS
TANDA & GEJALA :
Sistitis hemoragik yang diinduksi akrolein awalnya melalui tahap
asimtomatik, ditandai dengan keluhan episode singkat nyeri
buang air kecil, frekuensi, dan hematuria (kencing berdarah).
Gejala dapat mereda selama beberapa hari atau minggu setelah
penghentian agen. Faktor utama yang dapat mempengaruhi
sistitis hemoragik termasuk dosis ifofosfomide yang diterima.
HAEMORRHAGIC CYSTITIS
PARAMETER PEMANTAUAN :
Electrocauterization of bladder blood vessels to control bleeding
(elektrokauterisasi pembuluh darah kandung kemih untuk
mengontrol perdarahan).
HAEMORRHAGIC CYSTITIS
PENCEGAHAN :
Forced hydration → untuk mencegah sistitis hemoragik pada
pasien yang diobati dengan terapi siklofosfamid.
Hidrasi → mengeluarkan metabolit akrolein beracun dari
kandung kemih.
Ifofosfomide (Agen yang lebih urotoksik), sedangkan Mesna
(agen uroprotektif) → Agen ini mengandung gugus tiol bebas,
yang dapat menetralkan akrolein dalam kandung kemih (jika
dosis tepat) → dapat mencegah toksisitas kandung kemih
sepenuhnya.
HAND-FOOT SYNDROME
HAND FOOT SYNDROME
HAND-FOOT SYNDROME (HFS) =>
disebut juga sebagai sindrom palmar-
plantar erythrodysesthesia, eritema
akral, sindrom Burgdorf, dan juga
disebut sebagai eritema toksik dari
sindrom kemoterapi yaitu reaksi kulit
yang relatif umum terhadap
kemoterapi.
AGENTS : cytarabine, doxorubicin,
fluorouracil.
HAND FOOT SYNDROME
MEKANISME :
1. Doxorubicin :
Adanya interaksi antara doksorubisin dan ion tembaga di kulit,
dapat menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS) di daerah yang
terkena, mengarah ke apoptosis keratinosit melalui aktivasi jalur
pensinyalan kemokin.
Apoptosis => kematian sel secara normal, selama proses
perkembangan semua jaringan tubuh.
Keratinosit => sel induk bagi sel epitel diatasnya dan derivat kulit
lain.
HAND FOOT SYNDROME
MEKANISME :
2. Fluorouracil :
Mekanisme dimana fluorouracil menyebabkan HFS tidak diketahui.
Korelasi yang kuat antara toksisitas ini dan fluorouracil dosis tinggi,
kejadian HFS yang diamati dalam studi infus fluorouracil dosis tinggi,
jangka pendek, dan berkelanjutan.
3. Cytarabine :
Dijelaskan oleh Burgdorf et al., Insiden HFS ini bervariasi dari 14 hingga
33% pada pasien yang diobati dengan sitarabin dengan dosis 1000 mg/m2.
atau lebih terutama jika 8 atau lebih dosis pada tingkat ini telah diberikan.
HAND FOOT SYNDROME
Gejala :
- Eritema dengan atau tanpa edema (bercak kemerahan
pada kulit)
- Melepuh
- Kulit berwarna (tipe FitzpatrickV-VI)
- Tidak nyeri sampai sangat nyeri
TANDA & GEJALA :
Tanda :
- Mati rasa
- Kesemutan
- Nyeri terbakar
HAND FOOT SYNDROME
PERAWATAN UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN HAND
FOOTSYNDROME :
- Sebelum perawatan :
edukasi ke pasien tentang tanda dan gejala awal HFS dan diskusikan
pentingnya pelaporan dini.
HAND FOOT SYNDROME
- Pencegahan HFS :
1. Pantau pasien dengan tanda dan gejala.
2. Anjurkan pasien untuk :
• Oleskan krim emolien (pelembab) secara teratur ke tangan dan kaki.
• Hindari yang mengiritasi kulit (misalnya parfum, alkohol, bahan
pembersih yang keras).
• Hindari pakaian dan sepatu yang ketat, tidak nyaman atau tidak pas.
HAND FOOT SYNDROME
Lanjutan…
• Hindari penggunaan band pembantu atau jenis perban atau pita perekat
lainnya.
• Hindari aktivitas berulang atau tetap dalam satu posisi untuk waktu yang
lama.
• Jaga agar kulit tetap terbuka jika memungkinkan untuk meminimalkan
keringat.
•Tepuk (jangan digosok) kulit kering dengan handuk.
• Hindari suhu, tekanan, dan gesekan yang ekstrem.
• Minimalkan paparan sinar matahari langsung yang kuat.
HAND FOOT SYNDROME
- Pengobatan HFS :
1. Nyeri : analgesik atau anestesi topikal (tambahan lidokain).
2. Peradangan : kortikosteroid topikal potensi tinggi.
3. Hiperkeratosis (kulit menebal) : keratolitik topikal.
4. Erosi : salep berbasis minyak bumi/lanolin.
5. Lainnya : vitamin B6 (Pyridoxine) oral 400 mg, vitamin E oral,
dimetilsulfoksida 99% (DSMU) topikal, kortikosteroid oral.
ALOPECIA
ALOPECIA
Alopecia (rambut rontok) → terjadi ketika
sistem kekebalan tubuh menyerang folikel
rambut (autoimun).
Agents : cyclophosphamide, ifosfomide,
etc.
Obat kemoterapi → tidak hanya
membunuh sel kanker, tapi juga sel sehat
yang aktif membelah, seperti sel folikel
rambut. Rambut yang telah rontok dapat
tumbuh seperti semula setelah pengobatan
kemoterapi tuntas.
ALOPECIA
MEKANISME :
Cyclophosphamide → Terapi dosis rendah, pemberian oral, dan
rejimen IV mingguan cenderung menyebabkan alopecia.
Contoh → setiap tiga minggu, dosis tinggi/sedang, intravena
siklofosfamid menyebabkan alopecia, sedangkan rejimen yang
mengandung siklofosfamid oral lebih kecil kemungkinannya.
Namun, beberapa terapi mingguan menyebabkan alopecia tingkat 2
pada kebanyakan pasien (cth : eribulin).
ALOPECIA
TANDA & GEJALA :
- Kebotakan & kerontokkan rambut dibeberapa bagian, misalnya kulit
kepala, alis, bulu mata, bulu hidung, ketiak, kemaluan dan kumis.
- Kebotakan berpola bulat atau pitak muncul dibeberapa tempat kulit
kepala.
- Rambut yang rontok. Sebagian penderita ada yang permanen.
ALOPECIA
PARAMETER PEMANTAUAN :
- Biopsi kulit kepala : dengan mengambil sampel kulit kepala dan
diperiksa dengan bantuan mikroskop. Apakah ada ketidaknormalan
sel dan jaringan kulit kepala.
- Tes darah : Antinuclear antibody (ANA), Follile stimulating hormone
(FSH), untuk memastikan apakah kerontokan rambut tersebut
dikarenakan penyakit autoimun atau bukan.
ALOPECIA
PENCEGAHAN :
Menggunakan perangkat pendingin kulit kepala Paxman atau tanpa
hipotermia kulit kepala. Pelestarian rambut yang berhasil didefinisikan
sebagai kerontokan rambut kurang dari 50% yang tidak memerlukan
wig.
Pengobatan dengan menggunakan obat perangsang pertumbuhan
rambut, seperti minoxidil topikal, minyak soybean.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to KELOMPOK 7 - FARMAKOTERAPI III.pptx

Similar to KELOMPOK 7 - FARMAKOTERAPI III.pptx (20)

psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptxpsoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
 
Infeksi Jamur.pptx
Infeksi Jamur.pptxInfeksi Jamur.pptx
Infeksi Jamur.pptx
 
kulit ss
kulit sskulit ss
kulit ss
 
Learning Objective Tropical Infectious Disease
Learning Objective Tropical Infectious DiseaseLearning Objective Tropical Infectious Disease
Learning Objective Tropical Infectious Disease
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Farmakologi obat kanker 2015
Farmakologi obat kanker 2015Farmakologi obat kanker 2015
Farmakologi obat kanker 2015
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Intergumen presentasi
Intergumen presentasiIntergumen presentasi
Intergumen presentasi
 
Eflorecensi
EflorecensiEflorecensi
Eflorecensi
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNAAskep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
 
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunakInfeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunak
 
Endoparasit (vina r. 066112072)
Endoparasit (vina r. 066112072)Endoparasit (vina r. 066112072)
Endoparasit (vina r. 066112072)
 
Antijamur
AntijamurAntijamur
Antijamur
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Akne vulgaris
Akne vulgarisAkne vulgaris
Akne vulgaris
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
pathofisiologi, etiologi filiaris.pptx
pathofisiologi, etiologi   filiaris.pptxpathofisiologi, etiologi   filiaris.pptx
pathofisiologi, etiologi filiaris.pptx
 

Recently uploaded

Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxiskandar764994
 
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  BantulJual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantulviagrajogja
 
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxpelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxRUANGANIBUDANKB
 
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptjenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptPutriIndrastianingru
 
PPT preaentasi PROKER IGD tahun 2023 - 2024
PPT preaentasi PROKER IGD tahun 2023 - 2024PPT preaentasi PROKER IGD tahun 2023 - 2024
PPT preaentasi PROKER IGD tahun 2023 - 2024zakaria54825
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiAbigailMadeline1
 
NARKOBA-Narkotika-dan-obat-obatan-terlarang-NAPZA.ppt
NARKOBA-Narkotika-dan-obat-obatan-terlarang-NAPZA.pptNARKOBA-Narkotika-dan-obat-obatan-terlarang-NAPZA.ppt
NARKOBA-Narkotika-dan-obat-obatan-terlarang-NAPZA.pptRezaoktoni
 
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxPPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxgunadarmabarra
 
IKP akreditasi klinik pratama rawat inap
IKP akreditasi klinik pratama rawat inapIKP akreditasi klinik pratama rawat inap
IKP akreditasi klinik pratama rawat inapklinikrizkymedika173
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.Kdanangandi
 

Recently uploaded (11)

Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
 
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  BantulJual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
 
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxpelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
 
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptjenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
 
PPT preaentasi PROKER IGD tahun 2023 - 2024
PPT preaentasi PROKER IGD tahun 2023 - 2024PPT preaentasi PROKER IGD tahun 2023 - 2024
PPT preaentasi PROKER IGD tahun 2023 - 2024
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
 
NARKOBA-Narkotika-dan-obat-obatan-terlarang-NAPZA.ppt
NARKOBA-Narkotika-dan-obat-obatan-terlarang-NAPZA.pptNARKOBA-Narkotika-dan-obat-obatan-terlarang-NAPZA.ppt
NARKOBA-Narkotika-dan-obat-obatan-terlarang-NAPZA.ppt
 
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxPPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
 
IKP akreditasi klinik pratama rawat inap
IKP akreditasi klinik pratama rawat inapIKP akreditasi klinik pratama rawat inap
IKP akreditasi klinik pratama rawat inap
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
 

KELOMPOK 7 - FARMAKOTERAPI III.pptx

  • 1. FARMAKOTERAPI III AGEN KEMOTERAPI Kelompok 7 : - AhmadAli Fikri - Chika Apselia Fatta - Eksanti Indriani S
  • 2.
  • 4. HAEMORRHAGIC CYSTITIS YAITU proses peradangan, infeksi → mempengaruhi mukosa kandung kemih, menyebabkan eliminasi darah dan gumpalan yang menyolok melalui urin. AGENTS : ifofosfomide, cyclophosphamide
  • 5. HAEMORRHAGIC CYSTITIS MEKANISME : Ifofosfomide dengan metabolit 4-hidroksi → membebaskan akrolein, yang diekskresikan dalam konsentrasi tinggi dalam urin. Akrolein bertanggung jawab atas urotoksisitas (yang menyebabkan iritasi langsung pada mukosa kandung kemih). Sistitis ditandai → edema jaringan dan ulserasi (diikuti oleh pengelupasan sel epitel mukosa, nekrosis serat otot polos dan arteri, dan berpuncak pada perdarahan fokal).
  • 6. HAEMORRHAGIC CYSTITIS TANDA & GEJALA : Sistitis hemoragik yang diinduksi akrolein awalnya melalui tahap asimtomatik, ditandai dengan keluhan episode singkat nyeri buang air kecil, frekuensi, dan hematuria (kencing berdarah). Gejala dapat mereda selama beberapa hari atau minggu setelah penghentian agen. Faktor utama yang dapat mempengaruhi sistitis hemoragik termasuk dosis ifofosfomide yang diterima.
  • 7. HAEMORRHAGIC CYSTITIS PARAMETER PEMANTAUAN : Electrocauterization of bladder blood vessels to control bleeding (elektrokauterisasi pembuluh darah kandung kemih untuk mengontrol perdarahan).
  • 8. HAEMORRHAGIC CYSTITIS PENCEGAHAN : Forced hydration → untuk mencegah sistitis hemoragik pada pasien yang diobati dengan terapi siklofosfamid. Hidrasi → mengeluarkan metabolit akrolein beracun dari kandung kemih. Ifofosfomide (Agen yang lebih urotoksik), sedangkan Mesna (agen uroprotektif) → Agen ini mengandung gugus tiol bebas, yang dapat menetralkan akrolein dalam kandung kemih (jika dosis tepat) → dapat mencegah toksisitas kandung kemih sepenuhnya.
  • 10. HAND FOOT SYNDROME HAND-FOOT SYNDROME (HFS) => disebut juga sebagai sindrom palmar- plantar erythrodysesthesia, eritema akral, sindrom Burgdorf, dan juga disebut sebagai eritema toksik dari sindrom kemoterapi yaitu reaksi kulit yang relatif umum terhadap kemoterapi. AGENTS : cytarabine, doxorubicin, fluorouracil.
  • 11. HAND FOOT SYNDROME MEKANISME : 1. Doxorubicin : Adanya interaksi antara doksorubisin dan ion tembaga di kulit, dapat menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS) di daerah yang terkena, mengarah ke apoptosis keratinosit melalui aktivasi jalur pensinyalan kemokin. Apoptosis => kematian sel secara normal, selama proses perkembangan semua jaringan tubuh. Keratinosit => sel induk bagi sel epitel diatasnya dan derivat kulit lain.
  • 12. HAND FOOT SYNDROME MEKANISME : 2. Fluorouracil : Mekanisme dimana fluorouracil menyebabkan HFS tidak diketahui. Korelasi yang kuat antara toksisitas ini dan fluorouracil dosis tinggi, kejadian HFS yang diamati dalam studi infus fluorouracil dosis tinggi, jangka pendek, dan berkelanjutan. 3. Cytarabine : Dijelaskan oleh Burgdorf et al., Insiden HFS ini bervariasi dari 14 hingga 33% pada pasien yang diobati dengan sitarabin dengan dosis 1000 mg/m2. atau lebih terutama jika 8 atau lebih dosis pada tingkat ini telah diberikan.
  • 13. HAND FOOT SYNDROME Gejala : - Eritema dengan atau tanpa edema (bercak kemerahan pada kulit) - Melepuh - Kulit berwarna (tipe FitzpatrickV-VI) - Tidak nyeri sampai sangat nyeri TANDA & GEJALA : Tanda : - Mati rasa - Kesemutan - Nyeri terbakar
  • 14. HAND FOOT SYNDROME PERAWATAN UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN HAND FOOTSYNDROME : - Sebelum perawatan : edukasi ke pasien tentang tanda dan gejala awal HFS dan diskusikan pentingnya pelaporan dini.
  • 15. HAND FOOT SYNDROME - Pencegahan HFS : 1. Pantau pasien dengan tanda dan gejala. 2. Anjurkan pasien untuk : • Oleskan krim emolien (pelembab) secara teratur ke tangan dan kaki. • Hindari yang mengiritasi kulit (misalnya parfum, alkohol, bahan pembersih yang keras). • Hindari pakaian dan sepatu yang ketat, tidak nyaman atau tidak pas.
  • 16. HAND FOOT SYNDROME Lanjutan… • Hindari penggunaan band pembantu atau jenis perban atau pita perekat lainnya. • Hindari aktivitas berulang atau tetap dalam satu posisi untuk waktu yang lama. • Jaga agar kulit tetap terbuka jika memungkinkan untuk meminimalkan keringat. •Tepuk (jangan digosok) kulit kering dengan handuk. • Hindari suhu, tekanan, dan gesekan yang ekstrem. • Minimalkan paparan sinar matahari langsung yang kuat.
  • 17. HAND FOOT SYNDROME - Pengobatan HFS : 1. Nyeri : analgesik atau anestesi topikal (tambahan lidokain). 2. Peradangan : kortikosteroid topikal potensi tinggi. 3. Hiperkeratosis (kulit menebal) : keratolitik topikal. 4. Erosi : salep berbasis minyak bumi/lanolin. 5. Lainnya : vitamin B6 (Pyridoxine) oral 400 mg, vitamin E oral, dimetilsulfoksida 99% (DSMU) topikal, kortikosteroid oral.
  • 19. ALOPECIA Alopecia (rambut rontok) → terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut (autoimun). Agents : cyclophosphamide, ifosfomide, etc. Obat kemoterapi → tidak hanya membunuh sel kanker, tapi juga sel sehat yang aktif membelah, seperti sel folikel rambut. Rambut yang telah rontok dapat tumbuh seperti semula setelah pengobatan kemoterapi tuntas.
  • 20. ALOPECIA MEKANISME : Cyclophosphamide → Terapi dosis rendah, pemberian oral, dan rejimen IV mingguan cenderung menyebabkan alopecia. Contoh → setiap tiga minggu, dosis tinggi/sedang, intravena siklofosfamid menyebabkan alopecia, sedangkan rejimen yang mengandung siklofosfamid oral lebih kecil kemungkinannya. Namun, beberapa terapi mingguan menyebabkan alopecia tingkat 2 pada kebanyakan pasien (cth : eribulin).
  • 21. ALOPECIA TANDA & GEJALA : - Kebotakan & kerontokkan rambut dibeberapa bagian, misalnya kulit kepala, alis, bulu mata, bulu hidung, ketiak, kemaluan dan kumis. - Kebotakan berpola bulat atau pitak muncul dibeberapa tempat kulit kepala. - Rambut yang rontok. Sebagian penderita ada yang permanen.
  • 22. ALOPECIA PARAMETER PEMANTAUAN : - Biopsi kulit kepala : dengan mengambil sampel kulit kepala dan diperiksa dengan bantuan mikroskop. Apakah ada ketidaknormalan sel dan jaringan kulit kepala. - Tes darah : Antinuclear antibody (ANA), Follile stimulating hormone (FSH), untuk memastikan apakah kerontokan rambut tersebut dikarenakan penyakit autoimun atau bukan.
  • 23. ALOPECIA PENCEGAHAN : Menggunakan perangkat pendingin kulit kepala Paxman atau tanpa hipotermia kulit kepala. Pelestarian rambut yang berhasil didefinisikan sebagai kerontokan rambut kurang dari 50% yang tidak memerlukan wig. Pengobatan dengan menggunakan obat perangsang pertumbuhan rambut, seperti minoxidil topikal, minyak soybean.