Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan klasifikasi filum Animalia, khususnya kelompok invertebrata. Dibahas mengenai ciri-ciri umum hewan, struktur tubuh, sistem organ, reproduksi, dan klasifikasi dari filum Porifera, Cnidaria, serta beberapa contoh organisme dari masing-masing filum tersebut.
PPT tentang Aves
I've graduated highscool, and all these presentasions are now useless to me, so i thought im just gonna share these to help you, struggling students (like i used to be) to do your homework. Hope they're helpful and you use them for goods!
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
PPT tentang Aves
I've graduated highscool, and all these presentasions are now useless to me, so i thought im just gonna share these to help you, struggling students (like i used to be) to do your homework. Hope they're helpful and you use them for goods!
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Materi dalam powerpoint ini menjelaskan mengenai ciri dan karakteristik tumbuhan; habitat, cara reproduksi; dan klasifikasi dari tumbuhan. Secara garis besar, tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok utama,yaitu Tumbuhan lumut (Bryphyta), Tumbuhan Paku (Pteridophyta) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta). Masing-masing dari kelompok tumbuhan ini dapat dibagi lagi berdasarkan uruta taksonomi. Pada bagian akhir, akan dijelaskan pula mengenai pernan dari setiap kelompok tumbuhan.
Materi dalam powerpoint berikut ini akan menjelaskan mengenai Kingdom Fungi yang terdiri dari pengertian, struktur tubuh, cara hidup dan habitat, serta cara reproduksi organisme tersebut. Powerpoint ini juga akan menjelaskan mengenai klasifikasi fungi yang dibagi manjadi empat kelompok besar berdasarkan cara reproduksi generatifnya yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycita (belum diketahui cara reproduksi generatifnya). Pada bagian akhir, akan dijelaskan pula mengenai peranan fungi bagi kehidupan, baik yang sifatnya menguntungkan ataupun merugikan.
Materi dalam powerpoint berikut ini akan menjelaskan mengenai Kingdom Protista yang terdiri dari pengertian, struktur tubuh, cara hidup dan habitat, serta cara reproduksi organisme tersebut. Powerpoint ini juga akan menjelaskan mengenai klasifikasi protista yang dibagi manjadi tiga kelompok besar yaitu Protista Mirip Hewan (Protozoa), Protista Mirip Tumbuhan (Algae), dan Protista Mirip Jamur (Jamur Lendir dan Jamur Air). Pada bagian akhir, akan dijelaskan pula mengenai peranan protista bagi kehidupan, baik yang sifatnya menguntungkan ataupun merugikan.
Powerpoint berikut ini akan membantu menjelaskan mengenai Kingdom Monera yang terdiri dari kelompok Eubacteria Archaebacteria dan Cyanobacteria. Masing-masing kelompok ini akan dijelaskan mulai dari pengertian, bentuk, cara reproduksi, jenis, serta peranannya dalam kehidupan.
Materi dalam powerpoint ini menjelaskan keanekaragaman hayati dalam berbagai tingkatan yaitu gen, jenis, dan ekositem. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai pembagian ekosistem dan keanekaragaman hayati di Indonesia (flora dan fauna).
This powerpoint is about the disease thats very close to woman, cervical cancer. The data above shows that the number of cervical cancer in the world wide is very large. The incidence of cervical cancer will affect the lives of sufferers and their families. But, this disease can be prevented, so I want to inform you about this. It is devided into three parts which are the definition of cervical cancer, causes and symtomps, risk factor and the most important part is the way how to prevent it. Enjoy:)
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. KARAKTERISTIK HEWAN
Eukariotik
Multiseluler
Tidak memiliki dinding sel
Tidak memiliki klorofil
Heterotrof
Bergerak aktif
Pengelompokan Hewan
Berdasarkan ada/tidaknya jaringan penyusun tubuh : (1) Parazoa (tidak memiliki jaringan sejati)
contohnya pada Porifera (2) Eumetazoa (memiliki jaringan sejati) contohnya pada Cnidaria,
Platyheminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, dan lainnya.
Eumetazoa dibedakan berdasarkan simetri tubuh ;
1. Radiata: Ada bagian tubuh atas-bawa, oral (mulut) dan aboral, tapi tidak ada kiri dan kanan
atau ujung kepaladan ujung belakang. Contoh Hydra.
2. Bilateria : Memiliki sisi dorsal (atas) dan vetral (bawah), ujung anterior (kepala) dan ujung
posterior (ekor) serta sisi kanan dan kiri. Contoh udang dan belalang.
Bentuk simetri tubuh pada hewan
4. KARAKTERISTIK HEWAN (2)
Tiga macam laipsan tubuh embrionik pada hewan ;
a) Ektoderm : Paling luar, berkembang menjadi penutup luar tubuh dan sistem saraf pusat
pada beberapa anggota filum tertentu.
b) Endoderm : Lapisan terdalam, berkembang menjadi saluran pencernaan, hati, dan paru-
paru.
c) Mesoderm : Lapisan antara ektoderm dan endoderm, berkembang menjadi otot dan
organ lain yang terletak diantara saluran pencernaan dan penutup luar tubuh.
Pengelompokan hewan berdasarkan lapisan embrioniknya :
Diploblastik : dua lapisan (Cnidaria)
Triploblastik : tiga lapisan tubuh
Triplobalstik aselomata : Tidak ada rongga antara saluran cerna dan dinding
tubuh. Contoh : Platyhelminthes (cacing pipih)
Triploblastik pseudoselomata : Rongga tubuh semu . Contoh : Nematoda (cacing
gilik)
Triploblastik selomata : Rongga tubuh sejati di lapisi jaringan dari mesoderm.
Contoh : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Vertebrata.
6. INVERTEBRATA
PORIFERA
Porifera (Latin, porus = pori, fer =membawa) , hewan yang
memiliki banyak pori.
Hidup di laut, sebagian kecil di air tawar
Melekat pada suatu substrat (sesil)
Memakan bakteri dan plankton
Ukuran tubuh bervariasi (diameter 90 cm – 1 m)
Asimetri/simetri radial
Warna beraneka ragam (pucat/cerah)
Dapat berbentuk vas bunga, tabung, atau bercabang seperti
tumbuhan
Memiliki lubang/pori (disebut ostium) sebagai tempat
masuk air dan air mengalir ke rongga tubuh (spongosol)
lalu keluar melalui lubang pengeluaran (oskulum)
KARAKTERISTIK
7. INVERTEBRATA
PORIFERA
Bentuk tubuh Porifera berdasarkan tipe saluran air;
Askonoid LeukonoidSikonoid
Atrium Atrium
Oskulum
Pori
dermal
Saluran
berflagela
Ostium
Rongga
berflagela
TIPE SALURAN AIR
8. INVERTEBRATA
PORIFERA
Askonoid : Bentuk paling sederhana menyerupai vas bunga/jambangan, tidak ada
hewan spons yang berukuran besar. Contoh : Leucosolenia
Sikonoid : Dinding tubuh melipat horizontal, bentuk tetap simetri radial. Lipatan
bagian dalam membentuk saluran berflagella yang dilapisi koanosit, dan lipatan luar
sebagai saluran masuk air atau ostium. Contoh : Sycon ciliatum
Leukonoid : Bentuk paling kompleks, saluran berflagela melipat-lipat membentuk
rongga kecil berfalgela. Spongosol menghilang digantikan saluran kecil menuju
oskulum. Contoh : Leuconia (Leucandra)
Leucosolenia Sycon ciliatum Leuconia
TIPE SALURAN AIR (2)
10. INVERTEBRATA
PORIFERA
Struktur tubuh porifera ;
Pinakosit / Pinakoderm : Sel lapisan tubuh terluar, berbentuk pipih, tersusun rapat,
fungsinya untuk melindungi tubuh bagian dalam. Pinakosit dapat membesar atau
mengecil dan diantara pinakosit terdapat pori/ostium menuju spongosol.
Mesohil/Mesoglea : terletak antara lapisan luar (pinakosit) dan lapisan dalam
(koanosit), mengandung sel amebosit dan sel skeleroblast.. Fungsi sel amebosit antara
lain untujk mengedarkan sari makanan dan oksigen, membuang sisa metabolisme,
membuat spikula(serat spons) dan membentuk sel reproduktif. Sedangkan sel
skeleroblast berfungsi untuk membentuk spikula.
Koanosit : Memiliki flagela (membentuk aliran air satu arah sehingga air masuk dari
pori ke spongocoel), Lapisan terdalam yang berfungsi mencerna makanan secara
intraseluler.
Rangka tubuh porifera ;
Serat organik : Terdiri atas skeleroprotein yang mengandung belerang.
Spikula : Berasal dari zat kapur (CaCO3) atau zat silikat (H2SiO7).
STRUKTUR TUBUH
11. INVERTEBRATA
PORIFERA
Aliran partikel makanan dan oksigen
Ostium
Koanosit
Amebosit
Oskulum
Reproduksi Porifera
Aseksual
Tunas : Melepaskan sel amebosit dan tumbuh menjadi
individu baru
Gemula (gemmule, tunas internal) : Merupakan
kumpulan arkeosit (amebosit dengan pseudopodia)
tumpul dan nukleus besar) yang dilepaskan.
Seksual
Sperma Ovum
Embrio
Larva Amfiblastula
Terjadi di
mesohil/mesoglea
Porifera Dewasa
(berenang bebas&menempel pada substrat)
(Fertilisasi)
(masuk melalui ostium)
REPRODUKSI
12. INVERTEBRATA
PORIFERA KLASIFIKASI
Porifera di kelompokan menjadi 4 kelas berdasarkan penyusun
kerangka tubuhnya ;
a. Calcarea (Calcispongiae)
Rangka dari zat kapur atau kalsium karbonat
Berwarna pucat, tinggi < 15 cm, permukaan tubuh
berbulu
Tipe saluran ; askonoid, sikonoid, dan leukonoid
Contoh ; Leucosolenia, Clathrina, dan Sycon ciliatum
b. Hexactinellida (Hyalospongiae)
Rangka dari silika (kaca)
Bentuk tubuh silindris, datar, atau bertangkai.
Tinggi tubuh mencapai 90 cm.
Tipe saluran air sikonoid
Contoh ; Euplectella aspergillum dan Hyalonema
Clathrina clathrus
Euplectella aspergillum
13. INVERTEBRATA
PORIFERA KLASIFIKASI (2)
Porifera di kelompokan menjadi 4 kelas berdasarkan penyusun
kerangka tubuhnya ;
c. Demospongiae
Kelompok porifera terbesar (sekitar 90%)
Rangka tubuh dari serabut spongin
Warna tubuh biasanya cerah, tinggi mencapai > 1
meter
Tipe saluran air leukonoid
Contoh ; Spongia, Hippospongia, Oscarella, Microciona,
dan Cliona celata
d. Sclerospongiae (Coralline sponges/Spons Karang)
Rangka dari kalsium karbonat yang terjalin dengan
serat spons sehingga tampak seperti batu koral.
Diameter dapat mencapai 1 meter
Contoh ; Ceratoporella dan Stromatospongia
Ceratoporella nicholsoni
Cliona celata
14. INVERTEBRATA
PORIFERA PERANAN
Axinella cannabina Hippospongia
Beberapa jenis spons laut yang berwarba
cerah digunakan untuk hiasan di akuarium
air laut
Kerangka dari Spongia dan Hippospongia
dimanfaatkan untuk spons mandi
15. INVERTEBRATA
CNIDARIA KARAKTERISTIK
Masuk ke dalam kelompok
hewan Coelenterata
(memiliki rongga tubuh
sebagai alat pencernaan
makanan/gastrovaskuler)
Cnidaria (Yunani, cnide =
sengat) yaitu kelompok
hewan yang memilki alat
sengat untuk pertahanan diri
dan menangkap mangsa.
Ukuran tubuh bervariasi
(mencapai 2m)
Bentuk tubuh simetri radial
Hidup bebas di air laut dan
tidak memiliki anus
Ada dua bentuk tubuh; polip dan medusa
Polip Bentuk silindris dengan dua ujung
(satu sbg oral/mulut, dikelilingi tentakel, satu
lagi sbg aboral untuk menempel pada substrat)
Medusa Berbentuk lonceng, bagian cembung
mengarah ke atas, bagian cekung yang
memiliki mulut dan tentakel mengarah ke
bawah.
(Bentuk polip&medusa pada Cnidaria)
17. INVERTEBRATA
CNIDARIA STRUKTUR TUBUH (2)
Cnidaria merupakan hewan diploblastik yang tersusun atas ;
Epidermis (lapisan paling luar)
Tersusun dari lima macam sel (sel epitel otot, sel interstisial, sel
knidosit/knidoblas, sel kelenjar lendir, dan sel saraf indra)
Dalam knidosit terdapat kapsul penyengat nematosista yang biasanya terletak di
tentakel atau ujung oral
Sel interstisial regenerasi dan menghasilkan tipe sel lainnya
Sel saraf indra Tersusun seperti jala dan berdekatan dengan mesoglea
Mesoglea
Rongga berisi bahan gelatin dan tidak mengandung sel. Terelatak antara
epidermis dan gastrodermis
Gastrodermis
Terdiri dari beberapa macam sel (sel otot pencerna berflagela, sel kelenjar
enzim, dan sel kelenjar lendir)
18. INVERTEBRATA
CNIDARIA FISIOLOGI CNIDARIA
Sistem Pencernaan
Pencernaan ekstraseluler
Terjadi di gastrosol
Makanan dicerna dengan
bantuan enzim yang dikeluarkan
oleh sel gastrodermis
Pencernaan intraseluler
Terjadi di sel gastrodermis
Sistem Pernapasan
Pertukaran gas terjadi secara difusi
Sistem Saraf
Tersebar berbentuk jala
Fungsi ; mengendalikan gerakan
dalam merespon rangsangan
Terdapat pada mesoglea
19. INVERTEBRATA
CNIDARIA KLASIFIKASI
Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas sebagai
berikut ;
1. Hydrozoa
Sebagian besar hidup di air laut
Hidup sebagai polip, medusa, atau
keduanya.
Gastrodermis tidak memiliki nematosista
Hidup secara soliter atau berkoloni
Reproduksi ; aseksual (pembentukan
tunas) dan seksual (pembentukan sel
gamet)
Memiliki dua alat indra
Oseli : Pengindera cahaya
Statosista : alat keseimbangan
Contoh ; Physalia, Obelia, dan Hydra
Hydra sp.
Obelia sp.
21. INVERTEBRATA
CNIDARIA KLASIFIKASI (2)
Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas ;
2. Scyphozoa
Memiliki bentuk dominan sebagai medusa
(ubur-ubur sejati)
Berenang bebas, berbentuk mangkok dengan
diameter 2-40 cm
Memiliki warna tubuh bervariasi
Contoh ; Aurelia, Cyanea, Rhizostoma, dan
Periphylla
Aurelia aurita
Cyanea Capillata
Rhizostoma pulmo
23. INVERTEBRATA
CNIDARIA KLASIFIKASI (3)
Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas ;
3. Cubozoa
Mengalami metamorfosis lengkap
dari polip hingga medusa payung
(tubuh) berbentuk kotak
Lensa mata yang kompleks
Mampu berenang cepat secara
horizontal
Sengatan nematosista
membahayakan perenang karena
dapat menyebabkan luka
Contoh ; Chironex fleckeri
Chironex fleckeri
24. INVERTEBRATA
CNIDARIA KLASIFIKASI (4)
Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas ;
4. Anthozoa
Bentuk mirip bunga
Tidak memiliki bentuk medusa
Sebagian memiliki kerangka luar dari zat kapur
Ginad terdapat di gastrodermis
Contoh ;
a. Metridium senile
b. Acropora, Fungia, dan Astrangia : disebut karang batu, rangka luar dari zat kapur
c. Antipathes (koral hitam)
d. Cerianthus : polip berbentuk seperti anemon panjang, dan bertentakel banyak
e. Corallium (red coral) : banyak digunakan sebagai perhiasan
Anthopleura xanthogramicca
25. INVERTEBRATA
CNIDARIA PERANAN
Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem
terumbu karang yang menjadi habitat ikan
dan hewan laut lainnya
Ubur-ubur yang tidak beracun
diperdagangkan dan diolah menjadi bahan
makanan. Di Jepang di sebut dengan istilah
“kurage”
26. INVERTEBRATA
CTENOPHORA KARAKTERISTIK
Ctenophora (Yunani, kteno = sisir, dan phore = pembawa) di kenal sebagai ubur-
ubur sisir (comb jelly) yang hidup di laut
Berbentuk simetri radial, bulat, oval, atau memanjang
Tidak memiliki alat sengat nematosista
Tentakel dilengkapi dengan sel-sel perekat (koloblas)
Memiliki satu mulut untuk memasukan makanan, dan dua lubang pengeluaran
Memiliki dua kelas ; Tentaculata( contohnya Mertensia ovum) dan Nuda
(contohnya Neis cordigera).
Mertensia ovum
27. INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KARAKTERISTIK
Platyhelminthes (Yunani, platy = pipih, helminthes = cacing) adalah cacing berbentuk
pipih, triploblatik, dan aselomata
Hidup bebas di air tawar atau air laut
Ada yang hidup sebagai endoparasit (parasit dalam tubuh inang) dan ektoparasit
(memakan sel dari permukaan tubuh inang)
Ukuran tubuh bervariasi (< 1 mm s.d >20 m)
Bentuk tubuh pipih dorsoventral, dan simetri bilateral
Ada yang telah memiliki sistem pencernaan (Planaria sp.) dan yang belum memiliki
sistem pencernaan (Cestoda/cacing pita)
Pertukaran dan transportasi zat terjadi secara difusi
Alat eksresi berupa sel api (flame cell)
Alat indra berupa bintik mata untuk mendeteksi sinar, namun cacing endoparasit
tidak memiliki alat indra
Cara reproduksi ; Platyhelminthes bersifat hemafrodit. Reproduksi seksual dengan
fertilisasi sel sperma dan ovum, sedangkan aseksual dengan cara fragmentasi.
28. INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;
Turbellaria (cacing berambut getar)
Hidup bebas di laut, pasir, lumpur, atau bawah batu karang (Planaria sp.)
Beberapa hidup parasit di usus Mollusca dan rongga tubuh Echinodemata
Bentuk tubuh pipih dorsoventral, tidak beruas-ruas
Sisik kepala melebar membentuk tentakel (aurikel)
Tubuh ditutupi epidermis yang banyak lendir
Memiliki sistem pencernaan [mulut-faring-rongga gastrovaskuler/enteron(usus)]
Memiliki sistem saraf jala, dan bintik mata untuk mendeteksi cahaya
Alat eksresi protonefridia yang berakhir pada flame cell (sel api) dengan hasil
eksresi berupa amoniak
Pada umumnya hemafrodit, cara reproduksi dengan seksual/aseksual. Seksual
dengan cara bertukar sperma untuk membuahi ovum (mutual), sedangkan
aseksual dengan pertunasan atau membelah diri.
Contih ; Planaria sp., Symsagittifera roscoffensis, Mesostoma, Dugesia, dan Bipalum.
31. INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI (2)
Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;
Monogenea
Hidup ekstoparasit pada ikan air laut,
ikan tawar, amphibi, dan reptilia
Berukuran 0,2-0,5 mm
Bersifat hemafrodit dan mengalami
pembuahan sendiri
Memiliki alat penempel pada bagian
anterior (prohaptor) dan posterior
(opistaptor).
Contoh ; Gyrodactylus salaris
Gyrodactylus salaris
32. INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASIB(3)
Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;
Trematoda (Cacing hisap)
Tubuh berbentuk lonjong dan dilapisi
kutikula
Bersifat parasit
Memiliki alat penghisap (sucker)
Pada daur hidupnya, memiliki inang utama
saat dewasa dan inang sementara saat
stadium larva
Hermafrodit
Makanan berupa cairan atau jaringan tubuh
inangnya
Contoh ; cacing hati pada hewan ternak
herbivora (Fasciola hepatica), cacing hati pada
manusia (Chlonorchis sinensis) dan blood flukes
(Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni)
Fasciola hepatica
Chlonorchis sinensis
36. INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI (4)
Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;
Cestoda (Cacing pita)
Bentuk pipih panjang seperti pita dan dilapisis kutikula
Parasit di usus halus manusia
Tidak memiliki mulut dan saluran pencernaan, sari makanan diserap langsung oleh
seluruh permukaan tubuhnya
Manusia terinfeksi cestoda saat memakan daging hewan yang di masak tidak
sempurna
Inang perantara cestoda adalah sapi dan babi (Taenia saginta dan Taenia solium)
Tubuh terdiri dari
Skoleks (kepala)
- Alat pengisap (Sucker)
- Alat kait (Rostelum)
- Untuk melekat pada tubuh inang
Neck (Leher)
Rangkaian Proglotid (ruas/segmen/stobila)
37. Scolex
• Terdapat alat penghisap
• Pada Cestoda tertentu, terdapat alat kait
(rostelum)
• Fungsi : melekat pada organ tubuh mangsa
Proglotid
• Terdapat testis dan ovarium (hermaprodit)
• Dapat terjadi fertilisasi sendiri
Proglotid immature
Proglotid mature
Proglotid gravid
• Proglotid gravid (bagian posterior) berisi ribuan
ovum yang sudah dibuahi,dapat lepas dan
keluar dari tubuh inang bersama tinja
penghisap
pengait
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
39. INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
4 sucker, 4-12 m
Tidak memiliki rostelum
Jumlah proglotid 4000 buah
Inang perantara sapi
4 sucker, 2,5 - 3 m
Memiliki Alat kait (rostelum)
Jumlah proglotid 1000 buah
Inang perantara babi
41. INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES PERANAN
1. Gyrodactylus salaris (Salmon fluke) dari kelas Monogenea menyerang ikan di kolam
pembenihan
2. Schistosoma mansoni menyebabkan skistosomiasis (pendarahan saat mengeluarkan
feses kerusakan hati, gangguan jantung, serta gangguan ginjal.
3. Cacing pita hidup parasit di usus manusia.
Agar terhindar dari infeksi cacing parasit sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:
Memutuskan daur hidupnya,
Menghindari infeksi dari larva cacing,
Tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat)
Tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai
matang).
42. INVERTEBRATA
NEMATODA KARAKTERISTIK
Nematoda (Yunani, nema = benang, ode = seperti), cacing yang berbentuk bulat panjang
(gilik) atau seperti benang
Triploblastik, pseudoselomata
Hidup bebas di alam dan hidup di perairan maupun tanah
Dapat bersifat parasit pada manusia dan hidup di berbagai organ seperti usus halus,
anus, pembuluh limfa, dan paru-paru
Ukuran tubuh bervariasi (< 1 mm s.d 1 m)
Berbentuk tubuh silindris/bulat panjang dan tidak bersegmen
Tubuh di lapisi oleh kutikula yang tebal
Dinding tubuh tersusun dari otot longitudinal yang kontraksinya menghasilkan gerakan
memukul
Pseudoselom menghasilkan cairan untuk rangka hidrostatik dan menunjang gerakan
meliuk-liuk
43. Sistem pencernaan lengkap (Mulut-faring-esofagus-usus-anus)
Rongga mulut memiliki stilet/jarum suntik untuk menusuk dan menghisap sari
makanan dari mangsanya
Tidak memiliki sistem peredaran darah dan pernapasan (Terjadi secara difusi)
Pada nematoda laut memiliki kelenjar renet sebagai alat eksresi
Alat indra berupa sensila, papila, seta, amfid, dan phasmid.
INVERTEBRATA
Struktur tubuh Nematoda
NEMATODA KARAKTERISTIK (2)
44. INVERTEBRATA
Reproduksi secara seksual
Gonokhoris /dioseus alat kelamin terpisah,
cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan
yang cacing jantan mempunyai ujung berkait .
Fertilisasi internal telur dilapisi oleh kulit yang
terbuat dari cangkang yang keras dan dilapisi
kitin
Telur menetas menjadi larva yang mirip
induknya
Larva mengalami molting (pergantian kulit)
Dalam daur hidupnya, Nematoda memerlukan
satu inang/lebih. Contoh Wuchereria bancrofti
(cacing Filaria) memiliki inang utama manusia
dan nyamuk, sementara Oxyuris vermicularis
(cacing kremi) hanya memerlukan inang
manusia.
Ascaris lumbricoides: A. Betina;
B; Jantan
NEMATODA REPRODUKSI
45. INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
Adenophoera
Aphasmida (Tidak memiliki phasmid/organ
kemoreseptor)
Hidup parasit pada usus manusia dan hewan
karnivora
Menjadi agen penyebab penyakit trikinosis
cara larva cacing memasuki sel mukosa usus
halus kemudia mengikuti peredaran darah
hingga ke otot lurik. Tanda dari penyakit ini
adalah mual hebat dan dapat menimbulkan
kematian jika cacing menembus otot jantung
Manusia dapat mengindap penyakit trikosis
jika mengkonsumsi daging yang kurang
matang dan mengandung sista cacing
Contoh; Trichinella spiralis
Cacing Trichinella spiralis
NEMATODA KLASIFIKASI
46. INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
Secernentea
Anggota spesiesnya memiliki phasmid
(alat kemoreseptor)
Hidup dalam tubuh vertebrata
1. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Penyebab penyakit askariasis yang merupakan infeksi di usus halus dan
menyebabkan penderitanya kekurangan gizi.
Cacing betina menghasilkan telur dan keluar bersama tinja. Telur yang
mngandung embrio dapat tertelan bersama-sama makanan yang
terkontaminasi. Didalam usus telur menetas menjadi larva kemudia larva
menembus dinding usus dan masuk ke dalam pembuluh darah, jantung, paru-
paru, faring dan usus halus hingga cacing tumbuh dewasa.
Ascaris lumbricoides
NEMATODA KLASIFIKASI (2)
47. INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
Secernentea
2. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Sering ditemukan di daerah pertambangan
Hidup parasit di usus manusia dan
menyebabkan anemia yang disebut
ankilostomiasis.
Cacing betina menghasilkan telur dan keluar
bersama feses. Di tempat yang becek, telur
menetas dan menghasilkan larva. Larva
masuk ke tubuh penderita melalui pori-pori
telapak kaki kemudia larva mengikuti aliran
darah menuju jantung, paru-paru, faring,
dan usus halus hingga tumbuh dewasa.
Contoh; Necator americanus
NEMATODA KLASIFIKASI
48. INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
Secernentea
3. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
Ukuran 10-15 nm
Hidup di usus besar manusia, cacing
betina menuju dubur pada malam hari
untuk bertelur dan mengeluarkan zat
yang menyebabkan rasa gatal
Rasa gatal membuat penderita
menggaruk hingga telur terselip di kuku-
kuku, dan telur dapat tertelan kembali
saat makan
Cara penularan cacing kremi disebut
autoinfeksi.
Daur hidup Oxyuris vermicularis
NEMATODA KLASIFIKASI
49. INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
Secernentea
4. Wuchereria bancrofti (cacing filatia atau cacing rambut)
Hidup parasit di kelenjar getah bening (limfa)
Menyebabkan penyakit kaki gajah atau filariasis
Cacing betina berukuran 8 cm sedangkan jantan berukuran 4 cm
Daur hidup : Cacing betina menghasilkan mikrofilaria yang berada di
pembuluh darah besar dan malam hari pindah ke pembuluh darah kecil di
bawah kulit. Bila nyamuk perantara (Culex, Anopheles, Mansonia, atau
Aedes) menggigit, mikrofilia masuk ke perut nyamuk. Mikrofilia akan
bermetamorfosis dalam dinding usus nyamuk dan saat mencapai ukuran 1,4
mm, mikrofilia pindah ke belalai nyamuk dan akan ditularkan ke manusia.
Mikrofilia dalam tubuh manusia akan menuju pembuluh limfa dan
menghambat sirkulasi getah bening sehingga timbul pembengkakan.
NEMATODA KLASIFIKASI
51. INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
Secernentea
5. Onchocerca volvulus
Cacing mikroskopis penyebab onchocerciasis (river blindness) yang mengakibatkan
kebutaan.
Vektor pembawanya adalah lalat kecil penghisap darah black fly (Similium)
Cacing ini banyak terdapat di Afrika dan Amerika Selatan
NEMATODA KLASIFIKASI
52. INVERTEBRATA
1. Trichinella spiralis : Penyebab penyakit trikosis
2. Ascaris lumbricoides : Penyebab penyakit askaris/ infeksi di usus halus manusia
3. Ancylostoma duodenale (cacing tambang) : Penyebab penyakit anemia ankilostomiasis.
4. Oxyuris vermicularis (cacing kremi) : Penyebab gatal pada dubur manusia dan
menyebabkan autoinfeksi
5. Wuchereria bancrofti (cacing filatia atau cacing rambut) : Penyebab penyakit kaki gajah
atau filariasis
6. Globodera rostochiensis : Parasit pada tanaman kentang dan tomat
7. Caenorhabditis elegans : Hidup bebas di tanah untuk penelitian perkembangan
hewan
NEMATODA PERANAN
53. INVERTEBRATA
ANNELIDA KARAKTERISTIK
Annelida (Yunani, annelus = cincin kecil , eidos = bentuk), cacing yang berbentuk cincin
kecil yang di untai
Triploblastik, selomata (berongga tubuh sejati)
Hidup bebas di alam dan hidup di perairan maupun tanah yang mengandung sisa
bahan organik (detritus)
Bersifat karnivora (memakan udang/invertebrata kecil) dan ektoparasit (menempel
sementara di tubuh hewan vertebrata dan manusia)
Ukuran tubuh bervariasi (1 mm s.d 3 m)
Bentuk tubuh simetri bilateral dan terbagi menjadi ruas-ruas (segmen) yang sama dari
anterior sampai posterior [disebut metameri/somit]
54. INVERTEBRATA
Memiliki tiga lapisan
embrionik (ektoderm,
mesoderm, dan endoderm)
Segmentasi membagi otot
dinding tubuh & menyekat
rongga tubuh (septa)
Sitem organ saling
berhubungan antara segmen
dengan ujung anterior
(prostomium) sedangkan
bagian posterior (pigidium).
Pada sisi lateral terdapat
parapodia --pelebaran
dinding tubuh yang pipih--
dengan rambut (seta).
Struktur tubuh Annelida
ANNELIDA STRUKTUR TUBUH
55. INVERTEBRATA
Sistem pencernaan lengkap : Mulut Faring Esofagus Tembolok Lambung
otot (Empedal) Usus halus Anus
Sistem peredaran darah tertutup dan darah annelida mengandung protein
klorokruorin sehingga darah berawarna kehijauaan.
Sistem pernapasan : Menggunakan kulit/permukaan tubuh secara difusi
Sistem eksresi : Menggunakan metanefridia, yang terdiri atas nefrostom (corong
bersilia), nefridia (saluran yang terbungkus peritoneum) dan nefridiofor (lubang
eksresi)
Sistem saraf tangga tali dengn ganglia otak di bagian dorsal depan faring serta sel
indra diseluruh permukaan tubuh
Sistem reproduksi : Aseksual (Fragmentasi) dan seksual
Annelida memiliki bintik mata dan alat keseimbangan (stasosista).
ANNELIDA STRUKTUR TUBUH (2)
57. INVERTEBRATA
Polychaeta
Memiliki banyak seta (rambut)
Habitat di air laut, air tawar, dan air payau
Ukuran tubuh 5-10 cm dengan diameter 2-10 mm
Pada setiap ruas tubuh terdapat parapodia (alat gerak dan alat pernapasan)
Bagian tubuh :
Prostomium (bagian anterior/kepala) : mata, antena, dan sepasang palpus
Peristomium/segmen pertama : mulut, alat indra, dan sirus (alat peraba)
Parapodium : alat gerak dan alat pernapasan karena mengandung
pembuluh darah halus. Terdapat pada setiap segmen tubuh dan memiliki
seta, kecuali pada segmen terakhir.
Sistem Reproduksi : Reproduksi seksual, fertilisasi eksternal. Telur yang telah
dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut trakofora
Contoh : Cacing palolo (Eunice sp.), cacing wawo (Lysidice oele), Nereis sp.,
Myzostoma (parasit pada Echinodermata) dan Sabellaria (hidup di lubang pasir
laut)
ANNELIDA KLASIFIKASI
59. INVERTEBRATA
Filum Annelida terdiri dari tiga kelas, yaitu ;
Oligochaeta
Memiliki sedikit seta (rambut)
Habitat di air laut, air tawar, dan air payau dan darat/tanah
Memiliki jaringan kloragogen (lapisan sel berfungsi untuk deaminasi protein dan
sintesis urea)
Tidak memiliki bintik mata kecuali yang hidup di air
Bersifat hermafrodit, namun melakukan perkawinan silang.
Jenis :
Mikrodrile : Hidup di air, ukuran 1-30 mm, dinding tubuh tipis dan agak
transparan
Megadrile : Panjang tubuh 5 cm – 3m, hidup di darat, dinding tubuh tebal.
Contoh : cacing tanah (Lumbricus terrestris), Tubifex (hidup di air tergenang dan
tercemar), dan cacing raksasa Australia (Megascolides australis)
ANNELIDA KLASIFIKASI (2)
60. INVERTEBRATA
Filum Annelida terdiri dari tiga kelas, yaitu ;
Hirudinea (Lintah)
Tidak memiliki seta (rambut)
Hidup sebagai ektoparasit sementara pada
inangnya
Bentuk tubuh pipih dorsoventral dengan alat
penghisap dibagian anterior
Ukuran tubuh 1 cm-30 cm
Menghasilkan antikoagulan hirudin untuk
mencegah penggumpalan darah mangsa shg lintah
dapat menghisap darah sebanyak mungkin
Memiliki zat anestetik pada bagian tepi rahangnya
Semua lintah hermafrodit dan melakukan
perkawinan silang dengan bertukar sperma
Contoh : lintah air (Hirudo medicialis) dan pacet
(Haemadipsa)
Hirudo medicialis
Haemadipsa
ANNELIDA KLASIFIKASI (3)
61. INVERTEBRATA
Merugikan/ektoparasit
1. Haemadipsa (pacet) dan Hirudo medicinalis (lintah air) : Menghisap darah hewan dan
manusia
2. Polyodra : Mengebor cangkang tiram dan membuat lubang sehingga menurunkan
harga jual tiram
Menguntungkan
1. Lycidice sp. (cacing wawo) dan Eunice viridis (cacing palolo) : Sumber makanan
berprotein tinggi
2. Tubifex : makanan bagi ikan dan burung
3. Pheretima sp. Dan Lumbricus sp. (cacing tanah) : Menyuburkan tanah
4. Hirudo medicinalis (lintah) : Menghilangkan racun akibat gigitan/sengatan hewan
berbisa, mengobati migrain, serta membuang kelebihan cairan akibat luka atau
penyakit.
ANNELIDA PERANAN
62. MOLLUSCA KARAKTERISTIK
INVERTEBRATA
Mollusca (Latin, molluscus = lunak) , hewan yang
bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastik,
dan selomata (berogga tubuh sejati)
Hidup di perairan dangkal (laut, air tawar, air
laut, dan air payau) serta di darat
Hidup bebas sebagai herbivor atau karnivor
Bentuk tubuh simetri bilateral, tertutup mantel
yang menghasilkan cangkang atau tidak; bulat,
dan silindris.
Ukuran tubuh 1 mm – 18 m
Reproduksi : Secara seksual (hermafrodit dan
gonokoris) fertilisasi internal di dalam tubuh
betina atau eksternal (di luar tubuh).
63. MOLLUSCA STRUKTUR TUBUH
INVERTEBRATA
Mollusca memiliki tiga bagian utama yaitu kaki, massa viseral, dan mantel.
Kaki merupakan penjuluran bagian ventral tubuhnya yang berotot untuk
bergerak dan kaki termodifijasi menjadi tentakel
Massa viseral bagian tubuh yang lunak, merupakan kumpulan organ tubuh
seperti organ pencernaan, ekskresi, reproduksi)
Mantel menyelubungi massa viseral; jaringan tipis dan kuat pembungkus
tubuh; membentuk rongga yang berisi cairan; mensekresikan bahan penyusun
cangkang
65. MOLLUSCA STRUKTUR TUBUH (3)
INVERTEBRATA
Sistem pencernaan : Mulut esofagus lambung usus anus. Di dalam rongga
mulut mollusca terdapat radula (lidah parut) yang tersusun dari tulang muda
(odontophore) berfungsi untuk mengerok lumut, mengebor, dan menangkap mangsa.
Sistem peredaran darah : Mollusca memiliki jantung dengan dua serambi dan satu
bilik; peredaran darah terbuka yang mengalir dalam sinus (rongga antara sel-sel
organ); pigmen hemosianin larut dalam plasma darah yang mengandung Cu bukan
Fe; darah berwarna biru pucat jika oksigen dan tidak berwarna jika oksigen
Sistem pernapasan : Alat pernapasan berupa sepasang insang atau lebih yang disebut
ktenidium; paru-paru; atau keduanya.
Sistem eksresi : Sepasang protonefridium
Sistem saraf : Cincin saraf yang melingkari esofagus dengan beberapa pasang
ganglion dan dua pasang benang saraf yang berhubungan dengan kaki, mantel, dan
organ-organ dalam.
Sistem indra : Sepasang osfradium (kemoresptor), mata, dan statosista (alat
keseimbangan).
66. MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
Polyplacophora (Chiton)
Ukuran tubuh 3 mm-40 cm berbentuk lonjong,
pipih dorsoventral, berwarna gelap, memiliki 8
keping cangkang pipih yang tersusun seperti
genting.
Tidak memiliki mata&tentakel, namun radulla
besar, kaki lebar, serta 6-88 insang.
Alat indra berupa organ subradula aesthetes
yang dijulurkan untuk mendeteksi makanan
Alat reproduksi gonokoris dan pembuhan
secara internal/eksternal.
Telur disimpan dalam rongga mantel dan
menetas menjadi trokofor dan metamorfosis
menjadi chiton
Contoh : Chiton sp., Chaetopleura, dan
Lepidopleurus
Lepidopleurus
Chiton sp.
67. MOLLUSCA KLASIFIKASI (2)
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kielas, yaitu ;
Pelecypoda (Lamellibranchiata, Bivalvia)
Asal nama :
Pelecypoda Kaki pipih seperti kapak, dapat dijulurkan, untuk
melekat atau menggali pasir/lumpur
Lamellibranchiata Lembaran insang 1 atau 2 ps (berlapis-lapis)
Bivalvia Memiliki sepasang cangkang yang dihubungkan oleh
jaringan ikat (ligamen)
Tidak memiliki kepala, tubuh berbentuk pipih secara lateral dan di tutupi
oleh sepasang cangkang.
Ukuran tubuh 2 mm – 1m
Cara reproduksi secara seksual dengan gonokoris atau hermafrodit. Gamet
di keluarkan melalui sifon ekshalan dan pembuahan menghasilkan larva
trokofor yang bermetamorfosis menjadi kerang muda.
68. MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Struktur tubuh Pelecypoda
Pelecypoda (Lamellibranchiata,
Bivalvia)
Sistem pencernaan : Makanan
masuk bersama air melalui
sifon inhalan disaring oleh
insang keluar melalui sifon
ekshalan
Sistem peredaran darah :
Terbuka
Sistem indra : Tentakel pada
sifon, sepasang statosista pada
kaki, dan oseli di tepi mantel
untuk deteksi cahaya, serta
osfradium di sifon ekshalan
69. MOLLUSCA KLASIFIKASI (4)
INVERTEBRATA
Pelecypoda (Lamellibranchiata, Bivalvia)
Cangkang tersusun dari zat kapur (kalsium-
karbonat) yang dihasilkan oleh kelenjar mantel
Cangkang berjumlah satu pasang dengan puncak yang disebut umbo.
Cangkang pelecypoda tersusun dari tiga lapisan yaitu :
Periostrakum lapisan paling luar yang tersusun dari zat tanduk
Prismatik lapisan kapur di bagian tengah tersusun dari kalsium
karbonat yang berbentuk prisma
Nakreas lapisan mutiara paling dalam. Tersusun atas kristal halus
kalsium karbonat terbentuk dari getah yang dihasilkan kelenjar mantel
(cairan esktrapalial)
Contoh : Pinctada margaritifera (kerang mutiara), Anodonta (kerang air
tawar), Teredo (cacing kapal—pengebor kayu), Litophaga (kerang pengebor
batu karang laut)
71. MOLLUSCA KLASIFIKASI (3)
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
Gastropoda (Siput/Keong)
Mollusca yang berjalan dengan perutnya
Hidup bebas di berbagai habitat sebagai
herbivora atau karnivora
Dapat hidup sebagai endoparasit (misalnya
Entoconcha yang hidup dalam tubuh
timunlaut dan Stilifer yang hidup di dinding
tubuh bintang laut) serta ektoparasit
(misalnya Brachystoma pada cacing
Polychaeta)
Kaki memiliki telapak yang datar dengan silia
yang menghasilkan lendir
Achatina fulica (bekicot)
Chromodoris (siput laut tanpa cangkang
72. MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
Gastropoda (Siput/Keong)
Sistem pernapasan : Bernapas dengan insang sejati, insang sekunder, dan
seluruh permukaan tubuh
Sistem pencernaan : Mulut esofagus lambung usus anus.
Sistem peredaran darah : Terbuka, dan jantung berada didalam perikardium
Sistem saraf : Gastropoda memiliki sepasang ganglion otak dan benang saraf
Sistem indra : Mata pada pangkal tentakel, sepasang/dua pasang tengtakel (sbg
alat peraba), osfradium (kemoreseptor pada rongga mantel), dan statosita pada
kaki.
Sistem eksresi : Protonefridium
Sistem reproduksi : Secara seksual dan gonokoris/diesis (kelamin jantan dan
betina terdapat pada individu yang berbeda). Fertilisasi internal/eksternal.
Contoh : Achatina (bekicot), Vaginula dan Chromodoris (siput laut tanpa
cangkakng), dan Lymnaea (siput air tawar)
73. MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
Gastropoda (Siput/Keong)
Struktur tubuh Gastropoda
Cangkang gastropoda terdiri
dari empat lapisan ;
Periostrakum :
mengandung zat tanduk
conchiolin
Primastik : lapisan kalsium
karbonat terluar,
mengandung kalsit
Lamela : lapisan kalsium
karbonat tengah,
mengandung aragonit
Nakre : lapisan kalsium
karbonat terdalam,
mengandung lembaran
aragonit
74. MOLLUSCA KLASIFIKASI (4)
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
Schapopoda (siput taring/gading gajah)
Ukuran tubuh 4 mm – 6 cm
Habitat pada pasir atau lumpur di laut
Memiliki cangkang terbuka pada kedua ujungnya dan berwarna putih
atau kekuningan
Pada bagian kepala memiliki mulut dan kaptakula (filamen untuk
mengngkap makanan) serta rahang dan radulla
Tidak memiliki mata dan tentakel
Tidak memiliki insang, pertukaran udara terjadi pada permukaan
mantel
Tidak memiliki jantung, dan peredaran darah dengan sistem sinus
Alat eksresi dengan sepasang nefridium
Reproduksi secara seksual dan gonokoris,fertilisasi eksternal.
Fertilisasi menghasilkan larva trokofor larva veliger anak
schapopoda
Contoh : Dentalium dan Cadulus mayori
Cadulus mayori
75. MOLLUSCA KLASIFIKASI (5)
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
Cephalopoda (Cumi-cumi dan gurita)
Mollusca yang kakinya berada di kepala
Habitat di laut, ukuran tubuh bervariasi (1 cm – 20 m dengan diameter 4m)
Tidak memiliki cangkang luar, kecuali Nautilus
Pergerakan mundur dengan cara menghisap air pada rongga mantel kemudia
menyemburkannya melalui corong (sifon/funnel)
Jumlah tentakel dan tangan bervariasi (Nautilus 90 tentakel, dan cumi-cumi 10
buah/4 pasang tentakel dan sepasang tangan), Octopus 8 pasang tangan)
Sistem pencernaan : Mulut esofagus lambung sekum (usus buntu)
usus anus. Serta kelenjar pencernaan hati dan pankreas
Sistem pernapasan : Menggunakan insang atau dengan seluruh tubuh
Sistem peredaran darah : Tertutup serta memiliki jantung dan darah yang
mengandung hemosianin
Sistem eksresi : nefridium
76. MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
Cephalopoda (Cumi-cumi dan gurita)
Sistem saraf : Sepasang ganglia yang memusat membentuk otak
Sistem indra : Mata dan statosista
Semua Chepalopoda (kecuali Nautilus) memiliki kantong tinta yang bermuara pada
rektum dekat anus, cairan ini mengandung pigmen melanin berwarna hitam atau
cokelat. Dalam keadaan bahaya, tinta dikeluarkan melalui anus dan keluar tubuh
melalui corong/sifon
Memiliki kemampuan mimikri seperti bunglon karena kulit mengandung kromatofor
berwarna kuning, jingga, merah, biru, dan hitam (misalnya pada Sepia
officinalis/sotong)
Sistem reproduksi : Seksual dan gonokoris
Contoh : Nautilus pompilius, Sepia officinalis (sotong), Loligo (cumi-cumi) dan Octopus
(gurita)
79. MOLLUSCA PERANAN
INVERTEBRATA
Merugikan/ektoparasit
1. Lymnaea :(Siput air tawar ) : inang perantara Fasciola hepatica (cacing hati)
2. Achatina fulica (bekicot) : hama tanaman budidaya
Menguntungkan
1. Loligo sp. (cumi-cumi), Anadara granosa (kerang darah), dan Mytilus edulis (kerang
hijau) : sumber makanan dengan asam amino essensial dan lemak tak jenuh
2. Pinctada maxima, Pinctada martensii : penghasil mutiara
3. Cangkang siput dan kerang : Bahan hiasan dinding, pajangan rumah,dan kancing
pakaian
80. ARTHROPODA KARAKTERISTIK
INVERTEBRATA
Arthropoda (Latin, arthros = ruas atau sendi; podos = kaki) , hewan yang memiliki kaki
dan tubuh beruas-ruas atau berbuku-buku, triploblastik, dan selomata (rongga tubuh
sejati)
Habitat di darat, perairan tawar dan laut. Cara hidup sebagai herbivora, karnivora,
parasit, serta bersimbiosis dengan makhluk hidup lain
Ukuran tubuh bervariasi 0,1 mm – 3 m
Tubuh simetri bilateral dilindungi eksoskleton
Cara reproduksi : Seksual dengan gonokoris atau hermafrodit. Reproduksi terjadi
melalui perkawinan (kopulasi) dan partenogenesis. Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan, dimana sel telur yang tidak
dibuahi oleh sperma akan tumbuh menjadi individu jantan yang memiliki jumlah
kromosom separuh dari individu betina.
81. ARTHROPODA STRUKTUR TUBUH
INVERTEBRATA
Segmen tubuh dapat dibedakan menjadi ;
Kepala (kaput), Data (thorax), dan Perut (abdomen)
Tubuh terbungkus eksoskleton dari zat kitin yang tidak dapat tumbuh dan membesar,
sehingga Arthropoda harus melepaskan eksoskleton yang lama disebut dengan
molting/ekdisis.
Sistem pencernaan : Mulut esofagus lambung usus anus.
Sistem peredaran darah : Terbuka dan terdiri atas jantung, arteri pendek, dan sinus.
Kumpulan sinus disebut hemosol, cairan darah pada arthropoda disebut hemolimfa.
Sistem pernapasan : Menggunakan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau
permukaan tubuhnya. Pertukaran udara terjadi melalui lubang respirasi pada tiap segmen
tubuh disebut spirakel/stigma.
Sistem eksresi : Menggunakan tubulus maphigi atau kelenjar ekskresi.
Sistam saraf : Tangga tali yang dilengkapi dengan ganglia atau otak
Sistem indara : Mata untuk penglihatam, antena untuk sentuhan dan penciuman, serta
resptor olfaktori untuk indra penciuman.
84. ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
Chelicerata
Memiliki alat mulut tambahan untuk makan mirip cakar
Ukuran tubuh bervariasi 0,1 mm -18 cm
Tubuh terdiri dari dua bagian yaitu kepala dada menyatu (sefalothoraks) [dengan
4 pasang kaki], dan abdomen (perut)
Memiliki beberapa mata tunggal (oseli), tidak punya antena, mulut dilengkapi
kalisera (alat sengat) dan sepasang pedipalpus (alat capit)
Sistem pencernaan : Mulut esofagus lambung usus anus.
Sistem pernapasan : Menggunakan paru-paru buku
Sistem peredaran darah : Terbuka
Sistem eksresi : Menggunakan tubulus malphigi
Sistem saraf : Tangga tali dengan ganglion otak di kepala
Sistem reproduksi : Seksual, gonokoris, fertilisasi internal
85. ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Chelicerata
Subfilum ini di bagi menjadi tiga ordo yaitu :
a) Araneae (Kelompok laba-laba)
Tubuh terbagi menjadi sefalothoraks dan abdomen, diantaranya terdapat
bagian yang menyempit disebut pedisel.
Memiliki 8 mata, sepasang pedipalpus, dan sepasang kalisera
Dalam abdomen terdapat kelenjar sutra untuk membuat sarang, bermuara
pada organ yang disebut spineret.
Spineret memiliki banyak lubang (spigot), namun laba-laba tidak
terperangkap dalam jaring karena memiliki kelenjar minyak antirekat pada
kakinya
Cara reproduksi seksual dengan kopulasi, fertilisasi internal
Contoh ; Latrodectus mactans (laba-laba beracun), Misumena (flower (crab)
spider), dan Aphonopelma hentzi (tarantula)
87. ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Chelicerata
Subfilum ini di bagi menjadi tiga ordo yaitu :
b) Scorpiones (Kalajengking dan Ketunggeng)
Tubuh terdiri dari sefalothoraks
pendek dan abdomen bersegmen,
segmen terakhir merupakan ekor
dengan posisi melengkung ke atas
punggung
Memiliki kalisera pada bagian ekor
untuk melumpuhkan mangsa
Memakan serangga, laba-laba, dan
hewan kecil lain
Contoh ; Uroctonus mordax
(kalajengking), Typhlochactas mitchelli,
dan Hadogenes troglodytes
Uroctonus mordax
Typhlochactas mitchelli
88. ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Chelicerata
Subfilum ini di bagi menjadi tiga ordo yaitu :
c) Acarina (Tungau, caplak, dan kutu)
Tubuh bulat lonjong dengan sefalothrokas dan
abdomen menyatu, tidak bersegmen
Memiliki empat pasang kaki; setiap pasang terdiri dari
6-7 ruas
Bernapas dengan seluruh permukaan tubuh dan trakea
Caplak memiliki alat haller (lubang olfaktori pada kaki)
dan hipostom untuk menusuk, sedangkan tungau tidak
punya
Caplak menghisap darah dan mengeluarkan zat
antikoagulan
Contoh ; Sarcoptes scabiei (penyebab penyakit kudis),
Dermatophagoides farinae (tungau debu rumah), dan
Hydracarina (kutu air)
Hydracarina
Dermatophagoides
farinae
89. ARTHROPODA KLASIFIKASI (2)
INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
Myriapoda (hewan berkaki banyak)
Bagian tubuh terdiri atas kepala (kaput) dan abdomen, serta
tidak memiliki bagian dada
Memiliki sepasang antena, sepasang mata (dari kumpulan
oseli), dan mulut yang dilengkapi sepasang rahang bawah,
dan dua pasang rahang atas
Bernapas dengan trakea dan spirakel (lubang dipermukaan
tubuh) pada setiap segmen
Alat eksresi berupa tubulus malphigi
Reproduksi seksual, gonokoris, dam fertilisasi internal
91. ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Myriapoda (hewan berkaki banyak)
Subfilum ini di bagi menjadi dua kelas yaitu :
a) Diplopoda (Keluwing/Kaki seribu)
Tubuh silindris panjang dengan jumlah
25-100 segmen
Pada bagian atas abdomen terdapat dua
pasang kaki
Memiliki dua pasang spirakel pada tiap
segmen
Memiliki sepasang antena yang pendek
Reproduksi ovipar, cara hidup memakan
sisa-sisa tumbuhan
Contoh : Trigoniuolus corallinus (luing)
Trigoniuolus corallinus
92. ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Myriapoda (hewan berkaki banyak)
Subfilum ini di bagi menjadi dua kelas
b) Chilipoda (Kelabang atau Lipan)
Tubuh pipih dorsovental, setiap
segmen abdomen memiliki
sepasang kaki dibagian samping
Memiliki sepasang antena
panjang, dan sepasang mata
Spirakel pada setiap segmen tubuh
berjumlah sepasang
Reproduksi ovipar, mampu
bergerak cepat, hidup sebagai
predator
Contoh ; Scutigera coleoptrata (lipan
rumah) dan Scalopendra gigantea
Scalopendra gigantea
93. ARTHROPODA KLASIFIKASI (3)
INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
Crustacea (udang-udangan)
Arthropda yang memiliki esksoskleton keras yang tersusun dari zat kapur dan
kitin
Hidup sebagai herbivora, karnivora, pemakan bangkai, atau parasit
Ukuran tubuh 0,1 mm – 60 cm dengan bentuk bervariasi
Tubuh terdiri dari sefalothoraks dan abdomen yang bersegmen
Sefalothoraks di tutupi oleh karapaks, dimana bagian atasnya lancip (rostrum)
Bagian tubuh crustacea ;
Pada bagian kepala [penyatuan 5 segmen] terdapat mata majemuk (mata
faset) bertangkai, yang tersusun dari unit optik (omatidium), sepasang
antenula pendek, sepasang antena, sepasang rahang bawah, dan dua pasang
rahang atas
Pada bagian dada [penyatuan 8 segmen]terdapat maksiliped ( menyaring dan
memasukan makanan), sepasang keliped (kaki capit) sebagai alat
pertahanan diri, empat pasang pereiopod (kaki jalan).
94. ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Crustacea (udang-udangan)
Bagian tubuh crustacea ;
Pada tiap segmen abdomen terdapat sepasang pleopod (kaki renang); pada
jantan plepod 1 dan 2 modifikasi menjadi genopod (alat kopulasi) sedangkan
pada betina pleopod berfungsi sebagai penyimpan telur dan pembawa anak.
Pada bagia bawah tubuh terdapat telson dan sepasang uropod (alat kemudi
reang)
Sistem eksresi : Kelenjar hijau di dasar antena
Crustacea bernapas dengan insang
Sistem peredaran darah : Terbuka serta memiliki jantung, arteri, dan sinus
Darah mengandung pigmen hemoglobin dan hemosianin
Cara reproduksi seksual, gonokoris/hermafrodit. Fertilisasi internal
Pembuahan : Telur larva nauplius Hewan dewasa
96. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
Crustacea (udang-udangan)
Filum Crustacea di bagi menjadi enam kelas, yaitu ;
1. Remipedia (udang
purba)
• Hidup di perairan gelap
• Ukuran tubuh 30 mm
terdiri atas kepala dan
badan (trunk) 32 ruas
• Memiliki alat sengat
yang tajam dan beracun
• Contoh ; Speleonectes
atlantida, dan
Godzillognomus schrami
2. Branchipoda (udang
air tawar)
• Jumlah segmen tubuh
bervariasi
• Tidak memiliki rahang
atas dan kaki berbentu
daun
• Contoh ; Artemia salina,
dan Lepidocaris rhyniensis
3. Ostracoda
• Ukuran tubuh 0,2-30 mm
bentuk bulat lonjong
• Hidup sebagai
zooplankton
dikedalaman 700 m
• Memiliki karapas keras
yang menyatu pada
bagian dorsal
• Contoh ; Cypridina
mediterranea, dan
Gigantocypris pellucida
97. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
4. Cephalocarida
(udang kecil primitif)
• Ukuran tubuh 2 – 4 mm
• Hidup sebagai bentos dan pengurai di
kedalaman hingga 1500 m
• Tidak memiliki rahang atas dan bersifat
hermafrodit
• Contoh ; Lightiella monniotae
5. Maxxilopoda
• Tubuh terdiri dari kepala (5 ruas), dada
(6 ruas) dan perut (4 ruas) serta telson
• Ada yang punya karapas dan tidak
• Mata memiliki tiga mangkuk (naupliar
eyes)
• Contoh ; Cyclops bicuspidatus, dan
Stygotantulus stocki
98. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
6. Malacostraca
Tubuh terdiri dari lima ruas
kepala, delapan ruas dada dan
enam ruas perut serta sebuah
telson
Kepala dada bsatu
(sefalothoraks)
Terbagi menjadi empat ordo,
yaitu ;
a) Isopoda (kaki seragam)
contoh Asellus sp.
b) Amphipoda, contoh Alicella
gigantea
c) Stromatopoda, contoh
Odontodactylus latirostris
d) Decapoda (jumlah kaki
sepuluh) contoh Penaeus
monodon (udang windu),
Portunus (rajungan)
100. ARTHROPODA KLASIFIKASI (4) INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
Insecta (Serangga)
Ukuran tubuh bervariasi 2-260 mm
Tubuh terdiri atas tiga bagian yaitu, kepala, dada, dan perut
Dada tersusun dari tiga segmen, kaki berjumlah tiga pasang atau enam buah
Perut tersusun atas 11 ruas
Struktur tubuh :
Kepala : Mata faset, mata tunggal, sepasang antena, dan mulut (rahang atas
dan bawah, palpus, labrum (bibir atas), dan labium (bibir bawah). Mata
majemuk memiliki omatidium ditutpi oleh kornea transparan dan lensa
(faset). Palpus berfungsi sebagai alat perasa, dan antena sebagai
kemoreseptor. Seranga dengan kemampuan mengeluarkan suara memiliki
organ timpanum
Serangga memiliki sepasang/dua pasang sayap dan tubuhnya ditutupi oleh
kutikula sebagai eksoskeleton. Lapisan kutikula yang menebal disebut sklerit.
101. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
Insecta (Serangga)
Struktur tubuh :
Serangga mengalami perubahan bentuk tubuh yang terjadi selama siklus
hidupnya (metamorfosis) ;
a) Ametabola : Tidak mengalami metamorfosis, contoh Lepisma saccharina (kutu
buku)
b) Hemimetabola (Tidak sempurna) : Telur Nimfa (serangga muda) Imago
(serangga dewasa). Contoh Gryllus sp. (jangkrik), Periplaneta americana
(kecoak), Stagmomantis (belalang sembah) dan Argia (capung)
c) Holometabola (sempurna) : Telur Larva (ulat/belatung) pupa
(kepompong) Imago (dewasa). Contoh ; lalat, kupu-kupu, dan nyamuk
Sistem pencernaan : Mulut Faring (kerongkongan) esofagus tembolok
(menyimpan makanan sementara) Lambung Usus Rektum Anus
102. Metamorfosis pada Insecta
Metamorfosis tidak sempurna
Metamorfosis sempurna
Telur Nimfa Dewasa
Telur Larva Pupa Dewasa
ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
103. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
Insecta (Serangga)
Struktur tubuh :
Sistem peredaran darah : Terbuka, serta memiliki “jantung toraks” untuk
memasok darah ke sayap bagi serangga yang terbangnya sangat cepat
Sistem pernapasan : Sistem trakea,dimana uadra masuk ke trakea melalui
spirakel
Sistem eksresi : Menggunakan tubulus malphigi yang berjumlah 2-250 helai
Sistem saraf : Sistem saraf tangga tali yang terdiri atas otak, ganglion,
subesofagus, dan benang saraf ventral
Sistem reproduksi : Seksual, gonokoris dan fertilisasi internal. Gonad
berjumlah sepasang dengan sebuah gonopor (lubang kelamin). Telur yang
telah dibuahi akan dikeluarkan melalui ovipositor.
105. Struktur tubuh Insecta Bagian-bagian caput Insecta
Kaput
Toraks
Abdomen
Sayap
Tubula
Malpighi
Anus
Testis
Pembuluh
darah
dorsal
Usus
Trakea
Otak
Antena
Eksoskeleton
Saraf pusat ventral
Antena
Labrum
Mata majemuk
Mandibula
Maksila
Labium
Palpus
Labrum
ARTHROPODA KLASIFIKASI (17) INVERTEBRATA
107. Insecta
Apterygota
Insekta tanpa sayap
tidak mengalami metamorfosis ( Ametabola )
morfologi anak sama dengan dewasa, hanya
pertambahan ukuran saja tanpa perubahan bentuk
Telur – muda - imago
Cth : Lepisma sacharina (kutu buku)
Pterygota
Exopterygota
Insekta bersayap eksternal, berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh
metamorfosis tidak sempurna ( Hemimetabola )
Insecta muda yang menetas mirip dengan induk, tetapi
belum muncul sayap (nimfa), sayap akan muncul
sedikit demi sedikit hingga dewasa
Telur – nimfa - imago
Endopterygota
Insekta bersayap internal, berasal dari tonjolan
dalam dinding tubuh
metamorfosis sempurna ( Holometabola )
Setiap tahap menunjukkan perubahan bentuk yang
sangat berbeda
Telur – larva – pupa - imago
ARTHROPODA KLASIFIKASI (18) INVERTEBRATA
108. ARTHROPODA KLASIFIKASI (18) INVERTEBRATA
Ordo Odonata
• Pantala sp. (Capung)
Ordo Orthoptera
• Gryllus sp. (Jangkrik)
Ordo Isoptera
• Reticulitermes (Rayap)
Ordo Hemiptera
• Leptocorisa acutata (Walang sangit)
Ordo Homoptera
• Pediculus humanus capitis (kutu kepala)
109. ARTHROPODA KLASIFIKASI (19) INVERTEBRATA
Ordo Neuroptera
• Myrmeleontidae (Undur-undur)
Ordo Lepidoptera
• Rhopalocera (Kupu-kupu)
Ordo Diptera
• Musca domestica (Lalat), Aedes agepty (nyamuk)
Ordo Coleoptera
• Oryctes rhinoceros (Kumbang kelapa)
Ordo Hymenoptera
• Oecophylla saragillina (semut rang-rang)
110. ARTHROPODA PERBEDAAN
INVERTEBRATA
Ciri Kelas
Chelicerata Myriapoda Crustacea Insecta
Bagian
tubuh
Sefalothoraks,
abdomen
Kepala dan
abdomen
Sefalothoraks
dan abdomen
Kepala,
thoraks, dan
abdomen
Antena Tidak ada Sepasang Sepasang
antena
pendek,
sepasang
antena pajang
(sungut)
Sepasang
Mata Beberapa pasang
mata tunggal
(oseli)
Sepasang
mata dari
kumpulan
oseli
Sepasang
mata
majemuk
(faset) yang
bertangkai
Sepasang
mata faset dan
mata oseli
111. ARTHROPODA PERBEDAAN(2)
INVERTEBRATA
Ciri Kelas
Chelicerata Myriapoda Crustacea Insecta
Alat mulut Kalisera (alat
sengat) dan
pedipalpus (alat
capit)
Sepasang
mandibula
dan dua
pasang
maksila
Sepasang
mandibula, dan
dua pasang
maksila
Maksila,
mandibula,
palpus, labrum,
dan labium
Alat respirasi Paru-paru buku Sistem trakea,
spirakel
Insang,
permukaan
tubuh
Sistem trakea,
spirakel
Alat eksresi Tubulus
malphigi
Tubulus
malphigi
Kelenjar hijau Tubulus
malphigi
Reproduksi Seksual, diesis Seksual,
diesis
Seksual, diesis,
partenogenesis
Seksual, diesis,
partenogenesis
Sayap Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada, 1 / 2
pasang
112. ARTHROPODA PERBEDAAN (3)
INVERTEBRATA
Ciri Kelas
Chelicerata Myriapoda Crustacea Insecta
Jumlah kaki Empat pasang Banyak,
sepasang atau
lebih pada tiap
segmen tubuh
Beberapa
pasang;
-sepasang
keliped (kaki
capit) dan
maksilipied
-4 pasang
pereiopod
(kaki jalan)
-sepasang
pleopod (kaki
renang /
segmen
Tiga pasang
Habitat Darat, dan
beberapa di air
Darat, dan
beberapa di air
Darat, air Darat, air
113. Menguntungkan
1. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah
sangat membantu para petani karena dapat
membantu proses penyerbukan pada bunga.
2. Penghasil madu. Misal: lebah madu (Apis
mellifera).
3. Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu
sutera ( contoh: Bombix mori )
4. Dapat dikonsumsi, misal laron, gangsir dan larva
lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara
musiman.
5. Merupakan mata rantai makanan yang amat
penting bagi kehidupan.
ARTHROPODA PERANAN (2)
INVERTEBRATA
114. ARTHROPODA PERANAN
INVERTEBRATA
Merugikan/ektoparasit
1. Vektor perantara penyakit pada manusia
2. Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang
kelapa/tanduk,wereng, walang sangit dan ulat.
3. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilaparvata lugens (wereng) inang
perantara virus tungro, belalang dan walang sangit pengisap cairan biji padi muda
sehingga tanaman padi menjadi puso.
4. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
5. Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai dan beras) oleh berbagai
Coleoptera, misal: kutu beras.
6. Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap. Dapat merusak
kertas (Kutu buku)
115. ECHINODERMATA KARAKTERISTIK
INVERTEBRATA
Echinodermata (Latin, echino= landak; dermata = kulit) yaitu kelompok hewan berkulit
duri, triploblastik, dan selomata (rongga tubuh sejati)
Semua habitat di pantai hingga dasar laut dengan kedalaman 6.000 m
Hidup bebas atau komensalisme dengan hewan lain
Beberapa merupakan karnivora yang memakan hewan polip Cnidaria, udang, kepiting
kerang, siput dan ikan kecil
Ukuran tubuh bervariasi dengan diameter 1 – 36 cm
Bentuk tubuh ; seperting bintang, bola, pipih-memanjang, atau seperti tumbuhan
Simetri bilateral pada saat larva
Simetri radial saat dewasa
Tubuh tidak memiliki kepala, tersusun dalam sumbu oral-aboral
117. ECHINODERMATA STRUKTUR TUBUH (2)
INVERTEBRATA
Tubuh terbagi menjadi lima simetri, terbagi atas daerah ambulakral (penjuluran kaki
tabung), dan daserah interambulakral (tidak ada kaki tabung)
Memiliki sistem pembuluh air (sistem ambulakral) pada rongga tubuh untuk
menggerakan kaki tabung
Madreporit : tempat masuk dan keluar air
Ampula : berkontraksi mengatur volume air
dalam kaki tabung
Sistem pencernaan : Mulut Esofagus Lambung
Usus Anus
Mulut terletak di permukaan oral , anus
di permukaan aboral
Sistem pernapasan : Insang kulit
Sistem saraf : Cincin saraf berbentuk segilima
di mulut yg berhubungan pada saraf radial di setiap
lengan.
Madreporit
Sal. Batu
Sal. Cincin
Sal. Radial
Sal. Lateral
Ampula Kaki tabung
118. ECHINODERMATA STRUKTUR TUBUH
INVERTEBRATA
Sistem reproduksi ;
Umumnya dioseus, sedikit hermaprodit
Fertilisasi eksternal
Larva (simetri bilateral) mengalami metamorfosis menjadi individu dewasa
(simetri radial)
Larva menetap di dasar laut dan makan plankton
Daya regenerasi tinggi
Sistem eksresi : Tidak ada
Sistem sirkulasi : Belum berkembang dengan baik
Selom berisi cairan, menyelimuti organ tubuh, tempat makanan dan oksigen
bergerak
Sel amoebosit mengedarkan sari makanan, membawa sisa metabolisme, dan
pertukaran udara
119. ECHINODERMATA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;
Asteroidea (Bintang Laut)
Tubuh berbentuk bintang dengan lima lengan
Diameter tubuh 10 -20 cm
Pada permukaan tubuh terdapat duri-duri, papula, insang kulit, dan pediselaria.
Pediselaria berfungsi untuk menangkap makanan, melindungi tubuh dari
kotoran (membersihkan diri) dan melindungi papula.
Permukaan Atas/dorsal
Duri-duri zat kapur
Anus
Madreporit
Lubang tempat
masuk nya air
Pediselaria (duri
bentuk catut)
Permukaan Bawah/Ventral
Mulut (oral)
Kaki ambulakral, terdapat
pada celah ambulakral
Kaki ambulakral dapat
dipanjangkan atau
dipendekkan ; Untuk
bergerak dan Alat
pengisap, sehingga dapat
melekat kuat
123. ECHINODERMATA KLASIFIKAS (2)I
INVERTEBRATA
Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;
Ophiuroidea (Bintang Ular)
Berbentuk bintang, seperti Asteroidea,
namun lengan lebih panjang, langsing
dan fleksibel untuk pergerakan
Gerak cepat, gerakan lengan seperti
gerakan ular
Cakram pusat kecil dan pipih, berbatas
jelas dengan lengan-lengannya
Daya regenerasi tinggi
Lengan mudah putus
Tidak memiliki pediselaria
Permukaan atas/dorsal :
Mulut /oral
Madeporit
Tidak memiliki anus
Ophiothrix fragilis
Ophiomyxa autralis
124. ECHINODERMATA KLASIFIKASI (3)
INVERTEBRATA
Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;
Echinoidea (Bulu babi / Dolar pasir)
Bentuk tubuh seperti bola, tidak memiliki lengan, bergerak dengan kaki tabung
dan duri-duri
Bagian tubuh permukaan oral : Mulut di kelilingi 5 gigi kuat dan tajam
Bagian tubuh permukaan aboral : anus, madreporit dan lubang kelamin
Memiliki alat pencernaan yang khas : LENTERA ARISTOTELES (tembolok
kompleks untuk menggiling makanan
Sistem reproduksi : Dioseus, fertilisasi eksternal, dan menghasilkan larva
PLUTEUS yang memiliki lengan panjang
Contoh ;
Diadema paucispinum
125. ECHINODERMATA KLASIFIKASI (4)
INVERTEBRATA
Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;
Crinoidea
Jumlah spesies paling sedikit
Bentuk seperti tumbuhan
Tidak memiliki madreporit dan ampula
Kelompok Crinoidea
Tubuh bertangkai :
- Lili laut
- Kedalaman 100 m atau lebih
Tubuh tidak bertangkai
- Bintang laut berbulu
- Daerah pasang surut sampai laut
dalam
Contoh : Ptilocrinus pinnatus (Lili laut)
126. ECHINODERMATA KLASIFIKASI (5)
INVERTEBRATA
Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;
Holothuroidea (Mentimun Laut)
Tidak berlengan
Tubuh memanjang, lunak dan tidak berduri
Mulut dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan
Berbaring pada salah satu sisi tubuhnya
Pada sisi ini, kaki ambulakral berkembang lebih baik
dibandingkan sisi tubuh lainnya, yaitu bagian dorsal yang
tereduksi
Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral
Mulut dikelilingi 10-30 tentakel
Menangkap makanan dengan lendir yang terdapat pada
permukaan tentakel
Makanan dari tentakel dimasukkan ke mulut satu persatu
Contoh : Cucumaria sp., Holothuria edulis, dan Thyone sp.