Dokumen tersebut membahas tentang bullying pada remaja dan upaya pencegahan serta penanganannya. Jenis bullying meliputi verbal, fisik, relasional, dan elektronik. Dampaknya berupa gangguan mental, isolasi sosial, bahkan bunuh diri bagi korban. Upaya penanganan meliputi kebijakan sekolah dan program anti-bullying, sedangkan pencegahannya dengan pengarahan dini, dukungan orang tua, dan pengembangan kurikulum.
3. APA ITU BULLYING ?
– Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan
dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal, atau
emosional/psikologis oleh seseorang atau kelompk yang merasa
lebih kuat kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental
secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan
membuat korban menderita.
4. APA SAJA JENIS BULLYING?
– Bullying secara verbal
Suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan mengandalkan penggunaan kata
kata atau bahasa untuk menyerang target. Penindasan ini biasanya berupa julukan
nama, celaan, fitnah, penghinaan, dsb.
– Bullying secara fisik
Suatu tindakan yang dilakukan dengan kekerasan fisik, seperti memukul, menghalangi
jalan korban, menyandung, mendorong, menjambak, hingga melempari dengan benda-
benda.
5. – Bullying secara relasional
Suatu tindakan yang dilakukan dengan cara mengucilkan. Korban bully ini mungkin
tidak disakiti secara fisik maupun verbal, tetapi justru dimusihi dan diabaikan oleh
lingkungan pergaulannya, sehingga korban pun terisolasi dan terpaksa menyendiri.
– Bullying secara elektronik
Suatu tindakan yang dilakukan di dunia maya (Cyberbullying). Penindasan ini terjadi
di dunia maya (internet), misalnya melalui media sosial, aplikasi chatting, SMS, atau
e-mail. Korban mungkin menerima penindasan dari orang yang tidak dikenal atau
orang yang memakai nama pengguna samaran. Bisa juga berupa gosip tentang
korban yang disebarkan di media sosial.
6. APA SAJA CONTOH MASALAH
BULLYING ?
– Contoh masalah bullying dapat kita temukan di film Doraemon, disana kita bisa melihat
karakter Giant menunjukkan perilaku yang membully Nobita seperti memukul,
mengancam, dan tidak mau berteman dengan Nobita. Disini anak-anak yang
menonton kartun tersebut dengan tanpa dampingan orang tua, bisa jadi akan meniru
perilaku Giant, karena mengidolakannya tanpa mengetahui bahwa tindakan bullying
adalah tindakan yang tidak terpuji.
– Ada juga anak dibully dengan cara diledek dan itu sangat berpengaruh dalam hidupnya
karena ia tidak mendapatkan social support yang cukup dari orang tua maupun
lingkungannya. Begitu pula ada kasus yang sebaliknya, dimana korban bisa membela
dirinya lantaran mempunyai social support yang besar dari keluarga maupun
lingkungan. Jadi dampak bullying sangatlah beragama.
7. APA SAJA DAMPAK DARI
BULLYING?
Dampak dari bullying terbagi menjadi 3, bagi pelaku, korban, serta bystanders
(orang yang menyaksikan tindakan bullying)
- Dampak bagi korban
Remaja yang terkena bullying akan merasa cemas dan ketakutan, hal tersebut
akan memengaruhi konsentrasi belajar di sekolah dan membuat mereka
menghindari sekolah. Dalam waktu lama, bullying dapat mempengaruhi self-
esteem (harga diri) , peningkatan isolasi sosial ,menjadi rentan terhadap stress dan
depresi, serta rasa tidak aman. Dalam kasus bullying yang ekstrim, dapat membuat
korban melakukan tindakan yang mencelakakan diri sendiri/bunuh diri.
8. – Dampak bagi pelaku
Pelaku tidak dapat mengembangkan hubungan yang sehat (pergaulan yang baik),
kurang cakap untuk memandang dari perspektif lain, tidak memiliki empati serta
menganggap dirinya kuat dan berkuasa, sehingga dapat mempengaruhi pola
hubungan sosialnya di masa yang akan datang.
– Dampak bagi bystanders
Dengan semakin sering mereka menyaksikan bullying, lama-kelamaan bystanders
akan berpikir bahwa tindakan bullying adalah hal yang wajar dan dapat diterima
sosial. Bahkan beberapa bystanders mungkin akan ikut bergabung dengan
penindasan karena takut menjadi sasaran berikutnya.
9. BAGAIMANA UPAYA PENANGANAN &
PENCEGAHAN BULLYING DI SEKOLAH
?
PENANGANAN
1. Harus ada kebijakan dan tindakan terintegrasi yang melibatkan seluruh
komponen mulai dari guru, kepala sekolah, murid, sampai orang tua yang
bertujuan untuk menghentikan pelaku bullying.
2. Program anti bullying di sekolah,dengan cara meningkatkan pengawasan dan
pemberian sanksi secara tepat kepada pelaku,atau melakukan kampanye
melalui berbagai cara, memasukkan materi bullying ke dalam pembelajaran
yang akan berdampak positif bagi pengembangan pribadi para murid.
10. PENCEGAHAN
1. Sedini mungkin siswa diberikan pengarahan mengenai apa itu bullying serta
dampaknya pada diri sendiri.
2. Orang tua lebih mendekatkan diri kepada anak dalam berinteraksi sebagai model
yang tepat untuk berinteraksi dengan orang lain.
3. Orang tua mendukung anak untuk mengembangkan bakat atau minat dalam
kegiatan-kegiatan dan orang tua tetap harus berkomunikasi dengan guru di
sekolah jika anak menunjukkan adanya masalah yang bersumber dari sekolah.
4. Kurikulum sekolah dasar semestinya mengandung unsur pengembangan dan
penerapan nyata sikap pro sosial, misalnya seperti BK (Bimbingan Konseling)