1. FEB UNISNU JEPARA
Audit Terhadap Siklus
Pengeluaran: Pengujian Subtantif
Terhadap Aktiva Tidak Berwujud
Fatchur Rohman, SE, M.Pd, M.Si,
CADE, CAAT
2. FEB UNISNU JEPARA
Pertemuan 5
Audit terhadap siklus pengeluaran: Pengujian
sutantif terhadap aset tidak berwujud
Sub Pokok Bahasan:
1. Deskripsi aset tidak berwujud
2. Prinsip akuntansi berterima umum dalam
penyajian aset tidak berwujud di Neraca
3. Tujuan pengujian subtantif terhadap aset tidak
berwujud
4. Program pengujian subtantif terhadap aset tidak
berwujud
3. FEB UNISNU JEPARA
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu
memahami konsep audit
siklus pengeluaran
diperusahaan untuk pengujian
subtantif terhadap aktiva
tidak berwujud
4. FEB UNISNU JEPARA
Deskripsi Aktiva Tidak Berwujud
Keistimewaan yang melekat pada produk,
proses, atau lokasi.
Keistimewaan yang bersifat eksklusif
mungkin diperoleh dari pemerintah (misalnya
paten), mungkin diciptakan (misalnya
goodwill) atau mungkin diperoleh dari
pemiliknya (misalnya leasehold)
5. FEB UNISNU JEPARA
Penggolongan Aktiva Tidak Berwujud
1. Aktiva tidak berwujud yang
eksistensinya dibatasi oleh hukum,
peraturan, perjanjian atau karena sifat
aktiva tidak berwujud itu sendiri
Ex: Paten, leashold, hak cipta
(copyright), fixed-term franchises,
lisensi, goodwill, biaya organisasi
6. FEB UNISNU JEPARA
Penggolongan Aktiva Tidak Berwujud
2. Aktiva tidak berwujud yang
eksistensinya tidak terbatas, yang
pada saat pemerolehannya tidak
menunjukkan adanya keterbatasan
eksistensinya.
Ex: merk dan nama dagang (trademark
and trade names), proses atau rumus
rahasia, perpetual franchises, goodwill
7. FEB UNISNU JEPARA
Penjelasan kelompok aktiva tidak
berwujud
Kos aktiva tidak berwujud kelompok
pertama diamortisasi dengan cara sistematis
selama umur ekonomisnya, sedangkan kos
aktiva tidak berwujud pada kelompok kedua
dapat dicantumkan selamanya, kecuali jika
ada bukti bahwa aktiva berwujud tersebut
sudah tidak memiliki manfaat
bagipemiliknya dimasa yang akan datang.
8. FEB UNISNU JEPARA
Paten
Paten adalah hak istimewa yang
bersifat eksklusif yang diberikan
oleh pemerintah kepada seseorang
atau perusahaan untuk memproduksi
dan menjual atau memanfaatkan
penemuan atau proses.
9. FEB UNISNU JEPARA
• Jika paten diperoleh dengan cara membeli, paten
diakui dan diukur mula-mula dengan harga
belinya dan diamortisasi selama masa
berlakunya menurut hukum yang berlaku atau
selama umur manfaatnya, mana yang lebih
pendek. Honorarium jasa hukum yang timbul
dalam mempertahankan paten, jika berhasil, juga
bisa dikapitalisasi ke akun paten (ditambahkan
ke biaya perolehan).
10. FEB UNISNU JEPARA
Leasehold
Lease merupakan hak untuk menggunakan
kekayaan tetap untuk jangka waktu yang
tersebut dalam kontrak.
Misal: perusahaan membangun Gedung sesuai
dengan spesifikasinya kemudian menjual
Gedung tersebut dan bersamaan dengan hal
tersebut perusahaan menyewa Kembali
bangunan tersebut untuk jangka waktu tertentu
11. FEB UNISNU JEPARA
Hak cipta
Hak cipta adalah hak istimewa yang bersifat
eksklusif pencipta yang diberikan oleh pemerintah.
Jenis ini biasanya digunakan untuk
memberikan perlindungan hukum atas
ciptaan berupa karya tulis, musik, karya
arsitektur, karya seni rupa, peta, dan karya
batik dan berlaku selama hidup pencipta dan
terus berlangsung sampai 70 tahun.
12. FEB UNISNU JEPARA
Franchise
Franchise adalah suatu kontrak yang memberikan hak
penggunaan tertentu atau hak istimewa kepada pihak
tertentu untuk berusaha.
Waralaba adalah kesepakatan antara pemilik waralaba
(franchisor) dengan pengguna waralaba (franchisee).
Contoh waralaba adalah BP (GBR), Taco Bell (USA), atau
Indomart (INA).
Waralaba yang jangka waktunya terbatas harus
diamortisasi sepanjang jangka waktu lisensinya. Waralaba
yang jangka waktunya tidak ditentukan dilaporkan sebesar
biaya perolehan dan tidak diamortisasi.
13. FEB UNISNU JEPARA
Kontrak lisesnsi dan kontrak royalties
Kontrak lisensi da kontrak royalties diadakan
dibawah hak paten dan hak cipta;
Jika lisensi diperoleh dengan suatu kontrak
yang harga perolehannya dibayarkan
sekaligus, harga kontrak tersebut merupakan
aktiva tidak berwujud dan harus diamortisasi
selama umur ekonomis kontrak
14. FEB UNISNU JEPARA
Merek dan nama dagang
Merek adalah tanda, symbol, rancangan dan
merk produk/ brand name yang diciptakan
sedemikian hingga memudahkan pembeli
mengidentifikasi produk tersebut.
Nama dagang adalah nama suatu produk
yang membedakan produk tersebut dengan
produk lain
15. FEB UNISNU JEPARA
Merek Dagang
• Merek dagang adalah kata, frase, slogan, atau
simbol yang menjadi ciri khas perusahaan atau
produk tertentu. Contoh merek dagang adalah
Wheaties, Game Boy, Frappuccino, Kleenex,
Windows, Coca-Cola, dan masih banyak lagi.
• Merek dagang didaftarkan untuk jangka waktu
tertentu dan dilindungi, umumnya selama 20
tahun.
16. FEB UNISNU JEPARA
Goodwill
Goodwill adalah selisih lebih antara harga beli dengan
nilai wajar aset neto yang teridentifikasi dari perusahaan
yang diakuisisi. Goodwill yang tercipta secara internal
tidak boleh diakui/dicatat.
Goodwill timbul karena perusahaan memiliki tim
manajemen yang andal, lokasi yang strategis, hubungan
baik dengan pelanggan, karyawan yang terampil, produk
yang berkualitas tinggi, dan lain-lain. Goodwill hanya
dicatat ketika suatu perusahaan diakuisisi melalui transaksi
kombinasi bisnis (penggabungan usaha).
17. FEB UNISNU JEPARA
Biaya Organisasi
Biaya organisasi dikeluarkan sebelum
perusahaan beroperasi secara komersial.
Contoh biaya penasehat hukum, biaya
promosi, biaya pendaftaran badan usaha,
biaya untuk mendapatkan ijin usahan,
biaya akuntan publik
18. FEB UNISNU JEPARA
Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian
Aktiva Tidak Berwujud di Neraca
1. Aktiva tidak berwujud harus disajikan secara
terpisah dalam neraca
2. Jika memungkinkan, aktiva tidak berwujud
yang mempunyai umur ekonomis yang terbatas
harus disajikan terpisah dari aktiva tidak
berwujud yang mempunyai umur ekonomis
tidak terbatas
3. Dasar penilaian aktiva tidak berwujud harus
disebutkan dan amosrtisasinya harus dijelaskan
dalam laporan keuangan.
19. FEB UNISNU JEPARA
Tujuan pengujian subtantif terhadap
saldo Aktiva Tidak Berwujud
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan
akuntansi yang bersangkutan dengan aktiva tidak berwujud
2. Membuktikan keberadaan aktiva tidak berwujud dan
keterjadian transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak
berwujud yang dicantumkan dineraca
3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak
berwujud yang dicantumkan dineraca
4. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tidak berwujud
yang dicantumkan di neraca
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan
aktiva tidak berwujud dineraca
20. FEB UNISNU JEPARA
Rerangka Tujuan Pengujian Subtantif
Terhadap Aktiva Tidak Berwujud
Saldo Akun
Aka Tdk Berwujud
Sesungguhnya
Saldo Akun Aktiva
Tdk berujud yang
Disajikan Dalam
Laporan Keuangan
Keberadaan atau
keterjadian
Kelengkapan Penilaian Hak Kepemilikan Penyajian dan
Pengungkapan
Prosedur
Audit Awal
Prosedur
Analitik
Pengujian Terhadap
Transaksi Rinci
Pengujian
Terhadap Saldo
Akun Rinci
Verivikasi Penyajian
Dan Pengunkapan
21. FEB UNISNU JEPARA
Rerangka Tujuan Pengujian Subtantif
Terhadap Aktiva Tidak Berwujud
Saldo Akun
Aktiva Tetap
Sesungguhnya
Saldo Akun Aktiva
Tetap yang Disajikan
Dalam Laporan
Keuangan
Keberadaan atau
keterjadian
Kelengkapan Penilaian Hak Kepemilikan Penyajian dan
Pengungkapan
Prosedur
Audit Awal
Prosedur
Analitik
Pengujian Terhadap
Transaksi Rinci
Pengujian
Terhadap Saldo
Akun Rinci
Verivikasi Penyajian
Dan Pengunkapan
22. FEB UNISNU JEPARA
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi
yang bersangkutan dengan aktiva tidak berwujud
Auditor melakukan rekonsiliasi saldo
aktiva tidak berwujud yang
dicantumkan dengan akun aktiva
tidak berwujud yangbersangkutan
didalam buku besar dan selanjutnya
ke jurnal pengeluaran kas, dan jurnal
umum
23. FEB UNISNU JEPARA
Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi
yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud yang dicantumkan
dineraca
• Pengujian analitik
• Pemeriksaan bukti pendukung transaksi
yang berkaitan dengan aktiva tidak
berwujud
• Inspeksi terhadap dokumen yang
menujukkan hak kepemilikan atas aktiva
tidak berwujud
• Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik
dan kontrak
24. FEB UNISNU JEPARA
Membuktikan asersi kelengkapan aktiva
tidak berwujud
• Pengujian analitik
• Pemeriksaan bukti pendukung transaksi
yang berkaitan dengan aktiva tidak
berwujud
• Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud
• Pemeriksaan terhadap dokumen hak
milik dan kontrak
25. FEB UNISNU JEPARA
Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak berwujud
yang dicantumkan dineraca
• Pemeriksaan bukti pendukung
transaksi yang berkaitan dengan aktiva
tidak berwujud
• Inspeksi terhadap aktiva tidak
berwujud
• Pemeriksaan terhadap dokumen hak
milik dan kontrak
26. FEB UNISNU JEPARA
Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tidak
berwujud yang dicantumkan di neraca
• Prosedur audit awal
• Pengujian analitik
• Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang
berkaitan dengan aktiva tidak berwujud
• Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud
• Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dann
kontrak
• Riview terhadap pembentukan akumulasi
amortisasi
27. FEB UNISNU JEPARA
Membuktikan kewajaran penyajian dan
pengungkapan aktiva tidak berwujud dineraca
• Membandingkan penyajian dan
pengungkapan aktiva tidak
berwujud di neraca yang diaudit
dengan prinsip akuntansi berterima
umum
28. FEB UNISNU JEPARA
Program pengujian subtantif terhadap saldo
Aktiva Tidak Berwujud
1. Prosedur audit awal
2. Prosedur analitik
3. Pengujian terhadap transaksi rinci
4. Pengujian terhadap saldo akun rinci
5. Verifikasi penyajian dan
pengungkapan
29. FEB UNISNU JEPARA
Program pengujian subtantif terhadap saldo
Aktiva Tidak Berwujud
Prosedur audit awal
1. Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun aktiva tidak berwujud yang
akan diuji lebih lanjut
a. Usut saldo aktiva tidak berwujud yang tercantum dineraca ke saldo
akun aktiva tidak berwujud yang bersangkutan dibuku besar
b. Hitung Kembali saldo akun aktiva tidak berwujud yang dibuku besar
c. Lakukan riview terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun aktiva tidak berwujud dan akumulasi
amortisasinya
d. Usut saldo awal akun aktiva tidak berwujud kekertas kerja tahun
yang lalu
e. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tidak
berwujud kedalam jurnal yangbersangkutan
30. FEB UNISNU JEPARA
Program pengujian subtantif terhadap saldo
Aktiva Tidak Berwujud
Prosedur Analitik
2. Lakukan prosedur analitik
a. Hitung rasio berikut ini:
1) Tingkat perputaran aktiva tidak berwujud
2) Rasio laba bersih dengan aktiva tidak berwujud
3) Rasio aktiva tidak berwujud dengan total aktiva
b. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan
harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data
industry, jumlah yang dianggarkan, atau data lain
31. FEB UNISNU JEPARA
Program pengujian subtantif terhadap saldo
Aktiva Tidak Berwujud
Pengujian terhadap transaksi rinci
3. Periksa dokumen yang mendukung
pemerolehan aktiva tidak berwujud;
4. Periksa dokumen yang mendukung
transaksi amortisasi aktiva tidak
berwujud
32. FEB UNISNU JEPARA
Program pengujian subtantif terhadap saldo
Aktiva Tidak Berwujud
Pengujian terhadap saldo akun rinci
5. Pelajari notulen rapat direksi, perjanjian, surat ijin dari
pemerintah, dan dokumen lain yang membuktikan
eksistensinya aktiva tidak berwujud
6. Mintalah informasi dari klien atau sumber lain
mengenai manfaat aktiva tidak berwujud bagi klien
dimasa yang akan dating;
7. Lakukan inspeksi dan pemeriksaan terhadap surat
perjanjian, izin dari pemerintah, dan dokumen yang
menunjukkan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak
berwujud .
33. FEB UNISNU JEPARA
Program pengujian subtantif terhadap saldo
Aktiva Tidak Berwujud
Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan
7. Bandingkan penyajian aktiva tidak
berwujud dengan prinsip akuntansi
berterima umum
a. Periksa klasifikasi aktiva tidak berwujud
berdasarkan manfaat ekonomisnya
b. Periksa pengungkapan yang bersangkutan
dengan aktiva tidak berwujud .
34. FEB UNISNU JEPARA
Penjelasan Detail
Silahkan dibaca Kembali dibukunya
Mulyadi Auditing Edisi 6 Buku 2 pada
Baba 18 hal 201.