SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BANK, LEMBAGA KEUANGAN
BUKAN BANK, BANK SENTRAL,
DAN OTORITAS JASA KEUANGAN
(OJK)

Oleh :
Aulia Putri Srie Wardani
X MA 4
SMA Negeri 1 Samarinda
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu negara sudah semestinya memiliki lembaga keuangan yang berfungsi
untuk menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya
lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Lembaga keuangan ini
menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang
bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang
membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang
memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari
individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para
investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana
tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah
merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan
pendapatan.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.
Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank itu lalu terbagi lagi menjadi beberapa kelompok, yaitu (1) Bank
Sentral, yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam
sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan
konversi uang. (2) Bank Umum, yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan
atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga
dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral. (3) Bank
Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang menerima simpanan hanya dalam
bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. (4) Bank Syariah, yaitu bank yang
beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah ajaran islam tentang
hukum riba).
Sedangkan lembaga keuangan bukan bank adalah suatu badan yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan
menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah untuk mendorong perkembangan
pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah.
Contoh dari lembaga keuangan bukan bank adalah asuransi, pegadaian dll.
Dalam menjalankan tugasnya, lembaga keuangan di Indonesia diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebuah lembaga pengawasan jasa keuangan
yang independen. Lembaga ini dibentuk menurut Undang-Undang No. 21 tahun
2011. OJK mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan terhadap lembaga keuangan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah makalah ini adalah :
1. Apa pengertian bank umum?
2. Apa peran bank umum?
3. Apa fungsi bank umum?
4. Apa jenis-jenis bank umum?
5. Apa produk yang dikeluarkan oleh bank umum?
6. Apa prinsip usaha bank umum?
7. Apa pengertian lembaga keuangan bukan bank?
8. Apa peran lembaga keuangan bukan bank?
9. Apa fungsi lembaga keuangan bukan bank?
10. Apa jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank?
11. Apa produk yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan bukan bank?
12. Apa prinsip dari usaha lembaga keuangan bukan bank?
13. Apa pengertian bank sentral?
14. Apa fungsi bank sentral?
15. Apa tugas bank sentral?
16. Apa tujuan bank sentral?
17. Bagaimana peranan bank sentral terhadap stabilitas sistem keuangan?
18. Apa pengertian otoritas jasa keuangan?
19. Apa fungsi otoritas jasa keuangan?
20. Apa tugas otoritas jasa keuangan?
21. Apa wewenang otoritas jasa keuangan?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian bank umum.
2. Menjelaskan peran bank umum.
3. Menjelaskan fungsi bank umum.
4. Menjelaskan jenis-jenis bank umum.
5. Menjelaskan produk yang dikeluarkan oleh bank umum.
6. Menjelaskan prinsip usaha bank umum.
7. Menjelaskan pengertian lembaga keuangan bukan bank.
8. Menjelaskan peran lembaga keuangan bukan bank.
9. Menjelaskan fungsi lembaga keuangan bukan bank.
10. Menjelaskan jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank.
11. Menjelaskan produk yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan bukan bank.
12. Menjelaskan prinsip dari usaha lembaga keuangan bukan bank.
13. Menjelaskan pengertian bank sentral.
14. Menjelaskan fungsi bank sentral.
15. Menjelaskan tugas bank sentral.
16. Menjelaskan tujuan bank sentral.
17. Menjelaskan peranan bank sentral terhadap stabilitas sistem keuangan.
18. Menjelaskan pengertian otoritas jasa keuangan.
19. Menjelaskan fungsi otoritas jasa keuangan.
20. Menjelaskan tugas otoritas jasa keuangan.
21. Menjelaskan wewenang otoritas jasa keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.

Bank Umum

1. Pengertian Bank Umum
Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Sedangkan pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

2. Peran Bank Umum
Bank umum mempunyai beberapa peran, yaitu :
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, dan tabungan.
b) Memberikan kredit.
c) Menerbitkan surat pengakuan utang.
d) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk
kepentingan bank itu sendiri.
e) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan atau dengan pihak ketiga.
f) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
g) Melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

3. Fungsi Bank Umum
Pada umumnya fungsi bank umum adalah menghimpun dana dari
masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Secara lebih terperinci fungsi bank
umum adalah sebagai berikut :
a) Meyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam
kegiatan ekonomi.
b) Menciptakan uang.
c) Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat.
d) Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya.
e) Menyalurkan kredit.
Bank umum harus mampu menarik dana masyarakat sebanyak
mungkin. Kemampuan menarik dana masyarakat ini merupakan persoalan
tersendirikarena selalu berhadapan dengan biaya yang harus dikeluarkan
dalam rangka penarikan dana tersebut.

4. Jenis-jenis Bank Umum
Bank umum dibedakan berdasarkan kepemilikannya dan kegiatan
operasionalnya.
a)

Bank berdasarkan kepemilikannya :
 Bank Milik Negara
Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian
maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh
keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank
Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank
milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat
II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan
sebagainya.
 Bank Milik Swasta Nasional
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya
pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga
dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank
Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.
 Bank Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar
negeri,

baik

milik

swasta

asing

atau

pemerintah

asing.

Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN
AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.
b)

Bank berdasarkan kegiatan operasionalnya :
 Bank Konvensional
Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan,
kelaziman.
Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank
yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena
metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah
dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.
Bank

konvensional

pada

umumnya

beroperasi

dengan

mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara
lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana
yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain
kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka
pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso,
kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli
surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan
perdagangan efek.
Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar,
misalnya dari nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat
deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan
pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut,
kemudian dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder,
penyaluran kredit, dan investasi. Bank konvensional contohnya bank
umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut telah kalian pelajari pada
subbab sebelumnya.
 Bank Syariah
Seiring dengan pertambahan waktu, penduduk Indonesia yang
menganut agama Islam semakin banyak sehingga menjadi agama
yang dominan di Indonesia. Oleh karena itu, banyak bank Syariah
yang bermunculan dan berkembang.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam
operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya
yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
Prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah adalah, (1)
Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil. (2) Pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal. (3) Prinsip jual beli barang
dengan memperoleh keuntungan (murabahah). (4) Pembiayaan barang
modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah). (5) Pilihan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
oleh pihak lain.

5. Produk Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional dan atau berdasarkan prisip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa lalu lintas pembayaran atau Bank Komersial (commercial
bank full service bank), berikut contoh produk bank umum :
a) Giro (Demand Deposit), merupakan simpanan pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro.
b) Tabungan (Saving Deposit), merupakan simpanan pada bank yang
penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank dan dapat
dilakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kwitansi
atau kartu (ATM).
c) Deposito (Deposit), merupakan simpanan pada Bank yang memiliki
jangka waktu tertentu, pencairannya dilakukan pada saat jatuh tempo
yang terdiri dari Deposito Berjangka (time deposit), Sertifikat Deposito
(Certificate of Deposit) dan Deposit On Call.
d) Kredit Investasi, merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk
keperluan investasi.
e) Kedit Modal Kerja, merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah
untuk keperluan modal usaha.
f)

Kredit Perdagangan, merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah
untuk memperbesar/memperlancar kegiatan perdagangan.

g) Kredit Produktif, merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal
keda atau perdagangan.
h) Kredit Konsumtif, merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk
keperluan konsumsi.
i)

Kredit Profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada kalangan
professional.

j)

Kredit Sindikasi, merupakan kredit yang diberikan kepada debitur
korporasi secara bersama-sama dengan beberapa bank lain.

6. Prinsip Usaha Bank Umum
Bank memiliki prinsip-prinsip dalam menjalankan usahanya, yaitu :
a)

Prinsip Kepercayaan (fiduciary relation
 principle)

Prinsip kepercayaan adalah suatu asas yang melandasi hubungan
antara bank dan nasabah bank. Bank berusaha dari dana masyarakat yang
disimpan berdasarkan kepercayaan, sehingga setiap bank perlu menjaga
kesehatan banknya dengan tetap memelihara dan mempertahankan
kepercayaan masyarakat. Prinsip kepercayaan diatur dalam Pasal 29 ayat
(4) UU No 10 Tahun 1998.

b)

Prinsip Kehatihatian (prudential principle)
Prinsip kehati-hatian adalah suatu prinsip yang menegaskan bahwa
bank dalam menjalankan kegiatan usaha baik dalam penghimpunan
terutama dalam penyaluran dana kepada masyarakat harus sangat berhatihati. Tujuan dilakukannya prinsip kehati-hatian ini agar bank selalu
dalam keadaan sehat menjalankan usahanya dengan baik dan mematuhi
ketentuan-ketentuan dan norma-norma hukum yang berlaku di dunia
perbankan. Prinsip kehati-hatian tertera dalam Pasal 2 dan Pasal 29 ayat
(2) UU No 10 tahun 1998.

c)

Prinsip Kerahasiaan (secrecy principle)
Prinsip kerahasiaan bank diatur dalam Pasal 40 sampai dengan Pasal
47 A UU No 10 Tahun 1998. Menurut Pasal 40 bank wajib merahasiakan
keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya. Namun
dalam ketentuan tersebut kewajiban merahasiakan itu bukan tanpa
pengecualian. Kewajiban merahasiakan itu dikecualikan untuk dalam halhal untuk kepentingan pajak, penyelesaian utang piutang bank yang sudah
diserahkan kepada badan Urusan Piutang dan Lelang/Panitia Urusan
Piutang Negara (UPLN/PUPN), untuk kepentingan pengadilan perkara
pidana, dalam perkara perdata antara bank dengan nasabah, dan dalam
rangka tukar menukar informasi antar bank.
d)

Prinsip Mengenal Nasabah ( know how costumer principle )
Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh bank
untuk mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan
transaksi

nasabah

termasuk

melaporkan

setiap

transaksi

yang

mencurigakan. Prinsip mengenal nasabah nasabah diatur dalam Peraturan
Bank Indonesia No.3/1 0/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal
nasabah. Tujuan yang hendak dicapai dalam penerapan prinsip mengenal
nasabah adalah meningkatkan peran lembaga keuangan dengan berbagai
kebijakan dalam menunjang praktik lembaga keuangan, menghindari
berbagai kemungkinan lembaga keuangan dijadikan ajang tindak
kejahatan dan aktivitas illegal yang dilakukan nasabah, dan melindungi
nama baik dan reputasi lembaga keuangan.

B.

Lembaga Keuangan Bukan Bank

1. Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank
Selain bank, Indonesia juga memiliki lembaga keuangan yang tidak
termasuk bank yaitu lembaga keuangan bukan bank (LKBB).
Lembaga Keuangan Bukan Bank atau LKBB adalah semua lembaga
(badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara
langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan
surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama
untuk membiayai investasi perusahaan-perusahaan.

2. Peran Lembaga Keuangan Bukan Bank
Peran lembaga keuangan bukan bank adalah :
a) Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang/jasa
b) Mempelancar distribusi barang
c) Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan

3. Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank
Fungsi lembaga keuangan bukan bank adalah :
a) Memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang berpendapatan
rendah, agar mereka tidak terjerat
b) Membiayai pembangunan industri dan memperlancar pembangunan
ekonomi lewat pembangunan pasar uang dan pasar modal.

4. Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank
Jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank adalah :
a) Lembaga Pembiayaan, merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau modal dengan tidak
menarik dana secara langsung dari masyarakat.
b) Asuransi, merupakan suatu metode untuk melindungi seseorang atau
perusahaan dari kerugian keuangan yang disebabkan oleh kerusakan atau
pencurian aset dan kematian atau kecelakaan.
c) Dana Pensiun, sebenarnya merupakan salah satu cara memberikan jaminan
kesejahteraan pada karyawan.
d) Reksa Dana, merupakan wadah menghimpun dana dari masyarakat dan
kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi
(pihak pengelola dana)
e) Perusahaan Penjamin, apabila pengusaha tidak bisa membayar kredit dan
berbagai transaksi lainnya, maka perusahaan penjamin yang menanggung.
f) Pegadaian, jika anda membutuhkan dana cepat datanglah ke pegadaian dan
anda akan mendapat pinjaman uang tanpa syarat yang rumit.

5. Produk Lembaga Keuangan Bukan Bank
Seperti bank, lembaga keuangan bukan bank juga memiliki produkproduk tertentu dalam kegiatannya, di antaranya:
a) Perusahaan pembiayaan
b) Perusahaan sewa-guna (leasing)
c) Perusahaan anjak piutang
d) Perusahaan pegadaian
e) Perusahaan kartu kredit
f) Perusahaan asuransi
g) Perusahaan penyelenggaraan dana pensiun
6. Prinsip Usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank
Prinsip yang digunakan oleh lembaga keuangan bukan bank adalah
prinsip mengenal nasabah.
Prinsip mengenal nasabah adalah adalah prinsip yang diterapkan LKBB
untuk mengetahui latar belakang dan identitas nasabah, serta melaporkan
transaksi keuangan mencurigakan serta transaksi yang dilakukan secara tunai,
termasuk transaksi yang terkait dengan pendanaan kegiatan terorisme.

C.

Bank Sentral

1. Pengertian Bank Sentral
Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk
menjaga stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di negara
tersebut, yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi atau naiknya hargaharga yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang. Bank Sentral menjaga
agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada nilai yang serendah
mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero
inflation), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila
jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan
menggunakan instrumen dan otoritas yang dimilikinya.
Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yang didirikan
berdasarkan undang-undang. Bank

Indonesia merupakan lembaga negara

yang independen/mandiri, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihakpihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undangundang.

2. Fungsi Bank Sentral
Bank sentral mempunyai berbagai fungsi, yaitu :
a)

Memperlancar lalu lintas pembayaran.
 Menciptakan uang kartal.
 Menyelenggarakan kliring antar bank umum.

b)

Sebagai bankir, agen dan penasehat pemerintah.
 Bank sentral sebagai bankir :
o Memelihara rekening pemerintah.
o Memberikan pinjaman sementara.
o Memberikan pinjaman khusus.
o Melaksanakan transaksi yang menyangkut jual beli valuta asing
(valas).
o Menerima pembayaran pajak.
o Membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah.
o Membantu pengedaran surat berharga pemerintah.
o Mengumpulkan dan menganalisis data ekonomi.
 Bank sentral sebagai agen dan penasehat pemerintah :
o Mengadministrasi dan mengelola hutang nasional.
o Memberikan jasa pembayaran bunga atas hutang.
o Memberikan saran dan informasi mengenai keadaan pasar uang
dan modal.
c)

Memelihara cadangan/cash reserve bank umum.

d)

Memelihara cadangan devisa negara.
 Internal reserve, untuk keperluan jumlah uang beredar.
 Eksternal reserve, untuk alat pernbayaran internasional.

e)

Sebagai bankers bank (Bank-nya bank) dan lender of last resort.

f)

Mengawasi kredit.

g)

Mengawasi bank (bank supervision)
 Prudential Supervision, yaitu pengawasan bank yang diarahkan agar
individual bank dapat dijaga kelangsungan hidupnya sehingga
kepentingan masyarakat dapat dilindungi.
 Monetary Supervision, yaitu menjaga nilai mata uang negara yang
bersangkutan sehingga bank tersebut dapat menjadi penyangga
kebijakan moneter maupun kebijakan ekonomi pemerintah lainnya.

3. Tugas Bank Sentral
Bank sentral memiliki berbagai tugas, yaitu :
a)

Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

b)

Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

c)

Mengatur dan mengawasi bank.

d)

Sebagai penyedia dana terakhir bagi bank umum, dalam bentuk bantuan
likuiditas Bank Indonesia.
4. Tujuan Bank Sentral
Tujuan tunggal yang dimiliki oleh bank sentral (Bank Indonesia) adalah
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang tercermin dari laju
inflasi dan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Instrumen yang digunakan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah tersebut adalah tugas dari Bank Indonesia sebagai bank sentral.

5. Stabilitas Sistem Keuangan Bank Sentral
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam
menjaga stabilitas sistem keuangan. Kelima peran utama yang mencakup
kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas sistem keuangan itu adalah :
a) Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter
antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka.
Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter
secara tepat dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas
moneter

memiliki

dampak

langsung

terhadap

berbagai

aspek

ekonomi. Kebijakan moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu
ketat, akan cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi. Begitu pula
sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank
Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang disebut inflation
targeting framework.
b) Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja
lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja
lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan
dan regulasi. Seperti halnya di negara-negara lain, sektor perbankan
memiliki pangsa yang dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu,
kegagalan di sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan
mengganggu perekonomian. Untuk mencegah terjadinya kegagalan
tersebut, sistem pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif
haruslah ditegakkan. Selain itu, disiplin pasar melalui kewenangan dalam
pengawasan dan pembuat kebijakan serta penegakan hukum (law
enforcement) harus dijalankan. Bukti yang ada menunjukkan bahwa
negara-negara yang menerapkan disiplin pasar, memiliki stabilitas sistem
keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan hukum (law
enforcement) dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan stakeholder
serta sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk
menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara berkelanjutan, Bank
Indonesia telah menyusun Arsitektur Perbankan Indonesia dan rencana
implementasi Basel II.
c) Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure
to settle) pada salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka
akan timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu
kelancaran sistem pembayaran. Kegagalan tersebut dapat menimbulkan
risiko yang bersifat menular (contagion risk) sehingga menimbulkan
gangguan yang bersifat sistemik. Bank Indonesia mengembangkan
mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi risiko dalam sistem
pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara lain dengan
menerapkan sistem pembayaran yang bersifat real time atau dikenal
dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih
meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran. Sebagai
otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki informasi
dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem
pembayaran.
d) Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia
dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas
keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia
dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi
kejutan (potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan.
Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen dan
indikator macroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan.
Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi
rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah yang
tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.
e) Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim
keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort
(LoLR). Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia
sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya
ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR mencakup
penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Fungsi ini
hanya diberikan kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan
berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi
normal, fungsi LoLR dapat diterapkan pada bank yang mengalami
kesulitan likuiditas temporer namun masih memiliki kemampuan untuk
membayar kembali. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR, Bank
Indonesia harus menghindari terjadinya moral hazard. Oleh karena itu,
pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan
dalam penyediaan likuiditas tersebut.

D.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

1. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk
berdasarkan UU nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi sebagai sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di
dalam sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya
disingkat OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan
pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan,

pemeriksaan,

dan

penyidikan.

OJK

didirikan

untuk

menggantikan peran Bapepam-LK.

2. Fungsi Otoritas Jasa Keuangan
OJK memiliki berbagai fungsi yaitu :
a)

Mengawasi aturan main yang sudah dijalankan dari forum stabilitas
keuangan.

b)

Menjaga stabilitas sistem keuangan.

c)

Melakukan pengawasan non-bank dalam struktur yang sama seperti
sekarang.

d)

Pengawasan bank keluar dari otoritas BI sebagai bank sentral dan
dipegang oleh lembaga baru.

3. Tugas Otoritas Jasa Keuangan
Tugas OJK adalah mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan.
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap :
a)

Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan.
b)

Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal.

c)

Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga
pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.

4. Wewenang Otoritas Jasa Keuangan
Untuk melaksanakan tugas pengaturan OJK mempunyai berbagai wewenang,
yaitu :
a)

Menetapkan peraturan pelaksanaan undang-undang.

b)

Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

c)

Menetapkan peraturan dan keputusan OJK.

d)

Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan.

e)

Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK.

f)

Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis
terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu.

g)

Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter
pada lembaga jasa keuangan.

h)

Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola,
memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban.

Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang :
a)

Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan.

b)

Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh
kepala eksekutif.

c)

Melakukan

pengawasan,

pemeriksaan,

penyidikan,

perlindungan

konsumen, dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku,
dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud
dalamperaturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
d)

Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau
pihak tertentu.

e)

Melakukan penunjukan pengelola statuter.

f)

Menetapkan penggunaan pengelola statuter.

g)

Menetapkan

sanksi

administratif

terhadap

pihak

yang

melakukanpelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan.
h)

Memberikan dan/atau mencabut :
 izin usaha;
 izin orang perseorangan;
 efektifnya pernyataan pendaftaran;
 surat tanda terdaftar;
 persetujuan melakukan kegiatan usaha;
 pengesahan;
 persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
 penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan.
BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

lembaga

keuangan dibagi menjadi lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan
bank.
Bank sendiri mempunyai beberapa jenis, berdasarkan fungsinya bank
dibedakan menjadi bank umum, bank sentral, dan bank perkreditan rakyat. Bank
umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional. Sedangkan bank sentral merupakan bank yang bertanggung jawab
untuk menjaga stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di suatu
negara.
Sedangkan lembaga keuangan bukan bank adalah semua lembaga yang
melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak
langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga,
kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi
perusahaan-perusahaan. Contohnya adalah asuransi, pegadaian, dana pensiun,
reksa dana, dan bursa efek.
Pengawasan terhadap lembaga keuangan dilakukan oleh OJK (Otoritas Jasa
Keuangan) yaitu lembaga negara yang berfungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di
dalam sektor jasa keuangan.
Lembaga keuangan merupakan industri vital ekonomi. Lembaga keuangan
merupakan bagian utama dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang
melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Secara umum lembaga
keuangan berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan. Lembaga keuangan
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan perbankan yang
baik dan berkualitas, maka negara tersebut dapat berkembang.

B.

Saran
Semakin turunnya perekonomian dalam negeri sangatlah harus diperbaiki,
oleh karena itu perbankan sangat dituntut agar dapat mengembangkan
pertumbuhan ekonomi. Maka perbankan-lah yang harus dibenahi agar
pertumbuhan ekonomi di negeri ini dapat berkembang.

More Related Content

What's hot

Surat berharga (1)
Surat berharga (1)Surat berharga (1)
Surat berharga (1)fuad1295
 
Power Point Bank
Power Point BankPower Point Bank
Power Point Banksalmiah mia
 
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi MakroMakalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makroghiyats dewantara
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganAri Raharjo
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankM Abdul Aziz
 
Analisa keuangan perbankan
Analisa keuangan perbankanAnalisa keuangan perbankan
Analisa keuangan perbankanAndina Primadini
 
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalFajar Syahruramdhan
 
8 strategi pemasaran
8 strategi pemasaran8 strategi pemasaran
8 strategi pemasaranImo Priyanto
 
7. Transaksi Kliring.pptx
7. Transaksi Kliring.pptx7. Transaksi Kliring.pptx
7. Transaksi Kliring.pptxUlfi Oktaviana
 
Dasar dasar perbankan
Dasar dasar perbankanDasar dasar perbankan
Dasar dasar perbankanAde Yh
 
Analisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahAnalisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahImba Alfiani
 
BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAH
BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAHBENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAH
BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAHMFChannel
 
Manajemen likuiditas bank
Manajemen likuiditas bankManajemen likuiditas bank
Manajemen likuiditas bankYusuf Darismah
 
Analisa Kinerja Perusahaan Ditinjau Dari Ratio Keuangan
Analisa Kinerja Perusahaan Ditinjau Dari Ratio KeuanganAnalisa Kinerja Perusahaan Ditinjau Dari Ratio Keuangan
Analisa Kinerja Perusahaan Ditinjau Dari Ratio KeuanganBenny Herlambang
 
Indikator 3Rs dalam Analisis Kredit _Materi Training CREDIT SCORING
Indikator 3Rs dalam  Analisis Kredit _Materi Training CREDIT SCORINGIndikator 3Rs dalam  Analisis Kredit _Materi Training CREDIT SCORING
Indikator 3Rs dalam Analisis Kredit _Materi Training CREDIT SCORINGKanaidi ken
 
Manajemen permodalan
Manajemen permodalan Manajemen permodalan
Manajemen permodalan Eko Wibowo
 

What's hot (20)

Surat berharga (1)
Surat berharga (1)Surat berharga (1)
Surat berharga (1)
 
Power Point Bank
Power Point BankPower Point Bank
Power Point Bank
 
Asas hukum perbankan
Asas hukum perbankanAsas hukum perbankan
Asas hukum perbankan
 
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi MakroMakalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
 
BANK EKONOMI KELAS X
BANK EKONOMI KELAS XBANK EKONOMI KELAS X
BANK EKONOMI KELAS X
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
 
Joint venture ppt
Joint venture pptJoint venture ppt
Joint venture ppt
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
 
Analisa keuangan perbankan
Analisa keuangan perbankanAnalisa keuangan perbankan
Analisa keuangan perbankan
 
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
 
8 strategi pemasaran
8 strategi pemasaran8 strategi pemasaran
8 strategi pemasaran
 
7. Transaksi Kliring.pptx
7. Transaksi Kliring.pptx7. Transaksi Kliring.pptx
7. Transaksi Kliring.pptx
 
Dasar dasar perbankan
Dasar dasar perbankanDasar dasar perbankan
Dasar dasar perbankan
 
Analisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahAnalisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariah
 
BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAH
BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAHBENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAH
BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAH
 
Manajemen likuiditas bank
Manajemen likuiditas bankManajemen likuiditas bank
Manajemen likuiditas bank
 
Analisa Kinerja Perusahaan Ditinjau Dari Ratio Keuangan
Analisa Kinerja Perusahaan Ditinjau Dari Ratio KeuanganAnalisa Kinerja Perusahaan Ditinjau Dari Ratio Keuangan
Analisa Kinerja Perusahaan Ditinjau Dari Ratio Keuangan
 
Perbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabangPerbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabang
 
Indikator 3Rs dalam Analisis Kredit _Materi Training CREDIT SCORING
Indikator 3Rs dalam  Analisis Kredit _Materi Training CREDIT SCORINGIndikator 3Rs dalam  Analisis Kredit _Materi Training CREDIT SCORING
Indikator 3Rs dalam Analisis Kredit _Materi Training CREDIT SCORING
 
Manajemen permodalan
Manajemen permodalan Manajemen permodalan
Manajemen permodalan
 

Viewers also liked

makalah bank indonesia
makalah bank indonesiamakalah bank indonesia
makalah bank indonesiaNisa Ell
 
Unit 5 bank, lkbb, bank central dan ojk
Unit 5 bank, lkbb, bank central dan ojkUnit 5 bank, lkbb, bank central dan ojk
Unit 5 bank, lkbb, bank central dan ojkRandy Ikas
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganM Nasution
 
[KELAS X] Ekonomi Bab 7: Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa...
[KELAS X] Ekonomi Bab 7: Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa...[KELAS X] Ekonomi Bab 7: Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa...
[KELAS X] Ekonomi Bab 7: Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa...Alifia Putri Yudanti
 
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan otoritas jasa
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan otoritas jasa Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan otoritas jasa
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan otoritas jasa eli priyatna laidan
 
Peran dan Produk LKB dan LKBB
Peran dan Produk LKB dan LKBBPeran dan Produk LKB dan LKBB
Peran dan Produk LKB dan LKBBTitania Yuliska
 
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahu
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahuCerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahu
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahuOperator Warnet Vast Raha
 
Sistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - EkonomiSistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - EkonomiKiki Budi Setiawan
 
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...Sulthan Isa
 
Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiwardayadi007
 
RPP Ekonomi semester 2 kelas X 2013
RPP Ekonomi semester 2 kelas X 2013RPP Ekonomi semester 2 kelas X 2013
RPP Ekonomi semester 2 kelas X 2013Kasmadi Rais
 

Viewers also liked (14)

makalah bank indonesia
makalah bank indonesiamakalah bank indonesia
makalah bank indonesia
 
Unit 5 bank, lkbb, bank central dan ojk
Unit 5 bank, lkbb, bank central dan ojkUnit 5 bank, lkbb, bank central dan ojk
Unit 5 bank, lkbb, bank central dan ojk
 
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJK
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJKBab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJK
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJK
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
[KELAS X] Ekonomi Bab 7: Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa...
[KELAS X] Ekonomi Bab 7: Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa...[KELAS X] Ekonomi Bab 7: Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa...
[KELAS X] Ekonomi Bab 7: Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa...
 
Istilah istilah bank
Istilah istilah bankIstilah istilah bank
Istilah istilah bank
 
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan otoritas jasa
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan otoritas jasa Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan otoritas jasa
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan otoritas jasa
 
Peran dan Produk LKB dan LKBB
Peran dan Produk LKB dan LKBBPeran dan Produk LKB dan LKBB
Peran dan Produk LKB dan LKBB
 
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahu
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahuCerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahu
Cerita rakyat sangkuriang dan gunung tangkuban perahu
 
Sistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - EkonomiSistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
 
RPP EKONOMI SMA X kd 3.5
RPP EKONOMI SMA X kd 3.5RPP EKONOMI SMA X kd 3.5
RPP EKONOMI SMA X kd 3.5
 
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
 
Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasi
 
RPP Ekonomi semester 2 kelas X 2013
RPP Ekonomi semester 2 kelas X 2013RPP Ekonomi semester 2 kelas X 2013
RPP Ekonomi semester 2 kelas X 2013
 

Similar to Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)

jenis-jenis kegiatan perbankan
jenis-jenis kegiatan perbankan jenis-jenis kegiatan perbankan
jenis-jenis kegiatan perbankan RAHMATWAHYUDI2020
 
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankanPengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankancekkembali dotcom
 
Tugas eko 12, Febrina wati ,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buk...
Tugas eko 12, Febrina wati ,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buk...Tugas eko 12, Febrina wati ,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buk...
Tugas eko 12, Febrina wati ,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buk...Febrina Wati
 
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...AnitaJulianthi_
 
1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.ppt
1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.ppt1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.ppt
1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.pptSherlyDeswita
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaamirawulandari
 
Lembaga keuangan bank dan non bank
Lembaga keuangan bank dan non bankLembaga keuangan bank dan non bank
Lembaga keuangan bank dan non bankNur Afifa Mardatila
 
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuangan
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuanganBab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuangan
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuanganMuhammadAmarRahman
 
ekonomi Lembaga keuangan (bank)
ekonomi Lembaga keuangan (bank)ekonomi Lembaga keuangan (bank)
ekonomi Lembaga keuangan (bank)SMAN 54 Jakarta
 
Bank dan kantor bank - kelompok 7
Bank dan kantor bank - kelompok 7Bank dan kantor bank - kelompok 7
Bank dan kantor bank - kelompok 7Umar Mukhtar
 
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docxUthyaSamara
 
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budayaRespons masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budayaNaila9126
 

Similar to Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi) (20)

Ekonomi Bank SMAN 73 Jakarta
Ekonomi Bank SMAN 73 JakartaEkonomi Bank SMAN 73 Jakarta
Ekonomi Bank SMAN 73 Jakarta
 
jenis-jenis kegiatan perbankan
jenis-jenis kegiatan perbankan jenis-jenis kegiatan perbankan
jenis-jenis kegiatan perbankan
 
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankanPengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
 
Perban
PerbanPerban
Perban
 
perbankkan
perbankkanperbankkan
perbankkan
 
Tugas eko 12, Febrina wati ,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buk...
Tugas eko 12, Febrina wati ,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buk...Tugas eko 12, Febrina wati ,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buk...
Tugas eko 12, Febrina wati ,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buk...
 
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...
 
Bank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga KeuanganBank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga Keuangan
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.ppt
1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.ppt1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.ppt
1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.ppt
 
Bank
BankBank
Bank
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
 
Bank
BankBank
Bank
 
Lembaga keuangan bank dan non bank
Lembaga keuangan bank dan non bankLembaga keuangan bank dan non bank
Lembaga keuangan bank dan non bank
 
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuangan
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuanganBab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuangan
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuangan
 
ekonomi Lembaga keuangan (bank)
ekonomi Lembaga keuangan (bank)ekonomi Lembaga keuangan (bank)
ekonomi Lembaga keuangan (bank)
 
Bank Umum
Bank UmumBank Umum
Bank Umum
 
Bank dan kantor bank - kelompok 7
Bank dan kantor bank - kelompok 7Bank dan kantor bank - kelompok 7
Bank dan kantor bank - kelompok 7
 
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
 
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budayaRespons masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
 

More from Aulia Srie Wardani

Cerita pendek oleh siswi kelas 10 SMA - Logarhytm
Cerita pendek oleh siswi kelas 10 SMA - LogarhytmCerita pendek oleh siswi kelas 10 SMA - Logarhytm
Cerita pendek oleh siswi kelas 10 SMA - LogarhytmAulia Srie Wardani
 
Proposal Usaha Barang Daur Ulang
Proposal Usaha Barang Daur UlangProposal Usaha Barang Daur Ulang
Proposal Usaha Barang Daur UlangAulia Srie Wardani
 
Menyunting Teks Cerita Sejarah Buku Paket Bahasa indonesia Kelas XII Semester 2
Menyunting Teks Cerita Sejarah Buku Paket Bahasa indonesia Kelas XII Semester 2Menyunting Teks Cerita Sejarah Buku Paket Bahasa indonesia Kelas XII Semester 2
Menyunting Teks Cerita Sejarah Buku Paket Bahasa indonesia Kelas XII Semester 2Aulia Srie Wardani
 
Berbagai Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya Jepang ke Indonesia
Berbagai Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya Jepang ke IndonesiaBerbagai Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya Jepang ke Indonesia
Berbagai Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya Jepang ke IndonesiaAulia Srie Wardani
 
Pengaruh Anime Pada Remaja Indonesia
Pengaruh Anime Pada Remaja IndonesiaPengaruh Anime Pada Remaja Indonesia
Pengaruh Anime Pada Remaja IndonesiaAulia Srie Wardani
 
Healthy food and drink (Makanan dan minuman sehat)
Healthy food and drink (Makanan dan minuman sehat)Healthy food and drink (Makanan dan minuman sehat)
Healthy food and drink (Makanan dan minuman sehat)Aulia Srie Wardani
 
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)Aulia Srie Wardani
 

More from Aulia Srie Wardani (13)

Cerita pendek oleh siswi kelas 10 SMA - Logarhytm
Cerita pendek oleh siswi kelas 10 SMA - LogarhytmCerita pendek oleh siswi kelas 10 SMA - Logarhytm
Cerita pendek oleh siswi kelas 10 SMA - Logarhytm
 
Proposal Usaha Barang Daur Ulang
Proposal Usaha Barang Daur UlangProposal Usaha Barang Daur Ulang
Proposal Usaha Barang Daur Ulang
 
Contoh teks biografi
Contoh teks biografiContoh teks biografi
Contoh teks biografi
 
Menyunting Teks Cerita Sejarah Buku Paket Bahasa indonesia Kelas XII Semester 2
Menyunting Teks Cerita Sejarah Buku Paket Bahasa indonesia Kelas XII Semester 2Menyunting Teks Cerita Sejarah Buku Paket Bahasa indonesia Kelas XII Semester 2
Menyunting Teks Cerita Sejarah Buku Paket Bahasa indonesia Kelas XII Semester 2
 
Berbagai Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya Jepang ke Indonesia
Berbagai Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya Jepang ke IndonesiaBerbagai Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya Jepang ke Indonesia
Berbagai Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya Jepang ke Indonesia
 
Perlawanan Goa
Perlawanan GoaPerlawanan Goa
Perlawanan Goa
 
Contoh Soal Program Linear
Contoh Soal Program LinearContoh Soal Program Linear
Contoh Soal Program Linear
 
Pengaruh Anime Pada Remaja Indonesia
Pengaruh Anime Pada Remaja IndonesiaPengaruh Anime Pada Remaja Indonesia
Pengaruh Anime Pada Remaja Indonesia
 
Kostum Ketoprak
Kostum KetoprakKostum Ketoprak
Kostum Ketoprak
 
Makanan dan minuman sehat
Makanan dan minuman sehat Makanan dan minuman sehat
Makanan dan minuman sehat
 
Healthy food and drink (Makanan dan minuman sehat)
Healthy food and drink (Makanan dan minuman sehat)Healthy food and drink (Makanan dan minuman sehat)
Healthy food and drink (Makanan dan minuman sehat)
 
Ekosistem Danau
Ekosistem DanauEkosistem Danau
Ekosistem Danau
 
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)

  • 1. BANK, LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK, BANK SENTRAL, DAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) Oleh : Aulia Putri Srie Wardani X MA 4 SMA Negeri 1 Samarinda
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu negara sudah semestinya memiliki lembaga keuangan yang berfungsi untuk menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan. Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank itu lalu terbagi lagi menjadi beberapa kelompok, yaitu (1) Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi uang. (2) Bank Umum, yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral. (3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. (4) Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah ajaran islam tentang hukum riba).
  • 3. Sedangkan lembaga keuangan bukan bank adalah suatu badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah untuk mendorong perkembangan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah. Contoh dari lembaga keuangan bukan bank adalah asuransi, pegadaian dll. Dalam menjalankan tugasnya, lembaga keuangan di Indonesia diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebuah lembaga pengawasan jasa keuangan yang independen. Lembaga ini dibentuk menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2011. OJK mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan terhadap lembaga keuangan di Indonesia. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah makalah ini adalah : 1. Apa pengertian bank umum? 2. Apa peran bank umum? 3. Apa fungsi bank umum? 4. Apa jenis-jenis bank umum? 5. Apa produk yang dikeluarkan oleh bank umum? 6. Apa prinsip usaha bank umum? 7. Apa pengertian lembaga keuangan bukan bank? 8. Apa peran lembaga keuangan bukan bank? 9. Apa fungsi lembaga keuangan bukan bank? 10. Apa jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank? 11. Apa produk yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan bukan bank? 12. Apa prinsip dari usaha lembaga keuangan bukan bank? 13. Apa pengertian bank sentral? 14. Apa fungsi bank sentral? 15. Apa tugas bank sentral? 16. Apa tujuan bank sentral? 17. Bagaimana peranan bank sentral terhadap stabilitas sistem keuangan? 18. Apa pengertian otoritas jasa keuangan? 19. Apa fungsi otoritas jasa keuangan?
  • 4. 20. Apa tugas otoritas jasa keuangan? 21. Apa wewenang otoritas jasa keuangan? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Menjelaskan pengertian bank umum. 2. Menjelaskan peran bank umum. 3. Menjelaskan fungsi bank umum. 4. Menjelaskan jenis-jenis bank umum. 5. Menjelaskan produk yang dikeluarkan oleh bank umum. 6. Menjelaskan prinsip usaha bank umum. 7. Menjelaskan pengertian lembaga keuangan bukan bank. 8. Menjelaskan peran lembaga keuangan bukan bank. 9. Menjelaskan fungsi lembaga keuangan bukan bank. 10. Menjelaskan jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank. 11. Menjelaskan produk yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan bukan bank. 12. Menjelaskan prinsip dari usaha lembaga keuangan bukan bank. 13. Menjelaskan pengertian bank sentral. 14. Menjelaskan fungsi bank sentral. 15. Menjelaskan tugas bank sentral. 16. Menjelaskan tujuan bank sentral. 17. Menjelaskan peranan bank sentral terhadap stabilitas sistem keuangan. 18. Menjelaskan pengertian otoritas jasa keuangan. 19. Menjelaskan fungsi otoritas jasa keuangan. 20. Menjelaskan tugas otoritas jasa keuangan. 21. Menjelaskan wewenang otoritas jasa keuangan.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Bank Umum 1. Pengertian Bank Umum Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran. 2. Peran Bank Umum Bank umum mempunyai beberapa peran, yaitu : a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan tabungan. b) Memberikan kredit. c) Menerbitkan surat pengakuan utang. d) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri. e) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau dengan pihak ketiga. f) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. g) Melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. 3. Fungsi Bank Umum Pada umumnya fungsi bank umum adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Secara lebih terperinci fungsi bank umum adalah sebagai berikut : a) Meyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.
  • 6. b) Menciptakan uang. c) Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. d) Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya. e) Menyalurkan kredit. Bank umum harus mampu menarik dana masyarakat sebanyak mungkin. Kemampuan menarik dana masyarakat ini merupakan persoalan tersendirikarena selalu berhadapan dengan biaya yang harus dikeluarkan dalam rangka penarikan dana tersebut. 4. Jenis-jenis Bank Umum Bank umum dibedakan berdasarkan kepemilikannya dan kegiatan operasionalnya. a) Bank berdasarkan kepemilikannya :  Bank Milik Negara Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya.  Bank Milik Swasta Nasional Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.  Bank Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.
  • 7. b) Bank berdasarkan kegiatan operasionalnya :  Bank Konvensional Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman. Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil. Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek. Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Bank konvensional contohnya bank umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut telah kalian pelajari pada subbab sebelumnya.  Bank Syariah Seiring dengan pertambahan waktu, penduduk Indonesia yang menganut agama Islam semakin banyak sehingga menjadi agama yang dominan di Indonesia. Oleh karena itu, banyak bank Syariah yang bermunculan dan berkembang.
  • 8. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah adalah, (1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil. (2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal. (3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah). (4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah). (5) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain. 5. Produk Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan prisip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran atau Bank Komersial (commercial bank full service bank), berikut contoh produk bank umum : a) Giro (Demand Deposit), merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. b) Tabungan (Saving Deposit), merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank dan dapat dilakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kwitansi atau kartu (ATM). c) Deposito (Deposit), merupakan simpanan pada Bank yang memiliki jangka waktu tertentu, pencairannya dilakukan pada saat jatuh tempo yang terdiri dari Deposito Berjangka (time deposit), Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit) dan Deposit On Call. d) Kredit Investasi, merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan investasi. e) Kedit Modal Kerja, merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan modal usaha. f) Kredit Perdagangan, merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk memperbesar/memperlancar kegiatan perdagangan. g) Kredit Produktif, merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan.
  • 9. h) Kredit Konsumtif, merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan konsumsi. i) Kredit Profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada kalangan professional. j) Kredit Sindikasi, merupakan kredit yang diberikan kepada debitur korporasi secara bersama-sama dengan beberapa bank lain. 6. Prinsip Usaha Bank Umum Bank memiliki prinsip-prinsip dalam menjalankan usahanya, yaitu : a) Prinsip Kepercayaan (fiduciary relation
 principle)
 Prinsip kepercayaan adalah suatu asas yang melandasi hubungan antara bank dan nasabah bank. Bank berusaha dari dana masyarakat yang disimpan berdasarkan kepercayaan, sehingga setiap bank perlu menjaga kesehatan banknya dengan tetap memelihara dan mempertahankan kepercayaan masyarakat. Prinsip kepercayaan diatur dalam Pasal 29 ayat (4) UU No 10 Tahun 1998. b) Prinsip Kehatihatian (prudential principle) Prinsip kehati-hatian adalah suatu prinsip yang menegaskan bahwa bank dalam menjalankan kegiatan usaha baik dalam penghimpunan terutama dalam penyaluran dana kepada masyarakat harus sangat berhatihati. Tujuan dilakukannya prinsip kehati-hatian ini agar bank selalu dalam keadaan sehat menjalankan usahanya dengan baik dan mematuhi ketentuan-ketentuan dan norma-norma hukum yang berlaku di dunia perbankan. Prinsip kehati-hatian tertera dalam Pasal 2 dan Pasal 29 ayat (2) UU No 10 tahun 1998. c) Prinsip Kerahasiaan (secrecy principle) Prinsip kerahasiaan bank diatur dalam Pasal 40 sampai dengan Pasal 47 A UU No 10 Tahun 1998. Menurut Pasal 40 bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya. Namun dalam ketentuan tersebut kewajiban merahasiakan itu bukan tanpa pengecualian. Kewajiban merahasiakan itu dikecualikan untuk dalam halhal untuk kepentingan pajak, penyelesaian utang piutang bank yang sudah diserahkan kepada badan Urusan Piutang dan Lelang/Panitia Urusan Piutang Negara (UPLN/PUPN), untuk kepentingan pengadilan perkara
  • 10. pidana, dalam perkara perdata antara bank dengan nasabah, dan dalam rangka tukar menukar informasi antar bank. d) Prinsip Mengenal Nasabah ( know how costumer principle ) Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh bank untuk mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk melaporkan setiap transaksi yang mencurigakan. Prinsip mengenal nasabah nasabah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.3/1 0/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal nasabah. Tujuan yang hendak dicapai dalam penerapan prinsip mengenal nasabah adalah meningkatkan peran lembaga keuangan dengan berbagai kebijakan dalam menunjang praktik lembaga keuangan, menghindari berbagai kemungkinan lembaga keuangan dijadikan ajang tindak kejahatan dan aktivitas illegal yang dilakukan nasabah, dan melindungi nama baik dan reputasi lembaga keuangan. B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 1. Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank Selain bank, Indonesia juga memiliki lembaga keuangan yang tidak termasuk bank yaitu lembaga keuangan bukan bank (LKBB). Lembaga Keuangan Bukan Bank atau LKBB adalah semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan-perusahaan. 2. Peran Lembaga Keuangan Bukan Bank Peran lembaga keuangan bukan bank adalah : a) Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang/jasa b) Mempelancar distribusi barang c) Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan 3. Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank Fungsi lembaga keuangan bukan bank adalah : a) Memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang berpendapatan
  • 11. rendah, agar mereka tidak terjerat b) Membiayai pembangunan industri dan memperlancar pembangunan ekonomi lewat pembangunan pasar uang dan pasar modal. 4. Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank Jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank adalah : a) Lembaga Pembiayaan, merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. b) Asuransi, merupakan suatu metode untuk melindungi seseorang atau perusahaan dari kerugian keuangan yang disebabkan oleh kerusakan atau pencurian aset dan kematian atau kecelakaan. c) Dana Pensiun, sebenarnya merupakan salah satu cara memberikan jaminan kesejahteraan pada karyawan. d) Reksa Dana, merupakan wadah menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (pihak pengelola dana) e) Perusahaan Penjamin, apabila pengusaha tidak bisa membayar kredit dan berbagai transaksi lainnya, maka perusahaan penjamin yang menanggung. f) Pegadaian, jika anda membutuhkan dana cepat datanglah ke pegadaian dan anda akan mendapat pinjaman uang tanpa syarat yang rumit. 5. Produk Lembaga Keuangan Bukan Bank Seperti bank, lembaga keuangan bukan bank juga memiliki produkproduk tertentu dalam kegiatannya, di antaranya: a) Perusahaan pembiayaan b) Perusahaan sewa-guna (leasing) c) Perusahaan anjak piutang d) Perusahaan pegadaian e) Perusahaan kartu kredit f) Perusahaan asuransi g) Perusahaan penyelenggaraan dana pensiun
  • 12. 6. Prinsip Usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank Prinsip yang digunakan oleh lembaga keuangan bukan bank adalah prinsip mengenal nasabah. Prinsip mengenal nasabah adalah adalah prinsip yang diterapkan LKBB untuk mengetahui latar belakang dan identitas nasabah, serta melaporkan transaksi keuangan mencurigakan serta transaksi yang dilakukan secara tunai, termasuk transaksi yang terkait dengan pendanaan kegiatan terorisme. C. Bank Sentral 1. Pengertian Bank Sentral Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di negara tersebut, yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi atau naiknya hargaharga yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang. Bank Sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada nilai yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero inflation), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan menggunakan instrumen dan otoritas yang dimilikinya. Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yang didirikan berdasarkan undang-undang. Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen/mandiri, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihakpihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undangundang. 2. Fungsi Bank Sentral Bank sentral mempunyai berbagai fungsi, yaitu : a) Memperlancar lalu lintas pembayaran.  Menciptakan uang kartal.  Menyelenggarakan kliring antar bank umum. b) Sebagai bankir, agen dan penasehat pemerintah.  Bank sentral sebagai bankir : o Memelihara rekening pemerintah. o Memberikan pinjaman sementara.
  • 13. o Memberikan pinjaman khusus. o Melaksanakan transaksi yang menyangkut jual beli valuta asing (valas). o Menerima pembayaran pajak. o Membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah. o Membantu pengedaran surat berharga pemerintah. o Mengumpulkan dan menganalisis data ekonomi.  Bank sentral sebagai agen dan penasehat pemerintah : o Mengadministrasi dan mengelola hutang nasional. o Memberikan jasa pembayaran bunga atas hutang. o Memberikan saran dan informasi mengenai keadaan pasar uang dan modal. c) Memelihara cadangan/cash reserve bank umum. d) Memelihara cadangan devisa negara.  Internal reserve, untuk keperluan jumlah uang beredar.  Eksternal reserve, untuk alat pernbayaran internasional. e) Sebagai bankers bank (Bank-nya bank) dan lender of last resort. f) Mengawasi kredit. g) Mengawasi bank (bank supervision)  Prudential Supervision, yaitu pengawasan bank yang diarahkan agar individual bank dapat dijaga kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakat dapat dilindungi.  Monetary Supervision, yaitu menjaga nilai mata uang negara yang bersangkutan sehingga bank tersebut dapat menjadi penyangga kebijakan moneter maupun kebijakan ekonomi pemerintah lainnya. 3. Tugas Bank Sentral Bank sentral memiliki berbagai tugas, yaitu : a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. b) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. c) Mengatur dan mengawasi bank. d) Sebagai penyedia dana terakhir bagi bank umum, dalam bentuk bantuan likuiditas Bank Indonesia.
  • 14. 4. Tujuan Bank Sentral Tujuan tunggal yang dimiliki oleh bank sentral (Bank Indonesia) adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang tercermin dari laju inflasi dan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Instrumen yang digunakan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah tersebut adalah tugas dari Bank Indonesia sebagai bank sentral. 5. Stabilitas Sistem Keuangan Bank Sentral Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Kelima peran utama yang mencakup kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas sistem keuangan itu adalah : a) Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang disebut inflation targeting framework. b) Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi. Seperti halnya di negara-negara lain, sektor perbankan memiliki pangsa yang dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain itu, disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat kebijakan serta penegakan hukum (law enforcement) harus dijalankan. Bukti yang ada menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan disiplin pasar, memiliki stabilitas sistem keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan hukum (law enforcement) dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan stakeholder
  • 15. serta sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun Arsitektur Perbankan Indonesia dan rencana implementasi Basel II. c) Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran. Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik. Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara lain dengan menerapkan sistem pembayaran yang bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran. Sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem pembayaran. d) Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen dan indikator macroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan. e) Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Fungsi ini
  • 16. hanya diberikan kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan likuiditas temporer namun masih memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR, Bank Indonesia harus menghindari terjadinya moral hazard. Oleh karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut. D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 1. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi sebagai sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK. 2. Fungsi Otoritas Jasa Keuangan OJK memiliki berbagai fungsi yaitu : a) Mengawasi aturan main yang sudah dijalankan dari forum stabilitas keuangan. b) Menjaga stabilitas sistem keuangan. c) Melakukan pengawasan non-bank dalam struktur yang sama seperti sekarang. d) Pengawasan bank keluar dari otoritas BI sebagai bank sentral dan dipegang oleh lembaga baru. 3. Tugas Otoritas Jasa Keuangan Tugas OJK adalah mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan. OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap : a) Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan.
  • 17. b) Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal. c) Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya. 4. Wewenang Otoritas Jasa Keuangan Untuk melaksanakan tugas pengaturan OJK mempunyai berbagai wewenang, yaitu : a) Menetapkan peraturan pelaksanaan undang-undang. b) Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan. c) Menetapkan peraturan dan keputusan OJK. d) Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan. e) Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK. f) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu. g) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada lembaga jasa keuangan. h) Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban. Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang : a) Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan. b) Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh kepala eksekutif. c) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalamperaturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan. d) Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu. e) Melakukan penunjukan pengelola statuter. f) Menetapkan penggunaan pengelola statuter. g) Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukanpelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
  • 18. h) Memberikan dan/atau mencabut :  izin usaha;  izin orang perseorangan;  efektifnya pernyataan pendaftaran;  surat tanda terdaftar;  persetujuan melakukan kegiatan usaha;  pengesahan;  persetujuan atau penetapan pembubaran; dan  penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan.
  • 19. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa lembaga keuangan dibagi menjadi lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Bank sendiri mempunyai beberapa jenis, berdasarkan fungsinya bank dibedakan menjadi bank umum, bank sentral, dan bank perkreditan rakyat. Bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional. Sedangkan bank sentral merupakan bank yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di suatu negara. Sedangkan lembaga keuangan bukan bank adalah semua lembaga yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan-perusahaan. Contohnya adalah asuransi, pegadaian, dana pensiun, reksa dana, dan bursa efek. Pengawasan terhadap lembaga keuangan dilakukan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yaitu lembaga negara yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Lembaga keuangan merupakan industri vital ekonomi. Lembaga keuangan merupakan bagian utama dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Secara umum lembaga keuangan berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan. Lembaga keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan perbankan yang baik dan berkualitas, maka negara tersebut dapat berkembang. B. Saran Semakin turunnya perekonomian dalam negeri sangatlah harus diperbaiki, oleh karena itu perbankan sangat dituntut agar dapat mengembangkan pertumbuhan ekonomi. Maka perbankan-lah yang harus dibenahi agar pertumbuhan ekonomi di negeri ini dapat berkembang.