Puisi ini menceritakan tentang perasaan cinta seseorang yang tidak terbalas. Sang penyair jatuh cinta pada seseorang yang salah, namun bukan karena kesalahan pasangannya melainkan karena harapan dan logikanya sendiri yang terlalu jauh. Ia hanya dapat mengingat senyum pasangannya tanpa nama atau wajah. Melepas atau menahan cinta itu sama-sama menyakitkan bagi sang penyair.