SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
TUJUAN
Tujuan Umum
● Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
toksisitas akut Paracetamol pada mencit jantan Galur
Swiss Webster yang diukur secara kuantitatif dengan
LD50.
Tujuan Khusus
● Menentukan nilai dosis Parasetamol yang
mengakibatkan kematian 50% populasi mencit jantan
Galur Swiss Webster
uji ketoksikan suatu senyawa yang
diberikan pada hewan uji dengan
dosis tunggal dan dilakukan
pengamatan selama 24 jam
(Chinedu et al., 2013). Tolak ukur
yang paling sering untuk
menyatakan dosis toksisitas akut
ialah dosis letal tengah (LD50). Uji
toksisitas memberikan informasi
tentang bahaya kesehatan akibat
paparan bahan tertentu pada tubuh
(Ihwan, et al (2018).
Uji Ketoksikan
Akut
Menurut
Farmakope
Indonesia
Parasetamol merupakan serbuk
hablur putih, tidak berbau, dan
memiliki rasa sediki pahit.
Parasetamol larut dalam 1:70 air
dingin, 1:20 air mendidih, 1:7 etanol,
1:13 aseton, 1:40 gliserol, 1:9
propilen glikol serta larut dalam
metanol, dimetil formalmida, etil
diklorida, dan dalam larutan alkali
hidroksida. Parasetamol memiliki
titik leleh 168-172ºC dan pH 5,3-6,5.
MON
TUE
WED
TUE
FRI
WKND
MON
TUE
WED
THU
FRI
WKND
MON
TUE
WED
TUE
FRI
WKND
Mekanisme toksisitas parasetamol terjadi
akibat konversi obat tersebut menjadi
metabolit reaktif, yaitu N-acetyl-
pbenzoquinoneimine (NAPQI) oleh enzim
sitokrom 450. Normalnya NAPQI yang
merupakan radikal bebas akan diikat oleh
gugus gulfihidril dari glutation (GSH), yang
merupakan antioksidan, untuk kemudian di
eliminasi dari tubuh. Akan tetapi
penggunaan parasetamol yang berlebihan
akan menyebabkan kadar GSH yang
dihasilkan sangat rendah dan tidak mampu
mengikat NAPQI sehingga menyebabkan
terganggunya metabolisme sel hati.
Kadar NAPQI yang meningkat
menyebabkan aliran darah membawa
zat tersebut menuju ginjal. Oleh karena
itu selain menyebabkan kerusakan
intraseluler diikuti nekrosis hati
(kematian hati), NAPQI juga
menyebabkan kerusakan tubular yang
ditandai meningkatnya kadar BUN dan
kreatinin yang pada akhirnya dapat
menimbulkan kegagalan ginjal.
● menyebutkan dosis aman untuk konsumsi
parasetamol adalah tidak lebih dari 4000
mg/hari bagi orang dewasa dan anak diatas
12 tahun. Konsumsi parasetamol dosis toksis
sebesar 15 gram dapat menimbulkan
toksisitas pada hati (hepatotoksik) dimana
kerusakan hepar ini dapat diikuti kerusakan
pada beberapa organ lain, salah satunya
adalah ginjal yang berupa nekrosis tubulus
ginjal akut.
Food and Drugs
Association (FDA)
MON
TUE
WED
TUE
FRI
WKND
Secara keseluruhan terjadi insufisiensi
ginjal pada 1-2% pasien dengan overdosis
parasetamol. Parasetamol dapat
menimbulkan kerusakan ginjal yang
ditandai dengan peningkatan serum
kreatinin lebih dari 2 mg/dL pada 43-57%
pasien dengan ensefalopati dan
koagulopati sekunder pada kerusakan
hepar (Rini et al, 2013)
Perhitungan
1. Perhitungan Persamaan Regresi Linear
2. Rumus Thomson & Weil
Perlakuan
Dosis
(mg/kgBB)
Jumlah HU mati
(ekor)
Log Dosis
(mg/kgBB)
% Kematian Probit
1 125 - 2,097 0 0
2 250 1 2,398 20 4,16
3 500 3 2,699 60 5,25
4 1000 4 3 80 5,84
5 2000 4 3,301 80 5,84
Perhitungan
Tabel Probit % Kematian
Perhitungan
1. Perhitungan Persamaan Regresi
Linear
Rumus : y = bx + a
y adalah 50% pada tabel Probit. Jadi y = 5
a = −7,762
b = 4,439
r = 0,860
5 = 4,439.x + (−7,762)
5 = 4,439x – 7,762
−4,439x = −5 −7,762
−4,439x = −12,762
x = 2,875
antiLog 2,875 = 749,895
Jadi LD50 = 749,895 mg/kgBB
Perhitungan
Tabel Probit 50%
2. Rumus Thomson & Weil
Rumus : Log m = LogD + d(f+1)
Keterangan : m : LD50
D : dosis terkecil yang diberikan
d : Log kelipatan dosis
f : suatu faktor dari tabel Weil
Perhitungan
Logm = LogD + d(f+1)
= Log125 + Log2 (0,333 + 1)
= 2,097 + 0,301 (1,333)
= 2,087 + 0,401
Logm = 2,498
m = antiLog 2,498
= 314,775
Jadi LD50 = 314,775 mg/kgBB
Jumlah HU mati
Perhitungan
Jumlah HU mati
(ekor)
-
1
3
4
4
Tabel Weil
Hasil Pengamatan Gejala Klinis
PEMBAHASAN
MON
TUE
WED
TUE
FRI
WKND
Hasil pengamatan yang
dilakukan selama 24 (duapuluh
empat) jam meliputi pengematan
gejala klinis yang timbul setiap 4
(empat) jam dapat dillihat pada Tabel .
Perlakuan
Dosis
(mg/kgBB)
Gejala Klinis
1 125 Normal, tidak ada gejala toksik
2 250 Tremor, gelisah, bulu berdiri
3 500
Tremor, gelisah, kaki belakang menjadi
lumpuh, lemas
4 1000
Lemas, terjadi penurunan aktivitas, nafas
melambat
5 2000
Lemas, penurunan aktivitas, nafas
setengah-setengah
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui
bahwa gejala klinis pada mencit semakin bertambah
dengan peningkatan dosis uji yang diberikan. Evaluasi
toksisitas akut tidak hanya mengenai LD50, tetapi juga
terhadap kelainan tingkah laku, stimulasi, aktivitas
motorik untuk mendapatkan gambaran tentang sebab
kematian hewan uji. (Dewi et al, 2021)
Pengujian LD50 suspensi paracetamol
dilakukan terhadap 5 (lima) ekor mencit.
Pada percobaan ini, dosis suspensi
paracetamol yang digunakan adalah 125
mg/kgBB, 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB,
1000 mg/kgBB, 2000 mg/kgBB.
Pengamatan dilakukan selama 24
(duapuluh empat) jam meliputi pengematan
gejala klinis yang timbul setiap 4 (empat)
jam dan jumlah hewan uji mati selama 24
(duapuluh empat) jam.
MON
TUE
WED
TUE
FRI
WKND
Hasil pengamatan yang dilakukan pada
jumlah hewan uji mati selama 24
(duapuluh empat) jam dapat dilihat pada
Tabel
Perlakuan
Dosis
(mg/kgBB)
Jumlah HU mati
(ekor)
1 125 -
2 250 1
3 500 3
4 1000 4
5 2000 4
Metode OECD (Organisation for
Economic Co-operation and Development)
Salah satu metode yang digunakan untuk uji
toksisitas akut adalah metode OECD.
Metode ini menggunakan jumlah hewan uji
yang lebih sedikit dari metode lain untuk
menentukan toksisitas dari suatu senyawa.
Metode ini sudah mengalami beberapa kali
pembaruan. Metode yang pertama kali
dikeluarkan oleh OECD adalah metode
OECD 401, berikutnya OECD 420, OECD
423 dan OECD 425. Selain digunakan untuk
menetapkan dosis toksik dari suatu senyawa,
metode ini juga dapat digunakan untuk
menetapkan nilai LD50.
Pengujian nilai LD50 suspensi paracetamol yang
dilakukan pada 5 (ima) variasi dosisi. Pada mencit
dosis 125 mg/kgBB tidak terdapat kematian. Pada
mencit dosis 250 mg/kgBB terdapat 1 (satu) kematian.
Pada mencit dosis 500 mg/kgBB terdapat 3 (tiga)
kematian. Pada mencit dosis 1000 mg/kgBB terdapat 4
(empat) kematian. Pada mencit dosis 2000 mg/kgBB
terdapat 4 (empat) kematian. Hal tersebut dikarenakan
besarnya dosis suspensi parasetamol yang
menyebabkan kematian pada mencit karena efek
toksik akan bertambah dengan naiknya dosis. Efek
toksik merupakan efek yang sangat berbahaya dan
dapat menyebabkan kematian (Lu, 1994;Putri, 2018).
Berdasarkan hasil serangkaian proses uji
toksisitas akut pada peraktikum kali ini dan
yang dilakukan oleh Ihwan, Moh. Yusup
Asabri, Akhmad Khumaidi Jurusan Farmasi,
FMIPA Universitas Tadulako, Palu – Sulawesi
Tengah, 94118, yaitu Uji Toksisitas Akut Dan
Letal Dose (LD50) Ekstrak Etanol Daun
Pepolo (Bischofia javanica Blume) Pada
Mencit Putih (Mus musculus) dengan metode
Thomson dan well yang dilakukan diperoleh
hasil LD50 = 314, 775 mg/kgBB dan 3.91
g/kgBB yang menunjukan bahwa nilai LD 50
yang di peroleh berbedah tetapi efek
toksisitas sama yaitu menyebabkan kematian
pada mencit sama.
WED
FRI
WKND
THU
Pada perhitungan LD50 berdasarkan
Rumus Persamaan Libear didapatkan hasil
LD50 = 749,895 mg/kgBB dan pada Rumus
Thomson & Weil didapatkan hasil LD50 =
314,775 mg/kgBB
KESIMPULAN
3. Hasil perhitungan dan Analisa nilai yang
didapat pada praktikum dan yang
diperoleh dari refrensi dapat disimpulkan
bahwa nilai LD50 yang di peroleh
berbedah tetapi menimbulkan efek toksik
yang sama sehingga menyebabkan
kematian pada mencit.
WED
FRI
WKND
THU
1. pada pemberian dosis 250 mg/kgBB
terdapat 1 (satu) kematian mencit. Pada
dosis 500 mg/kgBB terdapat 3 (tiga)
kematian mencit. Pada dosis 1000
mg/kgBB dan 2000 mg/kgBB terdapat 4
(empat) kematian mencit.
2. Serta gejala klinis pada mencit semakin
bertambah dengan peningkatan dosis uji
yang diberikan. Dengan demikian, dosis
suspensi parasetamol yang
bertambah akan menyebabkan
kematian pada mencit
karena efek toksik.
Daftar Pustaka
Grace, P. S. (2015). Validasi Metode Analisis Untuk Penetapan Kadar Parasetamol Dalam
Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet, Phamacon. Jurnal Ilmiah Farmasi
UNSTRAT, Vol. 4, 2302–2493.
Ihwan, et al. (2018). Uji Toksisitas Akut Dan Letal Dose (LD50) Ekstrak Etanol Daun Pepolo
(Bischofia javanica Blume) Pada Mencit Putih (Mus musculus). Natural Science:
Journal of Science and Technology, 110-116.
Lu, F. (1994). Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Resiko. Edisi Kedua.
Jakarta: UIP.
Nirui, W. d. (2006). Toksikologi Umum. Bandung: Universitas Udayana.
Chinedu, E. A. (2013). Baru direkomendasikan metode untuk menentukan
toksisitas akut pada model hewan. Toksikologi Internasional, 20(3):224-
6.
Dewi, et al. (2021). UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH
(Piper crocatum) SEBAGAI BAHAN TERAPI POKET PERIODONTAL.
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi FKG UPDM (B), 1-8.
Priyanto. (2001). Toksisitas Obat, Zat Kimia, dan Terapi Antidotum.
Putri, D. E. (2018). UJI TOKSISITAS AKUT YANG DIUKUR DENGAN
PENENTUAN LD50EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) PADA MENCIT
JANTAN. Medan: Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara.
Rini, Ari Setyo, Hairrudin Hairrudin, and Sugiyanta Sugiyanta. Efektivitas Ekstrak
Putri
Malu (Mimosa pudica Linn.) sebagai Nefroprotektor pada Tikus Wistar yang
Diinduksi Parasetamol Dosis Toksik. Pustaka Kesehatan 1.1 (2013) 15-19.
Siregar, C. d. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
LAMPIRAN JOBDESK
NO NAMA JOBDESK
1. ELSA PUTRI LESTARI Perhitungan dan sebagian pembahasan
2. NUR HALIZA SURATINOYO Sebagian dasar teori dan membuat PPT
3. ARIYANTO BILI Tujuan dan Sebagian pembahasan
4. PHILIPUS B. K. D Sebagian pembahasan dan kesimpulan
5. ANNISA SHAFIRA Sebagian dasar teori dan daftar pustaka
THANK
YOU !

More Related Content

What's hot

Tugas Hitungan Parameter Farmakokinetika dan Infus Intravena
Tugas Hitungan Parameter Farmakokinetika dan Infus IntravenaTugas Hitungan Parameter Farmakokinetika dan Infus Intravena
Tugas Hitungan Parameter Farmakokinetika dan Infus IntravenaSalsabila Azzahra
 
Peraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalen
Peraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalenPeraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalen
Peraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalenBambang Priyambodo
 
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika DasarRangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika DasarNesha Mutiara
 
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion CalaminFormula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion Calaminzipiklan
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenPutri Indayani
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian iiSurya Amal
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
 
HKSA Antibiotik..pptx
HKSA Antibiotik..pptxHKSA Antibiotik..pptx
HKSA Antibiotik..pptxMPandjieM
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptxadaptifakhlak
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatNur Kasim
 

What's hot (20)

Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
laprak 2.pdf
laprak 2.pdflaprak 2.pdf
laprak 2.pdf
 
Tugas Hitungan Parameter Farmakokinetika dan Infus Intravena
Tugas Hitungan Parameter Farmakokinetika dan Infus IntravenaTugas Hitungan Parameter Farmakokinetika dan Infus Intravena
Tugas Hitungan Parameter Farmakokinetika dan Infus Intravena
 
Percobaan III
Percobaan IIIPercobaan III
Percobaan III
 
Peraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalen
Peraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalenPeraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalen
Peraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalen
 
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika DasarRangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
 
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion CalaminFormula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
 
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
lipid- biokimia
lipid- biokimialipid- biokimia
lipid- biokimia
 
Biofarmasetika i
Biofarmasetika iBiofarmasetika i
Biofarmasetika i
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogen
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
 
HKSA Antibiotik..pptx
HKSA Antibiotik..pptxHKSA Antibiotik..pptx
HKSA Antibiotik..pptx
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 

Similar to TOKSISITAS PARASETAMOL

FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIKFITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIKSofiaNofianti
 
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdfAlazizSetiawan1
 
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)Repository Ipb
 
uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamka
uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamkauji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamka
uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamkafajar_santoso_LoveIndonesia
 
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih pada hamster hipe...
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih pada hamster hipe...Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih pada hamster hipe...
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih pada hamster hipe...Fajar Santoso
 
theresia sorta b1 j008065 ache
theresia sorta  b1 j008065  achetheresia sorta  b1 j008065  ache
theresia sorta b1 j008065 achetheresia sorta
 
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...Aji Wibowo
 
02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dm02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dmdewi rahma
 
Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027dwifitriyani7
 
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...Jung Nayla
 
Uji praklinik obat baru
Uji praklinik  obat  baruUji praklinik  obat  baru
Uji praklinik obat baruHabib Assinjiy
 
PPT Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamka
PPT Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamkaPPT Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamka
PPT Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamkafajar_santoso_LoveIndonesia
 
Fitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasiFitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasiSofiaNofianti
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...Repository Ipb
 
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Siska Hermawati
 

Similar to TOKSISITAS PARASETAMOL (20)

FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIKFITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
 
Intern Tertum
Intern TertumIntern Tertum
Intern Tertum
 
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
 
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
 
uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamka
uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamkauji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamka
uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamka
 
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih pada hamster hipe...
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih pada hamster hipe...Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih pada hamster hipe...
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih pada hamster hipe...
 
theresia sorta b1 j008065 ache
theresia sorta  b1 j008065  achetheresia sorta  b1 j008065  ache
theresia sorta b1 j008065 ache
 
Tunjuk langit
Tunjuk langitTunjuk langit
Tunjuk langit
 
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
 
02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dm02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dm
 
Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027
 
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
 
Uji praklinik obat baru
Uji praklinik  obat  baruUji praklinik  obat  baru
Uji praklinik obat baru
 
PPT Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamka
PPT Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamkaPPT Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamka
PPT Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih fajar santoso uhamka
 
27 35-1-pb
27 35-1-pb27 35-1-pb
27 35-1-pb
 
Fitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasiFitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasi
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
 
(37).en.id
(37).en.id(37).en.id
(37).en.id
 
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50
 

Recently uploaded

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 

Recently uploaded (20)

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 

TOKSISITAS PARASETAMOL

  • 1.
  • 2. TUJUAN Tujuan Umum ● Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksisitas akut Paracetamol pada mencit jantan Galur Swiss Webster yang diukur secara kuantitatif dengan LD50. Tujuan Khusus ● Menentukan nilai dosis Parasetamol yang mengakibatkan kematian 50% populasi mencit jantan Galur Swiss Webster
  • 3. uji ketoksikan suatu senyawa yang diberikan pada hewan uji dengan dosis tunggal dan dilakukan pengamatan selama 24 jam (Chinedu et al., 2013). Tolak ukur yang paling sering untuk menyatakan dosis toksisitas akut ialah dosis letal tengah (LD50). Uji toksisitas memberikan informasi tentang bahaya kesehatan akibat paparan bahan tertentu pada tubuh (Ihwan, et al (2018). Uji Ketoksikan Akut Menurut Farmakope Indonesia Parasetamol merupakan serbuk hablur putih, tidak berbau, dan memiliki rasa sediki pahit. Parasetamol larut dalam 1:70 air dingin, 1:20 air mendidih, 1:7 etanol, 1:13 aseton, 1:40 gliserol, 1:9 propilen glikol serta larut dalam metanol, dimetil formalmida, etil diklorida, dan dalam larutan alkali hidroksida. Parasetamol memiliki titik leleh 168-172ºC dan pH 5,3-6,5. MON TUE WED TUE FRI WKND
  • 4. MON TUE WED THU FRI WKND MON TUE WED TUE FRI WKND Mekanisme toksisitas parasetamol terjadi akibat konversi obat tersebut menjadi metabolit reaktif, yaitu N-acetyl- pbenzoquinoneimine (NAPQI) oleh enzim sitokrom 450. Normalnya NAPQI yang merupakan radikal bebas akan diikat oleh gugus gulfihidril dari glutation (GSH), yang merupakan antioksidan, untuk kemudian di eliminasi dari tubuh. Akan tetapi penggunaan parasetamol yang berlebihan akan menyebabkan kadar GSH yang dihasilkan sangat rendah dan tidak mampu mengikat NAPQI sehingga menyebabkan terganggunya metabolisme sel hati. Kadar NAPQI yang meningkat menyebabkan aliran darah membawa zat tersebut menuju ginjal. Oleh karena itu selain menyebabkan kerusakan intraseluler diikuti nekrosis hati (kematian hati), NAPQI juga menyebabkan kerusakan tubular yang ditandai meningkatnya kadar BUN dan kreatinin yang pada akhirnya dapat menimbulkan kegagalan ginjal.
  • 5. ● menyebutkan dosis aman untuk konsumsi parasetamol adalah tidak lebih dari 4000 mg/hari bagi orang dewasa dan anak diatas 12 tahun. Konsumsi parasetamol dosis toksis sebesar 15 gram dapat menimbulkan toksisitas pada hati (hepatotoksik) dimana kerusakan hepar ini dapat diikuti kerusakan pada beberapa organ lain, salah satunya adalah ginjal yang berupa nekrosis tubulus ginjal akut. Food and Drugs Association (FDA) MON TUE WED TUE FRI WKND Secara keseluruhan terjadi insufisiensi ginjal pada 1-2% pasien dengan overdosis parasetamol. Parasetamol dapat menimbulkan kerusakan ginjal yang ditandai dengan peningkatan serum kreatinin lebih dari 2 mg/dL pada 43-57% pasien dengan ensefalopati dan koagulopati sekunder pada kerusakan hepar (Rini et al, 2013)
  • 6. Perhitungan 1. Perhitungan Persamaan Regresi Linear 2. Rumus Thomson & Weil Perlakuan Dosis (mg/kgBB) Jumlah HU mati (ekor) Log Dosis (mg/kgBB) % Kematian Probit 1 125 - 2,097 0 0 2 250 1 2,398 20 4,16 3 500 3 2,699 60 5,25 4 1000 4 3 80 5,84 5 2000 4 3,301 80 5,84
  • 8. Perhitungan 1. Perhitungan Persamaan Regresi Linear Rumus : y = bx + a y adalah 50% pada tabel Probit. Jadi y = 5 a = −7,762 b = 4,439 r = 0,860 5 = 4,439.x + (−7,762) 5 = 4,439x – 7,762 −4,439x = −5 −7,762 −4,439x = −12,762 x = 2,875 antiLog 2,875 = 749,895 Jadi LD50 = 749,895 mg/kgBB
  • 10. 2. Rumus Thomson & Weil Rumus : Log m = LogD + d(f+1) Keterangan : m : LD50 D : dosis terkecil yang diberikan d : Log kelipatan dosis f : suatu faktor dari tabel Weil Perhitungan Logm = LogD + d(f+1) = Log125 + Log2 (0,333 + 1) = 2,097 + 0,301 (1,333) = 2,087 + 0,401 Logm = 2,498 m = antiLog 2,498 = 314,775 Jadi LD50 = 314,775 mg/kgBB
  • 11. Jumlah HU mati Perhitungan Jumlah HU mati (ekor) - 1 3 4 4 Tabel Weil
  • 12. Hasil Pengamatan Gejala Klinis PEMBAHASAN MON TUE WED TUE FRI WKND Hasil pengamatan yang dilakukan selama 24 (duapuluh empat) jam meliputi pengematan gejala klinis yang timbul setiap 4 (empat) jam dapat dillihat pada Tabel . Perlakuan Dosis (mg/kgBB) Gejala Klinis 1 125 Normal, tidak ada gejala toksik 2 250 Tremor, gelisah, bulu berdiri 3 500 Tremor, gelisah, kaki belakang menjadi lumpuh, lemas 4 1000 Lemas, terjadi penurunan aktivitas, nafas melambat 5 2000 Lemas, penurunan aktivitas, nafas setengah-setengah Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa gejala klinis pada mencit semakin bertambah dengan peningkatan dosis uji yang diberikan. Evaluasi toksisitas akut tidak hanya mengenai LD50, tetapi juga terhadap kelainan tingkah laku, stimulasi, aktivitas motorik untuk mendapatkan gambaran tentang sebab kematian hewan uji. (Dewi et al, 2021) Pengujian LD50 suspensi paracetamol dilakukan terhadap 5 (lima) ekor mencit. Pada percobaan ini, dosis suspensi paracetamol yang digunakan adalah 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, 1000 mg/kgBB, 2000 mg/kgBB. Pengamatan dilakukan selama 24 (duapuluh empat) jam meliputi pengematan gejala klinis yang timbul setiap 4 (empat) jam dan jumlah hewan uji mati selama 24 (duapuluh empat) jam.
  • 13. MON TUE WED TUE FRI WKND Hasil pengamatan yang dilakukan pada jumlah hewan uji mati selama 24 (duapuluh empat) jam dapat dilihat pada Tabel Perlakuan Dosis (mg/kgBB) Jumlah HU mati (ekor) 1 125 - 2 250 1 3 500 3 4 1000 4 5 2000 4 Metode OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) Salah satu metode yang digunakan untuk uji toksisitas akut adalah metode OECD. Metode ini menggunakan jumlah hewan uji yang lebih sedikit dari metode lain untuk menentukan toksisitas dari suatu senyawa. Metode ini sudah mengalami beberapa kali pembaruan. Metode yang pertama kali dikeluarkan oleh OECD adalah metode OECD 401, berikutnya OECD 420, OECD 423 dan OECD 425. Selain digunakan untuk menetapkan dosis toksik dari suatu senyawa, metode ini juga dapat digunakan untuk menetapkan nilai LD50.
  • 14. Pengujian nilai LD50 suspensi paracetamol yang dilakukan pada 5 (ima) variasi dosisi. Pada mencit dosis 125 mg/kgBB tidak terdapat kematian. Pada mencit dosis 250 mg/kgBB terdapat 1 (satu) kematian. Pada mencit dosis 500 mg/kgBB terdapat 3 (tiga) kematian. Pada mencit dosis 1000 mg/kgBB terdapat 4 (empat) kematian. Pada mencit dosis 2000 mg/kgBB terdapat 4 (empat) kematian. Hal tersebut dikarenakan besarnya dosis suspensi parasetamol yang menyebabkan kematian pada mencit karena efek toksik akan bertambah dengan naiknya dosis. Efek toksik merupakan efek yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian (Lu, 1994;Putri, 2018). Berdasarkan hasil serangkaian proses uji toksisitas akut pada peraktikum kali ini dan yang dilakukan oleh Ihwan, Moh. Yusup Asabri, Akhmad Khumaidi Jurusan Farmasi, FMIPA Universitas Tadulako, Palu – Sulawesi Tengah, 94118, yaitu Uji Toksisitas Akut Dan Letal Dose (LD50) Ekstrak Etanol Daun Pepolo (Bischofia javanica Blume) Pada Mencit Putih (Mus musculus) dengan metode Thomson dan well yang dilakukan diperoleh hasil LD50 = 314, 775 mg/kgBB dan 3.91 g/kgBB yang menunjukan bahwa nilai LD 50 yang di peroleh berbedah tetapi efek toksisitas sama yaitu menyebabkan kematian pada mencit sama. WED FRI WKND THU Pada perhitungan LD50 berdasarkan Rumus Persamaan Libear didapatkan hasil LD50 = 749,895 mg/kgBB dan pada Rumus Thomson & Weil didapatkan hasil LD50 = 314,775 mg/kgBB
  • 15. KESIMPULAN 3. Hasil perhitungan dan Analisa nilai yang didapat pada praktikum dan yang diperoleh dari refrensi dapat disimpulkan bahwa nilai LD50 yang di peroleh berbedah tetapi menimbulkan efek toksik yang sama sehingga menyebabkan kematian pada mencit. WED FRI WKND THU 1. pada pemberian dosis 250 mg/kgBB terdapat 1 (satu) kematian mencit. Pada dosis 500 mg/kgBB terdapat 3 (tiga) kematian mencit. Pada dosis 1000 mg/kgBB dan 2000 mg/kgBB terdapat 4 (empat) kematian mencit. 2. Serta gejala klinis pada mencit semakin bertambah dengan peningkatan dosis uji yang diberikan. Dengan demikian, dosis suspensi parasetamol yang bertambah akan menyebabkan kematian pada mencit karena efek toksik.
  • 16. Daftar Pustaka Grace, P. S. (2015). Validasi Metode Analisis Untuk Penetapan Kadar Parasetamol Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet, Phamacon. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSTRAT, Vol. 4, 2302–2493. Ihwan, et al. (2018). Uji Toksisitas Akut Dan Letal Dose (LD50) Ekstrak Etanol Daun Pepolo (Bischofia javanica Blume) Pada Mencit Putih (Mus musculus). Natural Science: Journal of Science and Technology, 110-116. Lu, F. (1994). Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Resiko. Edisi Kedua. Jakarta: UIP. Nirui, W. d. (2006). Toksikologi Umum. Bandung: Universitas Udayana. Chinedu, E. A. (2013). Baru direkomendasikan metode untuk menentukan toksisitas akut pada model hewan. Toksikologi Internasional, 20(3):224- 6. Dewi, et al. (2021). UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) SEBAGAI BAHAN TERAPI POKET PERIODONTAL. Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi FKG UPDM (B), 1-8.
  • 17. Priyanto. (2001). Toksisitas Obat, Zat Kimia, dan Terapi Antidotum. Putri, D. E. (2018). UJI TOKSISITAS AKUT YANG DIUKUR DENGAN PENENTUAN LD50EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) PADA MENCIT JANTAN. Medan: Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara. Rini, Ari Setyo, Hairrudin Hairrudin, and Sugiyanta Sugiyanta. Efektivitas Ekstrak Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) sebagai Nefroprotektor pada Tikus Wistar yang Diinduksi Parasetamol Dosis Toksik. Pustaka Kesehatan 1.1 (2013) 15-19. Siregar, C. d. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  • 18. LAMPIRAN JOBDESK NO NAMA JOBDESK 1. ELSA PUTRI LESTARI Perhitungan dan sebagian pembahasan 2. NUR HALIZA SURATINOYO Sebagian dasar teori dan membuat PPT 3. ARIYANTO BILI Tujuan dan Sebagian pembahasan 4. PHILIPUS B. K. D Sebagian pembahasan dan kesimpulan 5. ANNISA SHAFIRA Sebagian dasar teori dan daftar pustaka